Anda di halaman 1dari 11

MK.

Teknologi Rekayasa Manufaktur 2


PENDAHULUAN RP
RP merupakan teknik untuk membuat bentuk produk secara bertahap atau
penambahan material secara cepat (Ding dkk, 2004).

Secara umum teknologi layer manufacturing dalam prosesnya tidak


membutuhkan peralatan bantu maupun perkakas potong. Untuk membuat
suatu produk tiga dimensi dapat dilakukan secara langsung dari data
komputer grafis dan dikerjakan lapisan demi lapisan. Dengan proses layer
manufacturing, produk yang dibuat tidak dibatasi oleh tingkat kompleksitas
geometri, dimana kondisi itu tidak dapat dikerjakan dengan proses-proses
konvensional seperti proses machining, casting dan forming (Murra dkk,
2009; Yongnian dkk, 2009).
Jenis RP

• Stereolithography (SL)
• Fuse Deposition Modeling (FDM) • Laminated Object Manufacturing (LOM)
• Ballistic Particle Manufacturing (BPM • Shape Maker
• Multi-Jet Modeling (MJM)
• Model Maker
• Shape Deposition Manufacturing (SDM)

• Selective Area Laser Deposition (SALD)


• Selective Laser Sintering (SLS)
• Three-Dimensional Printing (3DP)
• Laser Engineered Net Shaping (LENS)

Gambar 1. Klasifikasi dari teknologi rapid prototyping (Liu dkk, 2002)


1. Stereolithography (SL/SLA)
Streolithography SLA atau SL: juga dikenal sebagai alat
stereolithography, fabrikasi optik, foto solidifikasi, atau pencetakan
resin) adalah bentuk teknologi pencetakan 3-D yang digunakan untuk
membuat model, prototip, pola, dan bagian produksi secara lapisan
demi lapis.

Cara kerja:
Menggunakan photopolymerization, sebuah proses dimana cahaya
menyebabkan rantai molekul dihubungkan, membentuk polimer.
Polimer tersebut kemudian membentuk tubuh dengan tiga dimensi
padat.
2. Fuse Deposition Modeling (FDM)
Fused Deposition Modelling (FDM) merupakan jenis sistem RP yang paling
banyak digunakan (Chua dkk, 2003; Berman, 2012) selain mudah dalam
penggunaan, material yang biasa digunakan mudah didapatkan.
Cara Kerja:
Menurut Dimitrov (2006), sistem Fused Deposition Modelling (FDM) memiliki
metoda, dimana material filamen termoplastik dilewatkan ke bagian nosel
panas, meleleh keluar nosel lalu disusun membentuk pola yang diinginkan.
Cairan termopastik ini dengan cepat membeku setelah keluar nosel untuk
membentuk bagian yang akan dicetak (Gambar 2).

Gambar 2. Sistem Fused Deposition


Modelling (FDM )(Kouhi dkk, 2008)
2. Fuse Deposition Modeling (FDM)
Nosel panas ini bergerak dalam arah x-y sesuai dengan bentuk
penampang produk yang bergerak di sumbu x-y. Setelah satu lapisan
selesai dikerjakan, model diturunkan sejauh tebal satu lapisan dan langkah-
langkah tersebut diulang-ulang hingga model selesai terbentuk (Kouhi dkk,
2008). Dimitrov dkk (2006) menyatakan dalam tulisannya bahwa, arah
gerak dan kualitas hasil model FDM dipengaruhi oleh tiga sumbu utama,
yaitu: sumbu x, y dan z seperti pada Gambar 3:

Gambar 3. Sumbu x, y
dan z yang mempengaruhi
proses FDM (Dimitrov dkk,
2006)
3. Multi-Jet Modeling (MJM)
MJM atau MultiJet Modeling adalah proses pencetakan inkjet yang
menggunakan teknologi printhead untuk mendepositkan material resin
untuk menjadi suatu model.

MJM digunakan untuk membangun bagian, pola dan cetakan dengan detail
fitur yang bagus untuk menangani berbagai macam aplikasi. Printer
resolusi tinggi ini ekonomis untuk memiliki dan mengoperasikan dan
menggunakan bahan pendukung yang terpisah
4. Selective Laser Sintering (SLS)
Selective Laser Sintering (SLS) adalah teknik pembuatan lapisan demi lapisan
yang menggunakan laser sebagai sumber tenaga untuk bahan bubuk (biasanya
logam), yang mengarahkan laser secara otomatis ke titik-titik tertentu membentuk
model yang diinginkan.

Gambar 3. Cara kerja SLS


4. Selective Laser Sintering (SLS)
Keuntungan:
• Hasil produk yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang tinggi.
• Bagian kompleks dengan komponen interior, saluran, dapat
dibangun tanpa menjebak material di dalamnya

Kekurangan:
Bagian cetak SLS memiliki porositas permukaan.
5. Three-Dimensional Printing (3DP)
Pencetakan 3D, juga dikenal sebagai manufaktur aditif (AM), mengacu
pada proses yang digunakan untuk membuat objek tiga dimensi di mana
lapisan material dibentuk di bawah kendali komputer untuk membuat objek.

Benda bisa hampir sama bentuknya atau geometri dan diproduksi dengan
menggunakan data model digital dari model 3D atau sumber data
elektronik lainnya seperti file Additive Manufacturing File (AMF).
6. Laminated Object Manufacturing (LOM)
Laminated object manufacturing (LOM) adalah sistem prototipe cepat yang
dikembangkan oleh Helisys Inc. (Cubic Technologies sekarang merupakan
organisasi penerus Helisys).

Cara Kerja:
Di dalamnya, lapisan kertas berlapis perekat, plastik, atau laminasi logam
disatukan dan dipotong menjadi bentuk dengan pisau atau pemotong laser.
Benda yang dicetak dengan teknik ini dapat dimodifikasi lagi dengan
permesinan atau pengeboran setelah pencetakan.

Anda mungkin juga menyukai