OLEH
SITI HALIMAH
2011727070
Dukungan keluarga suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moral maupun
materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melakukan kegiatan. Dukungan keluarga
mengacu pada dukungan sosial antara lain dukungan emosional, dukungan penghargaan,
duungan instrumental, dan dukungan informasi. Sedangkan perilaku adalah hasil
hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Dismenore adalah sakit
saat menstruasi sampai dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku remaja
meminimalkan nyeri menstruasi (Dismenore) di SMAN 4 Depok. Desain penlitian ini
adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional . Populasi dalam penelitian ini remaja
putri kelas X di SMAN 4 Depok yang telah mengalami menstruasi, dengan jumlah
sampel 108 responden. Analisa data dilakukan secara univariat menggambarkan
distribusi responden berdasarkan variabel dukungan keluarga dengan analisa bivariat
menggunakan uji chisquare. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling
dan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara
dukungan keluarga dengan perilaku remaja meminimalkan nyeri menstruasi
(Dismenore) karena nilai P < 0,05. Sehubungan dengan hasil tersebut saran untuk
remaja dapat bekerja sama dengan keluarga dan perawat komunitas untuk meningkatkan
kesehatan dalam meminimalakan nyeri mentruasi.
Kata kunci : Dukungan, Keluarga, Remaja, Dismenore
Daftar Pustaka : 14 buku (2001 – 2013)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
yang merupakan salah satu tugas mata ajar pengantar riset keperawatan Fakultas
atas dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
1. Bapak Muhammad Hadi, SKM. M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu
2. Ibu Ns. Lily Herlinah, M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku pembimbing materi dan teknis
penelitian ini yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh
3. Semua Dosen dan Staff pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
4. Suami dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril
iv
5. Dra. Desry Ningsih, selaku kepala SMA Negeri Depok dan staf guru yang telah
6. Siswi-siswi kelas X SMA Negeri 4 Depok yang telah berpartisipasi dalam penelitian
ini
Segala kemampuan dan daya upaya yang peneliti lakukan sudah semaksimal mungkin,
namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai perbaikan. Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat
bagi semua pembaca pada umumnya dan tenaga keperawatan pada khususnya.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
vi
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI
OPERASIONAL
BAB VI PEMBAHASAN
vii
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 63
B. Saran .................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL / DIAGRAM
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Pustaka
Lembar Persetujuan Penelitian
Lembar Persetujuan Responden
Lembar kuesioner
Lembar Konsultasi
Surat Pengambilan Data
Surat Balasan hasil penelitian dari SMAN 4 Depok
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak kanak ke
masa dewasa. World Health Organization (WHO) menyatakan batasan usia remaja
Pada usia remaja mulai mengalami berbagai perkembangan fungsi tubuh. Salah
remaja putri, di tandai dengan muncul nya karakterisik seksual primer dan sekunder.
Karakteristik primer adalah perubahan yang terkait dengan fungsi organ reproduksi
yaitu ovarium, uterus dan payudara. Adapun karakteristik seksual sekunder adalah
perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai hasil dari perubahan hormon yang tidak
1
2
suara perubahan bentuk wajah, penumpukan lemak dan perubahan rambut di sekitar
Tanda perubahan perubahan primer pada remaja putri yaitu keluarnya darah
terjadi pada remaja usia 10,5 - 15 th. Rata rata durasi menstruasi adalah sekitar 5
hari, dengan rentang 3-6 hari. Adapun rata-rata darah yang keluar sekitar 50 ml
( dengan rentang normal 20-80 ml ) tetapi ini juga sangat bervariasi (Bobak et al,
1991).
ketidaknyamanan atau nyeri. Dalam istilah medis, nyeri pada saat menstruasi
pada hari pertama atau kedua dan mencapai puncaknya pada 24 jam pertama yang
kemudian mereda setelah hari kedua sampai ketiga menstruasi (Wong, 2008 :
Pinkerton, 2010, Smith & Kaunitz, 2010). Tanda dan gejala nyeri menstruasi pada
dikatakan seperti nyeri melahirkan. Gejala yang sering terjadi antara lain : nyeri
kram di daerah perut , sakit kepala, hilang nafsu makan, pusing, mual, muntah, diare,
primer dan disemenore sekunder. Dismenore primer adalah menstruasi yang sangat
menstruasi terjadi pada 25% wanita dewasa dan lebih dari 90% terjadi pada usia
mengetahui epidemiologi dismenore pada pelajar remaja dari 664 siswi diperoleh
data sekitar 75% siswi mengalami dismenore, yang terdiri dari 55,3% dismenore
ringan, 30% dismenore sedang, dan 14,8 dismenore berat (Gilany, 2005). Di Swedia,
ditemukan angka kejadian dismenore pada wanita berusia 19 tahun sebanyak 72,4%
(Baziad, 2003).
Data statistik di Indonesia pada tahun 2008 di perkirakan 55% perempuan usia
produktif yang mengalami nyeri selama haid, angka kejadian dismenore tipe
(Midwifeyanti, 2012).
derajat ringan sampai berat (74.1%), sedangkan 25,9% tidak mengalami dismenore,
50% dari remaja yang sedang haid mengalami dismenore,10% mempunyai gejala
putri di SMA Depok, didapatkan data jumlah siswi remaja 117 yang mengalami
nyeri pada bagian perut (62%), nyeri yang di alami berada pada tingkat sedang,
terhadap respon nyeri pada bagian pinggang punggung, dan tungkai (2.1%).
(77,1%) yang merasa malas untuk jalan- jalan , dan tidak dapat berkonsentrasi
lain yaitu dialami remaja selain nyeri yang dirasakan antara lain mual, muntah,
tidak sedikit yang absen atau tidak masuk sekolah karena nyeri mensturasi yang
dialami. Menurut penelitian ( Harel, 2002 ), 14,52% remaja USA tidak datang
kesekolah karena mengalami dismenore, sedangkan pada remaja usia 11-12 tahun di
perlu dilakukan penanganan yang tepat dan aman. Penanganan dismenore dapat
dilakukan secara farmakologi maupun non farmakologi. Smith dan Kaunitz, (2010)
mengkonsumsi obat anti inflamasi, non steroid, pil KB, dan penggunaan IUD.
5
Adapun cara non farmakologi dapat dilakukan dengan kompres hangat, makan
makanan yang disukai, senam, vitamin, konsumsi obat herbal, olahraga, akupuntur,
yoga. Adapula cara lain yang sering digunakan dengan aromaterapi seperti
menggunakan minyak angin dan minyak esensial. Tidak semua remaja mengetahui
cara tepat dan praktis seperti mengkonsumsi obat analgetik dan obat herbal. Hasil
penelitian Agustina D (2011) pada remaja di SMA kelas I, bahwa upaya untuk
mengurangi nyeri menstruasi, teknik yang paling sering digunakan remaja untuk
mengurangi rasa nyeri haidnya adalah dengan beristirahat total dan tidur sebagai
cara yang digunakan untuk mengurang nyeri. Hal itu dkarenakan cara yang dipilih
tersebut mudah untuk dilakukan. Selain itu, cara tersebut mampu menghilangkan
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan.
6
Peran perawat komunitas sangat diperlukan bagi remaja untuk penangganan nyeri
melaporkan adanya perubahan dalam rasa nyeri yang mereka rasakan. Olahraga
atau senam dismenore ini merupakan salah satu teknik relaksasi. Olahraga atau
yang dihasilkan oleh tubuh pada saat relaks atau tenang. Endorphin dihasilkan di
otak dan susunan syaraf tulang belakang. Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat
penenang alami yang diproduksi otak yang melahirkan rasa nyaman dan
meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri saat
mereka minum obat atau jamu untuk mengatasi nyeri haid ( dismenore).
perhatian besar pada masalah dismenore pada remaja. Hal ini dikarenakan fokus
dari tindakan keperawatan pada penderita dismenore adalah nyeri yang timbul.
Berbagai manajemen nyeri telah dipelajari dalam ilmu keperawatan antara lain
teknik relaksasi, posisi lutut-dada, distraksi dan message. Kondisi remaja saat ini
nyeri dismenore. Penanganan nyeri haid pada remaja dipengaruhi oleh perilaku
Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat
luas, Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat di
amati langsung maupun yang tidak dapat di amati dari luar. (Skiner, 1938 dalam
seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku dalam tiga domain ( ranah )
yaitu ranah kognitif (cognitif domain) berisi perilaku yang menekankan aspek
(affectif domain) berisi perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti
minat, sikap apresiasi dan cara penyesuaian diri ; ranah psikomotor (psychomotor
senam.
Dukungan keluarga merupakan proses yang terjadi terus menerus sepanjang masa
kehidupan manusia oleh karena itu remaja sangat membutuhkan dukungan meliputi
tenaga, dana dan waktu; dukungan informatif berupa saran, nasehat, keluarga
B. Masalah Penelitian
Desember 2012 informasi yang didapat dari guru Bimbingan Konseling siswi yang
tidak masuk sekolah setiap bulan di karenakan sakit tidak menjelaskan sakitnya
karena dismenore, dan belum ada data yang pasti. Sedangkan menurut informasi 10
namun tidak dapat berkonsentrsasi karena gejala yang di rasakan, upaya yang sering
di lakukan siswi tersebut dengan minum jamu 2 0rang, dan mengikat perut 2 orang,
dan minum minuman seperti coca cola, sprite sebanyak 6. Sedangkan data di Depok
siswi yang mengalami nyeri menstruasi dibagian perut (62%) berada ditingkat
sedang, nyeri pada bagian tungkai (21%), yang mengalami penurunan aktifitas
(77%), dan tidak dapat berkonstrasi saat mengikuti pelajaraj sebanyak (64,2%).
menstruasi (dismenore ).
C. Perumusan Masalah
olah raga, tehnik relaksasi, merupakan salah satu faktor mengurangi nyeri
9
penanganan secara khusus untuk siswi yang mengalami nyeri haid. Berdasarkan
uraian di atas dan data pada latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga dengan perilaku
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan
2. Tujuan khusus
instrumental, informasi.
psikomotor).
E. Manfaat Penelitian
Menambah wawasan bagi remaja tentang nyeri menstruasi, untuk itu dukungan
pada remaja untuk dapat menggunakan cara- cara yang tepat dan aman dalam
keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan di uraikan konsep dasar yang melandasi penelitian yang dilakukan
konsep remaja.
A. Konsep Dismenore
1. Pengertian
bawah dan menjalar ke bawah hingga ke bagian atas tungkai (Andrews, 2010).
dibagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi
(Dianawati, 2003).
Dismenore merupakan suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan
selama menstruasi dan sering kali disertai rasa mual (Prawiroharjo, 2007).
11
12
2. Klasifikasi Dismenore
1) Dismenore Primer
2) Dismenore Sekunder
1) Dismenore Ringan
hari.
2) Dismenore Sedang
kerjanya.
3) Dismenore Berat
Perlu istirahat beberapa hari dan dapat disertai, sakit kepala, kemeng
b. Mual/muntah
13
c. Pucat/lemas
d. Nyeri kepala
e. Diare
f. Gangguan tidur
4. Etiologi
a. Faktor kejiwaan
c. Faktor endokrin
d. Faktor alergi
e. Faktor neurologis
f. Vasopresin
g. Leukotren
a. Obat-obatan
b. Rileksasi
dan semua hormon yang diperlukan saat stress. Karena hormon seks
blok bangunan kimiawi yang sama. Ketika kita mengurangi stres maka
14
c. Hipnoterapi
d. Alternatif
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid, yaitu :
3) Olahraga teratur
4) Visualisasi konsentrasi
5) Aroma terapi
6) Pijatan
pada saat relax atau tenang. Endorfin dihasilkan di otak dan sumsum tulang
belakang, hormon ini juga dapat berfungsi sebagai obat penenang alami
kada endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri padat saat
dan ditangkap oleh reseptor di dalam hipotalamus dan sistem limbic yang
Penerangan dan nasehat Perlu di jelaskan pada penderita bahwa dismenore adalah
gangguan tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan dan diskusi
mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan dan lingkungan penderita. Kemungkinan salah
informasi mengenai haid atau adanya tabu atau tahayul mengenai haid perlu di
bicarakan. Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup dan olahraga
yang berguna. Kadang- kadang di perlukan psikoterapi. Pemberian obat analgetik yang
di berikan sebagai terapi simptomatik. Obat analgetik yang sering di berikan adalah
16
preparat kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein. Untuk mengurangi rasa nyeri bisa
diberikan obat anti peradangan non – steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam
mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi
dan dilanjutkan sampai 1 – 2 hari menstruasi. Tujuan terapi hormonal adalah menekan
ovulasi. Tujuan ini dapat dicapai dengan dengan pemberian salah satu jenis pil
sampai 3 hari sebelum haid) dan pada hari pertama haid (Prawiroharjo, 1999). Senam
bagian perut yang nyeri dengan menggunakan air hangat yang dimasukkan ke dalam
botol (www. Medicastore.co.id). Pemijatan didaerah punggung dan paha. Orgasme pada
remaja-putri.html)
Menurut Sari, (2012) ada banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari hal yang
sederhana, pemakaian obat-obatan, hingga terapi hormonal. Berikut ini beberapa tips
untuk mencegah nyeri saat haid : Olahraga ringan saat haid, namun hindari olahraga
berat. Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar
estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan
bersuhu dingin misalnya es krim. Konsumsi vitamin E, vitamin B6, atau minyak ikan.
Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak. Beberapa hal ysang
dapat kita lakukan untuk mengatasi sakit perut saat haid : Kompres dengan botol panas
(hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian
17
belakang) Mandi air hangat, boleh juga menggunakan aroma terapi untuk menenangkan
bawah. Ini bisa membantu relaksasi. Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk
relaksasi. Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum
analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat terutama yang
naproxenen dalam komposisi obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari. Apabila
penggunaan obat-obatan analgesik tidak berhasil maka dapat dilakukan terapi hormonal
sesuai ajuran dokter. Bila keluhan nyeri dapat dihilangkan dengan cara sederhana maka
hal itu jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan karena obat-obatan akan
samping yang tidak diinginkan.Prinsip terapi pada nyeri saat haid primer sama dengan
sekunder, akan tetapi lebih baik bila Anda berkonsultasi langsung dengan dokter
B. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarassskat yang terdiri atas, kepala
keluarga dan beberapa anggota keluarga yang berkumpul serta tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes,
1998).
18
perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosial
c. Fungsi Reproduksi
daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
ekonomi keluarga.
19
Merupakan tanggung jawab angota keluaraga yang penuh kasih sayang dan
terjaga.
3. Tugas keluarga
Ada lima tugas keluarga yang harus dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu
muda
pesan-pesan.
sebagai satu kesatuan dari anggota keluarga, berada dalam satu ikatan dan
saling mempengaruhi.
Pengertian sistem yang paling umum adalah kumpulan dari berbagai fungsional
yang saling terkait berhubungan dan ketergantungan satu dengan yang lain
mempengaruhi subsistemnya.
Keluarga merupakan sistem sosial karena terdiri dari kumpulan dua orang atau
lebih yang mempunya peran sosial yang berbeda dengan cirri saling
C. Dukungan Keluarga
1. Pengertian
interaksi yang berlangsung dalam berbagai hubungan sosial sebagai mana yang
sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses
untuk keluarga (dukungan keluarga bisa atau tidak digunakan tetapi anggota
internal seperti dukungan suami atau istri atau dukungan dari saudara kandung
dan dapat juga berupa dukungan eksternal yang didapat dari sahabat, teman dan
dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril
Dukungan keluarga juga didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal,
saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang
22
yang akrab dengan subjek di dalam lingkungannya atau yang berupa kehadiran
dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional dan berpengaruh pada
tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh
dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil
Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian
daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang
Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa
dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial
ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat
hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas
a. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
stress.
d. Dukungan Informatif
umpan balik.
positif kepada orang yang yang sedang stres, dorongan atau persetujuan
Menurut House dalam Depkes (2002) yang dikutip oleh Ninuk (2007)
untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan perasaan
berupa bantuan yang mampu membuat individu percaya diri serta merasa
D. Konsep Perilaku
Perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat
Menurut skinner (1938) yang dikutip Notoadmojo (2007) perilaku adalah hasil
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
27
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau
kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
seperti senam
E. Konsep Remaja
1. Definisi Remaja
Wong (2003) menyatakan remaja merupakan masa peralihan antara anak dan
kematangan fisik dan seksual, kemampuan pola pikir yang lebih berkembang
Menurut Potter dan Perry (2004), remaja adalah periode perkembangan dimana
individu mengalami peralihan dari masa kanak-kanak dan menuju masa dewasa,
29
biasanya antara usia 13 sampai 20 tahun. Wong membagi remaja menjadi tiga
tahapan, yaitu: Early adolescence dengan karakteristik; Usia 11-14 tahun, awal
dan kondisi fisik adanya kesesuaian sikap dan perilaku yang kuat dengan teman
peralihan yang berorientasi atau lebih dominan terhadap kawan atau peer,
jarak emosional dan psikologis dengan orang tua. Late adolescence karateristik;
Usia 17-20 tahun, merupakan tahapan masa peralihan dari anak-anak menuju ke
Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian dan definisi
dilakukan dan memberi landasan yang kuat terhadap topik yang diteliti sesuai dengan
atau jawaban sementara dari rumusan masalah atau pernyataan penelitian (Nursalam,
terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas
(Hidayat, 2007)
A. KERANGKA KONSEP
Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan tentang kerangka konsep yang mendasari
penelitian, sehingga mudah dipahami dan sebagai acuan dalam penelitian. Dari
30
31
variabel yang diteliti yaitu dukungan keluarga terdiri dari dukungan emosional,
Dukungan dengan
Emosional meminimalkan nyeri
Dukungan
Penghargaan menstruasi
Dukungan (Dismenore)
Instrumental
Dukungan
Informasi
Kerangka konsep pada penelitian ini meliputi 2 komponen, yaitu : variable bebas
(independent), variable terikat ( dependent ). Variabel bebas adalah variable yang bila
berubah akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam
adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas. Variabel terikat dalam
B. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Hipotesis Mayor
SMAN 4 Depok.
2. Hipotesis Minor
C. DEFINISI OPERASIONAL
Pada penelitian ini yang diamati adalah perilaku remaja meminimalkan nyeri
jawaban >
dari nilai
median/me
an).
3. Dukungan bantuan tenaga, Alat ukur 0 = dukungan Nominal
Instrumental meluangkan menggunakan kurang
waktu, dana kuesioner dengan baik (jika
yang diberikan skala likert; untuk skor
keluarga pada pernyataan jawaban <
remaja 4 = selalu dari nilai
3 = sering median/me
2 = kadang an).
1 = tidak pernah
1 = dukungan
baik (jika
skor
jawaban >
dari nilai
median/me
an).
4. Dukungan Saran, masukan, Alat ukur 0 = dukungan Nominal
Informasi nasihat atau menggunakan kurang
arahan yang kuesioner dengan baik (jika
diberikan skala likert; untuk skor
keluarga pada pernyataan jawaban <
remaja 4 = selalu dari nilai
3 = sering median/me
2 = kadang an).
1 = tidak pernah
1 = dukungan
35
baik (jika
skor
jawaban >
dari nilai
median/me
an).
5. Perilaku remaja Pengetahuan, Alat Ukur : 1 = Perilaku nominall
meminimalkan sikap, Kuesioner dengan positif
nyeri keterampilan skala likert dengan 0 =Perilaku
menstruasi yang dimiliki pernyataan : negatif
remaja 4 = sangat setuju
meminimalkan 3 = setuju
nyeri menstruasi 2 = kurang setuju
1 = tidak setuju
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan tentang desain penelitian, tempat, waktu
penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, etika penelitian, pengolahan data,
A. Desain Penelitian
kesahihan hipotesis.
satu kali pengukuran dalam waktu bersamaan dengan menggunakan alat ukur berupa
36
37
SMA 4 Depok.
B. Tempat Penelitian
C. Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian selama 5 bulan (oktober sampai pebruari 2013), mulai
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang
diteliti. Variabel tersebut bisa berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu lain yang
akan dilakukan penelitian (Nursalam, 2003). Populasi dalam penilitian ini adalah
seluruh remaja putri kelas X SMA yang telah mengalami menstruasi dengan jumlah
150 orang.
Sampel adalah bagian (Subjek) dari populasi yang terpilih dengan “sampling”
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi dalam penelitian, pada
2003). Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara purposive
38
sampling disebut juga judgment sampling adalah suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memiliki sample diantara populasi sesuai yang dikehendaki peneliti,
Consent
Jumlah atau besarnya sampel yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini,
sesuai dengan hasil rumus sampel untuk populasi kecil kurang dari 1000. Dengan
n = N
1 + N (d)2
n = 150
1 + 150 (0,01)2
n = 99,3
n = 99 responden
Keterangan :
n : Besar sampel
responden yang drop out ( Nilai missing ) maka peneliti menambahkan sejumlah
10% dari total sampel sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 108 responden.
Alat pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada kerangka konsep
penulis dibantu oleh 1 orang guru di sekolah SMAN 4 Depok. Sebelum dilakukan
penyebaran kuesioner peneliti melakukan pertemuan dengan guru yang ditunjuk oleh
sekolah untuk menjelaskan tujuan serta cara pengisian kuesioner sampai melakukan
demonstrasi cara pengisian, untuk dapat mengisi kuesioner secara benar perlu
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A,
keluarga pada remaja. Remaja mengisi salah satu jawaban yang di sediakan
disampingnya dengan tanda cek list (V) pada kolom yang disediakan.Untuk
40
pernyataan positif, setiap pernyataan memiliki empat pilihan dengan kriteria sebagai
sering, 3= jarang, 4= tidak pernah, untuk pernyataan negatif. Hasil ukur untuk
dukungan keluarga ini dikategorikan 0= kurang baik skore ≤ median, 1= baik skore
9, dan (1) pernyataan negatif pada nomor 10. Dukungan instrumental memiliki
item, pernyataan positif pada nomor 11, 12, 13, 14, dan (1) pernyataan negatif pada
nomor 15. Dukungan informasi memiliki item pernyataan positif pada nomor 16,
17, 18, dan (1) pernyataan negatif pada nomor 19. Kuesioner bagian B berisi
tentang pernyataan terkait perilaku remaja. Dari setiap pernyataan terdiri dari 2
pilihan jawaban yaitu 4= sangat setuju, 3= setuju, 2= kurang setuju, 1= tidak setuju
dan untuk pernyataan negatif 4= tidak setuju, 3= kurang setuju, 2= setuju, 1= sangat
setuju. Hasil ukur untuk perilaku ini dikategorikan menjadi 1= positif, 0= negatif.
pada nomor 3. Item sikap terdiri dari 5 pernyataan. Pernyataan positif pada nomor
pernyataan positif pada nomor 10, 11, 12, 14, dan pernyataan negatif pada nomor
13.
41
F. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu sistem nilai yang norma, yang harus dipatuhi oleh
dari adanya ancaman, kebebasan dari eksploitasi keuntungan dari peneliti tersebut,
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperhatikan prinsip- prinsip dasar etika
a. Beneficiency
Pengertian beneficiency adalah tindakan berbuat baik atau menolong orang dan
pelayananan asuhan pada keluarga dengan remaja. Hasil penelitian ini akan
Dengan memberikan penjelasan ini diharapkan remaja dapat lebih terbuka dalam
b. Maleficiency
Pengertian dari maleficiency adalah tidak berbuat yang merugikan orang lain
atau mencegah bahaya pada orang lain. Responden dilindungi secara fisik dan
psikiologis. Pada penelitian ini memberikan jaminan pada responden tidak akan
menggunakan kuesioner yang diisi oleh remaja. Tidak menimbulkan bahaya bagi
pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini cukup banyak. Jika saat
c. Autonomy
dan menentukan diri sendiri sesuai dengan kesadaran terbaik bagi dirinya yang
ditentukan sendiri tanpa hambatan, paksaan, atau campur tangan pihak luar.
responden dalam penelitian ini atau tidak, tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh
dari peneliti atau siapapun. Peneliti telah menjalin hubungan baik dan saling
percaya dengan remaja sebelum remaja membuat keputusan untuk ikut atau tidak
dalam penelitian ini, peneliti memberi penjelasan tentang yang akan dilakukan,
tujuan dan manfaat penelitian, serta hak remaja untuk menolak. Remaja
43
menghormati dan menghargai apapun yang telah diputuskan oleh remaja. Jika
yang disediakan sebagai bukti kesediaan menjadi responden. bila tidak bersedia
d. Anonimity
tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode atau inisial pda lembar pengumpulan data. Peneliti juga
telah diisi oleh responden sebagai dokumen penelitian dan hanya digunakan
publikasi.
e. Justice (Keadilan)
G. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data yang langsung di dapat dari
responden, dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunkan alat bantu kuesioner yang
telah dikembangkan dan disusun oleh peneliti. Kemudian diolah oleh peneliti dengan
1. Editing
memasukkan data untuk melihat apakah kuesiner sudah terisi dengan lengkap,
2. Coding
terhadap jawaban yang diberikan responden, dari data yang berbentuk huruf
menjadi data yang berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan dari coding adalah
untuk mempermudah saat analisa data dan mempercepat pada saat entry data,
dengan pengkodean untuk variabel dukungan keluarga kurang baik = 0 dan baik
3. Processing
Yaitu setelah data dicoding peneliti memproses data dengan cara mengentry data
4. Cleaning
Yaitu peneliti melakukan pengecekan kembali data yang telah dientry setelah
dipastikan tidak ada kesalahan, dilakukan tahap analisis data sesuai jenis data.
G. Analisa Data
Selanjutnya data yang telah terkumpul diproses olah peneliti melalui program
1. Analisa Univariat
variabel yang diteliti (Hastono, 2007), bentuknya tergantung dari jenis datanya.
Dalam analisis data kuantitatif kita dihadapkan pada kumpulan data yang besar
atau banyak yang belum jelas maknanya. Fungsi analisis sebenarnya adalah
rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna.
Peringkasan tersebut berupa ukuran – ukuran statistik, tabel, dan juga diagram.
Analisis univeriat penelitian ini hanya data kategori Karena tidak ada data
numerik. Data kategori dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dan
perilaku remaja.
2. Analisa Bivariat
analisis lebih lanjut. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan yang bermakna antara 2 variabel, atau bisa juga di gunakan untuk
46
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok atau
lebih. Dalam penelitian ini variabel independen adalah dukungan keluarga dan
Adapun yang dipakai uji stasistik adalah uji chi-square, dengan derajat
kepercayaan 95%.
melihat nilai P value. Bila dari hasil perhitungan statistik diperoleh nilai P value
< 0,05 maka hasil perhitungan bermakna, yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel independen dan variabel dependen. Sebaiknya bila dari
perhitungan statistik P value > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak
bermakna atau tidak ada hubungan signifikan antara variabel independen dan
variabel dependen.
Keterangan :
O = Nilai observasi
E = Nilai harapan
BAB V
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan hasil penelitian tentang Hubungan Antara Dukungan
A. Analisa Univariat
(dismenore).
47
48
a. Dukungan Emosional
Diagram 5.1
Distribusi responden berdasarkan variabel dukungan emosional keluarga
dengan perilaku Remaja meminimalkan nyeri menstruasi
Di SMAN 4 Depok.
Februari tahun 2013 ( n = 108 )
Dukungan emosial
kurang baik baik
45%
55%
dukungan baik dan kurang baik. Disimpulkan bahwa proporsi emosional baik 45%
Diagram 5.2
Distribusi Responden berdasarkan variabel Dukungan penghargaan keluarga
dengan perilaku Remaja meminimalkan nyeri menstruasi Di SMAN 4 Depok.
Februari tahun 2013 ( n = 108 )
Dukungan Penghargaan
kurang baik baik
50% 50%
49
dukungan baik dan kurang baik. Disimpulkan bahwa proporsi dukungan penghargaan
Diagram 5.3
Distribusi Responden berdasarkan variabel Dukungan instrumen keluarga
dengan perilaku Remaja meminimalkan nyeri menstruasi Di SMAN 4 Depok
Februari tahun 2013 ( n=108 )
Dukungan instrumental
kurang baik baik
49%
51%
dukungan baik dan kurang baik. Disimpulkan bahwa proporsi dukungan instrumental
Diagram 5.4
Distribusi Responden berdasarkan variabel Dukungan Informasi keluarga
dengan perilaku Remaja meminimalkan nyeri menstruasi Di SMAN 4 Depok
Feruari tahun 2013 ( n – 108 )
Dukungan Informasi
kurang baik baik
49%
51%
dukungan baik dan kurang baik. Disimpulkan bahwa proporsi dukungan informasi
baik 51% lebih besar dibandingkan dengan dukungan tidak baik 49%.
Diagram 5.5
Distribusi Responden berdasarkan variabel perilaku Remaja meminimalkan
nyeri menstruasi Di SMAN 4 Depok Februari tahun 2013 n= 108 )
Perilaku Remaja
negatif postitif
45%
55%
51
positif dan negatif. Dapat disimpulkan proporsi perilaku positif 45% lebih kecil
B. Analisa Bivariat
perbedaan antara dua variabel (Hastono, 2011). Hasil analisa bivariat pada
independen dengan dependen, kedua variabel ini katagorik maka uji statistik
Tabel 1
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Remaja Meminimalkan Nyeri
Menstruasi di SMAN 4 Depok
Februari 2013 ( n = 108 )
Variabel Perilaku remaja Total OR 95 % P
independen CI Value
Negatif Positif N %
N % N %
dukungan emosional
- Kurang baik 41 69,5% 18 30,5% 59 100 3,923 1,758-8,755 0,001
- baik 18 36,7% 31 63,3% 49 100
Dukungan
penghargaan
- Kurang baik 36 66,7% 18 33,3% 54 100 2,696 1,234-5,891 0,020
- Baik 23 42,6% 31 57,4% 54 100
3. Dukungan
instrumental
- Kurang baik 37 67,3% 18 32,7% 55 100 2,896 1,322-6,348 0,013
- Baik 22 41,5% 31 58,5% 53 100
Dukungan informasi
- Kurang baik 37 69,8% 16 30,2% 53 100 3,469 1,564-7,695 0,004
- Baik 22 40,0% 33 60,0% 55 100
value 0,001 maka dapat disimpulkan ada hubungan emosional keluarga dengan
penghargaan baik berperilaku positif, didapatkan nilai p value 0,020 artinya ada
53
meminimalkan nyeri menstruasi. Diperoleh juga nilai OR 2,896 (95% CI: 1,322
berperilaku positif. Didapatkan nilai p value 0,004 artinya ada hubungan antara
menstruasi. Diperoleh nilai OR 3,469 (95% CI: 1,564 – 7,695) artinya perilaku
sebanyak 3,469 kali untuk berperilaku positif dibanding perilaku remaja yang
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi hubungan antara
hasil yang diperoleh dengan teori dan hasil penelitian terdahulu serta keterbatasan
penelitian.
1. Dukungan Keluarga
Pada bagian ini Peneliti akan membahas tentang dukungan emosional keluarga,
menstruasi.
54
55
dalam Depkes (2002) yang dikutip oleh Ninuk (2007) dukungan emosional
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sama besar remaja yang
untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan rasa
antara dukungan penghargaan keluarga baik dan kurang baik sama besar
remaja hal ini dapat dipengaruhi oleh nilai nilai yang berlaku dalam
keluarga.
berupa jasa maupun materi. Menurut House dalam Depkes (2002) yang
kecil disebabkan adanya status sosial ekonomi dari remaja yang menjadi
berjumlah (72%). Menurut House dalam Depkes (2002) yang dikutip oleh
dukungan informasi secara baik. Hal ini karena sumber informasi sangat
mudah diperoleh ,dari beberapa sumber antara lain Tv, radio, koran,
2. Perilaku Remaja
Dari hasil penelitian tentang distribusi perilaku yang merupakan komponen dari
lebih kecil yaitu, 49 orang (45%) dibanding dengan perilaku remaja negatif 59
kesehatan adalah suatu respon seseorang atau organisme terhadap stimulus atau
nyeri menstruasi dilakukan dengan olahraga atau senam dismenore akan efektif
Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang hubungan dukungan keluarga
menstruasi.
secara baik.
memilki peluang 2,696 kali untuk mempunyai perilaku remaja postif untuk
informasi saran atau umpan balik tentang situasi, kondisi. Jenis informasi
menghargai dirinya, percaya diri, dan mersa bernilai. Dukungan jenis ini
memiliki peluang 2,896 kali untuk mempunyai perilaku remaja postif untuk
banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi ini dapat
diperoleh dari beberapa sumber antara lain TV, radio, koran, majalah,
perilaku baik dalam penanganan nyeri menstruasi yang dapat diperoleh dari
B. Keterbatasan Penelitian
berdasarkan kerangka konsep yang ada dan telah dilakukan uji validitas dan
reabilitas sebelumnya. Tidak ada sumber yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya dengan riset seperti peneliti,s ini merupakan penelitian dan pengalaman
BAB VII
A. Simpulan
keluarga dengan baik, untuk dukungan instrumental dari keluarga dengan baik
lebih banyak. Untuk dukungan informasi dari keluarga baik lebih besar. Lebih
63
64
B. Saran
menstruasi (dismenore).
kesehatan ditunjukkan bagi remaja dan keluarga. Bentuk kegiatan dapat berupa
menstruasi.
65
Perlu adanya pencatatan data yang lengkap terkait dengan remaja yang
monitoring.
4. Bagi peneliti
Andrews. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2, Jakarta : EGC.
Bobak & Lowdermilk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta :
EGC.
Manuaba. (2002). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC.
Notoatmojo. (2007). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmojo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Potter & Perry. (2004). Fundamental Keperawatan. Edisi 7, Buku 1, Jakarta : Salemba
Medika.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga Edisi Pertama. Yogykarta:
Graha Ilmu
Suparto,. 2011. Efektivitas senam dismenore dalam mengurangi dismenore pada remaja
putri. Diambil dari penjaskesrek.fkip.uns.ac.id/wp.../04/ultimate.pdf) diunduh
pada 2 February 2013 pukul 21.08 WIB.
Wong & Hockenberry. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6, Volume 1,
Jakarta : EGC.
Kepada Yth.
Calon Responden
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Siti Halimah
NPM : 2011727070
adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta yang akan melakukan penellitian
dengan judul “ Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Remaja
Meminimalkan Nyeri Menstruasi (Dismenore) di SMA Negeri 4 Depok “.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada hubungan dukungan keluarga dengan
perilaku remaja meminimalkan nyeri menstruasi (Dismenore) di SMA Negeri 4 Depok.
Penelitian ini tidak merugikan responden. Saya selaku peneliti akan merahasiakan
identitas dan jawaban Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian yang saya
lakukan. Bersama ini saya akan melampirkan surat persetujuan menjadi responden.
Siti Halimah
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya telah diminta dan memberikan izin untuk berperan srta sebagai responden dalam
penelitian yang berjudul “ Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Remaja
Meminimalkan Nyeri Menstruasi (Dismenore) di SMA Negeri 4 Depok “.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, semua yang
mencantumkan identitas saya, hanya digunakan untuk keperluan pengelolahan data dan
bila sudah tidak digunakan lagi akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat
mengetahui kerahasiaan data ini.
Demikian secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
( .................................... )
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU REMAJA
MEMINIMALKAN NYERI MENSTRUASI ( DISMENORE )
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah kuesioner dengan teliti sebelum Saudara menjawab pertanyaan
2. Jawablah dengan benar dan jujur
3. Jawablah semua pertanyaan dengan cara memberikan tanda ( v ) pada pilihan
jawaban yang menjadi pilihan Saudara
4. Jika Saudara ingin mengganti jawaban yang salah beri tanda ( x ), kemudian
silahkan memilih kembali jawaban yang dianggap benar
Tanggal :