Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka Alga pertama kali ditemukaan sekitar 500 hingga 600 juta tahun yang lalu alga dipercaya sebagai leluhur dari semua tumbuhan darat. Alga dapat dijumpai di berbagai tempat, misalnya di tempat tempat yang lembab, air tawar, dan laut. Selain itu , alga juga dapat ditemukan menempel pada batu karang di pantai, dinding rumah, dan pohon. Di perkirakan sebanyak 20.000 spesies alga di bumi telah teridentifikasi. Sementara itu, masih banyak spesies lainnya yang belum teridentifikasi, terutama yang hidup di lautan.( biologi 1:bagod sudjadi) Lumut merupakan tumbuhan kecil tidak perbembuluh. Pendistribusian air berlangsung secara difusi. Lumut memperoleh air dan mineral dari substratnya melalui suatu struktur mirip akar yang disebut rizot. Berdasarkan letak gametangium , lumut ada yang berupa homotalus ( berumah satu) dan heterotalus ( berumah dua) lumut dapat di kelompokan atas lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun ( lumut sejati). Dalam ekosistem, lumut dapat mejaga daur air dan mampu mencegah terjadinya banjir.(biologi1: bagod sudjadi) Jamur atau fungi bnyak dikenal sebagai cendawan, lapuk, lukat, atau kapang. Jamur dapt ditemukan tumbuh pada batang tumbuhan, tidak dihalaman rumah setelah hujan, pada sisa makanan yang sudah basi, dan di tempat tempat yang basah atau kaya zat organik. Jamur bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur jelas bukan termasuk hewan dan juga tidak menyerupai bakteri atau pun protozoa. R. H. Whaittaker (1969) menempatkan jamur pada kingdom tersendiri berdasarkan sel yang multiseluler dan cara jamur dalam memperoleh makanan. (biologi 1: bagod sudjadi) Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang medominasi daratan selama periode karboniferus (28 juta hingga 360 juta tahun yang lalu). Tumbuhan paku dapat diemukan di berbagai habitat, ada yang hidup di daratan yang tananhnya netral, tanah bekapur, tanah asam, dan ada juga yang hidup di air. Biasanya, tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab dan teduh. Tumbuhan paku sangat beraneka ragam. (biologi 1: bagod sudjadi)

1.2 Tujuan Praktikum Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa dapat: 1.Memahami struktur tubuh jamur. 2.Memahami perkembangbiakan tumbuhan jamur melalui charta. 3.Memahami struktur tumbuhan paku dan lumut. 4.Mengamati perkembangbiakan dari tumbuhan paku dan lumut melalui charta. 5,Mengenal berbagai macam jenis alga. 6.Memahami habitat kehidupan alga.

BAB II BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan: Alat : .Mikroskop, Kaca Obyek,Pipet tetes,Spatula,Tempe,Cover glass. Bahan: Alga yang ada di air kolam,Alga yang ada di air sawah,Alga yang ada di air selokan,Aquades,Charta/gambar siklus hidup jamur,Gambar tumbuhan paku dan lumut,Skematis siklus hidup tumbuhan lumut dan paku.

2.2 Metode kerja 2.2.1 Mengamati tumbuhan alga 1.Siapkan tiga macam jenis alga yang ada di air (kolam,sawah,selokan) dan tempatkan pada tempat yang berbeda bila perlu diberikan label/penamaan. 2.Ambil kaca obyek,tetesi dengan satu tetes air lalu letakkan satu helai alga diatasnya. 3.Tutup secara perlahan dengan menggunakan kaca penutup dengan membentuk sudut 45 derajat. 4.Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah (4x10). 5.Gambarlah hasil pengamatan pada kertas kerja yang tersedia. 6.Lakukan langkah kerja 1-6 pada jenis alga yang berada pada air yang lain.

2.2.2 Mengamati tumbuhan jamur 1.Teteskan aquades sebanyak 1 tetes diatas kaca obyek. 2.Dengan menggunakan spatula,ambil sedikit bagian yang mengandung jamur pada tempe dan letakkan diatas kaca obyek,kemudian diaduk pelan-pelan, tutup dengan kaca penutup. 3.Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa obyektif 10x.

2.2.4 Mengamati tumbuhan lumut 1.Siapkan lumut yang akan diamati 2.Ambil kaca obyek,tetesi dengan satu tetes air lalu letakkan sedikit lumut diatasnya. 3.Tutup secara perlahan dengan menggunakan kaca penutup dengan membentuk sudut 45 derajat. 4.Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah (4x10).

2.2.5 Pengamatan tumbuhan paku 1. Amatilah gambar dari lumut dalam buku pratikum dan carilah bagian bagian dari lumut. 2. Skema siklus hidup tumbuhan lumut pada buku pratikum. 3. Amati siklus hidup tumbuhan paku dan amati bagian- bagian dari tumbuhan paku. 4. Skema siklus tumbuhan paku pada buku pratikum.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil pengamatan 1. Gambar alga / ganggang a. Alga di air sawah Keterangan

b. Alga di air kolam

c. Alga di air selokan

2. Gambar jamur, lumut, dan tumbuhan paku a. Jamur tempe (rhizopus oryzae)

Keterangan

b.

Lumut daun (musci)

c. Tumbuhan paku sejati

3. Daur hidup a. Daur hidup diatom alga

b. Daur hidup Jamur tempe (rhizopus oryzae)

3. Daur hidup c. Daur hidup lmut sejati

d. Daur hidup tumbuhan paku sejati

3.2 Pembahasan 1.Alga Ciri umum alga adalah sebagai berikut. a. Alga ada yang bersel satu(monoseluler/uniseluler) dan ada yang bersel banyak(multiseluler). b. Ada yang tidak memiliki selaput inti(prokariot) yaitu pada alga biru(Cyanophyta),sedangkan alga yang lain memiliki selaput inti (eukariot). c.Semua alga berklorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Oleh karena itu alga disebut sebagai organisme autrotof dan dalam ekosistem berperan sebagai produsen. d.Reproduksi dapat terjadi secara generatif dengan konjugasi dan vegetatif dengan membelah diri,fragmentasi,dan spora. A.Alga Biru (Cyanophyta) Alga biru (Cyanophyta) tidak memiliki selaput inti (membran sel) sehingga disebut prokariot.Cyanophyta termasuk kingdom Monera bersama dengan bakteri.Pigmen dominan pada alga biru adalah fikosianin yang berwar na biru.Klorofil tersebar karena belum memiliki kloroplas, contohnya cyanophyta adalah : 1. gloeocapsa dan chroocoecus (bersel tunggal). 2.oscillatoria dan nastoc communee(berbentuk benang) B.Alga Hijau (Chlorophyta) Alga hijau memiliki selaput inti sel (eukariot). Pigmen dominan adalah klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Contoh alga hijau adalah: 1. Chlorella (bersel satu, tidak bergerak, dan merupakan sumber cadangan makanan dengan gizi tinggi 2. Chamydomonas (bersel satu dapat bergerak ) 3. Euglena viridis(bersel satu dapat bergerak) 4. Spyrogira (berbentuk benang,mampu berkonjugasi,kloroplas tersusun spiral didalam sel) 5. Ulva sp.dan Chara sp (berbentuk lembaran) C. Alga Keemasan (crysophyta) Pigmen dominan pada alga keemasan adalah karoten. Klorofil terdapat di dalam kloroplas. Dinding sel mengandung zat kersik (silikat) sehingga disebut

10

juga alga kersik atau diatomae. Sehingga disebut juga alga kersik atau diatomae. Alga keemasan berguna sebagai bahan penggosok an isolator dinamit. Navicula dengan membentuk tutup (epiteka) dan kotak (hipoteka) D. Alga Doklat (phaophyta) Pigmen dminan adalah fukoxantin (xanto berarti kuning). Klorofil terdapat dalam klroplas. Alga coklat mengandung asam alginat yang berguna pada industri kosmetik dan tekstil. Contohnya Sargassum, Turbinaria, Dan Padina Pavonia E. Alga Merah pigmen dominana adalah merah. Pigmen lain yang ada adalah klorofil dan fikosianin. Alga merah dikenal rumput laut dan penting sebagai bahan baku agaragar. Contohnya Eucheuma Spinosum ( di indonesia) dan Galidium ( di daerah dingin) 2.Jamur (Fungi) Jamur termasuk kingdom fungi. Ilmu yang mempelajari jamur disebut mikrologi. Ciri ciri umum jamur adalah sebagai berikut: a. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jamur hidup sebagai saprofit yaitu menguraikan zat sisa organisme (sampah) atau sebagai parasit. b. Memiliki selaput atau membran inti. c. Dinding sel dari selulosa atau zat kitin. d. Tubuh tersusun satu sel atau banyak sel. e. Tubuh ada yang berbentuk benang (hifa). Anyaman hifa berbentuk miselium. f. Repoduksi dapat berlangsung secara generatif dan vegetatif. Reproduksi generatif dengan konjungasi dan dengan membentuk spora generatif yaitu oospora, zigospora, askospora, dan basidiospora. Reproduksi vegetatif dengan fermentasi dan dengan membentuk spora vegetatif antara lain blastospora (tunas), kniiospora ( terbentuk di ujung hifa), sporangiospora ( terbentuk di dalam sporaingum, dan tiak berflagel disebut aplanospora), artrospora (terbentuk karena terputusnya sel hifa ), dan klamidospora ( terbentuk dari sel hifa somatik). Fungi terdiri atas 4 divisio yaitu zigomycontina, ascomycontina, dan deuteromycotina.

11

a. Divisio zigomycotina Hifa tidak bersekat dan berinti sel banyak (senositik). Reprodkusi generatif dengan konjugasi membentuk spora genrhizopuseratif yaitu zigospora. Spora vegetatif berupa sporangiospora. Contoh jamur tempe (rhizopus oryzae). Jamur tempe bersel bayak, berbentuk benang, dan dapat berkonjugasi. b. Divisio Ascomycotina Hifa bersekat dan berinti banyak (senositik).Reproduksi generatif dengan askospora yang terbentuk didalam askus.Reproduksi vegetatif dengan membentuk konidia(konidiospora).Contoh jamur Ascomycotina adalah:Aspergillus wenti(untuk membuat kecap),Aspergillus flavus(hidup pada kacang yang busuk dan dapat menghasilkan racun aflatoksin),A.oryzae(untuk membuat tape dan sake),Penicillium notatum(penghasil antibiotik),P.camemberti(untuk membuat keju),Saccharomyces cereviciae(ragi tape,bersel satu,berkembang biak secara vegetatif dengan tunas/blastospora),Candida albicans(penyebab keputihan pada wanita). c.Divisio Basidiomycotina Umumnya memiliki tubuh buah dan berukuran besar.Reproduksi generatif dengan membentuk basidiospora.Contoh jamur Basidiomycotina adalah:jamur merang(Volvariella volvaceae),jamur kuping(Auricularia polytricha),jamur karat(Puccinia graminis),jamur kayu(Ganoderma applanatum). d.Divisio Deuteromycotina Deuteromycotina disebut dengan jamur yang tidak sempurna (fungi imperfecti) karena belum diketahui reproduksi generatifnya.Hifa bersekat dan dinding sel dari kitin.Contoh jamur panu (Malassesia furfur)

3.Tumbuhan paku (Pteridophyta) Ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut : a.Tumbuhan paku mempunyai akar,batana,dan daun sejati (Cormophyta). b.Pada akar,batang dan daun terdapat pembuluh xilem dan floem. c.Pada daun terdapat klrorofil untuk fotosintesis.Daun yang mengandung spora disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur).Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk fotosintesis disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul).

12

d.Ujung daun menggulung ketika masih muda. e.Paku berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu generasi gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku ada 4 kelas yaitu: 1. Psilophytinae (paku lumut). Tubuh berupa rambut-rambut sporangium dan pada ujung-ujungnya tidak berdaun.Paku Psilophytinae sudah hampir punah,contoh Psilotum nudum. 2. Equisetinae (paku ekor kuda). Sporofit pada ujung batang atau cabang berkumpul membentuk badan seperti gada atau kerucut.contoh Equisetum debile (paku ekor kuda) 3. Licopodinae (paku kawat) Seperti rerumputan dengan daun kecil tersusun rapat. Termasuk paku hetospora. Contohnya Selaginella (pku rane), Lycopodium, Cernuum, Licopodiom Clavatum( paku kawat) 4. Filicinae (paku sejati) Paku sejati telah mempunyai makrofil ( daun besar) dengan tulang daun dan daging daun ( mesofil). Contohnya Alsophilla glauca (paku tiang), Maesilea crenata (semanggi, merupakan paku air yang dapat dimakan sebagai sayuran), Adiantum cuniatum (suplir, dan Azolla pinata (paku air yang dapat menyuburkan sawah karena bersimbiosis dengan anabaena azollae yang dapat menabah nitrogen dari udara). Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku di bagi menjadi tiga golongan yaitu : a. Paku homospora (isospora) Yaitu paku yang menghasilkan spora yang berukuran sama besar dan sama jenis. Contohnya Lycopodium cernuum (paku kawat). b. Paku heterospora Adalah paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu makrospora ( sel betina ) dan mikrospora ( sel jantan). Contohnya Selaginella ( paku rane ), dan Marsilea crenata (semanggi).

13

c. Paku peralihan Yaitu paku yang menghasilkan spora sama besar tetapi jenisnya berbeda. Contohnya Equisetum debile ( paku ekor kuda). Metagenesis paku homospora a. Fase gametofit Spora tumbuhan paku yang tumbuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi protalium. Protalium menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan spermatozoid dan arkegonium menghasilkan ovum. b. Fase sporofit Hasil pertemuan spermatozoid dengan ovum yang membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku menghasilkan daun yang mampu membentuk spora disebut sporofil. Sporofil membentuk kotak spora (sporangium). Sporangium membentuk spora. Protalium mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai klrofil. Protalium termasuk generasi gametofil sebab mampu menghasilkan gamet ( sel kelami ) yaitu spermatozoid dan ovum. Tumbuhan paku termasuk generasi sporafit sebab mampu menghasilakn spora. 4.Tumbuhan lumut Lumut merupakan tumbuhan berukuran kecil dengan tinggi kurang dari dua sentimeter,dan lumut tidak memiliki sistem pembuluh khusus untuk mengangkut air dan mineral organik.proses pendistribusian air berjalan lambat ,yaitu secara difusi.Lumut tidak memiliki akar,batang dan daun yang sebenarnya.Hanya saja tumbuhan lumut memiliki struktur yang menyerupai akar,batang,dan daun,sebagai pengganti akar lumut memiliki rizoid.Struktur rizoid menyerupai bulu-bulu akar,melalui rizoid inilah lumut menempel pada substrat dan menyerap air serta mineral dari dalam tanah. Reproduksi lumut Lumut dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual(vegetatif) dapat dilakukan dengan beberapa cara,misalnya melalui pembentukan tunas(gemma),penyebaran spora dan fragmentasi.Reproduksi seksual(generatif) dilakukan dengan cara peleburan antara sel gamet jantan(spermatozoid) dan gamet betina(ovum).spermatozoid dihasilkan oleh alat kelamin jantan(anteridium),sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina(arkegonium). Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium lumut dapat dibedakan atas 2 kelompok yaitu:

14

a.Lumut homotalus,merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh(talus).Lumut tersebut disebut juga lumut berumah satu. b.Lumut heterotalus,merupakan kelompok lumut yang masing-masing talusnya memiliki anteridium atau arkegonium saja,lumut tersebut disebut juga lumut berumah dua. Daur hidup lumut Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan(metagenesis) dalam hidupnya,yaitu antara fase vegetatif dan fase generatif.Fase vegetatif dikenal sebagai generasi sporofit yaitu fase yang menghasilkan spora.Sedangkan fase generatif disebut sebagai generasi gametofit,yaitu,fase yang menghasilkan sel kelamin(gamet).Pada generasi gametofit terbentuk gamet jantan dan gamet betina,jika terjadi pembuahan dari kedua macam gamet tersebut,maka akan terbentuk zigot yang yang kemudian tumbuh menjadi sporofit.selanjutnya,sporofit melalui sporogonium akan menghasilkan spora.Spora yang jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh membentuk protonema,kemudian berkembang menjadi lumut dewasa. Klasifikasi lumut Berdasarkan morfologi lumut dikelompokkan atas lumut hati,lumut tanduk,dan lumut sejati(lumut daun).Sebagiana ahli taksonomi botani menempatkan masing-masing kelompok lumut pada tingkatan takson kelas,yaitu kelas Hepaticopsida(lumut hati),kelas Anthoceropsida(lumut tanduk),dan kelas Bryopsida(lumut sejati). a.Lumut hati Lumut hati merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran,lumut hati tidak memiliki akar,batang dan daun yang sebenarnya sehingga mereka disebut juga tumbuhan talus.struktur talus pada lumut hati dikanal dengan istilah lobus salah satu jenis lumut hati yang paling terkenal adalah Marchantia.Marchantia dapat bereproduksi secara aseksua dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas(gemma).Gemma dihasilkan dari bagian dorsal talus.sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan melibatkan alat kelmin jantan dan alat kelammin betina.Anteridium yang sudah matang akan mengeluarkan spermatozoid berflagel melalui perantaraan air air spermatozoid berenang menuju sel telur yang dihasilkan oleh arkegonium hingga terjadi pembuahan.Hasil pembuahan akan membentuk zigot.zigot berkembang dan tumbuh menjadi talus atau lumut baru.contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan Marchantia geminata.

15

b.Lumut tanduk Lumut tanduk dapat ditemukan disepanjang pinggir sungai,danau atau selokan.Struktur tubuhnya hampir serupa dengan lumut hati.Ada sebagian ahli mengelompokkannya ke dalam lumut hati.Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan.Salah satu spesies lumut tanduk adalah Anthoceros sporophytes. c.Lumut sejati Lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral.lumut sejati ada juga yang tampak seperti hamparan karpet atau beledu.Dihutan tumbuhan ini sering kali membentuk lantai dasar hutan/menempel pada batang kayu.Lumut sejati banyak ditemukan diderah yang lembap dan teduh dan dapat beradaptasi pada lingkungan yang aneh,misalnya lumut tembaga(Copper mosses).Lumut sejati memiliki kutikula dan stomata sehingga dapat mencegah hilangnya air dari dalam selnya.Jika datang musim kering secara terus menerus dan berlangsung lama,maka lumut sejati akan mengalami dormansi.Reproduksi lumut sejati secara aseksual dan seksual.Hasil peleburan kedua sel kelamin akan membentuk zigot.Zigot akan tumbuh menjadi sporogonium(fase sporofit) yang tetap menempel pada lumut (fase gametofit).Pada sporogonium lumut sejati terdapat bagian-bagian sebagai berikut: 1.Vaginula,yaitu selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang berasal dari dinding arkegonium. 2.Seta,yaitu tangkai sporogonium 3.Apofisis,yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporogonium. 4.Sporangium,yaitu kotak spora yang menjadi tempat pembentukan spora.Pada bagian tengahnya terdapat kolumela yang bersifat steril. 5.Kaliptra,yaitu semacam kapsul atau tudung sporangium yang berasal dari dinding arkegonium. Sporangium berbentu seperti periuk pada bagian ujung terdapat sederet gigi peristom yang tersusun secara melingkar,sporangium juga memiliki operkulum,yaitu tutup kotak spora,perkulum biasanya akan terlepas jika spora telah matang,jika spora jatuh ditempat yang sesuai ,akan tumbuh menjadi protonema.contoh spesies lumut sejati,yaitu Sphagnum fimbriatum,Sphagnum squarrosum,Polytrichum commune,Funaria hygrometrica,Pogonatum circhatum.

16

BAB IV KESIMPULAN 1. Alga ada yang bersel satu(monoseluler/uniseluler) dan ada yang bersel banyak(multiseluler).Reproduksi dapat terjadi secara generatif dengan konjugasi dan vegetatif dengan membelah diri,fragmentasi,dan spora A.Alga Biru (Cyanophyta), Alga Hijau (Chlorophyta), Alga Keemasan (crysophyta), Alga Doklat (phaophyta), dan Alga Merah.

2. Lumut merupakan tumbuhan kecil tidak perbembuluh. Pendistribusian air berlangsung secara difusi. Lumut memperoleh air dan mineral dari substratnya melalui suatu struktur mirip akar yang disebut rizot. Berdasarkan letak gametangium , lumut ada yang berupa homotalus ( berumah satu) dan heterotalus ( berumah dua) lumut dapat di kelompokan atas lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun ( lumut sejati).

3. Jamur atau fungi bnyak dikenal sebagai cendawan, lapuk, lukat, atau kapang. Jamur dapt ditemukan tumbuh pada batang tumbuhan, tidak dihalaman rumah setelah hujan, pada sisa makanan yang sudah basi, dan di tempat tempat yang basah atau kaya zat organik. Jamur bukan termasuk tumbuhan, meskipun menyerupai tumbuhan. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga jamur tidak dapat berfotosintesis. Jamur jelas bukan termasuk hewan dan juga tidak menyerupai bakteri atau pun protozoa. R. H. Whaittaker (1969) menempatkan jamur pada kingdom tersendiri berdasarkan sel yang multiseluler dan cara jamur dalam memperoleh makanan.

17

4. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang medominasi daratan selama periode karboniferus (28 juta hingga 360 juta tahun yang lalu). Tumbuhan paku dapat diemukan di berbagai habitat, ada yang hidup di daratan yang tananhnya netral, tanah bekapur, tanah asam, dan ada juga yang hidup di air. Biasanya, tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab dan teduh. Tumbuhan paku sangat beraneka ragam.

Anda mungkin juga menyukai