Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI

STRATEGI PENGELOLAAN RANTAI PASOK DALAM


MENINGKATAN NILAI TAMBAH BISNIS PERIKANAN
TANGKAP DI PROVINSI BENGKULU SECARA
BERKELANJUTAN

MUCHAMAD HARTANTO

EKONOMI KELAUTAN TROPIKA


FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
ABSTRAK
NAMA MAHASISWA. Judul Disertasi. Dibimbing oleh NAMA PEMBIMBING
1 dan NAMA PEMBIMBING 2.

ABSTRACT
STUDENT NAME. Title of Dissertation. Supervised by NAME of 1st
SUPERVISOR 1st, NAME of 2nd SUPERVISOR, and NAME of 3rd
SUPERVISOR.

Narasi ditulis dalam satu spasi, disusun dalam beberapa paragraf, dan tidak
lebih dari dua halaman. Ringkasan/Summary memuat latar belakang
permasalahan, tujuan, metode, hasil dan pembahasan dengan penekanan pada
temuan baru, dan implikasi yang disajikan secara ringkas, informatif, dan faktual.
Tidak diperbolehkan mengacu pustaka, gambar, dan tabel. Singkatan hanya
dikenalkan jika masih digunakan lagi dalam bagian lain Ringkasan/Summary.

Kata kunci: ditulis dalam bahasa Indonesia, disusun berdasarkan abjad, maksimum
lima kata atau frasa

Keywords: ditulis dalam bahasa Inggris, disusun berdasarkan abjad, maksimum


lima kata atau frasa.
Judul Proposal Penelitian: Strategi Pengelolaan Rantai Pasok dalam Meningkatan
Nilai Tambah Bisnis Perikanan Tangkap Di Provinsi
Bengkulu Secara Berkelanjutan.

Nama : Muchamad Hartanto


NIM : H4604212004

Disetujui oleh

Pembimbing 1:
__________________
Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc.

Pembimbing 2:
__________________
Dr.rer.pol. Heti Mulyati, S.T.P., M.T.

Pembimbing 3:
__________________
Dr. Kastana Sapanli, S.Pi., M.Si.

Diketahui oleh

Ketua Program Studi:


Dr. Kastana Sapanli, S.Pi., M.Si.
__________________
NIP 198504222015041002

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen:


Dr. Irfan Syauqi Beik, S.P., M.Si. __________________
NIP 197904222006041002

Tanggal Kolokium: 1 September 2023 Tanggal Pengesahan: 10 September 2023


(tanggal pelaksanaan kolokium) (tanggal penandatanganan oleh Dekan Fakultas
Ekonomi dan Manajemen)
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2023 sampai bulan
Juli 2024 ini ialah Logistik Perikanan Provinsi Bengkulu dengan judul “Model
Pengelolaan Rantai Pasok dalam Meningkatan Nilai Tambah Bisnis Perikanan Di
Provinsi Bengkulu Secara Berkelanjutan”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada para pembimbing, (Prof. Dr. Ir.
Akhmad Fauzi, M.Sc., Dr.rer.pol. Heti Mulyati, S.T.P., M.T., dan Dr. Kastana
Sapanli, S.Pi., M.Si.) atas kesediaannya untuk meluangkan waktunya
membimbing dan banyak memberi saran. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada moderator seminar, dan penguji luar komisi pembimbing. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Drs. H. Herli Salim, M.Ed., Ph.D.selaku
Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Serang yang telah
memberikan motivasi dan tugas belajar. Terima kasih penulis sampaikan kepada
keluarga besar program studi Ekonomi Kelautan Tropika IPB University atas
motivasi dan dukungan yang diberikan, dan semua pihak yang turut andil dalam
penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih penulis
ucapkan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementrian
Keuangan Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan dan menjadi
penyandang dana/sponsor penulis dalam menempuh pendidikan pada Program
Doktoral Ekonomi Kelautan Tropika di Institut Pertanian Bogor. Ungkapan terima
kasih juga disampaikan kepada keluarga penulis yaitu keempat orang tua bapak H.
Drs, Soetjajo, M.M., ibu Hj. Ir. Hartati, papa H. Dr. Budiman Sakti mma Hj.
Parlena Suri S.Pd., istri tercinta Della Ayu Lestari, S.Si., M.Si. dan anak terkasih
Khalisa Harla Clemira, kakak, adik, serta seluruh keluarga (yang telah
memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, April 2023

Muchamad Hartanto
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Ruang Lingkup Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Teori dan Konsepsi 4
2.2 Penelitian Terdahulu 4
III KERANGKA PEMIKIRAN 5
3.1 Kerangka Teori 5
3.2 Kerangka Penelitian 5
3.3 Kerangka Operasional Penelitian 5
3.4 Novelty/Kebaharuan 5
IV METODOLOGI PENELITIAN 6
4.1 Metode Penelitian 6
4.2 Jenis dan Sumber Data 6
4.3 Metode Pengambilan Contoh 6
4.4 Metode Analisis Data 6
4.5 Batasan Penelitian 6
V RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN 7
5.1 Lokasi Penelitian (Gambar/peta lokasi) 7
5.2 Waktu Penelitian (Jadwal Rencana Penelitian) 7
5.3 Biaya Penelitian 7
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN 9
DAFTAR TABEL

1 Tingkat kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon pada suhu
simpan yang berbeda dan pemberian putresina
2 Tingkat kekerasan buah pisang raja pada suhu simpan yang berbeda dan
pemberian putresina

DAFTAR GAMBAR

1 Contoh gambar 3
2 Contoh judul gambar lebih dari satu baris maka baris kedua dimulai tepat di
bawah huruf pertama judul gambar 3

DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat físik dan
kimia tanah dari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut
3 Lampiran 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam
pada lima ketinggian tempat 3
I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang ada di dunia
dikarenakan Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia
sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, dua per tiga nya adalah
lautan yang luas nya mencapai 5,8 juta km 2. Ini berarti hanya sekitar 2,01 juta km 2
dari wilayah Indonesia yang berupa daratan (Oki 2020). Dengan luasnya wilayah
laut yang ada, Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar ditinjau dari
kuantitas maupun diversitas nya. Potensi sumber daya perikanan yang besar
diharapkan mampu untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia dalam
meningkatkan daya saing ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan karena
saat ini pendapatan nelayan di Indonesia masih rendah yaitu sekitar
Rp17.852,00/kapita/hari (Hasiholan et al. 2023). Sebagai perbandingan, jika
dibandingkan dengan garis kemiskinan Bank Dunia, terdapat pendapatan nelayan
dikategorikan hidup di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan yang
diperoleh kurang dari Rp 32.812,00/kapita/hari (World Bank 2022). Ini berarti
rata-rata nelayan di Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Pada tahun 2021, Food and (Food and Agriculture Organization et al. 2023)
memprediksi bahwa pada tahun 2023 terjadi peningkatan kerawanan pangan
tingkat akut secara global. Hal ini dipicu oleh dampak Pandemi Covid-19, serta
perang Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, yang
secara eksponensial menstimulus naiknya harga minyak dunia yang akan
berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok dan pangan dunia. Dengan
demikian, perikanan adalah salah satu sektor yang diandalkan untuk
pembangunan nasional karena perikanan memiliki peran penting dalam
menyediakan sumber pangan, mata pencaharian, dan kontribusi ekonomi di
banyak negara (Nababan et al. 2008).
Pada tahun 2022, nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai US$6,24 miliar
(Rp. 93.51 triliun) dengan volume 1,22 juta ton. Nilai tersebut mengalami
kenaikan 9,15% dibanding tahun sebelumnya yang hanya sampai US$5,72 juta
(Rp. 85.7 triliun). Bahkan nilai ekspor ini merupakan nilai ekspor tertinggi dari 10
tahun terakhir (Badan Pusat Statistik 2023). Hasil laut seperti udang, tuna,
tongkol, cakalang, cumi-cumi, gurita, rajungan serta rumput laut merupakan
komoditas yang dicari untuk pasar ekspor. Melihat trennya, nilai ekspor perikanan
Indonesia cenderung meningkat dalam satu dekade terakhir. Untuk pasar
domestik, angka konsumsi ikan di Indonesia adalah 56,48 kilogram , per kapita
pada tahun 2022. Jumlah itu meningkat 2,39% dibandingkan pada tahun 2021
yang hanya sebesar 55,16 kg/kapita (Pratiwi 2023)
Tingkat konsumsi ikan di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun sejak 2008 sampai 2016. Secara berurutan, tingkat konsumsi ikan di
Indonesia yaitu 28 kg/kap/tahun; 29,08 kg/kap/tahun, 30,48 kg/kap/tahun; 32,25
kg/kap/tahun; 33,89 kg/kap/tahun; 35,21 kg/kap/tahun; 38,14 kg/kap/tahun; 41,11
kg/kap/tahun; dan 43,88 kg/kap/tahun (Sylvia 2018). Kementerian Kelautan dan
Perikanan mencatat angka konsumsi ikan nasional pada 2021 mencapai 55,16
kg/kapita setara ikan utuh segar. Angka ini tumbuh 1,10% dibanding tahun
sebelumnya sebesar 54,56 kg/kapita setara ikan utuh segar. Angka konsumsi ikan
pada 2024 ditargetkan sebesar 62,5 kg/kapita setara ikan utuh segar (Kementrian
Kelautan dan Perikanan 2021). Ikan sebagai bahan pangan, mengandung protein
yang tinggi dan memiliki kandungan asam lemak omega 3,6,9 sangat relevan
sebagai salah satu sumber asupan gizi untuk mendukung program ketahanan
pangan. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan imunitas (Kementrian Kelautan dan Perikanan 2021). Selain itu,
ikan termasuk komoditas yang mudah dikreasikan menjadi berbagai olahan
sehingga menjadi lebih variatif saat dihidangkan.
Meningkatnya permintaan pasar internasional dan pasar domestik terhadap
hasil perikanan (Virgantari et al. 2011) menyebabkan ekonomi logistik perikanan
di Indonesia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan daya saing ekonomi
nasional dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Namun sayangnya potensi
sumberdaya perikanan yang besar di Indonesia dan besarnya permintaan terhadap
hasil perikanan belum diikuti dengan pasokan atau ketersediaan produk perikanan
yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia. Terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan hasil perikanan dengan pasokan produksi
perikanan yang ditawarkan yang menyebabkan herga ikan menjadi tidak stabil.
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran hasil perikanan disebabkan
oleh kurangnya informasi dan belum optimalnya manajemen ekonomi logistik
perikanan dari produsen sampai ke konsumen.
Diperlukan suatu manajemen ekonomi logistik perikanan yang
komprehensif mulai dari aspek produksi (penangkapan ikan di laut dan perairan
umum, budidaya ikan perairan di laut, tambak, maupun perairan tawar),
pengolahan pasca panen industri hilir (handling dan processing) dari produk
perikanan, distribusi produk perikanan hingga ke konsumen akhir atau pasar.
hingga ke pemasaran dan kelembagaan adalah merupakan rangkaian kegiatan
yang saling terkait satu sama lain untuk mewujudkan terselenggaranya aktivitas di
sektor perikanan yang handal dan mempunyai daya saing global. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh (Cundo Harimurti 2018)(Gani 2017), bahwa
sistem logistik perikanan yang baik dan efisen dapat menjaga keberlangsungan
dari sumberdaya perikanan sehingga ekspor produk perikanan dapat ditingkatkan.
Bengkulu adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi
perikanan dan apabila dikelola dengan baik, maka potensi tersebut dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Provinsi Bengkulu yang terletak di
wilayah penangkapan perikanan (WPP) 572) merupakan salah satu Provinsi di
Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang luas dan kaya akan sumberdaya
perikanan karena berhadapan langsung dengan samudera Hindia (Adiprayoga dan
Samiaji 2021). Potensi sumberdaya perikanan yang besar dari Provinsi Bengkulu
diharapkan dapat lebih memanfaatkan sumberdaya perikanan nya secara
berkelanjutan agar summberdaya perikanan yang ada terjaga kelestarian nya
(Prawito dan Mulyasari 2021).
Berdasarkan hasil penelitian dari (Cahyadinata et al. 2021), produksi
perikanan di Bengkulu secara keseluruhan meningkat dari 25.903 ton pada tahun
2002 menjadi 74.666 ton pada tahun 2021, ini berarti pertumbuhan produksi ikan
di Provinsi Bengkulu tumbuh rata-rata sebesar 6,62% per tahun. Secara
keseluruhan, hasil penelusuran yang tersedia menunjukkan bahwa produksi ikan
di Bengkulu mengalami peningkatan, yang menunjukkan adanya potensi produksi
dan ekspor ikan yang signifikan di wilayah tersebut. Menurut (Badan Pusat
Statistik Kota Bengkulu 2014), jumlah nelayan di Kota Bengkulu adalah 3.735
orang pada tahun 2013, dan 5.867 orang pada tahun 2014. Kajian potensi
pengembangan perikanan skala kecil di Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa
jumlah nelayan di provinsi tersebut sebanyak 16.437 orang pada tahun 2016
(Cahyadinata et al. 2018). Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah
nelayan pada tahun 2013 sampai tahun 2016 yang dapat menyebabkan berkurang
nya stok ikan di laut apabila tidak dikelola secara berkelanjutan.
Sektor perikanan di Bengkulu memiliki potensi yang besar untuk
mendukung ekonomi lokal karena menyediakan lapangan kerja dan memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat sekitar (Roeskana dan Zamdial 2022). Hal tersebut
didukung oleh beberapa komoditas yang memiliki potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan pada perikanan laut dan perikanan darat. Provinsi Bengkulu
mempunyai potensi produksi ikan tangkapan yang sangat besar dengan berbagai
jenis ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, dan biota laut lainnya..
Ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, tongkol, layur (tuna mandidihang,
tenggiri. Ikan pelagis kecil seperti teri, kembung, dan layang. Ikan demersal
seperti kerapu, kakap, bawal, kuwe, dan jenihin. Pada perikanan darat yang dapat
dibudidayakan di provinsi Bengkulu seperti ikan nila, ikan lele, ikan mas, ikan
gurami, dan ikan patin. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa kegiatan
perikanan dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
ekonomi, sosial, dan ekologi yang baik untuk menjaga keberlanjutan sumber daya
perikanan di daerah tersebut (Sapanli et al. 2020).
Penanganan produk perikanan menyebabkan biaya logistik yang tinggi dan
dibebankan kepada konsumen. Biaya logistik dapat dikategorikan berdasarkan
aktivitas yang dilakukan oleh pelaku rantai pasok perikanan meliputi pengadaan
ikan (budidaya dan tangkap), pengolahan, penyimpanan, dan distribusi sampai ke
konsumen. Biaya logistik merupakan salah satu komponen penting dalam harga
produk perikanan sehingga penting untuk diperthatikan. Pengkuran biaya logistik
adalah salah satu indikator yang tepat dapalam evaluasi aktivitas logistik
perikanan.
Sayangnya, kegagalan dalam aktivitas pengelolaan ikan di Provinsi
Bengkulu dapat berdampak pada penurunan kualitas bahkan kehilangan nilai dari
ikan yang akan didistribusikan kepada konsumen. Faktor penyebabnya adalah
waktu, jarak, dan kondisi (suhu/cuaca), serta ketersediaan infrastruktur
transportasi di sepanjang rantai pasok perikanan mulai dari titik asal hingga ke
titik tujuan distribusinya. Saat ini baru ada gudang berpendingin (cold storage)
berkapasitas 30 ton yang terletak tempat pelelangan ikan (TPI) Pondok Besi yang
terletak di Kota Bengkulu (Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu 2016).
Luasnya Provinsi Bengkulu tentu saja membutuhkan gudang berpendingin di
setiap kabupaten Bengkulu untuk menjamin kualitas distribusi ikan di Provinsi
Bengkulu. Pengolahan ikan di Provinsi Bengkulu masih dilakukan secara
tradisional dan sederhana (Nabilasari et al. 2022). Setelah ditangkap, ikan hanya
diolah menjadi ikan kering untuk meningkatkan nilai tambahnya. Perlu adanya
proses penanganan atau perlakuan khusus yang tepat pada aktivitas produksi
hingga proses distribusinya sangat diperlukan untuk meningkatkan dan menjaga
kualitas hasil produksi perikanan di Provinsi Bengkulu.
Pembangunan infrastruktur untuk pengembangan konektivitas antar wilayah
sangat penting untuk mendistribusikan hasil perikanan dari Provinsi Bengkulu ke
berbagai wilayah (Bensassi et al. 2015). Peran konektivitas transportasi memiliki
dampak terhadap aliran perdagangan ikan di wilayah yang memiliki hubungan
dagang daerah yang berdekatan dan secara sektoral mendapatkan manfaat dari
jaringan transportasi di wilayah tersebut (Calatayud et al. 2017). Konektivitas
antar wilayah di Provinsi Bengkulu saat ini masih buruk. Menurut (Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu 2023) jalan sepanjang
670,8 kilometer mengalami kerusakan dan butuh perbaikan dari total jalan milik
provinsi Bengkulu yaitu 1.560 kilometer. Ini berarti hanya sekitar 57 persen jalan
di Provinsi Bengkulu dalam kondisi baik,
Buruknya konektivitas antar wilayah di Provinsi Bengkulu merupakan
salah satu penyebab mahalnya biaya logistik perikanan antar wilayah di Provinsi
Bengkulu. Data dari (Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu 2019)
menunjukkan struktur perekonomian Bengkulu masih didominasi oleh provinsi di
wilayah kota Bengkulu dimana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Bengkulu berkontribusi sebesar 31,67 persen sementara kontribusi PDRB di
beberapa Kabupaten di Provinsi Bengkulu hanya sekitar 5-10 persen .
Berabagai masalah produksi dan distribusi perikanan dapat
diselesaikan dengan mendapat masukan dari berbagai aktor yang terlibat dalam
produksi dan distribusi logistik perianal di Provinsi Bengkulu. Menganalisis peran
aktor yang terlibat dalam logistik perikanan perlu dilakukan dalam merespon
kebijakan pengelolaan logistik perikanan yang berkelanjutan. Respon dari para
aktor tersebut bisa beragam tergantung pada sudut pandang apakah sebagai
pemberi dampak atau penerima dampak kebijakan pada tingkat lokal. Respon dari
para aktor ini diharapkan dapat memberikan alternatif solusi terhadap pilihan
kebijakan bermanfaat yang dapat ditempuh oleh pemerintah di masa depan
(Suparyana et al. 2023).

I.2 Perumusan Masalah


Berbekalkan latar belakang masalah yang diteliti, Provinsi Bengkulu
merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang
luas dan kaya akan sumberdaya perikanan nya dan memiliki potensi untuk dapat
lebih memanfaatkan sumberdaya perikanan nya secara berkelanjutan (Prawito dan
Mulyasari 2021). Beberapa permasalahan dalam bidang perikanan seperti sistem
logistik perikanan, ketersediaan infrastruktur pelabuhan perikanan yang minim,
konektivitas yang buruk, tata kelola dalam pengaturan tarif dan biaya angkut hasil
perikanan yang tidak efisien, serta faktor keterisolasian dari pusat pasar
menyebabkan biaya logistik perikanan untuk pengangkutan barang antar daerah
baik antar provinsi maupun antar kabupaten masih cukup tinggi sehingga
berdampak pada harga komoditas ikan dan merupakan penghambat kemajuan
pembangunan ekonomi perikanan di Propinsi Bengkulu. Rangkaian rantai pasok
logistik kelautan antar wilayah yang cukup panjang di Provinsi Bengkulu
menyebabkan biaya logistik yang harus dikeluarkan cukup tinggi. Potensi
sumberdaya ekonomi perikanan yang dimiliki oleh suatu wialyah akan sulit
berkembang dan maju jika tidak ditopang dengan aksessibilitas yang baik.
Adanya potensi sumberdaya perikanan yang besar di Provinsi Bengkulu
(Adiprayoga dan Samiaji 2021) dan meningkatnya permintaan pasar domestik
dan internasional terhadap hasil perikanan (Virgantari et al. 2011),
mengindikasikan bahwa sektor perikanan di Provinsi Bengkulu merupakan salah
satu sektor yang prospektif dan penting untuk dikelola dengan baik sebagai upaya
menjadikan sektor perikanan menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat
dan pemerataan pembangunan di Provinsi Bengkulu. Dengan mempertimbangkan
beberapa hal tersebut di atas maka diperlukan valuasi ekonomi logistik perikanan
yang komprehensif di Provinsi Bengkulu mulai dari aspek produksi
(penangkapan ikan di laut dan perairan umum, budidaya organisme perairan di
laut, tambak, perairan tawar maupun akuarium), pengelolaan pasca panen industri
hilir (handling dan processing) dari produk perikanan, hingga ke pemasaran dan
kelembagaan untuk mewujudkan terselenggaranya aktivitas di sektor perikanan
yang berkelanjutan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tersebut harus disertai
dengan perencanaan yang baik supaya dapat mensejahterakan masyarakat.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, muncul beberapa pertanyaan yang
akan dirumuskan dalam penelitian ini dalam mengoptimalkan pemanfaatan
potensi kelautan yang ada dan untuk pengembangan Indonesia sebagai negara
maritim, beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengkaji kinerja logistik perikanan terhadap perekonomian


daerah di Provinsi Bengkulu?
2. Bagaimana cara menganalisis faktor yang mempengaruhi biaya logistik
perikanan di Provinsi Bengkulu?
3. Bagaimana pengaruh berbagai aktor (stakeholder) dalam pengembangan
ekonomi logitik perikanan yang berkelanjutan di Provinsi Bengkulu?
4. Bagaimana skenario rekomendasi kebijakan yang optimal dalam
pengembangan ekonomi logistik perikanan di Provinsi Bengkulu yang
berkelanjutan untuk mendukung peningkatan perekonomian nasional untuk
menjamin kelestarian ekologi, kesejahteraan sosial, dan keberlangsungan
perekonomian masyarakat lokal.

I.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melakukan valuasi terhadap
pengelolaan rantai pasok dalam meningkatan nilai tambah bisnis perikanan di
provinsi Bengkulu secara berkelanjutan. Secara khusus, tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kinerja logistik perikanan terhadap perekonomian daerah di Provinsi
Bengkulu
2. Menganalisis faktor yang mempengaruhi biaya logistik perikanan di Provinsi
Bengkulu.
3. Menganalisis pengaruh berbagai aktor (stakeholders) dalam pengembangan
ekonomi logitik perikanan yang berkelanjutan di Provinsi Bengkulu
4. Memformulasikan skenario rekomendasi kebijakan pengembangan ekonomi
logistik perikanan di Provinsi Bengkulu yang dapat diterapkan pemerintah dan
pihak pengelola untuk menjamin kelestarian ekologi, kesejahteraan sosial, dan
keberlangsungan perekonomian masyarakat lokal.
I.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup kajian dalam penelitian pengembangan rantai pasok perikanan
ini meliputi wilayah kajian dan aspek yang dikaji. Lingkup wilayah kajian pada
penelitian ini adalah rantai pasok perikanan di Provinsi Bengkulu. Aspek kajian
pada penelitian ini melingkupi interaksi sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem
ekologi dalam pengembangan rantai pasok perikanan di Provinsi Bengkulu.
Kajian difokuskan pada beberapa hal, yakni:
1. Kajian mengenai kinerja logistik perikanan terhadap perekonomian daerah di
Provinsi Bengkulu
2. Analisis mengenai faktor yang mempengaruhi biaya logistik perikanan di
Provinsi Bengkulu.
3. Analisis mengenai pengaruh berbagai aktor (stakeholders) dalam
pengembangan ekonomi logitik perikanan yang berkelanjutan di Provinsi
Bengkulu
4.Formulasi dari skenario rekomendasi kebijakan pengembangan ekonomi logistik
perikanan di Provinsi Bengkulu yang dapat diterapkan pemerintah dan pihak
pengelola untuk menjamin kelestarian ekologi, kesejahteraan sosial, dan
keberlangsungan perekonomian masyarakat lokal.

I.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan adalah memberikan kontribusi kajian akademik
terhadap penelitian lanjutan dalam menemukan kebaharuan yang berkaitan
dengan studi rantai pasok perikanan.dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam
dunia pendidikan yang berkaitan dengan strategi kebijakan berbasiskan sistem
ekonomi-sosial-ekologi khususnya dalam bidang rantai pasok perikanan yang
berkelanjutan.
2. Memberikan dugaan informasi berdasarkan metode analisis yang digunakan
mengenai dampak pengelolaan rantai pasok perikanan bagi keberadaan ekologi,
perkembangan ekonomi dan tatanan kehidupan sosial masyarakat setempat di
Provinsi Bengkulu.
3. Manfaat bagi stakeholders (pemerintah, masyarakat dan swasta) adalah
memberikan rekomendasi mengenai bentuk strategi kebijakan yang tepat untuk
pengembangan rantai pasok perikanan dalam tercapainya tujuan ekonomi,
terpeliharanya ekologi, dan upaya memajukan kehidupan sosial di Provinsi
Bengkulu.
4. Manfaat bagi peneliti adalah meningkatkan kualifikasi keilmuan khususnya bidang
sosial ekonomi perikanan dan secara umum adalah pengelolaan rantai pasok erikanan
yang berkelanjutan serta sebagai pemenuhan persyaratan dalam memperoleh gelar
doktor pada program studi Ekonomi Kelautan Tropika (EKT), Institut Pertanian
Bogor (IPB).
II TINJAUAN PUSTAKA

Pustaka yang digunakan dalam bab ini ialah acuan primer, diutamakan
artikel jurnal dan paten yang relevan dengan bidang yang diteliti, terkini, dan asli
(state of the art). Diktat dan buku ajar tidak termasuk acuan primer. Tinjauan
pustaka memuat telaah singkat, jelas, dan sistematis tentang kerangka teoretis,
kerangka pikir, temuan, postulat-postulat, prinsip, asumsi, dan hasil-hasil
penelitian yang relevan yang melandasi masalah penelitian atau gagasan guna
menggali pemahaman mengenai masalah penelitian dan pemecahan masalahnya.
Oleh karena itu, dari tinjauan pustaka harus dapat diturunkan kerangka pikir,
hipotesis penelitian, dan metode penelitian.

Tabel 1 Tingkat kekerasan buah pisang raja pada suhu simpan yang berbeda dan
pemberian putresina

Kekerasan buah dan kandungan gula pada hari ke-


Perlakuan
0 7 14
Kekerasan buah (mm 50 g-1 detik -1)a
Suhu Simpan
15ºC 9.20a 13.40a 11.83a
28ºC 10.64a 11.22a 80.43b
Putresina
Dengan putresina 12.07a 13.23a 11.19a
Tanpa putresina 10.76a 14.41a 41.12b
a
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji 5% (uji selang berganda Duncan).

II.1 Teori dan Konsepsi

II.1.1 Contoh sub-subbab


Berikut adalah contoh sub-subbab. Pada sub-subbab ini posisi paragraf
lebih menjorok dari paragraf di subbab

II.2 Penelitian Terdahulu


Contoh tulisan
14

III KERANGKA PEMIKIRAN

III.1 Kerangka Teori

III.2 Kerangka Penelitian

III.3 Kerangka Operasional Penelitian

III.4 Novelty/Kebaharuan
15

IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini dapat diawali dengan kerangka pendekatan studi. Metode penelitian
dapat berupa percobaan laboratorium, percobaan lapangan, dan survei lapangan
yang dirancang sesuai dengan tujuan atau jenis penelitian, seperti: eksploratif,
deskriptif, koreksional, kausal, komparatif, eksperimen, tindakan (action
research), pemodelan, analisis suatu teori, atau kombinasi dari berbagai jenis
penelitian tersebut. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif,
jelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi,
dan proses penafsiran hasil penelitian. Maksud dari perincian ini ialah untuk
menjamin keterulangan hasil.

IV.1 Metode Penelitian

IV.2 Jenis dan Sumber Data

IV.3 Metode Pengambilan Contoh

IV.4 Metode Analisis Data

(((Rantai pasok))) Supply chain (SCRM), Multiple Criteria Decision Making


(MCDM) Structure dari skripsi s1 bu heti
Analisis biaya manfaat, analisis efisiensi biaya

Analisis deskriptif ,
Analisis risiko, (AHP)

Multiple Criteria Decision Making (MCDM) Structure


Metode agregasi:
BAYES METHOD
EXPONENTIAL COMPARISON METHOD (ECM)
COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

(((Transportasi nya))) s2 bu heti

Deskriptif Kualitatif

Data Envelopment Analysis (DEA)

Proses Hirarki Analitik (PHA/AHP) , Software nya: Super decision


(Marimin), Expert choice (Novindra)
16

Hadir di forum diskusi yang menguatkan landasan teori

Analisis Input-Output

1. Analisis Deskriptif

2. Analisis Dampak

Kenapa over fishing, tetapi kalau makan di jawa jarang makan ikan

Tuna, budaya

Sumberdaya perairan Indonesia, zona kuning,

(((keberlanjutan))): Prof fauzi


Multicriteria Decision Making (MDS), Software nya: Rapfish
Tahapan penilaian Risiko
Analisis Variabel Strategis (MICMAC)
Analisis Peran Aktor dan tujuan(MACTOR) (Matrix of Alliances and Conflicts
Tactics, Objectives and Recommendations) untuk mengidentifikasi kekuatan, hubungan dan pola
aliansi aktor pemangku kepentingan.

Diagnostik Keberlanjutan: Rapfish-MDS, FGD


Analisis Strategi Multikriteria Kebijakan Keberlanjutan (MULTIPOL),
Intertemporal Choice

(((Analisis Habitat Bisnis Pesisir Bengkulu))) Kastana


Travel Cost Method, Hedonic Cost Method

(((Bioekonomi nya)))
3.7.1 Analisis Hubungan Panjang Berat
3.7.2 Laju Pertumbuhan Metode von Bertalanffy
3.7.3 Mortalitas dan Laju Eksploitasi
3.7.4 Analisis Yield per Recruitment
Alternatif Pengelolaan

3.7.5 Bioekonomi
Produksi Perikanan
Produktivitas Alat Tangkap
17

Standarisasi Alat Tangkap


Pendugaan Maksimum Lestari (MSY)
Analisis Potensi Maksimum Lestari Model Schaefer dan FOX
Model Schaefer
Model Fox
Analisis Potensi dan Tingkat Pemanfaatan
Analisis Potensi Ekonomi Lestari (MEY)
Harga Ikan
Biaya operasional
Perhitungan MEY

Analisis Bioekonomi

Analisis Kinerja efisiensi biaya Ekonomi Logistik perikanan


Stochastic Frontier Analysis (SFA), Data
envelopment analysis (DEA).

Analisis Faktor Biaya Logistik Maritim (Transaction Costs)

MICMAC

Analisis Kebijakan
ISM, integrated Structure Modelling, VAXO = Exsimpro softwarenya

IV.5 Batasan Penelitian


18

V RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN

V.1 Lokasi Penelitian (Gambar/peta lokasi)

V.2 Waktu Penelitian (mulai dari persiapan penelitian, pengolahan data,


sidang komisi, publikasi jurnal, seminar, sidang tertutup, sidang
terbuka)
(Bulan
NoUrutan Aktivitas
ke)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Penelitian
Dst

V.3 Biaya Penelitian


No Komponen Jumlah
1 Bahan
2 Pengumpulan data
3 Sewa peralatan
4 Analisis data
5 Pelaporan dan luaran
Jumlah
19

DAFTAR PUSTAKA

Adiprayoga SN, Samiaji J. 2021. Opportunities and Strategies for the Blue
Economy through the Empowerment of Sumatera Coastal Communities in
Supporting the Realization of the National Food Security. IOP Conf Ser
Earth Environ Sci. 934(1). doi:10.1088/1755-1315/934/1/012039.
Badan Pusat Statistik. 2023. Analisis Komoditas Ekspor 2018-2022.
Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu. 2014. Jumlah Nelayan dan Petani Ikan
2012-2014. Bengkulu.
https://bengkulukota.bps.go.id/indicator/56/73/1/jumlah-nelayan-dan-petani-
ikan.html.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. 2019. Produk Domestik Regional Bruto
menurut Kabupaten/Kota (Juta Rupiah) (Juta Rupiah), 2017-2019. Bengkulu.
https://bengkulu.bps.go.id/indicator/11/8/2/produk-domestik-regional-bruto-
menurut-kabupaten-kota-juta-rupiah-.html.
Bensassi S, Márquez-Ramos L, Martínez-Zarzoso I, Suárez-Burguet C. 2015.
Relationship between logistics infrastructure and trade: Evidence from
Spanish regional exports. Transp Res Part A Policy Pract. 72:47–61.
doi:10.1016/j.tra.2014.11.007.
Cahyadinata I, Fahrudin A, Sulistiono S, Kurnia R. 2018. Potensi Pengembangan
Perikanan Tangkap Pada Pulau Kecil Terluar (Studi Kasus : Pulau Enggano
Provinsi Bengkulu). J AGRISEP Kaji Masal Sos Ekon Pertan dan
Agribisnis. 17(2):151–162. doi:10.31186/jagrisep.17.2.151-162.
Cahyadinata I, Irnad, Ningsih FS. 2021. Food Access Ability and Performance of
Fishing Fisheries in Bengkulu City, Indonesia. Proc Int Semin Promot Local
Resour Sustain Agric Dev (ISPLRSAD 2020). 13 Isplrsad 2020:427–432.
doi:10.2991/absr.k.210609.066.
Calatayud A, Mangan J, Palacin R. 2017. Connectivity to international markets: A
multi-layered network approach. J Transp Geogr. 61 April:61–71.
doi:10.1016/j.jtrangeo.2017.04.006.
Cundo Harimurti. 2018. Model Peningkatan Kinerja Sistem Logistik Yang Efektif
Dan Efisien. J LOGISTIK Indones. 1(3):1–13.
http://dx.doi.org/10.1186/s13662-017-1121-6%0Ahttps://doi.org/10.1007/
s41980-018-0101-2%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.cnsns.2018.04.019%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.cam.2017.10.014%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.apm.2011.07.041%0Ahttp://arxiv.org/abs/1502.020.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu. 2016. Bengkulu, Dinas Kelautan
dan Perikanan Kota. https://bengkulu.antaranews.com/berita/35178/dkp-
kota-bengkulu-operasikan-gudang-berpendingin.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu. 2023. Sepanjang
670,8 Kilometer Jalan Provinsi Bengkulu Butuh Perbaikan.
https://bengkulu.antaranews.com/berita/286398/sepanjang-6708-kilometer-
jalan-provinsi-bengkulu-butuh-perbaikan.
Food and Agriculture Organization, Organization WT, Bank W. 2023. Rising
Global Food Insecurity : Assessing Policy Responses. 20 April.
Gani A. 2017. The Logistics Performance Effect in International Trade. Asian J
20

Shipp Logist. 33(4):279–288. doi:10.1016/j.ajsl.2017.12.012.


Hasiholan VM, Fauzi A, Kinseng RA. 2023. The Effect of Fishermen’s Income
Factors on Fishermen’s Poverty on The North Coast of Jakarta. J EMT KITA.
7(2):482–495. doi:10.35870/emt.v7i2.1161.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2021. Hari Ikan Nasional ke-9 : KKP
Dorong Sektor Perikanan Jadi Penopang Ketahanan Pangan dan Gizi
Nasional. https://m.kominfo.go.id/content/detail/45835/hari-ikan-nasional-
ke-9-kkp-dorong-sektor- perikanan-jadi-penopang-ketahanan-pangan-dan-
gizi-nasional/0/artikel_gpr.
Nababan BO, Sari YD, Hermawan M. 2008. Tinjauan Aspek Ekonomi
Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil Di Kabupaten Tegal Jawa
Tengah. Bul Ekon Perikan. VIII N0.2:50–68.
Nabilasari M, Sumantri B, Jaya S, Kampung K, Bengkulu K. 2022. Analisis Nilai
Tambah Usaha Pembuatan Ikan Kering di Kota Bengkulu Value-Added
Analysis of the Dried Fish Manufacturing Industry in Bengkulu City
sederhana dengan bantuan sinar matahari . Pengolahan ikan ini dilakukan
agar ikan dan hasil perikanan kuantit. 3(1):1–7.
Oki P. 2020. Konservasi Perairan Sebagai Upaya menjaga Potensi Kelautan dan
Perikanan Indonesia. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut., siap
terbit. https://kkp.go.id/djprl/artikel/21045-konservasi-perairan-sebagai-
upaya-menjaga-potensi-kelautandan-perikanan-indonesia.
Pratiwi FS. 2023. Angka Konsumsi Ikan Ri Naik Jadi 56.48 Kg/Kapita pada 2022.
https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/angka-konsumsi-ikan-ri-naik-jadi-
5648-kgkapita-pada- 2022.
Prawito P, Mulyasari G. 2021. Comparative social vulnerability of fishermen in
the coastal area of bengkulu and central java, Indonesia. AACL Bioflux.
14(5):3045–3054.
Roeskana E, Zamdial. 2022. Deskripsi Teknis Ekonomi Dan Sosial (Teksos)
Usaha Perikanan Tangkap Di Sentra Perikanan Tangkap Pasar Bengkulu.
Pros Semin Nas Has Penelit Kelaut dan Perikan. 1(1):69–78.
https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/103.
Sapanli K, Kusumastanto T, Budiharsono S, Sadelie A. 2020. Dinamika Dan
Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kelautan Indonesia. J Kebijak Sos Ekon
Kelaut dan Perikan. 10(2):117. doi:10.15578/jksekp.v10i2.9248.
Suparyana, Fauzi A, Kusumastanto T, Yulianto G, Yusuf M. 2023. Analysis of
Key Actors in the Sustainable Management of Marine Protected Areas in
Ujung Kulon National Park. Econ Soc Fish Mar J. 10(02):137–146.
https://doi.org/10.21776/ub.ecsofim.2023.010.02.01.
Sylvia T. 2018. Analisis Biaya Logistik Perikanan Lele (Clarias Sp.) Di
Yogyakarta. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/163601.
Virgantari F, Daryanto A, Utami Kuntjoro S, Matematika J, Pakuan Bogor U,
Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan D, Pertanian Bogor I. 2011.
Dinamika Konsumsi Produk Perikanan Di Indonesia. Ekologia. 11(2):22–30.
www.statistik.dkp.go.id.
World Bank. 2022. Indonesia Economic Prospects (IEP), June 2022: Financial
Deepening for Stronger Growth and Sustainable Recovery.
https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/publication/indonesia-
economic-prospects-iep-june-2022-financial-deepening-for-stronger-growth-
21

and-sustainable-recovery.

LAMPIRAN
22

Lampiran 1 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat físik dan kimia tanah
dari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut

Sifat Rata-rata Simpangan baku


Pasir (%) 47.66 23.81
Lempung (%) 21.80 11.94
Liat (%) 30.72 18.09
C-organik (%) 0.61 0.57
Rapatan isi (mg m-3) 1.43 0.16
KTK (mek 100 g-1 tanah)a 18.08 17.09
KAT pada KL (g g-1) 23.62 10.80
KAT pada TLP (g g-1) 11.11 9.05
a
Banyaknya 70 contoh tanah; KTK: kapasitas tukar kation, KAT: kadar air tanah, KL:
kapasitas lapang, TLP: titik layu permanen.
23

Lampiran 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam
pada lima ketinggian tempat

Ketinggian Umur Indeks luas Hasil


(m dpl) (hari) daun (ton ha-1)
856 115 3.10 5.69
605 106 3.09 5.43
400 100 2.47 4.80
210 93 2.46 4.25
10 88 2.12 4.03

Anda mungkin juga menyukai