Anda di halaman 1dari 12

I.

Protista
a. Pengertian : kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler
maupun multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya.
b. Ciri Umum Protista :
 Kebanyakan uniseluler (bersel satu) tetapi beberapa organisme
multiseluler atau kolonial.
 Mereka hidup bebas atau hidup sebagai parasit.
 Respirasi aerob dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel.
 Reproduksi secara aseksual atau seksual.
 Protista dikelompokkan menjadi 3: protista mirip hewan (protozoa), mirip
jamur, dan mirip tumbuhan.
 Berdasarkan kelompok, mereka dapat bersifat heterotrof atau autotrof.
 Protista mirip tumbuhan (algae/ganggang) memiliki klorofil; serta
memiliki pigmen tambahan seperti xantofil, fikobilin, dan karoten.
c. Protista dibagi menjadi 3 sub kingdom :
i. Protista mirip Hewan.
ii. Protista mirip Tumbuhan.
iii. Protista mirip Jamur ( Fungi )

II. Protista Mirip Hewan ( Protozoa )


a. Ciri – cirri Umum :
 Merupakan organisme bersel satu.
 Mempunyai inti eukariotik.
 Ukuran tubuh antara 100–300 mikron.
 Sebagian besar anggota Protozoa mempunyai alat gerak.
 Alat gerak Protozoa, antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar
(silia), dan bulu cambuk (flagelum).
 Habitat Protozoa di air tawar, air laut, tempat lembap, tubuh hewan, dan
tubuh manusia.
b. Filum Protozoa dibagi atas :
1. Filum Ciliophora ( Ciliata )
 Ciri – ciri :
 Bergerak dengan silia atau rambut getar.
 Bersifat heterotrof.
 Reproduksi dengan pembelahan biner.
 Umumnya berukuran mikroskopis, namun ada juga spesies yang
berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
 Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
 Membantu pergerakan makanan ke sistoma.
 Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap.
 Memiliki dua inti sel yaitu makronukleus dan mikronukleus.
Makronukleus sebagai fungsi vegetatif, dan mikronukleus sebagai
fungsi reproduksi yaitu konjugasi.
 Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air
tawar yang banyak mengandung zat organic.
 Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di
alam.

 Beberapa Contoh Ciliata :


1. Paramaecium caudatum , binatang sandal , bentuknya menyerupai
sandal, merupakan contoh dari kelas Cilliata yang terkenal.
2. Balantidiwn coli, menyebabkan penyakit balantidiasis , hidup sebagai
parasit dalam usu besar.
3. Didinium, merupakan predator di dalam ekosistem perairan.
4. Stentor, berbentuk seperti terompet, menetap pada suatu tempat dan
akan berpindah apabila tempatnya tidak menguntungkan.
5. Vorticella, membentuk seperti lonceng , bertangkai panjang, menetap
pada suatu tempat. Silianya terdapat disekitar mulutnya.
6. Stylonichia, serupa siput, silianya banyak berkelompok menjadi cirrhi
yang tampak seperti duri. Banyak terdapat pada permukaan daun yang
terendam dalam air atau merayap di dasar kolam.
2. Sarcodina / Rhizophoda
a. Ciri – ciri umum :
 Bergerak dengan kaki semu/palsu (pseudopodia).
 Bersifat heterotrof.
 Ukuran tubuh sekitar 200-300 mikron.
 Umumnya hidup di air tawar atau laut.
 Bentuk yang dapat berubah-ubah atau tidak tetap.
 Ada yang bercangkang dan tidak.
 Memiliki ektoplasma dan endoplasma.
 Memiliki vakuola makanan dan juga vakuola kontraktil.
 Rhizopoda menelan makannya/fagosit.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri.
 Hidup dengan bebas atau parasit.
 Pernapasan dengan cara difusi ke seluruh permukaan tubuh.
b. Filum Protozoa dibagi atas :
1. Filum zooflagelatta
 Ciri – ciri :
 Bersifat mikroskopis artinya tidak mudah lihat oleh mata
telanjang.
 Uniseluler atau hidup berkelompok.
 Sebagian memiliki mitokondria.
 Banyak dari zooflagelatta hidup sebagai parasit pada
manusia atau hewan peliharaan atau simbiosis mutualisme.
 Mereka bisa tinggal di air tawar dan air laut.
 Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner.
 Contoh zooflagetta :
a. Trypanosoma gambience
b. T. rhodosience
c. T. evanci
d. T. Brucei
e. Trichomonas vaginalis
2. Filum Phytoflagelatta
 Ciri – ciri :
 Organism autotrof.
 Organism uniseluler.
 Tidak memiliki dinding sel .
 Memiliki bintik mata atau stigma.
 Alat gerak berupa flagel (bulu cambuk).
 Mempunyai klorofil ( klorofil a dan b ).
 Reproduksi dengan pembelahan biner ( secara longitudinal
).
 Beberapa contoh phytoflagellata :
Euglena viridis
 Tentukan bagian – bagiannya :
3. Filum Sporozoa ( Apicomplexa )
 Ciri – ciri :
 Tidak memiliki alat gerak.
 Hidup sebagai parasit pada sel darah merah manusia
atau hewan.
 Cara hidup soliter.
 Reproduksi secara aseksual dengan sporofit dan seksual
dengan gametofit.
 Cara mengambil makanan secara saprozoik.
 Beberapa contoh Rhizopoda :
 Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertian.
 Plasmadium malariae, penyebab penyakit malaria
quartana.
 Plasmadium ovale, penyebab penyakit limpa.
 Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria
tropika.
 Tentukan bagian – bagiannya :

 Ada 3 macam Plasmodium berdasarkan sporolasi :


 Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria
tropika. ( 1 – 3 x 24 jam )
 Plasmadium malariae, penyebab penyakit malaria
quartana.( 72 jam )
 Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertian.(
48 jam )
 Jelaskan siklus Hidup Plasmodium :
A. Fase Aseksual : didalam tubuh manusia

Nyamuk menggigit tubuh manusia sporozoid yang berada di air liur akan masuk
tubuh manusi dan langsung menyerang sel darah merah ( erytrosit ) membentuk :

a. Merozoid
b. Erytrosit pecah ada yang membentuk sporozoit dan
gametosit ( jantandan betina ).
c. Sporozoid akan menyerang sel darah merah yang
lain disebut Sporulasi

B. Fase Aseksual : didalam tubuh nyamuk


a. Nyamuk menggigit tubuh manusia yang terkena penyakit malaria.
b. gametosit tertelan nyamuk mikrogamet membentuk sperma, makrogamet
membentuk telur.
c. makrogamet bersatu dengan mikrogamet membentuk zigot.
d. zigot dalam usus membentuk ookinet.
e. ookinet berubah jadi ookista.
f. ookista membentuk sporoblast.
g. sporoblast pecah.
h. spora menyebar saluran pencernaan akhirnya ke air liur.

III. Protista Mirip Tumbuhan


a. Ciri – ciri Umum :
b. Filum Protozoa dibagi atas :
1. Filum Chlorophyta ( ganggang hijau )
 Ciri – ciri :
a. Sebagai plankton di air tawar dan air laut, ada pula yang hidup
ditempat yang lembab dan tubuh hewan.
b. Memiliki kloroplas dengan berbagai bentuk (spiral, mangkuk,
lembaran, bola, dan bintang).
c. Kloroplasnya mengandung kloropil a dan b, karoten serta xantofil.
d. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan pembelahan
biner,fragmentasi, dan pembentukan zoospora, sedangkan secara
generatif dilakukan dengan konjungsi serta peleburan sperma dan
ovum.
 Beberapa contoh ganggang hijau adalah :
a. Chlorella
b. Spirogyra
c. Zygnema
d. Pleurococcus
e. Clamydomonas
f. Ulva
g. Chaara
2. Filum Rhodophyta ( ganggang merah )
 Ciri – ciri :
a. Tidak memiliki flagella dan sentriol.
b. Pati Floridean sebagai produk penyimpanan dan penyimpanan pati
dalam sitoplasma.
c. Phycoerythrin, fikosianin, dan allophycocyanin sebagai pigmen
aksesori.
d. Tilakoid tidak-ditumpuk di plastid.
e. Tidak memiliki kloroplas retikulum endoplasma.
f. Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga
merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.
g. Tidak memiliki flagela.
h. Dinding sel terdiri dan komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel
sebelah dalam tersusun dan mikrofibril, sedangkan sisi luar
tersusun dan lendir. Komponen kimia mikrofibril terutama adalah
xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarn ya
adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida
tebal dan lengket yang bernilai komersial.
i. Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid
yang terletak di dalam kioroplas. Pirenoid berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil
asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam
bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan
galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium
menunjukkan warna kemerah-merahan
 Beberapa contoh ganggang merah adalah :
a. Sargassum
b. Fucus
c. Laminaria
3. Phaeophyta ( ganggang coklat )
 Ciri – ciri :
a. Kloroplasnya mengandung klorofil a dan c , karoten , dan xantofil.
b. Mengandung pigmen dominant fukosanin ( warna perang ).
c. Pembiakan aseksual dengan fragmentasi dan pembiakan seksual
dengan isogami.
d. Mahkluk hidup multiseluler.
 Beberapa contoh ganggang coklat adalah :
a. Gracilaria
b. Eucheuma spinosum
c. Gelidium porphyra
d. Polysiphonia
e. Chondrus
4. Filum Euglenophyta ( ganggang hijau )
 Ciri – ciri :
a. Organism autotrof.
b. Organism uniseluler.
c. Tidak memiliki dinding sel .
d. Memiliki bintik mata atau stigma.
e. Alat gerak berupa flagel (bulu cambuk).
f. Mempunyai klorofil ( klorofil a dan b ).
g. Reproduksi dengan pembelahan biner ( secara longitudinal ).
 Bebetapa contoh Euglenaphyta :
Euglena viridis
5. Filum Phyrophta / ganggang api ( Dinoflagelata )
 Ciri – ciri :
a. Sebagian autotrof dan sebagian kecil heterotrof.
b. Tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat
bergerak aktif.
c. Di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing
mengandung satu flagel.
d. Berkembangbiak dengan membelah diri.
e. Kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.
f. Uniseluler, dapat bergerak aktif.
g. Selnya berdinding dan di sebelah luar sel terdapat alur, masing-
masing mengandung satu flagelata. Sebagian kecil tidak
berdinding sel.
h. Dinding selnya mengandung selulosa.
i. Mempunyai plastida yang mengandung klorofil dan pigmen
cokelat kekuningan.
j. Ganggang api yang hidup di laut bersipat fosforesensi.

 Beberapa contoh ganggang api adalah :


a. Noctiluca milliaris
b. Ceratium
c. Peridinium
d. Gonyaulax
e. Gymnodinium
6. Fillum Bacillariophyta ( Diatom )
 Ciri – ciri:
a. Uniselluler
b. Autotrof
c. Tidak memiliki alat gerak
d. Inti sel berada di pusat sitoplasma
e. Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu
seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan pipih.
f. Talus bersel satu, Struktur talus terdiri dari dua bagian,
yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka dan tutupnya disebut
epiteka. Epiteka berukuran lebih besar dan tutup terdapat
rafe atau celah. dindingnya mengandung zat kersik (silika)
g. Dindingnya selnya disebut cangkang yang berbahan dasar
silikadioksida. Cangkang terdiri atas dua bagian : wadah (hipoteka)
dan tutup (epiteka)
h. Cadangan makanan berupa zat yang disebut laminarim, beberapa
jenis ada yang berupa minyak.
i. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan mitosis dan seksual
dengan oogami.
j. Hidup sebagai planton, bentos (perifiton) di perairan laut, payau,
dan tawar.
 Beberapa contoh diatom adalah :
a. Navicula
b. Melosira
c. Nitzchia
d. Cocconeis
e. Ciclotella
f. Girosigma
g. Diatoma vulgaris
h. Gamphonema
7. Filum Crysophyta ( ganggang pirang )
 Ciri –ciri :
a. Autotrof
b. Memiliki pigmen yang dominan yaitu fukosantin, dan juga
memiliki klorofil a dan c.
c. Umumnya uniseluler soliter namun adal juga yang membentuk
koloni.
d. Bergerak dengan 2 buah flagella yang tidak sama panjang. Namun
ada yang tidak meiliki flagella
e. Dapat membentuk sista yang resistan terhadap kondisi buruk.
f. Cadangan makanan dalam bentuk crysolaminarim.
g. Reproduksi aseksual dengan membelah diri(pada bentuk yang
motil) dan zoospora sedangkan seksual dengan isogami meskipun
jarang dilakukan.
 Beberapa contoh ganggang pirang adalah :
a. Dinobryon
b. Sinura
c. Vaumcheria
d. Ochromonas
e. Mischococcus
f. Chromulina
g. Mallomonas

IV. Protista Mirip Jamur


a. Filum Myxomycota (Jamur lendir)
 Ciri-ciri:
a. Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa
protoplasma yang tidak berdinding
b. Uniseluler atau Multiseluler, berinti banyak
c. Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk,
tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
d. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif.
Fase vegetatif, plasmodium bergerak amuboid mengelilingi dan menelan
makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan,
sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah
dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium
yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora
yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid.
e. Dalam keadaan lingkungan normal, tubuh berupa plasmodium
multinukleat, jika keadaan tidak menguntungkan akan membentuk
sporangia yang bertangkai dan berisi spora. Spora akan tumbuh menjadi
miksamuba atau miksiflagella.

 Beberapa contohnya:
a. Arcyria
b. Fuligo septica
c. Tubifera ferruginosa
d. Physarium
b. Filum Oomycita (Jamur air)
 Ciri-ciri:
a. Tubuh berupa benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya berinti
banyak , kebanyakan hidupnya di akuatik dan terrestrial
b. Dinding sel terdiri dari selulosa
c. Reproduksi aseksual membentuk zoospora berflagel untuk berenang
d. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet (oogami) setelah fertilisasi
membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospore
Fase diploidnya panjang. Pembuahan seksual, terjadi melalui bersatunya
gamet jantan dan betina menghasilkan oospora dengan fase diploid panjang

 Beberapa contohnya:
a. Sapralegria pamitic
b. Phytophthora infestans
c. Phytophthora faberi
d. Phytophthora nicotianae
e. Phytophthora palmifora
f. Phytophthora citrophthora
g. Phythium sp.

Peranan Protista dalam kehidupan:

a. Menguntungkan:

1. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST). digunakan untuk suplemen
makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik.
2. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa sisa cangkangnya membentuk tanah dan dapat
digunakan sebagai bahan peledak.
3. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk penyakit gondok.
4. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu
dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya minyak bumi.
5. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan
cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok. isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.
6. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang
berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
7. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan
sisa makanan.
8. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran
air oleh zat organik.
9. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
10. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
11. Macrocrystis pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit
gondok.
12. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena
kaya Na, P, N, Ca.
13. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar.
14. Laminaria, Fucus, Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam
produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam
industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).

b. Merugikan:

1. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan


jaringan pada usus dan diare.
2. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi
efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di
leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat
memperparah terjadinya radang gusi.
4. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness
atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya
adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
5. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau.
Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat
dari genus Tabanus.
6. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan
penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat
tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.
7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita
biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers
atau luka pada ususnya.

Anda mungkin juga menyukai