NAMA KELOMPOK :
Kelompok 1
I.
1. ALIFIA GHINAFADHILA
2. ATRIA RISMA DEVINDA
3. AZIZAH SEPTY
4. FAISAL ABDILLAH
5. IMROATUL MUFIDAH
6. JOHANES M.S
7. PUJI RAHAYU
8. PUTRI N. RAKHMAWATI
9. ROSITA WIDIYATI
10.WAHYU TATA
11.YANU DEWANTA
12.TAUFIK HIDAYAT
13.YUDIANTO
X-3
SMA ANTARTIKA
Tahun Ajaran 2012-
2013
CYANOBAC
TERIA
Cyanobacteria
atau
ganggang biru-hijau
adalah filum (atau divisi) bakteri yang
mendapat energi melalui fotosintesis.
Jejak fosil cyanobacteria telah
ditemukan sejak 3,8 miliar tahun lalu.
Cyanobacteria sekarang adalah salah
satu kelompok terbesar dan terpenting
bakteri di bumi.
Cyanobacteria ditemukan di hampir semua
habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera
ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka
bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat
membentuk filamen ataupun lembaran.
Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni,
dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen
memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi
menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel
vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis
pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe
heterokista yang berdinding tebal yang
mengandung enzim nitrogenase.
Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal,
lentur, dan Gram negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela.
Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan.
Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan
lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan
kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa
bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis
protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang.
Cyanobacteria secara tradisional diklasifikasikan menjadi lima
kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu: Chroococcales,
Pleurocapsales, Oscillatoriales, Nostocales dan Stigonematales.
Alga hijau biru merupakan alga primitive bila dibandingkan
dengan alga lain. Ganggang hijau biru memiiki ciri-ciri sebagai
berikut :
Sel yang prokariotik, mikroskopis, ada yang bersel tunggal
(uniselular), ada juga yang bersel banyak (multiseluler)
Perintis bagi vegetasi lain.
Dapat tumbuh di perairan yang bersuhu tinggi. Yaitu pada
sumber air panas.
Sifat hidupnya berupa :
1) Endofit : hidup dalam tubuh makhluk lain
2) Epifit : menempel pada permukaan tubuh
makhluk lain.
Memiliki klorofil, sehingga dapat berfotosintetis.
Berkembang biak dengan cara membelah diri atau fragmentasi.
Memiliki lapisan lendir pada permukaan tubuhnya yang
berguna untuk pergerakan dan perlindungan.
Ganggang hijau biru merupakan vegetasi perintis, hal
ini dimungkinkan karena simbiosisnya bersama
jamur dapat melapuk di batu-batuan. Dan walaupun
organism ini berfotosintetis dan bersifat prokariotik,
namun berbeda dengan bakteri fotosintetik dalam
banyak hal penting.
Ganggang hijau biru banyak di jumpai di lingkungan
air tawar, tempat-tempat lembab, misalnya di atas
tanah, batu, tembok, sawah, parit, serta di laut.
Ganggang hijau biasanya hidup di lingkungan asam
hingga basa. Selain hidup bebas, ganggang hijau juga
dad yang bersimbiosis dengan organisme lain, seperti
lumut hati, paku-pakuan, jamur dan inverteberata.
STRUKTUR CYANOBACTERIA
Struktur morfologi ganggang hijau biru bermacam
macam, ada yang bersel tunggal,berbentuk benang
dan ada yang berkelompok. Secara umum tersusun
atas :
a.Dinding sel, untuk perlindungan dan
mempertahankan bentuk sel agar tetap. Terdapat
pula selubung lendir untuk perlindungan dan
pergerakan.
b.Membran sel, untuk mengatur keluar masuknya
zat dari dan kedalam sel.
c. Sitoplasma, Sitoplasma merupakan koloid yang
tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral-
mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Didalam
sitoplasma berlangsungnya reaksi metabolisme.
d.Asam inti (DNA), DNA terdapat pada suatu lokasi
di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki
membran inti. Dan berfungsi untuk menentukan
sifat.
Cara perkembangan ganggang hijau biru dilakukan dengan tiga cara
berikut:
Pembelahan Sel
Melalui pembelahan biner, sel dapat langsung terpisah/tetap
bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa.
Fragmentasi
Faragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang
kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terjadi dengan tiga
cara, yaitu:
1. Koloni alga, koloni alga memisah menjadi koloni yang lebih kecil
menjadi koloni baru.
2. Hormogonium, yaitu sel tertentu yang mati membagi filament
menjadi beberapa bagian, jika memisahkan diri menjadi indivu
baru.
3. Heterokista, yaitu sel yang berdinding tebal yang berbeda dengan
sel lain pada flamen alga, jika memisahkan diri dapat tumbuh
menjadi individu baru.
4. Akinet, yaitu sel yang berukuran lebih besar , dinding tebal, dan
kaya zat makanan pada benang alga, jika terlepas dapat tumbuh
menjadi individu baru.
. Pembentukan Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora
yang sebenarnya merupakan sel vegetative. Spora membesar dan
KLASIFIKASI CYANOBACTERIA
Cyanobacteria digolongkan sebagai berikut.
A Ganggang hijau biru yang bersel satu.
Contoh :
Chroococcus, hidup di dasar kolam atau tembok yang basah
Gloeocapsa, hidup di permukaan batu yang basah
B Ganggang hijau berkoloni .
Contoh :
Polycystis, terdiri atas sel-sel ywng derdentuk seperti bola
yang bergerombol seperti anggur.
Spirulina sp ., merupakan sumber makanan alternatif
mandating.
C Ganggang hijau biru yang berbentuk benang.
Contoh :
Oscillatoria, berbentuk benang yang tersusun atas sel-sel
yang pipih rapat dan tidak diselubungi lender.
Nostoc, tersusun atas sel-sel yang berbentuk seperti bola.
Anabaena, sel berbentuk bola, mempunyai akinet dan
heterokista ( penambat nitrogen )
Rivularia sp ., menyerupai cambuk, reproduksidengan
heterokista.
Peranan Cyanobacteria
Peranan alga hijau biru ada yang
menguntungkan dan ada yang
merugikan.
a. Cyanobacteria Menguntungkan
1. Jenis ganggang hijau bersel satu
merupakan vegetasi perintis, hal ini karena
ganggang tersebut mampu atau dapat
mengawali kehidupan sebelum organism
lainnya dapat hidup di suatu tempat.
2. Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen
(bentuk benang) dapat mengikat nitrogen
bebas dari atmosfer dan diubah menjadi
amoniak.
3. Dalam ekosistem perairan sebagai
produsen sebagai produsen bagi
zooplankton, udang, dan ikan kecil
B. Cyanobacteria merugikan