Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

ANALISIS PENGARUH CAHAYA TERHADAP

PERCOBAAN INGENHOUSZE

Oleh

Kelompok : Columba Livia-domestica

1. Amylia Az-Zahra
2. Annisa Salsabillah
3. Nasywan Fadhil R.
4. Nazriel Revalino P.N
5. Siti Annisa
6. Siti Syaadah

SMAN 5 BOGOR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga laporan percobaan dengan judul “Laporan Hasil
Percobaan Ingenhouz” dapat terselesaikan dengan lancar.

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas biologi dari guru mata
pelajaran. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya mengenai
faktor yang mempengaruhi kadar oksigen yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Dewi Sugiarti selaku guru mata pelajaran biologi, serta tidak lupa bagi pihak-pihak
lain yang telah mendukung proses hingga penulisan hasil laporan ini kami juga
mengucapkan terima kasih.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
kami mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan percobaan ini. Semoga laporan percobaan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, 6 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Percobaan 1
BAB II KAJIAN TEORI 2
A. Percobaan Ingenhousze 2
B. Fotosintesis 2
C. Proses Fotosintesis 2
D. Hydrilla Verticilata 2
BAB III METODE PENELITIAN 3
A. Waktu dan Tempat 3
B. Alat dan Bahan 3
C. Langkah Kegiatan 3
BAB IV HASIL PENGAMATAN 4
A. Tabel Pengamatan 4
B. Pengamatan 4
C. Pembahasan 4
BAB V PENUTUP 5
A. Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN 7
A. Dokumentasi 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu proses kehidupan tanaman ialah fotosintesis yang merupakan proses
biokimia untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi), dimana karbon dioksida (CO2) dan
air (H2O) dibawah pengaruh cahaya diubah ke dalam persenyawaan organik yang berisi
karbon dan kaya energi. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Reaksi dalam fotosintesis yang menghasilkan glukosa ialah sebagai
berikut :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Glukosa digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler.
Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di
atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.

Organ utama tumbuhan tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.


Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil yang memberi
warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas,
dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma. Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna
biru
1

(400-450 nm) dan merah (650-700 nm) dibandingkan hijau (500-600 nm). Cahaya
hijau akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa
daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang
cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang
pendek menyimpan lebih banyak energi.

Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat
reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari
molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan
dalam fotosintesis.

Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem


II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron. Energi dari elektron digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP,
yaitu satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami
defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan kekurangan
elektron dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses
fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida.

Pada saat yang bersamaan dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang
akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH [2].

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.


Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan
fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun
tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan
Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan
corong terbalik dan di atasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian
bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari
tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen [3].
B. Rumusan Masalan
1. Apa hasil pengamatan pada perangkat percobaan di tempat terang dan di
tempat gelap?
2. Bagaimana laju fotosintesis pada tumbuhan air di tempat terang dan di
tempat gelap?
3. Jelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis pada fotosintes
tumbuhan?

C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui hasil pengamatan pada perangkat percobaan di tempat
terang dan di tempat gelap
2. Untuk mengetahui laju fotosintesis pada tumbuhan air di tempat terang dan di
tempat gelap
3. Untuk menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis pada
tumbuhan
4. Untuk membuktikan bahwa hasil fotosintesis berbentuk oksigen/udara
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Percobaan Ingenhousze
Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris memperlihatkan bahwa
tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan dalam pembakaran. Dia
mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai
api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat
mempertahankan nyala api sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas
apa yang dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa
tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara. Pada tahun 1799, seorang dokter
berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses
fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). la melakukan percobaan dengan tumbuhan air
Hydrilla verticillata di bawah corong kaca bening terbalik yang dimasukkan berisi ke dalam
gelas kimia air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul
gelembung- gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas
tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam
proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat melepaskan oksigen.

B. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan
menggunakan air (H2O), karbondioksida (CO2) dengan bantuan energi cahaya matahari
sehingga menghasilkan zat makanan dan Oksigen (O2). Atau definisi Fotosintesis yang
lainnya yaitu suatu proses mengolah atau pembentukan bahan organik seperti karbohidrat
yang berasal dari air dan karbondioksida dengan bantuan energi cahaya matahari.

Proses fotosintesis dapat dilakukan oleh tumbuhan hijau, alga dan bakteri yang
memiliki klorofil (zat hijau daun) pada siang hari. Kenapa terjadi pada siang hari? karena
untuk melakukan proses fotosintesis tumbuhan membutuhkan energi cahaya matahari.
Tumbuhan dapal menyerap energi cahaya matahari karena memiliki pigmen yang disebut
dengan klorofil, pigmen inilah yang memberikan warna hijau pada daun tumbuhan. Klorofil
ada dalam organel yang disebut dengan kloroplas. Umumnya energi dari fotosintesis
dihasilkan pada daun akan tetapi dapat juga. terjadi pada organ atau bagian tumbuhan
lainnya yang memiliki zat hijau.

C. Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni
bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul
karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa
tersebut kemudian. akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun

2
persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:
6H2O+6CO2+ cahaya C6H1206 (glukosa) + 602
Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari.
Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau
klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian
daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini
terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi.
Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian
melaju menuju mesofil. Pada hagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis
berlangsung.

Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa
ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini
kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia
dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya
pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian
reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya
membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak
lagi melibatkan cahaya tetapi hanva karbondioksida.

Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya
menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais
terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan
sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan
kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya
mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron.

D. Hydrilla Verticilata
Hydrilla adalah tumbuhan Spermatophyta yang selalu hidup di dalam air.sehingga
adaptasi tumbuhan ini berbeda dengan Spermatophyta darat. Hydrilla merupakan tumbuhan
yang selalu tenggelam, biasanya berakar, hidup selamanya di air dengan panjang batang
mencapai 9 m (30 kaki). Berasal dari rimpang dan berujung dengan umbi kecil. Dinding
selnya tebal untuk mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel Hydrilla
berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan
klorofil yang terdapat didalamnya. Pada daun Hydrilla, dapat pula diamati proses aliran
sitoplasma. yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah-
tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah
penguapan yang berlebihan.

Hydrilla memiliki resistensi yang tinggi terhadap salinitas (> 9-10 ppt) dibandingkan
dengan tanaman air lain yang terkait di air tawar. Hydrilla mirip beberapa tanaman air
lainnya, termasuk Egeria dan Elodea. Kebiasaan dan habitat dari Hydrilla adalah dapat
tumbuh dengan cabang atau akar fragmen walaupun tanaman tersebut rusak. Beberapa
jenis Hydrilla dapat bertahan di iklim tertentu seperti Monoecioes bertahan di iklim utara,
Dioecious kurang toleran dingin, Hydrilla kurang toleran dingin.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023, dilaksanakan di Ruang


Laboratorium Biologi SMA Negeri 5 Kota Bogor.

B. Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 1000 ml (2 buah)


2. Corong kaca (2 buah)
3. Tabung reaksi (2 buah)
4. Ember plastik atau baskom (1 buah)
5. Rumput air (Hydrilla sp./Chara sp.) (secukupnya)
6. Tisue dan lap bersih
7. Silet 1 buah

C. Langkah Kegiatan
Persiapan
1. Siapkan baskom atau ember lalu isi air
2. Ambillah beberapa batang rumput air, kemudian masukan kedalam baskom
atau ember lalu potong dengan silet batang pohon tanaman air tersebut
3. Tempatkan corong kaca didalam baskom atau ember dan masukkan
tanaman air tersebut kedalam mulut corong dengan posisi batang menuju
keatas
4. Siapkan gelas kimia yang sudah diisi air kurang lebih 700 atau 800 ml,
kemudian masukkan corong dengan posisi mulut corong kebawah
5. Tutuplah ujung corong kaca dengan tabung reaksi yang berisi penuh air.
Usahakan tidak ada udara pada ujung tabung reaksi, dan ujung corong harus
tergenang air
6. Beri label untuk gelas kimia yang ditempatkan di tempat terang dan tempat
gelap dengan simbol A dan B
3

Contoh:
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan

No Gelembung Gas yang Terbentuk (menit ke-) Ket


Perangkat Percobaan
5 10 15 20 25 30

1 Tempat Teduh - 1 - 1 - -

2 Tempat Terang 8 8 12 18 25 31

B. Pengamatan
1. Tempatkanlah gelas kimia tsb. Di tempat terang dan di tempat gelap
2. Amati gelembung yang keluar dari tiap2 batang tanaman, lalu hitung berapa
banyak gelembung tsb. Baik di tempat gelap atau di tempat terang
3. Lakukanlah penghitungan gelembung setiap 5 menit sekali selama 15 menit,
lakukan hal tsb 2 atau 3 kali per 15 menit baik yang berada di tempat terang
atau di tempat gelap
4. Buatlah tabelnya lalu isikan hasil pengamatan tersebut

C. Pembahasan
Hasil percobaan menunjukka bahwa terdapatnya gelembung pada tanaman di
tempat teduh pada menit ke-10 dan 20. Sedangkan, pada tanaman di tempat terang
munculnya gelembung sudah dari menit ke-5 dan cenderung semakin bertambah dari
waktu ke waktu.

Dari hasil percobaan tersebut, dibuktikan bahwa proses fotosintesis pada tanaman
tetap dapat di lakukan baik di tempat teduh maupun di tempat terang. Namun, proses
fotosintesis tanaman di tempat terang lebih cepat terjadi dibandingkan di tempat teduh.
Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh sinar cahaya matahri. Proses fotosisntesis akan lebih
cepat atau lebih mudah terjadi ketika tumbuhan terkena cahaya secara langsung.
4
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses fotosintesis terbukti menghasilkan
gas oksigen (O2). Dan cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan dilihat dari perbedaan saat dilakukannya percobaan di tempat
terang dan di tempat gelap.
5
DAFTAR ISI

Nurmajid,Muhammad (2016). Diambil https://www.scribd.com/document/327327332/Lap-


Percobaan-Ingenhousz

Tindaon, Y. A. (1970). Diambil dari


http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html

Cahaya. (2023). Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya

Percobaan. (2023). Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Percoba


√ Percobaan Ingenhousz: Pengertian, Tujuan, Metode, Hasil, dan Manfaatnya [LENGKAP] ... (2021).
Diambil dari https://saintif.com/percobaan-ingenhousz/
6
DOKUMENTASI

A. LAMPIRAN

7
7

Anda mungkin juga menyukai