Anda di halaman 1dari 19

PROTISTA

 Protista merupakan organisme eukariotik,


uniseluler dan ada juga yang multiseluler

 Protista dibedakan menjadi tiga kelompok


yaitu:
1. Protista mirip tumbuhan
2. Protista mirip hewan
3. Protista mirip jamur
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
 Protista mirip tumbuhan dikenal sebagai
ganggang atau alga
 Dikatakan mirip tumbuhan karena berklorofil
tetapi tidak berakar, berbatang, ataupun
berdaun
 Ganggang merupakan organisme uniseluler atau
multiseluler berbentuk benang
 Ganggang dibedakan menjadi beberapa filum,
yaitu:
1. Filum ganggang keemasan (Chrysophyta)
2. Filum Euglenophyta
3. Filum ganggang cokelat (Phaeophyta)
4. Filum ganggang merah (Rhodophyta)
5. Filum ganggang hijau (Chlorophyta)
Filum Ganggang Keemasan
(Chryssophyta)
 Ganggang keemasan banyak
dijumpai di atas permukaan
tanah yang lembab dan terlihat
berwarna kuning keemasan
 Ganggang keemasan adalah
uniseluler berbentuknya
menyerupai perahu dan dapat
bergerak, misalnya diatom dan
Navicula.
 Diatom disebut pula sebagai
ganggang kersik karena
dinding selnya mengandung Dinobryon
asam kersik (silikon).
 Kandungan Pigmennya:
klorofil, karotenoid, fukoxantin
Filum Euglenophyta
 Euglenophyta merupakan uniseluler, misalnya Euglena viridis
 Euglena banyak dijumpai di air tawar, misalnya kolam, sawah,
parit
 Bentuknya lonjong, memiliki cambuk (flagel), bintik mata, dan
berwarna hijau karena berklorofil.
 Organisme ini bergerak aktif seperti hewan, tetapi
berfotosintesis seperti tumbuhan.
 Euglena berkembang biak dengan cara membelah diri.

Euglena viridis Kloroplas

Nukleus
Flagela Nukleolus

Plastida

Tempat menyimpan
polisakarida dari
fotosintesis
Foto reseptor Vakuola
kontraktil
Filum Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
 Ganggang cokelat
merupakan multiseluler
yang umumnya hidup di
perairan pantai beriklim
dingin

 Ada juga yang hidup di air Sargassum


tawar. Contoh ganggang
cokelat adalah Laminaria
dan Sargassum.

 Mengandung pigmen:
klorofil, karotenoid,
fukoxantin

Fucus
Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)
 Ganggang merah merupakan
multiseluler yang memiliki
pigmen fikobilin, yang terdiri
dari fikoeritrin (merah) dan
fikosianin (biru).
 Contoh ganggang merah
adalah Euchema gracilis,
yang bermanfaat untuk Euchema
membuat agar-agar.
 Ganggang merah yang lain
berguna untuk industri
kosmetika, cat, es krim,
yoghurt, dan bahan
campuran untuk cokelat
batangan.
 Mengandung pigmen:klorofil,
karotenoid, fikobilin Palmaria
Filum Ganggang Hijau
 Ganggang hijau merupakan organisme eukariotik,
uniseluler berbentuk benang, dan ada yang multiseluler
mirip tumbuhan tingkat tinggi
 Ganggang hijau mempunyai kloroplas berbentuk spiral
berisi klorofil.
 Pusat pembentukan zat tepung pada kloroplas disebut
porenoid.
 Ganggang hijau dijumpai di air tawar, air laut, di tanah
becek, di atas batu, dan di kolam yang berwarna
kehijauan.
 Mengandung pigmen: klorofil, dan karotenoid
 Ganggang hijau berkembang biak secara kawin dan tak
kawin.
 Perkembang biakan secara kawin yaitu dengan konjugasi,
misalnya Spirogyra.
 Perkembangbiakan secara tak kawin (aseksual atau
vegetatif) yaitu dengan membelah diri dan fragmentasi
 Contoh ganggang hijau ialah Chlorella, Spirogyra, dan
Volvox.
Ganggang Hijau

Flagel

Vakuola
kontraktil
Mitokondria Nukleus

Dinding sel Sitosol


Golgi
Kloroplas

Granula

Pirenoid yang
dikelilingi granula

Chlorella Chlamydomonas
Konjugasi Spirogyra
 Proses konjugasi dimulai dengan menempelnya dua
benang Spirogyra
 membentuk saluran konjugasi yang menghubungkan
kedua sel
 Plasma sel dari benang yang satu pindah ke sel yang lain,
kemudian melebur
 Hasil peleburan berupa zigot yang akan membentuk spora
dinamakan zigospora.
 Zigospora tumbuh menjadi Spirogyra baru.

Spirogyra
PROTISTA MIRIP HEWAN
 Protista mirip hewan dikenal sebagai Protozoa.
 Protozoa banyak dijumpai di parit, sawah, sungai,
bendungan, air laut dan bahkan di dalam tubuh
organisme.
 Tubuh protozoa terdiri dari satu sel yang berukuran
mikroskopik.
 Perkembangbiakan secara seksual dengan dengan
melakukan konjugasi.
 Perkembangbiakan secara aseksual dengan membelah
diri dan membentuk spora
 Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan
menjadi empat filum yaitu:
1. Rhizopoda atau kaki akar (rhizoid = seperti akar),
2. Ciliata atau bulu getar
3. Flagellata, bergerak dengan flagela (bulu cambuk).
4. Sporozoa, tidak mempunyai alat gerak
Filum Rhizopoda
 Filum Rhizopoda contohnya  Amoeba bergerak dan
Amoeba. menangkap makanannya
dengan menggunakan
 Amoeba memiliki bentuk yang kaki semu.
berubah-ubah, bergerak dengan
kaki semu (pseudopodium),
 Makanannya berupa
hidup bebas di alam (misalnya bakteri atau bahan
organik lainnya.
Amoeba proteus) dan yang
hidup parasit (misalnya  Makanan masuk ke dalam
Entamoeba histolytica dan vakuola makanan untuk
Entamoeba ginggivalis). dicerna.
 Sisa-sisa makanan
Pseudopodia
Vakuola berbentuk padatan
kontraktil
dikeluarkan dari sel
melalui membran plasma.
Partikel makanan  Amoeba berkembangbiak
dengan membelah diri.
 Proses pembelahan
membran
dilakukan secara langsung
Vakuola yang disebut pembelahan
biner.
Nukleus makanan
Sitoplasma
(terdapat
protoplasma) Amoeba
Filum Ciliata
 Contoh filum Ciliata adalah
Paramecium (disebut hewan
sandal, karena bentuknya
menyerupai telapak sandal).

 Paramecium bergerak di dalam


air dengan menggunakan silia
(bulu getar).

 Paramecium berkembang biak


secara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan seksual
dilakukan melalui
konjugasi.Perkembangbiakan
aseksual dengan membelah diri.
Filum Flagellata
 Contoh Flagellata adalah
Trypanosoma.
 Trypanosoma hidup
parasit di dalam darah
manusia dan vertebrata
lainnya yang
mengakibatkan penyakit
tidur.
 Penyakit tidur ditularkan
melalui gigitan lalat tse-
tse. Penyakit tidur
banyak terjadi di negara-
negara Afrika.
 Trypanosoma
berkembang biak dengan
membelah diri.
Filum Sporozoa
 Contoh Sporozoa adalah Plasmodium yang hidup parasit di
tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria.
 Makanannya adalah sel darah merah (eritrosit).
 Inang perantaranya adalah nyamuk Anopheles.
 Plasmodium berkembang biak secara seksual dan aseksual.
 Sel gamet jantan disebut
mikrogametosit (mikro=kecil,
gametosit=sel kelamin), sedangkan
sel gamet betina disebut
makrogametosit (makro=besar).
 Peleburan gamet jantan dan betina
dilakukan di dalam tubuh nyamuk
Anopheles.
 Perkembangbiakan aseksual terjadi
dengan pembentukan spora.
 Perkembangbiakan seksual dengan
pembentukan gamet.

Plasmodium
Tabel Klasifikasi Protozoa

No Filum Ciri-ciri

1. Rhizopoda Alat gerak: berkaki semu yang disebut


pseudopodium. Bentuknya tidak tetap.

2. Ciliata Alat gerak: bulu getar yang disebut silia.

3. Flagellata Alat gerak: bulu cambuk yang disebut


flagela.

4. Sporozoa Tidak memiliki alat gerak, menghasilkan


spora, hidup parasit.
PROTISTA MIRIP JAMUR
 Protista ini memiliki fase bergerak seperti amoeba,
tidak berklorofil tetapi cara reproduksinya mirip
jamur.
 Misalnya jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota).

1. Jamur Lendir (Myxomycota)


 Disebut jamur lendir karena bentuknya menyerupai
lendir yang sering terdapat pada sampah kayu lapuk,
dan serasah daun di hutan.
 Lendir tersebut merupakan protoplasma tanpa
dinding sel.
 Jika sudah cukup tua, muncul bentukan menjulur ke
atas dari lendir tersebut dan membentuk spora.
 Spora dapat tersebar oleh angin dan jika sampai ke
tempat yang cocok akan tumbuh menjadi jamur
lendir baru.
2. Jamur Air (Oomycota)
 Disebut jamur air karena hidupnya di air,
misalnya di dalam tubuh serangga.

 Jamur ini membentuk spora kembara


(zoospora) contohnya Saprolegnia.
Jamur air (Oomycota) Jamur air (Oomycota)

Dydimium iridis Myxomycota Lycogala epidendrum(Myxomycota)


terimakasih

Anda mungkin juga menyukai