PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
22020113120022
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
TUGUREJO”. Shalawat serta salam tidak lupa peneliti junjungkan kepada Nabi
Tidak lupa kepada pihak-pihak yang telah membantu baik moril maupun
materil sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu peneliti
3. Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi
4. Bapak Muslim dan Ibu Suriah selaku orang tua, Adik tercinta Hanan Adhwa
Mutia, eyang Maini, dan keluarga besar yang selama ini memberikan kasih
sayang, dukungan, motivasi, materi tiada henti, doa yang tulus dalam
iv
5. Sahabat-sahabat terbaik Fatin, Meta, Revi, Imang, Efil, Nurul, Mba Desi,
Mba Nurul W, Sinta dan teman satu dosen pembimbing Desnya, Aulia,
8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat peneliti harapkan. Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat
v
DAFTAR ISI
vi
B. Kerangka Teori .................................................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ............................................................................... 36
B. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 36
C. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................... 37
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 38
1. Populasi .......................................................................................... 38
2. Sampel ............................................................................................ 38
a. Teknik Sampling ...................................................................... 38
b. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi ...................................... 38
c. Besar Sampel ............................................................................ 39
vii
DAFTAR TABEL
Skala Ukur
viii
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka Teori 35
2 Kerangka Konsep 36
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Keterangan
5 Lembar Konsultasi
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
CDC : Centers for Disease Control
KB : Keluarga Berencana
PP : Perawat Primer
PA : Perawat Associate
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi hak bagi setiap pasien yang menerima pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
keselamatan pasien.
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari
Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).3 Setelah tanggal 29
pasien yang sampai saat ini menjadi perhatian khusus baik skala nasional
1
2
bahwa di Negara maju sebanyak satu dari 10 pasien dirugikan saat menerima
angka kematian akibat KTD pasien rawat inap yang berjumlah 33,6 juta per
tahun berkisar 44.000-98.000 sebagai akibat dari kesalahan medis yang dapat
dicegah, dan lebih banyak warga meninggal karena kesalahan medis daripada
(AIDS).45
menempati urutan tertinggi yaitu 50% diantara lima propinsi lainnya (Jawa
Tengah 33,4%, DKI Jakarta 5,6%, Banten 5,6%, Sumatera Selatan 2,7%, dan
terbanyak terjadi pada pasien rawat inap yaitu 70,6%, kemudian pelaporan
insiden KTD lebih banyak ditemukan yaitu 75% dibandingkan insiden KNC
25%.7
untuk membantu akreditasi organisasi pada area spesifik yang menjadi pusat
3
perhatian dalam hal keselamatan pasien. Tujuan dari IPSG adalah untuk
permasalahan berdasarkan bukti dan para ahli.8 IPSG ini terdiri dari 6 sasaran
benar lokasi operasi, benar prosedur, dan benar pasien; mengurangi resiko
infeksi akibat perawatan kesehatan; dan mengurangi resiko cedera pasien akibat
terjatuh.9
Sakit (KKP-RS) pada Juni 2005, sejalan dengan itu KKP-RS menyusun
panduan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit dan Komisi
kualitas dan keselamatan pasien yang baik di rumah sakit.10 Keselamatan pasien
bagi perawat tidak hanya merupakan pedoman tentang apa yang harus
dilakukan namun sebagai komitmen yang tertuang dalam kode etik perawat
masih menempati urutan tertinggi yaitu 58,4% dari tenaga medis lainnya.7
terdapat perawat yang melakukan cuci tangan kurang sempurna, perawat yang
memakai alat perlindungan diri kurang, perawat mengelola jarum dan alat tajam
kurang, serta masih ada perawat yang kurang sempurna dalam mengelola
limbah sanitasi ruangan.14 Laporan KKP-RS tahun 2010 terdapat 27,8% insiden
Menurut teori Gibson terdapat tiga variabel yang dapat mempengaruhi perilaku
pengamatan secara langsung dan berkala oleh “atasan” terhadap pekerjaan yang
dijadikan cara bagi perawat untuk mengevaluasi perilaku dalam melakukan cara
supervisi klinis untuk perawat memberikan pengaruh yang besar karena dapat
kepuasan perawat dalam bekerja.25 Selain itu literature review yang dilakukan
keselamatan pasien.26
RSUD Tugurejo merupakan salah satu rumah sakit daerah tipe B yang
keselamatam pasien. Upaya tersebut dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan
pada KARS dan hand hygiene pada WHO. Selain itu rumah sakit telah
memberikan sosialisasi dan pelatihan SOP keselamatan pasien saat pertama kali
keselamatan pasien yang ditujukan kepada manajemen dan staff rumah sakit
form penilaian dan penatalaksaan resiko jatuh yang meliputi penghitungan skor
berperilaku sesuai dengan SOP dan pendidikan keselamatan pasien yang telah
menerapkan prinsip cuci tangan five moments dan perawat cuci tangan hanya
ketika setelah melakukan tindakan saja, selain itu terdapat 2 perawat tidak
dilakukan dengan kepala seksi (Kasie) pelayanan rawat jalan beberapa insiden
tertusuk jarum, pasien jatuh di kamar mandi, dan pasien tertimpa oksigen yang
tidak portable. Hasil wawancara dengan salah satu kepala ruang di RSUD
kejadian pasien jatuh di kamar mandi maka saat ini sudah dibuat standar di
sikap dan perilaku masing-masing perawat serta dorongan dari orang lain
seperti supervisi yang dilakukan dari kasie pelayanan rawat inap serta tim
perawat lebih patuh untuk menerapkan sasaran keselamatan pasien seperti cuci
tangan, kuku tidak panjang dan tidak menggunakan jam tangan maupun
8
dilakukan selama ini oleh kasie rawat inap tidak rutin dalam sehari.
bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang bersamaan dengan kegiatan
Pujiyanto supervisi yang dilakukan selama ini oleh kepala ruang di RSUD
Tugurejo tidak terjadwal, bahan yang disupervisi tidak jelas, hasil supervisi
B. Rumusan Masalah
RSUD Tugurejo merupakan salah satu rumah sakit daerah tipe B yang
yang mengacu pada KARS dan hand hygiene pada WHO. Selain itu rumah sakit
pertama kali diterima kerja. Meskipun sudah terdapat SOP keselamatan pasien,
sesuai dengan SOP dan pendidikan keselamatan pasien yang telah diterima.
cuci tangan five moments dan perawat cuci tangan hanya ketika setelah
pengaman sehingga terdapat pasien jatuh. Hasil wawancara dengan salah satu
kepala ruang di RSUD Tugurejo juga mengatakan bahwa pernah terjadi 1 kasus
perawat lupa memberikan transfusi darah pada penderita anemia berat, dimana
sikap dan perilaku masing-masing perawat serta dorongan dari orang lain
seperti supervisi. Supervisi yang dilakukan selama ini masih belum rutin dalam
sehari. Perawat mengatakan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang
10
evaluasi. Kepala ruang tidak pernah memberikan teguran secara langsung jika
atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
RSUD Tugurejo.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
safety.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Definisi
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
13
14
tahun 2006:
masyarakat
pasien.
timbul cedera.
5) Kejadian Sentinel
ahli.8
16
RS) pada Juni 2005, sejalan dengan itu KKP-RS menyusun panduan
rumah sakit.2
2011
darah
memberi perintah
diwaspadai
label dengan jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat.
18
Pasien.
sebelum operasi benar lokasi, benar prosedur, dan benar pasien, dan
fungsional
pelayanan kesehatan
19
Keselamatan Pasien
a. Pengetahuan
b. Motivasi
c. Persepsi
d. Karakteristik Individu
perawat yang dibahas dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin,
e. Tindakan/ Praktik
4. Konsep Perilaku
a. Definisi
b. Klasifikasi Perilaku
2) Ketertarikan (interest)
5) Mengadaptasi (adoption)
1) Variabel Individu
kegiatan pelatihan.
b) Latar Belakang
anggota keluarga.
24
c) Demografis
individu.
2) Variabel Psikologi
Kepribadian adalah pola perilaku dan proses mental yang unik yang
sebuah motivasi.
26
3) Variabel Organisasi
dalam sebuah organisasi terdiri dari dua yaitu sumber daya manusa
dan sumber daya alam, dalam sistem organisasi rumah sakit sumber
dan motivasi. Imbalan adalah balas jasa yang diberikan oleh instansi
5. Konsep Supervisi
a. Definisi
atas) dan videre (bahasa latin yang berarti melihat). Bila dilihat dari asal
guna mengatasinya.19
para perawat.21
pelayanan kesehatan.21
28
b. Manfaat Supervisi
c. Sasaran Supervisi
sasaran dan target tertentu yang akan dicapai. Sasaran yang menjadi
d. Supervisor Keperawatan
yaitu:
1) Kepala Ruangan
e. Prinsip Supervisi
dan staf
dengan kebutuhan
f. Langkah Supervisi
1) Prasupervisi
2) Pelaksanaan supervisi
3) Pascasupervisi (3F)
g. Teknik Supervisi
1) Pengamatan Langsung:
baiknya. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan
a) Sasaran pengamatan
b) Objektivitas pengamatan
c) Pendekatan pengamatan
dan kesan negatif, misalnya rasa takut, tidak senang, atau kesan
2) Kerjasama
(sense of belonging).19
h. Kompetensi Supervisor
keperawatan.
pelaksana keperawatan.
lebih aman.
34
(2000) kemudian direvisi lagi oleh White & Wainstanley (2011). Versi asli
portugis, dan finlandia. Kuisioner ini terbagi menjadi tiga komponen yang
profesionalisme)
Berisi item pernyataan finding time (waktu yang tersedia dari supervisor
kepercayaan/ hubungan.
ketrampilan)
supervisor.46
35
B. Kerangka Teori
National Patient Safety Goals (NPSG) International Patient Safety Goals (IPSG)
Keterangan:
: Variabel yang diteliti Gambar 1. Kerangka Teori 2 8 9 15 16 17 18 22 61
: Karakteristik responden
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Variabel Organisasi:
Supervisi Perilaku perawat dalam menerapkan International
1. Komponen Normatif Patient Safety Goals (IPSG)
2. Komponen Formatif 1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
3. Komponen Restoratif 2. Meningkatkan komunikasi efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai
Variabel Confounding 4. Memastikan benar lokasi operasi, benar
prosedur, dan benar pasien
Karakteristik Perawat 5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
1. Umur kesehatan
2. Jenis kelamin 6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
3. Tingkat pendidikan
4. Lama bekerja
5. Pelatihan
Keterangan:
: Variabel yang Diteliti
: Variabel Confounding Gambar 2. Kerangka Konsep
B. Hipotesis Penelitian
penelitian ini adalah ada pengaruh supervisi terhadap perilaku perawat dalam
36
37
variabel secara numerik (memakai angka absolut berupa frekuensi dan nilai
atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu artinya tiap subyek hanya
diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat
1. Populasi
2. Sampel
a. Teknik Sampling
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
c. Besar Sampel
sampel. Jumlah populasi lebih kecil dari 10.000, maka penentuan besar
n = N
1 + N (d)2
Keterangan:
n = besar sampel
N = jumlah populasi
n = 345
1 + 345 (0,07)2
Tabel 1.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama periode bulan November 2016- Mei 2017.
41
1. Variabel Penelitian
patient safety dan variabel confounding yaitu umur, jenis kelamin, tingkat
adalah supervisi.
operasional.52
Tabel 2.
Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Ukur
No Variabel Definisi Operasional Alat dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Karakteristik
Responden
a. Umur Rentang usia responden yang Kuesioner karakteristik 1= Remaja akhir (17-25 tahun) Ordinal
dihitung mulai dari lahir responden 2= Dewasa awal (26-35 tahun)
hingga ulang tahun terakhir 3= Dewasa akhir (36-45 tahun)
dalam hitungan tahun
2. Variabel Gambaran supervisi yang Alat ukur yang digunakan Gambaran kualitas supervisi yang Ordinal
Supervisi telah dilakukan oleh adalah kuesioner yang telah dilakukan menurut persepsi
supervisor keperawatan (tim dikembangkan oleh perawat diukur berdasarkan nilai
patient safety, kepala ruang, peneliti berdasarkan The mean/ median dikarenakan data
pengawas keperawatan, dan Manchester Clinical berdistribusi normal/ tidak normal
kepala seksi keperawatan) Supervision Scale yang sehingga hasil ukur dikategorikan
untuk mengukur kualitas telah dimodifikasi oleh berdasarkan Cut Off Point
supervisi berdasarkan Zakiyah tahun 2012. 1. Baik jika total nilai > mean/
persepsi perawat Kuesioner ini terdiri dari median
26 item pernyataan yang 2. Kurang jika total nilai < mean/
terbagi dalam 3 median
komponen:
1. Komponen normatif
berisi 11 pernyataan
yang terdiri dari 8 item
favorable dan 3 item
nonfavorable
2. Komponen formatif
berisi 7 pernyataan
yang terdiri dari 4 item
favorable dan 3 item
nonfavorable
3. Komponen restoratif
berisi 8 pernyataan
yang terdiri dari 6 item
favorable dan 2 item
nonfavorable
45
Kuesioner ini
menggunakan skala
Guttman Pertanyaan
Favorable
1= YA
0= TIDAK
Pertanyaan Unfavorable
1= TIDAK
0= YA
3. Variabel Perilaku Gambaran perilaku perawat Alat ukur yang digunakan Perilaku perawat dalam menerapkan Ordinal
perawat dalam menerapkan patient adalah kuesioner perilaku patient safety diukur berdasarkan
menerapkan safety di instalasi rawat inap perawat dalam nilai mean/ median dikarenakan data
patient safety menerapkan patient safety berdistribusi normal/ tidak normal
yang dikembangkan oleh sehingga hasil ukur dikategorikan
peneliti berdasarkan berdasarkan Cut Off Point
guideline International 1. Baik jika total nilai > mean/
Patient Safety Goals median
sejumlah 60 pernyataan 2. Kurang jika total nilai < mean/
yang terbagi menjadi 6 sub median
variabel yaitu
1. Mengidentifikasi
pasien dengan benar
berisi 10 pernyataan
terdiri 6 pernyataan
Favorable dan 4
pernyataan
Unfavorable
46
2. Meningkatkan
komunikasi efektif
berisi 9 pernyataan
terdiri 8 pernyataan
Favorable dan 1
pernyataan
Unfavorable
3. Meningkatkan
keamanan obat-obatan
yang harus diwaspadai
berisi 11 pernyataan
terdiri 8 pernyataan
Favorable dan 3
pernyataan
Unfavorable
4. Memastikan benar
lokasi operasi, benar
prosedur, dan benar
pasien berisi 6
pernyataan terdiri 5
pernyataan Favorable
dan 1 pernyataan
Unfavorable
5. Mengurangi risiko
infeksi akibat
perawatan kesehatan
berisi 14 pernyataan
terdiri 9 pernyataan
Favorable dan 5
47
pernyataan
Unfavorable
6. Mengurangi risiko
cedera pasien akibat
terjatuh berisi 10
pernyataan terdiri 7
pernyataan Favorable
dan 3 pernyataan
Unfavorable
Kuesioner ini
menggunakan skala Likert
Pertanyaan Favorable
4= Selalu
3= Sering
2= Kadang-Kadang
1= Tidak Pernah
Pertanyaan Unfavorable
1= Selalu
2= Sering
3= Kadang-Kadang
4= Tidak Pernah
48
1. Instrumen Penelitian
tulis, kertas, dan alat-alat pengolah data seperti kalkulator dan laptop.
Tabel 3.
Kisi Kisi Kuesioner Supervisi
No Komponen No Pernyataan No Pernyataan
Favorable Non Favorable
1. Normatif 1,3,4,6,7,9,10,11 2,5,8
2. Formatif 12,13,17,18 14,15,16
3. Restoratif 19,21,23,24,25,26 20,22
Tabel 4.
Kisi Kisi Kuesioner Perilaku Perawat dalam Menerapkan Patient Safety
No Sub Variabel No Pernyataan No Pernyataan
Favorable Non Favorable
1. Mengidentifikasi pasien dengan 1,2,4,6,9,10 3,5,7,8
benar
2. Meningkatkan komunikasi 11,12,13,14,15,17, 16
efektif 18,19
3. Meningkatkan keamanan obat- 20,21,22,23,24,28, 25,26,27
obatan yang harus diwaspadai 29,30
4. Memastikan benar lokasi 31,32,33,34,36 35
operasi, benar prosedur, dan
benar pasien
5. Mengurangi risiko infeksi akibat 37,38,39,40,41,42, 43,44,45,48,49
perawatan kesehatan 46,47,50
6. Mengurangi risiko cedera pasien 51,52,54,56,57,58, 53,55,60
akibat terjatuh 59
1) Validitas
validity. Uji content validity dilakukan melalui uji expert oleh Ns.
diteliti.57
validitas:
N/2
51
Keterangan:
CVI = CVR
Jumlah pernyataan
0,34-0,67 = sesuai
Moment
r hitung = nΣxy – (Σx) (Σy)
√ {nΣx² – (Σx) ²} {nΣy2 – (Σy) 2}
Keterangan:
Sebuah instrumen dikatakan valid jika rhitung > r tabel dan tidak
2) Reliabilitas (keandalan)
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati
Keterangan :
>0,60-0,80 = reliabel
dengan cara:
a. Peneliti membuat surat ijin pengkajian data awal yang ditujukan untuk
rawat jalan dan salah satu kepala ruang di RSUD Tugurejo terkait
yaitu Ns. Devi Nurmalia, S.Kep., M.Kep dan Ns. Elyana Sri
Sulistyowati, S.Kep
54
responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditentukan.
a. Editing
b. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Adapun kode dalam
Tabel 5.
Coding Data Penelitian
Variabel Kategori Kode
Umur Remaja akhir (17-25 tahun) 1
Dewasa awal (26-35 tahun) 2
Dewasa akhir (36-45 tahun) 3
Supervisi Baik 1
Kurang Baik 2
a. Entry Data
tabel kontigensi.
b. Tabulating
c. Cleaning
2. Analisis Data
a. Uji Normalitas
>0,05 dan data tidak berdistribusi normal jika nilai probabilitas <0,05.58
dalam bentuk kategorik. Selain itu variabel lain yang diteliti adalah
dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku perawat. Skala
Rank Spearmen.60
I. Etika Penelitian
1. Autonomy
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Kerahasiaan (confidentiality)
kerahasiaaannya oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu yang akan
4. Beneficent (kemanfaatan)
patient safety.
tidak mengandung unsur bahaya atau merugikan orang lain atau responden.
6. Kejujuran
pengision kuesioner.
60
7. Keadilan Sosial
pengetahuan yang sama, dan hak untuk tidak didiskriminasi menurut kelas
yang sama tanpa dibeda-bedakan oleh peneliti dalam hal keadilan, peneliti
61
62
13. Cheragi MA, Manoocheri H, Ehsani SR. Types and causes of medication
errors from nurse’s viewpoint. Iran J Nurs Midwifery Res. 2013;18(3):228–
31.
14. Parsinahingsih SH, Supratman. Gambaran Pelaksanaan Kewaspadaan
Universal Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi Surakarta. Ber Ilmu
Keperawatn. 2008;1(1):25–30. Available from:
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/463/1d.pdf?seque
nce=1
15. Gibson J., Ivancevich J., Donnelly J. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,
Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher; 2003.
16. Nichol K, Bigelow P, O’Brien-Pallas L, McGeer A, Manno M, Holness DL.
The individual, environmental, and organizational factors that influence
nurses’ use of facial protection to prevent occupational transmission of
communicable respiratory illness in acute care hospitals. Am J Infect
Control. 2008;36(7):481–7. Available from:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S019665530800059X
17. Martyastuti N. Hubungan Antara Faktor Individu dan Persepsi Organisasi
dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam Penerapan Keselamatan Pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Bendan Pekalongan. Universitas Diponegoro;
2016.
18. Aprilia S. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam penerapan IPSG
di Instalasi rawat Inap RS Swasta X Tahun 2011. 2011;
19. Suarli S, Bahtiar Y. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Erlangga; 2009.
20. Helen Halpern, Mckimm J. What is supervision ? 2006;1–15. Available
from: http://www.faculty.londondeanery.ac.uk/other-resources/files/Pre
course reading Halpern and McKimm_one day course.pdf
21. Suyanto. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah
Sakit. Jogjakarta: Mitra Cendikia; 2008.
22. Aeni WN. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Supervisi untuk
Meningkatkan Kepatuhan Perawat dalam Menerapkan SPO Pemasangan
Infus di RSUD Indramayu. Universitas Diponegoro; 2016.
23. Amsrud KE. The influence of clinical supervision and its potential for
enhancing patient safety – Undergraduate nursing students ’ views.
2015;5(6):87–95.
24. Tsang, L. F., Yuk, T.K., Sham SY. How to change nurses’ behavior leading
to medication administration errors using a survey approach in United
Christian Hospital. J Nurs Educ Pract. 2014;4(12). Available from:
http://www.sciedu.ca/journal/index.php/jnep/article/view/4826
63
25. Cruz S, Luís A, Barbosa P, Lamas B. Morse fall scale user ’ s manual :
Quality in supervision and in nursing practice. Procedia - Soc Behav Sci.
2015;171:334–9. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.130
26. Wati IM. Pengaruh Supervisi Klinis Terhadap Penatalaksanaan Universal
Precaution Oleh Perawat ( Literature Review ). 2014;(2):138–42.
27. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Daftar Rumah Sakit Terakreditasi Versi
2012. 2014 [cited 2016 Jan 1]. p. 20. Available from:
http://accreditation.kars.or.id/accreditation/report/report_accredited.php
28. RSUD Tugurejo. Peningkatan Budaya Keselamatan Pasien. 2016 [cited 2016
Jan 1]. Available from: http://www.rstugurejo.com/blog/peningkatan-
budaya-keselamatan-pasien/
29. Retnaningsih D, Fatmawati Di. Beban Kerja Perawat Terhadap
Implementasi Patient Safety Di Ruang Rawat Inap. J Keperawatan
Soedirman. 2016;11(1):44–52. Available from:
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/viewFile/637/383
30. Pujiyanto T. Pengaruh Pelatihan Supervisi terhadap Pemahaman Kepala
Ruangan dan Wakil Kepala Ruangan tentang Supervisi di RSUD Tugurejo.
Universitas Indonesia; 2010.
31. World Health Organization. Patient safety. 2016 [cited 2016 Nov 11].
Available from: http://www.who.int/topics/patient_safety/en/
32. Emanuel L, Berwick D, Conway J. What exactly is patient safety? 2008;1–
18. Available from:
http://ahrq.hhs.gov/downloads/pub/advances2/vol1/Advances-Emanuel-
Berwick_110.pdf
33. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit. 2011 [cited 2016 Nov 11]. Available from:
http://202.70.136.86/bprs/uploads/pdffiles/21 PMK No. 1691 ttg
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.pdf
34. Setiyajati A. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Oenerapan
Keselamatan Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi.
Universitas Sebelas Maret; 2014.
35. Bantu A, Mulyadi, Bidjuni H. Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan
Penerapan Identify Patient Correcly Di Rsup Ratatotok Buyat Kabupaten
Minahasa Tenggara. 2014;
64
50. Murti B. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;
2006. 47 p.
51. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 3rd ed. Jakarta:
Salemba Medika; 2014. 125-127 p.
52. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu;
2007.
53. Winstanley J, White E. Clinical Supervision: Models Measures and Best
Practice. Nurse Res. 2000;10(4):20–30.
54. Osman Consulting. The MCSS-26© (previously The Manchester Clinical
Supervision Scale©). Osman Consulting Pty Ltd. 2015 [cited 2016 Dec 20].
Available from:
http://www.osmanconsulting.com/info_mcss/home_mcss.php
55. Zakiyah A. Pengaruh supervisi pimpinan ruang terhadap pelaksanaan
pemberian cairan intravena di rumah sakit umum daerah sidoarjo tesis.
Universitas Indonesia; 2012.
56. Ruslan R. Metode Penelitian: Public Relation & Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers; 2013. 304 p.
57. Brockopp YD, Tolsma MTH. Dasar-Dasar Riset Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta: EGC; 2000. 172-179 p.
58. Budiarto E. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Widyastuti P, editor. Jakarta: EGC; 2001.
59. Santoso S. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT.
Gramedia; 2005.
60. Brink PJ, Wood MJ. Buku Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset
Keperawatan: Dari Pertanyaan Sampai Proposal. 4th ed. Jakarta: EGC; 2001.
207 p.
61. Ariastuti NLP, Margawati A, Hidayati W. Analisis faktor - faktor yang
mempengaruhi perawat dalam melaksanakan patient safety di kamar bedah.
Lampiran 1. Surat Pengantar Pengkajian Data Awal
Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Ijin Penggunaan Kuesioner
Lampiran 4. Lembar Informed Consent dan Instrumen Penelitian
KUESIONER
TUGUREJO
Oleh
22020113120022
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Kepada yth.
Calon Responden Penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Dian Eka Solehati
NIM : 22020113120022
Perilaku Perawat dalam Menerapkan Patient Safety di Instalasi Rawat Inap RSUD
Tugurejo” oleh Dian Eka Solehati. Saya telah mengerti dengan penjelasan terkait
tujuan dan manfaat penelitian yang telah disampaikan oleh peneliti, sehingga
keputusan yang saya ambil bebas dari tekanan maupun paksaan dari pihak
manapun.
(...............................)
KUESIONER
1. Nama (inisial) :
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur : ......tahun
4. Pendidikan : D3 D4
S1 Ners
S2
*TERIMAKASIH*
Lampiran 5. Lembar Konsultasi
CATATAN HASIL KONSULTASI
Paraf
Paraf
Paraf
Hari/Tanggal : 11 November 2016
Catatan :
Latar belakang difokuskan pakai IPSG atau NPSG, hasil studi
pendahuluan diperjelas lagi menggunakan angka jangan beberapa,
menambahkan hasil stupend terkait motivasi perawat.
Paraf
Paraf
Paraf
Hari/Tanggal : 4 Januari 2017
Catatan :
Tambahkan teori hipotesis dulu, teknik sampling menggunakan
proporsional random sampling, tingkat pendidikan ditambahkan
S2 dalam hasil ukur, bedakan antara pelatihan dan seminar,
pengkategorian kuesioner perilaku dengan cut off point.
Paraf
Paraf
Paraf
Hari/Tanggal : 6 Maret 2017
Catatan :
Tambahkan halaman, daftar pustaka sesuaikan dengan buku
panduan, berikan kalimat pembuka, tambahkan lebih detail bagian
sasaran supervisi, jika ada alat ukur lain MCSS bisa ditambahkan,
pada pembagian sampel tidak perlu diberikan kuesioner yang
kembali karena baru proposal, pertimbangkan VK apakah termasuk
dalam sampel atau tidak lihat teori munculnya dekubitus, sesuaikan
dengan kuesioner asli untuk pengkategoriann kuesioner MCSS,
tambahkan analisis bivariat untuk menjelaskan korelasi, perbaiki
kuesioner dengan menambahkan “Saya” pada setiap pernyataan,
dan hindari kata “Tidak” untuk pernyataan unfavourable
Paraf