Anda di halaman 1dari 24

Rangkuman Eubacteria dan Archaebacteria

Eubacteria
eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)

Bakteri ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leeuwenhoek

Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi

Ciri sel :
Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :
Kokus (bulat)
Basil (batang)
spirila (spiral)
Struktur dan fungsi sel :
Dinding sel : berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn
dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan
ketebalan lapisan peptidoglikan :

Bakteri gram positif : Bakteri yang memiliki dinding sel


dengan lapisan peptodoglikan yang tebal, warna : ungu, co : Vibrio cholerae

Bakteri gram negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel


dengan lapisan peptidoglikan yang tipis, warna : merah muda/merah, co : E.coli
Membran plasma : Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari
lapisan fosfolipid dan protein. Bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk
mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya
Sitoplasma : Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

Ribosom : Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat


terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA
DNA : Materi pembawa informasi genetik
Granula penyimpanan : Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
Kapsul atau lapisan lendir : lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul /
tipis=lapisan lendir. Berfungsi membantu sel bakteri melekat pada suatu
permukaan/dengan sel bakteri lainnya, pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit,
dan melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan
Flagelum : Bulu cambuk
Satu : Monotrik
Banyak flagelum di satu sisi : Lofotrik
1/banyak flagelum di dua sisi : Amfitrik
Tersebar di seluruh permukaan : Peritrik
Endospora : Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif

Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan

Bakteri heterotrof : Bakteri yang makanannya berupa senyawa


organik dari organisme lain.Terbagi menjadi :
Bakteri saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme
lain/produk organisme lain.

Baketri pengurai

(dekomposer)
Bakteri parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari
inangnya. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya maka akan disebut bakteri
patogen
Bakteri autotrof : Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri

Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh


energi :
Bakteri aerob : Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
Bakteri anaerob : Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi
diperoleh dengan fermentasi. Dibedakan menjadi :
Anaerob obligat : Hanya dapat hidup juka tidak ada oksigen
Anaerob fakultatif : Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen

Reproduksi :
Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
Seksual :
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat
sel bakteri
Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya
dengan perantara organisme lain, yaitu bakteriofage
Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel
dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara 2 sel bakteri yang
berdekatan

Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat
Celsius

Klasifikasi eubacteria : 5 filum


Proteobacteria : bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan
proteobacteria yang bersifat kemoautotrof/kemoheterotrof
Cyanobacteria :
Memiliki klorofil

Tidak memiliki alat gerak tapi dapat melakukan fotosintesis


Hidup soliter/koloni. Koloni berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
Berbentuk benang ada 3 macam sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal
yang berguna untuk mengikat nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang
berfungsi untuk pertahanan diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi,
berguna untuk fotosintesis.
Tidak memiliki membarn inti (prokariot)
Mengandung pigmen klorofil, karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
Autotrof
Menghasilkan oksigen
Reproduksi : Aseksual : Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet
(spora)
Spirochetes : Berbentuk spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri
gram negatif. Memiliki suatu struktur unik yang disebut filamen aksial :
Semacam serabut di sepanjang tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di luar
dinding sel, berfungsi untuk membuat gerakan berputar
Chlamydias : Hidup sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya,
yaitu :
Badan dasar : Masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
Badan inisial : Tumbuh dan membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali
dan dilepaskan ke sel inang yang disertai pecahnya sel inang
Bakteri gram positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora
ketika lingkungan miskin akan zat makanan

Archaebacteria
Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun
membran plasmanya mengandung lipid

Hidup pada lingkungan ekstrim

Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :


Bakteri metanogen : Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan
karbon dioksida/asam asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai
pengurai. Co : Methanobacterium
Bakteri halofil : Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Co : Halobacterium
Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam.
Kondisi optimal : temperatur 60-80 derajat Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini
terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawah
vulkanik. Co : Sulfolobus dan Thermoplasma

Bakteri dalam kehidupan manusia


Bakteri yang menguntungkan :
Eubacteria :
Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup. Co : E. Coli
Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Co : Acetobacter :
Pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yogurt
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co :
Rhizobium leguminosarum
Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
Penghasil antibiotik. Co : Bacillus polymixa : Polimiksin B
Penelitian rekayasa genetika
Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium acetobutylicum
Archaebacteria : Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran
hewan sehingga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Co :
Methanobacterium

Bakteri yang merugikan

Eubacteria :
Pembusukan makanan. Co : Clostridium botulinum
Penyebab penyakit pada manusia. Co : Mycobacterium tuberculosis (TBC), Vibrio
chloerae (kolera/muntaber), Clostridium tetani (tetanus)
Penyebab penyakit pada hewan. Co : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum
Archaebacteria : Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam

Penanggulangan
terhadap bakteri :
Pengawetan dan pengolahan makanan
Pemanisan
Pengeringan
Pengasapan
Pengasinan
Pendinginan
Pasteurisasi : Pemanasan dengan suhu 63-72 derajat Celsius selama 15-30
menit. Dilakukan pada susu untuk mematikan bakteri patogen dan
mempertahankan rasa dan aroma khas susu
Sterilisasi : Pemanasan dengan menggunakan udara panas/uap air panas
bertekanan tinggi. Menggunakan oven dengan temperatur 170-180 derajat
Celsius. Untuk mensterilkan peralatan gelas. Alat : Autoklaf
Kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan

Menjaga kebersihan badan


Makan makanan sehat
Cukup istirahat
Melakukan olah raga
Imunisasi
Vaksin kolera : Kolera
Vaksin tifus : Tifus
Vaksin BCG : TBC
Vaksin DPT : Difteri, tetanus, batuk

Nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Bab 3 Bakteri

Ciri-ciri :

Disebut mikroorganisme karena berukuran kecil

Merupakan uniseluler

Bersifat Prokariotik

Hidup secara soliter

Bersifat kosmopolit (habitat meliputi daerah yg luas )

Struktur tubuh:

Flagela /flagellum

Merupakan alat gerak bagi bakteri yang berbentuk batang atau spiral,dgn
adanya flagella tersebut bakteri dapat bergerak menuju lingkungan yang
menguntungkan.

Kapsul

Yaitu lapisan lendir yang berbentuk padat dan tebal.


Dinding sel
Berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk pada bakteri.
Membran plasma
Hanya dapat dilalui molekul / bersifat selektif.di dalam membrane sel terdapat
sitoplasma. Di membran sel ini juga sebagi tempai mesosom di bentuk.

Ribosom
Merupakan butiran-bitiran yang mengandung RNA sebagai tempat sintesis
protein.

K
a.

Klasifikasi Bakteri.
Archaebacteria (bakteri purba)

Ciri:
1)

Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.

2)

Membran selnya mengandung lipid berikatan eter.

3)

Ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA polymerase.

Archaebacteria terbagi dalam 3 kelompok:


1.

Bakteri Metanogen

Bersifat anaerobic dan kemosintetik.habitat di rawa-rawa dan daerah yang


kurang oksigen.Makanan siperoleh melalui pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang

mati. Proses pembusukan tersebut menghasilkan metana. Metana disebut juga


biogas. Contoh bakteri metanogen yaitu Methanobacterium.

2.

Bakteri Halofil

Mampu hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi. Sebagian bakteri ini
mampu berfotosintesis karena mempunyai pigmen berupa bakteriorhodopshin.
Contoh: Halobacterium.

3.

Bakteri Termoasidofil

Hidup di lingkungan yang bersuhu tinggi dan tingkat keasaman tinggi. Bakteri ini
hidup dengan mengoksidasi sulfur yang terdapat di kawah vulkanik dan mata air
bersulfur. Oleh karena itu,habitatnya di temukan di kawah gunung api. Contoh :
Sulfolobus dan Thermoplasma.

b.

Eubacteria (Bakteri Sejati)

Ciri khusus :
i.

Dinding selnya mengandung peptidoglikan.

ii.

Membran plasmanya mengandung lipid

iii.

Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-

berikatan ester.

polimerase.
Eubacteria terbagi menjadi 5:
1.

Proteobacteria

Dibedakan menjadi tiga kelompok,yaitu bakteri ungu,Proteobacteria


kemoautotrof,dan Proteobacteria kemoheterotrof.

2.

Bakteri Gram Positif

Ada yang dapat berfotosintesis dan ada yang bersifat kemoheterotrof. Bakteri ini
dapat membentuk endospora ketika keadaan lingkungan kurang
menguntungkan. Contoh: Clostridium dan Bacillus.

3.

Spirochetes

Berbentuk spiral dengan panjang 5-250m. Merupakan bakteri Gram negative


dan bersifat kemoheterotrof. Bakteri ini hidup bebas atau sebagai parasit dalam
tubuh manusia dan hewan. Contoh: Treponema pallidum yang mengakibatkan
penyakit sifilis.

4.

Chlamydias

Merupakan kelompok bakteri yang ukurannya paling kecil (0,2-1,5m). Dapat


hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup. Contoh: Chlamydias
trachomatis yang dapat mengakibatkan penyakit mata.

5.

Cyanobacteria

Dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (blue green algae). Sitoplasma
nya tidak mempunyai banyak organel dan tidak mempunyai membran inti.
Mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen tambahan. Pigmen tambahan
berupa fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Contoh:
Anabaena (mengakibatkan air sawah berwarna hijau)

Reproduksi Bakteri
Reproduksi Aseksual
Replikasi DNA menjadi dua salinan DNA identik

Pembagian sitoplasma

Terbentuk dinding pemisah diantara kedua sel anak

terbentuk dua sel

bakteri
Yaitu dengan cara pembelahan biner. Mekanisme pembelahan biner sebagai
berikut.

Reproduksi seksual
Yaitu dengan rekombinasi genetik.
Proses rekombinasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.
1) Transformasi, yaitu proses perpindahan materi genetik berupa DNA ke dalam
sel bakteri.
2) Transduksi, yaitu perpindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui perantara bakteriofage (virus bakteri)
3) Konjugasi, yaitu perpindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri
yang berdekatan.

Peranan bakteri dalam Kehidupan


v

A.

Bakteri yang menguntungkan

Dalam Industri makanan

a) Lactobacillus casei : keju dan yoghurt.


b) Acetobacter xylinum : asam cuka dan nata de coco.
c)

Streptococcus lactis dan S. cremoris : keju dan mentega.

B.

Dalam Bidang Obat-obatan dan vitamin

a) Bacillus brevis : antibiotik tirotrisin.


b) Bacillus polymyxa : antibiotik polimiksin.
c)

Pseudomonas denitrificans : vitamin B12.

d) Streptomyces venezuelae : antibiotik kloromisin.

C.

Peranan lainnya

a) Rhizobium leguminosarum (hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan


Leguminosae) Azotobacter, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum
rubrum merupakan bakteri yang mampu mengikat N2 bebas di udara.

b) Escherichia coli membusukan sisa makan di usus besar, membantu


pembentukan vitamin K, serta dapat menguraikan asam semut (HCOOH)
menjadi CO2 dan H2O (dalam keadaan tertentu).

c)

Clostridium acetobutylicum dapat menghasilkan aseton dan butanol.

d) Methanobacterium dapat membusukkan sampah daun dan kotoran hewan.


Pembusukan tersebut menghasilakan metana/biogas yang dapat digunakan
sebagai energy alternative.

v Bakteri yang merugikan


a) Mycobacterium tuberculosis dapat mengakibatkan penyakit TBC.
b) Brucella abortus dapat menyebabkan penyakit bruselosis pada sapi.
c) Pseudomonas cattleyae mengakibatkan busuk pada daun anggrek.
d) Clostridium botulinum pada makanan kaleng yabg rusak.
e) Pseudomonas cocovenenans pada tempe bongkrek.
f)

Leuconostos mesentroides pada makan basi.


g) Enterobacter aerogenes mengakibatkan air susu menjadi berlendir

nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
RANGKUMAN MATERI BIOLOGI BAB 3 Kelas X
FEB 24
Posted by riskanurhayati

4 Votes

1. Archaebacteria
Archaebacteria dianggap sebagai bentuk-bentuk kehidupan kuno yang
berevolusi secara terpisah dari bakteri dan ganggang biru-hijau.

Archaebacteria dibagi dalam tiga golongan yaitu metanogen, halofilik, dan


termofilik.

b. Bakteri Metanogen

Methanogen adalah mikroorganisme yang menghasilkan metana sebagai produk


sampingan metabolik dalam kondisi anoxic. Mereka digolongkan sebagai
archaea, kelompok cukup berbeda dari bakteri. Mereka yang umum di lahan
basah, di mana mereka bertanggung jawab untuk gas rawa, dan keberanian dari
binatang seperti ruminansia dan manusia, di mana mereka bertanggung jawab
atas isi metana dari bersendawa di ruminansia dan perut kembung pada
manusia. [1] Pada sedimen laut biomethanation umumnya terbatas pada mana
sulfat habis, di bawah lapisan atas. [2] Lain extremophiles, ditemukan di
lingkungan seperti ventilasi hidrotermal air panas dan kapal selam serta dalam
rock solid dari kerak bumi, kilometer di bawah permukaan .

Baca secara fonetik

Secara lebih rinci karakteristik bakteri metanogen disajikan pada tabel II.1 di
bawah ini :

Tabel II.2 Karakteristik bakteri metanogen

Karakteristik Metanogen
Bentuk sel
sifat

Batang, kokus, spirilla, filament, sarcina

Gram + / Gram

klasifikasi

Archaebacteria

Struktur dinding sel

Pseudomurein, protein, heteropolysaccharida

Metabolisme anaerob
Sumber energi dan sumber karbon

H2 + CO2, H2+ metanol, format,

metilamin, metanol(30 % diubah menjadi CH4), asetat (80 % diubah menjadi


CH4)
Produk katabolisme

CH4 atau CH4 + CO2

Methanopyrus adalah genus methanogen , dijelaskan dengan spesies tunggal, M.


Kandleri, kandleri. Ini adalah hyperthermophile , ditemukan di dinding sebuah
perokok hitam dari Teluk California pada kedalaman 2000 m, pada temperatur
84-110 C. Strain 116 perokok ditemukan dalam cairan hitam dari lapangan
hidrotermal Kairei, dapat bertahan dan bereproduksi pada 122 C. [2] Ia tinggal
di sebuah hidrogen karbon dioksida lingkungan yang kaya, dan seperti
metanogen lain mengurangi bekas metana. Organisme ini tumbuh 8-10 o C diCO 2 atmosfer 2 H kandleri Methanopyrus. telah ditemukan di dasar mendalam
m hitam perokok 2.000 cerobong asap di dasar laut di Teluk California.

b. Halofil Ekstrem

Sesuai dengan namanya, golongan Halofil Ekstrem ini merupakan


mikroorganisme yang tahan hidup di daerah ektrim seperti perairan dengan
kadar garam tinggi (halofil), contohnya Halobacterium.

Dalam taksonomi , yang Halobacteria (juga Halomebacteria) adalah kelas dari


Euryarchaeota , [1] ditemukan dalam air jenuh atau hampir jenuh dengan garam
Mereka juga disebut halophiles , meskipun nama ini juga digunakan untuk
organisme lain yang hidup di air asin terkonsentrasi kurang sedikit. Mereka yang
paling umum di lingkungan di mana sejumlah besar garam, kelembaban, dan
bahan organik yang tersedia.

c. Termofil Ekstrem

Termofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan bersifat asam, misalnya di sumber air
panas serta daerah dengan temperatur tinggi seperti hydrothermal vent
(extreme thermofil). Kondisi optimum untuk hidupnya adalah pada suhu 60-80
derajat celsius. Sebagian besar termoasidofil merupakan organisme autotrof dan
metabolismenya bergantung pada sulfur. Contoh archaebacteria ini adalah
sulfolobus.

Sulfolobus spesies tumbuh di mata air gunung berapi dengan pertumbuhan


optimal terjadi pada pH 2-3 dan suhu dari 75-80 C, membuat mereka
acidophiles dan thermophiles dan masing-masing. Sulfolobus sel-sel berbentuk
tidak teratur flagellar .

Spesies Sulfolobus umumnya dinamai lokasi dari yang mereka pertama kali
diisolasi, misalnya solfataricus Sulfolobus pertama kali diisolasi di Solfatara

(gunung berapi) . spesies lainnya dapat ditemukan di seluruh dunia dalam


bidang panas bumi atau aktivitas gunung berapi seperti formasi geologi disebut
mud pot yang juga dikenal sebagai solfatare (jamak dari solfatara).

Peran Archaebacteria

a. Enzim Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen untuk


meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.

b. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan


untuk mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).

c. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran,


misalnya tumpahan minyak

2. Eubacteria

Eubacteria adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat


dengan mikroskop. Bakteri juga hidup di sekitar kita dan juga didalam tubuh kita.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi.

Karakteristik Bakteri

Dinding sel tersusun atas mukopoli sakarida dan peptidoglikan (murein).

Sel bakteri dapat mensekresikan lender kepermukaan dindingselnya.

Membran sitoplasma meliputi 8 10% dari bobot kering sel dan tersusun

atas fosfolipida dan protein.

Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma, dan tersusun dari 80%

air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak dan ion organic, serta
kromatofora.

Pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat membentuk

endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.

Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada yang bergerak tanpa

flagella. Bakteri tanpa flagella bergerak dengan cara berguling.

Bentuk-bentuk bakteri

1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat

a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya Neisseria


gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.

b. Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya Diplococcus


pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.

c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.

d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.

e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan


membentuk rantai. Misalnya Streptococcus pyrogenes, penyebab demam
jengkering dan sakit tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk
membuat yoghurt.

f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur

2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang

a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Misalnya Salmonella thypi, E.
coli, dan Lactobacillius.

b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan

c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.


Misalnya Azotobacter dan Bacillus anthracis.

3. Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.

b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.

c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya Vibrio cholera,
penyebab penyakit kolera.

Letak Flagel

Atrik, tidak mempunyai flagel.


Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Reproduksi Bakteri.
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan membelah diri secara
biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu transformasi , konjugasi
dan transduksi.

Transformasi adalah pemindahan sebagian materi genetic atau DNA atau hanya
satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
Konjugasi adalah pemindahan secara langsung materi genetic diantara dua sel
bakteri melalui jembatan sitoplasma.
Bakteri yang memberikan DNA nya disebut bakteri donor. Bakteri donor memiliki
tonjolan yang disebut pili seks, yang berguna untuk menempel pada bakteri
recipientyang menerima DNA.
Transduksi adalah pemindahan materi genetic dengan pernatara virus. Cara ini
dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.

Cara hidup bakteri


a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat bergantung pada bahan organic
yang ada disekitar tubuhnya, karena bakteri tesbut tidak dapat mengubah baha
anorganik menjadi bahan organic. Bakteri heterotrof di badakan menjadi:

1. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya (inang)
contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska bercangkang
dua).

2. Bakteri saprofit (saprobakter)


Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa
sisa makanan organism lain yang telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui
fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya
menghasilkan gas gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
a. Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam semut (HCOOH)
menjadi CO2 dan H2O
b. Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
c. Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)

3. Bakteri pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit hospes
inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut:
a. Parasit pada manusia:
Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.

Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera


Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.

b. Parasit pada tumbuhan


Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
P.solanacearum penykit pada pisang.
Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada lembu.
M.avium penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara mengubah bahan
anorgnik menjadi bahan organic.

4. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes,
contoh : Eschercihia coli dan Streptomyces greseus.

b) Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan Proses
pengubahan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Fotoautotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik menjadi bahan
organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan
bakterioklorofil.
2. Kemoautotrof.

Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan
organic dari bahan anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan
Nitrosococcus.

Peranan Bakteri Bagi Kehidupan

Bakteri dapat merugikan mahluk hidup karena bersifat parasit dan pathogen.
Akan tetapi beberapa bakteri dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu zat
penting atau melakukan suatu proses industri misalnya berikut ini:
a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan minuman nata de
coco dari air kelapa.

b) Streptococcus lactis dan S.cremoris digunakan dalam pembuatan keju dan


mentega.
c) Bacillus brevis menghasilkan antibiotic tirotrisin: Bacillus subtilis menghasilkan
antibiotic basitrasin; dan bacillus polymyxa menghasilkan polimixin.
d) Nitrosomonas. Nitrosococcus, dan Nitrobacter berperan dalam proses
penambahan kesuburan tanah (membentuk humus).
e) Acetobacter, penting dalam pembuatan asam cuka dan nata decoco,
reaksinya:
CH3CH2OH +O2
etanol - acetobacter
CH3COOH + H2O + Energi
Asam cuka
f) Beberapa spesies saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas yang
dimanfaatkan sebagai sumber energy.

3. Cyanobacteria
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau divisi) bakteri yang
mendapat energi melalui fotosintesis. Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan
sejak 3,8 miliar tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu kelompok
terbesar dan terpenting bakteri di bumi.

Karakteristik Cyanobacteria

1. Intinya tidak diselubungi oleh membran


2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung lendir
3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki
heterotista dan spora istirahat.
Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti . spora istirahat
merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan didalamnya berisi sel.
4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni.

5. Tidak berflagel sehingga bergerak meluncur.

Habitat ganggang ini diair tawar, air laut, tanah tanah yang basah , ada pula
yang hidup di tempat tempat kering.

Ganggang hiaju hidup secara autotrof. Namun ada pula yang bersimbiosis
dengan organism lain, mislanya dengan jamur membentuk lumut kerak.

Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospore, yaitu spora yang


dapat bergerak atau berpindah tempat. Reproduksi aseksualnya berlangsung

secara konjugasi.Hasil konjugasi berupa suatu zigospora , zigospora tidak


mempunyai alat gerak.
Contoh bebrapa jenis alga hijau, antara lain : spirogyra.volvox, chalamidomonas,
vulva dan stigeoslonium.

Reproduksi Cyanobacteria

Pembelahan sel, melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap
bergabung membentuk koloni

Fragmentasi, fragmentasi terjadi terutama pada berbentuk filamen, jika


hormogonium(potongan benang-benang ganggang pendek yang bisa tumbuh
menjadi ganggang baru) terlepas dari filamen induk, maka akan menjadi individu
baru.

Spora, pada keadaan kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang


sebenarnya merupakan sel vegetatif

Peranan Cyanobacteria

Beberapa cyanobacteria dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan


alternatif, misalnya spirulina, ada juga yang dapat menambah kesuburan tanah

Anda mungkin juga menyukai