id
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
mangrove Teluk Jor, yaitu mengambil sampel masyarakat dari wilayah mangrove
dengan radius 500 m. karena yang memungkinkan terlibat aktif atau langsung
berinteraksi dengan hutan mangrove Teluk Jor adalah masyarakat yang terdekat.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini mengacu pada panduan Roscoe
(1975) dan Champion (1981) dalam Indrawan & Yaniawati (2016) yaitu, ukuran
sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian. Selain itu pertimbangan yang lain adalah sampel yang diambil sudah
dianggap cukup representatif untuk mewakili populasi di wilayah penelitian dan
sesuai dengan aspek-aspek yang ingin di diteliti.
d) Pengumpulan informasi atau data untuk menentukan dan menemukan strategi
pengelolaan dilakukan dengan pengamatan langsung pada wilayah mangrove,
wawancara pada masyarakat dan pemangku kepentingan/kebijakan.
3. Cara Kerja Penelitian
a. Identifikasi Struktur Komunitas Mangrove
Pengamatan dilakukan dengan metode transek garis dan petak contoh
(transect line plot) sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 201 tahun 2004. Serta, menentukan petak pengamatan pada beberapa
lokasi/stasiun mangrove yang dianggap mewakili mangrove Teluk Jor. Selanjutnya,
pada setiap stasiun/lokasi dibuat transek yang terdiri dari beberapa petak ukur
(plot), jarak antar plot atau petak ukur adalah 10 m. Pada setiap plot dibuat sub-
petak. Penentuan ukuran sub-petak merujuk pada SNI 7724:2011. Ukuran sub-
petak yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pada vegetasi kategori pohon dengan plot ukuran minimal 400 m2 atau plot
ukuran 20 m x 20 m untuk tingkat pertumbuhan vegetasi berkayu berdiameter ≥
20 cm.
2) Pada vegetasi kategori tiang dengan plot ukuran minimal 100 m2 atau plot ukuran
10 m x 10 m untuk tingkat pertumbuhan vegetasi berkayu berdiameter 10 cm
sampai dengan < 20 cm.
3) Pada vegetasi kategori pancang dengan plot ukuran minimal 25 m2 atau plot
ukuran 5 m x 5 m untuk tingkat pertumbuhan vegetasi berkayu berdiameter 2
cm sampai dengan < 10 cm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
4) Pada vegetasi kategori semai dengan plot ukuran minimal 4 m2 atau plot ukuran
2 m X 2 m untuk tingkat pertumbuhan vegetasi berkayu berdiameter < 2 cm,
dengan tinggi ≤ 1,5 m
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang baku mutu
air laut adalah 28-31o C.
b) Salinitas
Pengukuran salinitas menggunakan alat Salt Refractometer dengan cara
meneteskan sampel air pada kaca refractometer kemudian melihat salinitasnya
atau menggunakan Hand Reftractometer, dimana, sampel air diletakkan pada
kaca prima lalu ditutup perlahan, kemudian dilihat melalui kaca pengintai, dan
akan terlihat pada lensa yang menunjukkan nilai/salinitas dari air yang di uji,
kemudian mencatatnya sebagai hasil dari data uji salinitas pada plot penelitian.
baku mutu suhu perairan laut menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut adalah s/d 34 ppt.
c) pH Air
Pengukuran pH air menggunakan pH meter. Bagian bawah pH mater
dicelupkan ke air, kemudian dicatat angka yang tertera pada layar. Baku mutu
pH air menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun
2004 tentang baku mutu air laut adalah berkisar antara 7,0-8,5.
d) Penentuan Jenis Substrat
Penentuan atau pengukuran jenis substrat atau tekstur tanah dengan
metode feeling (perasaan) dilapangan dengan cara memijit dan merasakan
tanah/substrat menggunakan jari tangan untuk mengetahui kasar atau halusnya
kondisi substrat mangrove (Hardjowigeno, S. 1989).
e) Sampling Tanah
Estimasi kandungan karbon organik tanah pada tanah mineral mangrove
merujuk pada SNI 7724:2011, dilakukan dengan cara sebagai berikut: (a) ambil
contoh tanah dari 5 titik, yaitu pada keempat arah mata angin dan di tengah-
tengah plot untuk plot lingkaran atau pada keempat sudut plot dan di tengah-
tengah plot untuk plot persegi panjang; (b) ambil contoh tanah dengan metode
komposit, yaitu mencampurkan contoh tanah dari kelima titik contoh tanah pada
kedalaman 0 cm sampai dengan 5 cm; (c) letakkan ring soil sampler pada
masing-masing titik pengambilan contoh tanah; (d) letakkan 4 ring soil sampler
pada kedalaman 0 cm sampai dengan 5 cm; (e) ambil contoh tanah dari ring soil
sampler dan ditimbang berat basahnya di user
commit to lapangan; (f) Kering-anginkan contoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
tanah di laboratorium; (g) Timbang contoh tanah dan catat beratnya; (h) analisis
berat jenis tanah dan kandungan karbon organik tanah.
f) Penetapan Kadar Air Tanah
Analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Universitas
Mataram. Sampel tanah yang didapat dilapangan dikeringanginkan kemudian
ditimbang 5,000 g contoh tanah kering udara dalam pinggan aluminium yang
telah diketahui bobotnya. Keringkan dalam oven pada suhu 105o C selama 3 jam.
Angkat pinggan dengan penjepit dan masukkan ke dalam eksikator. Setelah
contoh dingin kemudian ditimbang. Kadar air dari contoh (sampel) diketahui
dari perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah dikeringkan. Faktor koreksi
kelembapan dihitung dari kadar air contoh. Rumus yang digunakan untuk
menghitung kadar air kering mutlak yaitu mengacu pada Balai Penelitian Tanah
(2009) yaitu sebagai berikut:
Kadar air (%) = (kehilangan bobot / bobot contoh) x 100
Keterangan:
ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar
deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.
100 = konversi ke %
Fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)
Jumlah Individu
K=
Luas Seluruh Petak Contoh
Kriteria baku pengelompokan hutan mangrove mengacu
pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.201 Tahun 2004
Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan
Mangrove, sebagai berikut:
Tabel 3. Kriteria Kerapatan.
Kriteria Kerapatan (pohon/ha)
Sangat Padat ≥1500
Padat ≥1000 - <1500
Jarang >1000
b. Frekuensi
Frekuensi spesies (F) dan frekuensi relatif (FR) dapat dihitung
dengan rumus:
Jumlah Petak Contoh Ditemukannya suatu Spesies
F=
Jumlah Seluruh Petak Contoh
Frekuensi Suatu Spesies
𝐅R = X 100%
Frekuensi Seluruh Spesies
c. Penutupan/Coverage
Luas Penutupan dapat dihitung dengan rumus:
Luas Basal Area
C=
Luas Seluruh Petak Contoh
2. Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman dapat dihitung menggunakan rumus Indeks
Keanekaragaman Shannon-Wienner:
𝒏𝒊 𝒏𝒊
𝑯′ = − ∑ 𝒊𝒏
𝑵 𝑵
Keterangan:
H’ = Indeks Keanekaragaman (Diversitas) Shannon-Wienner
ni = Jumlah Setiap jenis ke-i
N = Jumlah Total (Keseluruhan) individu
3. Dominansi
Dominansi spesies tertentu dapat diketahui dengan menggunakan
indeks dominansi Simpson, yaitu:
𝒏𝒊
𝐂=∑ (𝑷𝒊)𝟐
𝑵
Keterangan:
C (Coverage) = Indeks Dominansi
𝒏𝒊
Pi =
𝑵
ni = Jumlah Individu Spesies ke-i
N = Jumlah Individu Total
valid maka akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan
responden yang dikenai pengukuran atau tes tersebut. Uji Validitas pada
penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel 2013 dan
aplikasi IBM SPSS Statistics 23 dengan menghitung korelasi product moment.
Setelah r-hitung ditentung, r-hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan r-
tabel untuk mengukur butir peryataan valid atau tidak valid. Pedoman yang
digunakan sebagai perbandingan adalah r-tabel pada taraf signifikansi 5%.
Butir yang digunakan pada penelitian adalah butir yang valid (Ghozali, 2011).
Berdasarkan hasil validitas dilapangan kuisioner terdapat 3 butir soal
(pertanyaan) yang tidak valid dari total 33 butir soal yang diberikan yaitu soal
nomor 3 (Tabel 5), nomor 22 (Tabel 8) dan soal nomor 29 (Tabel 9). Sehingga
soal yang valid untuk digunakan adalah 30 butir soal.
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Aspek Pengetahuan Tentang Mangrove
No Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,773 0,361 Valid
2 0,924 0,361 Valid
3 0,281 0,361 Tidak Valid
4 0,526 0,361 Valid
5 0,811 0,361 Valid
6 0,647 0,361 Valid
7 0,632 0,361 Valid
8 0,677 0,361 Valid
9 0,817 0,361 Valid
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Aspek Pengetahuan Tentang Pengelolaan
Mangrove
No Soal r Hitung r Tabel Keterangan
10 0,679 0,361 Valid
11 0,662 0,361 Valid
12 0,655 0,361 Valid
13 0,819 0,361 Valid
Sumber: Data Primer, 2019
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Keterangan:
Kisaran : Skor maksimum dikurangi skor minimum
Kelas : kategori (3 kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah)
Kelemahan
Kekuatan (Strenght)
(Weakness)
Menentukan faktor-
IFA/EFA Menentukan faktor-
faktor kekuatan
faktor kelemahan
internal
internal
Peluang
(Opportunities)
Menentukan faktor- Strategi SO Strategi WO
faktor Peluang
eksternal
Ancaman (Threats)
Menentukan faktor-
Strategi ST Strategi WT
faktor ancaman
eksternal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
commit to user