Anda di halaman 1dari 38

Biosistematik Tumbuhan

(I Ketut Ginantra, S.Pd.,M.Si, Biologi FMIPA Unud)

Sistematik Tumbuhan :
Mencakup keanekaragaman, identifikasi, penamaan, klasifikasi dan evolusi
tumbuhan; atau mempelajari keanekaragaman dan hubungan antar organisme
Biosistematik :
Mempelajari keanekaragaman dan hubungan antar organisme
(sering disebut sebagai Taksonomi modern)

Taksonomi Tumbuhan (Taksi : pengelompokan, nomos : hukum.aturan):


Teori dan Praktek dari klasifikasi (pengelompokan) tumbuhan.

*Taksonomi bagian dari Sistematik tumbuhan (Biosistematik)


*Dalam beberapa sumber Sistematik sering sinonim dengan Taksonomi
Tujuan Taksonomi/biosistematik:
Menginventaris flora/fauna di muka bumi
Memberikan metoda untuk identifikasi dan
komunikasi
Menghasilkan sistem klasifikasi yang terpadu dan
universal
Menunjukkan implikasi evolusi dari keanekaragaman
mahluk hidup
Memberikan nama ilmiah tunggal dalam bahasa latin
untuk setiap kelompok mahluk hidup, baik yang
masih hidup/yang sudah jadi fosil
Dasar-dasar dalam Tansonomi Tumbuhan

Klasifikasi :
pengelompokan organisme dalam sistem menurut kategori tertentu.

Identifikasi/determinasi :
Pencarian nama suatu tumbuhan dengan menggunakan kunci atau dengan
cara mencocokkan dengan spesimen yang sudah ada

Deskripsi /pertelaan:
Proses penjabaran organisme dengan mengenali karakter yang dimilikinya

Charater = sifat (sifat yang ada pada pada suatu organisme seperti : bentuk
daun, posisi daun, morfologi biji, morfologi buah, morfologi bunga)

Charater state = ciri (penjabaran dari sifat, gambaran yang dapat


membedakan dengan jelas satu karakter dengan karakter lainnya sehingga
dapat diukur, dihitung atau dinilai, seperti : urat daun sejajar, bunga kelipatan
4, buah legum, dll)

Tatanama (Nomenklatur) :
sistem pemberian nama tumbuhan secara ilmiah berdasarkan kode
internasional tata nama tumbuhan.
Tujuh Kategori Utama dalam klasifikasi

No Kategori Takson (contoh pada Akhiran


tumbuhan)

1 Regnum Plantae

2 Divisio/Filum Magnoliophyta -phyta

3 Classis Magnoliopsida -opsida


(dikotil)
4 Ordo Rosales -ales

5 Familia Fabaceae -aceae


(Papilionaceae)
6 Genus Arachis

7 Species A. hypogaea L.
(kacang tanah)
Arti dari nama ilmiah tumbuhan

Solanum torvum L. :
Kata pertama Genus, kata kedua petunjuk jenis, Linneus adalah ahli yang memberi
nama, pertelaan dan menerbitkan

Shorea javanica Koorders et Valeton :


Penulis dan penerbitnya adalah S.H Koorders bersama-sama dgn T. Valeton

Taxodium distichum (L.) Rich :


Linneus yang pertama mempublikasikan dengan nama Taxus distichum, namun
dikorensi oleh LCM Richard menjadi Taxodium distichum

Pithecelobium fagifolium Blume ex Miquel :


C.L Blume memberi nama tapi tanpa pertelaan dan tidak diterbitkan, kemudian F.A.W
Miquel yang mempertelakan dan menerbitkan.

Oriza sativa L. Forma glutiosa Auct :


Padi ketan (jenisnya di tulis oleh Linneus dan forma/varietasnya ditulis oleh Auct)
Lima Dunia Kehidupan

Dari jutan mahluk hidup yang menghuni bumi ini dapat kita
kelompokkan ke dalam lima dunia (Kingdom/Regnum):
1. Monera
2. Protista
3. Fungi
4. Tumbuhan (Metaphyta)
5. Hewan (Metazoa)
Archaebacteria:
prokariot yang
hidup dalam
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP lingkungan ekstrim
(metanogen, halofil
ekstrim, termofil
ekstrim)
Filogeni dari keanekaragaman tumbuhan

Gymnospermae
Lumut daun Paku Angiospermae
Alga hijau
5
4
3

2
1

Pada kladogram diatas, pasangan karakter yang diturunkan dengan titik


percabangan yang benar adalah
a. Pembuahan ganda
b. embrio
c. Biji
d.Jaringan vaskuler
e.Klorofil a dan b
Dunia Protista
Ciri utama :
- uniseluler dan juga multiseluler
- semua bersifat Eukariot
- multiseluler : belum ada spesialisasi sel
ke dalam jaringan, organ (bagian tubuh
disebut tallus)
- ada yang mempunyai klorofil dan ada yang tidak
- Reproduksi seksual : gamet mengalami fertilisasi diluar
tubuh induk (media air) dan zigot berkembang diluar
tubuh tanpa adanya sel-sel tambahan ..belum
disebut embryo
tallus

holdfast
Siklus hidup alga
Contoh
Laminaria sp.
Protista
Mencakup :
I. Protozoa
- Rhizopoda : Amoeba, Entamoeba
- Sporozoa : Plasmodium
- Mastigophora (Flagellata) : Euglena
- Ciliophora (ciliata) : Paramaecium

II. Thallophyta : uniseluler/multiseluler, klorofil


a,b,c,d, pigmen fikosianin, fukosantin, fikoeritrin
- Rhodophyceae (alga merah)
- Pyrrophyceae
- Chloropyceae (alga hijau)
- Chrysophyceae (alga kersik)
- Phaeophyceae (alga pirang/coklat)
Organisme dari Kelompok Protozoa

Euglena sp.

Amoeba sp.

Paramaecium sp.
Tallophyta
1. Rhodophyceae (alga merah)
- Habitat laut, uniseluler/multiseluler,
- klorofil a dan d, punya pigmen fikoeritrin dan
fikosianin pada membran klorofil.
- Di dunia terdapat sekitar 1.500 spesies alga
merah yang telah teridentifikasi.
- Alga ini merupakan penghasil agar-agar. Contoh : Chondrus
sp, Gigartina sp. (sebagai bahan obat), Eucheuma sp
(penghasil agar-agar, bahan kosmetik, banyak dibudidayakan
di Bali : Nusa penida, sawangan).
tallus

Condrus sp.
Gracilaria sp.

holdfast
2. Pyrrophyceae

Hampir seluruhnya uniseluler, kromatofora berwarna


kuning coklat, mengandung karotenoid dan klorofil
terdapat sekitar 900 spesies, punya flagel. Penyusun
plankton. Contoh Dinoflagelata sp (dapat meracuni ikan di
laut). , Ceratium sp.

Ceratium macroceras
3. Chloropyceae (alga hijau)
- uniseluler dan multiseluler,
- punya klorofil a dan b (keberadaan klorofil a dan b ini maka
alga hijau dianggap sebagai moyang yang menurunkan
tumbuhan yang lebih tinggi tingkatannya), ada beberapa yang
punya flagel.
- Yang uniseluler merupakan penyusun penting phytoplankton.
- Di alam terdapat sekitar 6.500 spesies yang telah
teridentifikasi. Contoh Chlorella sp (sebagai sumber protein
sel tunggal, SCP), Volvox sp. (hidup berkeloni), Ulva sp.
(berupa lembaran, banyak dilaut)

Ulva sp.
Single Cell Protein (SCP) /Protein Sel Tunggal
sumber algae (Spirulina,Chlorella, etc)
kandungan protein nya : 40 60 % dari
berat kering
kandungan Lemaknya : 7-20 % dari berat
kering
ditumbuhkan dalam kultur skala besar dan
digunakan untuk pangan dan pakan ternak
4. Chrysophyceae (alga kersik)
- Umumnya uniseluler dan ada yang berflagel.
- Kromatofora kuning kecoklatan: klorofil a, karotin,
santofil, karotenoid, pigmen fukosantin
- Dinding sel mengandung pektin dan kersik
- Di alam terdapat sekitar 5.300 spesies, di air
tawar/laut atau di tanah basah
- fosil/endapan diatom : tanah kersik dimanfaatkan utk
pembuatan dinamit, saringan air yang bebas kuman
- Contoh yang paling baik pada kelas ini
adalah Diatom

Diatom
5. Phaeophyceae (alga pirang/coklat)
- semuanya multtiseluler,
- punya klorofil a dan c, di membran klorofil terdapat
pigmen fukosantin (berwarna coklat).
- Banyak terdapat di laut. Di alam terdapat sekitar
1.500 spesies. Alga ini merupakan penghasil pupuk dan
yodium. Contoh : Laminaria sp., Fucus sp., Sargasum
sp.
Fucus serratus Pelvetia canaliculata
Dunia Tumbuhan (Plantae/Methaphyta)
- Multiseluler eukaryot dan sudah ada spesialisasi sel-
sel dalam bentuk jaringan,
- Punya klorofil a dan b,
- Organ sek yang tersusun atas banyak sel tambahan,
embrio yang berkembang sebagian di tubuh induk
(embriofita).

Secara taksonomi dunia tumbuhan dibagi dalam


beberapa divisi,
1. Bryophyta/ lumut :
Anthocerophyta, Hepatophyta, Bryophyta
Non-vaskuler
2. Pteridophyta /paku:
Psilophyta,Equisetophyta, Lycopodiophyta,
Polypodiophyta
3. Pinophyta (biji telanjang). vaskuler
4. Magnoliophyta (biji tertutup)
Bukti asal mula tumbuhan dari alga hijau (protista)

Kloroplas yang homolog (adanya klorofil a dan b)


Kemiripan biokimiawi (komposisi dinding selnya)
Kemiripan dalam mitosis
Kemiripan dalam ultrastruktur sperma
Hubungan genetik (RNA ribosom)
Gambaran Umum Evolusi
keanekaragaman Tumbuhan
Periode :
1. Asal mula tumbuhan dari nenek moyang akuatik
Dari protista (alga hijau) Lumut

2. Kemunculan tumbuhan vaskuler yang tak berbiji (vasculer-seedless)


ditandai kemunculan paku-pakuan (sekitar 400 juta tahun silam)

3. Kemunculan tumbuhan vaskuler berbiji (seed-vasculer), tapi biji tidak


terbungkus oleh ruang khusus (ovarium), tumbuhan yang muncul
berupa Gymnospermae (gymnos:telanjang, sperm: benih/biji) sekitar
360 juta tahun silam.

4. Kemunculan tumbuhan berbunga, biji dilindungi oleh buah. Tumbuhan


yang muncul berupa Angiospermae (angion:wadah/ovarium)
sekitar 130 juta tahun silam
Adaptasi dari kehidupan di air menuju ke
adaptasi daratan:

Gametangium (gamet dilindungi sel-sel bukan sel


repruduktif untuk mencegah gamet dari
kekeringan)
Embrio (embriofita): zigot yang menjadi embrio
berkembang dalam tubuh induk.
Spora, polen berlapiskan sporopolenin
(struktur kimia untuk mencegah kekeringan)
Gametofit sporofit
pembuluh vaskuler
Lumut (Brophyte)

merupakan tumbuhan Non-vaskuler, Seedless Plants

belum punya akar tapi brp rhizoid, klorofil a,b

Alat reproduksi (arkegonium dan anteridium)


dikelilingi oleh sel-sel nonreproduktif

Yang menjadi tumbuhan lumut adalah gametofit,


sporofit menumpang

Zigot berkembang menjadi embrio di dalam


jaringan /sel-sel yang non reproduktif.Embriofita

Rep. seksual : peleburan gamet

Rep. aseksual : fragmentasi talus, gemma


Morfologi Lumut
- tubuh berupa talus (berupa lembaran atau berupa lembaran daun
sederhana microphylls menempel pada stem/batang)
- akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan
perantaraan Rhizoid.
- Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ
penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar
dan daun sejati
Habitat, Subtrat tempat tumbuh lumut

menyukai tempat yang


lembab dan basah. ada
yang hidup di air spt.
lumut gambut (Sphagnum
sp.).
Ada yang hidup pada
daun-daun disebut
sebagai epifil.
Klasifikasi Lumut :

Dibagi dalam 3 divisi:


1. Marchantiophyta (lumut hati) : sekitar 6000 spesies
2. Bryophyta (lumut daun) : sekitar 10.000 spesies
3. Antocerotophyta (lumut Tanduk) : sekitar 100 spesies

Klasifikasi lain:
Divisi : Bryophyta
1. Kelas : Hepaticeae
bangsa/ordo : Antocerotales
bangsa/ordo : marchantiales
bangsa/ordo : jungermaniales
2. Kelas : Musci
bangsa/ordo : Andreanales
bangsa/ordo : Spagnales
bangsa/ordo : Bryales
Marchantia sp,
contoh lumut hati

a. gemma, b. gametofit
jantan, c dan d gametofit
betina
Lunularia cruciata
Riccardia sp. Contoh dari divisi Marcahtiophyta
Polytrichum commune, contoh lumut daun
Anthoceros sp. contoh lumut tanduk
Life cycle of a typical hornwort Phaeoceros Life cycle of a typical liverwort
Struktur Arkegonium, penghasil
ssel telur pada lumut

Struktur antaeridium, penghasil


sperma pada lumut
Siklus Hidup Lumut
Manfaat Beberapa tumbuhan lumut dalam medis:
Ethnobryology

1. Marchantia polymorpha dikenal juga dengan lumut hati, jenis


tersebut dapat digunakan sebagai obat hepatitis, menghilangkan
racun akibat gigitan ular.
2. Conocephalum conicum, juga termasuk lumut hati, berfungsi
sebagai antibakteri, antifungi, mengobati luka bakar dan luka luar.
3. Frullania tamarisci, merupakan lumut hati yang dapat digunakan
sebagai obat antiseptik.
4. Fissidens japonicum, merupakan lumut daun, dapat digunakan
untuk membantu pertumbuhan rambut.
5. Rhodobryum giganteum, merupakan jenis lumut daun yang dapat
mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai sedatif atau obat bius.
6. Cratoneuron filicinum, termasuk lumut daun yang mengandung
senyawa untuk mengobati penyakit jantung.
7. Haplocladium catillatum, merupakan lumut daun, yang berguna
untuk mengobati pneumonia.
Conocephalum conicum (lumut hati snakeskin liverwort
senyawa aktif : lunularic acid decarboxylase is an enzyme that converts
lunularic acid into lunularin.
Gametofit betina

Cawan gemma :
alat reproduksi
vegetatif

Marchantia polymorpha L.
( Armin Jagel Botanischer Garten Ruhr-Universitt Bochum )

Anda mungkin juga menyukai