PEMBUATAN LARUTAN
Oleh
Nur Afiza (D1B120102)
2021
B. Pengenalan Devisi Tumbuhan
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pemahaman (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), serta penamaan tumbuhan. Ilmu indonesia merupakan cabang dari
taksonomi. Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan
sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan merupakan
bagian dari taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang
berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan.
Tetapi, sistematika tumbuhan lebih tidak sedikit mempelajari hubungan
tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti
filogeni dan kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih
banyak mempelajari aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan
pengelompokan (klasifikasi) berdasarkan contoh-contoh ini. Ilmu taksonomi
tumbuhan mengalami melimpah perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai
teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke
dalam banyak takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem
klasifikasinya.
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan
(klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
Klasifikasi
1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh
tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara
teratur mengikuti suatu hierarki.
2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda
tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai
dengan pengklasifikasian itu.
3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah
mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada
tingkat takson (kategori) di atasnya.
4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang
ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan
istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan
dalam suatu hierarki tertentu.
5. Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan
suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
6. Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem
klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
7. Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut
dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem
numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.
1. Kingdom
2. Divisi
3. Kelas
4. Ordo
5. Family
6. Genus
7. Species
Ciri :
Reproduksi
Chlorophyta,
Phaeophyta,
Rhodophyta,
Chrysophyta,
Cyanophyta.
Divisi Chlorophyta
Ciri-ciri
Tempat hidup
Sebagian besar ( ± 90%) merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah
atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai
epifil (pada permukaan daun).
Divisi Phaeophyta
Ciri-ciri
Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran
atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter,
terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.
Tempat hidup
Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air
tawar.
Divisi Rhodophyta (ganggang merah)
Ciri-ciri
Tumbuhan lumut (Bryophyta)
Daur hidup tumbuhan paku : pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase
utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi
fase gametofit dinamakan protalus (prothallus)
atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.
Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari
prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ
penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan)
dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur).
Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah menuju archegonium.
Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang tumbuh menjadi
tumbuhan paku Setelah terjadi pembuahan (zigot berkembang), protalium
hilang
Morfologi
Akar yang tumbuh pertama tidak dominan, disusul akar lain yang tumbuh
dari batang
Batang bercabang, menggarpu
Dapat berbentuk semak , pohon sampai beberapa meter.
Ukuran daun bervariasi sampai 6 m;pada umumnya berdaun majemuk;” tipe
daun kecil, tidak bertangkai dan hanya mempunyai satu tulang daun,
tersusun rapat menurut garis spiral (Lycopsida=paku kawat)”.
Kelas Psilotopsida
1. Bangsa Ophioglossales
2. Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)
3. Bangsa Psilotales
4. Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)
Spermatophyta
Tingkat perkembangan yang paling tinggi
Telah menghasilkan biji: tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Biji berasal dari bunga : tumbuhan berbunga (Anthophyta)
Dibagi menjadi 2 sub divisi: tumbuhan berbiji telanjang (Gymnospermae)
dan berbiji tertutup = bakal biji terbungkus oleh karpela/daun buah
(Angiospermae)
Angiospermae terdiri dari dua kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji
belah/memiliki dua daun lembaga) dan Monocotyledoneae ( mempunyai
satu daun lembaga)
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Daun Dorsiventral
b) Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu
atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding tipis yang sangat
berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing – masing sel
terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel
melalui jaringan ini.
c) Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis,
longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel –
sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
d) Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak
stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.
2. Daun isobilateral
Jaringan epidermis
Merupakan lapisan daun yang paling luar. Jaringan epidermis ada dua
yaitu; epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis umumnya transparan karena
tidak memiliki kloroplas. Di epidermis terdapat stomata (tunggal: stoma) yang
berperan sebagai alat respirasi tumbuhan. Stomata umumnya terletak di epidermis
bawah. Pada tumbuhan air, biasanya stomata banyak terdapat di epidermis atas.
Jaringan mesofil
Jaringan mesofil terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada
tumbuhan dikotil, jaringan mesofil terdiri dari dua jaringan yaitu: jaringan palisade
(jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang).
Pada tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade
dan jaringan spons. Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.
3. Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis
pembuluh yaitu:
1. Epidermis
Permukaan atas dan permukaan bawah daun tertutupi oleh satu lapis
epidermis. Dinding luar epidermis tebal dan dilapisi oleh kutin yaitu substansi
berlilin. Permukaan luar epidermis dilapisi oleh kutikula yang tipis atau tebal yang
tersusun atas kutin.
Setiap stomata dikelilingi dua sel penutup bangun ginjal, sel penutup hidup
dan mengandung kloroplas, sel penutup mengatur pembukaan dan penutupan
stomata.sel penutup mngkin dikelilingi oleh dua atau lebih sel tetangga. Stomata
pada daun dikotil tersebar. Stomata berperan dalam pertukaran gas antara
tumbuhan dan udara luar.
2. Jaringan mesofil
Jaringan mesofil terletak diantara epidermis atas dan bawah dan diantara
tulang-tulang daun terdiri atas parenkim berdinding tipis. Secara umum mesofil
berdiferensiasi menjadi dua tipe yaitu :
a. Parenkim palisade
Umumnya tersusun dari sel-sel yang kurang lebih silindris dan memanjang
yang berhimpitan antara yang satu dengan yang lainnya dengan sumbu panjangnya
tegak lurus terhadap epidermis. Pada irisan melintang sel-sel palisade nampak
teratur dan cukup rapat, tetapi sebenarnya terpisah antara yang satu dengan yang
lainnya dan memiliki ruang antar sel diantaranya.
Jaringan palisade terdiri atas satu atau lebih lapisan sel. Sel-sel palisade
tertata dekat dengan permukaan atas daun, tempat menerima sinar matahari dan
melangsungkan proses fotosintesis. Kloroplas didalam palisade lebih banya
disbanding yang ada di jaringan sponsa, sehingga warna daun sebelah atas hijau
gelap dan lebih gelap dibandingkan sebelah bawah daun.
b. Parenkim sponsa
Ruang udara yang luas pada jaringan sponsa digunakan untuk pertukaran gas
antara sel dan udara luar. Ruang udara luas yang mengitari sel-sel parenkim sponsa
dekat dengan stomata dan berhubungan langsung dengan stomata. Ruang-ruang
udara kolenkim sponsa bukan merupakan ruang yang terpisanh antara yang satu
dengan yang lainnya, melainkan merupakan rangkaian terowongan yang saling
berhubungan.
Jaringan penguat pada daun selain ibu tulang daun dan tulang cabang, juga
terdiri atas :
a. Kolenkim
c. Parenkim turgid
Daerah diantara sel-sel kolenkim dan bagian pusat ibiu tulang daun
ditempati sel-sel parenkim. Sel parenkim berdinding tipis, namun sehubungan
dengan turgiditasnya parenkim memperkuat ibu tulang daun.
d. Xilem
Fungsi utama trakea dan trakeida xylem ialah sebagai penghantar air, namun
oleh dindingnya yang tebal maka sel-sel tersebut juga meberikan kekuatan
terhadap daun. Unsure-unsur xylem terdiri atas sel mati berlignin.
4. Jaringan pengangkut
Xylem tersusun dari trakea, trakeida, serabuta kayu dan parenkim kayu.
Trakea khususnya berpenebalan cincin dan spiral. Xylem berfungsi mnyalurkan
air, bahan baku dan jga memberikan kekuatan mekanik pada daun. Floem terdiri
atas buluh tapis, sel pengiring dan parenkim floem. Floem berfungssi dalam
translokasi bahan makanan siap dari mesofil daun.
2. Anatomi Daun Monokotil
1. Epidermis
2. Mesofil
Fungsi Batang
Fungsi-fungsi batang pada tumbuhan yaitu sebagai berikut:
- Penopang badan tumbuhan.
- Organ perlintasan air dan makanan, sebab adanya berkas pengangkut berupa
xylem dan floem.
- Tempat menyimpan cadangan makanan.
- Merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, contohnya batang mangga yang
dicangkok.
- Tempat melekatnya daun untuk mendapat cahaya matahari.
- Tempat melekatnya bunga semoga gampang melaksanakan penyerbukan.
- Tempat melekatnya buah.
E. MORFOLOGI DAN ANATOMI AKAR
Akar ialah suatu bagian tumbuhan yang pertama kali tumbuh, yakni pada
saat biji berkecambah dan akan terus akan tumbuh menembus tanah. Pertumbuhan
akar berlangsung dengan cepat di daerah ujung akar, yang sementara itu
pertumbuhan pada daerah pangkal akar terjadi lebih lambat.
Fungsi Akar
Rambut akar
Rambut akar mempunyai karakter unik yaitu berserabut tidak beraturan
tetapi berstruktur halus yang melekat kuat pada kulit akar bagian luar yang
berfungsi menyerap semua air dan garam mineral yang ada dikedalamam tanah.
Batang akar
Batang akar adalah batang yang terletak ditengah tengah diantara pangkal
akar dan ujung akar yang berkembang dan tumbuh bercabang cabang dalam skala
bentuknya yang kecil kecil.
Ujung akar
Bagian akar yang termuda dan seperti tunas yang terus menerus mengalami
pertumbuhan dan pergantian akar baru pada waktu yang sudah menjadi ketentuan
sel akar.
Struktur Akar
Morfologi (Struktur Luar) Akar
Akar tumbuhan memiliki struktur morfologi dapat tampak dari luar seperti :
pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, dan serabut akar,
rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar, dan tudung akar.Penjelasan :
Leher Akar atau Pangkal Akar (Collum), yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang,
Ujung Akar (Apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan,
Batang Akar (Corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujungnya.
Cabang-cabang Akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar
pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi,
Serabut Akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut.
Rambut-rambut Akar atau Bulu-bulu Akar (Pilus radicalis), yaitu bagianakar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar
yang panjang, Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan
rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang
penyerapan akan menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-
zat makanan yang dapat dihisap,
Tudung Akar (Calypira), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih
muda dan lemah.
Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks,
endodermis, dan stele
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar akar dan hanya terdiri dari selapis sel
yang tersusun dari sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antarsel dan
berdinding tipis. Dalam hubungannya dengan proses penyerapan air, epidermis
bersifat semipermiabel mudah ditembus air. Sesuai dengan fungsinya sebagai
pelindung jaringan di bawahnya, epidermis mengalami penebalan sehingga
strukturnya menjadi lebih kuat.Pada permukaan epidemis tumbuh bulu-bulu akar
yang merupakan tonjolan epidermis dan berfungsi untuk menyerap air dan unsur
hara yang diperlukan.
Korteks
Korteks merupakan lapisan kulit pertama di sebelah dalam epidermis terdiri
dari banyak sel dan mempunyai dinding sel yang tipis.Di dalamnya terdapat ruang-
ruang antar sel sebagai tempat penyimpanan udara dan pertukaran gas.Korteks
mengililingi silider pusat dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan. Jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.
Endodermis
Jenis-Jenis Akar
1. Akar udara atau Akar Gantung
Akar udara atau akar gantung (Radix aereus), akar ini keluar dari bagian atas
tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini hanya dapat
menolong menyerap air dan gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan
khusus untuk menimbun air/udara yang disebut velamen. Misalnya akar anggrek
kalajengking (Arachnis flosaeris), tetapi apabila mencapai tanah bagian yang
masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari
tanah.Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang, misalnya
pada beringin (Ficus benjamina L.).
2. Akar Penggerek atau Akar Penghisap
Akar Penggerek atau akar penghisap (Haustorium) yaitu akar yang terdapat
pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan dapat berguna untuk menyerap air
dan zat makanan dari inangnya misalnya akar pada benalu (Lorantus), endak-endak
cacing (Cuscutha australia R.Br).
7. Akar Lutut
Akar Lutut yaitu akar tumbuhan dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas
kemudian membengkok lagi masuk kedalam tanah sehingga membentuk gambaran
seperti lutut kaki dan berguna untuk kepentingan pernapasan, misalnya pohon
tanjang (Bruguiera parvifoia W.et A).
8. Akar Banir
Akar Banir yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakan miring
untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar misalnya pada
sukun (Artoca communis G. Forst), kenari (Canarium commune L.), dll.
9. Akar Serabut
Akar Serabut adalah sejumlah akar yang terdapat pada pangkal tumbuhan
yang besar dan panjangnya hampir sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada
waktu akar primer membentuk cabang sebanyak banyaknya.Cabang akar yang
tumbuh tidak menjadi besar tetapi tumbu akar lagi.lalu akar primer selanjutnya
mengecil, sehingga bentuknya mirip dengan serabut.
Akar serabut umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil atau tumbuhan
berdaun lembaga satu, seperti: palm, bambu, alang-alang, pisang, dll. Akar serabut
juga kadang-kandang terdapat pada tumbuhan dikotil yang dikembangbiakan
dengan cara di cangkong atau stek.
10. Tungganga
Tungganga dalah akar pokok yang berasal dari lembaga yang biasanya
tumbuh menghujan ke dalam tanah. Akar tunggang umumnya terdapat pada
tumbuhan dikotil.Akar tunggang berfungsi sebagai penyanggah batang agar tidak
mudah roboh.Setiap tumbuhan yang tumbuh dari dari biji pasti memiliki akar
tunggang.Terutama jika tumbuhan tersebut adalah tumbuhan dikotil.Tumbuhan
monokotil juga mempunyai akar tunggang namun kemampuannya menghujam
tanah tidak sekuat akar tunggang pada tumbuhan dikotil.
Akar tunggang merupakan akar utama yang tumbuh dari biji, tegak kurus
menghujam kedalam tanah dimana dari akar tunggang tersebut kemudian keluar
cabang-cabang akar yang menyebar melebar di dalam tanah.Dengan adanya akar
tumbuhan, tumbuhan dikotil yang biasanya berdaun rindang dengan banyak
cabang dapat bertahan untuk tetap tegak berdiri dalam oleh tiupan angin, terjangan
banjir, dll.Contoh tumbuhan yang mempunyai akar tunggang antara lain pohon
mangga, pohon jambu, polong-polongan, terung-terungan, dll.
F. MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH DAN BIJI
Buah sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan
majemuk. Buah tunggal yaitu kalau buah dibuat oleh satu bakal buah. Misalnya
buah mangga. Buah agregat yaitu kalau buah dibuat oleh banyak bakal buah.
Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah beragam yaitu kalau
buah dibuat oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas,
keluih, dan nangka.
Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau
akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma,
dan buah kotak. Buah kotak mencakup buah bumbung atau follicle, polong atau
legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati
atau capsule.
Buah sejati tunggal berdaging mencakup buah buni atau berry, mentimun
atau pepo, jeruk atau hesperidium, kerikil atau drupe, dan delima.
Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk,
kerikil majemuk, dan kurung majemuk
Cara membukanya buah sanggup bermacam-macam, ada yang melalui
pembukaan satu kampuh, menyerupai pada buah bumbung, pembukaan dua
kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain
menyerupai buah kotak sejati, buah sanggup membuka dengan katup atau klep,
dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.
Tipe buah sanggup menjadi ciri khas untuk familia tertentu, contohnya
Leguminosae, anggotanya mempunyai tipe buah polong atau legume. Familia
Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek
(siliqle).
2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga
tersebut bahkan menjadi bab yang lebih banyak didominasi dalam pembentukan
buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bab tersebut,
contohnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga
bersama. Bagian tersebut sering kali sanggup dimakan.
Buah semu sanggup digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda,
semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga
yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga
yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu beragam berasal dari
bunga majemuk, kemudian menjelma buah. Buah tersebut umumnya terlihat
sebagai satu buah alasannya masing-masing buah berkumpul menjadi satu.
Beberapa tumpuan buah semu, contohnya jambu mete, ciplukan, dan apel.
Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, contohnya
strawberi, buah semu beragam contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu,
dan buah syconous contohnya ialah Ficus.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, contohnya
buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, contohnya bersabut
(kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang
sangat keras dan tebal, contohnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan).
Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang sesudah mengalami
pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous kalau mikropil
terletak di bab atas, sedangkan hilumnya di bab bawah; amphitropous, yaitu bakal
biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai
dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai
mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang
membengkok 90o sehingga tali pusar tampak menempel pada bab samping bakal
biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, contohnya menyudut,
ginjal, bulat, memanjang, bundar telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik
dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, menyerupai ladam, dan senggani yang
mempunyai bentuk biji, menyerupai rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil,
berduri dan sebagainya. Ini sanggup dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang
tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada flora ada yang terdiri atas dua lapis, ada
juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali sentra (Funiculus), Tali pusar merupakan bab yang menghubungkan biji
dengan plasenta.
Pada kulit biji sanggup dijumpai bagian-bagian, menyerupai sayap, bulu,
salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle,
dan strophiole.
Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan kuliner embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji