Anda di halaman 1dari 5

POLA KETENAGAAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

RSUD AKHMAD BERAHIM


2021
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka melaksanakan pekerjaan, tugas pokok, dan fungsi pegawai di lingkungan
Rumah Sakit Daerah Akhmad Berahim dibutuhkan pegawai yang memiliki profesionalisme
dan kompeten.
Keberhasilan mutu pelayanan administrasi tata usaha Rumah Sakit Daerah Akhmad
Berahim sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya dan peran aktif seluruh
pegawai. Oleh karena itu perlu adanya suatu panduan yang dijadikan sebagai acuan dalam pola
ketenagaan administrasi tata usaha.
Dalam merencanakan kebutuhan pegawai, Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad
Berahim telah menyusun panduan pola ketenagaan yang memuat tentang metode perhitungan
tenaga, kualifikasi staf dan uraian tugas pegawai. Metode perhitungan kebutuhan pegawai di
Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim menggunakan analisis beban kerja dan atau
berdasarkan rumus perhitungan kebutuhan tenaga sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Dengan menyusun pola ketenagaan di Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim
diharapkan proyeksi/estimasi kebutuhan staf setiap unit pelayanan dapat efektif dan efesian;
tenaga struktural, jabatan fungsional umum (JFU), jabatan fungsional tertentu (JFT) dan
Jabatan lain yang diperlukan sesuai dengan pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan
persyaratan lainnya yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja dengan WISN
(Workload Indicators of Staffing Need) adalah indikator yang menunjukkan besarnya
kebutuhan tenaga pada sarana berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi atau relokasi tenaga
akan lebih mudah dan rasional. Kelebihan metode ini mudah dioperasikan, mudah digunakan,
secara teknis mudah diterapkan, komprehensif dan realistis. Adapun langkah perhitungan
kebutuhan SDM berdasarkan WISN (Workload Indicators of Staffing Need) ini meliputi 5
langkah, yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja

Waktu Kerja Tersedia = A – (B+C+D+E) x F


A. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja bertujuan untuk memperoleh waktu kerja tersedia SDM Unit
Administrasi Tata Usaha di RSUD Akhmad Berahim selama kurun waktu satu tahun.
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah sebagai berikut :
1. Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No. 13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan, pada umumnya dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1
tahun ada 312 hari kerja. Jika 1 minggu 5 hari kerja maka dalam 1 tahun ada 260 hari
kerja (5 Hari Kerja x 52 minggu).(A)
2. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap
tahun. (B)
3. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS untuk
mempertahankan setiap kategori dan meningkatkan SDM memiliki
kompetensi/profesionalisme hak untuk mengikuti pelatihan/kursus/lokakarya dalam 6
hari kerja. (C)
4. Hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri terkait tentang hari
libur nasional dan cuti bersama tahun 2021 adalah 16 hari libur nasional dan 4 hari untuk
cuti bersama. (D)
5. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu
1 tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin
sebanyak 6 hari kerja. (E)
6. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No.13 Tahun
2003 umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 8 jam untuk 5 hari kerja.
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan
waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut :

KODE FAKTOR TATA USAHA KETERANGAN

A Hari Kerja 260 Hari/Tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun

C Pendidikan dan Pelatihan 12 Hari/Tahun

D Hari Libur Nasional 16 Hari/Tahun

E Ketidak hadiran Kerja 6 Hari/Tahun


F Waktu Kerja 8 Jam/Tahun

Waktu Kerja Tersedia = A-(B+C+D+E) 214 Jam/Tahun

Hari Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F 1.712 Jam/Tahun

Hari Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F x 60 102.720 Menit/Tahun

B. Menyusun Standar Beban Kerja


Dalam menyusun standar beban kerja di hitung dari rata-rata waktu per kegiatan yang
dilakukan fisioterapis di Unit Fisioterapi. Kegiatan pokok yang dimasukkan yaitu kumpulan
berbagai jenis kegiatan sesuai standar operasional pelayanann untuk menghasilkan
pelayanan yang semaksimal mungkin. Rumus untuk menghitung standar beban kerja adalah
sebagai berikut :

Waktu Kerja Yang Tersedia


Standar Beban Kerja =
Rata−rata waktu per kegiatan pokok

C. Menyusun Standar Kelonggaran


Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk mengetahui faktor kelonggaran
kategori tenaga yang meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan
suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
kuantitas atau jumlah kegiatan pokok / pelayanan. Penyusunan faktor kelonggaran dapat
dilaksanakan melalui pengamatan mengenai kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung
dengan pelayanan, misalnya rapat, istirahat, sholat, makan. Frekuensi kegiatan dalam satu
hari, minggu, bulan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan. Rumus untuk
menghitung standar kelonggaran adalah sebagai berikut :

Rerata Waktu Faktor Kelonggaran


Standar Kelonggaran =
Waktu Kerja Tersedia per Tahun
D. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja
Perhitungan Kebutuhan Tenaga bertujuan untuk memperoleh jumlah dan jenis kategori
SDM per unit kerja sesuai beban kerja selama 1 tahun. Data dan informasi yang dibutuhkan
untuk perhitungan kebutuhan tenaga kerja meliputi :
1. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
a. Waktu Kerja Tersedia
b. Standar Beban Kerja
c. Standar Kelonggaran
2. Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang
telah dilaksanakan di tiap unit kerja RS selama kurun waktu 1 tahun.
Adapun Rumus untuk menghitung Kebutuhan Tenaga adalah sebagai berikut :

Kuantitas Kegiatan Pokok+ Standar Kelonggaran


Kebutuhan Tenaga =
Standar Beban Kerja

Anda mungkin juga menyukai