Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS VEGETASI HUTAN MANGROVE DESA EELAHAJI KECAMATAN


KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA

Oleh:
ALSIM
NIM: M1A1 14 162

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Sitti marwah, M.Si Umar Ode Hasani, SP., M.Si
NIP. 19600101 198503 2 003 NIP. 19681101 200604 1 002

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Hutan Mangrove Penebangan Hutan Mangrove

Kerusakan Hutan Mangrove Mangrove di jadikan Kayu Bakar

Perlu di teliti
untuk mengetahui
komposisi vegetasi pada
lahan pascatambang emas
rakyat Kabupaten
Bombana.
• Penelitian ini bermanfaat
sebagai informasi bagi manfaat
peneliti-peneliti lain yang Tujuan dan
ingin melakukan
penelitian tentang
komposisi vegetasi pada
lahan pascatambang emas
serta sebagai bahan
pemikiran
• Bagaimanak bagi
masyarakat
ah dan
pemerintah di Kabupaten
komposisi
Bombana.
vegetasi masalah
pada lahan Rumusan
pascatamban
g emas
rakyat
Kabupaten
KERANGKA PIKIR

Hutan Mangrove Desa Eelahaji

Vegetasi hutan mangrove

Analisis Vegetasi hutan


mangrove
•Frekuensi
•Kerapatan
•Dominansi
•Indeks nilai penting
•Keanekaragaman jenis

Pelestarian hutan mangrove

Gambar 1. Kerangka pikir penelitian


TINJAUAN PUSTAKA

1 • Pengertian hutan mangrove


2 • Jenis-jenis mangrove

3 • Ciri-ciri hutan mangrove

4 • Fungsi hutan mangrove

5 • Manfaat hutan mangrove

6 • Vegetasi hutan mangrove


• Faktor-faktor yang mempengaruhi
7
pertumbuhan vegetasi hutan mangrove
8 • Analisis vegetasi mangrove
TERLAMPIR

9 • Hasil penelitian yang relevan


METODE PENELITIAN

Lokasi dan • Penelitian ini akan di laksanakan di


kawasan hutan mangrove Desa Eelahaji
Waktu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton
Utara Provinsi Sulawesi Tenggara pada
Penelitian Bulan Februari Tahun 2020.

•Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, seluruh pohon dan

Bahan permudaannya yang terdapat dalam jalur pengamatan, peta tutupan


lahan hutan mangrove di Desa Eelahaji Kecamatan Kulisusu
Kabupaten Buton Utara.
•Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Gobal Positioning

dan Alat System (GPS), kamera, meteran rol, tali tambang, parang, pita meter,
seperangkat alat tulis menulis, tally sheet dan buku panduan
pengenalan mangrove di Indonesia.
sebagian
dari
populasi
yang Samp
mewakili el
• Populasi
keseluruha
dalam
n obyek
penelitian
yang yaitu
ini
diteliti di
semua
lahan
jenis
pascatamb
vegetasi
ang emas Popul
yang asi
rakyat
terdapat
kabupaten
dalam plot
bombana.
pengamata
n di lahan
pascatamb
ang emas
rakyat
Populasi dan Sampel
Kabupaten
JENIS DAN SUMBER DATA
.

1. Jenis data

1. Data kuantitatif merupakan data informasi yang


berupa simbol, angka atau bilangan yang berupa titik
koordinat, diameter, frekuensi kemunculan jenis.

2. Data kualitatif yaitu data informasi berupa gambaran


lokasi penelitian, jenis-jenis vegetasi mangrove, dan
letak administrasi Desa Eelahaji Kecamatan Kulisusu
Kabupaten Buton Utara.
2. Sumber data

Data Primer yaitu data yang diperoleh dari


pengamatan langsung dilapangan berupa data
diameter tumbuhan mangrove, jumlah tumbuhan
mangrove dan analisis vegetasi hutan mangrove. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak-
pihak lain baik dari studi pustaka maupun dari
perorangan, instansi/dinas/lembaga yang
berhubungan dengan tujuan penelitian.
TEHNIK PENGUMPULAN DATA
.

Teknik pengumpulan data yang digunakan


dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung
berupa pengukuran dilapangan.
PROSEDUR PENELITIAN
.

Penentuan lokasi pengambilan sampel ditentukan


1. berdasarkan metode purposive sampling

2. Menentukan sampel penelitian

Membuat petak ukur pada setiap transek yang terdiri


3 dari 5 petak ukur

Pada tiap petak ukur, dibuat plot dengan ukuran 10 m x 10 m untuk tingkat pohon,
4 ukuran 5 m x 5 m untuk tingkat pancang, ukuran 2 m x 2 m untuk tingkat semai.

Melakukan pengukuran pada semua plot pengamatan. Pengukuran yang dilakukan


5 di lapangan antara lain pengukuran diameter, tinggi pohon dan jenis pohon.

Menuliskan hasil pengamatan pada tally sheet pengamatan


6
Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan selama
7 pengukuran langsung,
Menganalisis data hasil pengukuran dengan rumus statistik menggunakan
8 Microsoft office excel.
Variabel Penelitian

is tu mb u h an man g ro v e
1. Jen

2. Jumlah individu

k u en s i k emu n cu lan jen is


3. Fre

e
4. Diameter pohon mangrov
Analisis Data
.

Deskriptif kualitatif merupakan tehnik


yang memaparkan data penelitian yang
Deskriptif
disajikan dalam bentuk tabel. Data-data
kualitatif
numerik dikompilasi untuk melihat
sebaran data, jumlah dan nilai rata-rata
dari seluruh variabel yang digunakan
dalam penelitian.
Analisis Vegetasi Mangrove

Kerapatan Jenis

Frekuensi Jenis

Dominansi Jenis

Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks Keanekaragaman
(Diversity)
Konsep Operasional
 Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang
membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut, hutan mangrove atau yang sering
disebut hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem pantai yang mempunyai
karakter unik, khas dan memiliki potensi kekayaan hayati.
 Analisis vegetasi adalah cara untuk mempelajari struktur vegetasi (bentuk) dan komposisi
jenis (susunan) tumbuhan dan bentuk (struktur) vegetasi yang ada di wilayah yang di
analisis.
 Jalur ukur adalah jalur yang dibuat dalam suatu populasi guna melakukan pengamatan
dengan membuat petak ukur.
 Petak ukur adalah petak dengan ukuran tertentu yang dibuat guna melakukan pengukuran
dengan perhitungan vegetasi.
 Purposive sampling (pengambilan sampel yang bertujuan) adalah suatu cara/teknik
pengambilam sampel dengan menggunakan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Misalnya
keadaan topografi, sebaran vegetasi dan lain sebagainya.
 Sampel atau satuan contoh adalah bagian terkecil dari suatu populasi yang akan
diikutsertakan dalam tempat pengambilan data.
 Populasi adalah kumpulan individu tumbuhan yang terdiri atas jenis (spesies) yang sama
terdapat dalam suatu komunitas.
 Komposisi vegetasi adalah jumlah dan susunan golongan pohon, anakan dan semai yang
terdapat dalam plot pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, H. dan Mertha, I., G. 2017. Komposisi Jenis Mangrove Di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok
Tengah. Jurnal Sangkareang Mataram. Vol. 3 No.2.
Ardhana. 2012. Ekologi Tumbuhan. Udayana University press.
Arfan, A. 2018. Factors That Influence The Change of Mangrove Forest in South Sulawesi Indonesia. UNM
Geographic Journal. Volume 1 No 2.
Arief, A. 1994. Hutan Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Bengen, D., G. 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir
dan Lautan-Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia.
Bengen, D., G. 2002. Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan IPB. Bogor, Indonesia.
Bengen, D., G. dan Dutton I., M. 2004. Interaction Mangroves. Fisheries and Forestry Management in
Indonesia. Vol 7 No. 2 hal. 63-67
Dekme, Z., F. Lasut, M., T. Thomas, A. Kainde, R., P. 2015. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Hutan
Mangrove Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Program Studi Ilmu Kehutanan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Firmansyah. 2019. Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Kabupaten Buton Utara Provinsi
Sulawesi Tenggara [Thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Ghufrona, R., R. Kusmana, C.Rusdiana, O. 2015. Komposisi Jenis Dan Struktur Hutan Mangrove Di Pulau
Sebuku, Kalimantan Selatan. Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 06 No. 1.
Hariphin. Linda, R. Rusmiyanto E., P.W. 2016. Analisis Vegetasi Hutan Mangrove Di Kawasan Muara Sungai
Serukam Kabupaten Bengkayang. Protobiont Vol. 5 (3) : 66-72.
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

Anda mungkin juga menyukai