Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN LARUTAN

Oleh
Nur Afiza (D1B120102)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2021
B. Pengenalan Devisi Tumbuhan
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pemahaman (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), serta penamaan tumbuhan. Ilmu indonesia merupakan cabang dari
taksonomi. Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan
sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan merupakan
bagian dari taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang
berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan.
Tetapi, sistematika tumbuhan lebih tidak sedikit mempelajari hubungan
tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti
filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih
banyak mempelajari aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan
pengelompokan (klasifikasi) berdasarkan contoh-contoh ini. Ilmu taksonomi
tumbuhan mengalami melimpah perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai
teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke
dalam banyak takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem
klasifikasinya.
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
Klasifikasi
1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh
tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara
teratur mengikuti suatu hierarki.
2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda
tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai
dengan pengklasifikasian itu.
3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah
mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada
tingkat takson (kategori) di atasnya.
4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang
ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan
istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan
dalam suatu hierarki tertentu.
5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan
suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
6. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem
klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut
dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem
numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.

Berdasarkan Kalsifiksainya dibagi menjadi :

1. Kingdom
2. Divisi
3. Kelas
4. Ordo
5. Family
6. Genus
7. Species

 Dalam plant kingdom, divisi yang paling penting adalah


o Thallophites
o Bryophytes
o Pteriophytes
o Spermatophytes
Taksonomi Tumbuhan Rendah (Cryptogamae = tumbuhan spora)

 Tahun 1880 diperkenalkan suatu sistem yang membagi Cryptogamae


menjadi Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta.

Ciri :

 Sel telah berinti, tetapi belum berdeferensiasi (belum punya berkas


pengangkut)
 Sporangia dan gametagianya belum diselubungi oleh dinding sel.
 Thallophyta (tumbuhan talus): terdiri dari dua anak kelas Algae dan Fungi
dibedakan dari Bryophyta dan Pteridophyta berdasarkan pada struktur alat
penghasil spora dan gamet serta perkembangan zigotnya.

Berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi,


biokimia, dan penggunaan mikroskop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam
divisinya, kini didasarkan pada: pigmentasi, hasil fotointesis, flagelasi, sifat fisik
dan kimia dinding sel, ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith (1955) membagi algae menjadi; Divisi:
Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta
dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista
(Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera Algae mempunyai bermacam-
macam bentuk tubuh:

 Bentuk uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak


berflagela.
 Bentuk multiseluler

Reproduksi

 Vegetatif: fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.


Aseksual

 pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium


pamela.
Seksual : isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami,
aplanogami, autogami.
Divisi:

 Chlorophyta,
 Phaeophyta,
 Rhodophyta,
 Chrysophyta,
 Cyanophyta.

Divisi Chlorophyta
Ciri-ciri

1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam


jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau
2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa,
bulat, pita, spiral
4. Sel mempunyai 2 atau 4 flagela sama panja5g.
5. Dinding sel mengandung selulose.
6. Perkembangbiakan: aseksual dengan Zoospora dan seksual dengan
anisogami

Tempat hidup
Sebagian besar ( ± 90%) merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah
atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai
epifil (pada permukaan daun).
Divisi Phaeophyta
Ciri-ciri
Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran
atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter,
terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.

 Bersel banyak dan berwarna pirang (fikosantin)


 Kromatofora mengandung klorofila, karotin dan xantofil, fikosantin.

Tempat hidup
Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air
tawar.
Divisi Rhodophyta (ganggang merah)
Ciri-ciri

1. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose . Rhodophyceae tidak


pernah menghasilkan sel-sel berflagela.
2.  Pigmen Khlorofil: terdiri dari khlorofil a, karotenoid, fikoeritrin dan
fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. – karoten Pigmen-pigmen
tersebut terdapat dalam kloroplas
3.  Cadangan makanan berupa tepung floride (hasil polimerase dari glukosa)
dan terdapat diluar khloroplas.
4.  Talus Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler.
Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Talus
umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat.
5. Habitat : laut yang dalam
Divisi Chrysophyta
Ciri-ciri : Bersifat uniselular, dinding sel terdiri atas pektin yang lunak

 Selnya berinti, kromatofora mengandung klorofil a, karotin, santofil dan sutu


karotenoid yang menyerupai fikosantin.
 Sebagian besar bersifat autotrof, kecuali yang tidak berwarna : heterotrof.
 Tempat hidup : air laut dan air tawar (sering melekat pada tumbuhan air).

FUNGI (jamur, cendawan)


Ciri-ciri:

 Tidak berklorofil : tidak berfotosintesis


 Tubuhnya mempunyai benang-benang hifa
 Perkembangbiakan : vegetatif : dengan spora, generatif, dengan isogami,
anisogami, oogami, gametangiogami dan somatogami
 Hidup secara heterotrof sebagai saprofit atau parasit
 Jarang hidup di air, kebanyakan di daratan.

Tumbuhan lumut (Bryophyta)

 merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam


divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, “lumut”).
 Tumbuhan ini tingkatannya lebih tinggi dari Thallophyta dengan habitus
yang ber-macam2.
 Warna hijau 9klorofil a dan b)
 Selnya berdinding terdiri dari selulosa
 Alat kelamin terdiri atas anteridium dan arkegonium
 Terdiri dari lumut daun (musci) dan lumut hati (hepaticae)
 organ penyerap haranya adalah rizoid (: “serupa akar”). Daun tumbuhan
lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor,
yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.
Perkembangbiakan
Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa
yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit
(tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat
tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan
dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel
kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ
penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium
yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan
terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi
ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri
karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia
pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk
kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora
haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan
spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-
berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan.
Pteridophyta / Filicophyta (Tumbuhan paku / paku-pakuan )
Daur hidup (metagenesis) :

 Daur hidup tumbuhan paku : pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi
fase gametofit dinamakan protalus (prothallus)
atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.
 Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari
prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ
penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan)
dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah menuju archegonium.
 Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang  tumbuh menjadi
tumbuhan paku Setelah terjadi pembuahan (zigot berkembang), protalium
hilang

Morfologi

 Akar yang tumbuh pertama tidak dominan, disusul akar lain yang tumbuh
dari batang
 Batang bercabang, menggarpu
 Dapat berbentuk semak , pohon sampai beberapa meter.
 Ukuran daun bervariasi sampai 6 m;pada umumnya berdaun majemuk;” tipe
daun kecil, tidak bertangkai dan hanya mempunyai satu tulang daun,
tersusun rapat menurut garis spiral (Lycopsida=paku kawat)”.

Perkembangbiakan : vegetatif : spora

 Sporangium dan spora terdapat pada daun-daun khusus : sporofil (sering


terkumpul membentuk alat yang menyerupai bunga pada Spermatophyta).
Berdasarkan klasifikasi baru (Smith et al., 2006), tumbuhan paku dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

1. Divisio: Lycophyta dengan satu kelas: Lycopsida.


2. Divisio: Pteridophyta dengan empat kelas :

 Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.


 Equisetopsida
 Marattiopsida
 Polypodiopsida (Pteridopsida, Filicopsida)

Kelas Psilotopsida
1. Bangsa Ophioglossales
2. Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)
3. Bangsa Psilotales
4. Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)

Kelas Equisetopsida (Sphenopsida)


1. Bangsa Equisetales
2. Suku Equisetaceae
3. Kelas Marattiopsida
4. Bangsa Marattiales
5. Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae,
Danaeaceae, Kaulfussiaceae)
Kelas Polypodiopsida
 Bangsa Osmundales
 Suku Osmundaceae
 Bangsa Hymenophyllales
 Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)
 Bangsa Gleicheniales
 Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)
 Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)
 Suku Matoniaceae
 Bangsa Schizaeales
 Suku Lygodiaceae
 Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)
 Suku Schizaeaceae

Spermatophyta
 Tingkat perkembangan yang paling tinggi
 Telah menghasilkan biji: tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
 Biji berasal dari bunga : tumbuhan berbunga (Anthophyta)
 Dibagi menjadi 2 sub divisi: tumbuhan berbiji telanjang (Gymnospermae)
dan berbiji tertutup = bakal biji terbungkus oleh karpela/daun buah
(Angiospermae)
 Angiospermae terdiri dari dua kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji
belah/memiliki dua daun lembaga) dan Monocotyledoneae ( mempunyai
satu daun lembaga)
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:

1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis


2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10.Araceae (suku talas-talasan):  4.025
11.Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.

Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam


kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri.
Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan
berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum,
jagung, juwawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat
terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai
peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan
banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah :

 Solanaceae (suku terong-terongan), sebagai sumber pangan   penting


terutama sayuran
 Cucurbitaceae (suku labu-labuan), sebagai sumber sayuran penting
 Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), sebagai sumber sayuran
dan minyak pangan penting
 Alliaceae (suku bawang-bawangan), sebagai sumber sayuran bumbu penting
 Piperaceae (suku sirih-sirihan), sebagai sumber rempah-rempah penting.
 Arecaceae atau Palmae (suku pinang-pinangan), sebagai pendukung
kehidupan penting masyarakat agraris daerah tropika
 Rutaceae (suku jeruk-jerukan), Rosaceae (suku mawar-mawaran), dan
Myrtaceae (suku jambu-jambuan) banyak menghasilkan buah-buahan
penting.
Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk
kayu, kertas, serat (misalnya kapas, kapuk, and henep,  serat manila), obat-obatan
(digitalis, kamfer), tumbuhan hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar
panjang kegunaan lain.

C. ANATOMI dan MORFOLOGI DAUN


            Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang merupakan modifikasi dari
batang. Warnanya umumnya hijau dan bentuknya seperti lembaran pipih. Daun
memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis. Proses fotosintesis adalah
proses pembuatan makanan dari air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan
oksigen dengan bantuan energi cahaya. Untuk menunjang peranannya ini, di daun
terdapat banyak klorofil. Klorofil inilah yang menyebabkan warna daun hijau.

Peranan daun lainnya adalah:

 Sebagai alat reproduksi vegetatif, misalnya pada cocor bebek.


 Sebagai alat pernapasan.
 Sebagai tempat terjadinya transpirasi.
 Sebagai tempat terjadinya gutasi.

Secara umum ada dua tipe daun yaitu :

1.      Daun Dorsiventral

Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral,


yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara
morphologis.
a) Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya
ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika
ada, dapat ditemui pada epidermis atas.

b) Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu
atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel
melalui jaringan ini.

c) Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel –
sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.

d) Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.

e) Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem


seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan
bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan
bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel – sel kolenkim yang meningkatkan
kekuatan mekanis daun.

2. Daun isobilateral

Daun isobilateral secara morfologi sama di kedua sisinya, meskipun masih


ada permukaan abaxial dan adaxial, yang dapat dibedakan dari T.S (penanpang
melintang) dengan melihat posisi xylem dan floem pada berkas pengangkutnya.
Daun tipe ini biasanya berorientasi sehingga cahaya masuk merata pada kedua
permukaan. Daun pada monokotil umumnya isobilateral.
Jaringan pada daun dapat dibedakan menjadi:

 Jaringan epidermis

            Merupakan lapisan daun yang paling luar. Jaringan epidermis ada dua
yaitu; epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis umumnya transparan karena
tidak memiliki kloroplas. Di epidermis terdapat stomata (tunggal: stoma) yang
berperan sebagai alat respirasi tumbuhan. Stomata umumnya terletak di epidermis
bawah. Pada tumbuhan air, biasanya stomata banyak terdapat di epidermis atas.

 Jaringan mesofil         

Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu: jaringan palisade
(jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang).

 Jaringan palisade (jaringan tiang) Sel-sel jaringan palisade berbentuk


memanjang seperti tiang dan tersusun rapat. Pada jaringan palisade, terdapat
banyak kloroplas. Oleh sebab itu fotosintesis terjadi di jaringan ini.
 Jaringan spons (jaringan bunga karang)   Berbeda dari jaringan palisade,
jaringan spons sel-selnya tidak tersusunrapat. Karena sel-selnya tidak
tersusun rapat, jaringan spons digunakan untuk menyimpan cadangan
makanan.

      Pada tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade
dan jaringan spons. Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.
3. Jaringan pembuluh     

Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis
pembuluh yaitu:

 Pembuluh kayu (xylem) Merupakan pembuluh yang berperan untuk


mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun.
 Pembuluh tapis (floem) Merupakan pembuluh yang berperan untuk
mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu


dan pembuluh tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang
membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium,
memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan terbentuknya
lingkaran tahun pada batang.
1.  Anatomi Daun Dikotil

1. Epidermis

Permukaan atas dan permukaan bawah daun tertutupi oleh satu lapis
epidermis. Dinding luar epidermis tebal dan dilapisi oleh kutin yaitu substansi
berlilin. Permukaan luar epidermis dilapisi oleh kutikula yang tipis atau tebal yang
tersusun atas kutin.

Epidermis berfungsi mencegah pathogen masuk kedalam daun, pelindung


jaringan internal yang lunak. Pada daun serofitik sel-sel epidermis menjadi
memanjang secara radial dan agak berlignin. Pada daun dorsiventral stomata paling
banyak terdapat pada epidermis bawah, sedangkan pada epidermis atas sedikit atau
bahkan tidak ditemukan. Pada daun yang mengapung  stomata terbatas pada
epidermis atas saja, sedangkan pada daun yang tenggelam tidak mempunyai
stomata.

Setiap stomata dikelilingi dua sel penutup bangun ginjal, sel penutup hidup
dan mengandung kloroplas, sel penutup mengatur pembukaan dan penutupan
stomata.sel penutup mngkin dikelilingi oleh dua atau lebih sel tetangga. Stomata
pada daun dikotil tersebar. Stomata berperan dalam pertukaran gas antara
tumbuhan dan udara luar.

2. Jaringan mesofil

Jaringan mesofil terletak diantara epidermis atas dan bawah dan diantara
tulang-tulang daun terdiri atas parenkim berdinding tipis. Secara umum mesofil
berdiferensiasi menjadi dua tipe yaitu :

a. Parenkim palisade

Umumnya tersusun dari sel-sel yang kurang lebih silindris dan memanjang
yang berhimpitan antara yang satu dengan yang lainnya dengan sumbu panjangnya
tegak lurus terhadap epidermis. Pada irisan melintang sel-sel palisade nampak
teratur dan cukup rapat, tetapi sebenarnya terpisah antara yang satu dengan yang
lainnya dan memiliki ruang antar sel diantaranya.
Jaringan palisade terdiri atas satu atau lebih lapisan sel. Sel-sel palisade
tertata dekat dengan permukaan atas daun, tempat menerima sinar matahari dan
melangsungkan proses fotosintesis. Kloroplas didalam palisade lebih banya
disbanding yang ada di jaringan sponsa, sehingga warna daun sebelah atas hijau
gelap dan lebih gelap dibandingkan sebelah bawah daun.

b. Parenkim sponsa

Parenkim sponsa merupakan bagian bawah mesofil. Jaringan sponsa atau


jaringan bunga karang tersusun atas sel-sel yang berdinding tipis, tidak teratur dan
longgar yang memiliki ruang antar sel yang luas. Sel parenkim sponsa juga
mengandung kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis.

Ruang udara yang luas pada jaringan sponsa digunakan untuk pertukaran gas
antara sel dan udara luar. Ruang udara luas yang mengitari sel-sel parenkim sponsa
dekat dengan stomata dan berhubungan langsung dengan stomata. Ruang-ruang
udara kolenkim sponsa bukan merupakan ruang yang terpisanh antara yang satu
dengan yang lainnya, melainkan merupakan rangkaian terowongan yang saling
berhubungan.

3. Jaringan penguat daun

Jaringan penguat pada daun selain ibu tulang daun dan tulang cabang, juga
terdiri atas :

a. Kolenkim

Kolenkim dibangun oleh sekelompok sel-selyang member kekuatan melalui


dindingnya yang tebal dan selnya yang turgid. Kolenkim juga tersusun dari sel-sel
hidup dengan dinding yang menebal disudut-sudutnya tempat tiga atau lebih sel
bertemu.

Tempat-tempat tebal pada dinding menambah kekuatan sel, sedangkan


tempat yang tipis berguna untuk transfer bahan lebih cepat dari sel ke sel daripada
saat dinding sel telah menebala seluruhnya. Sel-sel ini turgid sehingga member
kekuatan kepada daun pula. Kolenkim terdapat dibagian-bagian ibu tulang daun
tempat yang paling memerlukan bahan penguat.
b. Sklerenkim

Secara umum sel-sel sklerenkim atau serabut menyatu dengan jaringan


vaskuler daun dan biasanya sklerenkim terdapat dikedua sisi berkas vaskuler yang
besar. Sel-sel sklerenkima adalah sel berdinding tebal, mati dan berlignin.
Posisinya yang tepat diluar floem berdinding tipis berperan sebagai pelindung
terhadap floem. Serabut sangat panjang dengan arah bujur ibu tulang daun.

c. Parenkim turgid

Daerah diantara sel-sel kolenkim dan bagian pusat ibiu tulang daun
ditempati sel-sel parenkim. Sel parenkim berdinding tipis, namun sehubungan
dengan turgiditasnya parenkim memperkuat ibu tulang daun.

d. Xilem

Fungsi utama trakea dan trakeida xylem ialah sebagai penghantar air, namun
oleh dindingnya yang tebal maka sel-sel tersebut juga meberikan kekuatan
terhadap daun. Unsure-unsur xylem terdiri atas sel mati berlignin.

4. Jaringan pengangkut

Jaringan yang membangun sistem pengangkut terletak didekat atau dipusat


ibu tulang daun. Sistem pengangkut ini mempunyai berbagai bangun, misalnya
berbentuk lingkaran. Pada yang berbentuk lingkaran, sel-sel parenkim sistem
pengangkut biasanya terdapat di pusat lingkaran. Bagian dalam lingkaran tersusun
dari xylem dan floem.

Xylem tersusun dari trakea, trakeida, serabuta kayu dan parenkim kayu.
Trakea khususnya berpenebalan cincin dan spiral. Xylem berfungsi mnyalurkan
air, bahan baku dan jga memberikan kekuatan mekanik pada daun. Floem terdiri
atas buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem. Floem berfungssi dalam
translokasi bahan makanan siap dari mesofil daun.
  2. Anatomi Daun Monokotil

1. Epidermis

Epidermis terdapat dipermukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis


uniseriat dan tersusun dari sel-sel bangun bulat telur. Dinding luar sel epidermis
mengalami kutikularisasi. Epidermis atas mudah ditentukan karena pada sel
epidermis atas terdapat sel kipas dan xylem lebih dekat dengan epidermis atas
disbanding dengan epidermis bawah. Stomata terdapat pada kedua lapisan
epidermis.

2. Mesofil

Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan sponsa, daun


isobilateral, mesofil tersusun dari sel-sel yang mengandung kloroplas, berbentuk
isodiamnetris, berdinding tipis teratur rapat. Dalam mesofil ruang-ruang antar sel
berkembang dengan baik.

3.  Berkas Vaskuler

Berkas vaskuler kolateral tertutup seperti yang terdapat pada batang


monokotil. Kebanyakan berkas vascular berukuran kecil, namun berkas vaskuler
yang cukup besar juga terdapat pada interval yang teratur. Didalam berkas
vascular, xylem mengarah ke permukaan atas sedangkan floem kearah permukaan
bawah daun. Biasanya setiap berkas vascular diselubungi oleh selubung berkas
pengangkut yang tersusun dari sel-sel parenkim berdinding tipis. Sel-sel selubung
berkas pengangkut umumnya mengandung butir-butir tepung. Xylem terdiri atas
trakea dan floem terdiri atas buluh tapis dan sel pengiring. Sel-sel sklerenkim
tampil dalam bentuk totol-totol pada kedua ujng berkas vaskular yang besar yang
member kekuatan mekanik terhadap daun.
D. MORFOLOIGI DAN ANATOMI BATANG
Batang merupakan belahan tumbuhan yang umumnya ada di atas tanah.
Batang merupakan tempat keluarnya daun, bunga dan buah. Selain itu Organ
batanglah yang menjadikan tumbuhan bisa berdiri tegak sekaligus sebagai
penopang. Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada
yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan, contohnya pada tumbuhan jahe.
Organ batang dikategorikan sebagai penghasil alat-alat lateral, contohnya
daun, tunas, dan bunga. Pada belahan batang terdapat buku (node) atau tempat
daun menempel dan ruas (internode), yaitu belahan batang yang letaknya di antara
buku-buku. Selain buku dan ruas, pada batang juga terdapat suatu tunas.
Morfologi Batang (Struktur Luar)
Berdasarkan keadaan batang, batang tumbuhan tingkat tinggi sanggup dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan
berkayu
a Batang Tumbuhan Herba
Batang tumbuhan herba biasanya lunak dan berwarna hijau (karena terdapat
klorofil), mempunyai stomata, sedikit/tidak ada kambium (jaringan kayu),
berukuran kecil, dan usianya relatif singkat. Contohnya : jagung, bayam,
kangkung, bunga matahari dan lain – lain.
b. Batang Tumbuhan Berkayu
Batangnya keras dan berwarna coklat, mempunyai kambium (jaringan kayu) dan
lentisel, ukurannya besar akhir dari aktifitas pertumbuhan jaringan meristem
kambium, usianya relatif panjang.

2. Struktur Anatomi Batang (Struktur Dalam)


Struktur luar batang tumbuhan mempunyai sruktur primer dan struktur sekunder,
tetapi hanya tumbuhan dikotil saja yang mempunyai pertumbuhan struktur
sekunder.
a. Struktur Primer Batang Monokotil
Struktur primer batang monokotil terdiri atas epidermis pada belahan luar, dan
pada belahan dalam terdiri atas seklerenkima, parenkima korteks, ikatan pembuluh,
dan parenkima empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil
tersebar acak sampai ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak
tampak.
b. Struktur Pimer Batang Dikotil
Struktur primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai
berikut.
- Epidermis, terbentuk atas sel-sel pipih yang berfungsi melindingi jaringan yang
ada di dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding sel tebal dan dilapisi kitin atau
kutikula.
- Korteks, tempat di bawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim,
fungsinya sanggup untuk menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis
tumbuhan, dinding sel-sel parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan
seklerenkima, yang berfungsi memperkuat batang.
- Stele atau silinder pusat, merupakan belahan terdalam dari batang. Setele tersebut
disusun oleh xilem, floem, kambium vascular, dan empulur.
a) Xilem primer, merupakan jaringan yang kompleks, yang tersusun atas pembuluh
xilem (trakea) dan trakeid, terbentuk pada pembuluh primer.
b) Floem primer merupakan jaringan korteks yang tersusun oleh beberapa macam
sel yang bisa mengangkut zat organik hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain.
Misalnya, floem dan serabut floem.
c) Kambium vascular (kambium pembuluh), merupakan jaringan yang bersifat
meristematis dan terbentuk dari prokambium. Kambium ini terletak di antara
jaringan xilem dan floem.  Pembelahan kearah luar sel-sel kambium akan
membentuk floem sekunder sedangkan kea rah dalam akan membentuk xilem
sekunder.
d) Empulur, baian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkima dan sanggup
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.
b. Struktur Sekunder Batang
Hanya tumbuhan dikotil yang mempunyai kambium sehingga hanya tumbuhan
dikotil yang mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder
yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
1) Floem sekunder , merupakanjaringan floem yang letaknya lebih dalam dari
jaringan floem primer, yang dibuat oleh kambium kea rah luar. Akibat terus
terbentuknya jaringan floem sekunder kulit batang tumbuhan dikotil membesar
atau mengalami pertumbuhan sekunder.
2) Xilem sekunder, merupakan jaringan xilem yang dibuat oleh jaringan kambium
kea rah dalam. Letak xilem sekunder lebih ke arah luar dari pada letak xilem
primer. Pertumbuhan xilem sekunder menjadikan jari-jari xilem semakin besar.
Pertumbuhan jari-jari xilem tidak sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan,
persediaan air, makanan, dan dampak musim. Fenomena tebal tipisnya
pertumbuhan jari-jari batang menjadikan terbentuknya bulat tahun.
3) Gabus dan kambium gabus
Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibuat oleh kambium gabus (felogen) ke
arah luar. Sebaliknya kea rah dalam felogen akan membentuk feloderma atau
parenkim gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami
penebalan oleh suberin, dan bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit
batang, terdapat lentisel.

Perbedaan Struktur Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


Tumbuhan Dikotil:
- Batang bercabang-cabang
- Hipodermis berupa kolenkim
- Jari-jari empulur berupa formasi parenkim diantara berkas pengangkut
- Mempunyai kambium faskular, sehingga sanggup tumbuh membesar
- Dapat dibedakan tempat korteks dan empulur
- Ada kambium diantara xilem dan floem
- Pembuluh angkut letaknya teratur dalam bentuk lingkaran
Tumbuhan Dikotil:
- Batang tidak bercabang-cabang
- Hipodermis berupa sklerenkim
- Pembuluh angkut tersebar
- Tidak mempunyai jari-jari empulur
- Tidak mempunyai kambium vascular, sehingga tidak sanggup tumbuh membesar
- Empulur tidak sanggup dibedakan dengan tempat korteks
- Tidak ada kambium diantara xilem dan floem

Fungsi Batang
Fungsi-fungsi batang pada tumbuhan yaitu sebagai berikut:
- Penopang badan tumbuhan.
- Organ perlintasan air dan makanan, sebab adanya berkas pengangkut berupa
xylem dan floem.
- Tempat menyimpan cadangan makanan.
- Merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, contohnya batang mangga yang
dicangkok.
- Tempat melekatnya daun untuk mendapat cahaya matahari.
- Tempat melekatnya bunga semoga gampang melaksanakan penyerbukan.
- Tempat melekatnya buah.
E. MORFOLOGI DAN ANATOMI AKAR
Akar ialah suatu bagian tumbuhan yang pertama kali tumbuh, yakni pada
saat biji berkecambah dan akan terus akan tumbuh menembus tanah. Pertumbuhan
akar berlangsung dengan cepat di daerah ujung akar, yang sementara itu
pertumbuhan pada daerah pangkal akar terjadi lebih lambat.

Fungsi Akar

 Untuk menguatkan berdirinya batang,


 Menyerap air dan garam mineral,
 Membantu penyerapan oksigen di udara pada tumbuhan tembakau, dan
 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada tumbuhan umbi-umbian.
Bagian-Bagian Akar
Tudung akar
Tudung akar adalah akar yang hidup dibagian ujungnya yang bernama
Kaliptra yang memiliki sel jaringan parenkim yang didalamnya mengandung  sari
tepung. Fungsi Kaliptra adalah menjaga dan merawat sistem kinerja nya sekaligus
bertugas melembabkan akar agar tidak mengalami gesekan dengan partikel tanah.
Daerah pengembangan sel akar yang berbeda fungsi. Jenis sel akar yang
dimaksud adalah akar tumbuhan monokotil dan dikotil sebagai pembelahan sel
untuk proses pertumbuhan akar selanjutnya sebagai daerah menetapnya rambut
rambut akar.
Inti akar
Inti akar adalah bagian akar yang berada pada pusat akar yaitu ditengah seputar
bonggol akar. Inti akar terbagi menjadi dua bagian, terdiri dari:

 Pembuluh tapis yang berfungsi membantu dan melancarkan proses


fotosintesa
 Pembuluh kayu yang berfungsi menyebarkan air dan nutrisi makanan
menuju tulang daun

Rambut akar
Rambut akar mempunyai karakter unik yaitu berserabut tidak beraturan
tetapi berstruktur halus yang melekat kuat pada kulit akar bagian luar yang
berfungsi menyerap semua air dan garam mineral yang ada dikedalamam tanah.
Batang akar
Batang akar adalah batang yang terletak ditengah tengah diantara pangkal
akar dan ujung akar yang berkembang dan tumbuh bercabang cabang  dalam skala
bentuknya yang kecil kecil.
Ujung akar
Bagian akar yang termuda dan seperti tunas yang terus menerus mengalami
pertumbuhan dan pergantian akar baru pada waktu yang sudah menjadi ketentuan
sel akar.
Struktur Akar
Morfologi (Struktur Luar) Akar
Akar tumbuhan memiliki struktur morfologi dapat tampak dari luar seperti :
pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, dan serabut akar,
rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar, dan tudung akar.Penjelasan :

 Leher Akar atau Pangkal Akar (Collum), yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang,
 Ujung Akar (Apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan,
 Batang Akar (Corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya.
 Cabang-cabang Akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi,
 Serabut Akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut.
 Rambut-rambut Akar atau Bulu-bulu Akar (Pilus radicalis), yaitu bagianakar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar
yang panjang, Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan
rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang
penyerapan akan menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-
zat makanan yang dapat dihisap,
 Tudung Akar (Calypira), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih
muda dan lemah.
Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks,
endodermis, dan stele

 Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar akar dan hanya terdiri dari selapis sel
yang tersusun dari sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antarsel dan
berdinding tipis. Dalam hubungannya dengan proses penyerapan air, epidermis
bersifat semipermiabel mudah ditembus air. Sesuai dengan fungsinya sebagai
pelindung jaringan di bawahnya, epidermis mengalami penebalan sehingga
strukturnya menjadi lebih kuat.Pada permukaan epidemis tumbuh bulu-bulu akar
yang merupakan tonjolan epidermis dan berfungsi untuk menyerap air dan unsur
hara yang diperlukan.

 Korteks
Korteks merupakan lapisan kulit pertama di sebelah dalam epidermis terdiri
dari banyak sel dan mempunyai dinding sel yang tipis.Di dalamnya terdapat ruang-
ruang antar sel sebagai tempat penyimpanan udara dan pertukaran gas.Korteks
mengililingi silider pusat dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.

 Endodermis

Endodermis terletak di sebelah dalam korteks.Endodermis berupa satu lapis


sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel, dinding selnya mengalami
penebalan gabus.deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya
dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air
harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak
menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara
korteks dan stele.
 Stele (Silinder Pusat)
Silinder pusat merupakan lapisan yang terletak di tengah akar di sebelah
dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh
tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral.
Xilem mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem
mengangkut hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan yang
memerlukan.

Jenis-Jenis Akar
1. Akar udara atau Akar Gantung
Akar udara atau akar gantung (Radix aereus), akar ini keluar dari bagian atas
tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini  hanya dapat
menolong menyerap air dan gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan
khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen. Misalnya akar anggrek
kalajengking (Arachnis flosaeris), tetapi apabila mencapai tanah bagian yang
masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari
tanah.Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang, misalnya
pada beringin (Ficus benjamina L.).
2. Akar Penggerek atau Akar Penghisap
Akar Penggerek atau akar penghisap (Haustorium) yaitu akar yang terdapat
pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan dapat berguna untuk menyerap air
dan zat makanan dari inangnya misalnya akar pada benalu (Lorantus), endak-endak
cacing (Cuscutha australia R.Br).

3. Akar Pelekat (Radix adligans)


Akar Pelekat (Radix adligans), akar yang keluar dari buku-buku batang
tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja,
misalnya pada lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.).
4. Akar Pembelit (Cirrhus radicalis)
Akar Pembelit (Cirrhus radicalis), juga untuk memanjat tetapi dengan
memeluk penunjang. Misalnya pada panili (Vanillia planifolia Andr.)

5. Akar Nafas (Pneumatophora)


Akar Nafas (Pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak
lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan. Akar ini mempunyai liang-liang atau celah-celah (Pneumathoda) untuk
jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan, misalnya pada bogem
(Sonneratia) dan kayu api (Avicennia).
6. Akar Tunjang
Akar Tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala
arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah. Akar demikian
kita jumpai pada pohon pandan (Pandanus tectorius Sol.), dan pohon bakau
(Rhizophora conjugata L.).

7. Akar Lutut
Akar Lutut yaitu akar tumbuhan dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas
kemudian membengkok lagi masuk kedalam tanah sehingga membentuk gambaran
seperti lutut kaki dan berguna untuk kepentingan pernapasan, misalnya pohon
tanjang (Bruguiera parvifoia W.et A).
8. Akar Banir
Akar Banir yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakan miring
untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar misalnya pada
sukun (Artoca communis G. Forst), kenari (Canarium commune L.), dll.

9. Akar Serabut
Akar Serabut adalah sejumlah akar yang terdapat pada pangkal tumbuhan
yang besar dan panjangnya hampir sama.  Sistem perakaran serabut terbentuk pada
waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya.Cabang akar yang
tumbuh tidak menjadi besar tetapi tumbu akar lagi.lalu akar primer selanjutnya
mengecil, sehingga bentuknya mirip dengan serabut.
Akar serabut umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil atau tumbuhan
berdaun lembaga satu, seperti: palm, bambu, alang-alang, pisang, dll. Akar serabut
juga kadang-kandang terdapat pada tumbuhan dikotil yang dikembangbiakan
dengan cara di cangkong atau stek.
10. Tungganga
Tungganga dalah akar pokok yang berasal dari lembaga yang biasanya
tumbuh menghujan ke dalam tanah. Akar tunggang umumnya terdapat pada
tumbuhan dikotil.Akar tunggang berfungsi sebagai penyanggah batang agar tidak
mudah roboh.Setiap tumbuhan yang tumbuh dari dari biji pasti memiliki akar
tunggang.Terutama jika tumbuhan tersebut adalah tumbuhan dikotil.Tumbuhan
monokotil juga mempunyai akar tunggang namun kemampuannya menghujam
tanah tidak sekuat akar tunggang pada tumbuhan dikotil.
Akar tunggang merupakan akar utama yang tumbuh dari biji, tegak kurus
menghujam kedalam tanah dimana dari akar tunggang tersebut kemudian keluar
cabang-cabang akar yang menyebar melebar di dalam tanah.Dengan adanya akar
tumbuhan, tumbuhan dikotil yang biasanya berdaun rindang dengan banyak
cabang dapat bertahan untuk tetap tegak berdiri dalam oleh tiupan angin, terjangan
banjir, dll.Contoh tumbuhan yang mempunyai akar tunggang antara lain pohon
mangga, pohon jambu, polong-polongan, terung-terungan, dll.
F. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH DAN BIJI

Buah sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan
majemuk. Buah tunggal yaitu kalau buah dibuat oleh satu bakal buah. Misalnya
buah mangga. Buah agregat yaitu kalau buah dibuat oleh banyak bakal buah.
Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah beragam yaitu kalau
buah dibuat oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas,
keluih, dan nangka.

Buah merupakan organ pada flora berbunga yang merupakan modifikasi


lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.

1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.


Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain
dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus,
Artocarpus integra.
Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati sanggup dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati
tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau
akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma,
dan buah kotak. Buah kotak mencakup buah bumbung atau follicle, polong atau
legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati
atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging mencakup buah buni atau berry, mentimun
atau pepo, jeruk atau hesperidium, kerikil atau drupe, dan delima.
Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk,
kerikil majemuk, dan kurung majemuk
Cara membukanya buah sanggup bermacam-macam, ada yang melalui
pembukaan satu kampuh, menyerupai pada buah bumbung, pembukaan dua
kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain
menyerupai buah kotak sejati, buah sanggup membuka dengan katup atau klep,
dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.
Tipe buah sanggup menjadi ciri khas untuk familia tertentu, contohnya
Leguminosae, anggotanya mempunyai tipe buah polong atau legume. Familia
Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek
(siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga
tersebut bahkan menjadi bab yang lebih banyak didominasi dalam pembentukan
buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bab tersebut,
contohnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga
bersama. Bagian tersebut sering kali sanggup dimakan.
Buah semu sanggup digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda,
semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga
yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga
yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu beragam berasal dari
bunga majemuk, kemudian menjelma buah. Buah tersebut umumnya terlihat
sebagai satu buah alasannya masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa tumpuan buah semu, contohnya jambu mete, ciplukan, dan apel.
Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, contohnya
strawberi, buah semu beragam contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu,
dan buah syconous contohnya ialah Ficus.

Struktur Anatomi Buah


Pada umumnya buah berkembang dari bab alat kelamin betina (putik) yang
disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas
biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih gampang belum
mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang sanggup
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.

1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, contohnya
buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, contohnya bersabut
(kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang
sangat keras dan tebal, contohnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan).
Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang sesudah mengalami
pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous kalau mikropil
terletak di bab atas, sedangkan hilumnya di bab bawah; amphitropous, yaitu bakal
biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai
dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai
mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang
membengkok 90o sehingga tali pusar tampak menempel pada bab samping bakal
biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, contohnya menyudut,
ginjal, bulat, memanjang, bundar telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik
dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, menyerupai ladam, dan senggani yang
mempunyai bentuk biji, menyerupai rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil,
berduri dan sebagainya. Ini sanggup dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang
tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada flora ada yang terdiri atas dua lapis, ada
juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali sentra (Funiculus), Tali pusar merupakan bab yang menghubungkan biji
dengan plasenta.
Pada kulit biji sanggup dijumpai bagian-bagian, menyerupai sayap, bulu,
salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle,
dan strophiole.
Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan kuliner embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Fungsi Buah dan Biji


Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia

G. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGGA

Anda mungkin juga menyukai