KELOMPOK 3 NAMA KELOMPOK : 1. DESTI 2. DESTY SILVIA 3. NAILA ISTIANAH 4. MANGSYUR BRAWIJAYA KUSUMA Pengertian Phaeopytha
Phaeophyta atau alga coklat adalah kelompok autotrof, organisme
multisel, milik kelas Phaeophyceae di divisi Chromophyta. Phaeophyta (Alga Coklat) mengandung pigmen xantofil – fucoxanthin, selain klorofil a dan c. Oleh karena itu anggota Phaeophyta menunjukkan karakteristik warna kehijauan-coklat. Pigmen berwarna coklat sangat penting untuk adaptasi Phaeophyta di laut dalam dan samudera. Phaeophyta biasanya disesuaikan dengan lingkungan laut, hanya beberapa Phaeophyta yang merupakan spesies air tawar. Bahkan, sebagian besar Phaeophyta yang dominan di zona beriklim belahan bumi utara, sedangkan beberapa spesies ditemukan di perairan tropis yang hangat. Sampai sekarang, sekitar 1500-2000 spesies alga coklat diidentifikasi di seluruh dunia. Klasifikkasi Phaeophyta Domain : Eukaryota (Kehadiran organel sel terikat membran) Kingdom :Protista – organisme sederhana, biasanya mikroskopik, kecuali rumput laut. Filum : Heterokontophyta – Alga dengan klorofil a dan c. Kelas : Phaeophyceae – Brown ganggang memiliki pigmen fucoxanthin. Ordo : Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales Keluarga : Fucaceae Genus : Fucus Spesies : distichus, serratus, spiralis, vesiculosus Ciri-ciri Phaeophyta : Phaeophyta adalah bentuk paling kompleks dari alga. Dinding sel terdiri dari selulosa dan asam alginat (polisakarida kompleks). Tidak seperti alga hijau atau Chlorophyta, mereka tidak benar pati. Cadangan makanan mengandung gula, alkohol yang lebih tinggi dan bentuk kompleks lainnya polisakarida. Anggota Phaeophyta milik ordo Laminarales disebut kelps. Kelps adalah satu-satunya alga dengan diferensiasi jaringan internal yang signifikan. Meskipun memiliki jaringan konduktif seperti xilem dan floem tidak hadir, kelps menunjukkan semacam jaringan konduktif. Perkembangan mirip dengan spesies alga lainnya, reproduksi alga ini berlangsung dengan baik cara-cara seksual dan aseksual. Phaeophyta pada tingat tinggi memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahap haploid dan diploid, disebut sebagai pergantian generasi. talus mewakili tahap haploid dan tahap diploid mungkin mirip (isomorfik) atau berbeda (heteromorphic). Habitat Dan Peralihan Phaeophyta habitatnya hampir semua laut dan sepanjang pantai melekat pada batu-batuan, dengan kedalaman 1,5 sampai dengan 5 meter hanya beberapa jenis saja yang hidup dalam air tawar. Dilaut dan samudera di daerah iklim sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran yang amat besar dan sangat berbeda-beda bentuknya. Struktur Sel Bersifat Multiseluler. Sel mengandung khloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klorofil a dan klorofil c serta beberapa xantofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulosa dan asam alginate. Umumnya ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari tiga macam polimer, yaitu: selulosa, asam aginat, fukan dan fukoidin. Dimana algin dan fukoidin lebih kompleks dari selulosa dan gabungan dari keduanya membentuk fikokoloid. Kadang-kadang dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal, bagian pangkal berinti banyak. Kloroplas dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jumlah. Perkembangbiakan a. Aseksual Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora, propagula. Propagula adalah cabang-cabang khusus yang mudah patah dari talus induk. Zooaspora memiliki flagel yang letaknya lateral dan tidak sama panjang (panjang di depan dan yang pendek dibelakang), pada zoospora terjadi karena adanya pembelahan reduksi. Dalam sporangium yang berbentuk gelembung dan mula- mula hanya mempunyai satu inti saja kemudian terjadi pembelahan inti dan kromatofor sampai beberapa kali. Dari zoospora itu tumbuh gametofit haploid dengan gametangium yang berwarna berkotak-kotak. b. Seksual Reproduksi seksual dengan isogami gametangium bersel banyak. Pada tiap pembelahan inti terjadi suatu sekat, sehingga terjadi suatu gametangium yang berkotak-kotak. Tiap-tiap kotak mengeluarkan satu isogamet. Kopulasi isogamet menghasilkan suatu zigot, yang tanpa mengalami waktu istirahat dan tanpa pembelahan reduksi tanpa mengeluarkan sel kembara, langsung berkecambah menjadi tumbuhan diploid, yang mempunyai sporangium beruang satu saja. Jadi pada golongan ini terdapatt suatu pergiliran keturunan. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis. Phaeophyta dibedakan atas 3 kelas, yaitu : 1. Kelas isogeneratae Kelas ini mempunyai pergiliran generasi isomorph dimana sporofit dan gametifit sama bentuknya. Contoh: Ectocarpus. 2. Kelas Heterogenratae Kelas ini terdapat pergiliran generasi heteromorf, di mana sporofit besar, mempunyai bentuk tertentu. Sedangkan gametofit mikroskopis dan berupa filament. Gametofit jantan membentuk antheridium yang menghasilkan gametofit dapat dibedakan atas gametofit betina dan jantan, yaitu heterotalus. Gametofit betina membentuk ooganium yang menghasilkan sel telur. Setelah sel telur di buahi anterezoid terjadilah zigot yang tetap berdiam dalam oogonium. Dengan pembelahan sel zigot ini berkembang menjadi aporofit dan gametofit akan mati. Contoh :Laminaria. 3. Kelas Cyclosporae Kelas ini bentuk vegetative lebih dominan adalah fase sporofit (generasi diploid), dan tidak memiliki bentuk vegetative yang haploid (1n). Generasi haploidnya hanya dalam bentuk sel-sel gamet (sel kelamin) yang dihasilkan dalam konseptakelnya, berupa ruangan-ruangan yang terletak pada seluruh permukaan talus. Contoh : Fucales(meliputi genus: Fucus, Sargassum, dan Turbinaria). SISTEM REPRODUKSI Manfaat Bagi Kehidupan a. Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas atau menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi. b. Sumber Iodium dan kalium. Konsenterasi yodium dalam kelp dapat mencapai 20.000 kali banyaknya dalam air laut. Kalium klorida dapat sebanyak 32 persen dari berat kering kelp. c. Sebagai makanan ternak d. Jenis dari Alaria dan Laminaria sebagai sumber makanan bagi orang Jepang.