7. Aerobik
2. Phylum Labirinthomorpha
3. Phylum Apicomplexa
4. Phylum Microspora
5. Phylum Acetospora
6. Phylum Myxospora
7. Phylum Ciliophora
Sistem klasifikasi
1. Phylum Apicomplexa (Cavalier-Smith; 1993):
2. Phylum Choanozoa
3. Phylum Ciliophora
4. Phylum Dinozoa
5. Phylum Entamoebia
6. Phylum Euglenozoa
Berdasarkan Struktur Kista
7. Phylum Haplosporidia Mitokondria dan Karakteristik Lain
8. Phylum Heliozoa
9. Phylum Mesozoa
10. Phylum Metamonada
11. Phylum Microsporidia
12. Phylum Mycetozoa
13. Phylum Myxosporidia
14. Phylum Opalozoa
15. Phylum Parabasalia
16. Phylum Paramyxia
17. Phylum Percolozoa
18. Phylum Radiozoa
19. Phylum Reticulosa
20. Phylum Rhizopoda
Protozoa adalah protista mirip hewan
(heterotrophs) dikelompokkan berdasarkan cara
mereka bergerak.
1. Aseksual :
-Pembelahan : binari atau transversal
-Skizogoni : nukleus mengalami pembelahan multiple
sebelum sel membelah Sitoplasma terbentuk di sekitar
tiap nukleus sebelum terjadi pembelahan sehingga
membentuk anak sel multiple.
Reproduksi Aseksual
2. Seksual
2 cara :
a. Produksi dan penyatuan gamet ex: Cryptosporidium-an
intestinal parasite
b. Proses konyugasi dan pertukaran material genetik.
ex: Ciliophora (eg. Paramecium spp)
Habitat : umumnya hidup bebas di air tawar, laut dan
daratan, beberapa parasit pada hewan dan tumbuhan.
Berbentuk simetris
Organ dan jaringan tidak ada tapi terdapat organel
terspesialisasi
Tidak mempunyai dinding sel
Bergerak dengan pseudopodia, flagela, silia dan mampu
bergerak langsung dg pergerakan sel
Protozoa dapat eksis sbg tropozoit (bentuk vegetatif atau
memakan) atau Cysta (bentuk istirahat)
Cysta adalah bentuk dorman dengan aktivitas metabolik
sangat rendah
Fungsi Cysta:
- Melindungi terhadap perubahan lingkungan, ex:
defisiensi nutrien, desikasi, perubahan pH dan
tekanan O2 yang rendah.
- Merupakan tempat reorganisasi inti dan pembelahan
sel
- Merupakan perantara
untuk masauk sel ke sel host
Cysta berguna untuk penyebaran dan kelangsungan
hidup protozoa dibawah lingkungan kurang baik dan
dapat dibandingkan dengan endospora bakteria.
Tetapi cysta protozoa tidak terlalu resisten terhadap
panas dan kondisi lain seperti endospora bakteria.
Morfologi
Eukariot, beberapa mempunyai 1 inti, 2 atau lebih.
3. Filum Apicomplexa
- Mempunyai tahap pembentukan spora pada
siklus hidupnya, mempunyai kompleks apikal,
sexuality singami, semua parasit, terdapat
cysta, tanpa silia, sering disebut sporozoa.
Mempunyai Apicoplast.
- Ex: Plasmodium, Crytosporidium, Toxoplasma
Plasmodium penyebab malaria
- Gametosit menjadi gamet di dalam sel pencernaan nyamuk
- Singami membentuk zigot dan oosit meiosis membentuk sporozoit
Menurut WHO, kasus malaria 300-500 juta/tahun
Menyebabkan 1,5-2,7 juta kematian/th (lebih banyak
dari AIDS)
Phylum Euglenophyta
Phylum Bacillariophyta
Phylum Dinoflagellata
Members of first phylum of algae,
Euglenophyta, are both plant-like and
animal-like.
DIATOMS
The third unicellular algae,
Dinoflagellata, are a major component of
marine phytoplankton.