2022
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)” guna memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan program studi Manajemen
Sumberdaya Perairan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Feliatra, DEA yang telah memberikan izin dalam
penulisan skripsi
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Tengku Dahril, M.Sc selaku dosen pembimbing dan
arahan selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Eko Purwanto, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Fauzi, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan yang telah memberikan kelancaran pelayananan dan urusan
Akademik.
5. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Riau
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis
juga bagi pembaca
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumus Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjaun Pustaka 3
2.2. Hipotesis 7
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian 8
3.1.1. Metode Deskripsi 8
3.1.2. Metode Analitik 8
3.2. Metode Pengumpulan 8
3.2.1. Studi Keputusan 8
3.2.2. Studi Lapangan 8
3.3. Jenis dan Sumber Data 8
3.3.1. Jenis Data 8
3.3.2. Sumber Data 8
3.4. Metode Analisis Data 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Parameter Kualitas Air 12
1
I. PENDAHULUAN
dan kimi air tersebut tidak berada dalam kisaran normal maka pertumbuhannya
terganggu bahka menyebabkan kematian (Ahmadi et al. 2012).
Pertumbuhan benih ikan lele untuk menjadi ikan lele dewasa terdiri dari
berbagai fase diantaranya fase telur, fase larva dan fase juvenil. Masing-masing
fase tesebut mengalami perubahan, baik fisiologis dan morfologis yang berbeda-
beda. Perubahan tersebut akan memberikan pertumbuhan optimal pada benih ikan
lele, apabila media pemeliharaan dalam kisaran optimal. Mengingat bahwa
kurangnya kajian mengenai faktor-faktor pertumbuhan benih ikan lele dumbo,
maka dilakukanlah penelitian mengenai faktor-faktor pertumbuhan benih ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus). Berdasarkan hal tersebut, diharapkan mampu
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele dumbo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
D. Manfaat Penelitian
Dapat membantu para petani budidaya ikan lele dumbo baik dalam
pembenihan maupun pembesaran ikan lele dumbo. Teknik-teknik yang dilakukan
dijadikan refrensi bagi teknelogi masa yang akan datang.
3
A. Tinjauan Pustaka
1. Biologi Ikan Lele (Clarias gariepinus)
a. Taksonomi dan Fisiologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan air tawar yang
umumnya dikonsumsi masyarakat Indonesia khususnya di Jawa. Ikan lele dumbo
memiliki tubuh licin, kepala memanjang mencapai seperempat dari panjang
tubuhnya, berwarna hitam dan warna kulit tedapat bercak putih seperti jamur
(Nasrudin 2010). Ikan lele dikenal sebagai ikan berkumis atau Catfish. Memiliki
mulut lebar dan terdapat kumis sebanyak empat pasang, fungsi kumis pada lele
adalah sebagai alat peraba ketika berenang dan sebagai sensor ketika mencari
makan. Ikan lele memiliki patil pada bagian sirip dada berguna sebagai pelindung
dan alat bantu untuk bergerak (Khairmun dan Amri 2008).
Menurut Hendriana (2010), ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family : Chlariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias gariepinus
b. Habitat dan Tingkah Laku Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Ikan lele dapat hidup pada air yang tercemar bahan alami seperti air selokan
dan got. Tingkah laku ikan lele sangkuriang bersigat nokturnal, yaitu aktif
bergerak mencari makanan pada malam hari. Waktu siang hari, ikan berdiam diri
dan berlindung di tempat gelap. Ikan lele dapat bersifat kanibalisme apabila
kekurangan pakan (Marnani et al. 2011).
Kualitas air yang mendukung kehidupan lele dumbo diantaranya mempunyai
pH 7-8,5 (Ahmadi et al. 2012), Oksigen terlarut 3,5-6 ppm (Ramli, 2015) dan
4
suhu 25-30 0C (Nisrinah 2013). Suhu air mempengaruhi laju pertumbuhan, laju
metabolisme, nafsu makan ikan lele serta kelarutan oksigen dalam air.
bentuk detinitif sehingga belum memiliki organ tubuh lengkap, sehingga organ
belum berfungsi secara maksimal (Effendi 2004).
Fase postlarva merupakan fase dimana kuning telur sudah habis, dan organ-
organ tubuhnya telah terbentuk sampai larva memiliki bentuk menyerupai ikan
dewasa. Sirip dorsal mulai dapat dibedakan, sirip ekor terbentuk mendekati
bentuk sempurna. Larva juga sudah mulai berenang secara aktif. Sumber energi
kebutuhan pakan diperoleh dari pakan alami dan pemberian pakan buatan.
Mengingat bahwa benih lele adalah ikan omnivora yang cenderung karnivora,
maka frekuensi pemberian pakan buatan maupun alami sesering mungkin untuk
menunjang pertumbuhan (Madinawati 2011). Pakan untuk benih ikan lele harus
disesuaikan dengan bukaan mulut dan umur ikan, dimana semakin kecil bukaan
mulut ikan maka semakin kecil ukuran pakan yang diberikan terhadap benih ikan
lele (Khariman 2008).
Fase juvenil (umur 15-21 hari) merupakan fase dimana bentuk tubuh lele
telah mendekati bentuk tubuh ikan dewasa meskipun terlihat berukuran masih
kecil, akan tetapi seluruh jari-jari sirip, sisik telah lengkap terbentuk dan tulang
sudah mulai mengeras (Amarullah 2008). Bentuk tubuh lele yang sudah sempurna
seperti ikan lele dewasa, maka akan dipindahkan pada proses pendederan untuk
kegiatan pembesaran. Pendederan merupakan.
3. Pakan
a. Pakan Buatan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Pakan berfungsi sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan ikan,
sehingga diperlukan pemberian pakan yang berkualitas dan efisien (Amalia et al,
2013). Kebutuhan pakan pada ikan lele dumbo dapat dipenuhi dengan
menggunakan pakan buatan. Standar Nasional Indonesia (2006), menyampaikan
bahwa pakan buatan merupakan campuran beberapa bahan baku hewani dan
bahan tambahan (vitamin, mineral, garam dapur, bahan perekat dan antioksidan),
sehingga mempunyai nilai gizi tertentu yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan benih ikan lele dumbo. Benih ikan lele dumbo apabila tidak
mengkonsumsi pakan, maka tidak terjadi pertumbuhan benih lele tersebut,
melainkan benih lele dumbo akan mengalami kematian.
b. Kebutuhan Nutrisi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
6
4. Kualitas Air
a. Suhu Air
Perubahan suhu air berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan biologi air.
Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu (batas atas dan batas bawah)
yang disukai untuk pertumbuhan masing-masing kultivan (Effendi, 2003).
Menurut Nisrinah (2013), Nilai kelayakan suhu untuk pertumbuhan benih lele
dumbo yaitu 250-300C. Suhu air sangat mempengaruhi aktifitas dan nafsu makan
benih lele dumbo. Semakin tinggi suhu air, maka laju metabolisme benih lele
dumbo akan bertambah. Laju metabolisme benih ikan lele dumbo yang bertambah
mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi pakan karena nafsu makan benih lele
dumbo (Silalahi, 2009).
b. pH Air (Derajat Keasaman)
7
B. Hipotesis
H0 : Ada Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus).
H1 : Tidak ada Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan benih ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus).
8
Oksigen terlarut merupakan parameter suhu mutu air yang paling penting bagi
kehidupan organisme didalamnya, dalam hal ini adalah benih ikan lele. Oksigen
berperan penting dalam air menurun dengan meningkatna kepadatan. Kandungan
oksigen tertinggi pada kepadatan 20 ekor/L (6,14-6,77 ppm) dan terendah pada
kepadatan 50 ekor/L (4,71-4,80 ppm). Menurunnya kandungan oksigen dengan
meningkatnya kepadatan disebabkan karena dengan banyaknya jumlah ikan maka
kebutuhan oksigen juga menjadi lebih banyak. Selain itu kepadatan yang tinggi
banyak buangan metabolisme dan feses ikan yang membutuhkan oksigen untuk
menguraikannya, sehingga kandungan oksigen menjadi rendah. Rendahnya
kandungan oksigen ini juga menyebabkan kematian, hal ini juga dapat
menyebabkan kelangsungan hidup yang rendah pada kepadatan 50 ekor/L.
Pada pembenihan ikan lele, para petani budidaya menggunakan sistem
resirkulasi sebetulnya masih dapat mempertahankan kandungan oksigen dalam
batas toleransi ikan. Hal ini dikarenakan selain dari aerasi, oksigen juga masuk
dari sirkulasi air. Sirkulasi air sebanyak 500% dalam satu hari.
Nilai pH pada setiap kepadatan berkisar 6,5 sampai 7,0. Menurut Zonneveld
(1991), pH yang cocok untuk kehidupan ikan berkisar antara 6,5-8,0. Nilai pH
berkisar pada kisaran yang baik untuk kehidupan ikan, hal ini diduga karena
adanya penggunaan arang pada sistem resirkulasi yang dapat berfungsi sebagai
penyangga pH air (pH Buffer).
Kandungan CO2 meningkat dengan meningkatnya kepadatan, yaitu 6,40-
6,42 mg/L pada kepadatan 20 ekor/L sampai 6,93-6,95 ekor/L pada kepadatan 50
ekor/L. meningkatnya kandungan CO2 dengan meningkatnya kepadatan karena
lebih banyaknya ikan yang melakukan respirasi, sehingga buangan respirasi
berupa CO2 meningkat. Nilai CO2 masih dalam kisaran yang baik untuk
kehidupan ikan.
4.2 Pakan
Pada pembenihan ikan lele dumbo pakan alternatif ialah tubipex, cacing dan
pelet yang ditaruh dalam kain kemudian masukkan dalam air yang berisi benih
lele. Untuk memacu pertumbuhan badan, makanan yang perlu diberikan dalam
jumlah yang cukup dan berkualitas (bergizi), makanan yang bergizi harus
mengandung protein, lemak dan karbohidrat (Khairmun AK & T Sihombing,
14
2008). Pakan yang diberikan para petani ikan adalah pakan alami dan pakan
buatan diantaranya adalah tubifex dan pelet sesuai ukuran bukaan mulut benih
ikan lele dumbo. Pakan alami mengandung protein yang tinggi yang sangat
cocok untuk diberikan pada benih dan pakan buatan sebagai pengganti pakan
alami dan kadang sebagai pakan tambahan untuk membantu ikan menambah
kecukupan protein maupun karbohidrat .
13
V.1. Kesimpulan
Pada penelitian yang dilakukan, kualitas air masih berada dalam kisaran yang
baik untuk pertumbuhan benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Peningkatan
kepadatan dari 20 ekor/L sampai 50 ekor/L tidak meningkatkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan benih ikan lele dumbo. Kelangsungan hidup,
pertumbuhan panjang tubuh, dan laju pertumbuhan harian tertinggi diperoleh pada
kepadatan 20 ekor/L. penggunaan resirkulasi dapat mempertahankan kualita air
media pemeliharaan benih ikan lele dumbo tetap baik. Pakan alami seperti cacing
atau tubipex, dan pelet adalah pakan alternatif yang diberikan pada benih ikan.
V.2. Saran
Agar kualitas air pada pembenihan ikan lele tetap terjaga maka sebaiknya
petani ikan lele dumbo selalu menjaga kebersihan wadah budidaya dan untuk
meningkatkan pertumbuhan benih harus memperhatikan pakan alami yang sesuai
bukaan mulut benih. Perlu dilakukan upaya yang lebih baik untuk meningkatkan
kandungan oksigen terlarut di dalam media pemeliharaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Amarullah MH. 2008. Hidro Biologi Larva Ikan dalam Proses Rekruitment.
Jurnal Hidrosfer Indonesia. 3(2): 75-80.
Herawati VE & M Agus. 2014. Analisis Pertumbuhan dan Kelulusan Hidup Larva
Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi Pakan Daphnia sp. Hasil
Kultur Massal Menggunakan Pupuk Organik Difermentasi. Jurnal Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. 26 (1): 1-11.
Ramli. 2015. Menentukan Dosisi Silase Jeroan Ikan Hiau (Rhizoprionodon) dalam
Formula Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus). Samakia: Jurnal
Ilmu Perikanan 6 (2): 1-11.
15
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2000. Produksi Benih Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) Kelas Benih Sebar.