Nurani Khoerunnisa
C44140091
ABSTRAK
Kata kunci: Analisis usaha, cold storage, Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara
Angke
ABSTRACT
The increase of fish production made fishery entrepreneurs need efforts to keep
the product quality stay on standard with the provision of fish storage (cold
storage). One of the fishing ports where cold storage facility that still actively
operated is Muara Angke Fishing Port. The number of fish demand in Muara
Angke Fishing Port makes the port management to increase the cold storage
capacity. This study aims are determine the capacity, utility, species composition
and the size of fish stored in cold storage, and to analyze the feasibility of cold
storage business that holds in PT Lautan Mutiara Jaya in Muara Angke Fishing
Port. Case study method was applied in this research through qualitative analysis
to determine the capacity, utility, species composition and the size of fish that
stored in cold storage and quantitative analysis to determine the business value of
cold storage. The result shows that the total capacity of cold storage of PT Lautan
Mutiara Jaya was 900 tons with only 750 tons or 83% of the total available
capacity been utilized. Types of fish stored in cold storage were squid, shrimp,
kite, and mackerel. Based on Net Present Value calculations (6 021 942 437), Net
Benefit and Cost Ratio (4.64), internal rate of return (53%) and payback periods
(2.54) obtained, the calculation results have met the feasibility criteria based on
the investment criteria. Thus, cold storage business PT Lautan Mutiara Jaya
feasible to be implemented.
NURANI KHOERUNNISA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah dengan judul “Usaha Penyewaan Cold Storage Ikan di PT
Lautan Mutiara Jaya, Pelabuhan Perikanan Muara Angke” ini dapat diselesaikan.
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret 2018 sampai dengan April 2018 dan
membahas mengenai kapasitas, utilitas, komposisi jenis dan besaran ikan yang
disimpan, serta menganalisis kelayakan usaha cold storage PT Lautan Mutiara
Jaya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke Jakarta.
Selanjutnya penulis ingin berterimakasih kepada:
1. Keluarga penulis, Bapak Tata Suntana dan Ibu Nurholisusana sebagai
orangtua beserta Hanif Dzulfikah Darojat dan Roihana Syakira Attaqiyyah
sebagai adik atas semangat dan dukungan yang diberikan.
2. Ibu Julia Eka Astarini, SPi MSi dan Bapak Dr Ir Wawan Oktariza, MSi
sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberi arahan dan masukan
dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Pihak UPT PPN Muara Angke Jakarta, Bapak Anton Wijaya, Mbak Rina,
Mbak Siska, Bapak Siswoyo, Bapak Mukhsin dan seluruh karyawan cold
storage PT Lautan Mutiara Jaya yang telah bersedia diwawancarai.
4. Bapak Dr Ir Wazir Mawardi, MSi sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan masukan untuk skripsi ini.
5. Bapak Dr Mochammad Riyanto, SPi MSi sebagai Komisi Pendidikan
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang telah memberikan
saran dan masukan untuk skripsi ini.
6. Tata Usaha di Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap,
FPIK IPB atas bantuannya dalam kelancaraan administrasi selama pendidikan.
7. Teman-teman PSP angkatan 51 dan kelompok bimbingan skripsi atas
dukungan serta kerjasamanya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Nurani Khoerunnisa
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Penelitian Terdahulu 3
METODE 4
Waktu dan Tempat 4
Alat dan Bahan 4
Metode Pengumpulan Data 4
Analisis Data 5
KONDISI UMUM PT. LAUTAN MUTIARA JAYA 8
Lokasi Perusahaan 8
Sejarah dan Perkembangan Usaha 9
Visi dan Misi Perusahaan 10
Struktur Organisasi 10
HASIL DAN PEMBAHASAN 12
Kapasitas Cold Storage PT Lautan Mutiara Jaya 12
Utilitas Cold Storage PT Lautan Mutiara Jaya 13
Komposisi Jenis dan Besaran Ikan di Cold Storage PT Lautan Mutiara Jaya 13
Analisis Kelayakan Usaha 16
SIMPULAN DAN SARAN 22
Simpulan 22
Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 26
RIWAYAT HIDUP 37
DAFTAR TABEL
1 Jenis dan metode pengumpulan data 5
2 Ukuran ruangan cold storage dan ABF 12
3 Kapasitas ruangan cold storage 12
4 Jenis, ukuran dan volume rata-rata ikan per hari yang disimpan dalam
cold storage 15
5 Jumlah ikan yang disimpan dalam satu tahun 16
6 Biaya investasi 17
7 Biaya tetap per tahun 18
8 Biaya variabel per bulan 20
9 Hasil analisis kelayakan PT LMJ 22
DAFTAR GAMBAR
1 Peta lokasi penelitian 4
2 Struktur organisasi PT Lautan Mutiara Jaya tahun 2018 10
3 Alur penyimpanan dan pengambilan ikan dalam cold storage 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kapasitas cold storage di PPN Muara Angke Jakarta 27
2 Perhitungan persentase utilitas cold storage 27
3 Penerimaan cold storage 28
4 Contoh perhitungan biaya penyusutan 29
5 Biaya retribusi dalam satu tahun 30
6 Perhitungan laba rugi 31
7 Cashflow PT LMJ 32
8 Dokumentasi 34
9 Layout PT LMJ 36
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada 2017, kapasitas cold storage di PPN Muara Angke bertambah hingga
menjadi 7360 ton. Pemilik cold storage terdiri dari berbagai badan usaha yaitu
UD, CV, dan PT dengan jumlah 26 perusahaan (UPT PPN Muara Angke 2017).
Pembangunan cold storage tersebut terus bertambah agar dapat menyerap ikan
lokal dalam jumlah banyak.
Salah satu perusahaan cold storage di PPN Muara Angke yaitu PT. Lautan
Mutiara Jaya. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini berlokasi di Jl.
Dermaga Ujung Blok B No. 1, Muara Angke Jakarta Utara. Perusahaan ini
merupakan gedung tempat penyimpanan ikan milik Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, satu-satunya cold storage pemerintah yang dibangun di kawasan PPN
Muara Angke di antara 25 perusahaan cold storage swasta lainnya. Perusahaan ini
menjadi percontohan tempat penyimpanan ikan di DKI Jakarta. Tujuan dari
pembangunan cold storage ini untuk menyimpan stok ikan agar ikan tetap tersedia
walaupun dalam keadaan musim paceklik. Keberadaan cold storage juga dapat
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pelabuhan dan sebagai
sarana pendidikan perikanan.
PT. Lautan Mutiara Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penyewaan cold storage ikan untuk nelayan dan perusahaan perikanan di
Muara Angke Jakarta. Cold storage tersebut dapat memuat 900 ton ikan.
Berdasarkan laporan UPT Muara Angke tahun 2017, volume ikan yang disimpan
di cold storage PT Lautan Mutiara Jaya rata-rata 600 ton per minggu dari total
rata-rata volume keseluruhan cold storage sebanyak 4380 ton ikan per minggu.
Maka, PT Lautan Mutiara Jaya dapat menyerap 16% ikan yang disimpan dalam
seluruh cold storage di PPN Muara Angke Jakarta.
Perumusan Masalah
3. Bagaimana komposisi jenis dan besaran ikan yang disimpan cold storage PT
Lautan Mutiara Jaya di PPN Muara Angke?
4. Bagaimana kelayakan usaha cold storage PT Lautan Mutiara Jaya di PPN
Muara Angke?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian Terdahulu
(nelayan tangkap dan tambak, pedagang pengecer, toke bangku dan masyarakat
lokal).
METODE
Waktu dan Tempat
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kamera untuk
dokumentasi, kertas dan alat tulis untuk mencatat informasi yang diperoleh, serta
laptop untuk penyimpanan dan pengolahan data dengan software Microsoft Excel.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus. Studi kasus adalah kajian
yang rinci atas suatu latar atau peristiwa (Idrus 2009). Kasus yang diteliti yaitu
kegiatan usaha salah satu perusahaan cold storage (PT Lautan Mutiara Jaya) di
PPN Muara Angke Jakarta. Pengumpulan data difokuskan untuk mengetahui
kapasitas, utilitas, komposisi jenis dan besaran ikan yang disimpan di cold storage
5
serta kelayakan usaha cold storage sebagai usaha sekunder di PPN Muara Angke
Jakarta.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu
purposive sampling, responden dipilih dengan sengaja dan dapat mewakili tujuan
penelitian. Data yang digunakan diperoleh dari perusahaan cold storage dan Unit
Pelaksana Teknis PPN Muara Angke, berupa laporan perusahaan dan hasil
wawancara (Tabel 4). Adapun responden yang diwawancarai berjumlah 8 orang,
yaitu 2 orang pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT), 1 orang pemimpin
perusahaan, 3 orang karyawan perusahaan bagian produksi, 1 orang kepala
mekanik perusahaan, dan 1 orang karyawan perusahaan bagian keuangan.
Penentuan responden tersebut berdasarkan pengetahuan mengenai kondisi cold
storage di PPN Muara Angke dan PT Lautan Mutiara Jaya.
dengan kapasitas yang tersedia. Hasil dari perbandingan tersebut dijadikan bentuk
persen sehingga dapat diketahui berapa persen pemanfaatannya.
1. Keuntungan
Keuntungan adalah besarnya penerimaan setelah dikurangi dengan biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi baik tetap maupun tidak tetap. Rumus
untuk menghitung keuntungan menurut Primyastanto (2011) sebagai berikut.
Keterangan:
: keuntungan (Rp/tahun)
TR : Total revenue (pendapatan total)
TC : Total cost (biaya total)
Kriteria:
Jika total penerimaan > total biaya, maka usaha dikatakan untung dan
layak untuk dilanjutkan.
Jika total penerimaan = total biaya, maka usaha dikatakan tidak untung
dan tidak rugi (impas).
Jika total penerimaan < total biaya, maka usaha dikatakan rugi dan tidak
layak untuk dilanjutkan.
Keterangan:
Bt= manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct= biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n= jumlah tahun
8
BEP penjualan =
-
BEP unit =
-
Keterangan:
FC : biaya tetap
VC : biaya variabel
S : jumlah penerimaan
p : harga per unit
v : biaya variabel per unit
Struktur Organisasi
Pimpinan
H. Anton
Wijaya
Fungsi dan tugas setiap bagian struktur organisasi PT Lautan Mutiara Jaya yaitu:
1) Pimpinan
Fungsi: Memimpin, mengkoordinir, mengawasi keberlangsungan kegiatan
perusahaan
Tugas dan tanggung jawab
a) Menentukan kebijakan umum perusahaan
b) Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan karyawan
c) Memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada karyawan
d) Menetapkan sasaran jangka pendek dan jangka panjang serta rencana
kegiatan perusahaan
2) Bagian Perpajakan
Fungsi: Mengelola pajak perusahaan
11
tersebut diberi nama CS1, CS2 dan CS3 sedangkan ruang ABF diberi nama ABF1
dan ABF2. Rincian ukuran ruangan cold storage dan ABF disajikan pada Tabel 2
berikut.
Tabel 2 memperlihatkan bahwa ruangan cold storage terbesar yaitu CS1 dengan
ukuran 15 meter x 20 meter sedangkan ruangan terkecil yaitu CS2 dengan ukuran
15 meter x 20 meter. Ruangan ABF1 dan ABF2 memiliki ukuran yang sama yaitu
15 meter x 15 meter.
Total kapasitas ketiga cold storage adalah 900 ton dengan rincian kapasitas
setiap ruangan sebagai berikut (Tabel 3).
CS1 memiliki kapasitas terbesar yaitu 400 ton, sedangkan CS2 memiliki kapasitas
terkecil yaitu 200 ton. Cold storage yang disewakan hanya CS1 dan CS3 karena
CS2 digunakan untuk menyimpan ikan milik Bapak Anton Wijaya (owner)
sehingga kapasitas ruangan yang disewakan sebanyak 700 ton. Ruang pembekuan
yang disewakan berupa ABF1 dengan kapasitas 2.5 ton dan ABF2 sebesar 3.5 ton.
13
Perusahaan menyewakan alat pembeku jenis lain kepada pelanggan berupa mesin
contact plat freezer (CPF) dengan kapasitas 1.1 ton.
Komposisi Jenis dan Besaran Ikan di Cold Storage PT Lautan Mutiara Jaya
Ikan yang disimpan dalam cold storage berasal dari kapal nelayan ataupun
perusahaan perikanan di Muara Angke. Kapal di Muara Angke biasanya
beroperasi 3 bulan sekali. Kapal melakukan kegiatan penangkapan dengan
memerhatikan kondisi cuaca, ombak, dan angin. Berdasarkan kondisi tersebut,
banyaknya ikan yang disimpan dalam cold storage dipengaruhi oleh musim
penangkapan dan hasil tangkapan nelayan selama kurun waktu tersebut. Nelayan
dan perusahaan biasanya menyimpan ikan mereka selama dua hari sampai tiga
bulan. Ikan yang telah disimpan dapat diambil kembali oleh pemilik dan
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan pemilik. Alur penyimpanan dan
pengambilan ikan dalam cold storage disajikan dalam gambar 3 berikut.
14
Ruang
Truk Ruang material proses
Kapal
Pendingin penerimaan ikan (sortir ikan)
(16-20 cm), cumi susun 2 (21-30 cm) dan cumi besar berukuran diatas 31cm.
Udang yang disimpan berupa kelompok king berukuran 13-17cm dan jumbo 18-
21cm. Ikan layang yang disimpan berukuran 8-10 ekor/kg, 10-12 ekor/kg, dan 12-
15 ekor/kg. Tenggiri yang disimpan memiliki size 1-2 kg/ekor, 3-5 kg/ekor, dan
5-7 kg/ekor. Ikan-ikan tersebut dikelompokkan ukurannya berdasarkan
permintaan pasar. Ikan kakap dan cucut biasanya hanya dibekukan dalam ABF
dan dalam sehari diambil kembali oleh pemiliknya. Ikan kakap utuh langsung
dimasukkan dalam karung dan ditimbang bobotnya, sedangkan ikan cucut
dipisahkan dahulu bagian sirip serta badannya, dimasukkan ke dalam karung dan
selanjutnya ditimbang.
Penyimpanan ikan dalam cold storage berdasarkan jenis dan ukuran dalam
satu pallet. Penempatan ikan di PT Lautan Mutiara Jaya ini, sama metodenya
dengan penempatan ikan di PT Kemilau Bintang Timur Cirebon yang diobservasi
oleh Akhmad (2017). Ikan disimpan dalam cold storage berada pada suhu -20oC
± 2oC. Cold storage harus selalu tertutup untuk menghindari fluktuasi temperatur
yang tinggi. Penyimpanan ikan berdasarkan jenis dan ukuran ikan dalam satu
pallet. Tiap pallet diberi label yang mencantumkan jenis produk, ukuran, dan
jumlahnya. Penempatan produk diberi jarak 30-50 cm dinding sehingga mudah
dilakukan pembersihan (cleaning) dan untuk menjaga sirkulasi udara terjaga
dengan baik.
Cold storage dapat menampung berbagai jenis ikan hingga 120 ton dalam
satu hari. Berikut adalah gambaran rata-rata penyimpanan ikan dalam satu hari
(Tabel 4)
.
Tabel 4 Jenis, ukuran dan volume rata-rata ikan per hari yang disimpan dalam
cold storage
Jenis ikan Nama dagang Ukuran Volume rata-rata (kg) /hari
cumi-
cumi cumi cendol 8-10 cm 80 000
cumi kasar 10-12 cm
cumi susun 5 12-14 cm
cumi susun 4 15-16 cm
cumi susun 3 16-20 cm
cumi susun 2 21-30 cm
cumi besar >31 cm
Udang udang king 13-17 cm 40
udang jumbo 18-21 cm
Layang 8-10 ekor/kg 19 000
10-12 ekor/kg
12-15 ekor/kg
Tenggiri 1-2 kg/ekor 20 000
3-5 kg/ekor
5-7 kg/ekor
Total 119 040
Sumber: Hasil wawancara dengan karyawan bagian produksi perusahaan
16
Penerimaan
Penerimaan PT LMJ diperoleh dari jasa sewa penyimpanan, jasa sewa
pembekuan, dan jasa pengepakan ikan. Penerimaan perusahaan dihitung dengan
mengalikan jumlah produksi dengan harga setiap kilogram ikan selama umur
usaha. Produksi ikan tergantung pada musim penangkapan ikan. Hasil tangkapan
pada saat musim ikan (musim timur) akan lebih banyak dibandingkan pada musim
paceklik (musim barat) (Yustiarani 2008). Saat ikan berlimpah maka penerimaan
tinggi, sebaliknya jika ikan sedikit maka penerimaan rendah. Jumlah ikan yang
disimpan dalam satu tahun disajikan dalam Tabel 5 berikut.
Harga sewa dihitung berdasarkan jumlah ikan per kilogram per lama
penyimpanan. Harga sewa penyimpanan ikan dalam cold storage yaitu Rp25,- per
kg/hari, untuk pembekuan ikan dalam ABF per kg/penyimpanan sebesar Rp1500,-
. Penyewa cold storage dapat menyimpan ikannya selama tiga hari sampai dua
bulan, sedangkan ikan dalam ABF dapat membeku dalam waktu 8-12 jam.
Selanjutnya ikan dapat disimpan dalam cold storage selama satu hari setelah
dibekukan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Jumlah penerimaan dari jasa sewa penyimpanan dalam cold storage
diasumsikan dengan jumlah hari kerja yaitu 28 hari per bulan sehingga diperoleh
Rp6250 032 600,- dalam satu tahun. Penerimaan dari jasa pembekuan dalam ABF
yaitu Rp241 873 500,- dalam satu tahun dengan perhitungan sewa per hari.
17
Penerimaan dari jasa pengepakan yaitu Rp2400 000,- per tahun dengan harga
pengepakan 1 kg ikan sebesar Rp100,- dan banyaknya pengepakan 24000
kilogram dalam satu tahun. Total penerimaan PT LMJ dalam setahun sebesar
Rp6494 306 100,- (Lampiran 3).
Biaya Investasi
Biaya investasi yaitu biaya yang dikeluarkan saat usaha mulai dilakukan
pada tahun pertama. Biaya investasi perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan
penyewaan tempat penyimpanan ikan dan pembekuan ikan meliputi mesin,
bangunan serta peralatan. Pada kasus ini, biaya investasi dihitung berdasarkan aset
gabungan milik Pemda DKI Jakarta dan Bapak H. Anton Wijaya sebagai
pengelola perusahaan. Pemda DKI memiliki aset berupa bangunan, mesin cold
storage dan air blast freezer (ABF), sedangkan aset milik Bapak H. Anton yaitu
mesin contact plat freezer (CPF), forklift, meja besi, timbangan dan trolley. Total
biaya investasi gabungan tersebut sebesar Rp8209 200 000,- (Tabel 6).
Biaya Operasional
Biaya operasional yang dikeluarkan PT LMJ meliputi biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi
yang penggunaannya tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi (Primyastanto
2011). Biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun berupa biaya penyusutan dan
biaya pemeliharaan. Biaya tetap pada PT LMJ dapat dilihat dalam Tabel 7. Total
biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp774 728 000,- meliputi:
18
1. Biaya penyusutan terdapat dalam perhitungan laba rugi yang terbagi menjadi
biaya penyusutan mesin-mesin, banguna, dan peralatan. Penyusutan dihitung
berdasarkan nilai investasi dibagi umur ekonomis dengan nilai sisa 10%.
Rincian biaya penyusutan terdapat dalam tabel 7 dengan contoh perhitungan
pada Lampiran 4.
2. Biaya pemeliharaan mesin berupa penggantian oli dan biaya servis. Total
biaya oli untuk tiga mesin cold storage, dua mesin ABF dan satu mesin CPF
sebesar Rp18 900 000,- selama setahun. Penggantian oli dilakukan tiga kali
dalam setahun dengan kebutuhan oli untuk satu buah mesin sebanyak tiga
kaleng, dengan harga Rp350 000,- per kaleng. Turun mesin (overhaul)
dilakukan perusahaan satu kali untuk kurun waktu 5 tahun dengan biaya Rp60
000 000,-. Pada perhitungan laba rugi, biaya turun mesin dihitung dengan
metode garis lurus sehingga biaya per tahunnya yaitu Rp12 000 000,-.
3. Biaya pemeliharaan gedung dikeluarkan dalam kurun waktu 5 tahun sekali
sebesar Rp25 000 000,- sehingga jika dihitung secara linear, biaya dalam satu
tahunnya Rp5000 000,-.
Saran
1. Perusahaan dapat memperluas kerjasama dengan nelayan ataupun perusahaan
lain untuk kegiatan penyewaan cold storage agar kapasitas ruangan dapat
terisi lebih optimal.
2. Perusahaan dapat menambah tenaga kerja terampil, khususnya pada bagian
produksi agar kegiatan di cold storage seperti pencatatan ikan yang masuk ke
dalam cold storage ataupun kegiatan ekspor dapat berjalan dengan rapi dan
teratur.
3. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan pengambilan sampel lebih dari satu
perusahaan dan menambah analisis aspek lainnya seperti aspek pemasaran
dan aspek teknis sehingga hasil yang didapatkan lebih variatif dan dapat
dijadikan perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad AA. 2017. Proses Pembekuan Fillet Kerapu Macan di PT Kemilau
Bintang Timur Cirebon. [Laporan Kerja Lapang]. Yogyakarta (ID): Universitas
Gadjah Mada.
Brigham EF, Houston JF. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11.
Jakarta (ID): Salemba Empat.
Darmadi D, Sulistyowati W. 2015. Rancang Bangun Mini Cold Storage untuk
Menunjang UKM di Paciran Kabupaten Lamongan. Neptunus Jurnal Kelautan.
20(1): 81-95.
Direktorat Jenderal Pajak. 2018. Perhitungan PPh Pasal 25. [internet]. [diunduh
2018 Jun 4]. Tersedia pada: http://www.pajak.go.id/content/11219-contoh-
perhitungan -pph-pasal-25-masa.
Faruza F, Zain J, Ronald MH. 2015. Efficiency of utilization of facility cold
storage PT Golden Cup Seafood in Ocean Fishing Port of Belawan North
Sumatra. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16(1): 1-9.
24
[UPT PPN Muara Angke] Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Nusantara
Muara Angke. 2017. Laporan Produksi Perikanan Tahun 2017. Jakarta (ID):
UPT PPN Muara Angke.
Yustiarani A. 2008. Kajian Pendapatan Nelayan dari Usaha Penangkapan Ikan
dan Bagian Retribusi Pelelangan Ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Muara Angke. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
26
LAMPIRAN
27
Keterangan:
a Jumlah Ikan yang disimpan (kg)/ tahun 8928 618
b Biaya variabel rata-rata (Rp/ kg) 363
c Harga sewa (Rp/ kg) 25
32
Lanjutan lampiran 7
Tahun
NO Uraian
6 7 8 9 10
A. Inflow
1. Jasa sewa penyimpanan 6,250,032,600 6,250,032,600 6,250,032,600 6,250,032,600 6,250,032,600
2. Jasa sewa pembekuan ikan 241873500 241873500 241873500 241873500 241873500
3. Jasa pengepakan (ekspor) 2,400,001 2,400,001 2,400,002 2,400,002 2,400,003
Nilai sisa 820,920,000.0
Total Inflow 6,494,306,101 6,494,306,101 6,494,306,102 6,494,306,102 7,315,226,103
B. Outflow
B1. Investasi
1. Mesin
2. Gedung pembekuan
3. Gedung penyimpanan
4. Gedung kantor
5. Gedung operator
6. Gedung pengepakan
7. Forklift
8. Meja besi
9. Timbangan manual kap 100 kg
10. Timbangan digital kap 30 kg
11. Trolley
Total investasi
B2. Biaya Tetap
1. Biaya Pemeliharaan mesin
Mesin (oli) 18,900,000 18,900,000 18,900,000 18,900,000 18,900,000
Overhaul 60,000,000
2. Biaya pemeliharaan gedung 25,000,000
Total Biaya Tetap 18,900,000 18,900,000 18,900,000 18,900,000 103,900,000
B3. Biaya Variabel
1. Upah pegawai 1,147,800,000 1,147,800,000 1,147,800,000 1,147,800,000 1,147,800,000
2. Listrik 840,000,000 840,000,000 840,000,000 840,000,000 840,000,000
3. Bahan baku (pengepakan tujuan ekspor) 37,836,000 37,836,000 37,836,000 37,836,000 37,836,000
4. Biaya cargo 384,000,000 384,000,000 384,000,000 384,000,000 384,000,000
5. Biaya retribusi 370,298,190 370,298,190 370,298,190 370,298,190 370,298,190
6. Pajak 462,068,313 462,068,313 462,068,313 462,068,313 462,068,313
Total Biaya Variabel 3,242,002,503 3,242,002,503 3,242,002,503 3,242,002,503 3,242,002,503
Total Outflow 3,260,902,503 3,260,902,503 3,260,902,503 3,260,902,503 3,345,902,503
45 m 15 m
8m Ruang Mesin
Ruang Operator
9.5 m
20 m 10 m 15 m
15 m
15 m
CS 1 CS 2 CS 3 ABF 1 ABF 2
30 m
10 m
ikan
R.
Pos
Lahan Parkir Satpam
60 m
37
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 7 Juni 1996
dari ayah bernama Tata Suntana dan ibu bernama
Nurholisusana. Penulis merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari RA Darul
Ihya (2001-2002), SD Negeri Panaragan 2 Bogor (2002-2008),
kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 11 Bogor (2008-2011)
dan SMA Negeri 5 Bogor (2011-2014). Penulis berkesempatan
melanjutkan pendidikan ke tingkat sarjana di Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Prestasi Internasional dan Nasional (PIN) dan diterima di
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan pada tahun 2014.
Selama masa perkuliahan penulis berkesempatan terlibat aktif dalam
berbagai organisasi di antaranya sebagai reporter Koran Kampus Institute pada
tahun 2014-2015, anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) tahun 2014-2015,
pengurus Departemen Penelitian dan Pengembangan Keprofesian Himpunan
Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (LITBANGPROF Himafarin)
tahun 2015-2016, dan menjadi sekretaris Biro Internal Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) pada tahun 2016-
2017. Penulis berkesempatan menjadi perwakilan Duta Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada tahun
2016 dan 2017. Pada tahun 2018, penulis menjadi asisten praktikum Mata Kuliah
Alat Penangkapan Ikan, Perencanaan dan Optimasi Industri Perikanan Tangkap
serta Industri Perikanan Tangkap Berkelanjutan.