Anda di halaman 1dari 4

PROTISTA

Peta konsep
Protista

 Ciri – ciri
 Struktur tubuh
Mirip  Klasifikasi
 Peranan Mirip
jamur tumbuhan

Mirip
 Oomycotina hewan  Chlorophyta
 Myxomycotina  Rhodophyta
 Phaeophyta
 Rhizopoda  Chrysophyta
 Flagelata  Euglenophyta
 Ciliata  Phyrophyta
 Sporozoa

A. Ciri Protista
 Tubuhnya umumnya uniseluler dan beberapa multiseluler dengan organel sel sangat sederhana
 Memiliki selaput inti (eukariotik)
 Organel bermembran (endomembran)
 Habitat protista adalah di air tawar, laut dan di tempat basah atau sebagai parasit.
B. Protista Mirip Jamur
Organisme kelompok ini tidak dimasukkan ke dalam kelompok fungi karena struktur tubuh dan cara
perkembangbiakkan yang berbeda. Reproduksi mirip fungi dan struktur membran sel mirip alga.
Berdasarkan bentuk tubuh ada 2 kelompok :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
 jamur yang paling sederhana
 mempunyai 2 fase hidup, yaitu :
fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amoeba (plasmodium)
fase tubuh buah menyerupai fungi
 pada stadium miselium tersusun hifa soenositik (berinti banyak)
 reproduksi : secara vegetatif dengan spora kembara yang disebut myxoflagelata. Sedangkan
generatif dengan cara singami.
 contoh spesies : Physarum polycephalum
2. Oomycotina
 bersifat heterotrof
 tubuhnya terdiri atas hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti
(soenositik).
 Reproduksi :
1. vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang terdapat dalam zoosporangium.
2. generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh
menjadi individu baru.
Contoh spesies :
 Saprolegnia sp. : parasit di ikan
 Phytophora infestans : parasit pada kentang
 Phytophora faberi : parasit pada karet
 Phytophora citrifolia : parasit pada jeruk
 Phytium sp : penyebab rebah semai
C. Protista mirip tumbuhan (Algae)
Filum Ciri umum Contoh Keterangan
Chlorophyta  Pigmen klorofil a dan b Chlorella bersel sel, untuk PST
(alga hijau)  Bentuk unisel, benang, dan
Chlamydomo memiliki 2 flagel, kloroplas
lembaran
nas bentuk mangkuk
 Dinding sel selulosa
Spyrogyra filamen, kloroplas bentuk
 Reproduksi aseksual
spiral, konjugasi
zoospora dan fragementasi,
seksual dengan konjugasi
 Habitat di air tawar Ulva bentuk lembaran
 Peranan : fitopalankton
Hydrodixton bentuk filamen jala
Eugleno-  Pigmen dominan hijau Euglena bersel satu, memiliki stigma,
phyta (klorofil) viridis dan satu flagel
 Bentuk uniseluler, tanpa
dinding sel
 Memiliki alat gerak flagel
Phyrophyta/  Pigmen klorofil, karoten, Noctiluca pendar bahari, menyebabkan
Dinoflagellata xantofil miliaris pasang merah di laut (red tide)
(alga api)  Dinding sel selulosa
 Memiliki 2 flagel
 Penyebab peristiwa ”red tide”
Chyrsophyta  Pigmen dominan β-karoten Navicula tubuh terdiri atas dua bagian
(alga emas)  Umumnya uniseluler (Diatomae) yaitu kotak (hipoteka) dan tutup
 Dinding sel : kersik/silika (epiteka
 Habitat umumnya di air laut Ochromonas uniseluler yang mempunyai dua
 Reproduksi : aseksual : flagela, satu panjang dan satu
zoospora berflagela banyak pendek
sedangkan seksual: Pinnularia, mirip dengan diatome.
persatuan sel sperma dan
ovum Vaucheria hidup berkoloni dalam filamen
 Memiliki epiteka dan hipoteka yang berbentuk tabung
 Peranan : bahan
penggosok membentuk
tanah diatomae
Rhodophyta  Bentuk talus Eucheuma thallus silindris rumput laut
(alga Merah)  Pigmen dominan fikoeritrin spinosum, penghasil karagenan, di
 Dinding sel : manan xilan Indonesia
 Habitat : air laut dominan Gracillaria di perairan negara yang agak
 Reproduksi aseksual : spora sp. dingin.
dan seksual : persatuan sel
spermatium dan karpogonium Gelidium sp. agak rapuh di perairan dingin.
 Peranan agar-agar
Phaeo-  Pigmen dominan fukosantin
phyta (alga  Dinding sel : selulosa dan Turbinaria sp seperti pohon
pirang asam alginat Sargassum ada gelembung udara sehingga
coklat )  Reproduksi aseksual : sp mengambang di permukaan laut
zoospora berflagela dua
sedangkan secara seksual Fucus sp terdapat di pantai perairan
melalui isogami /oogami dingin yang berbatu-batu.
 Penghasil asam alginat
bahan kosmetik
 Bentuk talus
Sumber : dhifanhanifan.blogspot.com.
Gambar : Macam-macam alga Gambar : Macam-macam protozoa

D. Protista mirip hewan (Protozoa)


Klasifikasi berdasarkan alat gerak yang dimiliki :
Kelas Ciri Contoh Keterangan
Rhizopoda  memiliki alat gerak Entamoeba histolityca disentri amuba
(Sarcodina) berupa kaki semu Entamoeba gingivalis radang gusi
(pseudopodia/rhizopoda)
Radiolaria bahan penggosok
 memiliki vakuola
Foraminifera petunjuk adanya
makanan dan vakuola
(tanah globigerina) minyak bumi
kontraktil
 hidup bebas dan parasit
Flagellata/  alat geraknya berupa Trypanosoma penyakit tidur
Mastigophora flagel gambiense
T. rhodosiense
Trypanosoma cruzl penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra
Leishmania donovani, penyakit kalaazar
Tricomonas vaginalis keputihan
Sporozoa  tidak memiliki alat Plasmodium falciparum malaria tropikana
gerak. Plasmodium vivax malaria tertiana
 pembiakan secara
vegetatif (Skizogoni) Plasmodium malariae malaria quartana
dan secara generatif Toxoplasma gondii cacat embrionik
(Sporogoni)
 alat gerak berupa silia Paramaecium 2 inti, konjugasi
Ciliata/  dua inti (makronukleus caudatum
Infusoria mikronukleus) Balantidium coli balantidiosis
 reproduksi dengan Vorticella berbentuk terompet
pembelahan dan Stentor berbentuk lonceng
konjugasi
Didinium pemangsa paramecium
Daur hidup Plasmodium ada dua, yaitu :
(a) Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni)
Di dalam tubuh nyamuk Anopheles sp, Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada
lambung nyamuk, makrogamet dan mikrogamet kemudian bersatu dan membentuk zigot, kemudian
masuk ke dalam dinding usus nyamuk tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet dan ookista,
kemudian menjadi bentuk sporozoit, bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan
menghasilkan spora aseksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.
(b) Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni)
Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan
menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit,
akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi
eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit.
Dengan demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan
eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan tubuh
manusia menjadi demam.

Anda mungkin juga menyukai