Anda di halaman 1dari 22

NAMA : Debora homer

Prodi : biologi (b)

TUGAS : makalah tentang tumbuhan tingkat rendah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat memberikan kesehatan, kekuatan dan menyelesaikan pembuatan laporan ini dengan tepat
waktu. Oleh karena itu pada kesempatan kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dalam
penyelesaian laporan botani tumbuhan rendah (“Equestinae (Paku Ekor Kuda)
dan Filicinae (Paku Sejati)”.

Dalam penulisan laporan ini. Saya perlu bantuan, dorongan, dan senantiasa mendapat
bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami prody biologi mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu hesti wahyuningsih s.pd. m.pd.

Dan saya menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini
baik dalam penyajian materi maupun teknik penulisannya. Oleh sebab itu saya butuh kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini di masa yang akan
datang.

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-
jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.
Dunia tumbuh – tmbuhan dikenal sebagai Kingdom plantae. Anggota kingdom plantae
meliputi Kormophyta , yaitu kelompok tumbuhan yang sudah dapat dibedakan dengan jelas
akar , batang, dan daunnya. Kormophyta dibedakan menjadi dua berdasarkan cara
perkembangbiakannya, Yaitu Kormophyta Berspora dan Kormophyta Berbiji. Lumut Bryophyta
Dan Paku – Pakuan (Pteridophyta) termasuk Kormophyta Berspora. Pada tumbuhan lumut ,
fase gametofit lebih dominan, sedangkan pada tumbuhan paku, fase sporofitnya yang dominan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa itu tumbuhan botani rendah?

2. Apa saja nama-nama tumbuhan botani rendah?

3. Apa saja nama latin dan indonesia dari botani tumbuhan rendah?

4. Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah?

5. Mengetahui Ciri – Ciri Bryophyta.?

6. Mengetahui Reproduksi Bryophyta?

7. Mengetahui Daur Hidup Bryophyta?

8 Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta?

9 Mengetahui Manfaat Bryophyta?

III. Tujuan

Tujuan dari pembahasan Makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Mengetahui apa itu tumbuhan rendah.


2. Mengetahui 5 devinisi botani tumbuhan rendah.
3. Mengetahui Ciri – Ciri Bryophyta.
4. Mengetahui Reproduksi Bryophyta.
5. Mengetahui Daur Hidup Bryophyta
6. Mrngetahui Klarifikasi Bryophyta
7. Mengetahui Manfaat Bryophyta
IV. Manfaat
Setelah mempelajari tentang Bryophyta ( Tumbuhan Lumut ) ini diharapkan para mahasiswa
- maasiswi mendapat pengertian yang lebih mendalam bahkan mampu menambah wawasan tentang
tumbuhan lumut.

BAB II
PEMBAHASAN

1. BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah
karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan
daunnya.
Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam
tumbubuhan menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi Schizophyta
Schyzophyta berasal dari bahasa latin schizere yang berarti membelah dan phyton =
tumbuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Schizophyta ini merupakan tumbuhan
yang berkembangbiak dengan membelah diri.
Tumbuhan belah dibagi dalam 2 class, yaitu :

1. Bakteri (Bacterra atau Schizomicetes)


2. Ganggang biru, ganggang belah, atau ganggang lendir.
Kelas bacteria atau schizomicetes :
➢ Bakteri merupakan kelompok mahluk hidup ber sel tunggal.
➢ Ukuran tubuhnya mencapai beberapa mikron (Mikron µ = 0.001 mm)
➢ Bentuknya ada seperti bola, batang, bangkok,− koma dan ada yang
seperti spiral.
➢ Cara hidupnya bersifat heterotrof yaitu sebagai saprofit dan parasit.
➢ Habitatnya bakteri bisa dimana-mana (dalam tanah, dalam air, sisa-
sisa mahluk hidup, dan pada mahluk hidup.
➢ Berkembang biak dengan membelah diri.−

Kelas Cyanophyceae
1. Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae,
Schizophyceae, atau myxophyceae) ganggang ber sel tunggal atau berbentuk
benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana.
2. Inti dan kromofora tidak ditemuka.
3. Dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa yang kadang-
kadang berupa lendir (mycophyceae).
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 bangsa :
1. Bangsa chroococcales
a. Berbentuk tunggal atau berbentuk kelompok tanpa spora, warna
kehijauan.
b. Suku chroococcaceae terbagi dalam 2 jenis
a). Chrococcus turgidus
b). Clocoocapsa sanguine
2. Bangsa Chamacsiphonales
a. Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang dan
mempunyai spora.
b. Suku chamaesiphonaceae Chonfervicotus

3. Bangsa Hormogonales
a. Sel-selnya merupakan koloni berbentuk benang, atau disebungi
suatu mebran.
b. Benang-benang itu selalu bisa membentuk hermogonium.
B. Divisi Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh berbentuk
talus.
Yang disebut talus adalah tubuh tumbuhan yang ditak dapat dibedakan 3 bagian
utamanya yang disebut akar, batang, dan daun. Perkembang biakan terjadi secara
vegetatif dan generative
Berdasarkan ciri utamanya yang menyangkut cara hidupnya dibedakan dalam 3 anak divisi
yaitu:
1) Algae (Tumbuhan ganggang)
a. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan talus yang hidup di air.
b. Tubuhnya bersel tunggal.
c. Jumlah flagel pada alga berjumlah satu atau lebih.
d. Ganggang berfungsi sebagai sumber daya nabati berbagai kebutuhan
hidup− manusia, contoh ganggang hijau sebagai sayur mayur, ganggang merah
untuk pembuatan agar-agar, ganggang pirang menghasilkan bahan obat, dll.
Anak divisi ganggang dapat dibedakan dalam 7 kelas :
1. Kelas Hagelata
2. Kelas Diaromeae (ganggang kersik)
3. Kelas Chlorophyceae (ganggang hijau)
4. Kelas Conjubatae (ganggang gandar)
5. Kelas Charophyceae (ganggang karang)
6. Kelas Phacophyceae (ganggang pirang)
7. Kelas Rhodophyceae (ganggang merah)

2). Anak divisi fungi (cendawan / jamur)


Cendawan tidak memilki kromatofora, oleh sebab itu umumnya tidak berwarna.
Bagian bagian tubuh yang vegetatif terdiri dari benang-benang halus yang
dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan misellium. Jamur berkembang biak
dengan spora
Jamur dibedakan kedalam dua kelas yaitu :
a. Kelas myxomycetes (jamur lendir)
b. Kelas ini meliputi organisme yang tidak mengandung klorofil−
b. Kelas Phycomycetes
Phycomycetes sering hidup di air, sebagai parasit / sporofit pada hewan atau
tumbuhan air, ada pula yang hidup di darat.

Phycomicetes dibagi dalam 6 bangsa yaitu :


1. Bangsa mixochytridiales
2. Bangsa Chytridiales
3. Bangsa Blastocladiales
4. Bangsa Monoblepharidales
5. Bangsa Oomycetes
6. Bangsa Zygomycetes

3). Anak divisi lichenes (lumut kerak)


Organisme ini sebenarnya kumpulan antara fungi dan algae, tetapi secara
morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit di
pohon. Lichenes bersifat endilitik karena tumbuhan ini tergolong tumbuhan perintis
yang ikut berperan dalam pembentukan tanah. Lichenes dibedakan kedalam 2 kelas,
yaitu Ascollichenes dan Basidiolichenes.

4). Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)


Tingkat perkembangannya lebih tinggi dari Thallophyta umumnya karena
mempunyai sel-sel dengan plastida yang mengandung klorofil A dan B.
Difisi ini banyak hidup di darat. Selnya mempunyai dinding yang terdiri atas
selulosa.−
Alat kelaminnya berupa anteridium dan arkegonium. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
dibedakan kedalam 2 kelas :
1) Hepaticae (lumut hati)
2) Musci (lumut daun)

A. Kelas Hepaticae
1. Habitat di tempat yang basah, oleh karena itu tubuhnya mempunyai
struktur yang higromorf. Ada pula habitatnya terdapat pada tempat-tempat
yang kering. Contoh pada kulit-kulit pohon, dan batu cadas, sehingga tubuh
mempunyai struktur yang xeromorf.

2. Lumut hati yang tidak mempuyai klorofil yaitu yang trgolong dalam marga
Crypthallus dan hidup sebagai saprofit.

3. Lumut hati dibedakan dalam 3 bangsa :


1. Anthrocerotales
2. Marchantiales
3. Jungermaniales

3) Kelas Musci
1. Habitatnya diatas tanah-tanah yang gundul yang priodik mengalami masa-masa
kekeringan.
2.Musci dibedakan dalam 3 bangsa:
a. Bangsa Andrenales
Bangsa ini hanya memuat satu suku yaitu suku Andreaceae dengan satu
marga Andreae
b. Bangsa Spagnales
Ini hanya terdapat satu suku sphagnaceae dan marga sphagnum.
Habitatnya di tempat yang berawa-rawa.
Contoh lumut gambut (Sphagnum fimbriatum, Sphgnum squarrosum)
c. Bangsa Brayales
Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu:−
Yang tumbuh ortotrop Yang tumbuh plagiotrop
C. Divisi Pteridophyta
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang marganya telah jelas mempunyai
cormus.−
Alat perkembang biakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.−
Dalam taksonomi, pteridophyta termasuk juga yang telah punah di bedakan dalam
beberapa kelas :
1. Kelas Psilophytinae (paku purba) di bagi dalam :
a. Bangsa Psilotales (paku telanjang)
b. Bangsa Psilotales
2. Kelas Lycopodinae(paku kawat) dibagi dalam :
a. Bangsa Lycopodinales
b. Bangsa Selaginellales
c. Bangsa Lepidodendrales
d. Bangsa Isoetales
3. Kelas Equisetinae (paku ekor kuda) dibago dalam :
a. Bangsa equisetales
b. Bangsa Sphenophyllales
c. Bangsa Protoarticulales
4. Kelas filicinae
a. Meliputi beraneka ragam tumbuhan yang menurut bahasa sehari-hari dikenal
sebagai tumbuhan paku atau pakis yang sebenarnya.
b. Habitatnya tumbuh di tempat yang teduh dan lembab
c. Ditinjau dari lingkungan hidupnya marga kelas ini dapat dibedakan dalam 3
golongan paku yaitu : paku tanah, paku air, dan paku epifit.
d. Paku kelas ini biasanya di jadikan hiasan antara lain:
1. Ekor merak (Adiantum farleyense)
2. Suplir (Adiantum cuneatum)
e. Fillicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 kelas :
1. Eusporangiatae
2. Leptosporangiatae
3. Hydropterides
D. Divisi Spermatophyta
Tumbuhan spermatophyta adalah tumbuhan berbiji yang alat generatifnya berupa
biji.
Ciri-ciri spermatophyta adalah makroskopis dengan ketinggian bervariasi. Cara
hidupnya foto autotrof. Habitatnya di darat dan di air. Mempunyai pembuluh xilem
dan floem.−
Reproduksi melalui penyerbukan.Tumbuhan biji di golongkan dalam 2 golongan,
yaitu biji terbuka (Gymnospermae) dan biji tertutup (Angiospermae).

Gymnospermae terbagi kedalam 4 kelompok yaitu :


1. Pinophyta
2. Cycadophyta
3. Ginkgophyt.
4. Gnetophyta

DAFTAR LENGKAP NAMA LATIN ILMIAH TUMBUHAN

No Nama Umum Nama Latin

1 Akasia Cassia sp

2 Alang-alang Imperata cylindrica

3 Alpukat Persea americana

4 Anggrek Orcidaceae

5 Anggur Vitis vinifera

6 Apel Malus silveltris

7 Aren Arenga pinnata

8 Bakau Bruguiera conyugata

9 Bambu Batu Dendrocalamus strictus

10 Bandotan Ageratum conyzoides

11 Bawang Bombay Allium cepa

12 Bawang Merah Allium ascalonicum

13 Bawang Putih Allium sativum

14 Bayam Amaranthus sp

15 Bayam Cabut Amaranthus tricolor

16 Bengkuang Pachyrrhizus erosus

17 Cabai Capsicum annum

18 Cabai Besar Capsicum annuum var Grossum

19 Cabai Rawit Capsicum frutescens

20 Dadap Erythrina

21 Gandum Triticum aestivum

22 Jagung Zea mays

23 Jahe Croton argyratus


24 Jamur Tiram Pleurotus ostreatus

25 Jati Tectona grandis

26 Jeruk Citrus sp

27 Jeruk Bali Citrus x paradisi

28 Jeruk Keprok Citrus

29 Jeruk Nipis Citrus aurantifolia

30 Jeruk Purut Citrus hystrix

31 Kacang Vigna mungo

32 Kacang Kedelai Glycine max

33 Kacang Panjang Vigna sinensis

34 Kakao Thebroma cacao

35 Kaktus Opuntia spp

36 Kapas Gossypium hirsutum

37 Kapulaga Amomum cardamomum

38 Karet Havea brasiliensis

39 Kelapa Cocos nucifera

40 Kelapa Sawit Elaeis guineensis

41 Kenari Canarium commune / C. Avenue

42 Kencur Kaempferia galanga

43 Kubis Brassica oleraceae

44 Kunyit Curcuma domestica

45 Labu Cucurbita spp

46 Lada Piper nigrum

47 Mahoni Swietenia mahagoni

48 Mangga Mangifera indica

49 Manggis Garcinia mangostama

50 Mawar Rosa sp
51 Melati Jasminum sambac

52 Melinjo Gnetum gnemon

53 Mentimun Cucumis sativus

54 Nangka Artocarpus heterophyllus

55 Nilam Pogostemon cablin

56 Padi Oryza sativa

57 Padi Ketan Oryza glutinosa

58 Pakis haji Cycas rumphii

59 Palma Palmae

60 Panili Vanilla planifolia

61 Pepaya Carica papaya

62 Pisang Musa paradisiaca

63 Sagu Metroxylon sago

64 Salak Salacca edulis

65 Seledri Apium graviolens

66 Sukun Artocarpus communis

67 Sadu Melia indica

68 Saga Hutan Adenanthera microsperma

69 Saga Manis Abrus precatorius

70 Sagu Metroxylon sago

71 Salada Air Nasturtium officinale

72 Salak Salacca edulis

73 Salam Eugenia aperculata

74 Salamandar Grevillea robusta

75 Salangi Samadera indica

76 Salix Salix sp

77 Sambiloto Andrographis paniculata


78 San chang Dillenia Pentagyna

79 Sancang Phemna microphylia

80 Sangitan Sambucus javanica

81 Sangket Basilicum polystachyon

82 Sangketan Heliotropium indicum

83 Sangkir Homonoia riparia

84 Sansevieria Lidah mertua Sansevieria trifasciata

85 Sansevieria Silindris Sansevieria cylindrica

86 Santigi Phempis acidula

87 Sapratu Sindora sumatrana

88 Saraka Saraca indica

89 Sawi Hijau Brassica campestris

90 Sawi Putih Brassica juncea

91 Sawo Zapota

92 Tebu Saccharum officinale

93 Teh Camellia sinensis

94 Teki Cyperus roduntus

95 Terong Solanum melongenae

96 Tomat Lycopersicon esculentum

97 Ubi Jalar Ipomoea batata

98 Ubi Kayu Manihot utilisima

99 Wijen Sesamum indicum

100 Wortel Daucus carota

Tumbuhan Lumut ( Bryophyta ) , berasal dari Bahasa Yunani (Bryon) merupakan tumbuhan pertama
yang hidup didarat. Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana diantara semua
tanaman darat. Lumut dapat ditemukan diberbagai tempat , mulai dari kutub utara (arktika)
melintasi daerah tropis hingga ke daerah kutub selatan. Meskipun lumut menyukai tempat yang
lembab , tumbuhan tersebut dapat juga hidup didaerah gurun, lumpur, dan sungai. Hal ini
dikarenakan ketergantungan lumut yang masih sangat tinggi terhadap air, karena air ini memiliki
peran peting dalam reproduksi lumut itu sendiri. Spermanya seperti sperma alga hijau, memiliki
flagela dan harus berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur. Bryophyta
penyebarannya menggunakan spora dan telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun
yang lalu.

Bryophyta merupakan jenis tumbuhan rendah yang pertama beradaptasi dengan lingkungan
darat, tidak seperti halnya jamur yang mesti kehilangan klorofil. Para ahli tertarik nya peralihan bentuk
thallus ke bentuk kormus. Bryophyte menunjukan adanya kemajuan-kemajuan dibandingkan dengan
thalophyta, antara lain :

a. Sekalipun ada yang serupa thallus, tapi sudah memiliki jaringan pengangkut bersifat ototrof

b. Adanya fase gametofit yang menyolok atau jelas tampak.

Bryophyta atau Lumut adalah tumbuhan yang sudah terbentuk embrio, berspora tapi belum
mempunyai akar, batang dan daun. Lumut mengalami metagenesis yaitu terjadinya pergiliran
keturunan antara gametofit dan sporofit. Gametofit merupakan tumbuhan lumut itu sendiri dan
generasi yang menghasilkan sperma atau ovum, sedang sporofit merupakan generasi yang
menghasilkan spora. Lumut mempunyai anteridium (sel kelamin jantan) berbentuk seperti gada yang
menghasilkan sperma dan arkhegonium (sel kelamin betina) berbentuk seperti botol yang
menghasilkan ovum. Selain pembiakan generatif lumut juga berkembangbiak secara vegetatif yaitu
dengan kuncup dan daya regenerasi yang tinggi.

1. Ciri – Ciri Bryophyta

Adapun ciri – ciri Bryophyta yaitu :

a. Pada umumnya bekuran kecil dengan tinggi kurang dari 2 cm


b. Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun.
c. Lumut memiliki Rizoid
d. Dinding sel tersusun atas sellulose
e. Hidup dirawa – rawa atau ditempat yang lembap
f. Gametangium terdiri atas anteredium dan arkegonium.
g. jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut :
1) Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid –
rizoid epidermis.

2) Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
3) Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna
untuk mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.

h. Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada
pertumbuhan membesar.
i. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas :
1) Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.

2) Seta atau tangki.

3) Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta
dan kotak spora.

4) Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung
kotak spora.

5) Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.

2. Reproduksi Bryophyta

Lumut dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual (Vegetatif) dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui pembentukan tunas (gemma) , penyebaran
spora, dan fragmentasi. Reproduksi seksual (generatif) dilakukan dengan cara peleburan antar
sel gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid dihasilkan oleh alat
kelamin jantan (anteridium), sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina (arkegonium).
Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet
betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut :

1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar
yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.

2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding
anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.

Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium , lumut dapat dibedakan atas dua kelompok
berikut :

1. Lumut Homotalus , merupakan kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkegonium
pada satu tubuh (talus). Lumut demikian disebut juga lumut berumah satu.

2. Lumut Heterotalus , merupakan kelompok lumut yang masing – masing talusnya memiliki
anteridium dan arkegonium saja. Lumut demikian disebut juga dengan lumut berumah
dua.Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran
keturunan yang disebut metagenesis.

3. Daur Hidup Bryophyta

Tumbuhan mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase
sporofit. Fase gametofit lebih dominan dibangdingkan fase sporofit. Struktur yang sering kita
lihat berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit yang haploid (n).

Daur hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh ditempat lembap dan tumbuh
menjadi Protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan
menghasilkan anteridium (Penghasil Spermatozoid) dan arkegonium (Penghasil Sel Telur). Fase
ini disebut sebagai fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut.
Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersidat
diploid. Zigot akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui
meiosis dalam sporogonium , akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini disebut sebagai fase
sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh ditempat yang lembap akan tumbuh dan
berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya daur hidup terulang lagi.

4. Klarifikasi Bryophyta

Bryophyta terdiri atas dua kelas. Yaitu kelas Hepaticae (Lumut Hati) dan kelas Musci (Lumut Daun).
Keduanya berbeda bentuk susunan tubuh dan perkembagan gametangium (lumut hati) serta
sporogoniumnya. Klasifikasi Bryophyta adalah sebagai berikut :

1. KELAS : HEPATICAE ( LUMUT HATI )


Talusnya pipih dorsiventral , berwarna hijau , agak berdaging, bercabang menggarpu, bagian
ventral terdapat rizoid, dan sisik – sisik ventral. Hidup ditanah lembab, bebatuan dan batang
pohon . kelas ini mencakup 3 ordo yaitu Anthocerotales, Marchantiales, Jungermaniels.

a. Ordo Anthocerotales

Terdiri satu familia saja, yakni famili Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus
berbentuk cakram dengan tepih teroreh, bisanya melekat pada tanah dengan rizoid.
Lumut ini memiliki talus sederhana, sel – selnya memiliki satu kloroplas seperti pada
alga. Disisi bawah talus terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium
terkumpul dalam suatu lekukan disisi atas talus, demikian pila arkegoniumnya.
Sporangium tidak terangkat, berbentuk seperti tanduk dengan panjang 10 sampai 15
cm.

Contoh spesies : Anthoceros laevis, Anthoceros fusiformis


b. Ordo Marchantiales

Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm, bercabang

menggarpu dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Disisi bawah talus terdapat
rizoid dan sel – sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik vntral. Disisi atas talus
terdapat kuncup, sebagai alat pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh
tangkai yang tumbuh tegak, berumah dua, jadi arkegonium dan anteredium terdapat
pada talus terpisah.

Tangkai pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor dan tangkai pendukung


anteridium dinamakan anteridiofor. Arkegonium menghasilkan sel telur, sedangkan
anteridium menghasilkan spermatozoid. Dengan perantara air sprematozoid
membuahi ovum membentuk zigot jadi pembuahan lumut kebanyakan terjadi saat
musim penghujan. Ordo Marchantiales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:

Familia : Marchantiaceae

Contoh Spesies : Marchantia polymorpha

Marchantia geminata

Familia : Ricciaceae

Contoh Spesies : Riccia Fluintans

Riccia Nutans

c. Ordo Jungermaniels

Umumnya talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan berbentuk percabangan


menggarpu menyerupai Marchantia. Hidup diatas tanah, menempel ( epifit) pada
batang pohon atau pada daun pohon – pohon dihutan. Kebanyakan telah memiliki
bagian seperti batang dengan dua baris semacam daun – daun kecil yang letaknya
agak miring.

Ordo Jungermaniels terbagi menjadi 2 famili, yaitu :


Familia : Acrogynaceae

Contoh Spesies : Plagiochila Asplenoides

Familia : Anacrogynaceae

Contoh Spesies : Pnellia Epiphylla

Blasic Pusilla

2. KELAS : MUSCI (LUMUT DAUN)


Musci lebih maju dibandingkan dengan Hepaticae karena telah memiliki batang dan daun
sederhana, meski akarnya masih berupa rizoid. Tumbuh diatas tanah yang lembab, batu
cadas, batang pohon, dan air. Alat kelamin terkumpul pada ujung batang dan pada ujung
cabang. Ada yang berumah satu (monoesis) dan berumah dua (diesis). Talus lumut jantan
biasanya berukuan kecil, setelah membentuk beberapa daun segera menghasilkan
anteridium. Talus lumut betina mempunyai banyak daun dan menghaslkan arkegonium. spora
yang dihasilkan lumut jantan lebih kecil daripada spora yang dihasilkan lumut betina. Jadi,
pada msci mulai tampak gejala heterospori. Didaerah gambut lumut dapat menutupi areal
yang sangat luas.

Kelas musci meliputi 3 ordo, yaitu Andreales, Sphagnales, dan Bryales.

a. Ordo Andreales

Ordo Andreales hanya terdiri satu famili , yakni familia Andreaceae, dengan satu
marga Andreaeae. Protenema berbentuk seperti pita bercabang – cabang . kapsul spora
mula - mula diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup kepala bayi. Kolumela
diselubungi jaringan sporogen.

Contoh spesies : Andreaea Petrophila, Andreaaea Rupestris

b. Ordo Sphagnales

Sphagnales hanya terdiri satu famili , yakni familia Sphagnaceae dengan satu
marga Sphagnum. Kebanyakan hidup dirawa – rawa membentuk rumpun atau
bantalan. Lumut yang telah mati akan membentuk tanah gambt. Protenema
berbentuk seperti daun kecil, tepinya bertoreh, terdiri atas selapis sel.

Contoh: Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum Spuarrosum, Sphagnum Autifolium.


c. Ordo Bryales

Ordo bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah mengalami
diferensiasi yang maju. Sporangium bertangkai yang dinamakan seta dimana pangkalnya
tertanam dalam jaringan tumbuhan gametofitnya. Bagian atas seta dimanakan apofisis.
Didalam kapsul spora terdapat ruang – ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan
kolumela. Bagian atas dinding kapsul spora erdapat tutup (operculum), yang tepinya
terdapat lingkaran sempit disebut Cincin. Sel – sel cincin ini mengandung lendir sehingga
dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum. Ordo Bryales meliputi
beberapa famili diantaranya famili Polytritrichaceae.

Contoh Spesies : Polytrichum Communae, Pogonatum Cirrhatum

5. Manfaat Bryophyta

1) Berikut ini adalah beberapa manfaat tumbuhan lumut bagi manusia yaitu :

2) Machantia Polymorpha sebagai obat penyakit Hepatitis.

3) Sphagnum Fimbriatum, Sphagnum Squarrosum, Sphagnum Acutifolium, Sphagnum


Ruppinense sebagai Pengganti Kapas.

4) Sebagai bantalan lumut di hutan , mampu menyerap air hujan dan air salju yang
mencair.

5) Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.Lumut merupakan vegetasi


perintis ( tumbuhan pionir ).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Botani tumbuhan rendah adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
tumbuhan –tumbuhan tingkat rendah.Dikatakan tumbuhan tingkat rendah karena jenis-jenis
tumbuhan ini tidak bisa dibedakan antara akar, batang, dan daunnya.

Para ahli taksonomi menetapkan sistem filogenetik yang memebagi alam tumbubuhan
menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
A. Divisi Schizophyta

B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan usaha yang maksimal pula. Baik dalam
melakukan percobaan praktikum maupun dalam pembuatan laporan. Penulis menyadari dalam
pembuatan laporan paraktikum ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan isi laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://maldyn-alkhuluq.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum.html
aylor. 1960. Biologi. Bandung: Ganeca Exact.
Yudianto, S.A. 1992. Pengantar Cryptogame (Sistematika Tumbuhan Rendah). Bandung : Penerbit
Torsito.

http://qiqirizkia.blogspot.co.id/2011/10/botani-tumbuhan-rendah.html

Anda mungkin juga menyukai