Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

PROTISTA

CIRI-CIRI
 Sudah memiliki membrane inti (eukariotik).
 Ada yang bersifat Uniseluler, maupun multiseluler.
 Ada yang hidupnya soliter (sendiri) maupun bekelompok
 Bersifat aerob (membutuhkan oksigen) untuk respirasi pada mitokondrianya, dan beberapa juga Anaerob
(tidak butuh oksigen) yang bersimbiosis bersama bakteri aerob.
 Berdasarkan pemenuhan makanannya, ada yang heterotrof dan ada pula yang autotrof (fotoautotrof)
 Berperan sebagai fitoplankton, sebagai produsen pada jaring-jaring makanan untuk organisme yang hidup
dilaut
 Habitat di lingkungan yang lembab, ada pula yang hidup bebas dan ada pula yang bersimbiosis dengan
organisme lain (simbiosis mutualisme, parasitisme, maupun komensalisme).
 Beberapa memiliki alat gerak.
 Reproduksi ada yang secara aseksual (Vegetatif) dan ada pula yang seksual (generatif)
 Pada kondisi kurang baik, membentuk kista

KLASIFIKASI PROTISTA
Berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara hidupnya:
1. Protista Mirip Hewan
 Sering disebut Protozoa yang bersel tinggal
 Tubuh protozoa sangat kompleks (segala proses kehidupan terjadi didalam sel)
 Membrane plasma terbuat dari protrin dan lemak.
 Organelnya terdiri dari reticulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, plastida, dam vakuola.
 Memiliki 1 inti sel atau lebih (seperti pada ciliata yang punya 2 inti sel)
 Bersifat heterotrof, dan memiliki panjang bervariasi sekitar 2-7 mm.
 Reproduksi protozoa, ada yang secara aseksual (Pembelahan biner & Pembentukan tunas) dan
ada pula yang seksual (konjugasi)
 Berdasarkan alat geraknya :
a. Rhizopoda (sarcodina)
- Alat gerak kaki semu (pneudopodia) dan Bentuk sel berubah-ubah
- Sitoplasma terdiri dari ektoplasma dan endoplasma
- Reproduksinya pembelahan biner (Amoeba)
- Contoh : Amoeba sp., Foraminifera
b. Ciliata (infusoria)
- Alat gerak rambut getar (silia)
- Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab
- Silia dapat menimbulkan efek pusaran untuk mengimpulkan makanan
- Reproduksi dengan aseksual (Pembelahan biner transversal / melintang), dan seksual
(konjugasi)
- Contoh : Paramecium caudatum
c. Flagellata (mastigophora)
- Alat gerak bulu cambuk (Flagel)
- Flagel juga berguna untuk menangkap makanan dan alat peraba
- Reproduksi secara aseksual dengan membelah diri secara membujur.
- Contoh pada Trypanosoma, Trichomonas dan Lishmania.
d. Sporozoa
- Tidak punya alat gerak, bergerak dengan mengubah bentuk selnya
- Hidup sebagai parasit.
- Contoh: Plasmodium (Sporozoa penyakit malaria).
a. Inangnya adalah Anopheles sebagai inang definitive (tempat reproduksi seksual) dan
Manusia sebagai inang intermediet (tempat reproduksi aseksual).
b. Jenis Plamodium terdiri atas :
 Plasmodium vivax (malaria tertiana tak ganas)
 Plasmodium ovale (malaria tertiana ganas)
 Plasmodium malariae (malaria kuartana tak ganas)
 Plasmodium falciparum (malaria kuartana ganas)

2. Protista Mirip Tumbuhan


 Dikenal dengan Alga atau Ganggang
 Salah satu alga yang sering ditemukan di sawah adalah jenis alga hijau ( Euglena viridis) dan alga
merah (Euglena sanguinea)
 Alga tidak punya akar, batang dan daun serta jaringan akut
 Bentuknya bervariasi
 Uniseluler yang hidup berkoloni dan multiseluler berbentuk filament atau seperti benang
 Dapat melakukan fotosintesis karena punya pigmen warna yang menyerap energi matahari (pigmen
klorofil = alga hijau, fukosatin = alga coklat, dan xantofil = alga kuning-hijau)
 Bersifat autotrof
 Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (binary fission), Pembentukan kuncup (budding) dan
pembentukan spora
 Reproduksi seksual : proses konjugasi
 Reproduksi aseksual-seksual : Vulva melalui fase gametofit (pembentukan sel haploid) dan sporofit
(penggabungan sel haploid menjadi diploid)
 Dikelompokan menjadi 11 kelompok
a. Chloropytha (alga hijau) h. Euglenophyta
b. Phaeophyta (alga coklat) i. Charophyta
c. Rhodophyta (alga merah) j. Ivophyta
d. Chryophyta (alga emas) k. Cynobacteria (ganggang biru) (yang masuk
e. Xanthophyta (alga kuning-hijau) kedalam kingdom monera di klasifikasi 5
f. Bacilliriophyta (diatom) kingdom)
g. Pyrrophyta (dinoflagellata)

a. Chlorophyta (Alga Hijau)


 Bentuk bervariasi, bersel sayu dan banyak berkoloni, bentuk benang, dan lembaran
 Memiliki membran inti sel (eukariot)
 Punya klorofil a dan b dan pigmen karoten
 Berperan sebagai fitoplankton
 Reproduksi vegetative : pembelahan sel, fragmentasi berkoloni dan filament, dan
pembentukan zoospore (alga dua flagel), aplonospora (spora tak bergerak), dan
autospora (aplonospora mirip sel induk)
 Reproduksi generative : isogami (peleburan dua gamet yang sama), anisogami
(peleburan dua gamet tak sama), dan oogami (peleburan gamet sperma dan gamet sel
telur)
 Klasifikasi Chlorophyta berdasrkan bentuk dan pergerakan :
1) Alga hijau sel satu 3) Alga hijau koloni tak
(Chlorella) gerak (Hydrodictyon)
2) Alga hijau sel satu 4) Alga hijau koloni bergerak (Volvox)
bergerak 5) Alga hijau benang atau filament
(Chlamydomonas) (Spirogyra)
6) Alga hijau talus (Ulva)
b. Phaeophyta (Alga Coklat)
 Berpigmen coklat (fukosantin), berklorofil a dan b, karoten dan xantofil
 Mengandung zat cadangan makanan (minyak laminarin dan asam alginate)
 Menyerupai tumbuhan tinggi dan beberapa memiliki gelembung sebagai alat apung
Reproduksi vegetative dengan fragmentasi dan reproduksi generative dengan isogami
atau oogami serta mengalami pergeseran keturunan antara fase gametofit dan sporofit
 Klasifikasi Phaeophyta berdasarkan pergiliran keturunan:
1) Isogenerate = Fase gametofit dan sporofit sama (iso = sama generate =
turunan). Contoh : Ectocarpus
2) Heterogenerate = Fase gametofit berukuran kecil, fase sporofit berukuran
besar (hetero = beda, generate = turunan). Contoh : Laminaria
3) Cyclosporae = Fase sporofit : aseksual dominan (generasi diploid) tidak
berbentuk haploid. Haploid hanya sel-sel gamet. Contoh : Fucus, Sargasum,
Turbinaria.
c. Rhodophyta
 Berwarna merah (pigmen fikoeritrin), berklorofil a dan d, karoten dan fikosianin
 Hidup di laut dan di air tawar
 bertalus satu sel dan ada juga seperti benang
 Tidak memiliki flagel
 Dinding sel berlapis dan mampu menimbun kalsium karbonat (CaCO3)
 Kloroplas mengandung pirenoid (penyimpan hasil fotosintesis), floridosid (senyawa
gliserin dan galaktosa), dan tetes-tetes minyak.
 Beberapa berbentuk filamen dan membentuk struktutr kompleks bercabang menyerupai
bulu/pipih menyebar menyerupai pita
 Tumbuh pada bebatuan hingga kedalaman 90 meter dpl.
 Reproduksi aseksual dengan spora dan mengalami pergeseran keturunan antara fase
gametofit dan sporofit
 Jenis Rhodophyta adalah Gelidium, Chondrus, Euchema, dan Gracilia.
d. Chrysophyta
 Berpigmen kuning-keemasan (Chrysos) dari karoten xantofil, berklorofil dan karatenoid
(fukosantin dan dadinosantin)
 Tidak memiliki pirenoid dan kloroplas kecil-kecil
 Zat cadangan makanan berupa minyak (lemak) dan sedikit pati.
 Alat gerak berupa flagel dengan jumlah tidak sama tiap genus.
 Hidup berfotoautotrof dan tidak punya dinding sel serta ditemukan di air tawar dan di air
laut
 Reproduksi secara vegetative (tak kawin)
 Contohnya ditemukan di air tawar yaitu Vaucheria.

3. Protista Mirip Jamur


 Banyak ditemukan di tanah lembab dan bersifat heterotroph
 Klasifikasi menjadi 2 kelompok:
a. Myxomycota
- Disebut juga dengan jamur lendir karena massa lendir menyebar dalam daur hidupnya
(plasmodium yang banyak inti sel)
- Bersifat seperti Amoeba sp. pada fase aseksual dan bersifat seperti jamur pada fase
seksual
- Ciri khusus mempunyai flagel untuk bergerak sehingga tidak dimiliki oleh kingdom jamur
- Beberapa anggota jamur lendir adalah Arcyria, Lycogala dan Physarium
b. Oomycota
- Dikenal dengan jamur air karena hidup di air.
- Struktur tubuh tersusun atas benang-benang hifa
- Anggota jamur air adalah Saprolegnia, Phytophthora, dan Pythium.

PERANAN PROTISTA DALAM KEHIDUPAN


1. Protista yang Menguntungkan
No. Nama Protista Peranan
1. Foraminifera Sebagai indicator adanya minyak bumi
2. Phaeophyta (Alga Coklat) Sebagai pengemulsi dalam industry es krim, sebagai obat-obatan, dan cat
3. Laminaria lavaniea Sebagai pupuk pertania dan makanan ternak
4. Laminaria digitalis Sebagai obat penyakit gondonk
5. Rhodophyta (Ganggang merah) Sebagai bahan campuran es, bahan kosmetika, bahan pembuat agar-agar,
pemadat media pertumbuhan bakteri.
6. Ulva Sebagai sumber makanan berupa sayur
7. Chlorella Sebagai sumber makanan alternative bergizi tinggi
8. Chrysophyta (alga keemasan) Menghasilkan Tanah diatom dari deposit silica cangkang alga keemasan
9. Silika dari alga keemasan Sebagai bahan penyaring penjernihan cairan, sebagai ampelas, dan penggosok
perak

2. Protista yang Merugikan (umumnya dari jenis protozoa yang bersifat parasite penyebab penyakit
No. Nama Protista Nama Penyakit
1. Entamoeba ginggivalis Penyakit gingivitis (kerusakan gigi dan gusi)
2. Entamoeba hystolitica Disentri
3. Trypanosoma gambiens dan T. rhodesience Penyakit tidur
4. T. evansi Penyakit surra
5. T. vaginalis Penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria
6. T. cruzi Penyakit Chagas (anemia) pada anak-anak
7. T. brucei Penyakit nagana pada hewan ternak
8. Leishmania donovani Penyakit kala azar (leismania)
9. Plasmodium Penyakit malaria
10. Toxoplasma Penyakit toxoplasmosis
11. Saprolegnia Parasite insang ikan yang terluka
12. Phytophthora infestans Penyakit late blight pada kentang

Anda mungkin juga menyukai