Muthia – X8
15. Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan dan dapatdigunakan sebagai pengganti kapas, sumber
antara fase vegetatif (fase sporofit) dan fase generatif bahan bakar
(fase gametofit). Tumbuhan lumut yang sering terlihat • Menjaga tanah dari erosi dan kekeringan pada musim
merupakan fase gametofit. kemarau. Contohnya Spaghnum sp
16. Hidup secara berkoloni. • Vegetasi perintis setelah Lichen (lumut kerak)
Muthia – X8
Menghasilkan satu jenis spora, misalnya Lycopodium ➢ Sporangium dibentuk diketiak ruas batang yang
(paku kawat). Spora dari paku ini dikenal sebagai menghasilkan 1 jenis spora dengan bentuk dan
‘Lycopodium powder’ yang dapat meledak di udara ukuran sama (homospora)
apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak dan ➢ Gametofit (n) tersusun dari sel sel yang tidak
pada jaman dulu digunakan sebagai lampu kilat untuk berklorofil sehingga zat organic di dapat dari
pemotretan. simbiosis dengan jamur
➢ Contoh : Rhynia (paku purba tidak berdaun,
• Paku Heterospora sudah punah), Psilotum, dan, Tmesipteris
Muthia – X8
➢ Gametofit berukuran kecil dan berklorofil
➢ Contoh : Equisetum ramosissimun, Equisetum
arvense, Clamites (sudah punah)
• Paku Peralihan
• Paku homosfor
Muthia – X8
• Marsilea crenata dan Alsophila glauca dimakan A. GYMNOSPERMAE
sebagai sayur Tumbuhan berbiji terbuka.
• Lycopodium cernuum untuk karangan bunga
• Lycopodium clavatum sebagai hana obat batuk dan Ciri ciri umum :
sesak nafas 1. Belum memiliki bunga sejati
• Azolla pinnata sebagai pupuk hijau 2. Badan penghasil serbuk sari atau bakal biji
• Equisetum debile sebagai obat diuretic disebut strobilus jantan dan betina
• Selaginella plana sebagai obat penyembuh luka 3. Bakal biji menempel pada daun buha dan selalu
tampak
• Spora Lycopodium sp untuk pembuatan petasan
4. Habitus berupa semak, perdu, dan pohon
• Equisetum sp untuk bahan penggosok atau amplas
5. Akar dan batang berkambium
6. Akar tunggang
7. Batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
cabang
8. Pembuahan tunggal
Indikator 9 : Ciri Ciri Tumbuhan Biji
1. Organisme multiseluler
Pembagian berdasar struktur strobilus :
2. Selnya eukariotik (memiliki inti)
3. Dinding sel terususn atas selulosa
1. Cycadinae (Palem Sagu)
4. Berklorofil
Conto : Chycas rumphii (pakis haji), Cycas
5. Organisme autotroph, menghasilkan makanan sendiri
revolute, Dioon edule, dan Zamia floridiana
dengan fotosintesis
2. Coniferinae
6. Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati
Contoh : Pinus merkusii, Agathis dammara,
7. Sudah memiliki berkas pengangkut
Cupressus lusitanica, dan Podocarpus nerii
8. Pada umumnya, sudah memiliki bunga sebagai organ
follus
reproduksi
3. Gnetinae
9. Tidak mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan
Contoh : Gnetum gnemon (melinjo), Epedra
10. Berkembang biak dengan biji
sinica, dan Welwitshicia mirabilis
11. Habitatnya sebagian besar di darat, namun ada juga
4. Ginkgoinae
yang di air
Contoh : Ginko biloba, Ginko adiantoides
(punah), dan Ginko gardneri (punah)
Indikator 10 : Klasifikasi Tumbuhan Biji
Muthia – X8
Ciri ciri :
1. Biji berpeing dua
B. ANGIOSPERMAE 2. Akar tunggang
Tumbuhan berbiji tertutup. 3. Batang bercabang dan ruas tidak jelas
4. Akar dan batang berkambium
Ciri ciri umum : 5. Kelopak Bungan 2, 4, 5, atau
1. Bakal niji tumuh dalam daging buah kelipatannya
2. Habitus beruoa herba, semak, perdu, dan pohon 6. Bentuk daun beraneka ragam
3. Memiliki akar, batang, dan daun sejati
4. Memiliki bunga sejati yang memilikiu perhiasan Klasifikasi :
Bunga dan alat perkembang biakan
➢ Euphorbiaceae (getah)
➢ Papiloniaceae (kacang)
Pembagian : ➢ Solanaceae (terong)
➢ Asteraceae (aster)
5. Monokotil ➢ Malvaceae (kapas)
Ciri ciri : ➢ Rubiaceae (kopi)
1. Akar serabut ➢ Casuarinaceae
2. Batang beruas, tidak berkambium
3. Batang umumnya tidak bercabang
4. Tulang daun sejajar atau melengkung Indikator 11 : Reproduksi Tumbuhan Biji
5. Jumlah kelopak bunga keliptan 3
6. Biji berkeping satu A. GYMNOSPERMAE
Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora
Klasifikasi : yaitu berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora
berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan)
➢ Gramineae (rumput) dan berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora
➢ Orchidaceae (anggrek) berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina).
➢ Palmae (pinang) Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur liang biji (
➢ Musaceae (pisang) mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen chamber)
➢ Zingiberaceae (jahe) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi
betina.
6. Dikotil
Muthia – X8
Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari
berkembang menjadi sperma. Pada saat penyerbukan,
serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, B. ANGIOSPERMAE
sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk Angiospermae dapat berkembang biak secara generatif
sari. Jika terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot yang dan vegetatif
berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut
jatuh pada tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan baru.
Penyerbukan pada Gymnospermae dilakukan dengan
perantara angin (anemokori)
Muthia – X8
• Rangka profera berupa duri disebut spikula yang
mengandung zat kapur atau kalsium
Indikator 13 : Ciri Ciri Invertebrata • Habitat di air tawar dan laut
• Permukaan tubuh berpori
Indikator 14 : Struktur Tubuh Invertebrata • Perkembangbiakan :
o Vegetative : membentuk kuncup atau tunas
Indikator 15 : Daur Hidup Invertebrata o Generative :peleburan gamet
• Tubuh terdiri atas 3 lapisan, yaitu :
Indikator 16 : Peranan Invertebrata o Lapisan luar (ectoderm) terdiri dari sel sel
epidermis, sel pipoh (pinakosit)
o Lapisan mesoglea, berbahan gelatin yg
mengandung sel amoebosit (mengedarkan
CIRI CIRI UMUM INVERTEBRATA makanan), porosit atau miosit (membuka dan
menutup pori) dan arkeosit (membentuk sel lain
• Tidak memiliki tulang belakang seperti gamet)
• Tidak memiliki tulang endoskeleton keras o Lapisan dalam (endoderm) terdiri dari sel
• Organisme multiseluler yang tidak memiliki dinding sel koanosit yang mengandung falgek, vakuola,
• Mayoritas berukuran kecil dan nucleus. Berfungsi untuk mencerna
• Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yaitu, kepala, dada makanan.
dan perut
• Alat pernafasan menggunakan atau melalui kulit
• Bereproduksi secara seksual dengan fungsi gamet PERANAN PORIFERA :
jantan dan betina • Spongia dan Hippospongia untuk spons mandi
• Tidak membuat makanan sendiri. • Zat kimia yyang dikeluarkan untuk obat kanker
• Menyusun bodiversitas dasar samudra
• Hewan spons Cliona dapat mengebor batu
karangsehingga membantu pelapukan
A. PORIFERA (Hewan Berpori)
• Hewan spons laut yang berawarna cerah untuk
• Bersel banyak hiasan di dalam akuarium air laut
• Bersifat sesil atau statis dengan tampilan seperti
tumbuhan
• Memiliki system saluran untuk sirkulasi air
Muthia – X8
B. COELENTERATA (Hewan Berongga)
Muthia – X8
• Tidak memiliki otak tetapi impuls saraf berjalan
melalui tubuh mereka dan mampu mendeteksi
sinyal dari lingkungan.
• Tubuh mengalami metagenesis.
• Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual
(dengan tunas yang menempel pada hewan
induknya) dan seksual (melalui fertilisasi, yaitu
dengan penyatuan sperma dengan sel telur hingga
membentuk zigot).
• Sistem respirasi melalui seluruh tubuh secara difusi.
• Terbagi atas dua bentuk tubuh, yaitu polip
(hidupnya tak bebas dan menempel pada substrat
tertentu) dan medusa (dapat hidup bebas dengan
cara berenang dan berbentuk seperti payung).
• Lubang di bagian bawahnya berfungsi sebagai
mulut dan sekaligus anus.
• Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh dengan
membentuk jala, yaitu berupa ganglion saraf.
• Secara teoritis, hewan ini abadi karena dapat
kembali meremajakan diri secara berulang-ulang.
Meskipun dapat mati karena kompetisi, predasi,
atau penyakit.
Muthia – X8
• Dinding tubuh teridir atas tiga lapisan, yaitu • Cacing pita Tanenia saginata dan Taenia
ektoderm, mesoderm, danendoderm (juga disebut solium hidup parasite di usus manusia
triploblastik).
• Alat pencernaan berupa gastrovaskular
• Epidermis lunak dan ada yang bersilia, terdapat alat
penghisap atau kait terutapa pada platyhelminthes
yang berisfat parasit
• Sistem ekskresi terdiri dari sel-sel api, yaitu sel-sel
berbulu getar yang berhubungan dengan saluran
ekskresi (flame sel dan solenosit)
• Sistem saraf terdiri atas ganglion (cincin saraf di
ujung anterior dari satu sampai tiga saraf tepi)
• Bersifat hermafrodit, reproduksi secara generatif
dengan menghasilkan telur yang bersifat
mikroskopis
• Tidak memiliki skeleton, rongga tubuh, sistem
peredarah darah dan sistem respirasi
• Dapat hidup didalam air, dalam tanah, dan ada yang
hidup didalam tubuh manusia
PERANAN PLATHYHELMINTES :
• Plathyhelmintes umumnya merugikan karena
parasite pada tubuh manusia, hewan ternak,
burung, dan ikan D. NEMATHELMINTHES (Cacing Gilig)
• Gyrodoctylus salaries (salmon fluke) dari kelas • Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang)
Monogenea menyerang ikan di kolam
• Tertutup lapisan lilin (kutikula)
pembenihan
• Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik
• Schistosona mansani (blood flukes)
pseudoselomata
menyebabkan skistosomiasis yang
• Mempunyai mulut, anus, tidak berkaki dan silium
menyebabkan pendarahan saat mengeluarkan
feses, menyebabkan kerusakan hati, gangguan • Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat,
jantung dan limpa, serta gangguan ginjal kutub, hingga tropis.
Muthia – X8
• Hidup bebas dan sebagian parasit
• Tidak memiliki jantung dan peredaran darah, tetapi
memiliki cairan mirip darah.
• Kelamin terpisah (jantan dan betina)
PERANAN NEMATHELMINTES :
• Umumnya bersifat parasite karena
menyebabkan penyakit pada manusia
o Ascaris lumricoides
o Ancylostoma duodenale
o Enterobius vermicularis
o Wuchereria bancrofti E. ANNELIDA (Cacing Gelang)
o Onchorcerca volvulus • Tubuh berbentuk seperti gelang
o Trichinella spiralis • Tiproblastik selomata
• Parasite pada tumbuhan kentang dan tomat • System bilateral
seperti Globodera rostochiensis • Setiap ruas tubuh memiliki alat ekresi (nefridium)
• Alat pencernaan lengkap
• System peredaran darah tertutp
PERANAN ANNELIDA :
• Sumber makanan seperti cacing wowo dan
palolo
• Meggemburkan tanah seperti caing tanah
• Obat tipus seperti cacing tanah
• Makanan ikan dan burung seperti tubifex
• Kerugian : Pacet dan lintah menghisap darah
manusia dan vertebrata lainnya
Muthia – X8
• Reproduksi melalui perkawinan (kopulasi) dan
parthenogenesis
PERANAN ARTHROPODA :
• Sumber makanan seperti udang dan kepiting
• Penghasil madu yaitu lebah madu
• Bahan industry kain sutera yaitu pupa kupu
kupu sutera
• Membantu penyerbukan tanaman
• Serangga predator sebagai pemberantas hama
tanaman secara biologi
F. ARTHROPODA
• Tiproblastik selomata dengan simetris bilateral
• Kaki dan tubuh beruas
• Mempunyai kerangka luar (eksoskeleton) dari
bahan kitin
• Mempunyai mata majemuk (faset) dan mata tunggal
(oselus)
• Mengalami pergantian kulit (eksdisis)
Muthia – X8
o Sebagai hiasan dinding, pajangan,
contohnya cangkang kerang
• Kerugian
o Teredo navalis merusak kerang piaraan
dan bangunan kapal
o Bekicot dan siput telanjang merusak
tanaman budiday
o Siput air tawar merusak inang oerantara
cacing hati
G. MOLLUSCA
• Hewan bertubuh lunak
• Habitat di air laut, air tawar, dan darat
• Simetri bilateral, tiploblastik selomata
• Umumnya bercangkang
• Organ kelamin terpisah dan tidak terjadi
reprosduksi aseksual
• Tubuh terdiri atas kaki, massa visceral, dan mantel
• System pencernaan lengkap
• Reproduksi seksual, umumnya gonokoris atau
hermaprodit
Muthia – X8
• Bernafas dengan insang kulit
• Sistem pencernaan lengkap
• Mulut terletak di permukaan oral
PERANAN ECHINODERMATA :
• Keuntungan
o Sebagai pemakan materi organic,
kotoran, dan bangkai laut sehingga
terjaga keseimbangan ekosistem laut
o Sumber makanan seperti teripang dan
telur landak laut
• Kerugian
o Bintang laut merugikan pembudidaya
tiram mutiara dan kerang laut karena
menjadi predator hewan budidaya
tersebut
Muthia – X8