PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 species tumbuhan, belum termasuk sekitar
100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan jamur ke
dalam tumbuhan karena kemiripannya dengan dan adda juga yang
mengelompokannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece,
2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10%
diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih
rendah, yaitu tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae), terdiri dari Algae, Fungi,
Lichenes, Bryophyta, dan Pteridophyta.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan
(tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan),
sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber
bahan kerajinan/industri, sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan.
Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya
dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji
pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan sehingga semua tumbuhan dapat
dikelompokan secara taksonomis berdasarkan cirri-ciri yang spesifik.
II. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memahami ciri-ciri tumbuhan yang termasuk
tumbuhan tingkat rendah (Algae, Fungi, Lichenes, Pteridophyta) dan mengenal
contoh-contohnya dalam kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi
tanaman secara efektif dan produktif.
a. Chlamidomonas intermedia
b. Volvox Africana
c. Euglena viridis
IV. FUNGI
Jamur merupakan organisme uniseluler maupun multiseluler (umumnya berbentuk
benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman
disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak berklorofil. Hidup
secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah organik), parasit
(merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara umum terdapat di
darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua
cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri,
kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang
untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi, konidium,
zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan
menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium.
Ciri-ciri dari Fungi :
a. Organ tubuhnya berupa thallus tanpa klorofil.
b. Thallus fungi berupa benang-benang yang disebut filamen. Filamen itu
bercabang dan disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Miselium
membentuk suatu jalinan yang disebut rhizomorf.
c. Miselium ada yang berupa :
Miselium bersepta (septate mycellium)
a. Plamodiophora brassiceae
b. Saccharomyces cerevisiae
c. Aspergillus spp
Daur hidup Fungi
Meiosis
Meiosis Spora
Spora istirahat
istirahat dalam
dalam tanah
tanah Berkecambah
Berkecambah
Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n) Zoospora
Zoospora (n)
(n)
Fase Myxamoeba
Myxamoeba
Fase diploid
diploid
Dalam akar rambut Meiosis, Mitosis
Myxamoeba Plasmodium
Plasmodium (2n)
(2n)
Myxamoeba (2n)
(2n)
Gametaganium
Gametaganium
Zoogamet
Zoogamet (n)
(n) (biflagel)
(biflagel)
V. LICHENES
Ciri-ciri tumbuhan Lichenes :
a. Organ tubuh berupa thallus yang merupakan simbiosis antara Algae dengan
Fungi
b. Struktur thallusnya multiseluler (terdiri dari banyak sel)
c. Tipe thallus ada yang berupa :
Foliose (berbentuk seperti daun)
Misalnya : Graphis scripta
Squamulose (berbentuk seperti sisik)
Misalnya : Cora pavonia
Frutikose (berbentuk silinder bercabang)
Misalnya : Usnea barbata
d. Komponen thallus terdiri dari 2 bagian, yaitu :
Komponen fungi disebut mycobiont mempunyai miselium
Komponen algae disebut phycobiont mempunyai klorofil
e. Cara hidup adalah simbiosis mutualistis
a. Calacium, sp
b. Pettigera praetexta
c. Cora paronia
VI. BRYOPHYTA
Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai sel-sel dengan plastida yang
menghasilkan klorofil a dan b. lumut bersifat autotrof. Lumut merupakan tumbuhan
peralihan antara tumbuhan lumut berkormus dan bertalus. Lumut dapat beradaptasi
untuk tumbuh di tanah, belum mempunyai jaringan pengangkut, sudah memiliki
dinding sel yang terdiri dari selulosa.
Batang dan daun tegak memiliki susunan berbeda-beda. Batang apabila dilihat secara
melintang akan tampak susunan sebagai berikut selapis sel kulit, lapisan kulit dalam
(korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk
mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Sel-sel
daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.
Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel
berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong. Rizoid seperti
Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri dari: vaginula, seta, apofisis,
kaliptra, kolumela. Sporofit tumbuh pada gametofit menyerupai daun. Gametofit
berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid yang berfungsi seperti
akar. Jika sporofit tidak memproduksi spora, gametofit akan membentuk anteridium
dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.
Reproduksi lumut bergantian antara fase seksual dan aseksual melalui pergiliran
keturunan atau metagenesis. Reproduksi aseksual dengan spora haploid yang dibentuk
dalam sporofit. Reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet-gamet dalam
gametofit. Ada dua macam gametangium yaitu arkegonium (gametangium betina)
bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, yang sempit disebut
leher dan anteridium (gametangium jantan) berbentuk bulat seperti gada. Jika
anteridium dan arkegonium dalam satu individu tumbuhan lumut disebut berumah
satu (monoesis). Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium
saja tumbuhan lumut disebut berumah dua (diesis).
VII. PTERIDOPHYTA
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ
reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut
berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis,
korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa
rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku
pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung.
Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak
bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil
daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah
terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi
tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau
fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
Macrospora
Microspora
Macroprothalium
Microrothalium
Antheridium Archegonium
Sporofit
Microsporangium Macrosporangium
Microspora Macrospora
I. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan lima ciri-ciri tumbuhan tingkat rendah (cryptogamae) secara rinci !
2. Jelaskan pembagian dari cryptogamae beserta ciri-ciri khasnya masing masing !
3. Jelaskan lima ciri-ciri dari algae secara rinci!
4. Jelaskan lima ciri-ciri dari fungi secara rinci!
5. Jelaskan lima ciri-ciri dari lichenes secara rinci beserta contohnya!
6. Jelaskan 10 ciri-ciri Bryophyta yang Anda ketahui!
7. Jelaskan 10 ciri-ciri Pteridophyta yang Anda ketahui!
8. Jelaskan perbedaan antara algae dengan fungi serta antara Bryophyta dan
Pteridophyta!
II. JAWABAN
1. Ciri-ciri cryptogamae :
a. Organ tubuh berupa thallus digolongkan kedalam thallophyta.
b. Organ principalia (alat utama) masih sederhana, terdiri dari rhizoid (akar
semu), stipe (batang semu), phylloid (daun semu).
c. Organa reproduktiva (alat pembiak) masih sederhana, yaitu berupa spora
digolongkan kedalam sporophyta.
d. Tidak pernah menghasilkan bunga, disebut juga Flowerless Plants.
e. Tingkat perkembangannya lebih rendah, disebut juga Lower Plants.
2. Cryptogamae terdiri dari :
a. Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil
b. Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa klorofil
c. Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi
d. Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan dari
sporofitnya
e. Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominan
dari gametofitnya
q. Tipe spora :
Homospora, hanya ada satu jenis spora
Heterospora, ada mikrospora dan makrospora
8.