Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PENELITIAN

KAPASITAS PENANGKAPAN ARMADA PERIKANAN PANCING DI


PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU,
SUKABUMI, JAWA BARAT, INDONESIA

ESTER FEBY ANGELA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANANTANGKAP


DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
ii

KAPASITAS PENANGKAPAN ARMADA PERIKANAN PANCING DI


PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHAN RATU,
SUKABUMI, JAWA BARAT, INDONESIA

ESTER FEBY ANGELA

Usulan Penelitian

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian Sarjana


Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANANTANGKAP


DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
Judul Penelitian : Kapasitas Penangkapan Armada Perikanan Pancing di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi,
Jawa Barat, Indonesia
Nama : Ester Feby Angela
NIM : C44170086
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Pembimbing 1:

Dr. Ir. Darmawan, M.A.M.A __________________

Pembimbing 2:

Dr. Ir. Muhammad Fedi A.Sondita, M.Sc. ________ __________

Diketahui oleh

Ketua Program Studi


Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap:

Dr. Mochammad Riyanto, S.Pi., M.Si. __________________


NIP. 198210252007011001

Tanggal disetujui: 30 Desember 2022


iv

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan pengasihan-Nya sehingga usulan proposal yang berjudul “Kapasitas
Penangkapan Armada Perikanan Pancing di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia” berhasil diselesaikan. Usulan
proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Darmawan, M.A.M.A. dan Dr.
Ir. Muhammad Fedi Alfiadi Sondita, M.Sc. selaku pembimbing yang selalu
membantu selama proses penyelesaian usulan proposal ini. Terima kasih juga
kepada keluarga, teman-teman, dan semua pihak yang membantu dan memberikan
kritik, saran, serta dukungan sehingga usulan proposal ini dapat diselesaikan.

Bogor, Desember 2022

Ester Feby Angela


NIM. C44170086
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 3
1.3 Manfaat Penelitian 3
1.4 Kerangka Pemikiran 3
II METODE PENELITIAN 5
2.1 Waktu dan Tempat 5
2.2 Alat dan Bahan 5
2.3 Objek Penelitian 5
2.4 Metode Pengumpulan Data 5
2.5 Metode Analisis Data 7
2.5.1 Analisis Pengukuran dan Perhitungan Volume Wadah
Penyimpanan/Palka dan Dimensi Kapal 7
2.5.2 Analisis Kebiasaan Nelayan 8
2.5.3 Analisis Kapasitas Penangkapan 9
III RANCANGAN KEGIATAN PENELITIAN 12
3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian 12
3.2 Rencana Anggaran Penelitian 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14
vi

DAFTAR TABEL

1 Tujuan, jenis data, sumber data, metode pengumpulan, dan analisis 6


2 Kapasitas palka dalam kg per meter kubik (FAO 1990) 8
3 Rencana jadwal kegiatan penelitian 12
4 Rencana anggaran biaya penelitian 12

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran pendahuluan 4


2 Peta lokasi penelitian 5

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner 14
I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kapasitas penangkapan (fishing capacity, FC) adalah kemampuan armada


kapal perikanan untuk menangkap ikan secara maksimum dalam periode satu
tahun pada kondisi normal operasi penangkapan ikan (Pascoe dan Gréboval
2003). Kemampuan kolektif armada perikanan, yang merupakan kumpulan dari
berbagai jenis kapal ikan, adalah salah satu faktor yang menentukan keberlanjutan
sumberdaya ikan dan bisnis perikanan. Kapasitas penangkapan yang melebihi
potensi lestari (sustainable yield, SY) akan mendorong terjadinya lebih tangkap
(overfishing) jika aktivitas kapal-kapal ikan tersebut tidak dikendalikan.
Pengendalian terhadap kapal-kapal ikan yang sudah ada seperti pengendalian
secara konvensional yang fokus pada spesies target, alat tangkapan yang
digunakan, ataupun pembatasan jumlah trip operasi. Menghitung FC adalah salah
satu kegiatan penting untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam
merumuskan kebijakan terkait pengendalian perikanan tangkap agar fenomena
lebih tangkap tidak terjadi (FAO 1998).
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan,
belum menetapkan pengendalian FC sebagai salah satu pilihan yang dapat
diterapkan dalam pengelolaan perikanan di Indonesia. Tidak dapat disangkal hal
ini disebabkan oleh ketiadaan standar perhitungan FC yang benar untuk
diterapkan pada kapal perikanan di Indonesia, dengan mayoritas kapal skala kecil
yang tidak satandar ukurannya. Ketika prinsip kehati-hatian diterapkan,
Pemerintah Indonesia dapat menetapkan jumlah tangkapan yang dibolehkan (total
allowable catch, TAC) sebesar x% dari estimasi potensi lestari, atau TAC = x% x
SY. Nilai x ini sangat ditentukan oleh status sumberdaya ikan terkini. TAC
terkini menurut Kepmen KP Nomor 19 tahun 2022 memiliki nilai x yang berkisar
dari 50 – 80% dari potensi lestari sumberdaya ikan. Jika FC masih kurang dari
TAC maka para pengusaha masih memiliki sisa kuota hasil tangkapan yang dapat
dimanfaatkan. Pemanfaatan kuota sisa ini dapat dilakukan dengan menambah
jumlah trip operasi penangkapan ikan. Jika FC sudah melebihi TAC maka jumlah
trip operasi penangkapan ikan harus dikurangi hingga ke tingkat dimana jumlah
ikan (C) yang diperoleh dari operasi penangkapan ikan ini diproyeksikan tidak
melebihi TAC.
Proses perhitungan FC untuk perikanan Indonesia cukup rumit mengingat
ada berbagai jenis kapal ikan dan alat penangkapan ikan yang tersebar di banyak
tempat dengan pola operasi dan dimensi yang tidak seragam serta penanganan
ikan yang berbeda. Perhitungan harus dilakukan dengan menyesuaikan populasi
karakteristik/atribut kapal penangkap ikan yang beragam. Kendala besar dalam
perhitungan FC adalah statistik perikanan tidak cukup rinci dalam
mendeskripsikan kerumitan karakteristik perikanan Indonesia. Oleh karena itu,
perhitungan FC di tanah air harus dimulai dengan pengamatan langsung di
lapangan, baik di tempat-tempat yang terpencil maupun sentra perikanan yang
terjadi di pelabuhan-pelabuhan perikanan. Pengamatan tersebut harus ditujukan
untuk mengumpulkan informasi terkait spesifikasi kapal ikan (termasuk palka
atau wadah tempat ikan disimpan di atas kapal) seperti pola operasi dan dimensi
2

penangkapan ikan yang dapat menggambarkan upaya penangkapan ikan sehingga


hasil tangkapan yang dapat diperoleh jika kapal ikan beroperasi secara normal
selama satu tahun dapat diperkirakan. Sebagai tahap awal, penghitungan FC dapat
dimulai dari penghitungan satu jenis kapal ikan.
PPN Palabuhanratu adalah salah satu pelabuhan perikanan penting di pesisir
selatan Jawa. Armada penangkapan ikan yang memanfaatkan pelabuhan
perikanan ini terdiri dari beberapa jenis kapal ikan, masing-masing dengan jenis
alat tangkap yang berbeda dan ikan sasaran yang berbeda. Berdasarkan statistik
yang dimiliki oleh PPN Palabuhanratu pengategorian jenis kapal berdasarkan
ukuran gross tonagenya adalah sebagai berikut; Kapal 0-5 GT : 365 kapal; Kapal
6-10 GT: 88 kapal; Kapal 11-20 GT: 7 kapal; Kapal 21-30 GT: 8 kapal; Kapal 31-
50 GT: 14 kapal; Kapal 51-100 GT: 14 kapal; Kapal >100 GT: 8 kapal, sedangkan
berdasarkan jenis alat tangkapnya PPN Palabuhanratu memiliki kapal dengan alat
tangkap payang (boat seine), pancing ulur (handline), jaring rampus, bagan
(liftnet), trammel net, bubu, pancing tonda (troll line), rawai tuna (tuna longline),
pancing ulur tuna (tuna handline), maupun pukat cincin (purse seine).
PPN Palabuhanratu memiliki keragaman alat tangkap pancing dalam
pengoperasiannya, yaitu pancing ulur, pancing tonda, dan rawai tuna, yang
memiliki metode operasi dan dimensi yang berbeda satu dengan lainnya, alat
tangkap pancing digunakan mulai dari nelayan-nelayan skala kecil 1 – 5 GT
sampai nelayan di kapal besar 51 – 100 GT. Penangkapan ikan dengan alat
tangkap yang selektif telah lama digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan
kesadaran terkait perikanan berkelanjutan. Industri perikanan harus mengikuti
perubahan zaman dengan teknologi yang lebih baik yang dapat digunakan unuk
mengobservasi interaksi ikan terhadap alat tangkap yanag digunakan sebagai cara
baru untuk memodifikasi selektivitas alat tangkap (O’Neill 2019). Pancing ulur
merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan dengan metode pengoperasiannya
yang mudah dan konstruksi yang sederhana (Martasuganda 2010), pancing ulur
merupakan alat tangkap yang mempunyai selektivitas tinggi, karena ukuran mata
pancing disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan target penangkapan (Ayodhyoa
1981). Menurut FAO 2016, pancing tonda dengan pengoperasian yang ditarik
pada suatu kedalaman tertentu, diduga semakin selektif dalam menangkap jenis
ikan tertentu, khususnya ikan yang aktif bergerak dan berkelompok.
Berdasarkan jumlahnya, pancing ulur termasuk alat tangkap yang dominan
dioperasikan nelayan PPN Palabuhanratu pada tahun 2021, yaitu sebanyak 218
unit. Meskipun dominan, namun perhatian tehadap FC armada pancing ulur masih
kurang dan mungkin diabaikan. Pada kenyataannya tidak ada perhitungan yang
menunjukkan berapa besar kontribusi armada pancing terhadap produksi ikan di
PPN Palabuhanratu, bagaimana perbandingan kontribusi armada ini terhadap
armada penangkapan kan lain yang menggunakan jaring insang, pukat cincin, dan
sebagainya. Tanpa mengetahui nilai kapasitas armada tersebut, tidak dapat
diketahui bagaimana kontribusinya terhadap peluang terjadinya kelebihan
tangkap, pengembangan usaha penangkapan ikan, dan sebagainya sehingga tidak
diketahui bagaimana armada penangkapan ikan harus dikelola. Oleh sebab itu,
penelitian terkait kapasitas penangkapan dari armada pancing di Pelabuhan
Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu perlu dilakukan.
3

1.2 Tujuan Penelitian


1. Mengukur dan menghitung volume palka atau wadah penyimpanan ikan
armada perikanan pancing ulur, pancing tonda, rawai tuna, dan handline tuna
2. Mengidentifikasi praktik kebiasaan nelayan dalam menangkap dan menyimpan
hasil tangkapan di atas kapal
3. Menghitung kapasitas penangkapan armada perikanan pancing ulur, pancing
tonda, rawai tuna, dan handline tuna di PPN Palabuhanratu

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan menghasilkan informasi terkait nilai kapasitas


penangkapan armada perikanan pancing di PPN Palabuhanratu, serta formula
perhitungan kapasitas penangkapan untuk armada perikanan skala kecil dengan
alat tangkap utama pancing. Informasi ini dapat memberi manfaat bagi para
akademisi sebagai acuan apabila tertarik untuk mengukur standar penyusunan
fishing capacity.

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan paparan dalam latar belakang, maka alur pemikiran dalam


penelitian akan disajikan pada Gambar 1.
4

Kapasitas Penangkapan Armada Perikanan Pancing

ISU
Eksploitasi berlebihan sumberdaya perikanan menjadi tanda yang jelas terancamnya
perikanan bekelanjutan, oleh karena itu FAO merumuskan Pedoman Pengelolaan
Perikanan yang Berkelanjutan (Code of Conduct) dengan melakukan perhitungan
kapasitas penangkapan yang benar (FAO 1995).

Perhitungan kapasitas Indonesia memiliki Pihak pelabuhan belum


penangkapan ikan untuk jumlah nelayan kapal memiliki data kapasitas
armada perikanan skala skala kecil yang tinggi penangkapan armada
kecil belum memiliki dan kebiasaan nelayan perikanan yang akurat
rumusan formula yang dalam menangkap ikan
benar berbeda-beda

Indonesia belum memiliki formulasi untuk menghitung kapasitas penangkapan armada


perikanan skala kecil dan akuratnya data statistik yang ada terhadap kondisi di lapang
perlu diverifikasi keakuratannya

RUMUSAN MASALAH

1. Kurangnya pengetahuan atau perbedaan pemahaman terkait perhitungan kapasitas


penangkapan suatu unit kapal khususnya kapal skala kecil
2. Belum ada perhitungan yang benar dalam mengetahui keseimbangan nilai
kapasitas penangkapan dengan sumberdaya perikanan yang tersedia/potensi lestari
(capital stock) pada PPN Palabuhanratu

TUJUAN

1. Mengukur dan menghitung volume palka atau wadah penyimpanan ikan armada
perikanan pancing ulur, pancing tonda, rawai tuna, dan handline tuna
2. Mengidentifikasi praktik kebiasaan nelayan skala kecil dalam menangkap dan
menyimpan hasil tangkapan di atas kapal
3. Menghitung kapasitas penangkapan armada perikanan pancing ulur, pancing tonda,
rawai tuna, dan handline tuna di PPN Palabuhanratu

Gambar 1 Kerangka pemikiran pendahuluan


5

II METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Peta


lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Adapun waktu pengambilan data
penelitian adalah pada bulan Desember – Januari 2022.

Gambar 2 Peta lokasi penelitian

2.2 Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis untuk
mencatat hasil pengukuran dan wawancara, gawai untuk mengambil dokumentasi
penelitian dan merekam hasil wawancara, pita pengukur panjang (roll meter)
untuk mengukur dimensi kapal dan palka atau wadah penyimpanan ikan, benang
kasur/tali sebagai alat bantu ukur, dan laptop untuk mengolah data hasil
penelitian. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar kuesioner.

2.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah armada perikanan pancing ulur, pancing
tonda, rawai tuna, dan handline tuna yang berada di PPN Palabuhanratu. Armada
yang diambil merupakan armada yang melakukan pendaratan di PPN
Palabuhanratu, sehingga objek penelitian akan bervariatif. Objek penelitian akan
terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan ukuran kapal yang dimiliki setiap
alat tangkapnya.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Sebelum mengumpulkan data, penting bagi peneliti untuk beradaptasi dan


sosialisasi agar diterima keberadaannya di lokasi penelitian karena akan
6

berinteraksi dengan banyak nelayan sebagai sumber data. Setelahnya peneliti


harus melakukan verifikasi sensus terhadap jumlah alat penangkapan ikan di PPN
Palabuhanratu hal ini untuk mengkonfirmasi jumlah populasi sebenarnya. Peneliti
harus menentukan populasi yang ada di lapangan guna menentukan teknik
sampling. Metode sampling akan ditentukan setelah mengetahui sebaran populasi
objek penelitian, hal ini bertujuan untuk menyesuaikan karakteristik/atribut
populasi, jika kapal-kapal tersebut homogen atributnya akan menggunakan teknik
sampling yang berbeda dengan kapal yang memiliki keragaman karakteristik,
untuk kapal yang tidak seragam perlu dilakukan stratifikasi, dengan begitu
peneliti akan memiliki beberapa opsi setelah melakukan konfirmasi populasi
karakteristik/atributnya.
Data pertama yang dibutuhkan penelitian ini yaitu, ukuran volume palka
atau wadah penyimpanan ikan dan dimensi kapal perikanan armada perikanan
pancing ulur; pancing tonda; rawai tuna; dan handline tuna; yang akan didapatkan
melalui observasi; pengukuran di lapang; serta wawancara dengan nelayan, untuk
mengukur volume palka atau wadah penyimpanan, data terdiri dari dimensi dan
volume utama kapal (GT); volume palka atau wadah penyimpanan; dan proses
nelayan melakukan penanganan hasil tangkapan mulai dari pra sampai pasca
penangkapan, kemudian dianalisis dengan mengategorikan kapal skala kecil
menurut UU No.7/2016, selain itu perlu adanya perhitungan GT berdasarkan
Permen Hub Nomor PM 8/2013, juga wawancara terhadap nelayan untuk
mendapatkan nilai stowage factor wadah penyimpanan, untuk pengukuran
dimensi kapal variabel yang diperlukan adalah LoA (length overall), B (breadth),
D (depth), dan free board.
Kedua, data yang dibutuhkan adalah cara nelayan armada perikanan pancing
ulur; pancing tonda; rawai tuna; dan handline tuna; menangani hasil tangkapan
ikan di atas kapal, pra hingga pasca penangkapan ikan, yang akan diperoleh
melalui proses wawancara kepada nelayan; observasi, khususnya penanganan
nelayan kapal skala kecil. Ketiga, untuk melakukan perhitungan kapasitas
penangkapan dibutuhkan data jumlah kapal tiap armada penangkapan; jumlah hari
melaut rata-rata tiap musim penangkapan dalam kondisi normal; serta kapasitas
muat kapal, yang akan diperoleh dengan wawancara, observasi, serta perhitungan
pengolahan data. Pengamatan langsung dilakukan secara akurat dan cermat agar
didapatkannya jumlah aktual objek yang akan diteliti. Adapun tujuan, jenis data,
sumber data, metode pengumpulan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tujuan, jenis data, sumber data, metode pengumpulan, dan analisis
Metode
Tujuan Jenis data Sumber data Analisis data
Pengumpulan
Mengukur dan -Pengukuran Kapal, Observasi, -Mengategorikan
menghitung volume LoA, B, D, nelayan, pengukuran GT kapal skala
palka atau wadah freeboard wadah langsung, dan kecil menurut UU
penyimpanan ikan dan -Dimensi dan penyimpanan, wawancara No.7/2016
dimensi kapal armada volume utama bahan-bahan -Menghitung GT
perikanan pancing kapal (GT) yang dibawa berdasarkan
ulur, pancing tonda, -Volume palka dalam media Permen Hub
rawai tuna, dan atau wadah penyimpanan Nomor PM 8
handline tuna penyimpanan seperti es/air Tahun 2013
hasil tangkapan -Melakukan
-Proses nelayan perhitungan pada
7

Metode
Tujuan Jenis data Sumber data Analisis data
Pengumpulan
melakukan wadah
penangangan penyimpanan dan
hasil tangkapan analisis hasil
-Persiapan wawancara untuk
nelayan untuk mendapatkan nilai
menyiapkan stowage factor
wadah
penyimpanan
sebelum
berangkat
Mengidentifikasi -Rutinitas Nelayan, Wawancara, -Analisis deskriptif
kebiasaan nelayan nelayan dalam wadah observasi, dan untuk menentukan
skala kecil dalam mengelola penyimpanan pengukuran pola trip operasi
menangkap dan seluruh hasil langsung bulanan
menangani hasil komponen kapal tangkapan
tangkapan di atas selama
kapal penangkapan
-Kebiasaan
nelayan setelah
mendapatkan
hasil tangkapan
Menghitung kapasitas -Jumlah kapal Nelayan, kapal Observasi, -Analisis deskriptif
penangkapan kapal tiap armada wawancara, -Tabulasi data
armada perikanan perikanan pengukuran berdasarkan
pancing ulur, pancing -Jumlah trip atau secara langsung kategori
tonda, rawai tuna, dan hari melaut
handline tuna di PPN selama musim
Palabuhanratu penangkapan
satu tahun
-Kapasitas muat
kapal

2.5 Metode Analisis Data

2.5.1 Analisis Pengukuran dan Perhitungan Volume Wadah


Penyimpanan/Palka dan Dimensi Kapal

Observasi dilakukan dalam menentukan objek secara tepat dan aktual


dalam memperoleh jumlah objek yang tersedia, verifikasi ini diwajibkan
supaya populasi objek penelitian yang akan diambil dapat dikonfirmasi
keabsahannya. Peneliti menganalisis spesifikasi kapal penangkapan ikan yang
akan dijadikan objek penelitian, analisis dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan antar kapal mulai dari ukurannya, alat tangkap yang
dibawa, dan lainnya untuk dilakukannya pengelompokan objek penelitian
sehingga peneliti dapat menentukan jumlah sampel dan teknik sampling untuk
setiap kategori kelompok. Objek yang diambil merupakan kapal penangkapan
ikan pancing yang terdiri dari pancing ulur, pancing tonda, rawai tuna, dan
handline tuna dengan ukuran yang variatif, mulai dari kategori 0-5 GT sampai
100 GT apabila mengacu pada data statistik PPN Palabuhanratu tahun 2021.
Data perhitungan dimensi kapal akan diperoleh dari pengukuran dimensi
utama kapal dimana variabel yang diperlukan adalah LoA (length overall) atau
8

panjang kapal, breadth (B) atau lebar kapal, depth (D) atau tinggi kapal, yang
digunakan untuk mengetahui ukuran GT kapal, dan freeboard atau bagian
geladak teratas yang terbuka terhadak cuaca dan laut, yang digunakan untuk
perhitungan penyimpanan jika nelayan meletakkan hasil tangkapan di atas dek.
Pengukuran juga dilakukan terhadap palka yang digunakan untuk mengetahui
volume kapasitas penyimpanan hasil tangkapan ikan pada kapal serta
mengukur wadah penyimpanan tambahan jika ada. Wadah penyimpanan
tambahan dapat berupa cool box, box fibre, styrofoam box, dan lainnya dengan
tambahan es ataupun tidak, semua dihitung volumenya dalam meter kubik.
Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui apakah nelayan biasanya
menggunakan wadah penyimpanan hasil tangkapan tambahan atau tidak.
Apabila nelayan menggunakan wadah penyimpanan tambahan peneliti mencari
data terkait wadah dan isi wadah yang digunakan oleh nelayan, misalnya
nelayan menggunakan es balok untuk menjaga kesegaran ikan dalam wadah
penyimpanan, data ini harus didapatkan secara mendetail terkait air yang
dipakai, bentuk es yang digunakan, penanganan terhadap jenis ikan yang
berbeda, pengawet yang digunakan seperti garam, dan lainnya melalui proses
wawancara, data ini berguna untuk menentukan nilai stowage factor atau
standar nilai muatan wadah penyimpanan itu sendiri.
Volume ikan yang disimpan di wadah berapa sesungguhnya – tergantung
ukuran ikan dan cara/bahan pengawet (freeze atau es batu) (Tabel 2).

Tabel 2 Kapasitas palka dalam kg per meter kubik (FAO 1990)


No. Bahan Bentuk perlakuan Nilai muatan kg/m3
1. Es Curai 550
2. Es Flake 420-480
3. Ikan kecil (mis. Sardine) Tanpa es 800-900
4. Ikan kecil (mis. Sardine) Dalam wadah dengan es 650
5. Ikan kecil (mis. Sardine) Dalam pendinginan air laut 700
6. Rata-rata ikan berukuran besar Dalam wadah dengan es 500
7. Rata-rata ikan berukuran besar Dalam kotak dengan es 350
8. Rata-rata ikan berukuran besar Pembekuan 500
9. Rata-rata ikan berukuran besar Fillet segar atau beku 900-950
10. Udang dengan ekor Beku dalam kotak 700-800
11. Ikan tuna Beku dalam wadah 600

2.5.2 Analisis Kebiasaan Nelayan

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang akan diperoleh


dari hasil wawancara mengenai praktik kebiasaan penangkapan ikan kepada
nelayan. Analisis deskriptif bertujuan menghasilkan pola trip operasi bulanan
penangkapan ikan setiap jenis kapal penangkapan ikan, diperoleh dari data
kombinasi yaitu catatan pelabuhan (gambaran umum) dan hasil wawancara
dari sampel kapal, yang akan digunakan untuk mengetahui jumlah hari melaut
rata-rata tiap musim penangkapan, data sekunder yang diperoleh dari PPN
Palabuhanratu akan menjadi pembanding kesesuaian data statistik dengan
kondisi nyata di lapang.
9

Data terkait rutinitas nelayan selama melakukan aktivitas penangkapan


dalam satu tahun pada kondisi normal atau tanpa kendala, segala kondisi yang
terjadi pada aktivitas penangkapan unit kapal akan diamati, dicatat, dan
direkam. Hal yang dimaksud seperti; kondisi alam yang terjadi selama setahun,
kondisi kapal yang digunakan, awak kapal yang pergi melaut, rata-rata trip
yang dilakukan selama setahun, kondisi alat tangkap yang dipakai, yang
dilakukan nelayan ketika palka sudah penuh, adakah yang melakukan
transshipment dan bagaimana pola yang dilakukan, ikan dapat disimpan
dengan berbagai macam cara atau perlakuan, palka ikan dapat sengaja diisi
penuh atau tidak, jika nelayan menggunakan es sebagai bahan pengawet maka
tidak semua ruang di dalam wadah atau palka diisi oleh ikan yang mana akan
memengaruhi nilai stowage factor, juga mengategorikan perbedaan kondisi
normal antar unit kapal yang diteliti, perbedaan kondisi normal tiap kapal akan
memengaruhi hasil analisis yang dilakukan, dan akan memberikan informasi
yang berbeda mengikuti karakteristik tiap armada kapal perikanan pancing.
Kondisi alat tangkap yang dipakai termasuk pada data rutinitas nelayan
dalam mengelola seluruh komponen kapal selama aktivitas penangkapan, hal
ini berupa bagaimana nelayan menyimpan alat tangkap pada kapal atau barang
dan bahan lainnya yang disimpan nelayan, informasi ini berguna untuk
mendapatkan perhitungan muatan pada palka secara akurat jika dan hanya jika
nelayan meletakkan alat tangkap di dalam palka kapal. Rutinitas nelayan ketika
palka sudah penuh, diberlakukannya transshipment atau tidak, juga bagaimana
pattern yang dilakukan nelayan, seperti nelayan terus melakukan operasi
penangkapan walau palka sudah penuh, dimana dapat ditentukan muatan
sebenarnya suatu kapal saat operasi penangkapan, yang nantinya berguna untuk
perhitungan kapasitas penangkapan armada perikanan.

2.5.3 Analisis Kapasitas Penangkapan

Data perolehan pengukuran secara langsung dan data wawancara trip


operasi penangkapan tiap musim nelayan armada perikanan pancing ulur,
pancing tonda, rawai tuna, dan handline tuna, akan diolah dan dihitung
menggunakan rumus perhitungan kapasitas penangkapan. Rincian proses
perhitungan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan GT (Gross Tonage) menurut Permen Hub Nomor PM 8 Tahun
2013 menggunakan rumus:

dengan:
V = jumlah volume dari volume ruangan di bawah geladak (V1) dan volume
ruangan-ruangan di atas geladak yang tertutup (V2)
 Volume ruangan di bawah geladak (V1)

dengan:
= LoA (m); B (m); = D (m)
faktor yang ditentukan menurut bentuk dan jenis kapal:
a. 0,85 bagi kapal-kapal dengan bentuk dasar rata (kapal tongkang);
10

b. 0,70 bagi kapal-kapal dengan bentuk dasar agak miring dari tengah ke
sisi kapal (kapal motor);
c. 0,50 bagi kapal-kapal yang tidak termasuk golongan a dan b (kapal
layar/kapal layar motor)
 Volume ruangan di atas geladak (V2)

dengan:
= panjang ruangan (m)
= lebar rata-rata (m)
= tinggi rata-rata (m)

2. Perhitungan volume palka


 Menghitung luas sisi tegak melintang menggunakan rumus Simpson’s
I:

( y0 + 4y1 + 2y2 + 4y3 + 2y4 + 4y5 + y6)


dengan:
A = A0 = A1 (m2)
 Menghitung volume palka setelah nilai luas sisi tegak melintang telah
diketahui menggunakan rumus:

dengan:
= panjang palka (m)
3. Perhitungan wadah penyimpanan tambahan
 Volume wadah penyimpanan bila berbentuk balok

dengan:
= ukuran dalam panjang wadah
= ukuran dalam lebar wadah
= ukuran dalam tinggi wadah

 Volume wadah penyimpanan bila berbentuk prisma trapesium sama


kaki

4. Perhitungan massa jenis ikan

dengan:
ρ = massa jenis ikan (kg/m3)
= massa ikan (kg)
V = volume ikan (m3)
11

5. Perhitungan kapasitas muat


 Menghitung kapasitas muat dengan menggunakan massa jenis

dengan:
= nilai berat yang dapat dimuat oleh kapal (ton)
V = volume ruang yang ditempati (m3)
ρ = massa jenis ikan (kg/m3)

 Menghitung kapasitas muat jika diketahui nilai stowage factor


dengan:
SF = nilai densitas muatan (ikan) yang dapat dimuat kapal (ton/m3)

6. Perhitungan fishing capacity (FC)

dengan:
FC = Kapasitas penangkapan (ton/tahun)
E = Jumlah hari melaut rata-rata per kapal tiap musim penangkapan
(berdasarkan kondisi normal sesuai dengan definisi FC)
V = Jumlah kapal tiap armada perikanan
12

III RANCANGAN KEGIATAN PENELITIAN

3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan terdiri dari tiga tahapan


yaitu tahap persiapan penelitian, tahap proses penelitian dan tahap pelaporan
penelitian seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Rencana jadwal kegiatan penelitian


Kegiatan 2022
pelaksanaan September Oktober November Desember Januari
1. Penyusunan
Proposal
2. Penelitian
3. Pengolahan data
dan analisis
1. Seminar
2. Sidang
1. Konsultasi
dengan dosen
pembimbing

3.2 Rencana Anggaran Penelitian

Anggaran biaya yang diperlukan pada penelitian ini sebesar Rp 3.000.000


dengan rincian yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Rencana anggaran biaya penelitian


Kegiatan Biaya (Rp)
A. Persiapan Penelitian
1. Pembuatan proposal 100.000
2. Penyelesaian Administrasi dan Perizinan 100.000
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pencetakan kuesioner 100.000
2. Transportasi 500.000
3. Konsumsi 400.000
C. Pelaporan Hasil Penelitian
1. Penyusunan laporan penelitian 100.000
2. ATK 50.000
3. Perbanyakan dan jilid laporan 250.000
4. Biaya seminar 200.000
5. Ujian skripsi 200.000
6. Biaya tak terduga 1.000.000
Total 3.000.000
13

DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor (ID): Yayasan Dewi Sri.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 1990. Fisherman’s Workbook. Fishing
News Books. Oxford. p143.
[FAO] Food and Agriculture Organization. 1995. The Code of Conduct for
Responsible Fisheries. FAO of the United Nations. Rome. p41.
Martasuganda S. 2010. Pancing Kakap. Bogor (ID): IPB Pres.
Pascoe S, Gréboval D. 2003. Measuring Capacity in Fisheries. FAO Fisheries
Technical Paper No 445. Rome. p88.
[PPN Palabuhanratu] Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. 2021.
Statistik Perikanan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu tahun
2021. Palabuhanratu (ID): PPN Palabuhanratu.
14

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Alamat :
7. Kontak :
8. Asal :
9. Nama Kapal :

B. IDENTITAS NELAYAN DAN KAPAL


1. Nama Nelayan :
2. Nama Kapal :
3. Jumlah ABK :
4. Jabatan :
5. Alat tangkap :

C. SPESIFIKASI KAPAL (DIMENSI)


1. Nama Kapal :
2. Ukuran GT :
3. Alat Tangkap :
4. Mesin :
5. LoA :
6. B :
7. D :
8. (V2) :
9. (V2) :
10. (V2) :

D. SPESIFIKASI WADAH PENYIMPANAN


PALKA
1. ( y0 + 4y1 + 2y2 + 4y3 + 2y4 + 4y5 + y6)
2. Panjang palka :

WADAH TAMBAHAN
1. Panjang :
2. Lebar :
3. Tinggi :
15

E. JUMLAH HASIL TANGKAPAN PER MUSIM


Alat Jumlah Hasil Tangkapan/trip (kg)
Tangkap Paceklik Sedang Puncak
Pancing
Ulur
Pancing
Tonda
Rawai Tuna
Handline
Tuna

F. JENIS HASIL TANGKAPAN TANGKAPAN PER MUSIM


Alat Jenis Ikan Hasil Tangkapan/trip (kg)
Tangkap Paceklik Sedang Puncak
Pancing
Ulur
Pancing
Tonda
Rawai Tuna
Handline
Tuna

G. UPAYA PENANGKAPAN IKAN


Lama Operasi
Alat Tangkap Trip Penangkapan/Hari
Penangkapan
Pancing Ulur
Pancing Tonda
Rawai Tuna
Handline Tuna

Anda mungkin juga menyukai