Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

INVENTARISASI SUMBERDAYA

HUTAN

Mohamad Dava Aditya

H1020045

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
ACARA 2 & 3
PEMBUATAN PLOT UKUR, PERHITUNGAN DIMENSI TEGAKAN,
DAN PERHITUNGAN POTENSI TEGAKAN

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hutan merupakan sumber daya alam yang memiliki manfaat
melimpah,seperti hasil kayu, hasil hutan bukan kayu, dan juga sebagai
penyangga kestabilan ekosistem lingkungan. Pengelolaan hutan lestari perlu
memperhatikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. Perencanaan hutan
perlu dilakukan agar tercipta pengelolaan hutan yang lestari, sehingga
diperlukan data dan informasi mengenaihutan yang dikelola. Salah satu
informasi yang dibutuhkan sebagai dasar kegiatan perencanaan adalah
informasi mengenai potensi volume pohon dan tegakan. Struktur tegakan
dipengaruhi oleh waktu, sehingga terjadi perubahan dimensi dan jumlah
pohon.
Inventarisasi hutan merupakan salah satu yang penting dalam
pengelolaan hutan. Hasil dari inventarisasi hutan dapat digunakan sebagai
bahan dasar perencanaan pengelolaan. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui kualitas dan kuantitas pohon-pohon di areal hutan. Biasanya
mengumpulkan informasi potensi tegakan/kekayaan yang ada dalam suatu
areal. Potensi tegakan sangat diperlukan untuk menyediakan informasi
ketersediaan bahan baku yang diinginkan konsumen. Pendugaan suatu
komunitas pohon dilakukan dengan melakukan pengukuran pada tinggi
pohon dan diameternya dari komunitas pohon yang akan diukur tersebut.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat memperoleh data
dalam pendugaan potensi tegakan pohon dan mengetahui pembuatan plot
ukur.
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran dimensi pohon
2. Mahasiswa dapat membuat plot ukur dalam inventarisasi hutan
3. Mahasiswa dapat menghitung potensi tegakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode sampling yang digunakan pada kegiatan inventarisasi adalah
metode konvensional dengan menggunakan plot petak ukur atau plot lingkaran
(circularplot) dengan luas dan intensitas sampling yang telah ditentukan sesuai
kelas umur tegakan. Selain menggunakan metode konvensional tersebut ada
metode lain yang dianggap mempunyai keunggulan lain dan mampu memberikan
hasil yang baik dan cukup akurat yaitu metode tree sampling. Keunggulan pada
metode ini adalah penerapannya dilapangan yang lebih sederhana, akurat, cepat,
dan lebih mudah dipahami khususnya untuk masyarakat (Arland, 2018).

Diameter merupakan dimensi pohon yang sangat penting dalam pendugaan


potensi pohon dan tegakan. Data tinggi dan diameter bukan hanya diperlukan untuk
menghitung nilai luas bidang dasar suatu tegakan melainkan juga dapat digunakan
untuk menentukan volume pohon, angka bentuk dan tegakan, berguna dalam
pengaturan penebangan, perkiraan hasil pengolahan kayu dan dapat digunakan
untuk mengetahui struktur suatu tegakan hutan (Winata, 2014).

Struktur tegakan dipengaruhi oleh waktu, sehingga terjadi perubahan


dimensi dan jumlah pohon. Oleh karena itu, pembaharuan model-model volume
perlu dilakukan terhadap berbagai jenis tegakan untuk mengetahui potensi tegakan
yang dikelola (Puspitasari, 2015). Menurut Winata (2014) Untuk mengidentifikasi
potensi tegakan pohon dilakukan identifikasi jenis, jumlah pohon, indeks
keragaman, diameter pohon, dan luas bidang dasar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT
Hari/tanggal : Minggu, 31 Oktober 2021
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Tempat : KHDTK Gunung Bromo Karanganyar
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tally sheet dan buku panduan
2. Alat tulis
3. Papan jalan
4. Kompas
5. GPS (Global Positioning system)
6. Alat ukur tinggi pohon Hagameter/Walking
7. Stick untuk tinggi pohon
8. Rollmeter
9. Tali tambang/tali rafia
10. Pita ukur diameter (phiband/pita jahit)
11. Label pohon/kapur putih untuk penanda
12. Alat pribadi (masker, handsanitizer, topi, air minum, dll)
C. CARA KERJA
Tahapan pembuatan plot ukur
1. Menentukan plot apa yang akan dibuat (disini dicontohkan plot persegi
20 x 20m)
2. Menentukan titik awal plot
3. Menggunakan kompas, mencari arah utara, lalu menarik sejauh 20m
sebagai batas utama plot
4. Melakukan hal yang sama untuk arah timur. barat, dan selatan
5. Mengukur diameter dan tinggi pohon yang ada didalam plot tersebut
minimal 10 pohon
6. Memasukkan data kedalam tally sheet
Cara mengukur tinggi pohon
1. Mengukur jarak datar ke sasaran yang harus disesuaikan dengan jarak
yang ada pada alat (15 m, 20 m, 25 m, 30 m).
2. Membidik pangkal pohon (atau bisa juga tinggi pohon pada tinggi 1,3
meter)
3. Menekan tombol pengunci, lalu catat angka yang tertera (a)
4. Menekan tombol lagi untuk melepas kunci bidik ujung pohon, lalu tekan
tombol pengunci.
5. Mencatat angka yang muncul pada skala (b)
6. Lalu melakukan perhitungan untuk mengukur tinggi pohon
menggunakan rumus berikut:

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑜ℎ𝑜𝑛 = 𝑎 − 𝑏
Cara mengukur diameter pohon
1. Berdiri didekat pohon yang akan diukur lalu mengukur tinggi setinggi
dada orang dewasa atau 130 cm.
2. Melingkarkan phiband pada pohon lalu melihat hasilnya.

D. ANALISIS DATA
Volume pohon dihitung dengan rumus:
V=¼ π (d/100)² t f
Keterangan:
V = volume pohon bebas cabang (m3)
d = diameter setinggi dada (cm)
t = tinggi bebas cabang (m)
f = nilai bentuk
π = 3,14 atau 22/7
Angka bentuk yang digunakan antara lain:
1. Swietenia macrophylla = 0,7 (Kaliky, 2011)
2. Pinus merkusii = 0,467 (Muhdin, 2004)
3. Selain pinus dan mahoni umumnya menggunakan 0,7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM
- Peta sketsa

 PLOT 1
1. Daftar isian
a. Lokasi : KHDTK Gunung Bromo
b. Koordinat GPS titik awal : S07˚34.921’ E110˚59.609’
c. Koordinat plot ukur : S07˚35.196’ E110˚59.960’
d. Nomor plot :1
e. Nomor kelompok :4
f. Tanggal inventarisasi : 31 Oktober 2021
g. Jenis tanaman utama : Pinus merkusii
h. Jarak tanam :2mx3m
i. Ketinggian tempat : 265,176 mdpl
j. Kelerengan : 15%
k. Fisiografi : Lereng
l. Tapak : Labil
m. Gangguan : Tidak ada

2. Tally Sheet
No. No. Nama Diameter Tinggi Gangguan Kondisi
Pohon Pohon 1.3 m (cm) (m) (A/TA)
1. 1 Pinus merkusii 17 15 TA Hidup
2. 2 Pinus merkusii 23,5 17 TA Hidup
3. 3 Pinus merkusii 18,5 15 TA Hidup
4. 4 Pinus merkusii 29 15,5 TA Hidup
5. 5 Pinus merkusii 25 16 TA Hidup
6. 6 Pinus merkusii 21 14,5 TA Hidup
7. 7 S. macrophylla 25 16 TA Hidup
8. 8 Pinus merkusii 19 16 TA Hidup
9. 9 Pinus merkusii 29 17 TA Hidup
10. 10 S. macrophylla 14,5 9 TA Hidup
11. 11 Pinus merkusii 27 17 TA Hidup
12. 12 Pinus merkusii 24 15,5 TA Hidup
13. 13 S. macrophylla 25 14 TA Hidup
14. 14 Pinus merkusii 25,5 15,5 TA Hidup
15. 15 Pinus merkusii 27,5 15 TA Hidup
16. 16 Pinus merkusii 27 14,5 TA Hidup
17. 17 S. macrophylla 26 14,5 TA Hidup

3. Potensi Tegakan
No. No. Nama Diameter Tinggi Volume
Pohon Pohon 1.3 m (cm) (m) (m3)
1. 1 Pinus merkusii 17 15 0,159
2. 2 Pinus merkusii 23,5 17 0,344
3. 3 Pinus merkusii 18,5 15 0,188
4. 4 Pinus merkusii 29 15,5 0,478
5. 5 Pinus merkusii 25 16 1,466
6. 6 Pinus merkusii 21 14,5 0,234
7. 7 S. macrophylla 25 16 0,550
8. 8 Pinus merkusii 19 16 0,212
9. 9 Pinus merkusii 29 17 0,524
10. 10 S. macrophylla 14,5 9 0,104
11. 11 Pinus merkusii 27 17 0,454
12. 12 Pinus merkusii 24 15,5 1,309
13. 13 S. macrophylla 25 14 0,481
14. 14 Pinus merkusii 25,5 15,5 0,369
15. 15 Pinus merkusii 27,5 15 0,416
16. 16 Pinus merkusii 27 14,5 0,388
17. 17 S. macrophylla 26 14,5 0,539
Volume total (m3/ha) 8,215

4. Perhitungan Volume Pohon


1. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,17^) x 15 = 0,159
2. Pinus merkusii
V = 0, 467 x (1/4 x 3,14 x 0,235^) x 17 = 0,344
3. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,185^) x 15 = 0,188
4. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,29^) x 15,5 = 0,478
5. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,25^) x 16 = 1,466
6. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,21^) x 14,5 = 0,234
7. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,25^) x 16 = 0,55
8. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,19^ ) x 16 = 0,211
9. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,29^ ) x 17 = 0,524
10. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,145^ ) x 9 = 0,104
11. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,27^) x 17 = 0,454
12. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,24^) x 15,5 = 1,309
13. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,25^) x 14 = 0,480
14. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,255^ ) x 15,5 = 0,369
15. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,275^) x 15 = 0,416
16. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,27^ ) x 14,5 = 0,388
17. S. macrophylla
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,26^ ) x 14,5 = 0,539

5. Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑦 = −0,56082 + + 0,02949 𝑥1 + 0,022758 𝑥2
Nilai Y = -0,56082 jika X1=X2=0
Nilai Y naik sebesar 0,02949 jika X1 naik satu satuan dan X2=0.
Nilai Y naik sebesar 0,022758 jika X2 naik satu satuan dan X1=0.
 Dari hasil analisi regresi dengan Ms Excel diketahui R Square =
0,173, sehingga : r2 = 0,173 x 100% = 17,3%.
Jadi, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 17,3%
dan 82,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
 Korelasi kedua variabel
Diketahui R Square = 0,173 = r2, sehingga r = √r2 jadi
r= √0,173 = 0,4159.

 PLOT 2
1. Daftar isian
a. Lokasi : KHDTK Gunung Bromo
b. Koordinat GPS titik awal : S07˚34.921’ E110˚59.609’
c. Koordinat plot ukur : S07˚35.214’ E110°59.988’
d. Nomor plot :2
e. Nomor kelompok :4
f. Tanggal inventarisasi : 31 Oktober 2021
g. Jenis tanaman utama : Pinus merkusii
h. Jarak tanam : 2mx3m
i. Ketinggian tempat : 282,255 mdpl
j. Kelerengan : 13%
k. Fisiografi : Bergelombang
l. Tapak : labil
m. Gangguan : Tidak ada

2. Tally Sheet
No. No. Nama Diameter Tinggi Gangguan Kondisi
pohon pohon 1,3m (cm) (m)
1. 1 Pinus merkusii 30 12 TA Hidup
2. 2 Pinus merkusii 21 11,5 TA Hidup
3. 3 Pinus merkusii 22,5 13,5 A Hidup
4. 4 Pinus merkusii 25 11,5 A Hidup
5. 5 S. macrophylla 46 13 TA Hidup
6. 6 Pinus merkusii 26 14 TA Hidup
7. 7 Pinus merkusii 27 14,5 A Hidup
8. 8 Pinus merkusii 20 13,5 TA Hidup
9. 9 Pinus merkusii 25,5 14 A Hidup
10. 10 Pinus merkusii 26 15 A Hidup
11 11 Pinus merkusii 19 12 A Hidup
12 12 Pinus merkusii 29 15 TA Hidup
13 13 Pinus merkusii 17 11 TA Hidup
14 14 Pinus merkusii 28 15 A Hidup
15 15 Pinus merkusii 27 15 A Hidup
16 16 Pinus merkusii 16 11 TA Hidup
17 17 Pinus merkusii 13,5 11,5 TA Hidup

3. Potensi Tegakan
No. No. Nama Diameter Tinggi Volume
pohon pohon 1,3 m (cm) (m) (𝐦𝟑 )
1. 1 Pinus merkusii 30 12 0,396
2. 2 Pinus merkusii 21 11,5 0,186
3. 3 Pinus merkusii 22,5 13,5 0,251
4. 4 Pinus merkusii 25 11,5 0,263
5. 5 S. macrophylla 46 13 1,512
6. 6 Pinus merkusii 26 14 0,347
7. 7 Pinus merkusii 27 14,5 0,388
8. 8 Pinus merkusii 20 13,5 0,198
9. 9 Pinus merkusii 25,5 14 0,334
10. 10 Pinus merkusii 26 15 0,372
11. 11 Pinus merkusii 19 12 0,159
12 12 Pinus merkusii 29 15 0,462
13 13 Pinus merkusii 17 11 0,117
14 14 Pinus merkusii 28 15 0,431
15 15 Pinus merkusii 27 15 0,401
16 16 Pinus merkusii 16 11 0,103
17 17 Pinus merkusii 13,5 11,5 0,077
Volume total (𝐦𝟑 /ha) 5,995

4. Perhitungan Volume Pohon


1. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,3^) x 12 = 0,396
2. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,21^) x 11,5 = 0,186
3. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,225^) x 13,5 = 0,250
4. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,25^) x 11,5 = 0,263
5. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,46^) x 13 = 1,511
6. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,26^) x 14 = 0,347
7. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,27^) x 14,5 = 0,388
8. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,20^) x 13,5 = 0,198
9. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,255^) x 14 = 0,334
10. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,26^) x 15 = 0,371
11. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,19^) x 12 = 0,159
12. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,29^) x 15 = 0,462
13. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,17^) x 11 = 0,117
14. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,28^) x 15 = 0,431
15. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,27^) x 15 = 0,401
16. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,16^) x 11 = 0,103
17. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,13,5^) x 11,5 = 0,077
5. Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑦 = −0,31371 + 0,04407 𝑥1 − 0,03253 𝑥2
Nilai Y = -0,31371 jika X1=X2=0
Nilai Y naik sebesar 0,04407 jika X1 naik satu satuan dan X2=0.
Nilai Y turun sebesar -0,03253 jika X2 naik satu satuan dan X1=0.
 Dari hasil analisi regresi dengan Ms Excel diketahui R Square = 0,9,
sehingga : r2 = 0,9 x 100% = 90%.
Jadi, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 90% dan
10% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
 Korelasi kedua variabel
Diketahui R Square = 0,9 = r2, sehingga r = √ r2 jadi r= √0,9 =
0,9486.

 PLOT 3
1. Daftar isian
a. Lokasi : KHDTK Gunung Bromo
b. Koordinat GPS titik awal : S07˚34.921’ E110˚59.609’
c. Koordinat plot ukur : S07˚35.225’ E111°00.021’
d. Nomor plot :3
e. Nomor kelompok :4
f. Tanggal inventarisasi : 31 Oktober 2021
g. Jenis tanaman utama : Pinus merkusii
h. Jarak tanam : 2mx3m
i. Ketinggian tempat : 289,255 mdpl
j. Kelerengan : 17%
k. Fisiografi : Bergelombang
l. Tapak : labil
m. Gangguan : Tidak ada

2. Tally Sheet
No No. Nama Diameter Tinggi Gangguan Kondisi
Pohon Pohon 1,3 m (cm) (m)
1. 1 Pinus merkusii 29 12 TA Hidup
2. 2 Pinus merkusii 35 17 TA Hidup
3. 3 Pinus merkusii 19 12.5 TA Hidup
4. 4 Pinus merkusii 18 14.5 TA Hidup
5. 5 Pinus merkusii 16 10 TA Hidup
6. 6 S. macrophylla 40 19 A Hidup
7. 7 Pinus merkusii 38 13.5 TA Hidup
8. 8 Pinus merkusii 12 13.5 TA Hidup
9. 9 Pinus merkusii 14 12 A Hidup
10. 10 Pinus merkusii 30.5 12 TA Hidup
11. 11 Pinus merkusii 13.5 12 TA Hidup
12. 12 Gluta renghas 30 18 TA Hidup
13. 13 Pinus merkusii 25.5 11 TA Hidup
14. 14 Pinus merkusii 24.5 13 TA Hidup
15. 15 Pinus merkusii 16 15 TA Hidup

3. Potensi Tegakan
No No. Nama Diameter Tinggi Volume
Pohon Pohon 1,3 m (cm) (m) (m3)
1. 1 S. macrophylla 29 12 0,555
2. 2 S. macrophylla 35 17 1,144
3. 3 S. macrophylla 19 12,5 0,248
4. 4 Pinus merkusii 18 14,5 0,172
5. 5 S. macrophylla 16 10 0,141
6. 6 S. macrophylla 40 19 1,670
7. 7 S. macrophylla 38 13,5 1,071
8. 8 Pinus merkusii 12 13,5 0,071
9. 9 Pinus merkusii 14 12 0,086
10. 10 S. macrophylla 30,5 12 0,613
11. 11 Pinus merkusii 13,5 12 0,080
12. 12 S. macrophylla 30 18 0,890
13. 13 S. macrophylla 25,5 11 0,393
14. 14 Pinus merkusii 24,5 13 0,286
15. 15 Pinus merkusii 16 15 0,141
Volume total (m3/ha) 7,563

4. Perhitungan Volume Pohon


1. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,29^) x 12 = 0,555
2. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,35^) x 17 = 1,144
3. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,19^) x 12,5 = 0,248
4. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,18^) x 14,5 = 0,172
5. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,16^) x 10 = 0,141
6. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,4^) x 19 = 1,670
7. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,38^) x 13,5 = 1,071
8. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,12^) x 13,5 = 0,071
9. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,14^) x 12 = 0,086
10. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,305^) x 12 = 0,613
11. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,135^) x 12 = 0,080
12. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,3^) x 18 = 0,890
13. S. macrophylla
V = 0,7 x (1/4 x 3,14 x 0,255^) x 11 = 0,393
14. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,245^) x 13 = 0,286
15. Pinus merkusii
V = 0,467 x (1/4 x 3,14 x 0,16^) x 15 = 0,141
5. Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑦 = −1,23107 + 0,04069 𝑥1 + 0,055314 𝑥2
Nilai Y = -1,23107 jika X1=X2=0
Nilai Y naik sebesar 0,04069 jika X1 naik satu satuan dan X2=0.
Nilai Y naik sebesar 0,055314 jika X2 naik satu satuan dan X1=0.
 Dari hasil analisi regresi dengan Ms Excel diketahui R Square =
0,944, sehingga : r2 = 0,944 x 100% = 94,4%.
Jadi, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 94,4%
dan 5,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
 Korelasi kedua variabel
Diketahui R Square = 0,944 = r2, sehingga r = √r2jadi r= √0,944 =
0,9715.

 PLOT 4
1. Daftar isian
a. Lokasi : KHDTK Gunung Bromo
b. Koordinat GPS titik awal : S07˚34.921’ E110˚59.609’
c. Koordinat plot ukur : S07˚35.231’ E110°00.059’
d. Nomor plot :2
e. Nomor kelompok :4
f. Tanggal inventarisasi : 31 Oktober 2021
g. Jenis tanaman utama : Pinus merkusii
h. Jarak tanam : 2mx3m
i. Ketinggian tempat : 279,197 mdpl
j. Kelerengan : 19%
k. Fisiografi : Bergelombang
l. Tapak : Berbatu
m. Gangguan : Tidak ada

2. Tally Sheet
No. No. Nama Diameter Total Gangguan Kondisi
pohon pohon 1,3 m (cm) (m)
1. 1 S. macrophylla 13 6,5 A Hidup
2. 2 S. macrophylla 20 13 A Hidup
3. 3 S. macrophylla 11,5 8 A Hidup
4. 4 S. macrophylla 20,5 9,5 A Hidup
5. 5 S. macrophylla 25 9,5 A Hidup
6. 6 S. macrophylla 23 17 A Hidup
7. 7 S. macrophylla 25 11 A Hidup
8. 8 S. macrophylla 25,5 10,5 A Hidup
9. 9 Pinus merkusii 18 11 A Hidup
10. 10 Pinus merkusii 21 12 A Hidup
11. 11 S. macrophylla 18 10 A Hidup
12. 12 Pinus merkusii 21,5 11,5 A Hidup
13. 13 Pinus merkusii 19,5 13 A Hidup
14. 14 Pinus merkusii 25 15 A Hidup
15. 15 Pinus merkusii 21,5 13,5 A Hidup
16 16 S. macrophylla 29 10,5 A Hidup
17 17 Pinus merkusii 28 12 A Hidup
18 18 Pinus merkusii 25 10 A Hidup

3. Potensi Tegakan
No. No. Nama Diameter Tinggi Volume
pohon pohon 1,3 m (cm) (m) (m3)
1. 1 S. macrophylla 13 6,5 0,060
2. 2 S. macrophylla 20 13 0,286
3. 3 S. macrophylla 11,5 8 0,058
4. 4 S. macrophylla 20,5 9,5 0,219
5. 5 S. macrophylla 25 9,5 0,326
6. 6 S. macrophylla 23 17 0,494
7. 7 S. macrophylla 25 11 0,378
8. 8 S. macrophylla 25,5 10,5 0,375
9. 9 Pinus merkusii 18 11 0,131
10. 10 Pinus merkusii 21 12 0,194
11. 11 S. macrophylla 18 10 0,178
12. 12 Pinus merkusii 21,5 11,5 0,195
13. 13 Pinus merkusii 19,5 13 0,181
14. 14 Pinus merkusii 25 15 0,344
15. 15 Pinus merkusii 21,5 13,5 0,229
16 16 S. macrophylla 29 10,5 0,485
17 17 Pinus merkusii 28 12 0,345
18 18 Pinus merkusii 25 10 0,229
Volume total (m3/ha) 4,708

4. Perhitungan Volume Pohon


1. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,13)2 × 6,5 × 0,467 = 0, 057

2. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,20)2 × 13 × 0,7 = 0,070

3. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,115)2 × 8 × 0,7 = 0,198

4. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,205)2 × 9,5 × 0,7 = 0,292

5. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,25)2 × 9,5 × 0,7 = 0,208

6. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,23)2 × 17 × 0,7 = 0,058

7. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,25)2 × 11 × 0,7 = 0,378

8. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,255)2 × 10,5 × 0,6 = 0,675

9. Pinus merkusii
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,18)2 × 11 × 0,467 = 0,044

10. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,21)2 × 12 × 0,467 = 0,561

11. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,18)2 × 10 × 0,7 = 0,159

12. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,215)2 × 11,5 × 0,467 = 0,132

13. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,195)2 × 13 × 0,467 = 0,117

14. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,25)2 × 15 × 0,467 = 0,170

15. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,215)2 × 13,5 × 0,467 = 0,253

16. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,29)2 × 10,5 × 0,7 = 0,132

17. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,28)2 × 12 × 0,467 = 0,238

18. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,25)2 × 10 × 0,7 = 0,926

5. Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑦 = −0,32325 + 0,020304𝑥1 + 0,012814𝑥2
Y = -0,3995 + 0,0202 X1 + 0,0222 X2
Nilai Y = -0,3995 jika X1=X2=0
Nilai Y naik sebesar 0,04069 jika X1 naik satu satuan dan X2=0.
Nilai Y naik sebesar 0,055314 jika X2 naik satu satuan dan X1=0.

Dari hasil analisi regresi dengan Ms Excel diketahui R Square =


0,944, sehingga : R^ = 0,944 x 100% = 94,4%.
Jadi, variabel X1 dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 94,4%
dan 5,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Korelasi kedua variabel Diketahui R Square = 0,944 = r^, sehingga


r = √r^ jadi r= √0,944 = 0,9715.

 PLOT 5
1. Daftar isian
a. Lokasi : KHDTK Gunung Bromo
b. Koordinat GPS titik awal : S07˚34.921’ E110˚59.609’
c. Koordinat plot ukur : S07˚35.198’ E111˚00.091’
d. Nomor plot :5
e. Nomor kelompok :4
f. Tanggal inventarisasi : 31 November 2021
g. Jenis tanaman utama : P. merkusii dan S. mahagoni
h. Jarak tanam :2mx3m
i. Ketinggian tempat : 309,282 mdpl
j. Kelerengan : 23%
k. Fisiografi : Lereng
l. Tapak : Berbatu
m. Gangguan : Tidak ada

2. Tally Sheet
No. No. Nama Diameter Tinggi Gangguan Kondisi
Pohon Pohon 1.3 m (cm) (m)
1. 1 Pinus merkusii 14 8 TA Hidup
2. 2 S. macrophylla 16 5 TA Hidup
3. 3 S. macrophylla 19 10 TA Hidup
4. 4 S. macrophylla 22,5 10,5 TA Hidup
5. 5 S. macrophylla 19 10,5 TA Hidup
6. 6 S. macrophylla 11,5 8 TA Hidup
7. 7 S. macrophylla 25 11 TA Hidup
8. 8 S. macrophylla 32 12 TA Hidup
9. 9 Pinus merkusii 116 9 TA Hidup
10. 10 S. macrophylla 27 14 TA Hidup
11. 11 Pinus merkusii 19 12 TA Hidup
12. 12 Pinus merkusii 20 9 TA Hidup
13. 13 Pinus merkusii 17 11 TA Hidup
14. 14 Pinus merkusii 21 10,5 TA Hidup
15. 15 Pinus merkusii 24 12 TA Hidup
16. 16 Pinus merkusii 19 10 TA Hidup
17. 17 S. macrophylla 19 12 TA Hidup
18. 18 S. macrophylla 36 13 A Hidup
19 19 Hura crepitans 10,5 6 TA Hidup

3. Potensi Tegakan
No. No. Nama Diameter Tinggi Volume
Pohon Pohon 1.3 m (cm) (m) (m3)
1. 1 Pinus merkusii 14 8 0,057
2. 2 S. macrophylla 16 5 0,070
3. 3 S. macrophylla 19 10 0,198
4. 4 S. macrophylla 22,5 10,5 0,292
5. 5 S. macrophylla 19 10,5 0,208
6. 6 S. macrophylla 11,5 8 0,058
7. 7 S. macrophylla 25 11 0,378
8. 8 S. macrophylla 32 12 0,675
9. 9 Pinus merkusii 116 9 0,044
10. 10 S. macrophylla 27 14 0,561
11. 11 Pinus merkusii 19 12 0,159
12. 12 Pinus merkusii 20 9 0,132
13. 13 Pinus merkusii 17 11 0,117
14. 14 Pinus merkusii 21 10,5 0,170
15. 15 Pinus merkusii 24 12 0,253
16. 16 Pinus merkusii 19 10 0,132
17. 17 S. macrophylla 19 12 0,238
18. 18 S. macrophylla 36 13 0,926
19. 19 Hura crepitans 10,5 6 0,036
Volume total (m3/ha) 4,706

4. Perhitungan Volume Pohon


1. Pinus merkusii
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,14)2 × 8 × 0,467 = 0, 057

2. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,16)2 × 5 × 0,7 = 0,070

3. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,19)2 × 10 × 0,7 = 0,198

4. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,225)2 × 10,5 × 0,7= 0,292

5. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,19)2 × 10,5 × 0,7 = 0,208
6. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,115)2 × 8 × 0,7 = 0,058

7. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,25)2 × 11 × 0,7 = 0,378

8. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,32)2 × 12 × 0,7 = 0,675

9. Pinus merkusii
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,16)2 × 9 × 0,467 = 0,044

10. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,27)2 × 14 × 0,7 = 0,561

11. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,19)2 × 12 × 0,7 = 0,159

12. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,20)2 × 9 × 0,7 = 0,132

13. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,17)2 × 11 × 0,7 = 0,117

14. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,21)2 × 10,5 × 0,7 = 0,170

15. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,24)2 × 12 × 0,7 = 0,253

16. Pinus merkusii


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,19)2 × 10 × 0,7 = 0,132

17. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,19)2 × 12 × 0,7 = 0,238

18. S. macrophylla
1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,36)2 × 13 × 0,7 = 0,926

19. Hura crepitans


1
𝑉 = 4 × 3,14 × (0,105)2 × 6 × 0,7 = 0,036
5. Persamaan Regresi
𝑦 = 𝑎 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2
𝑦 = −0,48043864 + 0,000008723 + 0,071516871
y = -0,48043864 X1 dan X2 = 0
y naik 0,000008723 X1 naik satu dan X2= 0
y naik 0,071516871 X2 naik satu dan X2= 0
Dari hasil analisis regresi yang telah dilakukan diketahui R Square :
0,994375 sehingga R^ = 0,994375 x 100% = 99%. Jadi, variabel X1
dan X2 mempengaruhi variabel Y sebesar 99% dan 1% lainnya
dipengaruhi oleh variabel lain.

Korelasi kedua variabel Dapat diketahui bahwa R square = 0,994375


= r^ Sehingga dapat didapatkan r = √r^ jadi r= √0, 994375 =
0,99718253376.

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan di KHDTK Gunung Bromo pada hari
Minggu tanggal 31 Oktober 2021. Pengukuran diameter dan tinggi pohon
dilakukan dengan menentukan 5 plot yang masing-masing plot memiliki luas
20 x 20 m. Cara pengukuran diameter pohon dilakukan yaitu dengan cara
melingkarkan pita meter ke batang pohon setinggi dada (Dbh) atau setinggi 1,3
m, lalu didapatkan keliling pohon. Dalam pengukuran tinggi pohon
menggunakan alat hagameter. Hasil akhir pengukuran dapat berbeda-beda bisa
dari tinggi pengamat terdapat juga sasaran dalam menentukan cabang yang
belum terlalu dipahami sehingga data yang diperoleh tidak dapat dipercaya
secara sepenuhnya dan yang perlu diketahui bahwa jarak tanam dan persaingan
faktor luar seperti matahari dan suhu dapat mempengaruhi perbedaan nilai
tinggi. Volume pohon dipengaruhi besar diameter dan tinggi pohon.

Pada plot 1 didapati 17 pohon, pengukuran pohon pada tegakan utama


Pinus merkusii diperoleh diameter yang bervariasi yaitu, dari diameter terkecil
adalah 14,5 cm dari Swietenia macrophylla dan diameter terbesar adalah 29 cm
dari Pinus merkusii diameter rata-rata dapat diketahui sebesar 23,73 cm.
Pengukuran untuk tinggi pohon diperoleh, yang paling rendah dari Swietenia
macrophylla yaitu 9 m dan yang tertinggi adalah 17 m dengan rata-rata seluruh
tinggi pohon yaitu 15,11 m. Pada perhitungsn volume pohon diperoleh data
sebagai berikut, volume terkecil ada pada Swietenia macrophylla 0,104 m3 dan
volume terbesar pada Pinus merkusii 1,466 m3, total volume yang berada pada
plot 1 sebanyak 17 pohon yang didominasi oleh Pinus merkusii dan sebagian
Swietenia macrophylla adalah 8,215 m3. Pada analisis regresi diperoleh data
dari Excel, diketahui r2 =17,3%, yang artinya variabel X1 dan X2
mempengaruhi variabel Y sebesar 17,3% termasuk sangat rendah dan 82,7%
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Korelasi kedua variable adalah r =
√0,173 = 0,4159.
Pada plot 2 didapati 17 pohon, pengukuran pohon pada tegakan utama
Pinus merkusii diperoleh diameter yang bervariasi yaitu, dari diameter terkecil
adalah 13,5 cm dari Pinus merkusii dan diameter terbesar adalah 46 cm dari
Swietenia macrophylla diameter rata-rata dapat diketahui sebesar 24,61 cm.
Pengukuran untuk tinggi pohon diperoleh, yang paling rendah dari Pinus
merkusii yaitu 11 m dan yang tertinggi adalah 15 m dengan rata-rata seluruh
tinggi pohon yaitu 13,11 m. Pada perhitungan volume pohon diperoleh data
sebagai berikut, volume terkecil ada pada Pinus merkusii 0,077 m3 dan volume
terbesar pada Swietenia macrophylla 1,512 m3, total volume yang berada pada
plot 2 sebanyak 17 pohon yang didominasi oleh Pinus merkusii dan sebagian
Swietenia macrophylla adalah 5,995 m3. Pada analisis regresi diperoleh data
dari Excel, diketahui r2 =90%, yang artinya variabel X1 dan X2 mempengaruhi
variabel Y sebesar 90% dan 10% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Korelasi kedua variable adalah r = √0,9 = 0, 0,9486.

Pada plot 3 didapati 15 pohon, pengukuran pohon pada tegakan utama


Pinus merkusii dan Swietenia macrophylla diperoleh diameter yang bervariasi
yaitu, dari diameter terkecil adalah 12 cm dari Pinus merkusii dan diameter
terbesar adalah 40 cm dari Swietenia macrophylla diameter rata-rata dapat
diketahui sebesar 24,07 cm. Pengukuran untuk tinggi pohon diperoleh, yang
paling rendah dari Swietenia macrophylla yaitu 10 m dan yang tertinggi adalah
19 m dengan rata-rata seluruh tinggi pohon yaitu 13,67 m. Pada perhitungan
volume pohon diperoleh data sebagai berikut, volume terkecil ada pada Pinus
merkusii 0,071 m3 dan volume terbesar pada Swietenia macrophylla 1,670 m3,
total volume yang berada pada plot 3 sebanyak 15 pohon yang didominasi oleh
Pinus merkusii dan Swietenia macrophylla adalah 7,563 m3. Pada analisis
regresi diperoleh data dari Excel, diketahui r2 =94,4%, yang artinya variabel
X1 dan X2 94,4% dan 5,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Korelasi
kedua variable adalah r = √0,944 = 0,9715.

Pada plot 4 didapati 18 pohon, pengukuran pohon pada tegakan utama


Pinus merkusii dan Swietenia macrophylla diperoleh diameter yang bervariasi
yaitu, dari diameter terkecil adalah 11,5 cm dari Swietenia macrophylla dan
diameter terbesar adalah 29 cm dari Swietenia macrophylla diameter rata-rata
dapat diketahui sebesar 21,67 cm. Pengukuran untuk tinggi pohon diperoleh,
yang paling rendah dari Swietenia macrophylla yaitu 6,5 m dan yang tertinggi
adalah 17 m dengan rata-rata seluruh tinggi pohon yaitu 11,31 m. Pada
perhitungan volume pohon diperoleh data sebagai berikut, volume terkecil ada
pada Swietenia macrophylla 0,058 m3 dan volume terbesar pada Swietenia
macrophylla 0,494 m3, total volume yang berada pada plot 4 sebanyak 18
pohon yang didominasi oleh Pinus merkusii dan Swietenia macrophylla adalah
4,708 m3. Pada analisis regresi diperoleh data dari Excel, diketahui r2 =94,4%,
yang artinya variabel X1 dan X2 94,4% dan 5,6% sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain. Korelasi kedua variable adalah r = √0,944 = 0,9715.

Pada plot 5 didapati 19 pohon, pengukuran pohon pada tegakan utama


Swietenia macrophylla dan Pinus merkusii diperoleh diameter yang bervariasi
yaitu, dari diameter terkecil adalah 10,5 cm dari Hura crepitans dan diameter
terbesar adalah 36 cm dari Swietenia macrophylla diameter rata-rata dapat
diketahui sebesar 20,39 cm. Pengukuran untuk tinggi pohon diperoleh, yang
paling rendah dari Swietenia macrophylla yaitu 5 m dan yang tertinggi adalah
14 m dengan rata-rata seluruh tinggi pohon yaitu 10,18 m. Pada perhitungan
volume pohon diperoleh data sebagai berikut, volume terkecil ada pada Hura
crepitans 0,036 m3 dan volume terbesar pada Swietenia macrophylla 0,926 m3,
total volume yang berada pada plot 5 sebanyak 19 pohon yang didominasi oleh
Pinus merkusii dan Swietenia macrophylla serta 1 Hura crepitans adalah 4,706
m3. Pada analisis regresi diperoleh data dari Excel, diketahui r2 =99%, yang
artinya variabel X1 dan X2 99% dan 1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Korelasi kedua variable adalah r = √0,9943 = 0,99718253376.

Perbedaan antara besar diameter satu dengan pohon lainnya dapat terjadi
karena kondisi lokasi dan tegakan, serta kemungkinan kesalahan dalam
menggunakan alat hal. Keterbatasan kemampuan dalam pengukuran diameter
akan memberi dampak perbedaan dengan berbagai pohon didalam tegakan.
Sedangkan perbedaan tinggi pohon terlihat jelas persaingan antara satu pohon
dengan pohon lainnya dalam memperoleh cahaya matahari sehingga
mengakibatkan adanya perbedaan hasil. Pada volume yang dihasilkan berbeda-
beda dipengaruhi oleh diameter dan juga tinggi karena volume ini didapatkan
dari pengaruh diameter pohon itu sendiri. Volume tidak lepas dari hasil
diameter karena keduanya saling berhubungan. Pada persentase hasil volume
yang kami dapatkan berbeda-beda. Diakibatkan karena jarak tanam yang
terbilang rapat sehingga pertumbuhan pohon lebih banyak diarahkan kepada
pertumbuhan tingginya.
BAB V
KESIMPULAN
Pengukuran diameter pohon dilakukan yaitu dengan cara melingkarkan pita
meter ke batang pohon setinggi dada (Dbh) atau setinggi 1,3 m. Pada plot pertama
diperoleh diameter berkisar 14,5-29 cm. Plot 2 diperoleh diameter berkisar 13,5-46
cm. Plot 3 diperoleh diameter berkisar 12-40 cm. Plot 4 diperoleh diameter berkisar
11,5-29 cm. Plot 5 diperoleh diameter berkisar 10,5-36 cm.

Pengukuran plot dilakukan dengan cara menarik garis lurus ke utara sejauh
20m, lalu kearah barat 20 m, dan seterusnya sampai arah selatan, sehingga
terbentuk petak 20 x 20 m. Potensi tegakan yang berada didalam plot dapat diukur
dengan menghitung volume pohon dan ditotal keseluruhannya. Pada plot pertama
diperoleh volume total 8,215 m3. Plot 2 diperoleh volume total 5,995 m3. Plot 3
diperoleh volume total 7,563 m3. Plot 4 diperoleh volume total 4,708 m3. Plot 5
diperoleh volume total 4,706 m3.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, D. 2015. Angka Bentuk dan Model Volume Kayu Afrika (Maesopsis
Eminii Engl) Di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat.
Respository IPB. Bogor.

Winata, Adi & Emik Yuliana. 2014. Potensi Tegakan Sebagai Indikator Tingkat
Keberhasilan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perhutani.
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 15(2): 106-118

S, Arland, Emy S., dan Muhammad I. 2018. Studi Penerapan Metode Pohon Contoh
(Tree Sampling) dalam Pendugaan Potensi Tegakan Hutan Tanaman
Ekaliptus. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan. 13(2): 132-143

Muhdin dan Arif Rakhman H. 2004. Penentuan Jumlah Pohon Contoh Minimal
Untuk Penyusunan Persamaan Volume Melalui Fungsi Taper : Studi
Kasus Pada Jenis Pinus Merkusii Jungh Et De Vriese Di Hutan Pendidikan
Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika.
10 (2) : 22-31.

Kaliky, Fitriani. 2011. Potensi Penyerapan Karbon Tanaman Mahoni di KPH


Randublatung Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah. Jurnal Agrohut
Fakultas Pertanian Universitas Darussalam Ambon. 2 (1) : 17-25
LAMPIRAN
PLOT 1

PLOT 2

PLOT 3

PLOT 4
PLOT 5

Anda mungkin juga menyukai