M. THORIQ AZIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal tugas akhir dengan judul
“Kapasitas Penangkapan Ikan Skala Kecil di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai
Grajagan, Kabupaten Banyuwangi” adalah karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
M. Thoriq Azis
NIM. C44170077
KAPASITAS PENANGKAPAN IKAN SKALA KECIL DI INSTALASI
PELABUHAN PERIKANAN PANTAI GRAJAGAN,
KABUPATEN BANYUWANGI
M. THORIQ AZIS
Usulan Penelitian
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
Pembimbing 2:
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga proposal penelitian dengan judul “Kapasitas
Penangkapan Ikan Skala Kecil di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai Grajagan,
Kabupaten Banyuwangi” berhasil diselesaikan. Penelitian ini akan dilaksanakan di
Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai Grajagan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.A.M.A.
dan Bapak Dr. Ir. Budi Wiryawani, M. Sc selaku pembimbing skripsi pada
penelitian ini yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
membimbing penulis dalam penyusunan proposal ini dan selama penelitian nanti.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu, Bapak, saudara serta
seluruh keluarga, atas segala doa dan dukungan, hingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini sebagai syarat penelitian di Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelauatan IPB.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
M. Thoriq Azis
NIM. C44170077
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 3
1.3 Manfaat 3
1.4 Ruang Lingkup 4
1.5 Kerangkap Pemikiran Penelitian 5
II METODE 6
2.1 Waktu dan Lokasi 6
2.2 Alat dan Bahan 6
2.3 Objek Penelitian 7
2.4 Metode Pengumpulan Data 7
2.4.1 Penentuan jumlah dan jenis kapal penangkapan 8
2.4.2 Prosedur Pengukuran Dimensi dan Volume Kapal 9
2.4.3 Penentujan jenis dan pengukuran dimensi media penyimpanan 9
2.4.4 Pengukuran dan pengelompokkan hasil tangkapan 9
2.5 Metode Pengolahan Data 10
2.5.1 GrossTonnage (GT) 10
2.5.2 Volume media penyimpanan 10
2.5.3 Massa jenis ikan 11
2.5.4 Fishing capacity (FC) 11
2.6 Metode Analisis Data 12
III RENCANA KERJA DAN ANGGARAM PENELITIAN 14
3.1 Rencana Kerja Penelitian 14
3.2 Anggaran Penelitian 14
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN
didasarkan pada pertimbangan jumlah nelayan, jumlah dan ukuran kapal (GT),
serta alat tangkap. Data yang digunakan pada variabel dasar pembagian kouta
penangkapan menggunakan data statistik perikanan. Penggunaan data statistik
dirasa kurang tepat karena data yang belum sepenuhnya valid, khususnya data
terkait perikanan skala kecil. Kapal perikanan skala kecil di Indonesia mepunyai
bentuk dan karakteristik yang berbeda – beda sehingga akan sulit
mengelompokkannya hanya berdasarkan ukuran kapal. Belum ada variabel yang
digunakan untuk menentukan kapasitas penangkapan pada armada penangkapan.
Penerapan jumlah kouta yang mempunyai dasar yang belum tepat akan
menyebabkan penerapan kuota hasil tangkapan kurang optimal atau menyebkan
penangkapan ikan melebihi kapasitas (excess capacity) hingga over-capacity
(Berkes et al. 2001). Menurut Kirkley dan Squires (2003), Excess capacity
diartikan sebagai sebuah situasi berlebihnya kapasitas input perikanan (armada
penangkapan ikan) yang digunakan untuk menghasilkan output perikanan (hasil
tangkapan) pada level tertentu. Excess capacity merupakan kondisi jangka
pendek, jika terjadi secara terus – menerus dalam jangka panjang, akan
mengakibatkan over-capacity. Dampak dari over-capacity akan mengarah pada
over-fishing, yaitu kondisi output perikanan (hasil tangkapan) melebihi batas
maksimumnya. Oleh sebab itu, penentuan kouta penangkapan pada kebijakan PIT
memerlukan data terkait kapasitas penangkapan.
Batas kuota penangkapan di suatu pangkalan pendaratan ikan dapat
ditentukan dengan menghitung kapasitas muat pada palka atau wadah hasil
tangkapan seluruh armada di kawasan tersebut. Perhitungan kapasitas muat
armada penangkapan dapat dihitung menggunakan metode pengukuran terkait
konsep kapasitas penangkapan ikan (Berkes et al. 2001). Kapasitas penangkapan
ikan adalah kemampuan setiap kapal atau armada penangkapan ikan untuk
menangkap ikan dalam periode waktu satu tahun (Pascoe et al. 2003).
Berdasarkan Food and Agriculture Organization (1998), kapasitas penangkapan
adalah jumlah total ikan yang ditangkap pada periode waktu satu tahun oleh
armada penangkapan ikan dalam kondisi normal.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 57 tahun
2020, JTB ditentukan dengan dengan mengambil 80% dari total nilai potensi
lestari atau Maximum Sustainable Yield (MSY). Yanto el al. (2020) menyebutkan
bahwa MSY dihitung dengan cara membandingkan antara data hasil produksi dan
upaya penangkapan. Salah satu zona fishing industri yang mempunyai total
jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) terbesar adalah kawasan laut
Samudera Hindia yang merupakan kawasan WPP 572 dan 573 yaitu sebesar 2 juta
ton/tahun (Data beberapa pendaratan pada Pelabuhan Perikanan besar). WPPNRI
573 belum memiliki data perhitungan kapasitas penangkapan namun telah
menentukan JTB di perairan tersebut. Berdasarkan Kepmen No. 19 Tahun 2022,
JTB pada WPPNRI 573 adalah ±1 juta ton/tahun untuk seluruh kapal
penangkapan. Data tersebut didasarkan berdasarkan jumlah data produksi
perikanan dan upaya penangkapan pada daerah Pelabuhan Perikanan besar dan
armada penangkapan skala besar. Data pada armada skala kecil belum tersedia
secara lengkap. Namun, data JTB tersebut digunakan untuk pembatasan
penangkapan seluruh ukuran armada penangkapan, termasuk kapal skala kecil.
Salah satu kabupaten yang berada pada wilayah WPPNRI 573 yang menjadi pusat
3
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengukur dan menghitung dimensi kapal penangkapan skala kecil di IPPP
Grajagan.
2. Mengetahui kebiasaan nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan di kapal
penangkapan.
3. menghitung kapasitas penagkapan skala kecil IPPP Grajagan, Kabupaten
Banyuwangi.
4. Membandingkan nilai kapasitas penangkapan dengan data pendaratan di IPPP
Grajagan.
1.3 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan informasi ilmiah kepada Dinas Kelautan dan Perikanan terkait
kapasitas penangkapan di IPPP Grajagan, Kabupaten Banyuwangi.
2. Perhitungan kapasitas penanagkapan skala kecil di IPPP Grajagan dapat
diguanakan referensi dalam pembuatan perhitungan kapasitas penangkapan
4
ikan di pelabuhan perikanan lain dengan kondisi yang sama atau lebih
kompleks.
3. Membantu Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur untuk
menentukan kuota penangkapan nelayan skala kecil di IPPP Grajagan dan
sebagai pelengkap data di WPPNRI 573 untuk mewujudkan program PIT
II METODE
Sumber Cara
Tujuan Jenis data Analisis
data pengumpulan
komposisi dalam (massa jenis) ikan tangkapa observasi, muat wadah
wadah hasil tangkapan, n, pengukuran penyimpanan
penyimpanan jumlah hasil nelayan, langsung
(dimensi, bobot, tangkapan per hari, penampu
dan jenis ikan dan massa jenis es dalam ng ikan,
massa jenis es) satu wadah data
penyimpanan statistik
perikanan
IPPP
Grajagan
Menghitung total Hasil perhitungan Nelayan, Wawancara, Perhitungan kapasitas
kapasitas kapasitas muat Analsis observasi penangkapan
penagkapan wadah tujuan berdasarkan variabel
armada penyimpanan, poin ukuran dan jenis kapal
penangkapan skala jumlah hasil kedua,
kecil (≤5 GT) di tangkapan rata – rata analisis
IPPP Grajagan tiap musim poin
penangkapan, ketiga,
Jumlah hari melaut analsis
rata – rata dalam poin ke
setahun, jumlah kelima
kapal tiap armada
penangkapan
Membandingkan Kapasitas Analisis wawancara Analisis deskriptif
hasil perhitungan penangkapan di poin perbandingan hasil
kapasitas IPPP Grajagan, data keenam, tangkapan berdasarkan
penangkapan pendaratan hasil data kapasitas penangkapan
dengan data tangkapan pada statistik dengan data statistik
pendaratan hasil tahun 2022 – 2023 perikanan pendaratan hasil
tangkapan IPPP tangkapan di IPPP
Grajagan, Grajagan
petugas
UPT
keterangan
n = jumlah sampel
N = total populasi
e = tingkat kesalahan dan pengambilan sampel
9
Besaran sampel penelitian akan ditentukan oleh nilai tingkat kesalahan, dimana
semakin besar tingkat kesalahan yang digunakan, maka semakin kecil jumlah
sampel yang yang diambil. Perbandingan jumlah sampel dan tingkat kesalahan
yang digunakan sebesar 10%. Perbandingan persentase tersebut dapat
berkurang jika dari hasil observasi terdapat keseragaman yang tinggi dari
kluster unit penangkapan ikan. Jumlah sampel didasarkan pada argumen
peneliti bahwa sampel tersebut sudah mewaliki populasi.
Data jumlah sampel yang yang telah ditentukan akan dikumpulkan
menggunakan convient sampling method. Convient sampling method adalah
metode pengambilan sampel yang ditentukan berdasarkan pertimbangan
kemudahan peneliti dalam mengumpulkan data. Objek penelitian yang
digunakan menggunakan objek yang ditemui secara kebetulan atau tersedia
ketika mengambil data pada lokasi penelitian (Siregar 2017). Penerapan
dilakukan dengan melakukan pengukuran atau wawancara terkait kapal yang
berlabuh atau bertambat yang berada di lokasi penelitian pada waktu
pengambilan data.
V = V1 + V2
Keterangan:
V1 = volume ruangan bawah geladak
V2 = volume ruangan di atas geladak
V1 (m3) = LoA x B x D x f
Keterangan:
LoA = Panjang keseluruhan kapal atau LoA (m)
B = lebar terlebar kapal atau B (m)
D = ketinggian kapal (m)
f = faktor yang ditentukan berdasarkan bentuk dan jenis kapal
a) 0,85 untuk kapal dengan bentuk dasar rata (kapal tongkang)
b) 0,70 untuk kapal dengan dengan bentuk dasar agak miring dari
tengah ke isi kapal (kapal motor)
c) 0,50 untuk kapal yang tidak termasuk golongan a dan b (kapal
layar/kapal layar motor)
Volume ruangan di atas geladak (V2) dapat dihitung meggunakan rumus:
V2 = p x l(r) x t(r)
Keterangan:
p = panjang ruangan (m)
l(r) = lebar rata – rata (m)
t(r) = tinggi rata – rata (m)
Vpalka (m3) = A x p
Keterangan:
p = panjang palka (m)
11
c. Kapasitas muat wadah (P) dapat dihitung menggunakan rumus dari Fyson
(1985)
P (ton) = V x SF
Keterangan:
V = Volume wadah penyimpanan
SF = Stowage factor dalam penempatan curah (ton/m3)
a) 0,5 ton/m3 untuk ikan yang didinginkan dengan es curah dan disimpan
dalam gundukan (bulking)
b) 10,3 ton/m3 untuk ikan yang didinginkan dengan es curah dan disimpan
menggunakan sekat – sekat horizontal (shelving)
c) 0,25 ton/m3 untuk ikan yang didinginkan dengan es curah dan disimpan
dalam peti/kotak
d) 0,6 ton/m3 untuk ikan yang dibekukan dan disimpan dalam gundukan
(bulking)
e) 0,75 ton/m3 untuk ikan yang dismpan dengan refrigerated sea water
(RSW)
ρ = m/V
Keterangan:
ρ = massa jenis ikan (kg/m3)
m = massa ikan (kg)
V = volume ikan (m3)
Keterangan:
FC = Kapasitas penangkapan (ton/tahun)
P = Kapasitas muat wadah
E = Jumlah hari melaut rata – rata per kapal tiap musim penangkapan
(berdasarkan kondisi normal)
V = Jumlah kapal tiap armada perikanan
Hasil perhitungan kapasitas penangkapan akan dibandingkan dengan
hasil wawancara terhadap nelayan terkait hasil tangkapan dan data pendaratan
hasil tangkapan di IPPP Grajagan dalam kurung waktu satu tahun.
tidak selalu sama. Untuk memenuhi kebutuhan pasar pada satu jenis ikan tertentu,
diperlukan ikan yang diambil dari kawasan lain selain di IPPP Grajagan. Terdapat
kemungkinan data produksi ikan yang berasal dari kawasan selain IPPP Grajagan
tercatat pada data pendaratan.
14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN