Nim : 2016411011.P
KLASIFIKASI FITOPLANKTON
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Ordo : Halimeda
Familia : Halimedaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulepra racesmosa
Divisi Chlorophyta : Alga hijau memiliki karakteristik kloroplas yang berwarna hijau. Kloroplas
mengandung pigmen yang digunakan untuk fotosintesis, yaitu klorofil-a dan klorofil-b
serta berbagai karotinoid. Alga hijau menghasilkan dinding sel yang sebagian besar
terdiri dari karbonhidrat yang berselulosa.. Kloroplas dapat berbentuk, pita, lempeng
mangkok, jaringan, cakram dan lainnya. Reproduksi terjadi secara : Asexual dengan
membentuk zoospora dengan 2-4 flagel dan Sexual, dengan Isogami dengan anisogami,
Oogami.
Class Chlorophyceae : Berwarna hijau terang, kosmopolitan (air tawar, payau, asin. dari
oligotrof sampai eutrof, memiliki anggota terbanyak, eukariot (umumnya uninucleate),
ada yang unisel, koloni dan filament, pigmen yang dimiliki: klorofil a,b, karoten (, , )
1
dan beberapa xantofil, dinding sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa
atau hemiselulosa
Ordo Halimeda : Terdiri dari 18 jenis, marga alga ini berkapur dan menjadi salah satu
penyumbang endapan kapur dilaut.
Famili Halimedaceae : merupakan alga berkapur dan menjadi salah satu penyumbang endapan
kapur di laut, terutama di daerah tropik. Halimedaceae lentur dan dapat bergerak-gerak
dalam air jika air bergerak. Terdapat di mintakat litoral bagian atas, khususnya dibelahan
bawah dari mintakat pasut, dan tepat di daerah bawah-pasut sampai kejelukan 10 meter.
Genus Caulerpa : dikenal beberapa penduduk pulau sebagai anggur laut terdiri sari 15 jenis dan
lima varietas.
2
ORDO 2. Tetrasporales. Bentuk selnya Palmella, Gloeococcus dan
ada yang uniseluler ada yang koloni. Gloeocystis.
Hewan ini tidak memiliki flagel. FAMILI 2. Tetrasporaceae. Koloni,
Ordo ini memiliki 2 famili, yaitu: Memiliki pseudoflagel (tidak dapat
FAMILI 1. Palmelaceae. Sangat mirip bergerak) pada kutub anterior.
dengan Chlamydomonadaceae tapi Contoh genus: Tetraspora,
tidak berflagel. Contoh genus: Apiocystis.
ORDO 5. Oedogoniales. Hidup pada air tawar, selnya memiliki satu inti dan kloroplas
berbentuk jala. Koloni berbentuk benang. Perkembangan Asexual dengan zoospora,
sexual dengan oogami, beberapa jenis dibagian antheridiumnya keluar spora seperti
spermatozoid yang dinamakan androspora dan tidak dapat memuahi sel telur tetapi
melekat pada koloni jantan dan tumbh menjadi koloni kecil. Contoh : Oedogonium.
3
ORDO 7. Chlorococcales. Merupakan sel unisel, tidak bergerak, tidak
tunggal atau koloni, non motil, menghasilkan zoospora. Contoh
koloni coenobium (kelipatan 2), genus: Chlorella, Ankistrodesmus,
reproduksi dengan membentuk Oocystis.
zoospora, autospora secara asexual FAMILI 3. Hydrodictiaceae. Umumnya
dan sexual dengan gamet. Contoh : koloni, dapat hidup di air tenang,
Chlorella, Chlorococcum, maupun sedikit mengalir, seluruhnya
Pedastrum c Scenedesmlus, hidup di air tawar. Contoh genus :
golenkinea, Oocystis, Hydrodiction, Pediastrum,
Planktosphaeria, dictyosphaerium Sorastrum.
dsb. Ordo ini memiliki 4 famili, FAMILI 4. Scenedesmaceae. Umumnya
yaitu: koloni, hidup di air tawar. Contoh
FAMILI 1. Chlorococcaceae. Umumnya genus: Scenedesmus (jumlah sel
berbentuk kokus dan dalam koloni dalam koloni 4, 8 atau 16 sel),
berbentuk speris. Contoh genus : Coelastrum (jumlah sel dalam koloni
Chlorococcum dan neochloris 4-128 sel).
FAMILI 2. Oocystaceae. Memiliki
penyebaran yang luas, umumnya
ORDO 8. Siphonales. Habitat di laut dan air, memiliki filamen pada dasarnya terdiri dari sel
multinukleat besar dengan dinding yang memalang langka dan biasanya hanya
berdekatan dengan organ reproduksi. Contoh: Codium, Siphonocladales.
Indonesia tercatat sedikitnya 12 Genus alga hijau, diantaranya sering dijumpai di perairan
pantai, yaitu:
1) Caulerpa yang dikenal beberapa penduduk pulau sebagai anggur laut terdiri sari 15 jenis
dan lima varietas.
2) Ulva mempunyai Talus berbentuk lembaran tipis. Alga ini biasanya melekat dengan
menggunakan alat pelekat berbentuk cakram pada batu atau pada substrat lain.
3) Valonia (V.ventricosa) mempunyai talus yang membentuk gelembung berisi cairan
berwarna ungu atau hijau mengkilat, menempel pada karang mati atau batu karang.
4) Dictyosphaera (D.cavernosa)
5) Halimeda terdiri dari 18 jenis, marga alga ini berkapur dan menjadi salah satu penyumbang
endapan kapur dilaut.
6) Chaetomorpha mempunyai talus atau daunnya berbentuk benang yang menggumpal. Jenis
yang diketahui adalah C.crassa yang sering menjadi gulma bagi budidaya rumput laut.
7) Codium hidup menempel pada batu atau batuan karang.
8) Marga Udotea, Alga ini tumbuh di dasar pasir dan terumbu karang.
9) Tydemania (T.expeditionis) tumbuh di paparan terumbu karang yang dangkal dan di daerah
tubir pada kejelukan 5-30 m di perairan jernih.
10) Bernetella (B.nitida) menempel pada karang mati dan pecahan karang di paparan
terumbu.
4
11) Burgensia (B.forbesii) mempunyai talus berbentuk kantung silendrik berisi cairan warna
hijau tua atau hijau kekuning-kuningan, menempel di batu karang atau pada tumbuh-
tumbuhan lain.
12) Neomeris (N.annulata), tumbuh menempel pada substrat dari karang mati di dasar laut.
(Romimohtarto dan Juwana, 2001)
Divisio Cyanophyta : Alga biru/gangang lendir (Cyanophyta). Selnya bersifat Prokarion (tidak
memiliki inti sejati). Warna sel biru hijau atau hitam, thallus berbentuk sel bulat,
silinder yang sering dijumpai membentuk koloni, bentuk benang atau filamen.
Mengandung zat warna klorofil-a, karotenoid dan dua macam kromoprotein fikosianin
(biru) dan fikoeritrin (merah). Perkembang biakan secara asexual/vegetatif.
Class Cyanophyceae : Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir, adalah ganggang
bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana.
Warna biru-kehijauan, autotrof. Inti dan kromotofora tidak ditemukan.
Ordo Hormogonales : Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau diselubungi oleh
sutu membran. Benang-benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang
mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang-
benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.
Famili Nostocaceae : Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada
organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar.
Genus Anabaena : Mikroalga. Anabaena azollae termasuk alga biru-hijau yang dapat
menambat Nitrogen dari udara melalui kerjasama atau simbiosis dengan Azolla sp.
Cyanophyta hanya memiliki satu kelas yaitu cyanophyceae. Kelas ini terdiri dari 3 ordo,
yaitu chroococcales, chamaesiphonales, hormogonales.
ORDO 1. Chroococcales. Berbentuk alga ini membentuk selaput lender pada
tunggal atau kelompok tanpa spora, cadas atau tembok basah.Setelah
warna biru kehijau-hijauan.Umumnya pembelahan sel-sel tetap bergandengan
5
dengan perantaraan lendir tadi dan GENUS 1. Chroococcus. Bentuk hidup
dengan demikian terbentuk kelompok berkoloni bundar, elips atau tidak
atau koloni. beraturan, reproduksi dengan
FAMILI 1. Chrolococaceae. pembelahan sel.
ORDO 2. Hormogonales. Sel-selnya FAMILI 3. Scytonemataceae. Trikom
merupakan koloni berbentuk benang, disertai membran yang berwarna.
atau diselubungi oleh sutu membran. Trikom dicirikan oleh percabangan
Benang-benang itu melekat pada palsu tanpa pembelahan sel inisiasi
substratnya, tidak bercabang, jarang pada bidang yang baru putus atau
mempunyai percabangan sejati, lebih tumbuh menyambung membran.
sering mempunyai percabangan semu. Contoh : Tolipotrix sp.
Benang-benang itu selalu dapat FAMILI 4. Stigonemataceae. Trikom dari
membentuk hormogonium. beberapa genera adalah pluriseriata.
FAMILI 1. Oscillatoriaceae. hidup dalam air Trikomnya berbeda dari cyanophyta
atau di atas tanah yang basah, sel-selnya lainnya. Dalam percabangannya yaitu
bulat, berupa benang-benang dan dimulai oleh pembelahan sel pada
akhirnya membentuk koloni yang bagian yang baru. Contoh :
berlendir. Pada jarak-jarak tertentu di Hapalosiphon.
benang-benang itu terdapat sel-sel yang GENUS 1. Oscillatoria. Bentuk hidup
dindingnya tebal yang kehilangan zat berfilamen, reproduksi dengan
warna yang berguna untuk asimilasi, pematahan filamen.
hingga kelihatan kekuning-kuningan GENUS 2. Anabaena. Mikroalga.
dan dinamakan heterokista. Contoh : Anabaena azollae termasuk alga biru-
Spirullina. hijau yang dapat menambat nitrogen
FAMILI 2. Nostocaceae. Trikom tidak dari udara melalui kerjasama atau
bercabang dan heterokist dan akinet simbiosis dengan Azolla sp.
terdapat pada organisme dewasa. pemanfaatan mikroalga dalam bidang
Heterokist mungkin bersambung atau pangan, farmasi-kedokteran, pertanian,
interkalar. Contoh : Nostoc. industri, energi dan sebagainya.
c. Chrysophyta/ Bacillariophyta
Divisi Chrysophyta Dibagi Menjadi 3 Kelas:
CLASS 1. Xanthophyceae (ganggang hijau kuning).
Xanthophyceae dibagi menjadi tujuh ordo yaitu :
Ordo 1. Chloramoebales Ordo 3. Heterogloeales
Ordo 2. Eustigmatophyceae Ordo 4. Mischococcales
6
Ordo 5. Rhizochloridales Ordo 7. Vaucheriales
Ordo 6. Tribonematales
Contoh :
Divisi : Chrysophyta Divisi : Chrysophyta
Class : Xanthophyceae Class : Xanthophyceae
Ordo : Tribonematales Ordo : Mischococcales
Famili : Tribonemataceae Famili : Botrydiopsidaceae
Genus : Tribonema Genus : Botrydiopsis
Species : Tribonema marinum Species : Botrydiopsis sp
Divisi Chrysophyta : Merupakan sel tunggal, dengan ciri khas dinding yang mengandung
silikat, dan sel terdiri dari bagian (cawan) zat warna berupa klorofil-a dan c, b-karoten,
fucoxatin, diatoxanthin, diadinoxanthin. Reproduksi asexual umumnya dengan
pembelahan dan sexual secara oogami dan isogami.
Class Xanthophyceae : Memiliki pigmen kuning dengan thallus berupa buluh tak bersekat,
tetapi bercabang-cabang. Sudah memiliki anteridium dan oogonium. Berinti banyak.
Pembiakan secara generatif dengan pembentukan zigospora dan pembiakan vegetatif
dengan pembentukan akinet dan zoospore serta aplanospora.
Ordo 1. Tribonematales : bentuk tubuhnya berupa filament.
Ordo 2. Mischococcales : contohnya ; Mischococcus, Pleurochloris
Famili 1. Tribonemataceae : umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding
sel, terdiri dari pectin dan silicon.
Genus 1. Tribonema : Xantophyceae yang susunan tubuhnya berbentuk filament
Genus 2. Botrydiopsis : Xantophyceae yang susunan tubuhnya berbentuk sel tunggal
Contoh:
Divisi : Chrysophyta
Class : Chrysophyceae
Ordo : Synurales
7
Famili : Synuraceae
Genus : Synura
Species : Synura sp
Class Chrysophyceae : Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada
yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni contohnya Synura.
Tempat hidup di air tawar dan air laut. Umumnya tidak ada dinding sel.
Ordo Synurales : Koloni kecil yang terdiri dari sel-sel yang berflagel
Famili Synuraceae : Chrysophyceae air tawar cenderung dominan di danau oligotrophic
(produktivitas rendah)
Genus Synura : Tubuhnya terdiri atas satu sel dan hidup secara soliter atau berkoloni.
Contoh:
Divisio : Chrysophyta
Class : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Famili : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species: Navicula sp.
Class Bacillariophyceae : Sel diatomeae mempunyai inti dan kromatofora berwarna kuning
coklat yang mengandung klorofil a, karotin, santofil dan karotenoid. Perkembangbiakan
terjadi dengan cara membelah diri, pembentukan auksospora, secara seksual dengan
oogami
Ordo Pennales : Diatom yang memiliki tubuh simetri radial ini biasanya melekat pada tumbuh-
tumbuhan air. Perkembang-biakan seksual berlangsung dengan isogami.
Famili Naviculaceae : Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding
sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam
plankton.
Genus Navicula : hidup di air tawar dan di laut. Tubuh Navicula sp. terdiri atas dua bagian yaitu
kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan tutup terdapat celah yang
disebut rafe.
8
d. Pyrrophyta/Dinoflagellata (Alga Api)
Divisi Pyrrophyta Dibagi Menjadi 2 Kelas:
CLASS 1. Desmophyceae. Sel telanjang, tidak memiliki pelindung, memiliki 2 flagel dan motil.
Kelas ini terdiri dari tiga ordo:
ORDO 1. Procentrales. Sel motil , soliter, terbagi 2 bagian yoang pipih. Contoh : Prorocentrum,
Exuviella
ORDO 2. Desmocapsales. Sel immobile, berwarna / memiliki pigmen. Contoh : Desmocapsa
ORDO 3. Protospidales. Sel tidak berwarna, memiliki theca (sel penutup)
CLASS 2. Dinophyceae. Thallus / sel memiliki sel pelindung, 2 flagel yang satu melingkar pada
alur. Kelas ini terdiri dari tiga ordo:
ORDO 1. Gymnodiniales. Sel-sel telanjang, tanpa perubahan bentuk yang berkaitan dengan
metabolisme, kadang-kadang memiliki kulit tipis yang terdiri dari sellulosa. Contoh :
Gymnodinium.
ORDO 2. Peridiniales. Memiliki panser/dinding dari sellulosa. Papan-papan tersebut dipenuhi
dengan pori yang menjadi jalan keluarnya plasma. Pada bagian tersebut ada bagian
yang menyerupai plasma yang memudahkan dalam mengatur gerakan melayang.
ORDO 3. Nocticuales. Organisme soliter, bebas tidak berwarna. Contoh : Noctiluca
Contoh:
Divisi : Dinoflagellata
Class : Dinophyceae
Ordo : Gonyaulacales
Famili: Gymnodiniaceae
Genus: Gymnodinium
Species : Gonyaulax caudatum
Divisi Dinoflagellata: Thallus / tubuh terdiri dari sel tunggal, memiliki 2 flagel (tidak sama
panjang). Khloroplast berbentuk cakram, pigmen fotosintesis berupa
khlorofil-a, khlorophyl-c, b-carotene, xantophylls, peridinin, dinoxanin.
Reproduksi asexual dengan pembelahan yang membentuk sel-sel anakan,
sexual dengan isogami dan anisogami.
Class Dinophyceae : Thallus / sel memiliki sel pelindung, 2 flagel yang satu melingkar pada
alur.
Ordo Gonyaulacales : Dinoflagellata bertanggung jawab untuk munculnya pasang merah.
Selama pasang merah, banyak ikan, ikan paus, manatee, dan pantai
burung telah mati dalam jumlah besar karena kondisi anoxic dihasilkan
oleh Dinoflagellata mekar.
Genus Gymnodinium : Pyrrophyta yang membuat air laut tampak berwarna merah kecokelatan
dan menghasilkan racun (toksin) yang dapat membunuh hewan laut di
sekitarnya.
e. Euglenophyta
Divisi Euglenophyta terdiri dari satu kelas yaitu Euglenophyceae yang terdiri atas 3 ordo,
yaitu :
9
ORDO 1. Euglenales yang memiliki 1 Famili yaitu Euglenaceae dan terdiri atas 3 genus yaitu
Euglena, Phacus, Trachelomonas
ORDO 2. Peranemales/Eutreptiales memiliki 1 famili Eutreptiaceae dan terdiri atas 3 genus
yaitu Astacia, Peranema, Hyalophacus
ORDO 3. Rhabdomonadales terdiri atas 1 famili dan 1 genus yaitu Rhabdomonadacea dan
Petalomonas.
Contoh :
Divisi: Euglenophyta
Class: Euglenophyceae
Ordo: Euglenales
Famili: Euglenaceae
Genus: Euglena
Spesies: Euglena sp.
Divisi Euglenophyta : Merupakan alga yang berbentuk euglenoid, mempunyai pigmen
fotosintetik yang terdiri dari klorofil a dan b sehingga tampak
berwarna hijau serta mempunyai karoten dan xantofil.
Class Euglenophyceae : Euglenophyceae terutama banyak hidup di tempat yang banyak
mengandung bahan organik, hidup bebas senagai
zooplankton.Beberpara ada yang bersifat andozoik. Dapat bersifat
saprofit, holozoik, dan fototrofik.
Ordo Euglenales : Dari kedua flagel di anterior sel merupakan anggota dari Euglenales. Hanya
satu yang muncul dari tempat penyimpanan dan dari lubang marga dari
Euglenales.
Famili Euglenaceae : Merupakan organisme yang motil karena memiliki 1 3 flagella di bagian
anteriornya. Sel organisme ini tidak memiliki dinding, tubuh hanya
diliputyi pellicle yang sering disebut periplas yang terletak tepat di bawah
plasmalemma.
Genus Euglena : Merupakan organisme uniseluler dengan flagela. Flagela ini ekor panjang
seperti cambuk yang digunakan untuk gerakan. Secara struktural, mereka
tidak memiliki dinding sel. Sebaliknya, mereka memiliki lapisan luar tebal
yang dikenal sebagai pelikel yang terdiri dari protein dan memberi dengan
kekuatan dan fleksibilitas.
10