Wahyu hidayat
A421 17 156
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
WAHYU HIDAYAT, 2021. Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan daya
tahan Anaerobik Pada Atlet Taekwondo Family Kota Palu. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Olahraga, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako. Pembimbing Humaedi.
Berdasarkan Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Pengaruh Latihan Circuit
Training Terhadap Peningkatan daya tahan Anaerobik Pada Atlet Taekwondo Family Kota Palu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap
Peningkatan daya tahan Anaerobik Pada Atlet Taekwondo Family Kota Palu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes Bleep
Test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet Taekwondo Family di Kota Palu yang
berjumlah 12 atlet yang diambil menggunakan teknik total sampling. Perlakuan yang diberikan
dalam penelitian ini terdiri dari lima latihan yaitu push up, lari zig zag,high knee, shuttle run,
jumping jack dan sit up. Berdasarkan analisa menggunakan program SPSS 16.0 maka dapat
diperoleh, bahwa untuk tes daya tahan (Anaerobik) diperoleh perhitungan, yaitu
t hitung=16.263 dan t tabel= 2,201, karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 16.263 > 2,201. Dari
analisis deskriptif terlihat nilai rata-rata tes awal = 34.60 dan tes akhir 45.383.Hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh yang signifikan Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan daya
tahan Anaerobik Pada Atlet Taekwondo Family Kota Palu diterima. Berdasarkan hasil analisis
data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan daya tahan Anaerobik Pada
Atlet Taekwondo Family Kota Palu
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan Semestas
diselesaikan skripsi dengan judul “Tingkat motivasi atlet Taekwondo Family Kota
Palu Dalam menggikuti latihan di masa Pandemi Covid 19”. Penyusunan skripsi
strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi.
Tadulako.
Terima kasih yang tak terhingga kepada ayah (NURSANG ANAS S.Ag),
ibu (SRI WAHYUNI S.Ag) yang telah membesarkan dan mendidik penulis dan
paling berjasa dalam penyesunan skripsi penulis dari awal hingga akhir dan
Iswandi,S.Pd,) yang selalu memberi dukungan serta do’a dan seluruh keluarga
setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Hendriana Sri Rejeki, S.Or., M.Pd selaku dosen
kepada:
vi
vii
1. Bapak Prof. Dr. Mahfuds MP, sebagai Rektor Universitas Tadulako atas
Tadulako.
2. Bapak Dr. Ir. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si, sebagai Dekan FKIP Universitas
skripsi ini.
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D, sebagai Wakil Dekan Bidang
Tadulako.
6. Ibu Dr. Nurhayati, S.Ag., M.Pd.I, sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,
9. Dr. Addriana Bulu Baan, S.Pd, M.Pd dan Dr. Hendriana Sri Rejeki, S.Or,
10. Bapak/Ibu Segenap dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Keseahatan dan
12. Bapak Fahrizal Razali Nasution sebagai Ketua Umum T-Fly Kota Palu yang
13. Bapak Muhammad Iqbal Timumun, S.Pd., M.Pd sebagai Pelatih Nasional
Rekreasi yang selama ini selalu membantu saya baik suka maupun duka dan
selalu memberikan motivasi dan selalu ada dalam suka maupun duka.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, telah
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun demi perbaikan ke depan dan penulis
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN PERBAIKAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
UCAPAN TERIMA KASIH vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 3
1.5 Batasan istilah 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 gambar profil dan personalia pengurus taekwondo family Kota Palu
Masa bhakti 2018/2020 9
Gambar 2.2 Foto pelatih dan atlet Taekwondo Family 10
Gambar 2.3 Test PushUp 23
Gambar 2.4 Lari zigzag. 24
Gambar 2.5 High knee 25
Gambar 2.6 shuttel run 25
Gambar 2.7 Jumping jeck 26
Gambar 2.8 Sit up 27
Gambar 2.9 kerangka pemikiran 30
DAFTAR LAMPIRAN
1. Absen 53
2. Surat Izin Penelitian 54
3. Surat Balasan Penelitian 55
xi
4. Gambar 1. Alat dan bahan penelitian 58
5. Gambar 2. Pemberian instruksi sebelum latihan 58
6. Gambar 3. Warming up sebelum latihan 59
7. Gambar 4. Pengukuran lapangan Bleep test 59
8. Gambar 5. Saat melakukan tes awal (Bleeep Test} 60
9. Gambar 6. Saat melakukan tes awal (Bleeep Test} 60
10. Gambar 7. Saat melakukan tes akhir (Bleeep Test} 61
11. Gambar 8. Saat melakukan tes akhir (Bleeep Test} 61
12. Gambar 9. Saat melakukan latihan circuit training {pus up) 62
13. Gambar 10. Saat melakukan latihan circuit training (shuttle run) 62
14. Gambar 11. Saat melakukan latihan circuit training(jumping jack) 63
15. Gambar 12. Saat melakukan latihan circuit training (high knee) 63
16. Gambar 13. Saat melakukan latihan circuit training (sit up) 64
17. Gambar 14. Saat melakukan latihan circuit training (lari zigzag) 64
18. Gambar 15 cooling down setelah habis latihan 65
19. Gambar 16. cooling down setelah habis latihan 65
20. Gambar 17.foto bersama ketua Taekwondo Family kota palu 66
21. Formulir hasil pengisia test Bleep test (pre-test dan post test 72
22. Data test uji hipotesis 73
23. SK Pembimbing 74
24. Pernyataan Keaslian Tulisan 75
25. Biodata 67
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga bela diri adalah salah satu seni olahraga sebagai salah
satu cara seseorang untuk pertahanan diri atau membela diri. Pada
melindungi diri dan hidupnya. Saat ini sudah banyak cabang olahraga
Olahraga beladiri korea ini juga paling diminati dan populer sehingga
dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan” (Adang Walatra,
1
2
Selain itu taekwondo ada tiga materi dalam berlatih yaitu kyukpa,
kondisi fisik yang terdiri dari sikap kuda-kuda atau seogi, pukulan
yang sempurna ialah teknik yang secara biomekanik benar dan secara
tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan,
yakni:
(M.Sajoto, 1995:8)
lama, (syarif hidayat, 2014 :59). Alat ukur untuk menentukan status
T-FLY dilihat dari kondisi fisik bahwa atlet di dojang tidak dapat
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
2014).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Rido Adha Elba, (2015). Pengaruh Latihan Sirkuit (Circuit Training)
14,37 detik, dan daya tahan aerobic (VO2 Max) meningkat 34,63 detik
dimana sebelum latihan rerata daya tahan aerobic (VO2 Max) adalah 32,85
lengan, powertungkai, kelincahan, dan daya tahan. Hal ini terlihat dari hasil
7
8
lengan.
Daya Tahan Atlet Futsal Swap Jakarta dalam Indonesia Futsal League
(IFL) 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dilakukan tes awal yang bertujuan untuk mengetahui data awal sampel
peserta Liga Futsal Indonesia dari team SWAP futsal Jakarta, dan dengan
besar dari t-tabel = 2.26 pada taraf signifikansi α = 0.05 dan dk = 9. Dengan
demikian, maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti diterima, jadi Sirkuit
signifikan
2.1 Gambar profil dan personalia pengurus Taekwondo Family Kota Palu
KOTA PALU
di kota palu, sulawesi tengah. Awal mula terbentuknya Team taekwondo (T-fly)
beberapa sabuk hitam yang berada di Kota Palu, dimana untuk membentuk suatu
wadah guna dijadikan tempat berlatih atlet-atlet muda untuk berprestasi dan para
10
sabuk hitam Kota Palu pada saat itu berembuk dan sepakat untuk memberikan
Kota Palu guna mengesahkan nama Dojang taekwondo Family, tepat pada tanggal
taekwondo Family yang diakui taekwondo Kota Palu. Beberapa waktu terakhir
tepatnya ditahun 2018 para atlet T-fly mengikuti kejurnas CCOT 2 dan berhasil
memperoleh Juara Umum (1) semua kategory perkataan pelatih Muhammad iqbal.
jangka waktu panjang, berulang-ulang dan demi mencapai suatu tujuan tertentu.
kemampuan cabang olahraga dan di bantu peralatan yang menunjang suatu proses
latihan, sehingga dengan latihan seseorang (atlet) dapat berproses untuk mencapai
tingkat kemampuan yang lebih baik dalam suatu berolahraga, dengan waktu
tertentu serta perencanaan yang tepat dan cermat. Latihan adalah untuk
untuk event khusus melalui peningkatan ketrampilan dan kapasitas energi. Dengan
latihan maka prestasi olahraga tidak akan didapatkan. Sebagian besar seseorang
melakukan latihan tetapi tidak melakukan latihan dengan benar. Adapun prinsip
latihan yang dipaparkan oleh peneliti disini adalah prinsip-prinsip dasar yang
perlu diketahui dan diterapkan dalam setiap cabang olahraga. Latihan yang benar
mencapai kinerja fisik yang maksimal dan tentunya prestasi bagi setiap seseorang.
pedoman agar tujuan latihan tercapai dengan baik dalam satu kali tatap muka,
1) Prinsip Kesiapan
Prinsip kesiapan adalah prinsip dimana materi dan dosis latihan harus
disesuaikan dengan usia olahragawan. Oleh karena itu usia olahragwan berkaitan
erat dengan kesiapan kondisi secara fisiologis dan psikologis dari setiap
12
2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari
pengalaman
4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama
2. Prinsip Individual
1. keturunan/genetika,
2. Nutrisi/gizi,
3. Waktu istirahat,
4.Tingkat kebugaran,
6. Motivasi
7. Maturation?kematangan,
8. lingkungan
13
3. Prinsip Adaptasi
a.Usiah olahragawan
b. Usiah latihan
1. Kemampuan fisiologis:
a. Ketahan otot,
b. Kekuatan
c.Power.
Kuat.
14
a. Diperberat
b. Dipercepat
c. Diperlama.
dan berkelanjutan.
olahraganya.
b. Bentuk/model latihan
7.Prinsip Variasi.
maupun psikis.
Variasi latihan :
b. Tempat latihan,
15
d. Teman latihan.
a. Pemanasan ( warm-up).
b. Latihan inti.
Latihan utama yang meliputi latihan fisisk, teknik, taktik atau mental.
c.Latihan suplement.
d.Penutup
stres .
9. Prinsip Berkebalikan
(detraining).
Latihan terlalu banyak dan tidak terprogram akan mengalami over trining.
16
sasaran latihan.
c. Untuk itu dosis (takaran) dan skala prioritas latihan harus di perhatikan
Kondisi fisik adalah suatu kondisi atau keadaan seorang atlit dalam keadaan
sehat bugar secara jasmani.Kondisi fisik sangat perlu dalam dunia olahraga karena
kondisi fisik seseorang (atlet), semakin giat melakukan latihan fisik semakin besar
peluang untuk mengapai prestasi. Seperti dikatakan (syarif hidayat, 2014 :50),
pembinaan kondisi fisik atlet yang berpotensi dalam olahraga sangat penting,
harus dilakukan dengan sistematis dan terprogram dengan baik. Kondisi fisik
merupakan dasar untuk peningkatkan aspek teknik, taktik dan mental. Selanjutnya
(Syarif hidayat, 2014: 56-63) Komponen kondisi terbagi atas beberapa bagian
17
diantarannya :
1) Kekuatan
exercise).
a. Daya tahan aerobik yaitu, kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama,
b. Daya tahan anaerobik, kemampuan melakukan kerja dalam waktu lama, tubuh
3) Keseimbangan (Balance)
tubuh baik dalam kondisi statik maupun dinamik. Dalam keseimbangan ini yang
perlu diperhatikan dalam waktu refleks, waktu reaksi dan kecepatan bergerak.Dan
4) Kecepatan (speed)
Kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari
sistem pengungkit tubuh atau kecepatan pergerakan dari seluruh tubuh yang
dilaksanakan dalam waktu yang singkat atau lebih sederhana kecepatan yaitu
5) Kelincahan (agility)
kelincahan seseorang.
7) Stamina
Stamina adalah komponen fisik yang tingkatannya lebih tinggi dari daya tahan.
8) Koordinasi
Olahraga Taekwondo adalah olahraga seni beladiri yang berasal dari negeri
gingseng (korea), Olahraga beladiri korea ini juga paling diminati dan populer
salah satunya yaitu Olimpiade. Dalam bahasa Korea, hanya untuk Tae berarti
berarti “jalan’ atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas
19
sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan
berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah
gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,olah raga, olah tubuh, hiburan, dan
latihan yang dipakai oleh seorang taekwondoin berwarna putih- putih yang disebut
a) Putih, melambangkan kesucian, awal atau dasar dari semua warna, pemula
taekwondo egan kuat. Sebelum naik sabuk hijau, biasanya naik ke sabuk kuning
tumbuh kembangkan. Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau
kita harus mengerti apa yan di pelajari. Sebelum ke sabuk merah biasanya ke
orang lain dan mengingatkan harus bisa mengontrol diri terhadap tindakan kita.
Sebelum naik ke sabuk hitam biasanya ke sabuk merah strip satu kemudian sabuk
penguasaan diri kita dari takut akan kegelapan. Hitam memiliki tahap dari satu
Olahraga Taekwondo masuk dalam pertandingan dunia atau olimpiade, ada dua
dua, yaitu Kyourugi (pertarungan bebas) dan Poomsae (peragaan jurus). Poomsae
arena yabg berukuran 12 x12 meter. Dalam arena ini masih ada lagi kotak
harus tetap berlangsung didalam batas ini. Di luar itu adalah garis aman. Kedua
pertarungan bebas taekwondo, daerah yang boleh dikenai serangan adalah badan
atas dan kepala.Kaki, selangkangan, serta bagian belakang kepala tak boleh
diserang. Bagian yang boleh dipakai menyerang adalah tungkai dan kepalan
bagian depan. Menyerang dengan betis, siku, dan bagian punggung tangan tidak
dilarang.Nilai tertinggi yang dicapai jika serangan tendangan masuk secara mutlak
21
berdurasi tiga menit.Terdapat masa jeda satu menit untuk setiap ronde.
konsep latihan atau serangkaian variasi latihan sirkuit, yang mana gabungan
training adalah metode latihan yan terdiri dari beberapa item latihan yang harus
dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan
Latihan merupakan salah satu unsur berlatih dan terlatih dalam meningkatkan
kemampuan secar bertahap yang dilakukan secara efisien dengan melalui latihan
satu prinsip-prinsip latihan yaitu prinsip variasi, karena prinsip ini bertujuan untuk
adalah :
Akan tetapi kelemahanya adalah beban latihan tidak bisa diatur secara
optimal sesuai dengan beban pada latihan khusus. Maka setiap unsur fisik tidak
dapat berkembang secara maksimal, kecuali stamina. Pemilihan jenis latihan tiap
pos tergantung pada aspek yang menjadi tujuan atau sasaran utama yang ingin
sebagai berikut:
tahan tubuh kita memerlukan suatu variasi/bentuk latihan yang secara khusus
peningkatan daya tahan tubuh. Dalam circuit training peneliti akan menggunakan
enam pos atau bentuk tahap latihan dan pada disetiap pos, terdiri dari gerkan yang
berbeda dan diberikan waktu yang sama untuk setiap gerakan tersebut. Gerakan
1) Push Up
Push Up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan
23
b) Prosedur : Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan.
dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap
menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentu lantai
atau tanah
2) lari Zigzag
Lari Zigzag adalah salah satu latihan jenis olahraga dengan gerakan berlari
dengan dilakukan dengan cara berlari secepat mungkin melewati rintangan satu
mungkin melewati titik (Cones) yang telah di tentukan sebanyak 6 cones dengan
24
interval 2-4 kali. Jarak dari titik satu ke titik berikutnya sekitar 0,5-1 meter dan
dilakukan selama 45 detik .Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
3) High Knee
High knee adalah bentuk latihan dengan cara kaki diangkat dilakukan kedua
b) Prosedur : awalan dengan cara berdiri tegak dengan kedua kaki lurus dan
lengan berada di samping tubuh. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut .Gerakkan satu lutut ke atas setinggi dan senyaman mungkin. Turunkan
secara perlahan untuk mengulangi gerakan pada lutut lainnya secara berulang-
ulang dilakukan selama 45 detik. .Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut.
25
4) Shuttel Run
Shuttel Run adalah suatu tes latihan dengan cara lari bolak-balik dengan bertujuan
secepatnya dari titik satu ke titik lainnya. Setiap kali sampai pada suatu titik, harus
berusaha secepatnya membalikkan badan untuk lari menuju titik yang lain
dilakukan sebanyak 4 balikan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
berikut.
5) Jumping Jack
Jumping Jack adalah suatu aktivitas latihan fisik yang dilakukan dengan
melompat secara vertikal dengan membuka kedua kaki ke arah samping kemudian
b) Prosedur : berdiri tegap bertumpu pada kedua kaki dengan kedua tangan di
samping tubuh, lakukan lompatan vertikal dengan membuka kedua kaki ke arah
samping, sambil tangan di angkat ke atas, kemudian tutup kaki, letakkan tangan
kembali ke samping tubuh dilakukan selama 45 detik. Untuk lebih jelas dapat
6) Sit Up
Sit up sebagai salah satu olahraga yang melatih otot di bagian panggul,
dengan menekuk lutut, dengan kaki menapak di lantai agar tubuh tetap stabil.
ke posisi berbaring seperti semula sambil menarik napas. Untuk lebih jelas dapat
aktivitas secara berulang-ulang dengan waktu lama, dan tahan anaerobik adalah
1995: 8) daya tahan anerobik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen
dalam jangka waktu yang relatif lama dengan kelelahan yang tidak berarti.
sependek pendeknya.
singkatnya.
Ada banyak metode atau cara latihan untuk meningkatkan kapasitas daya tahan
29
atau endurance, dalam hal ini adalah cardiovascular endurance yaitu mulai dari
beberapa latihan-latihan lari jarak jauh dalam tempo rendah. Menurut (M.Sajoto,
1995:133-139) Dapat dilihat dari 3 komponen latihan peningkatan daya tahan atau
endurance yaitu :
1) Intensitas latihan
Yang dimaksud dengan intensitas latihan suatu latihan adalah suatu dosis
(jatah) latihan yang harus dilakukan seseorang atlet, menurut program yang
ditentukan. Apabila intensitas suatu latihan tidak memadai, maka pengaruh latihan
terhadap peningkatan endurance sangat kecil, atau bahkan tidak ada sama sekali.
2) Frekuensi latihan
melakukan latihan yang cukup intensif dalam satu minggunya. Pada umumnya
telah disepakati bahwa makin banyak frekuensi latihan tiap minggu, makin cepat
Lama latihan Yang dimaksud lama latihan atau disebut duration, adalah
diharapkan.
30
Bentuk Latihan
Circuit Training
konsep pemecahan dari masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian oleh
adalah alur jalan pemikira secara logis dalam menjawab suatu masalah
berdasarkan landasan teoretik atau penelitian yang relevan, model penelitian yang
disajikan secara teoritis dalam bentuk model matematis yang menyatakan variabel
teoritis disini ialah secara sederhana mengacu pada susunan teori yang
Oleh karena itu isi dari bagian ini tidak hanya sekedar “kumpulan kutipan”
melainkan sebuah hasil dari uraian mengenai permasalahan pokok penelitian yang
family”.
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif.
Dalam penelitian ini yang diukur adalah Daya Tahan anaerobik (Endurance)
pengaruh suatu perlakuan (variabel bebas) terhadap obyek tertentu yang diamati
(variabel terikat) sebagai akibat yang diharapkan. Sesuai tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap
Peningkatan Daya Tahan anaerobik Pada Atlet Taekwondo Family, Maka variabel
yang dimaksud adalah circuit training sebagai variabel bebas dan Daya Tahan
Pretest-posttest design (Sugiyono, 2013). Seperti yang terlihat pada pola berikut
ini.
Pola : O1 x O2
Sumber: Sugiyono (2013:111)
[Type text]
32
Keterangan :
1. Pengukuran daya tahan tubuh (Bleep Test) sebelum diberikan perlakuan yang
3. Pengukuran daya tahan tubuh (Bleep Test) setelah diberikan perlakuan yang
yang terletak di Jl. Sisal-jufri palu Barat dan lapangan Vatulemo palu (Dojang
Awal Daya Tahan anaerobik (tes Bleep), enam minggu diberi Latihan circuit
training dan pada minggu (8) terakhir pelaksanaan Tes akhir Daya Tahan
Circuit Training yang berperan dalam peristiwa yang akan mempengaruhi hasil
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda dan
2. Latihan adalah suatu proses kegiatan yang sistematis dilakukan dengan jangka
dalam penelitian ini berarti suatu usaha yang dilakukan oleh atlet supaya dapat
gabungan beberapa variasi latihan yaitu 1). Push-Up 2) Lari Zigzag 3) High
Knee 4) Shuttel Run 5) Jumping Jack 6) sit up. Adapun bentuk variabel yang
3.6.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
32
populasi yang menjadi subyek penelitian ini adalah seluruh atlet yang aktif pada
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Sampel dalam penelitian
1) Data Primer
Jenis data penelitian yaitu data primer, data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang dikumpulkan oleh penulis dari buku,
jurnal dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian dalam rangka penyusunan
skripsi ini.
32
memperoleh data yang objektif tentang hasil latihan siswa. Pengumpulan data
melakukan Bleep Test sebelum dan sesudah memperoleh latihan Circuit Training.
Tes melakukan Latihan daya tahan anaerobik maksimal (tes bleep) sesuai dengan
yang ditentukan.
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan Daya Tahan Tubuh saat
melakukan latihan.
b. Cones
c. Lakban Hitam(Pembatas/Petanda)
3) Pengetes
yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama
semakin cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti
32
c. pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali
bolak-balik.
d. pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8
kali bolak-balik.
e. pada level 4 dan jarak 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik
f. setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan
g. start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki berdiri dibelakang garis start.
h. bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampaui garis batas, tetapi
untuk lari balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda
bunyi atlet belum sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai
i. bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti
kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut. setelah atlet
tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus berhenti, tetapi
harus meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down. Berikut
Tabel 3.3 norma penilaian bleep test Penilaian bleep test untuk pria :
Age very Excel-
Poor Fair average Good very good
(years) poor lent
12 - 13 < 3/4 - 5/2 - 6/5 - 7/5 7/6 - 8/8 8/9 - 10/9 >
yrs 3/3 5/1 6/4 10/9
14 - 15 < 4/7 - 6/2 - 7/5 - 8/9 8/10 - 9/8 9/9 - 12/2 >
yrs 4/7 6/1 7/4 12/2
16 - 17 < 5/1 - 6/9 - 8/3 - 9/9 9/10 - 11/4 - >
yrs 5/1 6/8 8/2 11/3 13/7 13/7
18 - 25 < 5/2 - 7/2 - 8/6 - 10/2 - 11/6 - >
yrs 5/2 7/1 8/5 10/1 11/5 13/10 13/10
26 - 35 < 5/2 - 6/6 - 7/10 - 8/10 - 10/7 - >12/9
yrs 5/2 6/5 7/9 8/9 10/6 12/9
36 - 45 < 3/8 - 5/4 - 6/5 - 7/7 7/8 - 8/9 8/10 - >
yrs 3/8 5/3 6/4 11/3 11/3
46 - 55 < 3/6 - 4/7 - 5/6 - 6/6 6/7 - 7/7 7/8 - 9/5 > 9/5
yrs 3/6 4/6 5/5
56 - 65 < 2/7 - 3/7 - 4/9 - 5/6 5/7 - 6/8 6/9 - 8/4 > 8/4
yrs 2/7 3/6 4/8
> 65 yrs < 2/2 - 2/6 - 3/8 - 4/8 4/9 - 6/1 6/2 - 7/2 > 7/2
2/2 2/5 3/7
Sumber: (Ramsbottom 1988)
Instrument atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah stopwact,
(file audio). Rencana program latihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sabagai berikut:
Tabel 3.4 Program Latihan circuit training dan daya tahan anaerobik
Minggu Frekuensi Hari Repetisi Set Istirahat
1 Tes Awal Daya Tahan anaerobik (tes Bleep)
Selasa
2 3 kali 2 kali circuit
Rabu 3 1 menit
seminggu training
Jum’at
Selasa
3 kali 2 kali circuit
3 Rabu 3
seminggu training 1 menit
Jum’at
Selasa
3 kali 3 kali circuit
4 Rabu 3 1 menit
seminggu training
Jum’at
Selasa
3 kali 3 kali circuit
5 Rabu 3 1 menit
seminggu training
Jum’at
Selasa
3 kali 4 kali circuit
6 Rabu 3 1 menit
seminggu training
Jum’at
3 kali Selasa
3 kali circuit
7 seminggu Rabu 3 1 menit
training
Jum’at
8 Istirahat
Tes akhir Daya Tahan anaerobik (tes Bleep)
karena dengan adanya analisis data hipotesis bisa diuji kebenarannya dan
analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
didapatkan dapat dilakukan uji analisis parametrik atau non parametrik. Uji
test. Persyaratan agar data disebut berdistribusi normal apabila > nilai α = 0.05
3. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunkn uji t test. Varian uji t test yang
2021. Pretest diambil pada tanggal 24 januari 2021 dan Posttest pada tanggal 23
maret 2021. Treatment dilakukan 18 kali dengan frekuensi latihan 3 (tiga) kali
dalam satu minggu, yaitu Selasa, rabu, dan jum’at. Hasil Pretest dan Posttest
kemampuan Bleeptest atlet Taekwondo Family Kota Palu disajikan pada table 3.5
sebagai berikut:
39
40
Berdasarkan dari table 4.1 (tes awal) diatas hasil Bleep Tes daya tahan
(Anaerobik) pada atlet Taekwondo Family Kota Palu, sebelum diberikan latihan
circuit training dari 12 atlet diperoleh hasil kemampuan daya tahan (Anaerobik)
Dengan jumlah tertinggi level 7 balikan 3 dengan nilai VO 2Max adalah 37,5 dan
yang terendah atau jumlah yang paling sedikit adalah level 5 balikan 5. Dengan
Deskriptif tes akhir pada kemampuan tes daya tahan (Anaerobik) pada
atlet Taekwondo Family Kota Palu dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4.2 : Data Hasil tes akhir (pre test) Bleep Test atlet Taekwondo Family
Berdasarkan dari Tabel 3.6 diatas, hasil VO2Max pada atlet Taekwondo
Family Kota Palu, sesudah diberikan perlakuan dengan jumlah tertinggi level 11
balikan 2 dengan nilai VO2Max 50,8 dan yang terendah atau jumlah paling sedikit
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus uji
signifikan atau nilai probabilitas K-S > 0,05 dan sebaiknya apabila nilai signifikan
< 0,05 berarti distribusi data tidak normal. Hasil perhtungan uji normalitas data tes
awal dan akhir kemampuan daya tahan (Anaerobik) Taekwondo sebagai berikut:
sebagai berikut:
42
tailed) atau (P) sebesar 0,969 lebih besar a = (0,969 > 0,05) yang berarti hal ini
berdistribusi normal.
setelah diberikan latihan circuit training (postest) diperoleh nilai kenormalan data
atau (P) sebesar 0,420 lebih besar dari a = 0,05 (0,420 > 0,05) yang berarti hal ini
Descriptive Statistics
Std. Varianc
N Range Minimum Maximum Mean Deviation e
Valid N
12
(listwise)
Dari uji statistik deskriptif di atas dengan jumlah sampel 12 atlet bahwa
terlihat nilai mean tes awal (pretest) =34.60 sedangkan nilai mean tes akhir (post
43
test) = 45.38 dari nilai rata-rata tersebut bahwa terjadi peningkatan yang
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair awal –
10.7833 2.2970 .6631 12.2428 9.3239 16.263 11 .000
1 akhir
Dengan tingkat kepercayaan 95% atau (α) = 0,05. Banyak sampel adalah 12 di
diperoleh
Nilai thitung = 16.263 dengan nilai sig = 0,000, > 2.201, Jadi “H0 di tolak” maka
peningkatan daya tahan Anaerobik pada atlet Taekwondo Family Kota Palu.
Dengan demikian maka hipotesis kerja (Ha) yang meyatakan bahwa “ada
pengaruh yang signifikan latihan circuit training terhadap peningkatan daya tahan
4.2 Pembahasan
pada atlet Taekwondo Family Kota Palu dibuktikan dengan hasil analisis t hitung
lebih besar dari t table yaitu 16.263 > 2,201 dan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.
bentuk latihan semua unsur kondisi fisik untuk meningkatkan semua komponen
kondisi fisik secara serempak dalam tempo waktu yang singkat. Cara latihan yang
latihan sirkuit, yang mana gabungan beberapa variasi latihan inilah yang menjadi
2015:100).
pada atlet Bravo Taekwondo Club Kota Palu dengan menggunakan metode
3,570 diperoleh t table = 1,771, karena t hitung lebih t table lebih besar atau 3,570
> 1,771 pada taraf signifikan 5 % dengan derajat perbedaan (d.b) = N-1 = 14-1 =
13 atau peningkatan antara pre-test (tes awal) antara dengan post-test (tes akhir)
45
adalah 141 dengan mean devisiasi sebanyak 10,07 atau 36,54% atau peningkatan
sebanyak 36%.
Taekwondo Club Kota Palu setelah mengalami latihan circuit training yaitu 36%,
dengan kata lain latihan circuit training dengan periodisasi jangka pendek efektif
Bentuk tubuh.
panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh, somato-type tubuh hal
Sarana dan prasaran yang ada di taekwondo family cukup memadai sehingga
menunjang atlit untuk melakukan latihan secara teratur dan ter struktur.
46
Asupan gizi.
asupan gizi ini diperlukan pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi
tubuh pada saat seorang atlet melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya
pada saat latihan (training), bertanding dan saat pemulihan baik setelah latihan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian maka ditarik
Sedangkan jumlah sampel 12 dengan ttabel adalah 2,201 atau 16.263 > 2,201.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau dengan kata lain t hitung
lebih besar dari ttabel, sehingga itu artinya terdapat pengaruh latihan circuit training
terhadap peningkatan daya tahan Anaerobik atlet taekwondo family Kota Palu.
5.2 Saran
yang terprogram dengan baik untuk meningkatkan daya tahan Anaerobik pada
atlet.
5.2.2 Diharapkan menjadi bahan ajar yang berguna bagi club Taekwondo untuk
meningkatkan daya tahan Anaerobik atau daya tahan tubuh dalam sebuah
5.2.3 Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini dan ingin meneliti
kembali agar kiranya dilaksanakan dalam ruang lingkup yang lebih besar,
49
50
program yang lebih baik serta dengan waktu yang lebih lama dan dapat
5.2.4 Bagi peneliti lainnya hendaknya melanjutkan penelitian ini dengan sampel
yang lain dan bentuk latihan lebih bervariasi agar mendapatkan hasil sebagai
51
52
Taraf Signifikansi
d.b.
50 % 40 % 20 % 10 % 5% 2% 1% 0,1 %
1 1.000 1.376 3,078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.691
2 0.816 1.061 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.598
3 0,765 0,978 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.941
4 0,741 0,941 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.610
5 0,727 0,920 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.859
59
60
1) Jadwal Latihan
2) Program Latihan
Lampiran 4. Dokumentasi
7 1 36,8 8 1 40,2
71
2 37,1 2 40,5
3 37,5 3 40,8
4 37,5 4 411,1
5 38,2 5 41,5
6 38,5 6 41,8
7 38,9 7 42,0
8 39,2 8 42,2
9 39,6 9 42,6
10 39,9 10 42,9
11 43,3
1 43,6 1 47,1
2 43,9 2 47,4
3 44,2 3 47,7
4 44,5 4 48,0
5 44,9 5 48,4
9 6 45,2 10 6 48,7
7 45,5 7 49,0
8 45,8 8 49,3
9 46,2 9 49,6
10 46,5 10 49,9
11 46,8 11 50,2
1 50,5 1 54,0
2 50,8 2 54,3
3 51,1 3 54,5
4 51,4 4 54,8
5 51,6 5 55,1
6 51,9 6 55,4
11 12
7 52,2 7 55,7
8 52,5 8 56,0
9 52,8 9 56,3
10 53,1 10 56,5
11 53,4 11 56,8
12 53,7 12 57,1
13 1 57,4 14 1 60,8
72
2 57,6 2 61,1
3 57,9 3 61,4
4 58,2 4 61,7
5 58,5 5 62,0
6 58,7 6 62,2
7 59,0 7 62,5
8 59,3 8 62,7
9 59,5 9 63,0
10 59,8 10 63,2
11 60,0 11 63,5
12 60,3 12 63,8
13 60,6 13 64,0
1 64,3 1 67,8
2 64,4 2 68,0
3 64,8 3 68,3
4 65,1 4 68,5
5 65,3 5 68,8
6 65,6 6 69,0
7 65,9 7 69,3
15 16
8 66,2 8 69,5
9 66,5 9 69,7
10 66,7 10 69,9
11 66,9 11 70,2
12 67,2 12 70,5
13 67,5 13 70,7
14 70,9
1 71,2 1 74,6
17 18
2 71,4 2 74,8
73
3 71,6 3 75,0
4 71,9 4 75,3
5 72,2 5 75,6
6 72,4 6 76,8
7 72,6 7 76,0
8 72,9 8 76,2
9 73,2 9 76,5
10 73,4 10 76,7
11 73,6 11 76,9
12 73,9 12 77,2
13 74,2 13 77,4
14 74,4 14 77,6
15 77,9
1 78,1 1 81,5
2 78,3 2 81,8
3 78,5 3 82,0
4 78,8 4 82,2
5 79,0 5 82,4
6 79,2 6 82,6
7 79,5 7 82,8
8 79,7 8 83,0
19 20
9 79,9 9 83,2
10 80,2 10 83,5
11 80,4 11 83,7
12 80,6 12 83,9
13 80,8 13 84,1
14 81,0 14 84,3
15 81,3 15 84,5
16 84,8
1 85,0
21
2 85,2
74
3 85,4
4 85,6
5 85,8
6 86,1
7 86,3
8 86,5
9 86,7
10 86,9
11 87,2
12 87,4
13 87,6
14 87,8
15 88,0
16 88,2
Lampiran 8. Formulir Hasil pengisian Test Bleep Test( pre-test dan post-test )
(Pre-test)
Nama :
Usia :
Pekerjaan :
Tingkatan Balikan
Ke….. Ke…….
Level
Shuttle (balikan
(tingkat)
1 1 2 3 4 5 6 7
2 1 2 3 4 5 6 7 8
3 1 2 3 4 5 6 7 8
4 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
76
Selisih kemampuan daya tahan (Anaerobik) sebelum dan sesudah diberikan latihan
NO XI X2 D (X2-X1) d (D-MD) d2
1 33,2 45,5 12,3 1,5 2,3
2 33,6 47,4 13,8 13,8 190,4
3 34,7 44,9 10,2 10,2 104,0
4 31,4 41,8 10,4 10,4 108,2
5 32,6 38,9 6,3 6,3 39,7
6 35,7 45,8 10,1 10,1 102,0
7 34,3 44,9 10,6 10,6 112,4
8 35,7 50,8 15,1 15,1 228,0
9 34,3 44,9 10,6 10,6 112,4
10 35,4 43,6 8,2 8,2 67,2
11 36,8 47,4 10,6 10,6 112,4
12 37,5 48,7 11,2 11,2 125,4
Σ 415,2 544,6 129,4 1304,41
MEAN 34,60 45,38 10,78
I. UMUM
a. Ayah : Dahlan
b. Ibu : Nurhana
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl.sungaiwerah
II. PENDIDIKAN
III. PRESTASI
2017
4. Juara 1 kejuaraan Taekwondo poltek Cup 2016 (kyourugi dan poomsae)
SE-INDONESIA.