Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI SATWA LIAR

Nama: Mohamad Dava Aditya


Nim: H1020045
Kelas: B

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
ACARA IV
KUPU-KUPU

A. Tujuan
1. Mengetahui jenis dan ciri fisik kupu-kupu.
2. Mengetahui habitat dan persebaran kupu-kupu di Indonesia.
3. Mengidentifikasi ancaman terhadap kelestarian kupu-kupu.

B. Pendahuluan
Kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera dan kelas insekta.
Lepidoptera mudah dikenali dengan adanya sisik-sisik halus pada sayap dan
permukaan tubuhnya. Sisik-sisik ini mengandung pigmen yang memberikan
variasi warna pada sayap dan tubuh kupu. Variasi warna kupu-kupu merupakan
salah satu karakter penting dalam mengidentifikasi kupu-kupu.
Kata Lepidoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu lepidos (sisik)
dan ptera (sayap). Jadi, artinya sayap serangga yang bersisik. Ukuran serangga
ini ada yang kecil dan ada yang besar. Jumlah sayapnya ada empat buah dan
tertutup dengan sisik. Antenanya ada yang seperti sikat dan ada yang seperti
benang. Bagian mulutnya saling berhubungan membentuk tabung. Bagian
mulutnya dilengkapi alat untuk mengigit. Selain itu, serangga ini memiliki alat
penghisap yang berbentuk spiral (Pracaya, 2008).
Terdapat 5 famili yang dibahas pada praktikum kali ini yaitu,
Pieridae, Nymphalidae, Papilionidae, Lycanidae, dan Hesperidae. Ke-5 famili
ini yang sering dijumpai di Indonesia.

C. Alat dan Bahan


1. Jaring serangga
2. Alat tulis
3. Kamera
4. Buku identifikasi
D. Cara Kerja
1. Mengamati kupu-kupu yang ada di sekitar tempat tinggal.
2. Mencari 5 spesies yang berbeda dari family yang telah disebutkan.
3. Menggambar dan mewarnai kupu-kupu dan memberikan penjelasan bagian
kupu pada gambar (gambar pula jika dimorfisme pada spesies tersebut)
4. Menulis hasil pada kolom hasil
5. Membahas hasil pada laporan.

E. Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1 Famili : Pieridae
Nama ilmiah: Leptosia nina
Morfologi:
- Sayap dorsal berwarna dasar putih
- bagian sayap terdapat dua bercak
hitam
- bercak hitam pertama pada bagian
apex
- bercak hitam kedua pada bagian
radius
Sumber pustaka:
2 Famili : Papilonidae
Nama latin :Papilio demoleus
Morfologi :
-Sayap ventral berwarna kuning
- marginal sayap terdapat alur
melengkung pendek dengan warna
coklat dan kuning didalamnya
- bagian sel discal terdapat warna
orange yang membentuk segi dengan
bintik besar
Sumber Pustaka :
3 Famili : Hesperidae
Nama ilmiah: Udaspes folus
Morfologi:
- sayap atas berwarna coklat gelap
- sayap bawah adalah coklat berkarat
- rentang sayap 3.5-4 cm
- antena terdapat garis putih

Sumber pustaka:
4 Famili : Nymphalidae
Nama ilmiah: Euploea mulciber
Morfologi:
- Sayap ventral berwarna coklat muda
- Bintik-bintik putih dari daerah
subcostal ke daerah anal yang tidak
teratur

Sumber pustaka:
5 Famili : Lycaenidae
Nama ilmiah: Lampides boeticus
Morfologi:
-Bentangan sayap jantan 24 - 32 mm
- bentangan sayap betina 24-34 mm.
- Ukuran tubuhnya kecil.
-Bagian atas sayap jantan berwarna
ungu kebiruan dengan warna cokelat
di
tepinya
- betina hanya memiliki sedikit warna
biru di bagian tengah sayapnya.
Sumber pustaka: kupiu-kupu taman wisata alam suranadi

F. Pembahasan
1. Leptosia nina masuk dalam famili Pieridae juga merupakan kupu-
kupu dengan ukuran kecil dan halus. Sisi atas sayap berwarna putih,sayap
depan terdapat tanda hitam pada ujung sayap dan bulatan hitam lonjong.
morfologi sayap depan bagian atas memiliki bercak yang berwarna hitam pada
area apikal. Area submarginal sayap depan terdapat bercak hitam. Sayap
bagian bawah agak kecoklatan pada sayap belakang. Kupu-kupu ini memiliki
ukuran sayap sekitar 2 cm. Kebiasaaan kupu-kupu ini adalah terbang rendah
dekat dengan tanah, berhenti hanya ketika mencari nektar bunga. Kupu-kupu
ini dapat dijumpai di area hutan terbuka yaitu tempat yang terkena sinar
matahari. Persebaran Leptosia nina berada Sumatra, Kalimantan dan Jawa.
Untuk saat ini belum ada ancaman yang dapat mempengaruhi populasi
Leptosia nina (Ilhamdi, 2020).

2. Papilio demoleus termasuk dalam famili Papilionidae yang merupakan


kupu-kupu yang besar dan warna mencolok. Morfologi yang dapat
diidentifikasi antara lain, sayap dorsal berwarna dasar hitam, bagian marginal
terdapat bercak kuning yang berderet diseluruh sayap depan dan belakang,
bagian sel discal terdapat pita kuning yang tersebar secara horizontal mulai dari
daerah median hingga anal, bagian sayap belakang terdapat bintik besar
berwarna hitam kebiruan pada daerah radius, daerah anal terdapat bintik besar
berwarna biru orange pada daerah anal. Kupu-kupu ini tidak berekor, pita
kuning yang lebar dan tidak beraturan ditemukan pada sayap di atas, yang patah
pada kasus sayap depan. Selain itu, kupu-kupu memiliki banyak bintik tidak
beraturan pada sayap. Hindwing atas memiliki bintik merah robek dengan
tepian biru disekitarnya. Dapat beradaptasi pada berbagai tipe habitat mulai
dari sabana, kebun, hutan, dll. Kupu-kupu ini juga senang mengunjungi bunga-
bunga indah yang sedang bermekaran. Walau begitu, mereka ahli ketahui
menyukai kawasan aliran air serta tepian sungai. Persebaran di Indonesia dapat
ditemukan di Sumatra, Kepulauan Sula, Talaud, Alor, Flores, Sumba, Papua,
hingga wilayah Borneo (Khairi, 2021).

3. Udaspes folus termasuk kedalam famili Hesperidae yang memiliki


morfologi sisi sayap atas berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik putih. sisi
sayap bawah adalah coklat berkarat dan bercak putih.sepesies ini adalah
penerbang cepat dan berhenti untuk beristirahat dengan cara khas skipper
dengan sayap belakang dibuka. Pada antenanya terdapat garis atau pita putih
yang terletak di bawah apiculus (ujung antena yang mirip pengait dan
menghadap ke belakang). Sedangkan rentang sayapnya antara 3,5 – 4,5 cm.
Dapat hidup dalam dua tipe habitat yakni teduh (hutan) dan terbuka. Pada
habitat hutan atau bukit, populasinya melimpah. Pinggir hutan atau tempat-
tempat bebas dengan sinar matahari yang menerobos dari sela-sela dedaunan
lebih disukainya (Anonim, 2016).

4. Euploea mulciber termasuk kedalam famili Nymphalidae yang memiliki


morfologi sayap dorsal berwarna coklat tua, sayap depan memiliki bintik-
bintik putih, bintik-bintik putih tersebar tidak teratur pada daerah subcostal
sampai anal, warna biru keunguan pada daerah radius dan median, panjang
sayap 78 mm. Jenis ini sering ditemui di dataran rendah dan perbukitan.Sering
terlihat mengunjungi bunga,genangan air dan kotoran binatang. Betina lebih
sering terlihat ketika menghisap nectar pada bunga dan semak-semak berbunga
lainnya sedangkan jantan lebih sering terlihat mengunjungi lumpur atau
genangan air. Persebar di Indonesia dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Jawa dan Bali (Rahayuningsih, 2012).

5. Lampides boeticus merupakan kupu-kupu ukuran kecil


yang berasal dari family Lycaenidae. Bentangan sayap jantan
berkisar antara 24 hingga 32 mm dan bentangan sayap betina. berkisar antara
24-34 mm. Ukuran tubuhnya kecil. Bagian atas sayap jantan berwarna ungu
kebiruan dengan warna cokelat di tepinya, sedangkan betina hanya memiliki
sedikit warna biru di bagian tengah sayapnya. Kupu-kupu jantan maupun
betina memiliki sayap belakang yang tipis, dilengkapi ekor panjang dan dua
bintik hitam di sudut anus. Bagian bawah sayap belakangnya nya
menunjukkan sepasang bintik hitam yang kecil disamping setiap
ekor, dengan bintik orange di sudut anus. Kupu-kupu ini dijumpai di daerah
yang dekat dengan saluran air dan terdapat cukup banyak sinar matahari dan
suka berada pada ruang terbuka seperti kebun yang banyak sayuran (Ilhamdi,
2020).
.

G. Kesimpulan
Kupu-kupu merupakan hewan yang memili sayap dan bersisik. Kupu-kupu
adalah ordo dari Lepidoptera yang termasuk dalam kelompok holometabola. Pada
praktikum ini dipelajari 5 famili dari Lepidoptera yaitu Pieridae, Nymphalidae,
Papilionidae, Lycanidae, dan Hesperidae. Pada famili Pieridae ada Leptosia nina,
famili Papilionidae ada Papilio demoleus, famili Hesperidae adaUdaspes folus,
famili Nymphalidae ada Euploea mulcibe, famili Lycanidae Lampides boeticus.

.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. “Udaspes Folus Kecantikannya Tak Seseram Namanya Yang


Setan”. Diakses 09 November 2021, dari
https://bluepurplegarden.wordpress.com/2016/10/29/udaspes-folus
kecantikannya-tak-seseram-namanya-yang-setan/
Green Community. 2016. “Euploea mulciber”. Diakses 09 November 2021, dari
https://www.gcbiounnes.org/2016/05/euploea-mulciber.html
Harianto. 2009. Pengenalan dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kakao.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember.
Khairi, Yuhan Al. 2021. “Papilio Demoleus, Spesies Kupu-Kupu Penyuka Pohon
Jeruk”. Diakses 09 November 2021, dari https://www.greeners.co/flora-
fauna/papilio-demoleus-spesies-kupu-kupu-penyuka-pohon-jeruk/
Peggie, D dan Amir, M. 2006. Practical Guide to the Butterflies of
Bogor Botanic Garden. Jakarta: Pusat Penelitian Biologi,
LIPI.
Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rahayuningsih M., Oqtafiana R, Priyono B, 2012. Keanekaragaman Jenis
KupuKupu Superfamili Papilionoidae Di Dukuh Banyuwindu Desa
Limbangan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Jurnal MIPA. 35 (1).
Ruslan, Hasni. 2015. Keanekaragaman Kupu – Kupu. LPU-UNAS: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai