Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 : MEMBUAT RENCANA PENLITIAN KUALITATIF

NAMA : RASWIN

NIM : 4122121210005

MATA KULIAH : METODE ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF

DOSEN : Dr. R. Wahyono Widodo, MP

1. Penelitian deskripsi : judul, rumusan masalah, pendekatan masalah, metode yang


digunakan, pengumpulan data, analisis data.
Jawab

A. Judul
Penggunaan Media Komudniaksi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian Informasi
Kesehatan

B. Rumusan Masalah
Mengetahui media komunikasi yang digunakan remaja perempuan dalam pencarian
informasi kesehatan.

C. Pendekatan Masalah
Bahwa media komunikasi layaknya perantara yang menunjang dalam proses
komunikasi kehidupan manusia. Informasi kesehatan menjadi hal yang penting, tidak
hanya bagi orang yang sakit, kalangan lansia ataupun anak-anak melainkan juga bagi
kalangan remaja perempuan

D. Metode yang Digunakan


metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara,
observasi dan studi dokumentasi.

E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi.

F. Analisis Data
Teknik sampling purposive untuk menentukan informan dalam penelitian ini. Teknik
sampling purposive yaitu cara menentukan informan dengan memilih informan sesuai
dengan kriteria dan kebutuhan penulis dalam penelitian ini.
2. Penelitian verifikatif: judul, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, metoda
penelitian, operasional variabel, pengumpulan data dan analisis yang digunakan.
Jawab

A. Judul
Optimalisasi Penggunaan Lahan di Sub DAS Keduang Kabupaten Wonogiri

B. Rumusan Masalah
1) Berapa besar nilai erosi permukaan yang terjadi di Sub DAS Keduang?
2) Bagaimana alokasi luas penggunaan lahan yang optimal yang mampu menurunkan
erosi sekaligus meningkatkan produksi tanaman pangan dan hasil hutan berupa
kayu di Sub DAS Keduang?

C. Kerangka Pemikiran
1) DAS Bengawan Solo termasuk di dalamnya Sub DAS Keduang merupakan DAS yang
kritis dan pada tahun 1984 DAS Bengawan Solo masuk dalam DAS super prioritas.
Oleh karena itu banyak program yang dilaksanakan dalam DAS tersebut sebagai
upaya perbaikan DAS.
2) Pertumbuhan penduduk yang cepat dan tuntutan pemenuhan kebutuhan manusia
yang semakin kompleks / beragam memungkinkan terjadinya perubahan
penggunaan lahan yang berfungsi konservasi ke penggunaan lain seperti untuk
kepentingan pertanian dan pemukiman.
3) Fakta yang terjadi adalah penggunaan lahan di sub DAS Keduang mengalami
perubahan hal ini dinyatakan dengan hasil penelitian oleh Widyaningsih (2008),pada
periode tahun 1996 – 2006 di Sub DAS Keduang telah terjadi perubahan penggunaan
lahan yaitu penurunan luas lahan hutan, perkebunan, kebun campuran dan semak.
4) Berdasarkan studi pustaka dan hasil penelitian di atas, penggunaan lahan di Sub DAS
Keduang memiliki andil atau pengaruh yang besar terhadap kekritisan atau
kesehatan DAS.
D. Hipotesis
1) Luasan Sub DAS Keduang yang digunakan dalam penelitian merupakan luas total
dikurangi dengan luas lahan yang digunakan untuk pemukiman.
2) Penggunaan lahan berupa pemukiman tidak dilakukan analisis optimalisasi
perubahan penggunaan lahan karena pemukiman terdapat bangunan atau gedung
dan penghuninya sehingga jika dilakukan perubahan akan menimbulkan dampak
sosial yang besar.
3) Sumberdaya tersedia dalam jumlah terbatas dan bersifat tetap selama jangka waktu
penelitian.
4) Setiap alternatif kegiatan mempunyai kombinasi faktor produksi yang tetap dan
bersifat linier.
5) Produksi hutan yang dicapai dalam hal ini adalah hutan yang mutlak bersifat ekonomi
dan menghasilkan kayu.
6) Produksi hasil padi dari sawah irigasi diasumsikan dua kali produksi dari sawah tadah
hujan.
7) Jenis tanaman pangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras, jagung,
kedelai, kacang tanah dan ubi kayu.
8) Sawah dan sawah tadah hujan adalah penghasil beras, penggunaan lahan tegalan
adalah penghasil jagung, ubi kayu kacang tanah dan kedelai. Produksi pangan untuk
hutan adalah sebesar 1/3 produksi tegalan sedangkan kebun sebesar 2/3 produksi
tegalan.
9) Berdasarkan pengamatan secara umum dilapangan, pada kebun campur tanaman
kayu menjadi tanaman yang dominan tumbuh sehingga asumsi produksi kayunya 2/3
dari produksi hutan sedangkan tegalan umumnya tanaman kayu di tanam di
sekeliling lahan berfungsi sebagai pagar sehingga asumsi produksi kayunya 1/3 dari
produksi hutan.

E. Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini berupa pengumpulan data dan
pengolahan data :
1) Pengumpulan Data
Pengumpulan data informasi dilakukan menggunakan wawancara dan studi
dokumenter.
2) Pengolahan Data
➢ Pendugaan Erosi dan Pembuatan Peta Tingkat Bahaya Erosi (TBE).
➢ Penentuan besar erosi yang masih dapat ditoleransi (T) dihitung dengan
menggunakan metoda Thompson (1957) dalam Arsyad (1989) yang didasarkan
pada sifat-sifat tanah seperti kedalaman solum tanah, jenis batuan (lunak dan
keras), serta permeabilitas tanah.
➢ Pembuatan Peta Unit Lahan (Land Mapping Unit)
➢ Pembobotan hasil klasifikasi tingkat bahaya erosi, kerapatan vegetasi dan tinggi
tempat.
➢ Pengklasteran unit lahan (wilayah) Sub DAS Keduang.
➢ Optimasi dengan Program Linier.
➢ Analisis Spasial

F. Oprasional Variabel
Oprasional varibael dalam penelitian ini berupa analisis tingkat erosi tanah dan
optimalisasi lahan yang berada di Sub DAS

G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa informasi dilakukan menggunakan wawancara dan studi
dokumenter. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung dengan orang yang
menjadi sumber informasi sedangkan Studi dokumenter adalah teknik pengumpulan
data yang digunakan untuk memperoleh data dari instansi terkait. Dalam hal ini adalah
Balai Pengelolaan DAS Solo, Balai Penelitian Teknologi Kehutanan (BPTKP) DAS Solo,
BPS, Dinas Kehutanan Kabupaten Wonogiri. Studi dokumenter mencakup dokumentasi
administratif dari lembaga yang besangkutan, juga berbagai literatur dan hasil
penelitian lain yang berhubungan.
H. Analisis yang Digunakan
Analisis yang digunakan berupa :
1) Pendugaan Erosi dan Pembuatan Peta Tingkat Bahaya Erosi (TBE).
2) Penentuan besar erosi yang masih dapat ditoleransi (T) dihitung dengan
menggunakan metoda Thompson (1957) dalam Arsyad (1989) yang didasarkan pada
sifat-sifat tanah seperti kedalaman solum tanah, jenis batuan (lunak dan keras), serta
permeabilitas tanah.
3) Pembuatan Peta Unit Lahan (Land Mapping Unit)
4) Pembobotan hasil klasifikasi tingkat bahaya erosi, kerapatan vegetasi dan tinggi
tempat.
5) Pengklasteran unit lahan (wilayah) Sub DAS Keduang.
6) Optimasi dengan Program Linier.
7) Analisis Spasial

Anda mungkin juga menyukai