Anda di halaman 1dari 8

Jumat, 04 Desember 2020

PRAKTIKUM LEPIDOPTEROLOGI

IDENTIFIKASI LEPIDOPTERA

OLEH:

PELIA SELVIKASARI

1703122105

LABORATORIUM ZOOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS RIAU

2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Langkah pemberian nama dan mengelompokkan makhluk hidup ke dalam

setiap takson, adalah dilakukan dengan identifikasi meliputi pengamatan pada segi

morfologi, anatomi, fisiologi, embriologi, ekologi, bahkan tingkat molekuler pada

setiap spesies. Proses identifikasi morfologi adalah melakukan pengamatan secara

detail mulai dari ciri umum hingga ciri spesifik yang dimiliki setiap spesies

tersebut. Kegiatan identifikasi dapat dilakukan dengan bantuan kunci determinasi

maupun tanpa kunci determinasi. Identifikasi dengan bantuan kunci determinasi

akan mengantarkan spesies yang diamati sampai kepada takson masing-masing,

mulai takson tertinggi hingga terendah hingga pada akhirnya untuk mengetahui

persentase kekerabatan antar spesies dalam satu jenjang takson, baik kelas, ordo,

famili, maupun genus (Nofisulastri, 2019).

Lepidoptera merupakan salah satu ordo dari filum Arthropoda kelas

insecta. Kata Lepidoptera berasal dari bahasa Yunani yaitu lepis (sisik) dan ptera

(sayap). Kupu-kupu termasuk ke serangga holometabola yang mengalami

metamorfosa sempurna karena dalam proses siklus hidupnya dimulai dari telur,

larva, pupa, dan dewasa. Berdasarkan dari bentuk tubuh dan aktivitasnya, ordo

Lepidoptera dikelompokkan menjadi dua sub ordo, yaitu Rhopalocera yang aktif

pada siang hari dan Heterocera yang aktif di malam hari (Rosnita, 2015).

Oleh karena itu praktikum ini dilakukan untuk mempelajari teknik dalam

pengawetan lepidoptera sehingga dapat terus diamati morfologinya tanpa perlu


awetan segar lagi dan dapat dijadikan sebagai media spesimen pembanding

dengan spesimen lainnya. Selain itu juga sebagai konservasi spesimen langka

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui teknik dalam

mengidentifikasi spesimen lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat) yang telah

diawetkan.
II. METODE

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah awetan

spesimen lepidoptera dan panduan klasifikasi karakteristik lepidoptera.

3.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah

1. Alat dan bahan disiapkan

2. Awetan spesimen lepidoptera diamati dan dicatat karakteristik/ciri-ciri

warna dan bentuk dari bagian tubuhnya

3. Karakteristik spesimen yang telah dicatat disesuaikan dengan panduan

klasifikasi karakteristik lepidoptera

4. Klasifikasi spesies spesimen ditentukan berdasarkan dari karakteristik yang

telah disesuaikan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Gambar Ciri-ciri Klasifikasi


Sayap berwarna kuning, Spesies : Eurema hecabe

pada permukaan Genus : Eurema

sayapnya terdapa bintik- Famili : Pieridae

bintjk hitam yang tidak

terlalu jelas.
Sayap berwarna putih, Spesies : Catopsilia

pada bagian tepi sayap pyranthe

atas berwarna hitam Genus : Catopsilia

Famili : Pieridae
Sayap berwarna gelap Spesies : Euploea

(coklat), pada bagia atas mulciber

sayap terdapat warna biru Genus : Euploea

dengan bintik-bintik Famili : Nymphalidae

putih

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini, dilakukan pengklasifikasian terhadap spesimen

lepidoptera yang sebelumnya telah ditangkap dan diawetkan. Dengan

dilakukannya praktikum ini dapat mempelajari ciri-ciri/karakteristik dari

lepidoptera yang telah diawetkan. Pengawetan ini bertujuan agar spesimen dapat
disimpan dan digunakan kembali untuk diamati tanpa perlu menggunakan

spesimen segar lagi.

klasifikasi kupu-kupu dilakukan melalui identifikasi ciri morfologi setiap

jenis-jenis kupu yang ditemui. Setiap jenis kupu-kupu memiliki ciri khas

tersendiri yang membedakan antara satu dengan lainnya. Ciri morfologi yang

diamati, yaitu meliputi bentuk sayap, reduksi pada kaki bagian depannya, dan

warna khas yang membedakan antara satu famili dengan famili lainnya.

Berdasarkan dari identifikasi terhadap kupu-kupu diketahui terdapat 3

jenis spesies kupu-kupu yang diperoleh, yaitu Eurema hecabe, Catopsilia

pyranthe, dan Euploea mulciber. Ketiga spesies tersebut dikelompokkan menjadi

2 famili, yaitu famili pieridae dan famili Nymphalidae. Proses pengidentifikasian

kupu-kupu dilakukan dengan melihat ciri-ciri morfologi yang ada pada kupu-

kupu.

Kupu-kupu famili Pieridae memiliki ciri khas yang membedakan famili ini

dengan famili lannya, yaitu warna tubuhnya yang kebanyakan berwarna putih,

kuning, atau oranye. Selain itu juga terdapat sedikit tambahan warna hitam dan

putih. Kupu-kupu ini berukuran kecil sampai sedang (Purwowidodo, 2015).

Kupu-kupu famili Nymphalidae umumnya berwarna cokelat, oranye,

kuning, dan hitam. Memiliki ukuran beragam, mulai kecil sampai besar. Kupu-

kupu famili ini merupakan kelompok yang paling beragam jenisnya dengan

variasi dan pola bentuk sayap. Tungkai-tungkai depan sangat menyusut atau

tereduksi dan tidak ada cakar. Tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai

untuk berjalan (Purwowidodo, 2015).


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah dari hasil identifikasi

terdapat 3 spesies dengan 2 famili lepidoptera, yaitu spesies Eurema hecabe,

Catopsilia pyranthe (famili Pieridae), dan spesies Euploea mulciber (famili

Nymphalidae).

4.2 Saran

Adapun saran dari praktikum ini adalah pada saat melakukan

pengidentifikasian awetan spesimen lepidoptera dilakukan dengan teliti. Awetan

spesimen lepidoptera diamati dan dicatat karakteristik pada bagian tubuhnya

dengan jelas dan detail agar menghindari kesalahan dalam identifikasi klasifikasi

spesimen lepidoptera.
DAFTAR PUSTAKA

Nofisulastri dan Ayuningtiyas M. 2019. Tingkat Filogenetik Rhopalocera Di

Taman Wisata Alam Kerandangan Kabupaten Lombok Barat. Jurnal

Bioscientist. (7)(1)35-41.

Purwowidodo. 2015. Studi Keanekaragaman Hayati Kupu-kupu (Sub Ordo

Rhopalocera) Dan Peranan Ekologisnya Di Area Hutan Lindung Kaki

Gunung Prau Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Skripsi. Semarang.

Rosnita, Jannah W, Sisi R, amin N. 2015. Keanekaragaman Kupu-Kupu

(Lepidoptera) di Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang

Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Biotik. pp :

190-193.

Anda mungkin juga menyukai