Anda di halaman 1dari 9

Lumut (Bryophyta)

Kelompok 5
• Shella
• Ramzy Ikram
• Medina Azzahra
• Mark Van Jacobin Franklin

https://www.gurupendidikan.co.id/tumbuhan-lumut/
Pengertian
Tumbuhan lumut Bryophytes yang berasal dari bahasa Yunani
yaitu Bryon yang berarti “lumut” sedangkan Phyton yang
berarti “tumbuhan”. Setiap jenis-jenis tumbuhan lumut
mempunyai ciri-ciri yang berbeda, namun ada juga yang
hampir sama. Tumbuhan lumut ini biasanya berwarna hijau
karena tumbuhan lumut memiliki sel-sel dengan plastid yang
menghasilkan klorofil a dan b. Jadi lumut bersifat autotrof.
Tubuh lumut dapat dibedakan menjadi dua yaitu sporofit dan
gametofit. Yang berdasarkan strukturnya tubuh lumut dimana
tumbuhan lumut masih berupa talus tetapi ada pula yang
menganggap bahwa lumut telah berkormus atau telah
memiliki akar, batang dan daun. Namun yang lebih tepatnya
pada tumbuhan lumut merupakan peralihan antara tumbuhan
bertalus dengan tumbuhan berkormus.
Ciri-Ciri
Metagenesis pada lumut Daun pada tumbuhan lumut mempunyai sel-
sel yang kecil, sempit, panjang, dan
mengandung kloroplas yang tersusun seperti
jala. Terdapat juga sel-sel mati yang berfungsi
sebagai tempat persediaan air dan
penyimpanan cadangan makanan. Tumbuhan
lumut mempunyai akar dalam bentuk rizoid
yang melekat pada tempat tumbuhnya lumut.
Rizoid ini juga berfungsi untuk menyerap air
serta garam-garam mineral ke dalam tubuh
lumut. Dalam proses metagenesis ini, lumut
mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase
gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid).
Lumut memiliki dua alat perkembangbiakan
(gametangium), yaitu arkegonium sebagai sel
gamet betina, dan anteridium sebagai sel
gamet jantan.
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum :
• Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan yang bertalus ( talofita )
dengan tumbuhan berkormus ( kormofita ).
• Tumbuhan lumut berukuran tinggi rata-rata kurang lebih 1-2 cm yang
paling tinggi mencapai 20 cm.
• Tumbuhan lumut berbentuk lembaran, tumbuhan kecil memiliki bagian
yang menyerupai akar atau rizoid, batang dan daun.
• Dalam tubuh tumbuhan lumut mengandung sel-sel yang berkloroplas (
klorofil untuk fotosintesis ) dan tidak memiliki jaringan pengangkut.
• Bersifat autotrof karna tumbuhan lumut sudah memiliki klorofil.
• Tumbuhan lumut belum memiliki jaringan pengangkut xylem dan floem.
• Memiliki lapisan pelindung, kutikula dan gametangium.
• Tumbuhan lumut hidup dirawa dan ditempat yang lembab.
• Tumbuhan lumut menyerap air secara imbibisi.
• Umumnya tumbuhan lumut berwarna hijau karna sel-selnya memiliki
kloroplas ( plastida ).
Klasifikasi
1. Lumut Daun (Musci)Lumut daun mempunyai akar rizoid,
batangnya tegak dan bercabang, dan daunnya kecil. Ia
berkembang biak dengan membentuk kuncup di cabang-cabang.
Contoh lumut daun antara lain Sphagnum sp., Funaria, dan
Andraea petrophila.
2. Lumut Hati (Hepaticeae)Tubuh lumut hati terbagi menjadi dua
lobus seperti hati yang disebut talus yang tidak terbentuk menjadi
akar, batang, dan daun. Lumut hati dapat melakukan reproduksi
aseksual dengan sel yang disebut gemma (struktur seperti
mangkuk yang terdapat di permukaan gametofit). Contoh lumut
hati, yakni Marchantia polymorpha, Lunularia, dan Porella.
3. Lumut Tanduk (Anthocerotaceae)Kloroplas tunggal yang
berukuran lebih besar kebanyakan lumut adalah keistimewaan
lumut ini. Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh
seperti tanduk pada gametofit. Contoh lumut tanduk adalah
Anthoceros natansdan Anthoceros leavis.
Reproduksi pada lumut
Lumut mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis). Dalam
proses metagenesis ini, lumut
mengalami dua fase kehidupan,
yaitu fase gametofit (haploid) dan
fase sporofit (diploid).
Lumut memiliki dua alat
perkembangbiakan
(gametangium), yaitu
arkegonium sebagai sel gamet
betina, dan anteridium sebagai sel
gamet jantan. Berikut adalah
bagan tahapan metagenesis yang
terjadi pada tumbuhan lumut.
Peranan Tumbuhan Lumut pada Manusia
Beberapa spesies tumbuhan lumut mempunyai peranan
penting dalam kehidupan manusia, diantaranya:
 Spesies lumut Marchantia polymorpha , biasa
dimanfaatkan sebagai obat hepatitis.
 Jenis-jenis lumut gambut yang termasuk dalam genus
Sphagnum biasa digunakan sebagai pengganti
kapas. Sphagnum juga berfungsi untuk membantu
penyerapan air dan menjaga kelembaban tanah.
 Cephalozoella massalongoi, spesies lumut ini biasa tumbuh
di tanah atau batuan yang mengandung tembaga sehingga
dapat digunakan sebagai indikator keberadaan tembaga.
 Asplenium nidus, biasa digunakan sebagai tanaman hias.
Peranan tumbuhan Lumut dalam Ekosistem
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang
menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutanLumut
ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan
lembab.

Anda mungkin juga menyukai