Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Algae

Pada 1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup


menjadi lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani
malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima
kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.Monera adalah
uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan
memiliki reproduksi secara aseksual.

Protista adalah eukariotik (mempunyai membrane inti), uniseluler atau


multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof. Protista yang memliki
ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) memiliki ciri seperti hewan (protozoa). a)
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).b) Flagellata Flagellata
bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut, air tawar, tubuh
hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra
pada hewan ternak).c) Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak
menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.d) Sporozoa
tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit.
Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).

Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae) adalah


a) Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel,
mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel.
Contoh: Euglena.b) Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata,
hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki
dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi) adalah a)
Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan
sel-sel yanghidup bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan
makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat
pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.b) Oomycota
(jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan
di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual
menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu
spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh:
Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).

1.2 Habitat Algae

Pada umumnya alga hidup di dalam air. Alga memiliki ciri-ciri khusus,
diantaranya adalah memiliki pigmen fotosintesis seperti klorofil atau karotenoid,
bahan dinding sel terdiri dari polisakarida, lipid dan bahan protein, aspek struktur
selnya sendiri tidak memiliki membran yang memisahkan nukleus, pembagian
nukleus tidak berlaku secara mitosis, dan adanya dinding sel yang melindungi
nukleopeptida tertentu sebagai komponen yang menguatkannya. 0

Klasifikasi alga didasarkan pada beberapa hal, yakni pigmen, produk


makanan cadangan, flagella, dinding sel, siklus hidup dan reproduksinya. Alga
terbagi dalam 10 phylum utama, yaitu Chlorophyta, Euglenophyta, Chrysophyta,
Pyrrophyta, Phaeophyta dan Rhodophyta, Bacillaryophyta, Xanthophyta,
Chrypthophyta dan Dinophyta (Bellinger dan Sigee, 2010). Berikut jumlah dari
beberapa genus yang telah dikenali, dari phylum Cyanophyta (Blue-Green Algae)
ada sekitar 2.000 genus, 900 genus dari phylum Euglenophyta, 4.000 genus dari
phylum Dinophyta, Chryptophyta 200 genus, Rhodophyta 6.000 genus,
Chlorophyta ada sekitar 17.000 genus, dari phylum Chrysophyta 1200 genus, dari
phylum Xanthophyta sekitar 600 genus, Phaeophyta 1.500 genus, dan terakhir
dari phylum Bacillaryophyta yaitu sebanyak 12.000 genus yang telah dikenali.
Selain itu, para ahli memprakirakan bahwa masih ada jutaan genus alga yang
masih belum dapat diidentifikasi maupun dikenali (Graham dan Wilcox, 2000).
BAB II

PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Algae

Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu


pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan
mikros- kop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan
pada:
1. pigmentasi,
2. hasil fotosintesis,
3. flagelasi,
4. sifat fisik dan kimia dinding sel,
5. ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi:
Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta
dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista
(Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
Bentuk multiseluler:
a. koloni yang motil
b. koloni yang kokoid
Agregasi: bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
Bentuk filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh,
filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
Bentuk sifon/pipa.
Pseudoparenkhimatik
1.Reproduksi
Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.
Aseksual: pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium
pamela.
Seksual: isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami,
aplanogami, autogami.
Pergantian keturunan
Pergantian keturunan haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang
haplontik dan diplontik.
Pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik.
Klasifikasi alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam
plastida dari sel vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga
mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung
dalam plastida.
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan
yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik
digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).

Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :


a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik
turunnya air akibat pasang surut
c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
2.1.1 Klasifikasi Alga Hijau (chlorophyta)

NO Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies

1 Chlorophy Chloro Bryop Cauler Caule Caulerpa lentillifera J. Agardh


ta phyceae sidales paceae rpa
2 Chlorophy Chloroph Bryopsid Caulerpac Caule Caulerpa racemosa (Forrska J.
ta yceae ales
eae rpa Agardh

3 Chlorophy Chloroph Bryopsid Halimedac Halim Halimeda macroloba Decaisne


ta yceae ales eda
eae
4 Chlorophy Chloroph Bryopsid Halimedac Halim Halimeda opuntia (Linnaeus)
ta yceae ales eda
eae Lamouroux

5 Halimedac Halimeda incrassata(Ellis)


Chlorophy Chloroph Bryopsid Halim
ta yceae ales eae eda Lamouroux

6 Chlorophy Chloroph Bryopsid Halimedac Halim Halimeda incrassata(Ellis)


ta yceae ales eda
eae Lamouroux
7 Chlorophy Chloroph Cladoph Siphonocl Dicty Dictyosphaeria cavernosa
ta yceae orales
adaceae ospha (Forsskl) Boergesen
eria

8 Chlorophy Chloroph Cladoph Siphonocl Boerg Boergesenia forbesii (Harvey)


ta yceae orales adaceae
esenia Feld

9 Chlorophy Chloroph Cladoph Siphonocl Boodl Boodlea sp G. Murray & de


ta yceae orales
adaceae ea Toni
2.1.2 Klasifikasi Chrysophyta

Chrysophyta merupakan ganggang keemasan karena mengandung pigmen


kuning keemasan (chrysos). Alga ini tidak memiliki pirenoid dan dan
kloroplasnya kecil-kecil. Beberapa jenis memiliki dinding sel dari silikat
(diafomeae) dan pektin. Berdasarkan bentuk dan susunan serta kandungan zatnya,
Chrysophyta terbagi menjadi dua kelas, yaitu Bacillariophyceae (Diatomeae) dan
Xantophyceae.

1.Bacillariophyceae (Diatomeae)

Bacillariophyceae atau Diatomeae adalah jasad renik bersel satu yang


masih dekat dengan flagellatae. Bentuk sel macam-macam, semuanya dapat
dikembalikan ke dua bentuk dasar yaitu bentuk bilateral dan yang sentrik. Dinding
sel mempunyai bentuk sel yang khusus dan mengandung pectin dan di sebelah
luarnya terdapat silikat. Adapun bagian dari dinding sel ini adalah sebagai berikut:

a. Dinding sel bagian dasar disebut hipoteka (hypotheca ; hype=bawah,


theca=cawan, mangkok)

b. Dinding sel bagian atas atau penutup disebut epiteka (epitheca ;


epi=atas, theca=cawan, mangkok)

Sel diatomeae mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning-coklat


yang mengandung klorofil-a, karotin, santofil dan karotenoid lainnya yang sangat
menyerupai fikosianin. Di dalamnya terdapat pirenoid, tetapi tidak dikelilingi oleh
tepung. Hasil-hasil asimilasi ditimbun di luar kromatofora berupa tetes-tetes
minyak dalam plasma (vakuola), dan kadang-kadang leukosin. Pada Diatomeae
perkembangbiakan terjadi dengan cara membelah diri, pembentukan auksospora,
secara seksual dengan oogami.

Tempat hidup dari alga ini terdapat di perairan yang tawar, air laut diatas
tanah-tanah yang basah. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni ada pula
yang soliter.
Permukaan atas dari bagian cawan algae diatomeae memiliki alur yang
teratur, tampak sebagai garis-garis. Berdasarkan corak alurnya, maka algae ini
dapat dibagi menjadi dua bangsa/ordo yaitu : Bangsa Pennales dan bangsa
Centrales.

a. Ordo Pennales Alga kersik yang memiliki alur ke arah yang menyirip
(pinnae), berbentuk batang, seperti perahu atau pahat. Organisme ini bergerak
merayap maju mundur, yang mungkin karena pergeseran anatra alas dan arus
plasma ekstraseluler pada rafe. Organisme ini pula biasanya melekat pada
tumbuh-tumbuhan air. Perkembangbiakan seksual berlangsung dengan cara
isogami. Contoh : Pinnularia dan Navicula.

b. Ordo Centrales Hidup dalam laut, merupakan salah satu penyusun


plankton. Memiliki alur yang memusat (central) pada permukaan cawannya. Hal
ini berkaitan dengan cara hidupnya yakni supaya memudahkan untuk melayang di
dalam air, terdapat alat-alat melayang yang berupa duri atau sayap, atau dengan
perantaraan lender. Perkembangbiakannya dapat membelah diri, oogami, serta
pembentukan auksospora. Contoh : Melosira dan Cyclotella.

2. Xanthophyceae

Alga ini memiliki pigmen kuning dengan thallus berupa buluh tak
bersekat, tetapi bercabang-cabang. A;ga keemasan ini sudah memiliki anteridium
dan oogonium. Alga ini pun berinti banyak. Letak anteridium dan oogonium
pada setiap jenisnya adalah berbeda-beda.

Misalnya Vaucheria sessilis 9 anteridiun dan oogonium duduk


berdampingan pada thallusnya), V. geminata (anteridium di apit dua oogonium
yang ada pada satu tangkai), V. hamatum (keduanya ada dalam satu tangkai).
Pembiakan secara generatif dengan pembentukan zigospora dan pembiakan
vegetatif dengan pembentukan akinet dan zoospore serta aplanospora.
2.1.3 Klasifikasi Euglenophyta

Phylum Euglenophyta memiliki anggota sekitar 800 spesies. Salah satu


anggota phylum Euglenophyta adalah Euglena viridis. Beberapa spesies
Euglenophyta memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis seperti halnya
tumbuhan, beberapa spesies tidak memiliki kloroplas dan hidup secara heterotrof.
Euglenophyta yang dapat berfotosintesis mengandung klorofil a, b, karoten, dan
terkadang pigmen antofil. Makanan cadangan hasil fotosintesis disimpan dalam
bentuk polisakarida yang disebut paramilon.
Euglenophyta umumnya hidup di air tawar, seperti kolam atau danau dan
memiliki flagel yang berfungsi sebagai alat gerak di air. Bintik mata berfungsi
sebagai penerima cahaya dan memungkinkan Euglena bergerak menuju intensitas
cahaya lebih tinggi sehingga meningkatkan fotosintesis. Euglena tidak memiliki
dinding sel, namun memiliki pembungkus tubuh yang kuat dan lentur terbuat dari
protein di atas membran plasmanya, disebut pelikel
Klasifikasi euglenophyta
Kingdom Protista
Phylum Euglenophyta
Class Euglenophyceae
Order Euglenales
Family Euglenidea
Genus Euglena
Species Euglena Gracilis

Divisi Euglenophyta terdiri hanya satu kelas yaitu


Euglenophyceae.Sebagian besar kelompok ini hidup di air tawar, tetapi ada
beberapa yang hidup di air laut, contohnya Eutreptia dan
klepsiella.Euglenophyceae terutama banyak hidup di tempat yang banyak
mengandung bahan organik, hidup bebas senagai zooplankton.Beberpara ada yang
bersifat andozoik, contohnya Euglenomorpha (hidup pada perut berudu Rana sp).
(Saptasari,2007)
Secara umum mempunyai cara hidup yang lengkap, yaitu dapat bersifat
saprofit, holozoik, dan fototrofik. Oleh karena itu, dapat hidup secara heterotrof
dan autotrof.Tetapi yang lebih sering dilakukan adalfh secara heterotrof, autotrof
dilakukan apabila lingkungan kurang terdapat bahan organik.Oleh karena itu,
Euglenophyceae sering disebut bersifat miksotrof.
Euglenophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Unicelullar
Pada umumnya memiliki flagel yang tidak sama panjang (Heterokontae) jumlah
flagel 2 atau 4
Umumnya hidup di air tawar yang kaya bahan organik (di laut sangat sedikit)
Bersifat autorof, karena memiliki klorofil a dan b, karoten dan beberapa
xanthofilyaitu astaxanthin
Bersifat heterotrof karena memakan bahan organic/ bakteri yang tersedia.
Ada yang memiliki kloroplast (dapat berfotosintesis) ada juga yang tidak dapat
berfotosintesis.
Yang berfotosintesis disebut Phototrophic
Yang tidak berfotosintesis disebut Osmotrophic (makan dengan cara diffusi)
Kelompok yang ketiga disebut Phagotrophic (makan dengan cara menangkap
makanan)
Dinding sel tidak terbuat dari selulosa namun membran tipis tersusun atas lapisan-
lapisan protein berbentuk spiral, yang disebut "pellicle
Jumlah genus hanya 40 dan jumlah spesies - /+ 800
Memiliki bintik mata yang disebut stigma
Eyespot (stigma) merah terang yang sensitive terhadap cahaya. Pigmen merah ini
merupakan astaxanthin
Juga disebut Euglenozoa, euglenoids, euglenophytes
Cadangan makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakarida
Ujung anterior dari sel berupa sitostom dan dibawahnya berupa kerongkongan /
gullet
- Gullet terdiri atas leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang
membesar berupa waduk (reservoir).
- Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil

Sistem pergerakan
- Dengan flagellum
Prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling. Pergerakan flagellum
pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan atau sentakan.

- Metaboly ( menggunakan dinding sel yang mengandung protein)


2.1.4 Klasifikasi Bacillariophyta

Alga Bacillariophyta adalah bersifat uniseluler atau berbentuk koloni, pola


persebarannya tersebar di air tawar dan air asin. Kebanyakan spesies berenang-
renang bebas, tetapi beberapa menempel pada tumbuhan atau benda-benda lain.
Dinding sel terdiri dari dua lapisan, atau katup, yang saling menutupi. Bentuk
umum sel itu persegi panjang sampai bulat tetapi banyak variasinya.

Dinding sel terdiri dari lapisan pektin dibagian dalam dan lapisan silika (SiO2)
di bagian luar. Silika adalah mineral yang paling banyak tersebar di muka bumi
dan merupakan bagian pokok kaca. Apabila pektin dan kandungan organik sel itu
hancur, maka tersisalah cangkang silika yang tembus cahaya. Katup-katup dihiasi
dengan bermacam ragam aluran, kerutan, lubang renik, dan tanda-tanda lain
sehingga Bacillariophyceae atau juga sering disebut diatom itu tampak sangat
indah di bawah mikroskop. Lubang-lubang kecil pada cangkang yang tidak dapat
dilewati memungkinkan hubungan antara protoplas dan lingkungan yang
mengandung air. Di dalam sitoplasma terdapat satu sampai beberapa plastid,
berisi pigmen coklat-emas yang menutupi klorofil. Zat makanan disimpan dalam
bentuk minyak, dan benda ini acap kali dapat terlihat dalam sel seperti tetesan
bulat yang besar.
Diatom memperbanyak diri dengan proses seksual, tetapi cara yang utama
melalui pembelahan sel. Nukleus, protoplasma, dan plastid berbelah untuk
membentuk dua protoplas, masing-masing di dalam salah satu katup. Dinding
baru, yang merupakan katup sebelah dalam, kemudian tumbuh di seluruh
protoplas masing-masing. Sel anak dapat berpisah atau tetap bersama dalam satu
koloni, sel-selnya itu bersatu oleh kelubung (sarung) bergelatin.
Jumlah spesies diatom banyak sekali (sekitar 16.000). Jumlah yang kini hidup
atau diketahui pernah hidup dalam masa geologi lampau jauh daripada yang
diperkirakan. Sebagian besar hidup dalam air laut, dan apabila tumbuhan renik ini
mati, maka jatuh ke dasar laut dan, karena mengandung zat silika, dinding selnya
tidak akan hancur -hancur atau tetap lestari. Endapan besar bahan ini yang dikenal
dengan nama tanah diatom, dijumpai di banyak di bagian permukaan bumi. Di
Amerika Serikat, kumpulan yang terbesar setebal 1.400 kaki (atau lebih dari lima
puluh meter) terdapat di California

Bacillariophyta

Ciri Umum Bacillariophyta


Adapun ciri umum Bacillariophyta adalah sebagai berikut:
1. Unisellular atau kolonial dengan dengan dinding sel tersusun oleh silikat
2. Susunan tubuh berbentuk sel tunggal, berbentuk koloni dengan membentuk tubuh
simetri bilateral(pennales) dan simetri radial (centrales)
3. Susunan sel terdapat dinding sel yang disebut
frustula tersusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup
(epiteka) dan sabuk (singulum). Frustulaini tersusun oleh zat pectinyang dilapisi
silicon. Epiteka dan hipoteka tersusun oleh valve atas dan valve bawah. Valve
tersusun dari: rafe, stria, nodulus pusat dan nodulus kutub. Pennales, pina berarti
sirip,strianya tersusun menyirip, banyak ditemukan diair tawar.Centrales, strianya
tersusun memusat, banyak ditemukan di air laut.
4. Alat gerak berupa flagel yang terdapat pada sperma.
5. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen klorofil a dan c, beta
karotin sertaxantofil(fukosantin).
6. Habitat umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
2.1.5 Klasifikasi Xanthophicophyta

1. Xanthophycophyta
Ciri-ciri

1. Mempunyai dua flagel tak sama panjang dan dinding selnya kerapkali berisikan
silika

2. Genus dalam divisi ini dapat uniselular, membentuk koloni, berfilamen, atau
berbentuk tabung (tubular)

3. Reproduksi seksual melibatkan gamet-gamet berukuran tak sama, dinamakan


oogami

Contoh

Vaucheria

2.2 Reproduksi Algae

NO. KLASIFIKASI SEKSUAL ASEKSUAL

1. Cholorophyta (Green Konjugasi Zoospora


Algae)
2. Phaeophyta (Brown Oogami atau Isogami Zoospora
algae)
berflagela dan
Fragmentasi
3. Rhodopyta (Red algae) Pembentukan Anteridium Tetraspora
4. Chrysophyta (Gold algae) Auksospora Zoospora
5. Bacillariophyta (Diatom) Menghasilkan sperma dan Mitosis,
telur
pembelahan
hipoteka dan
epiteka
Pyrrophyta Perkawinan dengan isogamete Zoospora
6.
dan Aplanospora

7. Euglenophycophyta Pembelahan biner


8. Cryptophycophyta (belum diketahui)

9. Xantophycophyta Oogami
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai tempat. Misalnya;
air tawar, air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.

2. Bentuk-bentuk ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen,


bulatan, lembaran, mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.

3. Ganggang dibagi menjadi lima, yaitu ganggang biru, hijau, cokelat,


keemasan, dan ganggang merah.

4. Pengklasifikasian ganggang didasarkan atas zat pigmen yang terdapat pada


ganggang tersebut.

5. Manfaat dari ganggang hijau adalah sebagai produsen dan banyak digunakan
sebagai sayuran.

6. Manfaat dari panggang merah adalah banyak digunakan dalam pembuatan


agar-agar.

7. Manfaat dari ganggang keemasan adalah digunakan dalam pembuatan


silikat.

8. Pigmen-pigmen yang terdapat pada masing-masing ganggang adalah :

Ganggang hijau : memiliki pigmen xantofil, klorofil, a dan klorofil b.

Ganggang cokelat : memiliki pigmen fukoxantin, klorofil a dan klorofil c.

Ganggang merah : memiliki fikosiani,fikoeritin, dan klorofil a dan klorofil b.

Ganggang keemasan : memiliki pigmen kuning,cokelat, dan klorofil a dan klorofil


c

Ganggang hijau biru : memilki fikobilin, fikosianin, dan fikoeritin.


DAFTAR PUSTAKA

- BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DI LAGUN PULAU


PASIGE,KECAMATAN TAGULANDANG, KABUPATEN SITARO.

- BIOEKOLOGI MAKRO ALGA LAUT, BUDIDAYA

DAN PEMANFAATANNYA

- PANDUAN PRAKTIKUM CHRYSOPHYTA MATA KULIAH BOTANY


CRYPTOGAMAE (ENI NURAENI, M. Pd)

- IDENTIFIKASI DOMINASI GENUS ALGA PADA AIR BOEZEM


MOROKEMBRANGAN SEBAGAI SISTEM HIGH RATE ALGAE POND
(HRAP)

- The Phytoplankton: Euglenophyta, Pyrrhophyta and Stramenopiles

-http://www.idbiodiversitas.com/2016/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

-http://agroindustrieha.blogspot.co.id/2014/10/about-algae.html

Anda mungkin juga menyukai