RAUDHOTUL FITRIYAH
PROPOSAL PENELITIAN
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Program
Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
RAUDHOTUL FITRIYAH
11150950000015
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Proposal: Pengaruh Penambahan Tepung Bunga Rosela pada Pakan untuk
Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Lokasi : Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok, Jawa Barat
Nama : Raudhotul Fitriyah
NIM : 11150950000015
Program Studi : Biologi
Fakultas : Sains dan Teknologi
Menyetujui,
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Proposal
Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Tepung Bunga Rosel pada Pakan
untuk Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Koi (Cyprinus carpio) dapat terselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam proses penulisan proposal penelitian. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Lily Soraya Eka Putri, M. Env selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Dr. Dasumiati, M. Si. selaku Ketua Program Studi Biologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Idil Ardi, S. Pi, M.Si selaku Kepala Balai Riset Budidaya Ikan Hias
(BRBIH).
4. Lili Sholichah, M. Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
arahan, ilmu dan bimbingannya.
5. Dr. Priyanti, M. Si. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
membimbing dan memberi banyak ilmu.
6. Orang tua, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat
dalam penulisan proposal penelitian.
7. Teman-teman seperjuangan dari Program Studi Biologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2015.
iv
Penulis juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
selama penulisan proposal penelitian hingga selesai baik secara langsung maupun
tidak langsung. Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun. Semoga
proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBARviii
BAB I. PENDAHULUAN 9
1.3 Hipotesis 11
1.4 Tujuan 12
1.5 Manfaat 12
2.4 Rosela 15
vi
3.3.3 Pemeliharaan Ikan 20
3.3.4 Pengukuran Variabel Penelitian 21
3.4 Analisis Data 23
DAFTAR PUSTAKA 24
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka berpikir 12
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia dan patut
dibanggakan adalah keanekaragaman spesies ikan hias, baik ikan hias air laut
maupun air tawar. Budidaya ikan hias merupakan salah satu bisnis yang sangat
potensial di Indonesia. Ikan hias air tawar merupakan salah satu komoditas
unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat. Salah satu komoditas unggulan
yang hingga saat ini masih diminati adalah ikan koi (Cyprinus carpio).
Ikan koi merupakan salah satu ikan hias air tawar yang memiliki nilai
ekonomis yang tinggi karena memiliki berbagai macam pola warna tubuh yang
indah. Budidaya ikan koi sangat menjanjikan jika ditekuni dengan baik, karena
peluang pasar dari ikan ini terbuka lebar dan sangat diminati oleh konsumen untuk
sistem pemeliharaan, kualitas benih, kualitas air, serangan penyakit, serta nutrisi
(pakan) (Mulyana et al., 2013). Masalah yang sering dihadapi oleh pembudidaya
adalah kematian ikan yang disebabkan oleh penyakit. Penyakit yang sering
menyerang dan menyebabkan kematian ikan koi adalah Koi Herpes Virus (KHV)
(Sholichah, 2018). KHV dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh
ikan. Daya tahan tubuh ikan dapat ditingkatkan dengan nutrisi yang cukup pada
pakan ikan.
Dalam pemberian pakan yang harus diperhatikan yaitu jumlah pakan yang
cukup, waktu pemberian yang tepat, dan kandungan nutrien yang sesuai dengan
9
terutama keseimbangan kandungannya. Usaha yang dapat dilakukan agar
serta daya tahan tubuh (Susanti et al, 2013). Suplemen makanan yang
ditambahkan dapat berupa suplemen dari bahan alami maupun suplemen buatan.
Suplemen buatan yang biasa digunakan dalam formulasi pakan di Balai Riset
Budidaya Ikan Hias adalah premix (vitamin dan mineral). Suplemen alami adalah
al, (2018) menggunakan tepung biji turi hasil fermentasi sebagai suplemen pada
pakan komersil untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila, dengan
hasil pemberian perlakuan tepung biji turi memberikan pengaruh lebih tinggi
terhadap laju pertumbuhan ikan nila dibandingkan tanpa pemberian tepung biji
turi. Penelitian yang dilakukan oleh Dahlifa et al, (2016) juga menggunakan
Tanaman rosela merupakan tanaman hias luar ruangan yang termasuk dalam
jenis tanaman sepatu. Di Indonesia dengan iklim tropis, rosela dapat tumbuh
10
Kandungan vitamin C pada bunga rosela lebih besar dari jeruk, belimbing, dan
pepaya. Seberat 100 gr bunga rosela mengandung vitamin C sebesar 244.4 mg,
dengan berat yang sama, jeruk mengandung vitamin C sebesar 48 mg, belimbing
sebesar 25.8 mg, dan pepaya sebesar 71 mg (Tanjong, 2011). Penelitian yang
ketahanan tubuh ikan gurami yang diuji tantang dengan bakteri Aeromonas
hydrophila, dengan hasil semakin tinggi konsentrasi bunga rosela pada pakan
hydrophila.
tepung rosela pada pakan ikan hias khususnya ikan koi belum banyak dilakukan,
oleh karena itu perlu diketahui pengaruh penambahan tepung rosela pada pakan
1.3 Hipotesis
11
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Penambahan
feed suplement
Bunga rosela
Antioksidan
Pertumbuhan Sintasan
(kelangsungan hidup)
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan koi termasuk dalam golongan ikan carp (karper). Pemuliaan yang
penilaian ikan koi. Adapun klasifikasi ilmiah koi yaitu, Famili: Cyprinidae;
Tubuh ikan koi memiliki kerangka yang terdiri dari tengkorak, tulang
tubuh, dan tulang ekor. Badan ikan koi ditutupi oleh dua lapisan kulit, yaitu kulit
luar (epidermis) dan kulit dalam (dermis) (Papilon dan Efendi, 2017). Epidermis
berfungsi untuk melindungi kulit dari lingkungan luar, seperti dari kotoran, hama
dan penyakit. Sedangkan dermis memiliki kandungan pigmen atau warna seperti
Pada bagian kepala ikan koi mirip dengan ikan mas koki, tetapi dilengkapi
dengan satu pasang sungut. Sungut berfungsi sebagai pengindera. Mata berwarna
merah, hitam, dan sedikit keputihan. Mulut ikan koi tidak terlalu lebar, dengan
rahang yang tidak memiliki gigi. Gigi yang digunakan untuk menghancurkan
13
dan tidak berhubungan dengan alat pernapasan. Alat pernapasan pada ikan koi
tumbuhan air, dan hewan-hewan kecil yang berada di dasar perairan seperti
cacing, siput, dan lain-lain (Susanto, 2001; Saputri, 2018). Ikan koi yang
Pakan alami adalah organisme hidup baik tumbuhan maupun hewan yang
dapat dikonsumsi oleh ikan. Sedangkan pakan buatan merupakan pakan yang
dibuat oleh manusia untuk ikan yang berasal dari berbagai bahan baku yang
mempunyai kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan ikan, dan dalam
pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan. Amir dan Khairuman
(2002) menyebutkan bahwa pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi oleh jenis dan
Pertumbuhan ikan koi biasanya diukur dari panjang dan beratnya. Panjang
ikan koi dewasa dapat mencapai 70-100 cm apabila seluruh kebutuhan nutrisi dan
lingkungannya sesuai. Pertumbuhan ikan koi berlangsung cepat pada masa awal
dan setelah ikan koi mencapai 6 bulan, tingkat pertumbuhannya akan menurun.
Pertambahan berat ikan koi dewasa yang maksimal dapat mencapai 3-4 tahun.
Pertumbuhan badan ikan koi tergantung kepada suhu air, pakan, dan jenis
kelamin. Hanya dalam 1 tahun, ikan koi dapat tubuh dengan cepat (Papilon dan
Efendi, 2017).
14
Sintasan merupakan istilah ilmiah yang menunjukkan tingkat kelangsungan
hidup (survival rate) dari suatu populasi dalam jangka waktu tertentu. Sintasan
adalah jumlah ikan yang hidup dibandingkan dengan jumlah ikan pada saat awal
tebar. Sintasan digunakan untuk mengetahui berapa besar persentase ikan yang
2.4 Rosela
tingginya dapat mencapai 0.5-3 meter. Tanaman rosela memiliki bunga yang
tumbuh di ketiak daun dan merupakan bunga tunggal. Bunga tanaman rosela
memiliki 8-11 helai kelopak, dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan, dan
tersebut merupakan bunga dari tanaman rosela. Bagian kelopak bunga ini yang
sering dimanfaatkan (Maryani dan Kristiana, 2005). Zat aktif yang paling
(2008) kelopak rosela mengandung antosianin sebesar 4.22 mg/mL, dan kadar
flavonoid sebesar 0.25%. Kandungan vitamin C pada bunga rosela berkisar 244.4
penelitian yang menggunakan tepung dan ekstrak rosela yaitu oleh Susanti et al
(2013), dimana tanaman rosela telah digunakan sebagai suplemen makanan yang
yang ditunjukan adalah kandungan antioksidan yang terdapat dalam bunga rosela
15
berperan penting dalam proses pembakaran lemak dalam tubuh, dan sebagai
sumber energi, sehingga pada penelitiannya berat badan ayam broiler menurun
ekstrak rosela terhadap warna dan kualitas pada terasi udang rebon (Acetus sp.).
deposisi lemak broiler yang diberi pakan tambahan tepung kelopak bunga rosela.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa
Barat.
Alat yang digunakan adalah 16 akuarium dengan ukuran panjang 40 cm, lebar
40 cm, dan tinggi 35 cm, dengan volume air ± 12 L, aerator, selang, kertas
Bahan yang digunakan adalah 240 benih ikan koi (C. carpio) strain kohaku
dari BRBIH, pakan ikan, air tandon, dan tepung rosella komersil.
(RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu 0 mg TBR atau kontrol (K), 500
mg TBR (B1), 1000 mg TBR (B2), dan 1500 mg TBR (B3), masing-masing
b : 1,2,3,4
Keterangan :
µ: Rataan umum
17
ɛab: Galat dari penambahan TBR pada perlakuan ke-a ulangan ke-b
Keterangan:
18
B34 = 1500 mg TBR ulangan ke-4
Pakan yang diberikan yaitu berupa pakan buatan (pelet). Pelet ikan
dengan perlakuan. Bahan baku untuk membut pakan ikan adalah tepung ikan
sebanyak 38%, tepung kedelai 26%, tepung terigu 9%, tepung tapioka 9%, tepung
polar 9%, minyak ikan dan minyak sayur masing-masing sebanyak 1,5%, dan
bahan tersebut dicampurkan di dalam satu wadah, dan diaduk hingga merata.
Masing-masing wadah diberikan tepung rosela sebanyak 500 mg, 1000 mg, dan
1500 mg, dan tanpa penambahan tepung rosela (kontrol), lalu dicampurkan hingga
merata. Campuran tersebut kemudian ditambahkan air sebanyak ± 600 ml, dan
penggiling. Hasil gilingan ditempatkan pada nampan dan diberi label sesuai
dalam oven dengan suhu 45C selama 24 jam. Adonan hasil giling yang kering
berukuran 170 µm, kemudian disimpan di dalam plastik, diikat rapat, dan
proksimat yang diuji antara lain kadar protein, kadar air, kadar lemak, kadar abu,
19
dan kadar serat kasar. Prosedur analisis proksimat dilakukan sesuai dengan SOP
analisa proksimat yang berlaku di Laboratorium Balai Riset Budidaya Ikan Hias
(BRBIH).
Akuarium diisi air kembali dengan ketinggian ±20 cm dan besar aerasi diatur
sama pada setiap akuarium. Selanjutnya akuarium diberikan label sesuai dengan
perlakuan dan pengulangan yang telah diacak. Penelitian ini menggunakan 240
ekor benih ikan koi (C. carpio) strain kohaku yang diperoleh dari BRBIH dengan
panjang tubuh berkisar antara 3–4.5 cm, bobot tubuh berkisar antara 1.10–2.90 g,
dan berumur 1.5 bulan. Ikan koi lalu ditebar sebanyak 15 ekor per akuarium.
Ikan diadaptasikan terlebih dahulu selama dua minggu, dan diberi pakan
kontrol secara restricted food atau pemberian pakan yang dibatasi dngan
5% dari massa total ikan per akuarium. Ikan dipuasakan selama 24 jam setelah
masa adaptasi selesai. Ikan ditimbang dan diukur panjang standar, dan panjang
selama 3 bulan dengan pemberian pakan secara restricted food 5% untuk tiga kali
20
setiap satu minggu sekali. Kualitas air diukur dua kali, yaitu pada permulaan dan
akhir penelitian. Parameter yang diukur yaitu suhu, pH, DO (Disolved oxygen),
Ikan yang akan diukur panjang maupun bobotnya harus dibius terlebih
dahulu. Pembiusan ikan menggunakan phenoxy ethanol dengan dosis 300 ppm.
minggu sekali setelah mulai perlakuan selama tiga bulan pemeliharaan dengan
Keterangan:
moncong mulut sampai ujung gurat sisi. Panjang total (total length) diukur
21
menggunakan millimeter blok mulai dari bagian terdepan moncong mulut sampai
Lm= Lt – Lo
Keterangan:
Pertumbuhan berat badan ikan dapat dihitung dengan rumus (Efendie, 1997 dalam
Wm= Wt – Wo
Keterangan:
rasio jumlah ikan yang mampu hidup terhadap jumlah ikan awal saat ditebar.
Nt
SR= x 100 %
No
Keterangan:
22
No= Jumlah ikan awal (ekor)
data dianalisis secara statistik menggunakan metode One Way ANOVA pada
tingkat kepercayaan 95% dengan program SPSS 24.0. Apabila didapatkan hasil
uji perlakuan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada α=0.05.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Veroka S, Limin S,. 2011. Pemanfaatan Tepung Biji Koro Benguk (Mucuna
pruriens) sebagai Substitusi Tepung Kedelai pada Pakan Benih Ikan Patin
Siam (Pangasius hyphothalamus). Berkala Perikanan Terubuk. 39(2).
Wandono, Y T., Bieng B., Hardi P. 2013. Persentase Organ Dalam dan Deposisi
Lemak Broiler Yang Diberi Pakan Tambahan Tepung Kelopak Bunga
Rosella (Hibiscus sabdarifa L.). Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 8(1).
25