PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Diameter pohon adalah panjang garis lurus yang melalui pusat penampang melintang
pohon dan menghubungkan dua titik yang terdapat pada garis lingkaran luar pohon.
(Handayani, 2009)
Diameter pohon merupakan salah satu parameter pohon yang mudah untuk diukur.
Dengan pengukuran diameter kita dapat mengetahui potensi tegakan suatu komunitas hutan.
Besarnya diameter pohon dipengaruhi kualitas tempat tumbuh maka pertumbuhan pohon akan
semakin baik, hal ini ditunjukkan dengan besarnya ukuran diameter pohon tersebut. Demikian
pula pengaruh usia pohon dengan ukuran diameter pohon, semakin tua umur pohon maka
diameternya akan lebih besar. (Fina,2013)
Untuk mengatasi masalah lingkungan peran hutan sebagai penyerap CO2 harus
ditingkatkan melalui sistem pengelolaan hutan alam dan hutan tanaman, yang sinergis dengan
fungsi sosial dan nilai ekonomi hutan. Rosot karbondioksida berhubungan erat dengan
biomasa tegakan. Jumlah biomasa suatu kawasan diperoleh dari produksi dan kerapatan
biomasa yang diduga dari pengukuran diameter,tinggi,berat jenis dan kepadatan setiap jenis
pohon. Biomasa dan rosot karbon pada hutan tropis merupakan jasa hutan di lur potensi
biofisik lainnya, dimana potensi biomasa hutan yang besar adalah penyerap dan penyimpan
karbon guna pengurangan kadar CO2 di udara. Manfaat langsung dari pengelolaan hutan
berupa hasil kayu secara optimal hanya 4,1 % sedangkan fungsi optimal dalam penyerapan
karbon mencapai 77,9 %. (Heriyanto,N.M,Subiondo,E.2012)
Pengukuran tinggi sama halnya dengan pengukuran diameter adalah pengukuran tak
langsung yang dilakukan dengan alat-alat optik. Konsekuensinya adalah waktu yang
diperlukan lebih banyak. Pada waktu memilih metode penaksiran volume dalam inventore
hutan harus dicek dengan hati-hati. (Darusman, 2011)
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilakukan pada tanggal 16 februari 2019 , jam 08.00 sampai dengan
selesai bertempat di laboratorium kehutanan Fakultas pertanian, Universitas Bengkulu.
Pada praktikum pengenalan alat ukur diameter pohon, alat yang digunakan adalah
pita ukur,biltmore stick,garpu pohon, dan caliper.
1. Pita ukur
Pita ukur adalah alat yang paling sering digunakan dalam pengukuran diameter
pohon. Pita ukur dibagi menjadi dua yakni pita keliling dan pita diameter. Pita keliling
adalah pita yang skalanya menunjukkan keliling (k) batang pohon. Pita diameter (phi-
band) adalah pita yang skalanya menunjukkan diameter dari suatu pohon. Rumus
dalam mencari diameter batang pohon adalah “ D = k/π “.
Keunggulan alat ini adalah ringan dan mudah dibawa, ketelitian hasil pengukuran
cukup baik, dan pengukuran cukup satu kali. Sedangkan kelemahan alat ini adalah
hasil pengukuran cenderung bias dan overestimate terutama apabila batang tidak
silindris, pita terlipat/melintir,posisi alat miring terhadap sumbu batang, pengukuran
memerlukan waktu relatif lama dan sulit digunakan untuk pohon yang rebah. Pita
diameter permanen untuk pengukuran diameter diameter pada petak ukur permanen
(pup).
2. Biltmore stick
Berbentuk mistar berskala (panjang 60-90 cm). Dibuat dengan prinsip segitiga
sebangun. Rumusnya “ D = OB . D “.
√𝑂𝐵(𝑂𝐵 + 𝐷
Kelebihan dari alat ini adalah pengukuran tidak perlu waktu lama, pembacaan
skala relatif mudah, dan alat alat ini ringan dan mudah dibuat. Kekurangan alat ini
adalah kurang teliti (hanya cocok untuk mengukur kelas diameter), sulit digunakan
untuk pohon berdiameter besar, dan jarak pandang seringkali menjadi kendala dalam
memperoleh hasil pengukuran yang teliti.
3. Garpu pohon
Garpu pohon memiliki bentuk fisik berupa mistar yang bercagak dan mempunyai
skala (satuan ukur). Skala garpu pohon pada awalnya berupa selang diameter, kini
telah diubah kedalam satuan ukur. Satuan ukur yang digunakan adalah cm dengan
satuan terkecil dalam mm. Rumusnya “ D = OP . 1,1547 “.
Kelebihan dari alat ini, praktis dalam penggunaannya, cocok untuk pengukuran
pohon-pohon berdiameter kecil. Sedangkan kekurangan dari alat ini, sulit digunakan
untuk pohon berdiameter besar, pengukurannya harus dilakukan lebih dari satu kali,
alat cukup besar dan berat sehingga kurang praktis untuk dibawa-bawa serta tidak
dapat digunakan untuk pengukuran diameter yang memerlukan ketelitian tinggi.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa alat alat yang
digunakan untuk megukur diameter batang pohon antara lain yaitu, garpu pohon,pita
meter,biltmore stick, dan caliper pohon. Cara penggunaan alat ukur diameter pohon berbeda-
beda tergantung ketentuan dan rumus yang sudah ditentukan pada setiap alat. Kegunaan dan
dari segi cara pemakaian alatyang harus tepat fungsi, karena setiap alat mempunyai
keunggulan dan kelemahan masing-masing sehingga setiap individu yang ingin menggunakan
alat ukur diameter harus menyesuaikan dan memperhatikan terlebih dahulu.
5.2 Saran
Dalam praktikum ini praktikan diharapkan serius dalam memperhatikan ketika tim co-
ass memberikan materi dan arahan saat melakukan percobaan dengan alat yang telah tersedia
hendaknya para praktikan melakukan dengan sangat baik dalam melaksanakan praktikum
pada percobaan peragaan alat yang diperintahkan co-ass. Agar tidak terjadi kesalahan
penggunaan alat disaat praktikum dilapangan berlangsung.
LAPORAN PAKTIKUM
Disusun Oleh :
NPM : E1B018069
Kelompok : 4 (empat)
LABORATORIUM KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
jarak pandang 60 cm
diameter pohon.
Rumus
D = OB . D
√𝑂𝐵(𝑂𝐵 + 𝐷
2 CALIPER
Masukan batang yang akan di ukur diantara
dua kaki alat dengan menggeserkan kaki
sampai batang terjepit diantara dua kaki
sampai batang
Lihat angka yang terbaca pada mistar yang
ada skalanya
Lalukan pengukuran dua kali dengan
bersilangan
𝑑1+𝑑2
Rumus 𝐷= 2
D = Diameter
D1= hasil pengukuran awal
D2= hasil pengukuran kedua
3 GARPU POHON Apitkan garpu pohon ke pohon yang akan di
ukur
Lihat kotak keberapa yang kenak bagian
paling ujung pohon
Setelah itu jumlah kotak di kali 5 cm
Setelah di peroleh OP masukan ke rumus
Rumus D = OP . 1,1547
OP = Hasil pengukuran
D = diameter
(keliling)
K
Rumus π
K = keliling
𝜋 = 3,14