Regnum Plantae
Kata kunci:
lumut, paku, spora, biji, buah
Pada bab ini kamu akan mempe- gametofit, sporofit, autotrof
lajari ciri-ciri berbagai divisi
tumbuhan dan peranannya dalam
kehidupan. Setelah mempelajari
bab ini diharapkan kamu dapat
mendeskripsikan ciri umum divisi
dalam regnum Plantae dan
mengkomunikasikan peranannya
dalam kehidupan.
Peta Konsep
Regnum Plantae
Klasifikasi Simbiosis dengan
ada tidaknya jaringan pembuluh Organisme Lain
Atracheophyta Tracheophyta
paku
lumut Spermatophyta
terdiri dari
Gymnospermae Angiospermae
mengalami
pergiliran keturunan
sporofit gametofit
etiap hari kamu tentu menjumpai berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan sangat beragam
S bentuk dan dapat beradaptasi hampir di semua tempat di Bumi. Dalam sistem klasifikasi
tumbuhan dimasukkan dalam regnum Plantae. Bagaimanakah ciri-ciri divisi dalam
Regnum Plantae? Bagaimana perkembangbiakan dan apakah manfaatnya?
Semua organisme dalam Regnum Plantae atau tumbuhan
selnya bersifat eukariotik, multiseluler yang mempunyai ciri
khusus yaitu bersifat fotoautotrof (memperoleh makanan
dengan fotosintesis yang memanfaatkan sumber energi dari
matahari), tumbuh secara tak terbatas (mempunyai bagian yang
sel-selnya selalu aktif membelah yaitu daerah meristem), selnya
mempunyai dinding yang kaku terbuat dari selulosa, tidak
mempunyai organ gerak aktif, tidak mempunyai sistem saraf
Gambar 7.1 Tumbuhan bersifat foto-
dan indra, serta menunjukkan pergantian generasi antara haploid
autotrof, merupakan
dan diploid dalam daur hidupnya. Generasi diploid dikenal produsen dalam suatu
sebagai sporofit dan generasi haploid dikenal sebagai gametofit ekosistem.
Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006
yang menghasilkan sel-sel gamet. Sel-sel tumbuhan telah
mengalami diferensiasi sempurna membentuk jaringan yang
menyusun organ akar, batang, dan daun sejati.
Ukuran tumbuhan bervariasi. Kamu dapat menemukan
tumbuhan yang berukuran hanya beberapa milimeter hingga
mencapai tinggi lebih dari 90 meter. Diperkirakan ada 300.000
hingga 350.000 jenis tumbuhan. Sampai dengan tahun 2004,
287.655 jenis telah diidentifikasi, 258.650 jenis merupakan
tumbuhan berbunga dan sekitar 15.000 jenis termasuk
tumbuhan lumut.
Tumbuhan mempunyai pigmen yang berperan sebagai pusat
fotosintesis (klorofil a, klorofil b, dan karotenoid), sehingga
bersifat autotrof dan menyimpan cadangan makanan dalam
bentuk pati. Hanya ada sedikit tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga hidup sebagai parasit pada
organisme lain. Oleh karena itu tumbuhan memegang peranan
penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan di bumi
karena rantai makanan diawali oleh tumbuhan hijau sebagai
produsen. Semua energi yang digunakan oleh makhluk hidup
dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui fotosintesis. Selain itu
fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang penting bagi semua
makhluk hidup.
Regnum Plantae meliputi tiga kelompok tumbuhan yaitu
tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji
(Spermatophyta). Berdasarkan ada tidaknya jaringan
pengangkut, tumbuhan dibedakan menjadi dua golongan yaitu
tumbuhan nonvaskular (Atracheophyta) dan tumbuhan
vaskular (Tracheophyta). Tumbuhan nonvaskular belum
mempunyai berkas pengangkut yang sesungguhnya, meliputi
berbagai jenis lumut. Tumbuhan vaskular sudah memiliki xilem
dan floem sebagai alat pengangkutan. Di samping itu sudah Gambar 7.2 Sel tumbuhan bersifat
memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormus) sehingga sering eukariotik, berdinding
sel, dan mempunyai
disebut sebagai tumbuhan berkormus. Berdasarkan alat klorofil.
perkembangbiakannya, tumbuhan berpembuluh dapat Sumber: Bank Gambar Penerbit, 2006
dibedakan menjadi tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
1. Ciri-Ciri Lumut
Lumut belum memiliki berkas pembuluh sejati (jaringan
pengangkut air dan makanan tidak dapat dibedakan menjadi
xilem dan floem). Organ penyerap hara dan organ fotosintetik
dapat dibedakan dengan mudah, namun belum memiliki akar
dan daun sejati. Organ penyerap haranya adalah rizoid. Daun
terdiri dari beberapa lapis sel yang disebut mikrofil, umumnya
tersusun rapat menutupi batang. Lumut tingkat tinggi telah
memiliki sel-sel khusus yang mengangkut air yang diserap dari
dalam tanah yang menyerupai xylem. Semua lumut bersifat
fotoautotrof yaitu memperoleh makanan dengan fotosintesis
karena daunnya mempunyai kloroplas yang mengandung
Gambar 7.3 Lumut menghasilkan klorofil a, klorofil b, dan karotenoid.
spora sebagai alat Lumut tidak mempunyai lapisan kutikula yang mencegah
perkembangbiakan.
kehilangan air, sehingga lumut menghendaki habitat yang
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2005
lembab atau basah, tidak terpapar sinar matahari langsung, baik
di atas tanah, bebatuan, atau di kulit pepohonan, Beberapa jenis
beradaptasi sebagai tumbuhan air, sedang jenis yang lain tumbuh
pada musim basah dan menjadi dorman ketika musim kering.
Meskipun dapat ditemukan hampir di semua tempat, namun
tidak ditemukan lumut yang hidup di laut. Tumbuhan lumut
sering disebut tumbuhan pelopor, karena dapat tumbuh di suatu
tempat yang tidak dapat ditumbuhi jenis tumbuhan lain. Ini
terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi lumut
dan tumbuhan yang lain.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang
menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Beberapa
spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata
dan untuk membuat media tanam dalam budidaya tanaman
secara hidroponik. Di Florida lumut Fontias antipyretica yang
hidup di sungai yang alirannya tenang sering digunakan untuk
membantu memadamkan kobaran api karena daunnya dapat
menyimpan banyak air.
operkulum
tunas
spora dilepaskan spora
protonema
sporangium rizoid
organ
gametofit jantan seks
sporofit dewasa
sperma
embrio anteridium
arkegonium
ovum
arkegonium gametofit betina
Gambar 7.5 Lumut mengalami pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.
Sumber: Encyclopedia Britannica, 2006
Kegiatan 7.1
3. Klasifikasi Lumut
Tumbuhan lumut meliputi tiga divisi yaitu lumut hati
(Hepatophyta), lumut daun (Bryophyta), dan lumut tanduk
(Anthocerophyta).
a. Divisi Hepatophyta
Hepatophyta meliputi sekitar 8.000 jenis yang kebanyakan
hidup di tempat lembab seperti pada batang pohon, tanah,
atau batu cadas. Lumut ini membentuk massa berupa
lembaran dengan tepi yang terbelah-belah (disebut talus)
yang berbentuk seperti hati. Pada beberapa jenis, talus ini
membentuk daun sehingga lumut hati dapat dibedakan
menjadi lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun (sering
Gambar 7.6 Marchantia polymorpha disebut lumut sisik). Contoh lumut hati bertalus yaitu
salah satu jenis lumut Marchantia polymorpha, M. berteroana, Ricciocarpus natans,
hati. R. frostii. Lumut hati berdaun misalnya Porella.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
b. Divisi Bryophyta
Meliputi sekitar 14.000 jenis lumut daun yang dibagi menjadi
tiga ordo yaitu Bryales, Sphagnales, dan Andreales. Lumut
daun lebih mudah dikenali karena sering dijumpai di tempat
yang agak terbuka. Semua lumut daun mempunyai batang
dan daun semu yang berdiri tegak. Pada ujung batang
terdapat alat perkembangbiakan generatif yaitu anteridium
B Tumbuhan Paku
V
protalium jantan protalium betina
anteridium arkegonium
zigot
tumbuhan paku
mikrosporofil makrosporofil
mikrosporogonium makrosporogonium
Kegiatan 7.2
Struktur Tumbuhan Paku
A. Tujuan
Mengamati struktur tumbuhan paku.
B. Alat dan Bahan
1. Beberapa jenis tumbuhan paku.
2. Kaca pembesar
C. Cara Kerja
1. Carilah beberapa jenis tumbuhan paku yang dapat kamu temukan di sekitar rumah
atau sekolahmu. Jika memungkinkan, cabutlah dengan hati-hati dan bawalah ke
laboratorium.
2. Amatilah bagian-bagian tumbuhan paku dan buatlah gambar disertai keterangan
bagian-bagiannya.
3. Amatilah ujung daun yang masih muda dengan kaca pembesar. Semua jenis paku
ujung daun muda selalu menggulung.
4. Temukan bagian tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Dengan
menggunakan kaca pembesar gambarlah sorus dan bagian-bagiannya.
D. Pertanyaan untuk Diskusi
1. Bagaimanakah struktur tumbuhan paku? Apakah fungsi bagian-bagian tumbuhan
paku?
2. Bagian manakah yang menghasilkan spora?
3. Tumbuhan paku yang kamu amati termasuk fase gametofit ataukah fase sporofit?
Bagaimanakah ciri-ciri fase gametofit dan sporofit tumbuhan paku?
4. Jelaskan daur hidup tumbuhan paku.
Tugas 7.2
serbuk sari
ei
os
ovarium
Juniperus dan Taxus, strobilus betina mengalami modifikasi
tanaman buah kerucut hingga menyerupai buah buni. Beberapa tumbuhan konifer
pinus betina
buluh
sayap
zigot
serbuk sari berumah satu, namun banyak pula yang berumah dua.
sel telur Tumbuhan konifer dimanfaatkan sebagai tanaman hias,
ovulum
penghasil resin, sumber bahan bangunan, bahan baku kertas,
perkecambahan biji fertilisasi
batang korek api, dan lain-lain. Contoh: Pinus mercusii
Gambar 7.18 (a) Biji pohon pinus dan (pinus), Cupressus, Auraucaria, Agathis alba (damar), Abies
(b) daur hidup pinus.
balsama (balsam), Sequoia, Juniperus, dan Taxus.
Sumber: Microsoft Encarta, 2006
Tugas 7.3
1. Carilah salah satu jenis tumbuhan Magnoliopsida yang
ada di sekitar rumah atau sekolahmu, kemudian
amatilah struktur akar, batang, daun, bunga, dan
bijinya. Bagaimanakah ciri-ciri tumbuhan dikotil?
2. Carilah informasi pemanfaatan tumbuhan Magno-
liopsida beserta contoh tumbuhannya.
b. Liliopsida
Kelompok tumbuhan Liliopsida mempunyai akar serabut
dan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Batangnya tidak
berkambium, tidak bercabang-cabang, tetapi beruas-ruas.
Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya. Semua
Liliopsida merupakan tumbuhan monokotil yang memiliki
biji berkeping satu, mencakup sekitar 50.000 jenis yang
dikelompokkan menjadi 40 famili. Beberapa jenis
mempunyai habitus pohon, namun kebanyakan berupa
herba semusim atau tahunan. Batangnya bercabang sedikit
atau tidak sama sekali. Daunnya memiliki pelepah pada
pangkalnya, kebanyakan berupa daun tunggal dengan
tulang daun yang sejajar atau melengkung. Jaringan
pembuluh tersusun dalam berkas yang tersebar dalam
jaringan empulur. Batangnya tidak mempunyai kambium
sehingga hanya terjadi pertumbuhan oleh jaringan primer.
Bunga Liliopsida mempunyai bagian bunga dengan jumlah
kelipatan 3.
Dikotil Monokotil
tulang daun menyirip batang berkambium, letak tulang daun sejajar batang tidak berkambium,
atau menjari berkas teratur atau melengkung letak berkas pembuluh tersebar
Tugas 7.4
• Regnum plantae meliputi berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai ciri selnya
eukariotik, multiseluler, selnya berdinding dari selulosa, dan mempunyai klorofil
sehingga bersifat fotoautotrof.
• Tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya jaringan
pembuluh yaitu Atracheophyta dan Tracheophyta. Atracheophyta meliputi berbagai
jenis lumut, sedangkan Tracheophyta meliputi berbagai jenis paku dan tumbuhan
berbiji (spermatophyta).
• Tumbuhan lumut umumnya berukuran kecil, tidak menghasilkan bunga atau biji,
akar berupa rizoid, tidak mempunyai sistem pembuluh, mengalami pergiliran
keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit dominan dan fase sporofit
berumur pendek, tergantung pada gametofit, dan menghasilkan spora sebagai alat
perkembangbiakan. Tumbuhan lumut meliputi tiga divisi, yaitu Hepatophyta,
Bryophyta dan Antocerophyta.
• Tumbuhan paku bentuk dan ukurannya bervariasi, tidak menghasilkan bunga
maupun biji, dan telah mempunyai sistem pembuluh. Paku mengalami pergiliran
antara fase gametofit dan sporatif. Fase gametofit hidup bebas dan fase sporofit
membentuk spora pada daun sehingga terdapat dua jenis daun yaitu tropofil dan
sporofil. Meliputi empat divisi yaitu Psilodophyta, Lycopophyta, Equisetophyta, dan
Pteridophyta.
• Tumbuhan berbiji mempunyai sistem pembuluh yang jelas dan menghasilkan biji
sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal bijinya tumbuhan berbiji
dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tetutup.
• Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) bakal bijinya tidak dilindungi oleh daun
buah, maliputi empat divisi yaitu Pinophyta, Cycadophyta, Ginkgophyta, Gnetophyta.
• Tumbuhan biji tetutup (Angiospermae) bakal bijinya terletak di dalam daun buah,
meliputi dua divisi yaitu Liliopsida dan Magnoliopsida. Liliopsida meliputi berbagai
tumbuhan monokotil sedangkan Magnoliopsida meliputi berbagai tumbuhan dikotil.
1. Tumbuhan paku yang menghasilkan dua 3. Generasi gametofit pada tumbuhan lumut
jenis spora yang berbeda disebut paku .... adalah ....
a. homospor d. ekor kuda a. sporogonium d. protonema
b. heterospor e. sarang burung b. sporangium e. protalium
c. peralihan c. anteridium
2. Pada lumut, sel telur yang telah dibuahi 4. Spagnum dapat dimanfaatkan dalam
akan tumbuh menjadi .... kehidupan sehari-hari sebagai ....
a. protonema a. makanan ternak
b. anteridium b. makanan
c. arkegonium c. menghancurkan batu
d. protalium d. membentuk tanah
e. sporogonium e. pengganti kapas
Wacana