Oleh:
IVI SAPUTRI
Oleh:
IVI SAPUTRI
NRP. 55194212686
Karya Ilmiah Praktik Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Perikanan
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan, tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar Politeknik Ahli Usaha Perikanan.
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah Praktik Akhir ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Amyda
Suryati Panjaitan, A.Pi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Arik
Hari Wibowo M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
motivasi, semangat dan bimbingan dalam penyusunan Karya Ilmiah Praktik Akhir
ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang
Terhormat:
1. Dr. Muhammad Hery Riyadi Alauddin., S.Pi., M.Si., selaku Direktur Politeknik
Ahli Usaha Perikanan.
2. Dr. Heri Triyono, A.Pi., M. Kom., selaku Wakil Direktur I Politeknik Ahli Usaha
Perikanan.
3. Yenni Nuraini, S.Pi., M.Sc., selaku Plt Wakil Direktur II Politeknik Ahli Usaha
Perikanan.
4. Dr. Ita Junita Puspadewi, A.Pi., M.Pd., selaku Wakil Direktur III Politeknik Ahli
Usaha Perikanan.
5. Dr. Eng. Sinar Pagi Sektiana, S.St.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Teknologi Akuakultur.
6. Haryadi, S.P., M.M., selaku pemilik UPR Mina Rizki dan Pembimbing Lapangan.
7. Kedua orang tua dan kakak-kakakku tersayang yang telah memberi bantuan
masukan dan motivasi.
8. Rekan-rekan Program Studi Teknologi Akuakultur, di Politeknik AUP yaitu
Angkatan 55.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Karya Ilmiah Praktik Akhir
(KIPA).
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vii
1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
2. METODE PRAKTIK ........................................................................................... 3
2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 3
2.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 3
2.4 Metode Pengambilan Data ............................................................................ 4
2.5 Metode Pengolahan Data .............................................................................. 7
2.6 Metode Analisis Data ..................................................................................... 9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 11
3.1 Pertumbuhan ............................................................................................... 11
3.2 Biomassa ..................................................................................................... 15
3.3 Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) .......................................... 15
3.4 Sintasan (Survival Rate/SR) ........................................................................ 16
3.5 Kualitas Air ................................................................................................... 18
4. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 21
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 21
4.2 Saran............................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................................ 27
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. 64
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan
yang cepat, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai variabel yaitu lingkungan,
tahan penyakit, serta memiliki kemampuan untuk berkembang biak di bawah
berbagai kondisi pembudidayaan tertentu (Lembang et al., 2021). Menurut
Rusdani et al., (2016), ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas
perikanan yang banyak digemari dari berbagai kalangan masyarakat. Selanjutnya
menurut Salatang et al., (2015), hal tersebut yang mendorong peningkatan
produksi ikan nila, agar permintaan pasar dapats terpenuhi. Ikan nila tergolong
ikan pemakan segala (omnivora) sehingga dapat mengonsumsi pakan berupa
hewan atau tumbuhan, sehingga ikan ini sangat mudah dibudidayakan.
Kegiatan pemliharaan ikan nila terdapat faktor utama yang harus
diperhatikan yaitu pakan, terutama untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup
ikan nila. Pakan sangat besar pengaruhnya bagi organisme khususnya pada fase
benih, karena membutuhkan nutrisi lebih untuk hidup. Pemberian pakan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang baik, karena pakan merupakan
sumber energi bagi organisme untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang (Tahir
et al., 2023).
Penggunaan pakan dalam pemeliharaan ikan nila sangat menentukan hasil
panen. Sehingga kebutuhan pakan sangat menunjang keberhasilan kegiatan
budidaya, di mana pakan dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya
produksi yang harus dikeluarkan (Rachmawati et al., 2019). Selain itu pakan juga
harus memiliki kandungan gizi yang seimbang, yang dapat mengoptimalkan
pertumbuhanya, sehingga pakan yang diberikan dapat dicerna secara efisien.
Penggunaan probiotik telah lama dilakukan dan dirasakan manfaatnya oleh para
petani ikan dalam pemanfaatan pakan yang lebih efisien. Menurut Narayana et al.,
(2019), probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup termasuk ikan nila, mikoorganisme yang terkandung dalam
probiotik mampu membantu proses pencernaan makanan pada ikan, sehingga
pakan akan dicerna dan diserap dengan baik.
Penggunaan probiotik adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan
pemeliharaan ikan nila. Secara umum probiotik dapat merangsang nafsu makan
ikan. Penambahan probiotik pada pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan
tujuan menekan biaya pakan yang dapat menunjang efisiensi pakan dengan pola
pemberian pakan yang tidak berlebihan (Fahrizal & Nasir, 2017). Karena probiotik
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pakan, menjaga kualitas air dalam kolam
atau tambak, mencegah mengatasi serangan penyakit pada ikan, dan
meningkatkan produktivitas ikan sehingga cepat panen (Salatang et al., 2015).
Menurut Mardiana et al, (2016), probiotik juga dapat meningkatkan daya cerna
kandungan gizi pada pakan ysang dikonsumsi ikan nila serta meningkatkan laju
pertumbuhan ikan tersebut.
2
2. METODE PRAKTIK
2.1 Waktu dan Tempat
Praktik akhir ini dilaksanakan selama 42 hari dimulai dari tanggal 17 maret-
28 april 2023. Pelaksanaan praktik akhir ini bertempat di UPR Mina Rizki Tulang
Bawang Barat, Lampung. Gambar peta lokasi praktik dapat dilihat pada Lampiran
1.
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Peralatan; milimeter blok, blower, batu aerator, pH meter, DO meter,
termometer, timbangan digital, timbangan duduk, scoop net, dan ember.
b. Wadah dan Media; akuarium dengan ukuran 70x50x50 cm 3 berjumlah 12 unit,
masing-masing akuarium diisi air setinggi 30 cm.
c. Bahan uji; ikan nila (Oreochromis niloticus) berjumlah 360 ekor, pakan
komersial dan probiotik.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan membuat rancangan
penelitian dan ditetapkan teknik pengambilan data yang dilakukan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan.
2.3.1 Hipotesis
Hipotesis digunakan untuk menduga apakah ada pengaruh dalam
penambahan probiotik pada pakan ikan nila dengan dosis yang berbeda pada
pertumbuhan benih ikan nila yaitu:
H0 >0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
H1 <0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
2.3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Masing-masing perlakuan terdiri dari 30 ekor dalam setiap
akuarium dengan ikan nila berukuran 5-6 cm yaitu dengan perlakuan penambahan
probiotik pada pakan dengan dosis yang berbeda. Tiap perlakuan dilakukan
dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan:
Perlakuan A : Tanpa probiotik (kontrol).
Perlakuan B : Penambahan Probiotik 5 g/kg pakan.
Perlakuan C : Penambahan Probiotik 10 g/kg pakan.
Perlakuan D : Penambahan Probiotik 15 g/kg pakan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian (Lutfi et al., 2021), yang
menggunakan probiotik serupa sebagai bahan uji pada penelitian yang dilakukan.
Plot penelitian ditentukan menggunakan metode pemilihan secara acak dengan
software excel, penentuan plot bersifat objektif. Plot penelitian ditempatkan secara
acak, dapat dilihat pada Gambar 1.
4
A1 B1 A2 D3 D1 D2
B3 B2 C2 A3 C3 C1
A B
A B
3. Pengelolaan Pakan
Pengelolaan pakan pada penelitian ini berdasarkan pada rancangan
penelitian yang telah dibuat yaitu dengan tiga dosis yang berbeda dan satu kontrol.
Dosis probiotik yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 g/kg pakan, 10 g/kg
pakan, 15 g/kg pakan dan kontrol tanpa penambahan probiotik. Pakan dicampur
dengan probiotik secara merata, 24 jam sebelum diberikan pada ikan. Proses
pencampuran probiotik dapat dilihat pada Gambar 4.
A B C
A B
A B C
A B
A B
5. Monitoring Pertumbuhan
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling setiap 7 hari
sekali. Ikan ditangkap sebanyak 6 ekor per akuarium menggunakan seser secara
hati-hati agar ikan tidak stres, lalu ditimbang dan diukur dan dicatat pada formulir
yang telah disiapkan. Proses sampling dapat dilihat pada Gambar 9.
A B
C D
2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana sebaran sebuah data. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk.
Analisis data:
a. Sebaran data tidak normal apabila sig. < 0,05
b. Sebaran data normal apabila sig. > 0,05
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variasi beberapa data
dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan
Homogeneity of Variance Test. Analisis data:
a. Data yang didapat tidak homogen apabila sig. < 0,05
b. Data yang didapat homogen apabila sig. > 0,05
4. Uji Analisis Ragam
Analisis ragam dilakukan dengan uji analysis of variance (ANOVA) pada
selang kepercayaan 95%. Bila hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan
yang nyata (sig. < 0,05), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis data:
H0 >0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
H1 <0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
11
pakan akan mempengaruhi konsumsi pakan, jika tingkat energi protein melebihi
kebutuhan, maka akan menurunkan konsumsi sehingga pengambilan nutrien
lainya termasuk protein akan menurun. Sehingga diperlukan keseimbangan yang
tepat antara energi dan protein agar dicapai keefesienan dan keefektifan
pemanfaatn pakan. Menurut Mansyur & Tangko, (2008) dalam Umasugi et al.,
(2018), penambahan probiotik pada pakan dapat meningkatkan nilai protein dan
kadar air, sedangkan untuk lemak, abu, dan serat kasar menurun. Kebutuhan
protein ikan dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan dan kandungan energinya.
Energi protein yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi
pemberian pakan yang terbaik.
B. Average Daily Growth (ADG)
Hasil nilai pertumbuhan berat rata-rata ikan per hari (Average Daily
Growth/ADG) benih ikan nila setelah 42 hari masa pemeliharaan menunjukkan
adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda
pada pakan dapat dilihat pada Gambar 11.
tidak berbeda nyata sig=0,595 (sig >0,05), terhadap berat rata-rata benih ikan nila,
sehingga tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada berat rata-rata
ikan (Average Body Weight/ABW), dapat dilihat pada Lampiran 20.
Dari berbagai hasil data di atas mulai dari, laju pertumbuhan spesifik
(Spesific Growth Rate/SGR), pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan berat
rata-rata ikan per hari (Average Daily Growth/ADG), dan berat rata-rata benih ikan
nila (Average Body Weight/ABW), dapat dilihat bahwa hasil uji ANOVA pada
penambahan probiotik dengan dosis berbeda tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan berat dan panjang ikan nila. Hal ini menunjukkan bahwa
pakan dengan penambahan dosis probiotik dapat memberikan pertumbuhan yang
baik bagi benih ikan nila walaupun antara perlakuan tidak ada perbedaan yang
signifikan.
Pakan merupakan sebutan makanan yang dimanfaatkan atau dimakan
hewan, termasuk ikan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan tubuhnya
(Armawansah, 2021). Menurut Tampubolon (2022), laju pertumbuhan pada ikan
disebabkan karena adanya pemberian pakan secara teratur, dan pakan ditentukan
oleh kandungan nutrisinya. Salah satu kebutuhan nutrisi yang penting untuk ikan
adalah protein. Hal ini karena protein merupakan zat pakan yang sangat diperlukan
bagi pertumbuhan. Pemanfaatan protein bagi pertumbuhan ikan dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein pakan,
kandungan energi pakan, suhu air dan frekuensi pemberian pakan. Selain itu
jumlah penambahan probiotik dalam pakan yang masuk kedalam saluran
pencernaan ikan dan hidup di dalamnya meningkat sejalan dengan dosis probiotik
yang diberikan. Selanjutnya bakteri tersebut di dalam saluran percernaan ikan
mensekresikan enzim enzim pencernaan seperti protease dan amilase.
Probiotik yang digunakan yaitu probiotik yang mengandung bakteri Bacillus
sp. Bakteri yang diyakini mampu untuk meningkatkan daya cerna pada ikan yaitu
Bacillus sp., yang mempunyai daya kemampuan mensekresikan enzim protease,
asimilase dan lipase. Enzim-enzim tersebut dapat meningkatkan daya cerna,
sehingga energi yang ada dapat digunakan untuk pertumbuhan (Nur, 2021).
Sedangkan menurut Astriani et al., (2019) bahwa, probiotik dalam akuakultur
berperan dalam meningkatkan laju pertumbuhan, meningkatkan sistem imun
dengan perubahan komunitas bakteri. Aktivitas bakteri dalam pencernaan akan
berubah dengan cepat apabila ada mikroba yang masuk melalui pakan atau air
yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan bakteri yang sudah ada
dalam usus (saluran pencernaan) dengan bakteri yang masuk. Adanya
keseimbangan antara bakteri saluran pencernaan ikan menyebabkan bakteri
bersifat antagonis terhadap bakteri pathogen sehingga saluran pencernaan ikan
lebih baik dalam pencernaan dan menyerap nutrisi pakan. Keberadaan bakteri-
bakteri pathogen di dalam saluran pencernaan akan berkurang karena adanya
bakteri probiotik yang masuk. Bakteri baik tersebut akan digunakan ikan untuk
tumbuh. Mikroba dari probiotik adalah probiotik yang aman dan memberikan
manfaat yang menguntungkan pada saluran pencernaan.
15
3.2 Biomassa
Hasil nilai biomassa benih ikan nila setelah 42 hari masa pemeliharaan
menunjukkan adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik dengan dosis
yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada Gambar 14.
Tabel 3. Kisaran DO
Kisaran DO (mg.l-1)
Perlakuan
Pagi Sore
A 3,11-3,47 3,08-3,5
B 3,09-3,38 3,09-3,56
C 3,11-3,68 3,19-3,53
D 3,11-3,34 3,16-3,57
Hal ini menunjukkan bahwa DO pada masa pemeliharaan cukup baik jika
dilihat dari nilai DO yang baik untuk budidaya nila yaitu minimal 3 mg.l-1 sesuai
pada SNI 7550, 2009 dalam Pramleonita et al., (2018). Hasil pengukuran DO yang
mengalami perubahan yang terjadi selama penelitian disebabkan beberapa faktor
yaitu jika terjadi kekeruhan yang disebabkan oleh sisa sisa makanan, kotoran ikan
dan ketika listrik padam yang menyebabkan aerasi mati. Variasi perubahan DO
yang terjadi dalam hal penelitian ini sangat kecil sehingga tidak mengganggu
kehidupan ikan. Menurut (Effendi, 2004), pengaruh kadar DO bagi kelangsungan
hidup ikan berada pada kisaran 0.3-1.0 mg.l-1, maka akan mengakibatkan
kematian ikan jika berlangsung terus-menerus.
21
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. (2021). Penggunaan probiotik pada wadah pemeliharaan benih ikan nila
(Oreochromis niloticus) sebagai pengendali kualitas air. Arwana: Jurnal Ilmiah
Program Studi Perairan, 3(2), 141–149.
https://doi.org/10.51179/jipsbp.v3i2.668
Armawansah Edi. (2021). Pengaruh Pemberian Telur Semut Rangrang Terhadap
Laju Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Fase
Pendederan.
Arzad, M., & Fahrizal, A. (2019). Pengaruh Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Sistem Akuaponik (Vol. 11).
Baedlowi B, & Aminin A. (2021). Pengaruh Pemberian Probiotik Yang Dicampur
Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan
Nila (Oreochromis aureus x niloticus). Jurnal Perikanan Pantura, 4.
Effendi I, & Mulyadi. (2004). Budidaya Perikanan.
Fahrizal, A., & Nasir, M. (2017). Pengaruh Penambahan Probiotik Dengan Dosis
Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Rasio Konversi Pakan
(FCR) Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Fran Syachradjad, & Akbar Junius. (2013). Pengaruh Perbedaan Tingkat Protein
Dan Rasio Protein Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Sepat (Trichogaster
pectoralis). Fish Scientiae, 3, 53–63.
Lasena Alfinta, Nasriani, & Irdja Ad Mahmudy. (2017). Pengaruh Dosis Pakan yang
Dicampur Probiotik Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih
Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Lila Gardenia, Isti Koesharyani, & Yani Aryati. (2011). Kasus Infeksi Alami:
Diagnosa Streptococcus agalactiae dari Jaringan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Menggunakan Polymerase Chain Reaction. Perikanan, 8.
Astriani L. A. G, N., Wayan Arthana, I., & Raka Angga Kartika, G. (2019). Potensi
Probiotik Skala Rumah Tangga untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus). In Current Trends in Aquatic Science II: Vol. II
(Issue 2).
Lutfi, D. M., Putra, I., & Perikanan dan Kelautan, F. (2021). Pengaruh Pemberian
Pakan Yang Diberi Aquaenzym Dengan Frekuensi Yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis
sp.)Dengan Sistem Bioflok.
Mansyur, A., & Tangko, A. M. (2008). Probiotik: Pemanfaatannya Untuk Pakan
Ikan Berkualitas Rendah. Media Akuakultur, 3(2), 145.
https://doi.org/10.15578/ma.3.2.2008.145-149
Mulqan, M., Afdhal El Rahimi, S., Dewiyanti, I., (2017). Pertumbuhan dan
24
LAMPIRAN
Kadar Kadar
Kadar Kadar Kadar
Kode Protein Lemak
Sampel Air (%) Abu (%) Karbohidrat (%)
(%) (%)
Kontrol 6.57 12.54 40.98 4.96 34.95
Pelet B 6.80 12.08 35.50 4.73 40.89
Pelet C 6.64 12.59 36.22 6.23 38.33
Pelet D 6.69 12.17 34.65 7.13 39.36
Pengu
ji
(Anugrah
Bertiantono)
39
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Spesific Growth Rate 0 g/kg Pakan .212 3 . .990 3 .811
5 g/kg Pakan .211 3 . .991 3 .817
10 g/kg Pakan .302 3 . .910 3 .419
15 g/kg Pakan .325 3 . .876 3 .312
ANOVA
Spesific Growth Rate
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .746 3 .249 1.780 .229
Within Groups 1.118 8 .140
Total 1.864 11
45
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ADG 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
5 g/kg Pakan .328 3 . .871 3 .298
10 g/kg Pakan .356 3 . .818 3 .157
15 g/kg Pakan .314 3 . .893 3 .363
ANOVA
ADG
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pertumbuhan 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
Panjang Mutlak 5 g/kg Pakan .175 3 . 1.000 3 1.000
10 g/kg Pakan .232 3 . .980 3 .726
15 g/kg Pakan .219 3 . .987 3 .780
ANOVA
Pertumbuhan Panjang Mutlak
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .897 3 .299 1.533 .279
Within Groups 1.560 8 .195
Total 2.457 11
47
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABW 0 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253
5 g/kg Pakan .324 3 . .878 3 .317
10 g/kg Pakan .300 3 . .913 3 .427
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253
ANOVA
ABW
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 14.443 3 4.814 .668 .595
Within Groups 57.627 8 7.203
Total 72.069 11
48
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Biomassa 0 g/kg Pakan .299 3 . .915 3 .434
5 g/kg Pakan .194 3 . .997 3 .888
10 g/kg Pakan .315 3 . .891 3 .357
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253
ANOVA
Biomassa
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 17635.803 3 5878.601 1.736 .237
Within Groups 27088.767 8 3386.096
Total 44724.569 11
49
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
FCR 0 g/kg Pakan .175 3 . 1.000 3 1.000
5 g/kg Pakan .276 3 . .942 3 .537
10 g/kg Pakan .304 3 . .907 3 .407
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253
ANOVA
FCR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .015 3 .005 .477 .707
Within Groups .087 8 .011
Total .102 11
50
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SR 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
5 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
10 g/kg Pakan .187 3 . .998 3 .915
15 g/kg Pakan . 3 . . 3 .
a. Lilliefors Significance Correction
ANOVA
SR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.333 3 6.444 .365 .780
Within Groups 141.333 8 17.667
Total 160.667 11
51
RIWAYAT HIDUP