Anda di halaman 1dari 13

eanekaragaman Hayati

Tingkat Keanekaragaman hayati :


1. Keanekaragaman hayati tingkat gen. Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya variasi susunan perangkat gen dalam suatu
species. Misalnya variasi mangga, ada mangga harumanis, golek dan
gedong. Sedangkan pada anjing, ada anjing bulldog, anjing herder dan anjing
pudel.
2. Keanekaragaman hayati tingkat jenis (species). Keanekaragaman hayati
tingkat ini ditunjukkan dengan adanya variasi jenis mahkluk hidup yang
berbeda antara species yang satu dengan yang lain dalam famili yang sama.
Misalnya pada Famili Papilionaceae terdiri dari kacang hijau (Phaseolus
radiatus), buncis (Phaseolus vulgaris) dan ercis (Pisum sativum).
3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya varisasi dari ekosistem di biosfer. Misalnya
ekosistem padang rumput dengan ekosistem gurun, masing masing memiliki
cirri lingkungan abiotik dan biotic yang khas untuk ekosistem tersebut.
Klasifikasi mahkluk hidup :
1. Sistem alamiah dasar klasifikasinya adalah kekerabatan persamaan dilihat
secara morfologis
2. Sistem buatan / Artifisial dasar klasifikasinya adalah persamaan morfologis
yang mudah dilihat dan merupakan karakter buatan manusia serta
pengaruhnya terhadap manusia.
3. Sistem filogenik dasar klasifikasinya adalah sejarah asal-usul mahkluk
hidup
Tingkat Taksonomi : Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Species
Tata nama mahkluk hidup
Kata depan : Nama marga (genus) misalnya Citrus
Kata belakang : Nama petunjuk species (species ephitet) misalnya Maxima
Sistem Binomial Nomenclature dipopulerkn oleh Carolus Linnaeus.

Virus
Ciri-ciri virus :
1. Bukan sel, virus yang sudah matang bagian-bagiannya disebuk Virion
2. Ukurannya 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron yang
lolos bakteri filter
3. Tubuhnya terdiri dari selubuh protein (Kapsid) yang tersusun dari molekul
protein di bagian luar (kapsomer) dan asam nukleat (DNA atau RNA) di
bagian dalamnya.
4. Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme yang
hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru
berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
Cara pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.
Yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.
Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.
Manusia memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan replikasinya kalah dengan
replikasi virus.
Virus dapat menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik.
Protista
Protista yang menyerupai Jamur
Jamur air (Oomycota)
Terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan banyak inti.
Reproduksi :
Vegetatif : Yang hidup di air dengan zoospora, yang di darat dengan sporangium
dan konidia
Generatif : Bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora dan jadi
individu baru
Contoh :
Saprolegnia sp - Hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat dan air
Phytophora infestans Penyebab penyakit busuk pada kentang
2. Jamur lendir (Myxomycota) :
Jamur paling sederhana yang memiliki 2 fase hidup,
1. fase vegetatif, yang bergerak seperti amuba
2. fase tubuh buah. Bereproduksi dengan spora kembar yang
disebut Myxoflagelata.
Protista yang menyerupai Tumbuhan (Algae)
Ciri-ciri umum :
1. Belum memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya (Divisio Thallophyta)
2. Sebagian besar uniseluler (Fitoplankton) ada juga yang multiseluler seperti
Bentos atau Perifiton
3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof
4. Memiliki pigmen beragam sesuai jenisnya
5. Habitat di tempat lembab atau berair, epifit
6. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif.
Reproduksi
Kelas Pigmen Contoh
Vegetatif Generatif
Chamydomonas sp.
Klorofil
Chlorophyta Fragmentasi Konjugasi Chorella sp.
Hijau
Euglena sp.
Karoten
Chrysophyta Fragmentasi Oogami Navicula sp.
Emas
Turbinaria australis
Fikosantin Sargassum
Phaeophyta Fragmentasi Oogami
Coklat siliquosum
Fucus vesiculosus
Eucheuma
Fikoeritin Membentuk Peleburan
Rhodophyta spinosum
Merah spora sel gamet
Gracillaria sp.
Protista yang menyerupai Hewan (Protozoa)
Ciri-ciri umum :
1. Sistem respirasi : Difusi melalui seluruh permukaan tubuh, Uniseluler
2. Sistem peredaran : Disfusi (Amoeba), Vakuola kontraktil (Paramecium)
3. Reproduksi seksual (generatif), dan aseksual (vegetatif)
4. Habitatnya di tempat basah dan berair, apabila tidak menguntungkan, maka
akan membentuk membran tebal dan kuat bernama Kista.
4 kelas Protozoa :

1. Rhizopoda (Sarcodina) alat geraknya berupa pseudopodia (kaki semu)


Amoeba proteus memiliki 2 jenis vakuola (vakuola makanan dan vakuola
kontraktil)
Entamoeba histolytica menyebabkan disentri amuba
Entamoeba gingivalis menyebabkan gingivitis
Foraminifera sp. penunjuk keberadaan minyak bumi (tanah Globigerina)
Radiola sp. sebagai bahan penggosok
2. Flagellata (Mastigophora) alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk)
1. Golongan Phytoflagellata
Euglena viridis peralihat antara protozoa dan ganggang
Volvox globator peralihan antara protozoa dan ganggang
Nocticulla miliaris mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik2
2. Golongan Zooflagellata
Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse sungai
Trypanosoma rhodesiense penyebab penyakit tidur, vektornya lalat Tsetse semak
Trypanosoma cruzi penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra pada sapi
Leishmania donovani penyakit kalaazar
Trichomonas vaginalis penyakit keputihan
3. Ciliata (Ciliophora) alat geraknya berupa silia (rambut getar)
Paramecium caudatum memiliki dua vakuola (makanan dan kontraktil) sebagai
osmoregulator. Memiliki dua jenis inti yaitu Makronukleus dan Mikronukleus (inti
reproduktif). Cara reproduksi dengan cara Konjugasi.
Balantidium coli menyebabkan diare
Stentor berbentuk terompet, hidup dengan menempel pada suatu tempat
Vorticella berbentuk seperti lonceng
4. Sporozoa tidak memiliki alat gerak, bergerak dengan berguling-guling
Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika, sporulasi setiap hari
Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, sporulasi setiap hari ke-3
Plasmodium malariae menyebabkan malaria kuartana, sporulasi setiap hari ke-4
Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale
Plasmodium mengalami metagenesis, yaitu
1. reproduksi generatif ( sporogoni) terjadi di dalam tubuh
nyamuk Anopheles sp.
2. reproduksi vegetatif (skizogoni) terjadi di dalam tubuh manusia
Daur hidupnya sebagai berikut : Sporozoit- Masuk tubuh di dalam hati - Tropozoit
(pada manusia) - Merozoit (pada manusia, memakan eritrosit) - Eritrosit pecah
(Sporulasi) - Gametosit - Terhisap lagi oleh nyamuk - Zigot - Ookinet - Oosit -
Sporozoit.
MONERA
Peranan Monera
1. Peranan Bakteri dalam kehidupan
Sebagai Dekomposer mengurai mahkluk yang sudah mati
Penghasil Antibiotik bakteri dari golongan Actinomycetes menghasilkan banyak
antibiotik, misalnya
Streptomisin dari Streptomyces griseus,
Kloramfenikol dan Kloromisin dari Streptomyces venezuelae,
Aureomisin dari Streptomuces aureofacien, serta masih banyak yang lainnya.
Penghasil Bahan Pangan asam cuka dari Acetobacter aceti, yoghurt
dariLactobacillus bulgaricus, dan Nata de Coco dari Acetobacter xylinum.
Pengikat N2 di Udara Bakteri mengikat nitrogen dan hidup di tanah menyebabkan
kadar kesuburan tanah meningkat.
Bersifat Patogen beberapa bakteri bersifat parasit dan merugikan serta
menimbulkan penyakit pada organisme lain.
2. Peranan Ganggang Biru dalam kehidupan
Pertanian : menyuburkan lahan pertanian karena mengikat nitrogen dari udara
Perikanan : Menjadi makanan utama bagi ikan sebagai Fitoplankton
Pangan : Diolah menjadi makanan kesehatan karena kandungan protein yang tinggi
Peranan Fungi
1. Sacharomyces cereviceae sebagai ragi dalam pembuatan roti, alkohol
dan bir
2. Rhizopus oligosporus jamur tempe
3. Neurospora sitophila dan Neurospora crassa jamur oncom
4. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika
penisilin
5. Penicillium camemberti dan Penicilium roqueforti pengharum keju
6. Aspergillus oryzae membuat sake dan kecap
7. Aspergillus wentii membuat kecap
8. Trichoderma reesei enzim selulase yang digunakan untuk produksi protein
tunggal
9. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
10. Auricularia polytricha jamur kuping, dapat dimakan
11. Pleurotus sp. jamur tiram
12. Penyerap unsure hara dalam tanah
13. Membantu ganggang menyerap air, dan indicator polusi terhadap polutan
berbahaya

Lumut
Ciri-ciri lumut :
1. Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormophyta).
2. Memiliki klorofil, bersifat autotrof
3. Tidak memiliki pembuluh angkut
4. Menyukai tempat lembab dan basah, Sphagnum sp. Satu-satunya lumut yang
tinggal di air
Pada proses tumbuhan lumut, ia memiliki sifat :
1. Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur panjang. Fase
dimulai dari Spora hingga sperma dan ovum, memiliki gamet Fase ini terdapat
pada Tumbuhan lumut sendiri
2. Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umurnya realtif pendek.
Fase ini dijumpai pada Sporogonium, Fasr ini mulai mulai dari zigot hingga
sporangium memilki gamet 2n.

Tumbuhan Paku
Ciri-ciri lumut :
1. Memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa
serabutm, kecuali pada paku tiang
2. Memiliki pembuluh angkut
3. Hidup dari pantai hingga sekitar kawah
4. Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa sebagai epifit
Proses meiosis terjadi dari Sporangium menuju Spora,
sedangkan proses mitosis terjadi dari Spora ke Protalium.
Pada protalium, terjadi Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur pendek,
sedangkan pada Tumbuhan paku terjadi Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan
Umur Panjang.
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Subdivisio Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yakni
1. Cycadinae,
2. Coniferae
3. Gnetinae
4. Ginkgoinae.
Sedangkan pada Angiospermae dibagi 2 kelas yakni
1. Monocotyledonae
2. Dicotyledonae. Yang dibagi menjadi beberapa family lagi kemudian
Perbedaan Subdivisio Gymnospermae dengan Subdivisio Angiospermae
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Berupa bunga dengan
Alat Reproduksi Berupa Strobilus
benang sari dan putik
Xilem berupa trakeid, Xilem berupa trakeid dan
Jaringan
floemnya tidak disertai sel trakea, serta floem disertai
Pembuluh
pengiring sel pengiring
Bakal Biji Tidak terlindung daun buah Terlindung daun buah
Pembuahan Tunggal Ganda

Perbedaan kelas Monocotyledonae dengan kelas Dicoltyledonae

Struktur Gymnospermae Angiospermae


Setiap biji terdapat dua
Kotiledon Setiap biji terdapat satu buah
buah
Sistem Akar Serabut, tidak berkambiun Tunggang, berkambium
Dilindungi oleh akar lembaga
Ujung akar dan Tidak mempunyai
(Koleorhiza) dan batang
Batang Lembaga pelindung
lembaga (koleoptil)
Tudung Akar
Mempunyai Kaliptra Tidak mempunyai Kaliptra
(Kaliptra)
Batang TIdak berkambium Berkambium
Susunan Tulang
Sejajar Menyirip / Menjari
Daun
Jumlah Mahkota
dan Kelopak Kelipatan tiga Kelipatan empat atau lima
Bunga

Daur Hidup Invertebrata


1. Coelenterata
2. Platyhelminthes

1. Turbellaria (Cacing Rambut Getar)


2. Trematoda (Cacing Isap)
3. Cestoda ( Cacing Pita)
Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak) :
Telur - Larva Mirasidium yang masuk ke tubuh siput - Sporokista - Larva II (Redia) -
Larva III (Serkaria) - menempel pada Nasturquium offcinale - Masuk ke ternak -
masuk ke tubuh menjadi cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis
Clonorchis sinesis / Opistorchis sinesis (Cacing Hati Manusia) :
Telur - Larva Mirasidium - Sporokista - Redia - Serkaria - Metaserkaria - Cacing
dewasa menyebabkan Clonorchiasis
Cestoda (Cacing Pita)
Taenia solium (Cacing Pita Babi) :
Proglotid masak tertelan oleh babi - Embio Heksakan menembus usus melepas
kaitnya - Larva Sistiserkus - Cacing Dewasa
3. Nemalthelminthes
Ascaris lumbricoides (Cacing Perut Manusia) :
Telur masak tertelan manusia - Larva - Peredaran darah - Jantung - Paru-paru -
Trakea (tenggorokan) - Tertelan lagi - Usus - Cacing Dewasa
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Cacing Tambang) :
Telur - Larva Rhabditiform - Larva Filariform - aliran darah - Jantung - Paru-paru -
Trakea- tertelan ke Duodenum - Menghisap Darah
4. Porifera
1. Calcarea
2. Hexactinellida
3. Demospongia
5. Annelida
1. Polychaeta
2. Oligochaeta
3. Hirudinae
6. Mollusca
1. Pelecypoda / Lamellibranchiata / Bivalvia
2. Cephalopoda
3. Gastropoda
4. Scapopoda
5. Amphineura / Poliplacophora
7. Echinodermata
1. Ophiuroidea
2. Asteroida
3. Crinoidea
4. Echinoidea
5. Holothuroidea
8. Arthropoda
1. Crustacea
2. Arachnida
3. Insekta
4. Myriapoda
Arachnida
1. Arachnoidea
2. Acarina
3. Scorpionida
Miriapoda
1. Chilopoda
2. Diplopoda
Insekta
1. Ametabola : Apterygota
2. Hemimetabola : Arkiptera, Orthoptera, Hemiptera, Homoptera
3. Holometabola : Neuroptera, Lepidoptera, Coleoptera, Hymenoptera, Diptera,
Siphonaptera
Ciri-ciri Hewan Vertebrata
1. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor (tidak
semua)
2. Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu,
kelenjar atau horn
3. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
4. Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada
hewan darat terdapat pada tingkat embrio
5. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
6. Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati, dan kelenjar pencernaan
7. Jantung beruang 2 hingga 4
8. Darah mengadnung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin
9. Rongga tubuh mengandung sistem visceral
10. Gonad sepasang pada betina dan jantan
Pisces
1. Chondrichthyes
Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
Celah insang berjumlah lima, meskupin ada yang memiliki 3, 6 atau 7
Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik plakoid
Adanya sepasang pendekap pada hewab jantan untuk saluran sperma
Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir untuk menyerap makanan
Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan
Fertilisasi internal
Ovipar
2. Osteichthyes
Mulut terdapat di bagian depan tubuh
Celah insang satu di masing masing sisi kepala
Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
Usus panjang dan ramping menggulung
Fertilisasi di luar tubuh
Ovipar
3.Amphibia
Berkulit licin tidak bersisik
Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya (ektoterm)
Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti bawah
daun
Menghasilkan telur (Ovipar) yang tidak bercangkang
4. Reptilia
Anggota tubuh berjari lima
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang tiga atau empat
Menggunakan energy lingkungan untuk mengatur suhu tubuh ektoterm
Fertilisasi internal
Menghasilkan telur (Ovipar) dengan telur Amniotik bercangkang
5. Aves
Berparuh dari bahan keratin
Tidak bergigi
Struktur tulang menyerupai sarang lebah hingga kuat namun ringan
Memiliki empedal untuk menghancurkan makanan
Lambung berotot besar
Bernapas dengan paru-paru
Jantung beruang empat
Memiliki kantung udara
Indera penglihatan sangat tajam
Fertilisasi secara internal
Bertelur (Ovipar) dengan telur bercangkang dan kuning terlur besar
Mengerami telur dan merawat anaknya
6.Mammalia
Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
Rahang bawah tersusun dari satu tulang
Bernapas dengan paru paru
Jantung beruang empat
Diafragma diantara rongga perut dan rongga dada untuk pernapasan
Otak yang lebih berkembang diantara vertebrata lain
Menggunakan energi metabolism untuk menjaga suhu tubuh (Endoterm,
Homeoterm)
Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.

Ekosistem
Komponen Ekosistem :

1. Produsen
Organisme yang menyusun senyawa organic atau membuat makanan sendiri
dengan bantuan cahaya matahari.
2. Konsumen
Konsumen I Konsumen yang memakan produsen (Herbivora)
Konsumen II Konsumen yang memakan konsumen I (Karnivora)
Konsumen III Konsumen yang memakan konsumen II (Karnivora Besar
3. Dekomposer
Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan
4. Detritivor
Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel organik)
Daur Biogeokimia
1. Daur Air : Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang berasa dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Kemudian
uap itu terkondensasi menjadi awan. Yang jatuh dinamakan hujan. Air hujan
masuk ke dalam tanah. Tumbuhan darat menyerap air tanah. Kemudian
melalui transpirasi uap air, uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Air
tanah yang tidak diserap tumbuhan akan kembali ke laut.
2. Daur Karbon : Karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk Karbon Dioksida.
Karbon dioksida akan masuk komponen biotik melalui produsen. Karbon
dioksida akan digunakan untuk membentuk senyawa karbon, yaitu glukosa
(Karbon 6). Yang hasil sampingannya adalah Oksigen. Oksigen akan
digunakan oleh organisme autrotrof dan heterotrof yang menghasilkan
Karbon Dioksida. Pada tumbuhan, Karbon didapatkan pada batang, dan
setelah mati, tumbuhan hewan dan manusia akan diurai menjadi karbon
dioksida juga. Dan di kerak bumi terdapat pembakaran fosil yang
menghasilkan karbon dioksida. Dari laut, apabila cangkang di laut sudah mati,
cangkang (CaCO3) akan terurai menjadi CO2.
3. Daur Nitrogen : Bakteri seperti Azotobacter sp. (aerob) dan Clostridium sp.
(anaerob) akan menyerap nitrogen dari atmosfer. Nitrogen yang diserap akan
berubah menjadi NH3. Nitrogen juga dapat diserap oleh tumbuhan dalam
bentuk Amoniak. Penguraian nitrogen menjadi Amoniak disebut amonifikasi.
Kemudian dirombak oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus menjadi ion nitrit.
Dan dirombak oleh Nitrobacter menjadi ion nitrat. Perombakan ini akan
menghasilkan efek samping nitrogen, yang kembali lagi ke atmosfer.
4. Daur Fosfor : Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion Phosphate. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat di bebatuan terbawa
menuju sungai ke laut membentuk sedimen. Di darat, tumbuhan mengambil
fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbivore mendapatkan fosfat dari
tumbuhan dan karnivora mendapat fosfat dari herbovira. Dan fosfat akan
keluar melalui urin dan feses, yang akan diurai oleh bakteri dan jamur menjadi
fosfat lagi yang akan diambil kembali oleh tumbuhan.
5. Daur Sulfur : Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat. Perpindahan
sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, yang kemudian semua mahkluk
hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa
jenuis bakteri terlibat dalam daur sulfur antara
lain Desulfobrio dan Desulfomaculum yang mereduksi sulfat menjadi sulfide
dalam bentuk hydrogen sulfide. Kemudian akan digunakan bakteri foto
autotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitrotof seperti Thiobacillus.
SUKSESI
1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu daerah dari suatu kehancuran
yang terjadi akibat suatu perilaku manusia ataupun kerusakan akibat perilaku
alam. Diawali dengan mengkoloni suatu daerah tersebut dengan spesies
pioneer. Spesies pioneer biasanya toleran terhadap beberapa keadaan
ekstrim, misalnya suhu dan kekeringan. Organisme yang bisa bertahan pada
kondisi seperti tiu adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen.
Pada air, bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian akan menjadi
species yang memulai kehidupan pada suatu lingkungan.
2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah menjadi semula
setelah dilakukannya suksesi primer. Atau mengembalikan kembali apabila
kerusakannya tidak parah. Misalnya rusak akibat banjir atau kebakaran, maka
tidak susah untuk mengembalikannya.
Komunitas Klimaks : Apabila suksesi sudah berjalan secara seimbang pada
komunitas biotik dan abiotik, maka kondisi ini disebut komunitas klimaks.
Misalnya suksesi rawa menjadi daratan yang merupakan komunitas klimaks.
Contoh lain adalah pada daerah pegunungan, komunitas klimaks terdiri dari lumut
kerah dan lumut.
Serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatas.
Sepanjang kondisi lingkungan menjadio konstan, maka komunitas

Anda mungkin juga menyukai