Virus
Ciri-ciri virus :
1. Bukan sel, virus yang sudah matang bagian-bagiannya disebuk Virion
2. Ukurannya 2-20 milimikrom, hanya bisa dilihat oleh mikroskop electron yang
lolos bakteri filter
3. Tubuhnya terdiri dari selubuh protein (Kapsid) yang tersusun dari molekul
protein di bagian luar (kapsomer) dan asam nukleat (DNA atau RNA) di
bagian dalamnya.
4. Virus dapat dikirstalkan dan hanya dapat bereplikasi pada organisme yang
hidup. Bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru
berasal dari sitoplasma yang diinfeksi.
Cara pencegahan virus adalah dengan penyuntikan vaksinasi.
Yang pertama ditemukan oleh Edward Jenner (1789) untuk cacar.
Kemudian oleh Jonas Salk (1952) untuk polio.
Manusia memiliki anti virus bernama Interferon tapi kecepatan replikasinya kalah dengan
replikasi virus.
Virus dapat menguntungkan manusia sebagai vektor dalam rekayasa genetik.
Protista
Protista yang menyerupai Jamur
Jamur air (Oomycota)
Terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan banyak inti.
Reproduksi :
Vegetatif : Yang hidup di air dengan zoospora, yang di darat dengan sporangium
dan konidia
Generatif : Bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora dan jadi
individu baru
Contoh :
Saprolegnia sp - Hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat dan air
Phytophora infestans Penyebab penyakit busuk pada kentang
2. Jamur lendir (Myxomycota) :
Jamur paling sederhana yang memiliki 2 fase hidup,
1. fase vegetatif, yang bergerak seperti amuba
2. fase tubuh buah. Bereproduksi dengan spora kembar yang
disebut Myxoflagelata.
Protista yang menyerupai Tumbuhan (Algae)
Ciri-ciri umum :
1. Belum memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya (Divisio Thallophyta)
2. Sebagian besar uniseluler (Fitoplankton) ada juga yang multiseluler seperti
Bentos atau Perifiton
3. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof
4. Memiliki pigmen beragam sesuai jenisnya
5. Habitat di tempat lembab atau berair, epifit
6. Bereproduksi secara vegetatif dan generatif.
Reproduksi
Kelas Pigmen Contoh
Vegetatif Generatif
Chamydomonas sp.
Klorofil
Chlorophyta Fragmentasi Konjugasi Chorella sp.
Hijau
Euglena sp.
Karoten
Chrysophyta Fragmentasi Oogami Navicula sp.
Emas
Turbinaria australis
Fikosantin Sargassum
Phaeophyta Fragmentasi Oogami
Coklat siliquosum
Fucus vesiculosus
Eucheuma
Fikoeritin Membentuk Peleburan
Rhodophyta spinosum
Merah spora sel gamet
Gracillaria sp.
Protista yang menyerupai Hewan (Protozoa)
Ciri-ciri umum :
1. Sistem respirasi : Difusi melalui seluruh permukaan tubuh, Uniseluler
2. Sistem peredaran : Disfusi (Amoeba), Vakuola kontraktil (Paramecium)
3. Reproduksi seksual (generatif), dan aseksual (vegetatif)
4. Habitatnya di tempat basah dan berair, apabila tidak menguntungkan, maka
akan membentuk membran tebal dan kuat bernama Kista.
4 kelas Protozoa :
Lumut
Ciri-ciri lumut :
1. Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormophyta).
2. Memiliki klorofil, bersifat autotrof
3. Tidak memiliki pembuluh angkut
4. Menyukai tempat lembab dan basah, Sphagnum sp. Satu-satunya lumut yang
tinggal di air
Pada proses tumbuhan lumut, ia memiliki sifat :
1. Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur panjang. Fase
dimulai dari Spora hingga sperma dan ovum, memiliki gamet Fase ini terdapat
pada Tumbuhan lumut sendiri
2. Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan Umurnya realtif pendek.
Fase ini dijumpai pada Sporogonium, Fasr ini mulai mulai dari zigot hingga
sporangium memilki gamet 2n.
Tumbuhan Paku
Ciri-ciri lumut :
1. Memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa
serabutm, kecuali pada paku tiang
2. Memiliki pembuluh angkut
3. Hidup dari pantai hingga sekitar kawah
4. Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa sebagai epifit
Proses meiosis terjadi dari Sporangium menuju Spora,
sedangkan proses mitosis terjadi dari Spora ke Protalium.
Pada protalium, terjadi Fase Gametofit, Keturunan Vegetatif, Sel Haploid dan Umur pendek,
sedangkan pada Tumbuhan paku terjadi Fase Sporofit, Keturunan Generatif, Sel Diploid dan
Umur Panjang.
Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Subdivisio Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yakni
1. Cycadinae,
2. Coniferae
3. Gnetinae
4. Ginkgoinae.
Sedangkan pada Angiospermae dibagi 2 kelas yakni
1. Monocotyledonae
2. Dicotyledonae. Yang dibagi menjadi beberapa family lagi kemudian
Perbedaan Subdivisio Gymnospermae dengan Subdivisio Angiospermae
Struktur Gymnospermae Angiospermae
Berupa bunga dengan
Alat Reproduksi Berupa Strobilus
benang sari dan putik
Xilem berupa trakeid, Xilem berupa trakeid dan
Jaringan
floemnya tidak disertai sel trakea, serta floem disertai
Pembuluh
pengiring sel pengiring
Bakal Biji Tidak terlindung daun buah Terlindung daun buah
Pembuahan Tunggal Ganda
Ekosistem
Komponen Ekosistem :
1. Produsen
Organisme yang menyusun senyawa organic atau membuat makanan sendiri
dengan bantuan cahaya matahari.
2. Konsumen
Konsumen I Konsumen yang memakan produsen (Herbivora)
Konsumen II Konsumen yang memakan konsumen I (Karnivora)
Konsumen III Konsumen yang memakan konsumen II (Karnivora Besar
3. Dekomposer
Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan
4. Detritivor
Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel organik)
Daur Biogeokimia
1. Daur Air : Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang berasa dari air di
daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Kemudian
uap itu terkondensasi menjadi awan. Yang jatuh dinamakan hujan. Air hujan
masuk ke dalam tanah. Tumbuhan darat menyerap air tanah. Kemudian
melalui transpirasi uap air, uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Air
tanah yang tidak diserap tumbuhan akan kembali ke laut.
2. Daur Karbon : Karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk Karbon Dioksida.
Karbon dioksida akan masuk komponen biotik melalui produsen. Karbon
dioksida akan digunakan untuk membentuk senyawa karbon, yaitu glukosa
(Karbon 6). Yang hasil sampingannya adalah Oksigen. Oksigen akan
digunakan oleh organisme autrotrof dan heterotrof yang menghasilkan
Karbon Dioksida. Pada tumbuhan, Karbon didapatkan pada batang, dan
setelah mati, tumbuhan hewan dan manusia akan diurai menjadi karbon
dioksida juga. Dan di kerak bumi terdapat pembakaran fosil yang
menghasilkan karbon dioksida. Dari laut, apabila cangkang di laut sudah mati,
cangkang (CaCO3) akan terurai menjadi CO2.
3. Daur Nitrogen : Bakteri seperti Azotobacter sp. (aerob) dan Clostridium sp.
(anaerob) akan menyerap nitrogen dari atmosfer. Nitrogen yang diserap akan
berubah menjadi NH3. Nitrogen juga dapat diserap oleh tumbuhan dalam
bentuk Amoniak. Penguraian nitrogen menjadi Amoniak disebut amonifikasi.
Kemudian dirombak oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus menjadi ion nitrit.
Dan dirombak oleh Nitrobacter menjadi ion nitrat. Perombakan ini akan
menghasilkan efek samping nitrogen, yang kembali lagi ke atmosfer.
4. Daur Fosfor : Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion Phosphate. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat di bebatuan terbawa
menuju sungai ke laut membentuk sedimen. Di darat, tumbuhan mengambil
fosfat yang terlarut dalam air tanah. Herbivore mendapatkan fosfat dari
tumbuhan dan karnivora mendapat fosfat dari herbovira. Dan fosfat akan
keluar melalui urin dan feses, yang akan diurai oleh bakteri dan jamur menjadi
fosfat lagi yang akan diambil kembali oleh tumbuhan.
5. Daur Sulfur : Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat. Perpindahan
sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, yang kemudian semua mahkluk
hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa
jenuis bakteri terlibat dalam daur sulfur antara
lain Desulfobrio dan Desulfomaculum yang mereduksi sulfat menjadi sulfide
dalam bentuk hydrogen sulfide. Kemudian akan digunakan bakteri foto
autotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.
Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitrotof seperti Thiobacillus.
SUKSESI
1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu daerah dari suatu kehancuran
yang terjadi akibat suatu perilaku manusia ataupun kerusakan akibat perilaku
alam. Diawali dengan mengkoloni suatu daerah tersebut dengan spesies
pioneer. Spesies pioneer biasanya toleran terhadap beberapa keadaan
ekstrim, misalnya suhu dan kekeringan. Organisme yang bisa bertahan pada
kondisi seperti tiu adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen.
Pada air, bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian akan menjadi
species yang memulai kehidupan pada suatu lingkungan.
2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah menjadi semula
setelah dilakukannya suksesi primer. Atau mengembalikan kembali apabila
kerusakannya tidak parah. Misalnya rusak akibat banjir atau kebakaran, maka
tidak susah untuk mengembalikannya.
Komunitas Klimaks : Apabila suksesi sudah berjalan secara seimbang pada
komunitas biotik dan abiotik, maka kondisi ini disebut komunitas klimaks.
Misalnya suksesi rawa menjadi daratan yang merupakan komunitas klimaks.
Contoh lain adalah pada daerah pegunungan, komunitas klimaks terdiri dari lumut
kerah dan lumut.
Serta jarang terdapat pohon karena faktor pembatas.
Sepanjang kondisi lingkungan menjadio konstan, maka komunitas