Anda di halaman 1dari 24

KAPANG DAN KHAMIR

OLEH
KELOMPOK IV
NAMA

:SRY RETNO NINGTIAS

NIM

:032014032

JURUSAN

:DIII-FARMASI

LABORATORIUM KIMIA JURUSAN DIII-FARMASI


STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah salah satu cabang biologi yang menelaah
mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi virus,
bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Mikrobiologi mempelajari
tentang

berbagai

hal

mengenai

mikroorganisme

yaitu

ciri-ciri,

kekerabatan, serta manfaatnya. Mikroorganisme dapat tumbuh dan


berkembangbiak dimana saja asalkan cukup nutrien dan cocok
mediumnya. Mikroorganisme yang bersifat menguntungkan dapat
membantu menyelesaikan masalah manusia dalam mengolah sumber daya
alam sedang mikroorganisme yang bersifat merugikan dapat merusak
bahan-bahan organik, membuat hilangnya kenikmatan makanan dan dapat
menimbulkan penyakit. Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui proses
sterilisasi, mengetahui proses pembuatan medium, mengetahui metode
hitungan campuran dan penghitungan mikroba serta pewarnaan gram.
Manfaat praktikum ini adalah dapat mengetahui dan melakukan proses
sterilisasi, dapat membuat medium untuk biakan mikroba dapatmelakukan
metode hitungan cawan, dan dapat melakukan cara pewarnaan gram.
B. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk mengetahui dan memahami morfologi kapang dan khamir secara
makroskopik, mikroskopik langsung maupun mikroskopis tidak
langsung.

C. TUJUAN
Morfologi kapang dan khamir yaitu untuk mengetahui morfologi biakan
jamur Rhizopuz sp. Secara makroskopik, slide culture, dan mikroskopik
langsung.

D. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan pada pertumbuhan hifa pada
medium yang sesuai.
E. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana jenis pada agar ?
2. Bagaimana bentuk anatomi morfologi dari jamur murni dari Rhizopus
oligarpus ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI

Di dalam dunia mikroba, jamur termasuk Divisio mycota (fungi).


Mycota berasal dari (bahasa yunani), disebut juga fungi (bahasa latin). Ada
beberapa istilah yang dikenal untuk menyebut jamur, yaitu:
1. Mushroom yaitu jamur yang dapat menghasilkan badan buah yang
besar, termasuk jamur yang dimakan.
2. Mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang.
3. Khamir yaitu jamur berselsatu.
Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel
tunggal, multiseluler, atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil,
dinding sel tersusun dari, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur
bersifat khemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi
senyawa organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat
aerobik). Habitat jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas
atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofe atau parasit pada tanaman,
hewan dan manusia. Kapang atau jamur termasuk golongan Enymycetes
atau fungi sejati yang terdiri atas empat kalis, yaitu phycomycetes,
asomycetes, basidomycetes, dan deuteromycetes. Identifikasi kapang atau
jamur dapat dilakukan berdasarkan atas sifat-sifat morfologinya.
Berdasarkan atas pengamatan secara mikroskopik, maka kapang atau
jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau kadang-kadang dapat
ditentukan sampai spesiesnya. Penyebaran jamur atau kapang dialam
sangat luas, jamur terdapat dalam tanah, pada buah-buahan, dalam air,
bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofe dan ada yang bersifat
parasit pada tanaman dan manusia. Spora beterbangan diudara, spora
tersebut akan berkecambah menjadi sel vegetatif, jika jatuh pada tempat
yang memungkinkan untuk hidup. Sedangkan jamur yang hidup pada air
mempunyai suatu alat perkembangbiakan yang dapat aktif bergerak. Pada
kapang, tubuh kapang (thallus) dibedakan menjadi dua bagian yaitu
miselium dan spora. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen
yang disebut hifa. Bagian dari hifa berfungsi sebagai alat reproduksi
disebut hifa reproduksi atau hifa udara (aerial hypha) karena

pemanjangannya mencapai bagian atas permukaan media tempat fungi


ditumbuhkan .
Terdapat 3 macam morfologi hifa, yaitu:
1. Aseptat (coermocytic hypha) yaitu hifa yang memiliki dinding sekat
(septa)
2. Septat hifa (hifa bersekat) dengan sel-sel uninukleat. Septa membagi
hifa menjadi ruang-ruang berisi 1 inti dan pada tiap sekat terdapat poripori yang memungkinkan berpindahnya inti dan sitoplasma dari satu
ruang keruang lainnya.
3. Septa dengan ruang-ruang yang berisi lebih dari satu inti.
Khamir adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa genara
adalah yang membentuk miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya
sebagai sporofit dan ada yang beberapa parasit. Penyebaran khamir luas
dalam, tetapi tidak selus daerah penyebaran bakteri. Pada umumnya
khamir terdapat dipermukaan buah-buahan, daun dari beberapa tanaman,
bunga-bungaan dipermukaan dan didalam tubuh serangga, didalam cairan
yang mengandung gula misalnya cairan buah, madu, dll. Ada beberapa
bentuk dari khamir, mulai dari bentuk bulat telur, bentuk batang atau
slindris, seperti buah jeruk, sosis, dan lain-lain. Ukuran sel khamir berkisar
antara 1-9 mikron kali 2,20 mikron, tergantung spesiesnya. Khamir
mempunyai flagella sehingga tidak dapat melakukan gerakan aktif.
Khamir dapat melakukan perkembangbiakan dengan cara budding.
Pembelahan, pembentukan sel aseksual, konyugasi atau reproduksi seksual
dan secara partenogenesis. Tetapi yang paling sering terjadi adalah dengan
cara bertunas atau buding.

B. URAIAN BAHAN
Air suling
Nama resmi: aqua destilata
Nama latin: air suling/aquades
RM/BM: H2O/18,02
Pemerian: cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mempunyai rasa.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan: sebagai pelarut


Alkohol
Nama resmi: aethanolum
Nama latin: etanol/alkohol
RM/BM: C2H6/46,07
Pemerian: cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah
bergerak:bau khas:rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan: bercampur dengan air dan oraktis bercampur dengan semua
pelarut organik.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,

ditempat sejuk, jauh dari nyala api.


Asam tatrat
Nama resmi: tatrat acid
Nama latin: asam tatrat
RM/BM: C4H6O6 COOH H-C-OH-OH-C-H COOH
Pemerian: Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa
sangat asam.
Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol
(95%) P, Sukar larut dalam eter.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan: sebagai zat pemberi suasana asam

Metylen blue
Nama resmi: metylen blue
Nama latin: biru metil
RM/BM: C37H27N3Na2O9S3/799,80
Pemerian: serbuk biru gelap
Kelarutan: larut dalam air
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan: sebagai pewarna

C. URAIAN BAKTERI
1. Rhizopus oligarpus
a. Klasifikasi
Regnum: protista
Divisio: thallophyta
Sub divisio: fungi
Class: phycomycetes
Ordo: zygomycetes
Famili: mucorraceae
Genus: rhizopus oligarpus

D. PROSEDUR KERJA
1. Pemeriksaan makroskopik
a. Metode tuang
1. Pertama-tama disiapkan alat dan bahan yang sebelumnya telah
disterilkan
2. Dipipet 10 ml medium PDA lalu dimasukkan kedalam vial
3. Diambil 1 ose biakan murni Rhizopus sp. Lalu dimasukkan
kedalam vial
4. Ditambahkan pula asam tatrat, dihomogenkan
5. Dituang campuran medium dari biakan murni yang ada didalam
vial kedalam cawan petri
6. Diinkubasi dalam enkas selama 3x24 jam
7. Diamati bentuk morfologinya
b. Metode gores
1. Dipipet 10 ml medium PDA lalu dimasukkan kedalam cawan
petri
2. Ditambahkan asam tatrat. Setelah itu medium dibiarkan
memadat
3. Diambil 1 ose biakan murni Rhizopus sp. Lalu digoreskan pada
medium yang telah memadat
4. Diinkubasi dalam enkas selama 3x24 jam
5. Diamati bentuk morfologinya
2. Pemeriksaan mikroskopik
a. Pemeriksaan mikroskopik langsung
1. Pertama-tama disiapkan objek dan deck gelas
2. Diambil jamur dengan menggunakan jarum prefarat pada
sampel makanan yang telah dipanaskan
3. Ditetesi dengan metilen blue sebanyak 3 tetes
4. Diamati anatominya dibawah mikroskop

BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat yang digunakan yaitu cawan petri, deck glas, enkas, lampu spiritus,
objek gelas, ose bulat, spoit, erlenmeyer.
B. BAHAN
Bahan yang digunakn yaitu aquadest, alkohol, asam tatrat, kapas, kertas
label, sampel makanan, medium PDA, metilen blue, Rhizopus sp, dan
tissue.
C. CARA KERJA

ISOLASI DAN INOKULASI

OLEH
KELOMPOK IV
NAMA

:SRY RETNO NINGTIAS

NIM

:032014032

JURUSAN

:DIII-FARMASI

LABORATORIUM KIMIA JURUSAN DIII-FARMASI


STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari
lingkungan dan membuangnya sebagai kultur murni dalam suatu medium.
Proses pemindahan mikroba dari medium lama kemedium baru harus
dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua
alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan inokulasi
(penamaan) itu benar-benar steril, hal ini untuk menghindari kontaminasi
dengan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Mikroba tidak memiliki
ciri anatomi yang nyata, sehingga identifikasi didasarkan pada morfologi,
sifat biakan dan sifat biokimia. Morfologi mikroorganisme berdasarkan
bentuk, ukuran dan penataan biasanya tidak cukup untuk melakukan
identifikasi. Ciri lainnya seperti pewarnaan pola pertumbuhan koloni
reaksi pertumbuhan pada karbohidrat dan penggunaan asam amino sangat
membantu dalam identifikasi mikroba. Adapun yang melatar belakangi
dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui denagan jelas
bagaimana cara memisahkan mikroba dari lingkungannnya untuk
memperoleh biakan murni atau satu jenis mikroba saja. Selain itu,
mahasiswa juga harus dapat mengetahui teknik-teknik penggoresan yang
dapat digunakan mengisolasi bakteri, baik itu bentuk dan jenis dari
penggoresan tersebut.
B. MAKSUD PERCOBAAN
Maksud percobaan yaitu untuk mengetahui dan memahami cara
menginokulasi dan mengisolasi mikroorganisme pada beberapa medium.

C. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengamati
perkembangbiakan bakteri dengan mengamati jumlah koloni yang
terbentuk dari jamur dan bakteri.
D. PRINSIP PERCOBAAN
Prinsip percobaan yaitu penginokulasian bakteri streptococcus aereus,
escherichia coil, streptococcus mutans, jamur rhizopus dan medium dari
biakan murni dengan metode agar tegak, agar miring, metode cair, serta
metode gores pada cawan petri menggunakan medium PDA kemudiaan
diinkubasi pada suhu 370C selama 1X24 jam untuk bakteri dan pada suhu
250C selama 3X24 jam untuk jamur, pengisolasian mikroorganisme dari
substrat pada agar dengan menggunakan metode tuang, metode sebar dan
metode gores kemudian diamati bentuk permukaan mikroba setelah
diinkubasi pada suhu 370C selama 1X24 jam.
E. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengetahui perkembangan biakan bakteri dari jumlah
koloni yang terbentuk dari jamur dan bakteri ?
2. Bagaimana bentuk anatomi dan morfologi dari Bakteri Streptococcus
Muttans ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari


lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu
medium. Proses pemisahan mikroba dari medium lama ke medium yang
baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan
agar semua alat-alat yang berhubungan dengan medium dan pekerjaan
inokulasi (penamaan) itu benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari
kontaminasi dengan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Inokulasi
penamaan bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Utntuk melakukan
penamaaan bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat
yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya kontaminasi. Pentingnya mengisolasi suatu
mikroba dari lingkungan kita seperti pada makanan (subtrat padat),
minuman (substrat cair) atau pada diri kita sendiri karna banyaknya
mikroba/bakteri yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung
oleh panca indra sehingga dengan isolasi akan mempermudah kita untuk
melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada
beberapa medium yang berbeda-beda serta melihat morfologi dari mikroba
tersebut. Selain tehnik pertumbuhan bakteri atau tehnik isolasi diatas,
dikenal juga adanya tehnik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang
merupakan suatu tehnik pemindahan suatau biakan tertentu dari medium
yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain.
Tehnik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme
yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikro biologi. Pada praktikum
ini akan dilakukan tehnik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium
steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam

biakan cair, mikroorganism. Jumlah mikroorganisme yang diperlukan


cukup banyak agar terlihat keru (lazimnya sekitar 106 sel /ml). bila
pertumbuhan mikroorganisme menumpuk maka dibagian dasar tabung
akan terlihat sedimen. Sebaliknya, bila pertumbuhan mikroorganisme ini
sedikit maka terlihat sebagai partikel berupa lapisan tipis pada permukaan,
kadang kala pertumbuhan yang terlihat pada medium merupakan,
gabungan dari kekeruhan, sedimen, partikel. Penamaan bakteri merupakan
pekerjaan mmemindahkan bakteri dari suatu medium ke medium baru.
Dilingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba yang
sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak secara alami
bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi
tersebut terdapat banyak macam jenis bakteri. Hanya dalam keadaan
tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat
mempelajari sifat-sifat biakan, marfologi dan sifat faalinya maka mikroba
yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus
diperoleh biakan murni yang hanya mengandung satu macam bakteri.
Bakteri dialam umumnya tumbuh dalam populasi yang terdiri dari
berbagai spesies. Oleh karena itu, untuk mendapatkan biakan murni,
sumber bakteri harus diperlukan dengan pengenceran agar didapat hanya
100-200 bakteri yang ditransfer ke medium, sehingga dapat tumbuh
menjadi koloni yang berasal dari bakteri tunggal.
Populasi mikroba di alam sekitar kita besar lagi kompleks, beratus-ratus
spesies pelbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian
tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Mereka terdapat
dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Sebagai contoh, sekali bersin
dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme.
Alam sekitar kita udara, tanah dan air juga di huni kumpulan
mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenal mikroorganisme dalam
berbagai habitat inimemerlukan tehnik untuk memisah-misakan populasi
campuran yang rumit ini atau biakan campuran menjadi spesies-spesies
yang berbeda sebagai biakan terdiri dari suatu populasi sel yang semuanya
berasal dari satu sel induk.

Isolasi adalah merupakn cara memisahkan organisme tertentu dari


lingkungan, sehingga dapat memperoleh biakan yang sifatnya murni,
sehingga biakan tersebut disebut kultur murni.
Memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus di
laksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus dilaksanakan agar semua
alat-alat yang sangkut paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi
(penamaan) itu benar-benar steril, hal ini untuk menghindarkan konta
minasi, yakni masuknya mikroorganisme tidak kita inginkan.
Flora mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam
populasi campuran. Boleh dikatakan amat jarang mikroba dijumpai
sebagai satu spesies mikroorganisme tunggal di alam. Untuk mencirikan
atau mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme tertentu, pertama
spesies harus dapat dipisahkan dari organisme lain yang umum dijumpai
dalam habitatnya, lalu ditumbuhkan menjadi biakan murni, (biakan murni
adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal).
Sebab dalam biakan murni semua metode mikrobiologi yang digunakan
untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termaksud
penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis maupun selogis.
Memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja.
Teknik yang digunakan dan tipe medium yang dipilih tergantung dari sifat
penelitian yang pertama menumbuhkan sel spesies tertentu, yang
mikroorganisme yang teramati secara mikroskopik dan yang tambah dalam
lingkungan alam yang terbukti sangat sukar untuk tambah secara murni
pada medium buatan. Pemeriksaan mikrobiologi bahan-bahan alami tentu
mengandung berbagai lingkungan mikro yang berbeda masing-masing
menyediakan tempat untuk spesies yang berbeda. Isolasi tipe tertentu
mikroorganisme, jika ditanam dengan tepat, akan menghasilkan tipe
organisme yang berbeda untuk tiap lingkungan mikro yang ada.
Oleh karena itu dalam mengisolasi galur murni perlu dilakukan secara
bertingkat. Tingkat pertama dilakukan secara manual dengan cara
mengencerkannya. Tingkat kedua digunakan media yang bersifat selektif

yang masih satu golongan. Tingkat ketiga dari koloni yang seolaholah
sudah murni. Cara bertingkat tersebut adalah cara konvensional yang
sampai saat ini masih banyak dilakukan. Isolasi adalah dengan cara
menggoreskan,

dan

isolasi

juga

cara

untuk

memisahkan

atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya.


Isolasi adalah cara untuk memisahkan mikroorganisme tertentu dari
lingkungan sehingga di peroleh biakan yang sifatnya murni. Tujuan isolasi
adalah untuk mempelihatkan keanekaragaman mikroorganisme dalam
lingkungan sekitar kita. Inokulasi adalah proses memindahkan mikro
organisme dari satu medium lama kemedium yang baru
Untuk penggunaan metode tabur dengan medium agar miring, mula-mula
di siapakan metode biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri .
biarkan induk berada dalam tabung reaksi yang berisi media agar miring
yang berwarna kuning, pada medium NA koloni tampak berupa sebaran/
suspense putih pada permukaan atas media.disediakan 3 buah tabung
reaksi berisi medium arag padat. Medium agar miring berwarna kekuning
berfungsi sebagai tempat menngoreskan bakteridan tempat permukaan
kolonibakteri.
Jarum ose dipanaskan hingga membara berfungsi nuntuk mengsterilsasi
jarum sebelum di gunakan dari mikroorganisme lain sumbat denga kapas
tabung reksi yang berisi isolate biakan induk di buka, kemudian bibir
tabung di panaskan berfungsi untuk mengsterilsasi tabung dan biakan dari
mikrooganisme lain. Setelah itu jarum ose dimasukkan pada medium
biakan, jarum ose berbentuk bulat untuk inokulasi bakteri pengambilan
inokulum dengan menggoreskan ujung bulat jarum kekemedia biakan NA,
memungkingkan bakteri dapat terambil banyak . mulut tabung reaksi yang
berisi medium NA biakan induk dipanaskan kembali, berfungsi untuk
mengsterilkan tabung dan baiakan mikroorganisme lain. Kemudian segera
ditutup dengan sumbat kapas lemah bertujuan agar mikroorganisme
didalam tabung reaksi tetap streril , apa bila ada kontaminan yang akan
masuk, maka dapat terserap dengan sumbat kapas tanpa dapat
mempengaruhi mikroorganisme yang akan dibiakan.

Medium NA berfungsi untuk membikan berbagai macam mikroorganisme


serta kultur bakteri . pada praktikum ini kita memepelajari baagaimana
bagai mana melakukan tehnik inokulasi biakan mikroorganisme pada
medium steril sehingga dapat mendefenisikan bahwa tehnik inokulasi
adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke medium
baru dengan tingkat ketelitian sangat tinggi dan di tuntut secara aseptic
yaitu bebas dari pengaruh kontaminan mikroorganisme yang lain. Tehnik
aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril dan bekerja
di dekat lampu spritus agar terhindar dari kontaminan udara.
Pada praktikum Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba ini dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada praktikan tentang hal yang berkaitan
dengan isolasi pada mikroba dan identifikasi dasar mikroba. Karena itu,
yang melatarbelakangi percobaan praktikum isolasi dan identifikasi dasar
mikroba ialah untuk memelihara sejumlah mikroorganisme yaitu bakteri
dan jamur dari media yang ada atau digunakan.
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan kondisi bebas mikroba. Dalam
bidang mikrobiogi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum,
keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan
yang dilakukan dilaboratorium. Sterilisasi merupakan proses atau kegiatan
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan
seperti, kuman, debu, virus, jamur, bakteri dan radikal bebas lainnya.
Sterilisasi pembakaran adalah kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dengan menggunakan panas api. Dengan menggunakan suhu panas
api maka kita dapat mensterilisasikan atau membebaskan suatu benda dari
radikal bebas.
Metode atau cara sterilisasi tergantung pada jenis, macam dan sifat alat
atau bahan yang disterilkan, misalnya ketahanan terhadap panas, wujud
padat, cair, bentuk, ukuran dan sebagainya.
Tehnik biakan murni untuk satu spesies dikenal dengan beberapa cara,
yaitu:
A. Cara pengenceran
Caranya adalah dengan mengencerkan suatu suspensi yang berupa
campuran bermacam-macam spesies kemudian diencerkan dalam suatu

tabung tersendiri. Dari pengenceran ini kemudian diambil 1 ml untuk


diencerkan lagi untuk disebarkan pada medium padat.
B. Cara penuangan
Caranya adalah dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri
yang sudah diencerkan, dan sampel itu kemudian disebarkan dalam satu
medium dari kaldu dan gelatin encer. Setelah medium mengental, maka
selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni yang masing-masing
dapat dianggap murni.
C. Cara penggoresan
Cara ini lebih menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu, tetapi memerlukan keterampilan yang diperoleh dari latihan dan
latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang
terpisah. Tetapi kelemahan cara ini adalah bakteri-bakteri anaerob tidak
dapat tumbuh.
D. Cara penyebaran
Pengenceran sampel seperti cara penuangan. Dengan memipet sebanyak
0,1 ml cairan dari botol pengenceran dan biarkan cairan mengalir keatas
permukaan agar. Cairan sampel disebarkan dengan penyebar yang
terbuat dari gelkas. Pada tehnik ini sterilisasi penyebar dilakukan
dengan mencelupkan alkohol terbakar habis.
B. URAIAN BAHAN
Air suling
Nama resmi: aqua destilata
Nama latin: air suling/aquades
RM/BM: H2O/18,02
Pemerian: cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak

mempunyai rasa.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan: sebagai pelarut
Alkohol
Nama resmi: aethanolum
Nama latin: etanol/alkohol
RM/BM: C2H6/46,07
Pemerian: cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah
bergerak:bau khas:rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan: bercampur dengan air dan oraktis bercampur dengan semua


pelarut organik.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk, jauh dari nyala api.

Asam tatrat
Nama resmi: tatrat acid
Nama latin: asam tatrat
RM/BM: C4H6O6 COOH H-C-OH-OH-C-H COOH
Pemerian: Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa
sangat asam.
Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol
(95%) P, Sukar larut dalam eter.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan: sebagai zat pemberi suasana asam

Metylen blue
Nama resmi: metylen blue
Nama latin: biru metil
RM/BM: C37H27N3Na2O9S3/799,80
Pemerian: serbuk biru gelap
Kelarutan: larut dalam air
Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan: sebagai pewarna

C. URAIAN BAKTERI
1. Streptococcus aereus
a. Klsifikasi
Kingdom: monera
Divisio: firmicutes
Class: bacilli
Ordo: bacillales
Family: sthapylococcaceae
Genus: staphylococcus
Spesies: staphylococcus aereus
2. Streptococcus mutans
a. Klasifikasi
Domain: bacteria
Phylum: firmicutes
Class: bacilli
Ordo: lactobacilalles
Family: steptococcaceae
Genus: sterptococcus

Spesies: streptococcus muttans


Streptococcus muttans adalah salah satu jenis dari dari bakteri
yang mendapat perhatian khusus, karena kemapmpuannya dalam proses
pembentuntukan plak dan karies gigi. Bakteri ini diisolasi dari plak gigi
oleh clark pada tahun 1924 yang memiliki kecenderungan bentuk
coccus dengan formasi rantai panjang apabila ditanam medium yang
diperkaya.
Streptococcus muttans yang tumbuh pada agar mitis salivarius
memperlihatkan koloni halus berdiameter 0,5-1,5 Mm, cembung,
berwarna biru tua dan pada pinggiran koloni kasar serta berair
membentuk genangan disekitarnya.
D. PROSEDUR KERJA
Inokulasi mikroorganisme
a. Medium agar tegak
1. Disiapkan medium tegak dengan mengambil sebanyak 10 ml
menggunakan spoit kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi
dibiarkan memadat dalam posisi tegak.
2. Dipijarkan ose lurus diatas nyala lampu spiritus, ose yang telah
disterilkan

dimasukkan

kedalam

tabung

reaksi

yang

berisi

Streptococcus muttans dan Rhizopus sp. Kemudian ditusukkan pada


medium tegak dengan cara ose diusahakan tegak lurus dan dilakukan
dekat dengan nyala api spiritus dan ditutup kapas. Ose dipijarkan
kembali.
3. Diberikan label pada tabung reaksi dan diinkubasi selama 1 x 24 jam
pada suhu 370C.
b. Medium agar miring
1. Disiapkan medium dengan cara mengambil medium sebanyak 9 ml
menggunakan spoit lalu dipindahkan kedalam tabung reaksi dan
diatur kemiringan agar medium miring dapat terbentuk dengan baik.
2. Diatur kemiringannya agar medium miring dapat memadat dengan
baik.

3. Dipijarkan ose bulat diatas nyala lampu spiritus, kemudian ose


dimasukkan kedalam tabung yang berisi biakan Streptococcus
muttans dan Rhizopus sp. Lalu digores kedalam medium miring, lalu
ose disterilkan.
4. Diberikan label pada tabung reaksi dan diinkubasi selama 1 x 24 jam
pada suhu 370C.
c. Medium cair
1. Dimasukkan medium 10 ml menggunakan spoit streil yang telah
disiapkan kedalam tabung reaksi secara aseptis.
2. Dibiarkan tabung reaksi berdiri tegak dan ose yang telah disterilkan
ditusukkan pada tabung reaksi biakan yang berisi Streptococcus
muttans dan Rhizopus sp. Kemudian dimasukkan kedalam tabung
reaksi medium cair.
3. Diberikan label pada tabung reaksi dan diinkubasi dalam incubator
selama 1 x 24 jam pada suhu 370C.
Isolasi mikroorganisme
a. Metode sebar
1. Dituang medium sebanyak 10 ml ke dalam cawan petri steril
kemudian ditutup dan dihomogenkan permukaan medium. Dibiarkan
memadat pada suhu kamar. Sebelumnya mulut labu erlenmeyer telah
dipijarkan sebentar, atau penuangan dilakukan secara aseptis.
2. Diambil 1 ml sampel minuman kemudian disebar merata diatas
permukaan medium dalam cawan petri.
3. Diinkubasi selama 1 x 24 jam dalam inkubator.
b. Metode tabur
1. Dimasukkan medium 9 ml ke dalam cawan petri steril kemudian
ditutup dan dihomogenkan permukaan medium.
2. Diambil 1 gram sampel tanah kemudian ditabur merata diatas
permukaan medium dalam cawan petri dengan bantuan spatel steril.
3. Diinkubasi selama 1 x 24 jam dalam incubator.
c. Metode tuang
1. Dituangkan sampel air sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril.
2. Dituangkan medium sebanyak 10 ml ke dalam cawan petri tersebut
dengan cara aseptic.
3. Dihomogenkan permukaan medium dengan cara menggoyanggoyangkan dengan putaran yang sama/seimbang.

4. Dibiarkan medium memadat.


5. Diinkubasi selama 1 x 24 jam pada incubator
d. Metode gores
1. Dimasukkan medium 10 ml ke dalam cawan petri steril kemudian
ditutup dan dihomogenkan permukaan medium dengan cara
menggoyang-goyangkan dengan putaran yang sama/seimbang.
2. Digoreskan sampel urine di atas medium dengan cara zig-zag dengan
menggunakan swab steril.
3. Diinkubasi nedium selama 1 x 24 jam di dalam incubator.

BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah autoklaf, batang
pengaduk, botol semprot, cawan petri, enkas, erlenmeyer, inkubator,
lampu spiritus, limpang dan alu, ose bulat, ose lurus, rak tabung, sendok

tanduk, spatel besi, spoit 1 ml, spoit 10 ml, tabung reaksi, timbangan
ohauss.
B. BAHAN
Sampel air, sampel tanah, biakan bakteri, sampel minuman, sampel urine,
Escherchia coli, biakan bakteri Streptococcus aereus, dan biakan bakteri
streptococcus mutans, jamur Rhisopus, medium.
E. CARA KERJA
Pembuatan medium :
1. Dinyalakan terlebih dahulu lampu spiritus lalu di ambil medium PDA
menggunakan spoit 10 ml dengan mendekatkankan spoit pada lampu
spiritus.
2. Diambil cawan petri, lalu medium PDA yang ada dalam spoit 10 ml, di
masukkan kedalam cawan petri dengan menggunakan medium cair lalu
di homogekan denga cara bentuk 8 atau menyeimbangkan.
3. Tunggu 15 menit sampai agar medium PDA memadat.
4. Dituangkan sampel minuman YouShe dengan cara metode tuang
dengan cara merata.
5. Diinkubasi dalam incubator selama 1 x 24 jam.

BAB IV
PEMBAHASAN
Isolasi mikroorganisme adalah cara pemindahan mikroorganisme dari
lingkungan untuk mendapatkan biakan yang murni. Sedangkan inokulasi
mikroorganisme bertujuan memperlihatkan keanekaragaman mikroorganisme
dudara atau dilingkungan sekitar kita dan iokulasi dilakukan bertujuan
memperlihatkan keaneka ragaman mikroorganisme diudara atau dilingkungan
sekitar dan inokulasi lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba yang ada
disekitar kita selama ini.

Pada praktikum isolasi, metode yang digunakan adalah metode tuang,


metode sebar, metode gores, dan metode tabur, pada praktikum inokulasi
metode yang digunakan adalah metode miring, metode tegak, dan metode
cair.
Untuk percobaan penamaan mikroorganisme digunakan streptococcus
muttans karena mikroorganisme inilah yang bersifat patogen secar umum
ditemukan dalam masyarakat dengan menggunakan medium Na karena
menggunakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba
tersebut.
Untuk metode isolasi pada metode tuang dilakukan dengan menuang
sampel Yuci kedalam cawan petri terlebih dahulu, kemudaian menuang
medium Na sebanyak 10 ml setelah itu diinkubasi selama 1 x 24 jam dari
diamati. Setelah itu diinkubasi selama 1 x 24 diamati dibawah mikroskop.

BAB V
PEKERJAAN PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
Bakteri
Streptococcus Mutans

Suhu Kamar

Suhu Inkubator

Suhu Enkas

s
DAFTAR PUSTAKA

Caray.2013.Pembuatan Media Agar dan Sterilisasi.

http://makalah dan skripsi.blogspot.com.(4 juni 2013)


Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar

Anda mungkin juga menyukai