Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 species tumbuhan, belum termasuk sekitar
100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan jamur ke
dalam tumbuhan karena kemiripannya dengan dan adda juga yang
mengelompokannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece,
2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10%
diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih
rendah, yaitu tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae), terdiri dari Algae, Fungi,
Lichenes, Bryophyta, dan Pteridophyta.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan
(tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan),
sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber
bahan kerajinan/industri, sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan.
Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya
dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji
pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan sehingga semua tumbuhan dapat
dikelompokan secara taksonomis berdasarkan cirri-ciri yang spesifik.

II. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memahami ciri-ciri tumbuhan yang termasuk
tumbuhan tingkat rendah (Algae, Fungi, Lichenes, Pteridophyta) dan mengenal
contoh-contohnya dalam kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi
tanaman secara efektif dan produktif.

III. RUMUSAN MASALAH


1. Pembagian dunia tumbuhan
2. Ciri-ciri dan pembagian tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae)

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 1


3. Ciri-ciri dan contoh tumbuhan Algae
4. Ciri-ciri dan contoh dari Fungi
5. Ciri-ciri dan contoh tumbuhan dari Lichenes
6. Ciri-ciri dan contoh tumbuhan dari Bryophyta
7. Ciri-ciri dan contoh tumbuhan dari Pteridophyta

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 2


BAB II

I. PEMBAGIAN DUNIA TUMBUHAN

II. CIRI-CIRI DAN PEMBAGIAN TUMBUHAN TINGKAT RENDAH


(CRYPTOGAMAE)
Ciri-ciri tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae) :
a. Organ tubuh berupa thallus digolongkan kedalam thallophyta.
b. Organ principalia (alat utama) masih sederhana, terdiri dari rhizoid (akar
semu), stipe (batang semu), phylloid (daun semu).
c. Organa reproduktiva (alat pembiak) masih sederhan, yaitu berupa spora
digolongkan kedalam sporophyta.
d. Tidak pernah menghasilkan bunga, disebut juga Flowerless Plants.
e. Tingkat perkembangannya lebih rendah, disebut juga Lower Plants.
Pembagian tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae terdiri dari) :
a. Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil
b. Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa klorofil
c. Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi
d. Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan dari
sporofitnya
e. Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominan
dari gametofitnya
III. ALGAE
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup
melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik). Habitat di air tawar,
air laut dan daerah-daerah yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara
seksual (konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual.
Ciri-ciri tumbuhan Algae :
a. Organ tubuh algae berupa thallus berklorofil, thallus terdiri dari rhizoid, stipe,
filoid.
b. Struktur thallus uniseluler (biasanya berukuran beberapa mikron) dan
multiseluler (ada yang berukuran sampai beberapa meter).
c. Algae mengandung pigmen yang terdiri atas :
Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 3
 Klorofil, terdiri dari a, b, c, d, e
 Karotenoid, terdiri dari karoten, xantofil, lycopen
 Fikobilin, fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
d. Cadangan makanan :
 Karbohidrat :
- Amilum
- Cyanophycean starch
- Laminarin
- Floridean starch
- Paramilon
- Leucosin
 Lemak
 Protein :
- Cyanofisin
- Mannitol
e. Struktur sel :
 Prokariotik, misal pada ganggang biru (Cyanophyceae)
 Eukariotik, misal pada ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang perang (Phaeophyceae)
f. Dinding sel algae ada yang tersusun dari :
 Selulosa
 Hemiselulosa
 Pektin
 Mukopeptid
 Periplastik
 Silikat
 Asam Alginat
 Asam Fukosintat
g. Algae hidup di daerah :
 Pelagial (laut)
 Limmion (air tawar)
 Litoral (pasang surut)

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 4


 Dasar laut (sublitoral, profundal, bental, sampai abisal)
h. Ada yang berupa :
 Pleuston (terapung-apung antara batas tanah dan air)
 Neuston (terapung-apung di permukaan air). Gerakannya pasif dan aktif.
 Plankton (hidup bebas di air). Gerakannya sangat pasif.
- Haliplankton (di laut)
- Limnoplankton (di danau)
- Helioplankton (di kolam)
- Potamoplankton (di sungai)
Contoh tumbuhan Algae :

a. Chlamidomonas intermedia
b. Volvox Africana
c. Euglena viridis

IV. FUNGI
Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk
benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman
disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup
secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit
(merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di
darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua
cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri,
kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang
untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi, konidium,
zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan
menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium.
Ciri-ciri dari Fungi :
a. Organ tubuhnya berupa thallus tanpa klorofil.
b. Thallus fungi berupa benang-benang yang disebut filamen. Filamen itu
bercabang dan disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Miselium
membentuk suatu jalinan yang disebut rhizomorf.
c. Miselium ada yang berupa :
 Miselium bersepta (septate mycellium)

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 5


 Miselium tidak bersepta (aseptate mycellium)
 Miselium yang tidak bersepta dan berinti banyak disebut koenosite
(coenocyt)
d. Struktur Thallus :
 Aseluler (tidak berupa sel) :
- Plasmodiophora brassicae (penyebab penyakit “clubroot” pada kubis)
 Uniseluler (terdiri dari satu sel) :
- Rhizopus nigricans (jamur tape)
 Multiseluler (terdiri dari banyak sel) :
- Aspergillus sp.
- Penicillium sp.
- Auricularia auricula (jamur kuping)
e. Tidak berklorofil sehingga tidak bisa berfotosintesis
f. Cara hidup fungi ada yang :
 Heterotrof
- Obligat parasitis, misalnya Peronospora, Plasmopara
- Fakultatif saprofitis, misalnya Phytophthora infestans
- Fakultatif parasitis, misalnya Fusarium
- Obligat saprofitis, misalnya Rhizopus, Mucor, Penicillium
 Simbiosis
- Lichenes, yaitu simbiosis anatara Algae dan Fungi
- Mikorhiza, yaitu simbiosis antara Fungi dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi
g. Dinding sel terbuat dari khitin dan selulosa
h. Jaringannya berupa jaringan semu yang disebut plektenchym, terdiri dari :
 Prosenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan pagar
 Pseudoparenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan sponsa
i. Tempat hidup pada tempat yang gelap dan lembab, misal :
 Pada tanah, batu, batang pohon
 Pada sisa-sisa tumbuhan/hewan
 Sebagai parasit pada tanaman
j. Siklus hidup fungi ada yang bersifat :
 Holokarpik (fase vegetatif dan fase generatif sendiri-sendiri)

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 6


 Eukarpik (fase vegetatif dan fase generatif tumbuh pada satu induk)
Contoh dari Fungi :

a. Plamodiophora brassiceae
b. Saccharomyces cerevisiae
c. Aspergillus spp
Daur hidup Fungi

Meiosis
Meiosis Spora
Spora istirahat
istirahat dalam
dalam tanah
tanah Berkecambah
Berkecambah

Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n) Zoospora
Zoospora (n)
(n)

Fase Haploid Masuk akar

Fase Myxamoeba
Myxamoeba
Fase diploid
diploid
Dalam akar rambut Meiosis, Mitosis

Myxamoeba Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n)
Myxamoeba (2n)
(2n)
Gametaganium
Gametaganium

Zoogamet
Zoogamet (n)
(n) (biflagel)
(biflagel)

V. LICHENES
Ciri-ciri tumbuhan Lichenes :
a. Organ tubuh berupa thallus yang merupakan simbiosis antara Algae dengan
Fungi
b. Struktur thallusnya multiseluler (terdiri dari banyak sel)
c. Tipe thallus ada yang berupa :
 Foliose (berbentuk seperti daun)
Misalnya : Graphis scripta
 Squamulose (berbentuk seperti sisik)
Misalnya : Cora pavonia
 Frutikose (berbentuk silinder bercabang)
Misalnya : Usnea barbata
d. Komponen thallus terdiri dari 2 bagian, yaitu :
 Komponen fungi disebut mycobiont mempunyai miselium
 Komponen algae disebut phycobiont mempunyai klorofil
e. Cara hidup adalah simbiosis mutualistis

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 7


 Fungi : menyerap air dan hara mineral
 Algae : berfotosintesis
f. Tempat hidup ada yang di :
 Tanah, disebut terricolous
 Pohon, disebut corticolous
 Batu, disebut saxicolous
g. Berdasarkan penyebaran Algae pada thallus, maka ada yang disebut :
 Homoiomerus, apabila sel algae tersebar merata pada thallus
 Heteromerus, apabila sel algae pada lapisan tertentu dari thallus
h. Thallus algae terdiri dari 3 lapisan :
 Sebelah atas : lapisan algae
 Sebelah tengah : lapisan hifa jamur
 Sebelah bawah : lapisan korteks dari batang yang ditumpanginya
Contoh tumbuhan Lichenes :

a. Calacium, sp
b. Pettigera praetexta
c. Cora paronia

VI. BRYOPHYTA
Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang
menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan
peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi
untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki
dinding sel yang terdiri dari selulosa.

Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara
melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit dalam
(korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk
mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel
daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.
Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel
berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 8


benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam-
garam mineral.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis,
kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit
berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti
akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium
dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.

Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran
keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk
dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam
gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina)
bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut
leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada. Jika
anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah
satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium
saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).

Ciri-ciri tumbuhan Bryophyta :


a. Organ tubuh berupa thallus yang terdiri dari : rhizoid, stipe, phylloid
b. Belum mempunyai berkas pembuluh
c. Mempunyai klorofil sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amilum
d. Cara hidupnya ada yang :
 Autotrof, biasanya pada tanah lembab
 Epifitis, biasanya menempel pada batang pohon
e. Ada pergantian generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit
f. Generasi sporofit :
 Hidupnya hanya sebentar, menumpang pada generasi gametofit
 Bersifat aseksual, diploid, hidup sebagai parasit
g. Generasi gametofit :
 Hidupnya lebih lama dari generasi sporofit

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 9


 Bersifat seksual dan haploid
h. Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit
i. Gametangium jantan disebut juga antheridium
j. Gametangium betina disebut juga arkhegonium
k. Spora terdapat dalam sporogonium
Contoh tumbuhan Bryophyta :
a. Anthoceros fusiformis
b. Sphagnum fimbricatum
c. Calobrium blumei

VII. PTERIDOPHYTA
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ
reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut
berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis,
korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku
pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung.
Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak
bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil
daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah
terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi
tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau
fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan


sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut
indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan
menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku
peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 10


kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu
megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi
dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara
homospora dan heterospora menghasilkan spora pbentuk dan ukurannya sama
tetapi berbeda jenis kelamin (ex Equisetum debile/paku ekor kuda).

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang


menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki
daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui
pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium)
dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti pada
lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan/metagenesis.
Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora dan heterospora.
Ciri-ciri tumbuhan Pteridophyta :
a. Organ tubuh sudah berupa cormus, karena itu termasuk kedalam Cormophyta
Cormus terdiri dari : akar, batang, dan daun
b. Sudah mempunyai berkas pembuluh karena itu termasuk kedalam
Tracheophyta
c. Mempunyai klorofil, sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amylum
d. Cara hidup :
 Autotrof
 Epifit
e. Ada pergantian generasi yang terdiri atas :
 Generasi sporofit
 Generasi gametofit
f. Generasi sporofit bersifat aseksual, diploid, hidupnya lama
g. Generasi gametofit bersifat seksual, haploid, hidupnya sebentar
h. Daunnya ada 2 macam, yaitu ada daun fertil (sporofit), daun steril
i. Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya, maka disebut isomorfik
j. Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut
heteromorfik
k. Daun muda menggulung

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 11


l. Daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium)
m. Spora terdapat dalam sporangium
n. Kumpulan spora disebut sorus
o. Sorus terdapat pada sporofit
p. Tipe sorus ada yang terbuka ada juga yang tertutup oleh indusium
q. Mempunyai strobilus (kumpulan sporofil)
 Spora terdapat dalam sporangium
 Sporangium terdapat pada sporofil
 Sporofil berkumpul pada ujung cabang atau ranting membentuk strobilus
r. Tipe spora :
 Homospora, hanya ada satu jenis spora
 Heterospora, ada mikrospora dan makrospora
Contoh tumbuhan Pteridophyta :
a. Selaginella craussiana
b. Marsilea crenata
c. Azolla pinnata

Daur hidup Pteridophyta

Macrospora
Microspora

Macroprothalium
Microrothalium

Antheridium Archegonium

Spermatozoid Zigot Ovum

Sporofit

Microsporangium Macrosporangium

Microspora Macrospora

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 12


BAB III

I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan lima ciri-ciri tumbuhan tingkat rendah (cryptogamae) secara rinci !
2. Jelaskan pembagian dari cryptogamae beserta ciri-ciri khasnya masing masing !
3. Jelaskan lima ciri-ciri dari algae secara rinci!
4. Jelaskan lima ciri-ciri dari fungi secara rinci!
5. Jelaskan lima ciri-ciri dari lichenes secara rinci beserta contohnya!
6. Jelaskan 10 ciri-ciri Bryophyta yang Anda ketahui!
7. Jelaskan 10 ciri-ciri Pteridophyta yang Anda ketahui!
8. Jelaskan perbedaan antara algae dengan fungi serta antara Bryophyta dan
Pteridophyta!

II. JAWABAN
1. Ciri-ciri cryptogamae :
a. Organ tubuh berupa thallus digolongkan kedalam thallophyta.
b. Organ principalia (alat utama) masih sederhana, terdiri dari rhizoid (akar
semu), stipe (batang semu), phylloid (daun semu).
c. Organa reproduktiva (alat pembiak) masih sederhana, yaitu berupa spora
digolongkan kedalam sporophyta.
d. Tidak pernah menghasilkan bunga, disebut juga Flowerless Plants.
e. Tingkat perkembangannya lebih rendah, disebut juga Lower Plants.
2. Cryptogamae terdiri dari :
a. Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil
b. Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa klorofil
c. Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi
d. Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan dari
sporofitnya
e. Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominan
dari gametofitnya

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 13


3. Ciri-ciri algae (ganggang) :
a. Organ tubuh algae berupa thallus berklorofil, thallus terdiri dari rhizoid, stipe,
filoid.
b. Struktur thallus uniseluler (biasanya berukuran beberapa mikron) dan
multiseluler (ada yang berukuran sampai beberapa meter).
c. Algae mengandung pigmen yang terdiri atas :
 Klorofil, terdiri dari a, b, c, d, e
 Karotenoid, terdiri dari karoten, xantofil, lycopen
 Fikobilin, fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru)
d. Cadangan makanan :
 Karbohidrat :
- Amilum
- Cyanophycean starch
- Laminarin
- Floridean starch
- Paramilon
- Leucosin
 Lemak
 Protein :
- Cyanofisin
- Mannitol
e. Struktur sel :
 Prokariotik, misal pada ganggang biru (Cyanophyceae)
 Eukariotik, misal pada ganggang merah (Rhodophyta), ganggang hijau
(Chlorophyceae), ganggang perang (Phaeophyceae)
f. Dinding sel algae ada yang tersusun dari :
 Selulosa
 Hemiselulosa
 Pektin
 Mukopeptid
 Periplastik
 Silikat
 Asam Alginat

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 14


 Asam Fukosintat
g. Algae hidup di daerah :
 Pelagial (laut)
 Limmion (air tawar)
 Litoral (pasang surut)
 Dasar laut (sublitoral, profundal, bental, sampai abisal)
h. Ada yang berupa :
 Pleuston (terapung-apung antara batas tanah dan air)
 Neuston (terapung-apung di permukaan air). Gerakannya pasif dan aktif.
 Plankton (hidup bebas di air). Gerakannya sangat pasif.
- Haliplankton (di laut)
- Limnoplankton (di danau)
- Helioplankton (di kolam)
- Potamoplankton (di sungai)
4. Ciri-ciri fungi :
a. Organ tubuhnya berupa thallus tanpa klorofil.
b. Thallus fungi berupa benang-benang yang disebut filamen. Filamen itu
bercabang dan disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Miselium
membentuk suatu jalinan yang disebut rhizomorf.
c. Miselium ada yang berupa :
 Miselium bersepta (septate mycellium)
 Miselium tidak bersepta (aseptate mycellium)
 Miselium yang tidak bersepta dan berinti banyak disebut koenosite
(coenocyt)
d. Struktur Thallus :
 Aseluler (tidak berupa sel) :
- Plasmodiophora brassicae (penyebab penyakit “clubroot” pada kubis)
 Uniseluler (terdiri dari satu sel) :
- Rhizopus nigricans (jamur tape)
 Multiseluler (terdiri dari banyak sel) :
- Aspergillus sp.
- Penicillium sp.
- Auricularia auricula (jamur kuping)

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 15


e. Tidak berklorofil sehingga tidak bisa berfotosintesis
f. Cara hidup fungi ada yang :
 Heterotrof
- Obligat parasitis, misalnya Peronospora, Plasmopara
- Fakultatif saprofitis, misalnya Phytophthora infestans
- Fakultatif parasitis, misalnya Fusarium
- Obligat saprofitis, misalnya Rhizopus, Mucor, Penicillium
 Simbiosis
- Lichenes, yaitu simbiosis anatara Algae dan Fungi
- Mikorhiza, yaitu simbiosis antara Fungi dengan akar tumbuhan tingkat
tinggi
g. Dinding sel terbuat dari khitin dan selulosa
h. Jaringannya berupa jaringan semu yang disebut plektenchym, terdiri dari :
 Prosenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan pagar
 Pseudoparenchym, yaitu jaringan semu yang menyerupai jaringan sponsa
i. Tempat hidup pada tempat yang gelap dan lembab, misal :
 Pada tanah, batu, batang pohon
 Pada sisa-sisa tumbuhan/hewan
 Sebagai parasit pada tanaman
j. Siklus hidup fungi ada yang bersifat :
 Holokarpik (fase vegetatif dan fase generatif sendiri-sendiri)
 Eukarpik (fase vegetatif dan fase generatif tumbuh pada satu induk)
5. Ciri-ciri Lichenes :
a. Organ tubuh berupa thallus yang merupakan simbiosis antara Algae dengan
Fungi
b. Struktur thallusnya multiseluler (terdiri dari banyak sel)
c. Tipe thallus ada yang berupa :
 Foliose (berbentuk seperti daun)
. Misalnya : Parmelia flavicans
 Krustose (berbentuk seperti kerak)
Misalnya : Graphis scripta
 Squamulose (berbentuk seperti sisik)
Misalnya : Cora pavonia

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 16


 Frutikose (berbentuk silinder bercabang)
Misalnya : Usnea barbata
d. Komponen thallus terdiri dari 2 bagian, yaitu :
 Komponen fungi disebut mycobiont mempunyai miselium
 Komponen algae disebut phycobiont mempunyai klorofil
e. Cara hidup adalah simbiosis mutualistis
 Fungi : menyerap air dan hara mineral
 Algae : berfotosintesis
f. Tempat hidup ada yang di :
 Tanah, disebut terricolous
 Pohon, disebut corticolous
 Batu, disebut saxicolous
g. Berdasarkan penyebaran Algae pada thallus, maka ada yang disebut :
 Homoiomerus, apabila sel algae tersebar merata pada thallus
 Heteromerus, apabila sel algae pada lapisan tertentu dari thallus
h. Thallus algae terdiri dari 3 lapisan :
 Sebelah atas : lapisan algae
 Sebelah tengah : lapisan hifa jamur
 Sebelah bawah : lapisan korteks dari batang yang ditumpanginya
6. Ciri-ciri Bryophyta :
a. Organ tubuh berupa thallus yang terdiri dari : rhizoid, stipe, phylloid
b. Belum mempunyai berkas pembuluh
c. Mempunyai klorofil sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amilum
d. Cara hidupnya ada yang :
 Autotrof, biasanya pada tanah lembab
 Epifitis, biasanya menempel pada batang pohon
e. Ada pergantian generasi, yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit
f. Generasi sporofit :
 Hidupnya hanya sebentar, menumpang pada generasi gametofit
 Bersifat aseksual, diploid, hidup sebagai parasit
g. Generasi gametofit :

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 17


 Hidupnya lebih lama dari generasi sporofit
 Bersifat seksual dan haploid
h. Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit
i. Gametangium jantan disebut juga antheridium
j. Gametangium betina disebut juga arkhegonium
k. Spora terdapat dalam sporogonium
7. Ciri-ciri Pteridophyta :
a. Organ tubuh sudah berupa cormus, karena itu termasuk kedalam Cormophyta
Cormus terdiri dari : akar, batang, dan daun
a. Sudah mempunyai berkas pembuluh karena itu termasuk kedalam
Tracheophyta
b. Mempunyai klorofil, sehingga bisa berfotosintesis, fotosintatnya berupa
amylum
c. Cara hidup :
 Autotrof
 Epifit
d. Ada pergantian generasi yang terdiri atas :
 Generasi sporofit
 Generasi gametofit
e. Generasi sporofit bersifat aseksual, diploid, hidupnya lama
f. Generasi gametofit bersifat seksual, haploid, hidupnya sebentar
g. Daunnya ada 2 macam, yaitu ada daun fertil (sporofit), daun steril
h. Kalau daun fertil dan daun steril sama bentuknya, maka disebut isomorfik
i. Kalau daun fertil dan daun steril berbeda bentuknya, maka disebut
heteromorfik
j. Daun muda menggulung
k. Daun fertil mempunyai sorus (kumpulan sporangium)
l. Spora terdapat dalam sporangium
m. Kumpulan spora disebut sorus
n. Sorus terdapat pada sporofit
o. Tipe sorus ada yang terbuka ada juga yang tertutup oleh indusium
p. Mempunyai strobilus (kumpulan sporofil)
 Spora terdapat dalam sporangium

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 18


 Sporangium terdapat pada sporofil
 Sporofil berkumpul pada ujung cabang atau ranting membentuk strobilus

q. Tipe spora :
 Homospora, hanya ada satu jenis spora
 Heterospora, ada mikrospora dan makrospora
8.

Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 19


Kelompok 7 | Klasifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi 20

Anda mungkin juga menyukai