Anda di halaman 1dari 7

Nama : Niswati Zahro

PPG PENDI. BIOLOGI UPI

RANCANGAN STUDI LAPANG “FIELD TRIP” PPG PASCA SM3T PENDIDIKAN


BIOLOGI UPI

No. Kegiatan
Pra- Field trip Field Trip Pasca Field Trip
1. Pengajuan rencana kepada Cek ulang peserta dan Penulisan laporan &
kepala koordinator PPG kebutuhan yang akan pembahasan hasil
Pend. Biologi UPI dibawa dalam kegiatan penelitian
field trip
2. Observasi data mengenai Briefing peserta field trip Presentasi laporan dan
Balai Konservasi Sancang tentang kegiatan yang pengumpulan laporan
akan dilakukan
3. Pembentukan panitia field Pelaksanaan penelitian di
trip Balai Konservasi
Sancang
4. Pembuatan dan pengajuan Cek ulang peserta dan
proposal kegiatan field trip ke kebutuhan yang dibawa
UPI dan Balai Konservasi agar tidak ada yang
Sancang (observasi lapangan tertinggal di lokasi
jika memungkinkan)
5. Sosialisasi kepada peserta Laporan awal hasil
field trip penelitian
6. Persiapan alat dan bahan Evaluasi kegiatan panitia
yang diperlukan saat field trip bersama peserta dan
dosen
PROPOSAL KEGIATAN STUDI LAPANG “FIELD TRIP” PPG PASCA SM-3T
PENDIDIKAN BIOLOGI
KE HUTAN SANCANG, GARUT, JAWA BARAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Studi lapang atau Field trip merupakan salah satu metode dalam melakukan
pembelajaran yang mana mahasiswa PPG mengunjungi suatu tempat dengan maksud
belajar. Metode field trip akan dilaksanakan dengan mengunjungi dan melakukan
penelitian ke hutan Sancang. Metode field trip memungkinkan para mahasiswa untuk
bertemu langsung dengan objek atau melaksanakan metode-metode tertentu yang
sebelumnya telah dipelajari sehingga pengalaman mahasiswa menjadi lebih relevan.
Kegiatan studi lapang di hutan Sancang, Garut dilaksanakan untuk menambah
pengalaman dan melatih peserta dalam melaksanakan dan mengelola kegiatan field trip.
Hutan Sancang ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan status Cagar Alam (CA)
berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 116/Um/59/tanggal 1 Juli 1959 dengan
luas 2.157 hektar (Harun, 2009). Cagar Alam Sancang memiliki keragaman jenis ekosistem
yaitu ekosistem mangrove, hutan pantai, savana, padang lamun,, dan ekosistem sungai.
Keragaman ekosistem yang tinggi tersebut menyebabkan Cagar Alam Sancang juga
memiliki keanekargaman hayati yang tinggi baik flora maupun faunanya. Tingginya
potensi keanekaragaman hayati tersebut perlu diteliti dengan baik. Oleh karenanya,
kegiatan field trip perlu dilaksanakan guna memperluas pengetahuan mahasiswa PPG
dalam mengenali ekosistem, melatih mahasiswa dalam mengambil sampel penelitian dan
melatih pengelolaan peserta didik dalam melaksanakan field trip.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari kegiatan field trip ke Cagar Alam Sancang adalah:
1.2.1 Apa jenis tumbuhan yang mendominasi di hutan savanna di Cagar Alam Sancang?
1.2.2 Apa karakteristik khas dari hutan savanna di Cagar Alam Sancang?
1.2.3 Bagaimana keadaan faktor fisik dari hutan savanna di Cagar Alam Sancang?
1.2.4 …..

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum diadakan field trip ini untuk mengetahui vegetasi yang mendominasi
berbagai macam tipe ekosistem yang ada di Cagar Alam Sancang.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengetahui jenis tumbuhan yang mendominasi di hutan savanna di
Cagar Alam Sancang?
b. Mahasiswa mengetahui karakteristik khas dari hutan savanna di Cagar Alam
Sancang?
c. Mahasiswa mengetahui keadaan faktor fisik dan lingkungan hutan savanna di
Cagar Alam Sancang?
d. ….

4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari field trip ini adalah:

BAB 2
DASAR TEORI
BAB 3
METODE PENGAMATAN

3.1 Tempat dan Waktu


Tempat : Cagar Alam Sancang
Hari : Jum’at s.d Minggu
Tanggal : 27 – 29 April 2018

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang akan digunakan dalam penelitian:


1. Meteran (panjang 30-50 meter)
2. Pasak
3. Soil tester
4. Thermometer
5. Higrometer
6. Luxmeter
7. Anemometer
8. Thermohygrometer
9. Tali rafia atau tampar
10. Kamera digital
11. Buku kerja dan alat tulis
12. Buku identifikasi

3.2.2 Bahan :
Tumbuhan dan komponen abiotic yang ada dalam setiap ekosistem di cagar alam
Sancang

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel dapat dilakukan dengan beberapa cara , yaitu:


a. Metode kuadran
Membuat plot berukuran 5 x 5 meter untuk tipe ekosistem hutan savanna.
b. Metode transek
- Metode line transec ini menggunakan bentangan tali dengan panjang
tertentu, kemudian vegetasi yang dilalui oleh tali tersebut diamati,
didentifikasi dan dihitung banyaknya individu perjenis.

- Metode belt transec ini menggunakan bentangan tali dengan panjang


tertentu, kemudian membuat kuadrant dengan ukuran tertentu pada kiri
dan kanan tali dan melakukan pengamatan seperti pada metode kuadrant.
Jarak antar kuadrant ± 5 meter dan ukuran kuadrant 2 x 2 meter

3.3.2 Metode pengamatan


a. Mencatat semua jenis tumbuhan dan banyaknya individu masing-masing jenis
dalam plot.
b. Mengukur faktor abiotik yang meliputi suhu, kelembapan, intensitas cahaya,
pH tanah dan mengamati tekstur tanah dan struktur tanah.
c. Mencatat karakteristik tipe ekosistem yang diamati.
d. Melakukan pengulangan pengambilan sampel dan pengamatan sebanyak 3 kali
Lampiran

2. Proposal kegiatan
3. Surat izin dari pihak terkait
4. Rincian biaya

Anda mungkin juga menyukai