BIOEKONOMI PERIKANAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
KATA PENGANTAR
Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan praktikum mata kuliah Bioekonomi
Perikanan ini antara lain adalah:
1. Mengetahui nilai potensi lestari sumberdaya perikanan di wilayah perairan
Bangka;
2. Mengetahui nilai potensi ekonomi sumberdaya perikanan di wilayah
perairan Bangka;
3. Mengetahui tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berada di
wilayah perairan Bangka; dan
4. Memberikan solusi atau rekomendasi didalam status pemanfaatan
perikanan yang berada di wilayah perairan Bangka.
Metode Praktikum
a) Metode Survei
Sangadji dan Sopiah (2010), metode survey merupakan metode
pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan lisan dan tulisan dengan
komunikasi antara peneliti dengan responden. Metode survey ini dilakukan
untuk mengetahui kondisi lapangan tehadap kegiatan perikanan tangkap di
wilayah perairan Pulau Bangka. Kondisi lapangan terkait yaitu aktivitas
nelayan, sarana dan prasarana, hasil tangkapan nelayan dan produk olahan
hasil perikanan sumberdaya ikan. Survei dilakukan pada setiap Kabupaten
yang terdapat kegiatan perikanan tangkap seperti Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI) Kurau, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Batu Belubang.
Teknik pengambilan respoden menggunakan metode proposional
purposive sampling, yaitu dengan mengutamakan pertimbangan suatu
karekteristik yang ditentukan. Bentuk pertimbangan yang dimaksud
diantaranya jumlah nelayan, dan jumlah penduduk di setiap Kabupaten.
Kategori responden nelayan harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya:
ü Merupakan rumah tangga perikanan tangkap/nelayan aktif
ü Berdomisili/menetap lebih dari 6 bulan dan bermukim di lokasi dimana
pengambilan data responden penelitian sedang berlangsung
ü Menggunakan alat tangkap dengan hasil tangkap utama/target ikan:
Jaring Pari (Ikan Pari), Jaring Tenggiri (Ikan Tenggiri), Bagan Tancap (Cumi,
Teri, Ciu) dan Pancing Ulur (Cumi).
b) Metode Wawancara
Nazir (2014), purposive sampling metode wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti dengan cara tanya jawab,
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Pertanyaan kuisioner meliputi biaya
yang dikeluarkan pada pengoperasian alat tangkap yang sudah ditentukan,
yaitu:
Ø Komposisi dan jumlah jenis hasil tangkapan per trip;
Ø Konstruksi alat tangkap serta kapal dan teknik pengoperasiannya;
Ø Daerah penangkapan; dan
Ø Biaya, modal, harga ikan, keuntungan dan pendapatan.
c) Metode Dokumentasi
Praktikum ini juga melakukan dokumentasi, yang mana setiap kegiatan
praktikum didokumentasikan yang hasilnya dalam bentuk foto. Kegiatan
penelitian yang didokumentasikan yaitu wawancara dengan responden, alat
tangkap, hasil tangkapan, kapal, alat bantu penangkapan pada saat di
tempat dilakukannya praktikum lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi
terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan/atau PPN/PPI/TPI
setempat.
Dimana:
E = Total effort atau jumlah upaya tangkap dari alat tangkap yang di
standarisasi dan alat tangkap standar
Ei = Effort dari alat tangkap yang distandarisasi dan alat tangkap standar
3. Standarisasi Penangkapan
Ø MODEL EKONOMI
Dimana:
Y : variabel tidak bebas
X : variabel bebas
a : nilai intercept (konstan)
b : koefisien arah regresi
Biaya Pemeliharaan
No. Sarana Prasarana Biaya Frekuensi Pemeliharaan
1. Alat Tangkap
2. Mesin
3. Kapal
4.
5.
6.
Biaya Administrasi
No. Jenis Biaya Biaya (Rp) Keterangan
1. Retribusi
2. Pajak Kapal
3. Izin SIUP
4. Biaya TPI
5.
Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
No. Jenis Biaya Jumlah Harga (Rp)
1. BBM (L)
Solar (L/Teng)
Bensin (L)
Oli (L/btl)
2. Batu Es (Balok/Butir)
3. Air Bersih (L/Gallon)
4. Ransum (org)
5. Rokok (bks)
6. Upah ABK (org)