A. PENDAHULUAN
1
Peramalan jangka pendek ini untuk waktu satu tahun dan selama-
lamanya dua tahun. Tehnik analisis ini memerlukan penggunaan rasio
atau pedoman penyusunan staf standar dalam upaya mengidentifikasi
kebutuhan personalia.
Salah satu cara untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan beban kerja diformulasikan oleh Peter J. Shipp (1998)
dan dianjurkan oleh WHO. Panduan penghitungan kebutuhan tenaga
kerja ini telah disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit di Indonesia.
Metode beban kerja ini mudah dioperasikan, mudah digunakan, secara
teknis dapat diterima, komprehensif, realistis dan dapat diterima oleh
manajer medik maupun manajer non-medik.
1. LANGKAH PERTAMA :
Menetapkan unit kerja dan kategori tenaga. Kita ambil
contoh unit kerja yang digunakan adalah unit kerja teknis
2
(hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi) dan kategori
tenaga yang dipilih adalah Analis Kesehatan.
2. LANGKAH KEDUA :
Menetapkan waktu kerja yang tersedia bagi tenaga Analis
Kesehatan selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk
menetapkan waktu kerja yang tersedia adalah :
1. Hari kerja ( A ). Suatu contoh, di suatu instalasi laboratorium
rumah sakit, pelayanan dilaksanakan selama 24 jam yang
dibagi dalam 3 shift sehingga dalam seminggu terdapat 7 hari
kerja.
2. Cuti tahunan ( B ). Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari dalam
satu tahun.
3. Pendidikan dan pelatihan ( C ). Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit, Pranata Laboratorium memiliki hak
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 5 hari kerja
per tahun.
4. Hari libur nasional ( D ). Dalam waktu satu tahun terdapat 15
hari libur nasional.
5. Ketidakhadiran kerja ( E ). Dengan adanya sistem shift,
sesudah bertugas pada sore dan malam hari seorang Pranata
Laboratorium mendapatkan ekstra libur selama 1 hari. Di
Instalasi Patologi Klinik rata-rata ketidakhadiran kerja dalam
satu bulan selama 7 hari
6. Waktu kerja ( F ) Pada umumnya waktu kerja selama sehari
adalah 8 jam.
Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya dilakukan
penghitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus
sebagai berikut :
3
Tabel berikut menunjukkan jumlah waktu kerja yang tersedia
dalam setahun.
= 249 hari/tahun
= 1992 jam/tahun
= 119520 menit/tahun
4
3. LANGKAH KETIGA :
Menyusun standar beban kerja. Standar beban kerja
adalah volume atau kuantitas beban kerja selama 1 tahun untuk
setiap kategori tenaga (dalam hal ini adalah Analis Kesehatan).
Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per tahun.
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun standar
beban kerja untuk kategori tenaga adalah sebagai berikut :
1. kategori tenaga pada unit kerja yang telah ditetapkan pada
langkah pertama di atas,
2. standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional tetap yang berlaku,
3. rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh kategori tenaga (Analis
Kesehatan) untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan, dan
4. data dan informasi kegiatan pelayanan di masing-masing unit
pelayanan teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi)
5
3. standar beban kerja Analis Kesehatan tiap satu tahun dihitung
dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
Standar beban kerja = waktu tersedia per tahun : rerata waktu
per kegiatan pokok.
4. LANGKAH KEEMPAT :
Menyusun standar kelonggaran yang bertujuan untuk
mengetahui faktor kelonggaran kategori tenaga yang meliputi jenis
kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatau kegiatan
yang tidak terkait langsung atau tidak dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya kuantitas atau jumlah kegiatan pokok / pelayanan.
Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui
pengamatan dan wawancara kepada tenaga Analis Kesehatan
mengenai :
1. Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan,
misalnya rapat, istirahat, sholat, makan;
2. Frekuensi kegiatan dalam satu hari, minggu, bulan; waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
Adapun rumus untuk menghitung faktor kelonggaran adalah
sebagai berikut :
6
Tabel berikut adalah standar kelonggaran Pranata
Laboratorium :
Jumlah 0.104
5. LANGKAH KELIMA :
Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja yang bertujuan
untuk memperoleh jumlah dan kategori tenaga Analis Kesehatan per
unit kerja sesuai dengan beban kerja selama 1 tahun. Sumber data
yang diperlukan untuk penghitungan kebutuhan tenaga ini terdiri dari:
1. data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya, yaitu waktu
kerja tersedia, standar beban kerja dan standar kelonggaran;
2. kuantitas kegiatan pokok selama kurun waktu satu tahun, dimana
penulis mengambil data kuantitas kegiatan pokok selama satu
tahun.
Data kegiatan pada pelayanan di tiap unit teknis yang telah
diperoleh, Standar Beban Kerja , dan Standar Kelonggaran merupakan
sumber data untuk menghitung kebutuhan tenaga Pranata
Laboratorium dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
7
C. PENUTUP
8
ANALISI KEBUTUHAN SDM LABORATORIUM
BERDASARKAN BEBAN KERJA
RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
DI SUSUN
RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
9
VlSI MISI MOTTO DAN TUJUAN
VISI
Menjadi Rumah Sakit yang mendahulukan pelayanan prima serta sarana dakwah
MISI
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat bahwa sampai menegah ke atas.
2. Meningkatkan pelayanan dan kesejateraan sumber daya insani dengan
mengamalkan pedoman hidup islami warga Muhammadiyah dalm mengelolah
amal usaha kesehatan
MOTTO
Pengabdianku Ibadahku
TUJUAN
Direktur
RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
10
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua sehingga berhasil
menyusun Program K3 Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Muhammadiyah
Cabang Mamajang Kota Makassar.
Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang selain
mempunyai fasilitas pelayanan yang sangat kompleks, juga didukung oleh
pemberian pelayanan dari multi profesi. Pemberian pelayanan yang baik harus
ditunjang oleh pemberi pelayanan yang berkompetensi harus ditingkatkan
diantaranya dengan melakukan penilaian kinerja kepada semua pegawai.
Program K3 ini sangat penting sebagai acuan bagi semua pegawai yang ada
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Muhammadiyah Cabang Mamajang
Kota Makassar yang disusun berdasarkan penjabaran dari keputusan Direktur
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota
Makassar nomor 800/30.13.a/RSUD – SJ/I/2013 tentang Program K3 pegawai di
RSIA Sitti Khadijah III Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota Makassar.
Kami menyadari panduan ini masih sangat tidak sempurna, untuk itu kami
harapkan masukan untuk penyempurnaan di kemudian hari. Dan Untuk itu penyusun
mengucapkan terima kasih dan harapan kami semoga panduan ini bermanfaat untuk
dijadikan acuan dengan baik
11
iii
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan .............................................................................. 1
B. Metode Beban Kerja .................................................................. 1
C. Penutup ...................................................................................... 8
12
iv
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
Nornor 498 / KEP / 111.6.AU / B / 2013
Tentang
KEBIJAKAN UMUM PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN
DAN
KEWASPADAAN BENCANA (K3)
DI RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
13
v
7. Keputusan MENKES Nomor 876/MenKes/SK/VIlI/2001
tentang Pedornan Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan.
8. Keputusan MENKES No. 1405 / MenKes / SK / X / 2002
tentang Persyaratan Kesehatanan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri
9. Keputusan MENKES No. 1204 / MenKes / SK / X / 2004
tentang Persyaratan Kesehatanan Lingkwigan Rumah Sakit
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 432/
MENKES! SK/IV/ 2007 tentang Pedornan Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 432/
•M1 SKIIV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Rurnah Sakit
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1
087/MENKES/SK/VIII/ 2010 tentang Standart Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rurnah Sakit
13. Peraturan pernerintah RI No 50 lahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselarnatan dan
Kesehatan Kerja
14. SK Direktur No 205/KEP/1I1.5/B/2005 tentang Kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatari
kerja dan kewaspadaan bencana & kebakaran dilingkungan
Rumah Sakit Muhammadiyah Larnongan.
15. SK Direktur No 206/KEP/11E.5/B/2005 tentang Prosedur
Tetap dan Petunjuk Pelaksanaan yang berkaitan dengan
kesehatan, keselamatan kerja dan kewaspadaan bencana &
kebakaran dilingkungan RSIA Sitti Khadijah III Mamajang
Memperhatikan : Kebijakan Umum tentang K3 RSIA Sitti Khadijah III
Mamajang
14
vi
MEMUTUSKAN
Keempat : Keputusan ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak
tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan
penyempurnaan dan atau evaluasi sekurang-kurangnya sekali
dalam masa berlakunya.
Kelima : Bila dikemudian han terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini, akan
ditinjau kembali sesuai dengan Perundangan Kesehatan yang ada
dan kemampuan RSIA Sitti Khadijah III Mamajang
Ditetapkan :
Tangggal :
Direktur RSIA Sitti Khadijah III Mamajang
15
vii