Disetujui oleh
SUNDARI RAHAYU NINGSIH
Proposal Penelitian
sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian
tugas akhir pada
Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Pembimbing 1:
__________________
Prof. Dr. Ir. Widanarni, M.Si.
Pembimbing 2:
__________________
Dr. Munti Yuhana, S.Pi., M.Si.
Diketahui oleh
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Ruang Lingkup 3
II TINJAUAN PUSTAKA (OPSIONAL) 4
2.1 Contoh Subbab 4
Tanggal Pengesahan:
2.2 Contoh Subbab2 4
III METODE 5
3.1 Lokasi dan Waktu PKL 5
3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data (opsional) 5
3.3 Prosedur Kerja 5
IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 6
4.1 Sejarah 6
4.2 Kegiatan Lembaga 6
4.3 Struktur Organisasi 6
4.4 Fungsi dan Tujuan 6
V SIMPULAN DAN SARAN 7
5.1 Simpulan 7
5.2 Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN 9
RIWAYAT HIDUP 12
DAFTAR TABEL
1 Tingkat kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon pada suhu
simpan yang berbeda dan pemberian putresina
2 Tingkat kekerasan buah pisang raja pada suhu simpan yang berbeda
dan pemberian putresina
DAFTAR GAMBAR
1 Contoh gambar 2
2 Contoh judul gambar lebih dari satu baris maka baris kedua dimulai tepat di
bawah huruf pertama judul gambar 2
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat físik dan
kimia tanah dari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut
3 Lampiran 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam
pada lima ketinggian tempat 2
I PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penambahan probiotik
komersial dan prebiotik MOS pada sistem bioflok dalam meningkatkan status
kesehatan dan kinerja pertumbuhan benih ikan lele (Clarias sp.).
II METODE
Parameter yang diamati yaitu kelimpahan bakteri total di air dan usus,
eritrosit total, leukosit total, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, laju
pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan panjang spesifik, laju
pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan bobot spesifik, koefisien
keragaman, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup.
1 1
Kelimpahan Bakteri Total (CFU mL-1) = Σ Koloni × ×
Faktor Pengencer mL Sampel
II.3.2 Eritrosit Total
Eritrosit total dihitung pada akhir pemeliharaan menggunakan metode
Blaxhall dan Daisley (1993). Sampel darah diambil menggunakan pipet yang
berisi bulir pengaduk berwarna merah sampai skala 0,5, kemudian
ditambahkan larutan Hayem’s hingga skala 101. Setelah itu, kedua ujung pipet
ditutup menggunakan jari lalu dihomogenkan dengan membentuk angka 8
selama 3-5 menit hingga darah tercampur. Sebanyak 1-2 tetes darah dibuang
bertujuan agar darah yang tidak teraduk bisa dihilangkan, selanjutnya darah
diteteskan di atas haemocytometer dan ditutup dengan gelas penutup atau
sampel dimasukkan ke dalam microtube. Jumlah sel eritrosit diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 250x.
1
ΣEritrosit (sel mmˉ³) = Σ Sel terhitung × × Faktor Pengencer
Volume kotak besar
1
ΣLeukosit (sel mmˉ³) = Σ Sel terhitung × × Faktor Pengencer
Volume kotak besar
II.3.4 Kadar Hemoglobin
Kadar hemoglobin diukur pada akhir pemeliharaan menurut metode Sahli
Wedemeyer dan Yasutake (1977). Tabung sahlinometer diisi dengan larutan
HCL 0,1 N hingga garis skala 10 (skala berwarna merah), kemudian
ditempatkan di antara 2 tabung warna standar. Sampel darah diambil
menggunakan pipet Sahli sebanyak 0,02 mL dan dimasukkan akuades dengan
pipet tetes sedikit demi sedikit dan dihomogenkan sampai berubah warna
sesuai dengan warna indikator sahlinometer. Kadar hemoglobin dinyatakan
dalam g dL-1 atau g% pada skala kuning.
InLt−InLo
LPPS (% /hari)= ×100
t
Keterangan:
LPPS = Laju pertumbuhan panjang spesifik (%/hari)
Lt = Panjang rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (cm)
Lo = Panjang rata-rata ikan di awal pemeliharaan (cm)
t = Waktu pemeliharaan (hari)
II.3.8 Laju Pertumbuhan Bobot Mutlak
Laju pertumbuhan bobot mutlak (LPBM) selama pemeliharaan dihitung
menggunakan rumus Zonneveld et al. (2012):
LPBM ( g )=Wt−Wo
Keterangan:
LPBM = Laju pertumbuhan bobot mutlak (g)
Wt = Bobot rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (g)
Wo = Bobot rata-rata ikan di awal pemeliharaan (g)
InWt −InWo
LPBS (% /hari)= × 100
t
Keterangan:
LPBS = Laju pertumbuhan bobot spesifik (%/hari)
Wt = Bobot rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (g)
Wo = Bobot rata-rata ikan di awal pemeliharaan (g)
t = Waktu pemeliharaan (hari)
F
RKP=
Wt −Wo
Keterangan:
RKP = Rasio konversi pakan
F = Jumlah pakan total yang dikonsumsi selama pemeliharaan (g)
Wt = Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (g)
Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (g)
S
KK (%)= ×100
Y
Keterangan:
KK = Koefisien keragaman (%)
S = Simpangan baku
Y = Rata-rata panjang contoh
DAFTAR PUSTAKA
Widowati W, Jasaputra DK, Wargasetia TL, Eltania TF, Azizah AM, Subangkit
M, Lister INE, Ginting CN, Girsang E, Faried A. 2020. Apoptotic potential
of secretome from interleukin-induced natural killer cells toward breast
cancer cell line by transwell assay. HAYATI J Biosci. 27(3):186–196.
doi:10.4308/hjb.27.3.186.
Lampiran 1 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat físik dan kimia tanah
dari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut
Lampiran 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang ditanam
pada lima ketinggian tempat
Ketinggian Umur Indeks luas Hasil
(m dpl) (hari) daun (ton ha-1)
856 115 3.10 5.69
605 106 3.09 5.43
400 100 2.47 4.80
210 93 2.46 4.25
10 88 2.12 4.03
RIWAYAT HIDUP