Anda di halaman 1dari 6

Mata kuliah Protista :

Oomycota
 Abstrak
Oomycota adalah galur organisme mirip jamur di Kerajaan Chromista. Oomycetes
dapat muncul sebagai parasit yang menghuni tumbuhan saprofit (menghuni zat saprofit) atau
tumbuhan tingkat tinggi, dan dapat berupa akuatik, amfibi, atau terestrial.
Spesies terkenal Phytophthorainfestans-menghancurkan tanaman kentang Irlandia
dalam wabah, menyebabkan kelaparan hebat pada tahun 1845, dan
menyebabkan migrasi massal orang Irlandia ke Amerika Serikat.
Genus perusak ekonomi lainnya adalah kapang air (terutama saprolegnia),
afanomyces (penyebab busuk akar kacang polong), plasmopara (penyebab penyakit bulai) dan
albugo (karat putih).Berbeda dengan jamur asli, anggota keluarga Oomycete kekurangan kitin
di dinding sel dan memiliki siklus hidup yang didominasi diploid (dua set kromosom).
Organisme dicirikan oleh produksi sel aseksual yang disebut zoospora. Spora hewan
bermigrasi menggunakan satu atau dua struktur renang seperti cambuk yang disebut flagela,
dan individu dapat berkecambah dari spora ini. Organisme dewasa juga mampu bereproduksi
secara seksual, mengubah telur yang dibuahi menjadi spora atau folikel yang tidak bergerak,
yang berkecambah menjadi orang dewasa.

 Pengertian Oomycota (Jamur air)


Oomycota atau juga dikenal sebagai jamur air (water
molds), adalah kelompok Protista bersel tunggal (uniseluler) yang
berfilamen. Angota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi
(jamur) sehingga organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota
fungi, bahkan hingga sekarang kajian biologinya masih dimasukkan
ke dalam mikologi (salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari jamur).

Kata “oomycota” berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada
jamur air. Beberapa anggota Oomycota bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.
Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel
jamur sejati (Fungi) yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan
jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup
jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella.
Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di
kolam, danau, atau aliran air. Mereka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun
begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh
anggota Oomycotina atau Oomycetes adalah Saprolegnia sp., dan Phytoptora infestans.
Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti
menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.
 Klasifikasi Oomycota

Domain : Eukariota
Kingdom : Chromista
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Kentagarx
Ordo : Langenidiales, Leptomitales, Saproleginiales, Leptomitales
Famili : Langenidiaceae, Leptomitaceae, Saprolegniaceae, Laptomitaeae
Genus : Saprolegnia, Afanomyces, Plasmopara, dan Albugo
Spesies : Saprolegnia Parasitica, Phytophhora Infentans, Phytophhora Palmifera

 Perbedaan Ciri Oomycota dan Fungi

 Ciri-ciri umum Oomycota (Jamur air)


1. Sebagian besar bersifat uniseluler (bersel satu)
2. Tidak memiliki kloroplas
3. Bersifat heterotrof
4. Memiliki habitat di perairan tawar seperti kolam, danau atau aliran air serta tempat-
tempat yang lembab.
5. Struktur sel memiliki flagella (bulu cambuk) untuk berenang di dalam air
6. Hidup bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan atau hewan
7. Ada yang bersifat saprofit sebagai dekomposer (pengurai) yang hidup pada sisa-sisa alga
dan hewan yang mati
8. Ada juga yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air
9. Ada yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit)
10. Ada yang bersifat motil (cenderung bergerak) karena memiliki alat gerak berupa falgella.
11. Dinding sel berupa selulosa
12. Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa tidak bersekat

 Ciri Khusus Oomycota


1. Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel
jamur sejati (Fungi) yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin
2. Jamur air memiliki sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara
jamur sejati tidak memiliki flagella.
3. Pada proses reproduksinya menghasilkan oospora dan zoospora dengan 2 flagellum
 Karateristik Oomycota
1. Bentuknya berupa hifa halus tidak bercabang dan juga tidak bersekat.
2. Memiliki banyak inti atau dapat disebut senositik
3. Dapat bereproduksi secara seksual dan asesksual :
 Seksual, dilakukan secara Oogami yang dilakukan melalui pembentukan gamet
yang disebut Lydia dan Ugonia
 Aseksual, dilakukan dilakukan dengan memanfaatkan sporangium untuk
menghasilkan spora berflagella yang disebut zoospore.

 Struktur Oomycota

1 Antheridium

Antheridium adalah organ reproduksi jantan terletak


di ujung struktur penyangga yang disebut
anteridiofor. Anteridiofor selain sebagai penyangga,
juga memudahkan penyebaran sel-sel gamet untuk
proses reproduksi jantan yang bersifat haploid.
Struktur tersebut di dalamnya memproduksi gamet
yang disebut anterozoid.

3
ɸ

Antheridial Hyphae
2 Oospora

Hifa antheridial adalah hifa jantan Zoospora adalah spora aseksual yang diproduksi oleh
yang tertarik oleh antheridiol ke beberapa anggota Oomycetes. Oomycetes juga
miselium betina. Miselium betina memproduksi spora seksual yang disebut oospora.
menghasilkan antheridiol, yang Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk
menginduksi hifa jantan untuk spora yang disebut zoospora
membuat cabang antheridial

5
ɸ

4
ɸ Oogonium
Ooginial Stalk Oogonium pada Oomycota berperan dalam
Oogonial stalk merupakan perkembangbiakan seksual. Oogonia menghasilkan
pertahanan pertama ketika terjadi telur haploid melalui meiosis. Telur-telur ini dibuahi
kerusakan pada hifa. Oogonial oleh inti jantan haploid yang dihasilkan melalui
stalk juga memfasilitasi terjadinya meiosis di dalam antheridium
diferensiasi. Contoh Oomycota
adalah Saprolegnia sp,
Phytopthora sp, dan Pytium sp
 Reproduksi Oomycota
Reproduksi Oomycota dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu seksual dan aseksual.

Reproduksi Seksual Reproduksi Aseksual

Reproduksi seksual Oomycota terjadi Bermula dengan adanya


secara Oogami, yang meliputi struktur zoosporangium (2n) yang berada
reproduksi khusus di mana meiosis terjadi pada ujung hifa yang terbentuk dari
dan gamet terbentuk atau di Oomycota benang atau hifa yang membengkak.
disebut Lydia dan Ugonia. gamet disimpan Di dalam sporangium tersebut,
didalam Antheridia dengan struktur dihasilkan spora yang berflagella
filamen yang cukup kecil. Selama yang disebut zoospora (2n). Ketika
reproduksi, anteridium menyatu dengan zoospora matang dan jatuh di
dinding oogonium untuk menusuknya, tempat yang sesuai, maka akan
memungkinkan inti anseridia menembus berkecambah dan tumbuh menjadi
oogonium terlebih dahulu dan kemudian mycelium baru
ke dalam telur itu sendiri. Kemudian
nukleus melebur menjadi diploid bohlam
telur. Telur yang telah dibuahi kemudian
membentuk dinding yang tebal dan
menjadi folikel yang matang
 Contoh dan Peranan Oomycota

Pythium Sp.
 Phytium sp. hidup saprofit di tanah
lembab, tetapi zoospora yang
dihasilkannya melalui perkembangbiakan
aseksual sedangkan oospora melalui
perkembangbiakan seksual.
 Jamur ini dapat menginfeksi tanaman
seperti pada persemaian tembakau yang
dikenal dengan penyakit patah rebah
semai.
 Jamur ini juga dapat menyebabkan
penyakit busuk pada kecambah

Phytophtora.
 Phytophtora infestans yang hidup parasit
dan menimbulkan penyakit pada tanaman
kentang, tomat dan sebagainya.
 Phytoptora faberi yang hidup parasit dan
menimbulkan penyakit pada tanaman
karet pada bagian luka bekas sadapan.
 Phytophtora nicotianae yang hidup
parasit pada tanaman tembakau.
 Phytophtora palmifora yang hidup
parasit pada tanaman kelapa.

Saprolegnia Sp.
 Jamur ini umumnya hidup saprofit.
 Miseliumnya berkembang di dalam
substrat, sedangkan yang terlihat di luar
substrat berfungsi untuk
perkembangbiakan.
 Jika Anda amati jamur ini dengan
mikroskop, di bagian ujung miseliumnya
akan tampak sporangium yang
menghasilkan zoospora.
 Saprolegnia sp. yang hidup saprofit
mudah dikembang-biakkan dengan
meletakkan serangga mati atau biji
kacang tanah pada cawan berisi air
kolam.
 Sebagian hifa lainnya akan tumbuh
keluar membentuk sporangium penghasil
zoospora, sedangkan oogonium dan
 Contoh Oomycota Lainnya
1. Achlya sp. yang hidup saprofit.
2. Saprolegnia parasitica parasit pada ikan dan telur-telur ikan.
3. Lagenidium rabenhorstii mempunyai hifa bercabang yang hidup parasit dalam
sel-sel ganggang.
4. Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman anggur.
5. Phytium debaryanum menyebabkan busuk pada kecambah.
6. Pseudoperonospora cubensis parasit pada tanaman mentimun.
7. Albugo candida parasit pada tanaman kol, kubis, dan kelompok Cruciferae yang
lain.
8. Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung.

 Manfaat Oomycota
Manfaat/ Dampak Postif Oomycota :
 Sebagai dekomposer atau pengurai bahan organik dalam ekosistem dan
membantu siklus nutrisi di alam.
 Sebagai patogen pada tanaman dan hewan sehingga menjadi agen penyebab
penyakit, misalnya pada umbi-umbian, padi, kentang, dan ikan salmon.
 Sebagai pengendali organisme invasif seperti gulma air, nyamuk, dan siput.

 Kerugian Oomycota
Kerugian/ Dampak Negatif Oomycota :
 Phytophthora nicotiane : pada tumbuhan tembakau
 Phytophthora palmivora : menyerang tumbuhan budidaya. Contoh: kelapa,
coklat
 Saprolegnia : hidup di tubuh hewan yang sudah mati. Contoh: ikan
 Lagenidium rabenhorstii : hidup parasit dalam sel-sel ganggang.
 Plasmopora viticola : hidup parasit pada tanaman anggur.
 Pseudoperonospora cubensis : parasit pada tanaman mentimun.
 Albugo candida : parasit pada tanaman kol, kubis, dan kelompok Cruciferae
yang lain.
 Sclerospora maydis : penyebab penyakit bulai pada jagung.

Anda mungkin juga menyukai