KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan tepat
waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam
penyelesaian laporan botani tumbuhan rendah (“Equestinae (Paku Ekor Kuda)
dan Filicinae (Paku Sejati)”.
Dalam penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat
bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami prody biologi mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih s.pd. m.pd.
Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini
baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan
datang.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-
jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Dunia tumbuh – tmbuhan dikenal sebagai Kingdom plantae. Anggota kingdom plantae
meliputi Kormophyta , yaitu kelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas
akar , batang, dan daunnya. Kormophyta dibedakan menjadi dua berdasarkan cara
perkembangbiakannya, Yaitu Kormophyta Berspora dan Kormophyta Berbiji. Lumut Bryophyta
Dan Paku – Pakuan (Pteridophyta) termasuk Kormophyta Berspora. Pada tumbuhan lumut ,
fase gametofit lebih dominan, sedangkan pada tumbuhan paku, fase sporofitnya yang dominan.
3. Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah?
III. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah
karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan
daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam
tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi Schizophyta
Schyzophyta berasal dari bahasa latin schizere yang berarti membelah dan phyton =
tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Schizophyta ini merupakan tumbuhan
yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :
Kelas Cyanophyceae
1. Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae,
Schizophyceae, atau myxophyceae) ganggang ber sel tunggal atau berbentuk
benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana.
2. Inti dan kromofora tidak ditemuka.
3. Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang kadang-
kadang berupa lendir (mycophyceae).
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa :
1. Bangsa chroococcales
a. Berbentuk tunggal atau berbentuk kelompok tanpa spora, warna
kehijauan.
b. Suku chroococcaceae terbagi dalam 2 jenis
a). Chrococcus turgidus
b). Clocoocapsa sanguine
2. Bangsa Chamacsiphonales
a. Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang dan
mempunyai spora.
b. Suku chamaesiphonaceae Chonfervicotus
3. Bangsa Hormogonales
a. Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau disebungi
suatu mebran.
b. Benang-benang itu selalu bisa membentuk hermogonium.
B. Divisi Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk
talus.
Yang disebut talus adalah tubuh tumbuhan yang ditak dapat dibedakan 3 bagian
utamanya yang disebut akar, batang, dan daun. Perkembang biakan terjadi secara
vegetatif dan generative
Berdasarkan ciri utamanya yang menyangkut cara hidupnya dibedakan dalam 3 anak divisi
yaitu:
1) Algae (Tumbuhan ganggang)
a. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di air.
b. Tubuhnya bersel tunggal.
c. Jumlah flagel pada alga berjumlah satu atau lebih.
d. Ganggang berfungsi sebagai sumber daya nabati berbagai kebutuhan
hidup− manusia, contoh ganggang hijau sebagai sayur mayur, ganggang merah
untuk pembuatan agar-agar, ganggang pirang menghasilkan bahan obat, dll.
Anak divisi ganggang dapat dibedakan dalam 7 kelas :
1. Kelas Hagelata
2. Kelas Diaromeae (ganggang kersik)
3. Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Kelas Conjubatae (ganggang gandar)
5. Kelas Charophyceae (ganggang karang)
6. Kelas Phacophyceae (ganggang pirang)
7. Kelas Rhodophyceae (ganggang merah)
A. Kelas Hepaticae
1. Habitat di tempat yang basah, oleh karena itu tubuhnya mempunyai
struktur yang higromorf. Ada pula habitatnya terdapat pada tempat-tempat
yang kering. Contoh pada kulit-kulit pohon, dan batu cadas, sehingga tubuh
mempunyai struktur yang xeromorf.
2. Lumut hati yang tidak mempuyai klorofil yaitu yang trgolong dalam marga
Crypthallus dan hidup sebagai saprofit.
3) Kelas Musci
1. Habitatnya diatas tanah-tanah yang gundul yang priodik mengalami masa-masa
kekeringan.
2.Musci dibedakan dalam 3 bangsa:
a. Bangsa Andrenales
Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu suku Andreaceae dengan satu
marga Andreae
b. Bangsa Spagnales
Ini hanya terdapat satu suku sphagnaceae dan marga sphagnum.
Habitatnya di tempat yang berawa-rawa.
Contoh lumut gambut (Sphagnum fimbriatum, Sphgnum squarrosum)
c. Bangsa Brayales
Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu:−
Yang tumbuh ortotrop Yang tumbuh plagiotrop
C. Divisi Pteridophyta
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang marganya telah jelas mempunyai
cormus.−
Alat perkembang biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.−
Dalam taksonomi, pteridophyta termasuk juga yang telah punah di bedakan dalam
beberapa kelas :
1. Kelas Psilophytinae (paku purba) di bagi dalam :
a. Bangsa Psilotales (paku telanjang)
b. Bangsa Psilotales
2. Kelas Lycopodinae(paku kawat) dibagi dalam :
a. Bangsa Lycopodinales
b. Bangsa Selaginellales
c. Bangsa Lepidodendrales
d. Bangsa Isoetales
3. Kelas Equisetinae (paku ekor kuda) dibago dalam :
a. Bangsa equisetales
b. Bangsa Sphenophyllales
c. Bangsa Protoarticulales
4. Kelas filicinae
a. Meliputi beraneka ragam tumbuhan yang menurut bahasa sehari-hari dikenal
sebagai tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya.
b. Habitatnya tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
c. Ditinjau dari lingkungan hidupnya marga kelas ini dapat dibedakan dalam 3
golongan paku yaitu : paku tanah, paku air, dan paku epifit.
d. Paku kelas ini biasanya di jadikan hiasan antara lain:
1. Ekor merak (Adiantum farleyense)
2. Suplir (Adiantum cuneatum)
e. Fillicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 kelas :
1. Eusporangiatae
2. Leptosporangiatae
3. Hydropterides
D. Divisi Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat generatifnya berupa
biji.
Ciri-ciri spermatophyta adalah makroskopis dengan ketinggian bervariasi. Cara
hidupnya foto autotrof. Habitatnya di darat dan di air. Mempunyai pembuluh xilem
dan floem.−
Reproduksi melalui penyerbukan.Tumbuhan biji di golongkan dalam 2 golongan,
yaitu biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae).
1 Akasia Cassia sp
4 Anggrek Orcidaceae
14 Bayam Amaranthus sp
20 Dadap Erythrina
26 Jeruk Citrus sp
50 Mawar Rosa sp
51 Melati Jasminum sambac
59 Palma Palmae
76 Salix Salix sp
91 Sawo Zapota
Tumbuhan Lumut ( Bryophyta ) , berasal dari Bahasa Yunani (Bryon) merupakan tumbuhan pertama
yang hidup didarat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana diantara semua
tanaman darat. Lumut dapat ditemukan diberbagai tempat , mulai dari kutub utara (arktika)
melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan. Meskipun lumut menyukai tempat yang
lembab , tumbuhan tersebut dapat juga hidup didaerah gurun, lumpur, dan sungai. Hal ini
dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat tinggi terhadap air, karena air ini memiliki
peran peting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya seperti sperma alga hijau, memiliki
flagela dan harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur. Bryophyta
penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun
yang lalu.
Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan
darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan bentuk
thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan dibandingkan dengan
thalophyta, antara lain :
a. Sekalipun ada yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof
Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum
mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran
keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan
generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang
menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang
menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang
menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu
dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.
2) Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
3) Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna
untuk mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
h. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada
pertumbuhan membesar.
i. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas :
1) Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
3) Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta
dan kotak spora.
4) Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung
kotak spora.
5) Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
2. Reproduksi Bryophyta
Lumut dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (Vegetatif) dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pembentukan tunas (gemma) , penyebaran
spora, dan fragmentasi. Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan cara peleburan antar
sel gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh alat
kelamin jantan (anteridium), sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina (arkegonium).
Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet
betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut :
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar
yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium , lumut dapat dibedakan atas dua kelompok
berikut :
1. Lumut Homotalus , merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium
pada satu tubuh (talus). Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.
2. Lumut Heterotalus , merupakan kelompok lumut yang masing – masing talusnya memiliki
anteridium dan arkegonium saja. Lumut demikian disebut juga dengan lumut berumah
dua.Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran
keturunan yang disebut metagenesis.
Tumbuhan mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase
sporofit. Fase gametofit lebih dominan dibangdingkan fase sporofit. Struktur yang sering kita
lihat berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit yang haploid (n).
Daur hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh ditempat lembap dan tumbuh
menjadi Protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan
menghasilkan anteridium (Penghasil Spermatozoid) dan arkegonium (Penghasil Sel Telur). Fase
ini disebut sebagai fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut.
Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersidat
diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui
meiosis dalam sporogonium , akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini disebut sebagai fase
sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh ditempat yang lembap akan tumbuh dan
berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya daur hidup terulang lagi.
4. Klarifikasi Bryophyta
Bryophyta terdiri atas dua kelas. Yaitu kelas Hepaticae (Lumut Hati) dan kelas Musci (Lumut Daun).
Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembagan gametangium (lumut hati) serta
sporogoniumnya. Klasifikasi Bryophyta adalah sebagai berikut :
a. Ordo Anthocerotales
Terdiri satu familia saja, yakni famili Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus
berbentuk cakram dengan tepih teroreh, bisanya melekat pada tanah dengan rizoid.
Lumut ini memiliki talus sederhana, sel – selnya memiliki satu kloroplas seperti pada
alga. Disisi bawah talus terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium
terkumpul dalam suatu lekukan disisi atas talus, demikian pila arkegoniumnya.
Sporangium tidak terangkat, berbentuk seperti tanduk dengan panjang 10 sampai 15
cm.
Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang
menggarpu dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Disisi bawah talus terdapat
rizoid dan sel – sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik vntral. Disisi atas talus
terdapat kuncup, sebagai alat pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh
tangkai yang tumbuh tegak, berumah dua, jadi arkegonium dan anteredium terdapat
pada talus terpisah.
Familia : Marchantiaceae
Marchantia geminata
Familia : Ricciaceae
Riccia Nutans
c. Ordo Jungermaniels
Familia : Anacrogynaceae
Blasic Pusilla
a. Ordo Andreales
Ordo Andreales hanya terdiri satu famili , yakni familia Andreaceae, dengan satu
marga Andreaeae. Protenema berbentuk seperti pita bercabang – cabang . kapsul spora
mula - mula diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela
diselubungi jaringan sporogen.
b. Ordo Sphagnales
Sphagnales hanya terdiri satu famili , yakni familia Sphagnaceae dengan satu
marga Sphagnum. Kebanyakan hidup dirawa – rawa membentuk rumpun atau
bantalan. Lumut yang telah mati akan membentuk tanah gambt. Protenema
berbentuk seperti daun kecil, tepinya bertoreh, terdiri atas selapis sel.
Ordo bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami
diferensiasi yang maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta dimana pangkalnya
tertanam dalam jaringan tumbuhan gametofitnya. Bagian atas seta dimanakan apofisis.
Didalam kapsul spora terdapat ruang – ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan
kolumela. Bagian atas dinding kapsul spora erdapat tutup (operculum), yang tepinya
terdapat lingkaran sempit disebut Cincin. Sel – sel cincin ini mengandung lendir sehingga
dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum. Ordo Bryales meliputi
beberapa famili diantaranya famili Polytritrichaceae.
5. Manfaat Bryophyta
1) Berikut ini adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia yaitu :
4) Sebagai bantalan lumut di hutan , mampu menyerap air hujan dan air salju yang
mencair.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis
tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan
menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi Schizophyta
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan usaha yang maksimal pula. Baik dalam
melakukan percobaan praktikum maupun dalam pembuatan laporan. Penulis menyadari dalam
pembuatan laporan paraktikum ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan isi laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://maldyn-alkhuluq.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum.html
aylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact.
Yudianto, S.A. 1992. Pengantar Cryptogame (Sistematika Tumbuhan Rendah). Bandung : Penerbit
Torsito.
http://qiqirizkia.blogspot.co.id/2011/10/botani-tumbuhan-rendah.html