Anda di halaman 1dari 12

Nama : Dyah Nita Novira (B1A017030)

Kel 2/Rombongan II

LAPORAN FIKOLOGI IDENTIFIKASI ALGA

1. Dunaliella salina

Klasifikasi :
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlamydomonadales
Family : Dunaliellaceae
Genus : Dunaliella
Spesies : Dunaliella salina

Deskripsi karakter : Dunaliella salina merupakan kelompok alga hijau yang


mempunyai kandungan protein, lemak, dan karbohidrat sebagai sumber pangan yang
baik. Mikrolaga D. salina menghasilkan pigmen (klorofil, karotenoid, β-karoten),
asam amino, asam lemak dan gliserol. Secara umum pigmen yang ditemukan adalah
klorofil, dan karotenoid. Klorofil a dapat digunakan sebagai pewarna pada bidang
farmasi, senyawa turunan dari klorofil juga dapat digunakan sebagai produk
kesehatan (Zainuddin, 2017). Alga ini tidak memiliki dinding sel yang kaku,
sehingga volume atau ukuran sel dapat dengan mudah mengalami perubahan akibat
tekanan osmotik dari lingkungan, sehingga dapat mengalami pembengkakan sel dan
penyusutan sel atau plasmolisis pada kondisi salinitas yang tidak sesuai (Ramos et
al., 2011).
Habitat : Lingkungan hypersaline seperti salterns, danau garam, dan
kolam crystallizer, misalnya pada perairan dengan konsentrasi garam yang lebih
rendah (~ 0.05 M,) dan beberapa berada pada tingkat saturasi NaCl (~ 5.5 M) (Polle,
2010).
2. Asterococcus sp.

Klasifikasi :
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlamydomonadales
Family : Palmellopsidaceae
Genus : Asterococcus
Spesies : Asterococcus sp.

Deskripsi karakter : Asterococcus sp. termasuk dalam golongan devisi Clorophyta


dengan kelas Chlorophyceae. Alga ini merupakan kelompok terbesar dari vegetasi
alga. Perbedaan dengan devisi lain yaitu karena memiliki warna hijau yang jelas
seperti pada tumbuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan
klorofil b lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofil. Hasil asimilasi beberapa
amilum, penyusunnya sama pula seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilose
dan amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama
dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Tetapi beberapa jenis tidak
mempunyai pirenoid (Reynold, 1984)

Habitat : Umumnya hidup di daerah dengan perairan freshwater.


3. Gloeotrichia colony

Klasifikasi :
Phylum : Cyanobacteria
Class : Cyanophyceae
Order : Nostocales
Family : Gloeotrichiaceae
Genus : Gloeotrichia
Spesies : Gloeotrichia colony

Deskripsi karakter : Gloeotrichia colony termasuk dalam filum Cyanobacteria dan


ordo Noctocales menyebar terutama oleh pembentukan hormogonia. Bentuk koloni
dan fillament Cyanophyceae dihasilkan oleh fragmentasi sel induk yang kemudian
memisah dan menjadi individu baru. Potongan fragment dari trichome disebut
hormogonia dan dihasilkan dari proses pemisahan pada dinding sel trichome atau
oleh sel yang mati dan menjadi separation disc. Setiap percabangan adalah palsu,
dan keduanya heterocysts dan akinetes dapat dihasilkan. Termasuk genera: Nostoc,
Anabaena, Cylindrospermum, Aphanizomenon, Scytonema, Gloeotrichia, dan
Rivularia (Sharma, 1992).

Habitat : Umumnya dapat berkembang dan bertahan hidup di perairan di


mana mineralisasi sedimen melepaskan sebagian dari fosfat (Carey et al. 2008).
4. Amphipleura sp.

Klasifikasi :
Phylum : Bacillariophyta
Class : Bacillariophyceae
Order : Naviculales
Family : Amphipleuraceae
Genus : Amphipleura
Spesies : Amphipleura sp.

Deskripsi karakter : Amphipleura sp. memiliki katuplinier lanset dan bentuk belah
ketupat, serta memiliki strine sangat halus. Zat-zat hara yang dikandung suatu
perairan sangat mempengaruhi jenis diatom yang hidup di dalamnya. Spesies ini
memerlukan lingkungan dengan kandungan kalsium dan magnesium rendah.
Amphipleura sp. cenderung tidak dapat hidup pada lingkungan asam (Indrawati et
al., 2010).

Habitat : Umumnya biasa hidup di lingkungan perairan bentik.


5. Asterococcus limneticus

Klasifikasi:
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlamydomonadales
Family : Palmellopsidaceae
Genus : Asterococcus
Spesies : Asterococcus limneticus (Kützing,1844).

Deskripsi karakter : Asterococcus limneticus termasuk dalam kelas


Chlorophyceae. Alga ini sangat penting sebagai sumber makanan bagi protozoa dan
hewan air. Asterococcus limneticus berkoloni kecil 4-6 sel, dipisahkan oleh lendir,
diameter 50-125, dan eyespot biasanya tidak ada. Produk yang dihasilkan dari alga
ini adalah berupa kanji (amilose dan amilopektin), beberapa dapat menghasilkan
produk berupa minyak (John et al., 2002).

Habitat : Umumnya ditemukan di perairan yang memiliki aliran kecil


dari suatu daerah yang tereksplorasi.
6. Euastrum pinnatum

Klasifikasi :
Phylum : Charophyta
Class : Zygnematophyceae
Order : Desmidiales
Family : Desmidiaceae
Genus : Euastrum
Spesies : Euastrum pinnatum (Ralfs, 1848).

Deskripsi karakter : Euastrum pinnatum termasuk filum Charophyta, memiliki sel


dengan lebar 45-95 mikrometer, panjang 95-140 mikrometer, berbentuk lonjong elips
dengan sudut sudut, sangat menyempit, sinus sempit, linier dengan ekstremitas
melebar. Semisel sempit berbentuk piramida atau trapesium dengan sudut basal
bulat, margin lateral kurang lebih lurus, meruncing ke apeks yang relatif luas (John
et al., 2002).

Habitat : Umumnya hidup di wilayah perairan tawar dan di perairan


sedikit asam (pH 5-6).
7. Cylindrocapsa geminella

Klasifikasi :
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Sphaeropleales
Family : Cylindrocapsaceae
Genus : Cylindrocapsa
Spesies : Cylindrocapsa geminella

Deskripsi karakter : Cylindrocapsa geminella termasuk dalam kelas


Chlorophyceae. Cylindrocapsa geminella memiliki sel dengan lebar 9-25
mikrometer, 1-2 kali lebih panjang dari lebar, silinder, bola, bulat telur atau lonjong
selubung mucilaginous yang menebal dan menjadi bertingkat seiring bertambahnya
usia alga. Alga ini memiliki panjang filamen lebih dari 150 sel, kadang-kadang
multiseriate dan pseudoparenchymatous. (John et al., 2002).

Habitat : Umumnya hidup di lingkungan freshwater dan marine.


8. Pediastrum duplex var. Subgranulatum

Klasfikasi :
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Sphaeropleales
Family : Hydrodictyaceae
Genus : Pediastrum
Spesies : Pediastrum duplex var. subgranulatum (Raciborski, 1889).

Deskripsi karakter : Pediastrum duplex var. subgranulatum termasuk dalam filum


Chlorophyta. Memiliki badan sel berbentuk poligonal, digranulasi dan memiliki
proyeksi seperti tanduk, serta bereproduksi autocolonies ini secara aseksual. Koloni
biasanya mengandung 8-32 sel, dengan contoh 4, 64 atau 128. Namun, koloni yang
mengandung 128 sel ini jarang terjadi. Pediastrum duplex var. subgranulatum
membentuk coenobia nonmotile (koloni) dengan jumlah sel yang tetap. Coenobia ini
datar dan memiliki bentuk lingkaran. (John & Tsarenko, 2002).

Habitat : Umunnya hidup di lingkungan lentic air tawar seperti kolam,


danau, waduk, dan lain-lain. Keberadaan spesies ini jarang ditemukan di air payau
dan asin (Hegewald, 1997).
9. Gyrosigma attenuatum

Klasifikasi :
Phylum : Bacillariophyta
Class : Bacillariophyceae
Order : Naviculales
Family : Naviculaceae
Genus : Gyrosigma
Spesies : Gyrosigma attenuatum

Deskripsi karakter : Gyrosigma attenuatum memiliki ciri-ciri antara lain: di dekat


apeks, raphe menjadi sigmoid, ujung raphe proksimal dibelokkan ke sisi berlawanan
dari katup dekat ke tempat area aksial melebar untuk membentuk area pusat. Area
aksial sempit, melebar di setiap ujung katup menjadi bentuk segitiga. Ujung-ujung
distal dibelokkan ke arah yang berlawanan. Stria longitudinal sejajar dengan area
aksial, termasuk di pusat katup di mana area pusat melebar. Katup berbentuk lanset
dan sigmoid sedang. Area pusat kecil, elips memanjang dan dalam beberapa kasus,
tidak teratur. Raphe lurus setidaknya 2/3 panjangnya dan diposisikan di tengah katup
(Patrick & Reimer, 1996).

Habitat : Umumnya Gyrosigma attenuatum secara luas didistribusikan


di perairan Amerika Serikat, tetapi jarang ditemukan dalam kepadatan tinggi dalam
badan air. Spesies ini lebih suka lingkungan air alkali dan relatif sensitif terhadap
beban organik dari arus keluar dalam lingkungannya (Hofmann et al., 2011).
10. Scenedesmus longispina

Klasifikasi:
Phylum : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Sphaeropleales
Family : Scenedesmaceae
Genus : Scenedesmus
Spesies : Scenedesmus longispina (Chodat, 1913).

Deskripsi karakter : Scenedesmus longispina adalah salah satu genus alga air
tawar yang paling umum, namun, morfologi yang sangat beragam yang ditemukan
dalam spesies membuat identifikasi menjadi sulit. Sel dari Scenedesmus subgenera
memiliki dinding dan lendir sel yang tebal, yang dapat membuatnya tahan terhadap
pencernaan. Beberapa senyawa kimia dalam Scenedesmus bahkan bisa menjadi
racun bagi organisme tertentu setelah dikonsumsi. Scenedesmus dapat eksis sebagai
unisel, mereka juga sering ditemukan dalam coenobia empat atau delapan sel.
Pembentukan coenobia tergantung pada sejumlah faktor. Proporsi organisme
uniseluler yang lebih tinggi ditemukan pada intensitas cahaya tinggi dan suhu tinggi,
menunjukkan bahwa pada tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi (Hegewald, 1997).

Habitat : Umumnya biasa hidup di perairan tawar, dan sebagian besar


spesies dapat ditemukan di seluruh perairan di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Carey., Cayelan, C., Weathers., Kathleen, C,. Cottingham., Kathryn, L., 2008.
Gloeotrichia Echinulata Blooms In An Oligotrophic Lake: Helpful Insights From
Eutrophic Lakes. Journal of Plankton Research, 30(8), pp. 893–904

Chodat, R., 1913. Monographies d'algues en culture pure. Materiaux pour la flore


cryptogamique Suisse, 5(2), pp. 1-7.

Hofmann, G., Werum, M. & Lange-Bertalot, H., 2011. Diatomeen im


Süßwasser-Benthos von Mitteleuropa. Koeltz Scientific Books: Königstein.

Hegewald, E. H., 1997. Taxonomy and Phylogeny of Scenedesmus. The Korean


Journal of Phycology, 12(4), pp. 235-46.

Indrawati, I., Sunardi., Fitriyyah, I., 2010. Perifiton Sebagai Indikator Biologi Pada
Pencemaran Limbah Domestik di Sungai Cikuda Sumedang. Bandung:
Universitas Padjadjaran.

John, D. M., Whitton, B. A. & Brook, A. J., 2002. The Fresh Water Algal Flora of
The British Isles: An Identification Guide to Fresh Water and Terrestrial Algae.
Cambridge: Cambridge University Press.

John, D.M. & Tsarenko, P.M., 2002. Order Chlorococcales. In: The Freshwater
Algal Flora of the British Isles. An identification guide to freshwater and
terrestrial algae. Cambridge: Cambridge University Press

Kützing, F.T. (1844). Die Kieselschaligen Bacillarien oder Diatomeen. 1(152), pp.


1-7.

Patrick, R. M. & Reimer, C. W., 1966. The Diatoms of The United States Exclusive
of Alaska and Hawaii. Monographs of The Academy of Natural Sciences of
Philadelphia, 5(1), pp. 13-22.

Polle., 2010. The Dunaliella salinaOrganelle Genomes: Large Sequences, Inflated


with Intronic and Intergenic DNA. BMC Plant Biology. 10(83), pp. 1-14.

Ralfs, J., 1848. The British Desmidieae. England

Ramos, A. A., J. Polle., D. Tran., J. C. Cushman., E. Jin. & J. C. Varela., 2011.


The Unicellular Green AlgaTeod as a Model for Abiotic Stress Tolerance:
Genetic Advances and Future Perspectives Algae. The Korean Society of
Phycology. 26(1), pp. 3-20.

Reynold., 1984. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. Paris: University Pierre


et Marie Curie.

Sharma, O. P., 1992. Text Book of Algae. NewDelhi: Tata Mc Graww - Hill
Publishing Company Limited.
Zainuddin, M., 2017. Aktivitas Antioksidan Biopigmen Dunaliella Salina Pada
Media Kultur Hiposlin Dan Hipersalin. Jurnal Enggano, 2(1), pp. 25-38.

Anda mungkin juga menyukai