Inventarisasi Huan PERTEMUAN-5
Inventarisasi Huan PERTEMUAN-5
• Capaian pembelajaran:
Mahasiswa mampu memahami hakekat pembuatan
petak ukur dalam inventarisasi SDH dan mampu
mengaplikasikannya di lapangan.
• Pokok Bahasan :
Petak Ukur (PU)
• berkaitan dgn pengertian hutan, bhw hutan adalah suatu asosiasi flora
dan fauna yg didominasi oleh tumbuh2-an berkayu yg menempati
areal yg cukup luas shg mampu menciptakan iklim mikro dan kondisi
ekologi yg khas sehingga berbeda dgn kondisi areal di luarnya, yg
secara terintegrasi mempunya fungsi ekonomi, sosial dan
perlindungan (SAF, 1944)
Ada kompromi
PETAK UKUR (PU)
2. Ukuran pohon
• besar / kecil
1. PU JALUR--PERSEGI PANJANG--BUJUR
SANGKAR
2. LINGKARAN
3. SEGI ENAM
4. LARIKAN
BENTUK PETAK UKUR (PU)
1. PU JALUR
• biasa dipakai untuk inventore pd populasi
htn yg luas dgn tumbuhan bawah lebat,
krn mudah menentukan lokasinya di
lapangan
(misal: timber cruising di tropical rain
forests / HPH di luar Jawa)
• pertama kali diterapkan pd pertengahan
abad ke-19 di Burma/Myanmar & India
PU JALUR
PU PERSEGI PANJANG / BUJUR SANGKAR
100 m 100 m
Ada pemikiran bhw walaupun ragam di dlm jalur
besar, tetapi kalau msh dlm hm yg berdekatan
maka scr teoritis kondisinya akan relatif sama, shg
pengukuran selanjutnya di selang- seling. Demikian
pula dgn panjang yg semula 1 hm diubah-ubah
hingga pd suatu saat panjang jalur sama dgn
lebarnya shg timbul bentuk PU BUJUR SANGKAR.
KELEMAHAN PU BENTUK JALUR/
P. PANJANG/BJ. SANGKAR:
1. Penentuan sudut yg tegak lurus antar sisi-
sisinya sngt sulit shg perlu kecermatan
tinggi
2. Penentuan arah rintisan/panjang sisi-sisinya
dgn jarak horisontal perlu kehati-hatian
3. Probabilitas terjadinya pohon batas relatif
tinggi
4. Memerlukan waktu lama untuk
menyelesaikan pohon batas tsb.
KELEBIHAN PU BENTUK JALUR/
P. PANJANG/BJ. SANGKAR:
1. Biasa dipakai untuk inventore pd populasi htn yg
luas dgn tumbuhan bawah lebat, krn mudah
menentukan lokasinya di lapangan.
Kelemahan PU lingkaran:
Sangat sulit digunakan untuk inventarisasi
seedling yg populasinya rapat, krn batas
imajinernya perlu dibuat agar dpt dihitung
populasi seedling tsb.
PU BENTUK SEGI ENAM:
1. PU segi enam hanya teoritis,
pembuatannya sangat sulit shg hanya dlm
skala penelitian
2. Ide PU segi enam berasal dari Hart (1932)
dlm teori penjarangan, bhw tegakan tinggal
penjarangan akan tumbuh scr optimal
apabila jarak antar pohonnya dari berbagai
arah/segi adalah sama.
3. Probabilitas terjadinya pohon batas paling
kecil.
PU LARIKAN:
PU larikan digunakan apabila populasi pohon-
pohon yg dihadapi mempunyai pola dlm baris-
baris shg scr umum interaksi pohon-pohonnya
masih dlm satu arah (belum ke segala arah)
Contoh-contoh PU larikan:
1. Tanaman kehutanan pada sistem tumpangsari
umur ≤ 3 tahun
• lebar larikan: 10 ≤ L < 20 m
2. Pohon yg ditanam sbg batas di lahan pekarangan
3. Persemaian dlm bedengan
4. Survey untuk bambu yg ditanam sbg batas
wilayah (desa)
Tanaman dalam bentuk larik-larik
Evaluasi Mahasiswa :
1. Jelaskan mengapa tatkala melakukan kegiatan
inventarisasi hutan menggunakan petak ukur
(PU)
2. Jelaskan bentuk-bentuk PU yang sering
dilakukan saat inventore hutan dan bagaimana
cara pembuatannya
3. Mengapa tatkala seseorang melakukan survey
permudaan hutan PU yang digunakan
berbentuk persegi ?