Anda di halaman 1dari 82

PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA

TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)


DI UPR MINA RIZKI TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG

KARYA ILMIAH PRAKTIK AKHIR

Oleh:
IVI SAPUTRI

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


2023
PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA
TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
DI UPR MINA RIZKI TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG

Oleh:
IVI SAPUTRI
NRP. 55194212686

Karya Ilmiah Praktik Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Perikanan

PROGRAM SARJANA TERAPAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
JAKARTA
2023
© Hak Cipta Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Tahun 2023

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan, tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar Politeknik Ahli Usaha Perikanan.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis


dalam bentuk apa pun tanpa izin Politeknik Ahli Usaha Perikanan
RINGKASAN

Ivi Saputri, NRP 55194212686. Penggunaan Probiotik Pada Pakan Dengan


Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis
Niloticus) di UPR Mina Rizki Tulang Bawang Barat, Lampung. Dibimbing oleh
Amyda Suryati Panjaitan Dosen Pembimbing I dan Arik Hari Wibowo Dosen
Pembimbing II.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan
yang cepat, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai variabel yaitu lingkungan,
tahan penyakit, serta memiliki kemampuan untuk berkembang biak di bawah
berbagai kondisi pembudidayaan tertentu. Kegiatan budidaya ikan nila terdapat
faktor utama yang harus diperhatikan yaitu pakan, terutama untuk pertumbuhan
dan kelangsungan hidup ikan nila.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan probiotik
pada pakan dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan nila
(Oreochromis niloticus) di UPR Mina Rizki Tulang Bawang Barat, Lampung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan
penambahan probiotik 0 g/kg pakan (kontrol), 5 g/kg pakan, 10 g/kg pakan dan 15
g/kg pakan. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan penyajian gambar
atau tabel dan analisis statistik menggunakan ragam analysis of variance
(ANOVA) pada selang kepercayaan 95%.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan 15 g/kg pakan
mendapatkan nilai tertinggi pada laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth
Rate/SGR) yaitu 14,52±0,12%, pertumbuhan panjang mutlak yaitu 4,66±0,25 cm,
pertumbuhan berat rata-rata (Average Body Weight/ABW), yaitu 17,66±0,75
g/ekor, biomassa yaitu 512,33±21,95 g, dan sintasan (Survival Rate/SR) yaitu
97±0,00%. Sedangkan pada pertumbuhan berat rata-rata per hari (Average Daily
Growth/ADG) nilai tertinggi pada perlakuan 10 g/kg pakan yaitu 0,60±0,60
g/ekor/hari. Konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) nilai tertinggi pada
perlakuan 5 g/kg pakan yaitu 0,78±0,77. Hasil pengukuran kualitas air selama
pemeliharaan berada pada kisaran optimal yaitu suhu 25,5-32 °C, pH 7-7,67, dan
DO 3,09-3,68 mg.l-1.

Kata kunci: probiotik, pertumbuhan, benih ikan nila (Oreochromis niloticus)

i
KATA PENGANTAR

Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan


yang cepat, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai variabel yaitu lingkungan,
tahan penyakit, serta memiliki kemampuan untuk berkembang biak di bawah
berbagai kondisi pembudidayaan tertentu. Kegiatan pemeliharaan ikan nila
terdapat faktor utama yang harus diperhatikan yaitu pakan, terutama untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Penggunaan pakan dalam
pemeliharaan ikan nila sangat menentukan hasil panen. Selain itu pakan juga
harus memiliki kandungan gizi yang seimbang, yang dapat mengoptimalkan
pertumbuhanya, sehingga pakan yang diberikan dapat dicerna secara efisien.
Penggunaan probiotik telah lama dilakukan dan dirasakan manfaatnya oleh para
petani ikan dalam pemanfaatan pakan yang lebih efisien. Penggunaan dosis
probiotik dalam pakan dengan dosis rendah kemungkinan diperoleh hasil yang
kurang efisien dan pemberian dengan dosis yang berlebihan juga dikhawatirkan
akan berbahaya dan tidak ekonomis.
Judul Karya Ilmiah Praktik Akhir (KIPA) “Penggunaan Probiotik Pada
Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) di UPR Mina Rizki Tulang Bawang Barat, Lampung”.
Karya Ilmiah Praktik Akhir ini terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu: Bab I Pendahuluan,
Bab II Metode Praktik, Bab III Hasil dan Pembahasan serta Bab IV Kesimpulan
dan Saran.
Penulis sudah berupaya menyusun Karya Ilmiah Praktik Akhir secara
maksimal, namun masih ada beberapa kekurangan, sehingga membutuhkan
saran atau masukan pendapat untuk penyempurnaanya.

Jakarta, 1 Agustus 2023

Penulis

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah Praktik Akhir ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Amyda
Suryati Panjaitan, A.Pi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Arik
Hari Wibowo M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
motivasi, semangat dan bimbingan dalam penyusunan Karya Ilmiah Praktik Akhir
ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang
Terhormat:
1. Dr. Muhammad Hery Riyadi Alauddin., S.Pi., M.Si., selaku Direktur Politeknik
Ahli Usaha Perikanan.
2. Dr. Heri Triyono, A.Pi., M. Kom., selaku Wakil Direktur I Politeknik Ahli Usaha
Perikanan.
3. Yenni Nuraini, S.Pi., M.Sc., selaku Plt Wakil Direktur II Politeknik Ahli Usaha
Perikanan.
4. Dr. Ita Junita Puspadewi, A.Pi., M.Pd., selaku Wakil Direktur III Politeknik Ahli
Usaha Perikanan.
5. Dr. Eng. Sinar Pagi Sektiana, S.St.Pi., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Teknologi Akuakultur.
6. Haryadi, S.P., M.M., selaku pemilik UPR Mina Rizki dan Pembimbing Lapangan.
7. Kedua orang tua dan kakak-kakakku tersayang yang telah memberi bantuan
masukan dan motivasi.
8. Rekan-rekan Program Studi Teknologi Akuakultur, di Politeknik AUP yaitu
Angkatan 55.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Karya Ilmiah Praktik Akhir
(KIPA).

iii
DAFTAR ISI

RINGKASAN ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vii
1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat .......................................................................................................... 2
2. METODE PRAKTIK ........................................................................................... 3
2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 3
2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 3
2.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 3
2.4 Metode Pengambilan Data ............................................................................ 4
2.5 Metode Pengolahan Data .............................................................................. 7
2.6 Metode Analisis Data ..................................................................................... 9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 11
3.1 Pertumbuhan ............................................................................................... 11
3.2 Biomassa ..................................................................................................... 15
3.3 Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) .......................................... 15
3.4 Sintasan (Survival Rate/SR) ........................................................................ 16
3.5 Kualitas Air ................................................................................................... 18
4. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 21
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 21
4.2 Saran............................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................................ 27
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. 64

iv
DAFTAR TABEL

1. Kisaran Suhu ..................................................................................................... 18


2. Kisaran potential of Hydrogen .......................................................................... 19
3. Kisaran Dissolved Oxygen ................................................................................ 20

v
DAFTAR GAMBAR

1. Plot Penelitian ...................................................................................................... 4


2. Pemasangan Batu Aerator .................................................................................. 4
3. Grading Benih Ikan Nila, ..................................................................................... 5
4. Penimbangan Probiotik, Pencampuran Probiotik Pada Pakan, dan Pakan Yang
Telah Tercampur ..................................................................................................... 5
5. Pemberian Pakan ................................................................................................ 5
6. Penyimpanan Pakan, Penataan Pakan Pada Lemari ........................................ 6
7. Pengukuran Kualitas Air ...................................................................................... 6
8. Penyiponan, Kotoran Ikan Yang Terbuang......................................................... 7
9. Peralatan untuk Sampling, Pengambilan Ikan, Penimbangan Ikan dan
Pengukuran Panjang Ikan ....................................................................................... 7
10. Laju Pertumbuhan Spesifik ............................................................................. 11
11. Rata-rata Average Daily Growth ..................................................................... 12
12. Pertumbuhan Panjang Mutlak ......................................................................... 13
13. Rata-rata Average Body Weight ..................................................................... 13
14. Biomassa Akhir Pemeliharaan ........................................................................ 15
15. Feed Conversion Ratio .................................................................................... 16
16. Sintasan Ikan Nila............................................................................................ 17
17. Ikan Nila yang Terserang Penyakit ................................................................. 18

vi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta Lokasi Praktik Akhir .................................................................................. 27


2. Alat dan Bahan yang digunakan ....................................................................... 28
3. Hasil Sampling Ke 1 .......................................................................................... 29
4. Hasil Sampling Ke 2 .......................................................................................... 30
5. Hasil Sampling Ke 4 .......................................................................................... 32
6. Hasil Sampling Ke 5 .......................................................................................... 33
7. Hasil Sampling Ke 6 .......................................................................................... 34
8. Hasil Sampling Ke 7 .......................................................................................... 35
9. Hasil Rata-rata Sampling .................................................................................. 36
10. Lanjutan. Hasil Rata-rata Sampling ................................................................ 37
11. Hasil Uji Proksimat Pakan .............................................................................. 38
12. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan A ........................................................... 39
13. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan B ........................................................... 40
14. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan C ........................................................... 41
15. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan D ........................................................... 42
16. Hasil Sampling Data Akhir .............................................................................. 43
17. Hasil Uji ANOVA Laju Pertumbuhan Spesifik ................................................ 44
18. Hasil Uji ANOVA ADG .................................................................................... 45
19. Hasil Uji ANOVA Pertumbuhan Panjang Mutlak ............................................ 46
20. Hasil Uji ANOVA ABW .................................................................................... 47
21. Hasil Uji ANOVA Biomassa ............................................................................ 48
22. Hasil Uji ANOVA FCR ..................................................................................... 49
23. Hasil Uji ANOVA SR ....................................................................................... 50
24. Hasil Pengukuran Kualitas Air A1 ................................................................... 51
25. Hasil Pengukuran Kualitas Air A2 ................................................................... 52
26. Hasil Pengukuran Kualitas Air A3 ................................................................... 53
27. Hasil Pengukuran Kualitas Air B1 ................................................................... 54
28. Hasil Pengukuran Kualitas Air B2 ................................................................... 55
29. Hasil Pengukuran Kualitas Air B3 ................................................................... 56
30. Hasil Pengukuran Kualitas Air C1 .................................................................. 57
31. Hasil Pengukuran Kualitas Air C2 .................................................................. 58
32. Hasil Pengukuran Kualitas Air C3 .................................................................. 59
33. Hasil Pengukuran Kualitas Air D1 .................................................................. 60
34. Hasil Pengukuran Kualitas Air D2 .................................................................. 61
35. Hasil Pengukuran Kualitas Air D3 .................................................................. 62
36. Dokumentasi Kegiatan .................................................................................... 63

vii
1

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk ikan yang memiliki pertumbuhan
yang cepat, kemampuan beradaptasi terhadap berbagai variabel yaitu lingkungan,
tahan penyakit, serta memiliki kemampuan untuk berkembang biak di bawah
berbagai kondisi pembudidayaan tertentu (Lembang et al., 2021). Menurut
Rusdani et al., (2016), ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan komoditas
perikanan yang banyak digemari dari berbagai kalangan masyarakat. Selanjutnya
menurut Salatang et al., (2015), hal tersebut yang mendorong peningkatan
produksi ikan nila, agar permintaan pasar dapats terpenuhi. Ikan nila tergolong
ikan pemakan segala (omnivora) sehingga dapat mengonsumsi pakan berupa
hewan atau tumbuhan, sehingga ikan ini sangat mudah dibudidayakan.
Kegiatan pemliharaan ikan nila terdapat faktor utama yang harus
diperhatikan yaitu pakan, terutama untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup
ikan nila. Pakan sangat besar pengaruhnya bagi organisme khususnya pada fase
benih, karena membutuhkan nutrisi lebih untuk hidup. Pemberian pakan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang baik, karena pakan merupakan
sumber energi bagi organisme untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang (Tahir
et al., 2023).
Penggunaan pakan dalam pemeliharaan ikan nila sangat menentukan hasil
panen. Sehingga kebutuhan pakan sangat menunjang keberhasilan kegiatan
budidaya, di mana pakan dapat menghabiskan sekitar 60-70% dari total biaya
produksi yang harus dikeluarkan (Rachmawati et al., 2019). Selain itu pakan juga
harus memiliki kandungan gizi yang seimbang, yang dapat mengoptimalkan
pertumbuhanya, sehingga pakan yang diberikan dapat dicerna secara efisien.
Penggunaan probiotik telah lama dilakukan dan dirasakan manfaatnya oleh para
petani ikan dalam pemanfaatan pakan yang lebih efisien. Menurut Narayana et al.,
(2019), probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi
makhluk hidup termasuk ikan nila, mikoorganisme yang terkandung dalam
probiotik mampu membantu proses pencernaan makanan pada ikan, sehingga
pakan akan dicerna dan diserap dengan baik.
Penggunaan probiotik adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan
pemeliharaan ikan nila. Secara umum probiotik dapat merangsang nafsu makan
ikan. Penambahan probiotik pada pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan
tujuan menekan biaya pakan yang dapat menunjang efisiensi pakan dengan pola
pemberian pakan yang tidak berlebihan (Fahrizal & Nasir, 2017). Karena probiotik
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pakan, menjaga kualitas air dalam kolam
atau tambak, mencegah mengatasi serangan penyakit pada ikan, dan
meningkatkan produktivitas ikan sehingga cepat panen (Salatang et al., 2015).
Menurut Mardiana et al, (2016), probiotik juga dapat meningkatkan daya cerna
kandungan gizi pada pakan ysang dikonsumsi ikan nila serta meningkatkan laju
pertumbuhan ikan tersebut.
2

Penggunaan dosis probiotik dalam pakan dengan dosis rendah


kemungkinan diperoleh hasil yang kurang efisien dan pemberian dengan dosis
yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berbahaya dan tidak ekonomis
(Narayana et al., 2019). Oleh karena itu, perlu diambil langkah guna menunjang
efisiensi dalam pemberian pakan yang tidak berlebihan, dengan menggunakan
tambahan probiotik, sehingga dapat mengurangi kebutuhan pakan ikan. Hal
tersebut mendorong penulis memilih judul Praktik Akhir tentang: “Penggunaan
Probiotik Pada Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih
Ikan Nila (Oreochromis niloticus), di UPR Mina Rizki Tulang Bawang Barat,
Lampung”
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penggunaan probiotik pada pakan
dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis
niloticus).
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu laju pertumbuhan spesifik
(Spesific Growth Rate/SGR), pertumbuhan berat rata-rata per hari (Average Daily
Growth/ADG), pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan berat rata-rata
(Average Body Weight/ABW), biomassa, konversi pakan (Feed Conversion
Ratio/FCR) dan sintasan (Survival Rate/SR).
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi ilmiah bagi
pembudidaya tentang penggunaan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
3

2. METODE PRAKTIK
2.1 Waktu dan Tempat
Praktik akhir ini dilaksanakan selama 42 hari dimulai dari tanggal 17 maret-
28 april 2023. Pelaksanaan praktik akhir ini bertempat di UPR Mina Rizki Tulang
Bawang Barat, Lampung. Gambar peta lokasi praktik dapat dilihat pada Lampiran
1.
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Peralatan; milimeter blok, blower, batu aerator, pH meter, DO meter,
termometer, timbangan digital, timbangan duduk, scoop net, dan ember.
b. Wadah dan Media; akuarium dengan ukuran 70x50x50 cm 3 berjumlah 12 unit,
masing-masing akuarium diisi air setinggi 30 cm.
c. Bahan uji; ikan nila (Oreochromis niloticus) berjumlah 360 ekor, pakan
komersial dan probiotik.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan membuat rancangan
penelitian dan ditetapkan teknik pengambilan data yang dilakukan untuk
memperoleh data yang dibutuhkan.
2.3.1 Hipotesis
Hipotesis digunakan untuk menduga apakah ada pengaruh dalam
penambahan probiotik pada pakan ikan nila dengan dosis yang berbeda pada
pertumbuhan benih ikan nila yaitu:
H0 >0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
H1 <0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
2.3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Masing-masing perlakuan terdiri dari 30 ekor dalam setiap
akuarium dengan ikan nila berukuran 5-6 cm yaitu dengan perlakuan penambahan
probiotik pada pakan dengan dosis yang berbeda. Tiap perlakuan dilakukan
dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan:
Perlakuan A : Tanpa probiotik (kontrol).
Perlakuan B : Penambahan Probiotik 5 g/kg pakan.
Perlakuan C : Penambahan Probiotik 10 g/kg pakan.
Perlakuan D : Penambahan Probiotik 15 g/kg pakan.
Penelitian ini mengacu pada penelitian (Lutfi et al., 2021), yang
menggunakan probiotik serupa sebagai bahan uji pada penelitian yang dilakukan.
Plot penelitian ditentukan menggunakan metode pemilihan secara acak dengan
software excel, penentuan plot bersifat objektif. Plot penelitian ditempatkan secara
acak, dapat dilihat pada Gambar 1.
4

A1 B1 A2 D3 D1 D2

B3 B2 C2 A3 C3 C1

Gambar 1 Plot Penelitian

2.4 Metode Pengambilan Data


1. Persiapan Akuarium
Persiapan akuarium pemeliharaan dilakukan dengan menyiapkan
akuarium dengan ukuran 70x50x30 cm3, dengan volume air 105 L. Akuarium
tersebut dicuci dengan detergen kemudian dibilas hingga bersih dan aroma
detergennya hilang. Pada lokasi praktik sumber air berasal dari sumur, yang
berjarak 5 m dari tempat akuarium yang digunakan untuk penelitian. Air dialirkan
kemasing-masing akuarium melalui selang. Kegiatan penataan akuarium dapat
dilihat pada Gambar 2.

A B

Gambar 2 Pemasangan Batu Aerator (A),


Penataan Akuarium (B)
Penataan akuarium yang telah kering disusun pada rak besi dan terdapat
akuarium yang tersusun di lantai, karena rak besi tidak cukup untuk memuat
seluruh akuarium. Akuarium disusun dengan masing-masing dalam satu baris
terdiri dari 6 unit akuarium, akuarium yang telah tersusun diberi label sesuai
dengan acakan percobaan.
2. Penebaran Benih
Benih yang digunakan berukuran 5-6 cm, sebanyak 360 ekor ditebar
kedalam akuarium, dengan padat tebar masing-masing 30 ekor. Penebaran
dilakukan pada sore hari pukul 17:00 WIB. Grading benih ikan nila dan penebaran
benih dapat dilihat pada Gambar 3.
5

A B

Gambar 3 Grading Benih Ikan Nila (A),


Penebaran Benih (B)

3. Pengelolaan Pakan
Pengelolaan pakan pada penelitian ini berdasarkan pada rancangan
penelitian yang telah dibuat yaitu dengan tiga dosis yang berbeda dan satu kontrol.
Dosis probiotik yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 g/kg pakan, 10 g/kg
pakan, 15 g/kg pakan dan kontrol tanpa penambahan probiotik. Pakan dicampur
dengan probiotik secara merata, 24 jam sebelum diberikan pada ikan. Proses
pencampuran probiotik dapat dilihat pada Gambar 4.

A B C

Gambar 4 Penimbangan Probiotik (A), Pencampuran Probiotik


Pada Pakan (B), dan Pakan Yang Telah Tercampur (C)
Pakan diberikan sebanyak 2 kali dalam satu hari, setiap pukul 09:00 WIB
dan 15:00 WIB. Pakan diberikan secara adlibitum dan ditebar pada akuarium
secara merata. Pakan yang diberikan berupa pakan terapung komersial dengan
kandungan protein sebesar 34%, hasil uji proksimat dapat dilihat pada Lampiran
11. Proses pemberian pakan dapat dilihat pada Gambar 5.

A B

Gambar 5 Pemberian Pakan (A dan B)


6

Penyimpanan pakan yang telah dicampur dengan probiotik dimasukkan


kedalam kantung plastik putih bening yang sudah diberi tanda dengan spidol, diikat
dengan kencang dan diletakkan ke dalam lemari. Sebelum dan sesudah proses
pemberian pakan, pakan ditimbang terlebih dahulu pada aqua gelas yang sudah
diberi tanda, dengan tujuan untuk memudahkan mengetahui berapa banyak pakan
yang sudah diberikan pada setiap waktu pemberian pakan. Proses penyimpanan
pakan dapat dilihat pada Gambar 6.

A B C

Gambar 6 Penyimpanan Pakan (A), Penataan


Pakan Pada Lemari (B dan C)
4. Monitoring Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diamati yaitu suhu, pH, dan oksigen terlarut
(DO). Suhu diukur menggunakan termometer, pH diukur menggunakan pH meter
dan DO diukur menggunakan DO meter. Suhu diukur tiga kali sehari pada pukul
06.00 WIB, 13:00 WIB, dan 17.00 WIB, pH diukur dua kali sehari pada pukul 06.00
WIB dan 17:00 WIB, DO diukur dua hari sekali pada pukul 06.00 WIB dan 17:00
WIB. Proses pengukuran kualitas air dapat dilihat pada Gambar 7.

A B

Gambar 7 Pengukuran Kualitas Air (A dan B)

Pergantian air dilakukan menggunakan pipa sipon, pipa sipon digunakan


untuk menyedot kotoran ikan yang berada di dasar akuarium. Pergantian air
dilakukan setiap tiga hari sekali sebanyak 50% dan pada saat pengantian air
dilakukan, dilanjutkan dengan pembersihan dinding akuarium. Proses penyiponan
air dapat dilihat pada Gambar 8.
7

A B

Gambar 8 Penyiponan (A), Kotoran Ikan Yang Terbuang (B)

5. Monitoring Pertumbuhan
Monitoring pertumbuhan dilakukan dengan cara sampling setiap 7 hari
sekali. Ikan ditangkap sebanyak 6 ekor per akuarium menggunakan seser secara
hati-hati agar ikan tidak stres, lalu ditimbang dan diukur dan dicatat pada formulir
yang telah disiapkan. Proses sampling dapat dilihat pada Gambar 9.

A B

C D

Gambar 9 Peralatan untuk Sampling (A), Pengambilan Ikan (B),


Penimbangan Ikan (C) dan Pengukuran Panjang Ikan (D)
2.5 Metode Pengolahan Data
2.5.1 Aspek Teknis
1. Spesific Growth Rate/SGR
Spesific Growth Rate/SGR, laju petumbuhan spesifik. Rumus yang
digunakan untuk menghitung SGR adalah sebagai berikut (Effendi, 2004):
𝐿𝑛 𝑊𝑡 − 𝐿𝑛 𝑊𝑜
𝑆𝐺𝑅 = 𝑥100
𝑡
Keterangan :
SGR : Laju pertumbuhan spesifik (%)
t : Waktu pemeliharaan (hari)
8

Wt : Rata-rata berat individu pada akhir pemeliharaan (g)


Wo : Rata-rata berat individu pada awal pemeliharaan (g)
2. Average Daily Growth (ADG)
Pertumbuhan berat rata-rata per hari (Average Daily Growth/ADG) adalah
penambahan berat badan harian dalam waktu tertentu. Dihitung menggunakan
rumus (Effendi, 2004) :
ABWt − ABWo
𝐴𝐷𝐺 =
𝐻
Keterangan :
ABWt : Berat rata-rata akhir (g)
ABWo : Berat rata-rata awal (g)
H : Masa pemeliharaan (hari)
3. Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertambahan panjang mutlak merupakan selisih antara panjang pada
ikan antara ujung kepala hingga ujung ekor tubuh pada akhir panen dengan
panjang tubuh pada awal tebar. Pertambahan panjang mutlak dihitung dengan
menggunakan rumus (Effendi, 2004) :
Pm = Lt – Lo
Keterangan:
Pm : Pertambahan panjang mutlak (cm),
Lt : Panjang rata-rata akhir (cm),
Lo : Panjang rata-rata awal (cm).
4. Average Body Weight (ABW)
Pertumbuhan berat rata-rata (Average Body Weight/ABW) adalah berat
rata-rata ikan per ekor yang didapatkan dari sampling secara rutin selama
pemeliharaan. Rumus ini digunakan untuk menghitung berat rata-rata tubuh ikan
(Effendi, 2004):
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑔)
ABW (g/ekor) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 (𝑒𝑘𝑜𝑟)
5. Biomassa
Biomassa adalah total berat ikan diakhir pemeliharaan, dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut (Effendi, 2004):
g
Biomassa = ABW ( ) 𝑥 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
ekor
9

6. Feed Conversion Ratio (FCR)


Konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) adalah jumlah kg pakan
yang dibutuhkan untuk menaikan berat ikan nila sebesar 1 kg. Perhitungan FCR
menggunakan rumus menurut (Effendi, 2004):
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛
𝐹𝐶𝑅 =
𝐵𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Keterangan :
FCR : Nilai rasio konversi pakan.
Total Pakan : Jumlah pakan komulatif yang diberikan selama satu siklus
pemeliharaan.
Biomassa : Jumlah total biomassa hasil panen ikan dalam satu siklus
pemeliharaan.
7. Sintasan (Survival Rate/SR)
Sintasan (Survival Rate/SR) dihitung dengan membagi populasi ikan saat
panen dengan populasi benih yang ditebar. Populasi saat panen diestimasi
dengan mengalikan biomassa total dengan jumlah ikan per kg. Kelangsungan
Hidup atau Survival Rate (SR) dihitung pada akhir pemeliharaan dan
diformulasikan berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh (Effendi, 2004), yaitu:
𝑁𝑡
SR = 𝑥 100%
𝑁𝑜
Keterangan:
SR : Kelangsungan Hidup (%),
Nt : Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor),
No : Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor).
2.6 Metode Analisis Data
1. Deskriptif
Analisis pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
penyajian data menjelaskan hasil yang diamati selama praktik, kemudian
membandingkan hasil pengamatan dengan literatur dan selanjutnya dianalisis.
2. Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab permasalahan yang
berkaitan dengan data berupa angka. Analisis statistik menggunakan software
Statistical Package and Service Solutions (SPSS) versi 26.
1. Uji Statistik
Analisis statistik yang digunakan adalah uji Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan satu faktor sebanyak empat perlakuan dan tiga ulangan. Faktor
yang diuji adalah penggunaan dosis probiotik yang berbeda pada pakan.
10

2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji statistik yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana sebaran sebuah data. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk.
Analisis data:
a. Sebaran data tidak normal apabila sig. < 0,05
b. Sebaran data normal apabila sig. > 0,05
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variasi beberapa data
dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan
Homogeneity of Variance Test. Analisis data:
a. Data yang didapat tidak homogen apabila sig. < 0,05
b. Data yang didapat homogen apabila sig. > 0,05
4. Uji Analisis Ragam
Analisis ragam dilakukan dengan uji analysis of variance (ANOVA) pada
selang kepercayaan 95%. Bila hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan
yang nyata (sig. < 0,05), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis data:
H0 >0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan tidak
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
H1 <0,05: Penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan benih ikan nila (Oreochromis niloticus).
11

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan suatu perubahan bentuk akibat pertambahan
panjang, berat dan volume dalam periode tertentu secara individual. Pertumbuhan
bagi suatu populasi adalah pertambahan jumlah individu, di mana faktor yang
mempengaruhinya dapat berupa faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi umur, keturunan dan jenis kelamin, sedangkan faktor eksternal meliputi
suhu, makanan, penyakit, media pemeliharaan, dan sebagainya. Secara
sederhana, pertumbuhan merupakan proses pertambahan dimensi tertentu dalam
kurun waktu tertentu (Effendi, 2004). Pertumbuhan benih ikan nila yang diamati
adalah laju petumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR), pertumbuhan berat
rata-rata ikan per hari (Average Daily Growth/ADG), pertumbuhan panjang mutlak,
pertumbuhan berat rata-rata (Average Body Weight/ABW), biomassa, konversi
pakan (Feed Conversion Ratio/FCR), dan sintasan (Survival Rate/SR).
A. Spesific Growth Rate (SGR)
Hasil nilai laju pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR) benih
ikan nila setelah 42 hari masa pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan nilai
pada penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan dapat dilihat
pada Gambar 10.

Gambar 10 Laju Pertumbuhan Spesifik

Gambar 10 menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada


perlakuan D dengan nilai 14,52±0,12%, perlakuan B dengan nilai 14,14±0,12%,
perlakuan A dengan nilai 13,93±0,14%, sedangkan terendah pada perlakuan C
dengan nilai 13,88±0,71%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan
probiotik pada pakan dengan dosis berbeda tidak berbeda nyata sig=0,229 (sig
>0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik benih ikan nila, sehingga tidak
dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil Uji ANOVA pada laju pertumbuhan spesifik,
dapat dilihat pada Lampiran 17. Hal ini menunjukkan bahwa probiotik yang
diberikan tidak mempengaruhi laju pertumbuhan spesifik, bahkan pemberian yang
berlebihan menyebabkan menurunnya pertambahan berat. Pernyataan ini yang
dinyatakan oleh Fran et al., (2013) dalam Umasugi et al., (2018), protein dalam
12

pakan akan mempengaruhi konsumsi pakan, jika tingkat energi protein melebihi
kebutuhan, maka akan menurunkan konsumsi sehingga pengambilan nutrien
lainya termasuk protein akan menurun. Sehingga diperlukan keseimbangan yang
tepat antara energi dan protein agar dicapai keefesienan dan keefektifan
pemanfaatn pakan. Menurut Mansyur & Tangko, (2008) dalam Umasugi et al.,
(2018), penambahan probiotik pada pakan dapat meningkatkan nilai protein dan
kadar air, sedangkan untuk lemak, abu, dan serat kasar menurun. Kebutuhan
protein ikan dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan dan kandungan energinya.
Energi protein yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi
pemberian pakan yang terbaik.
B. Average Daily Growth (ADG)
Hasil nilai pertumbuhan berat rata-rata ikan per hari (Average Daily
Growth/ADG) benih ikan nila setelah 42 hari masa pemeliharaan menunjukkan
adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda
pada pakan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Rata-rata Average Daily Growth


Gambar 11 menunjukkan berat rata-rata benih ikan nila per hari tertinggi
terdapat pada perlakuan C dengan nilai 0,60±0,60 g/ekor/hari, perlakuan D
dengan nilai 0,50±0,36 g/ekor/hari, perlakuan B dengan nilai 0,43±0,32 g/ekor/hari,
sedangkan berat rata-rata benih ikan nila terendah pada perlakuan A dengan nilai
0,13±0,57 g/ekor/hari. Menurut Hadjani dan Widodo (2010) dalam Shofura et al.,
(2017) menyatakan bahwa pertumbuhan ikan nila disebabkan oleh beberapa
faktor terutama adanya pasokan energi dari pakan. Hasil uji ANOVA menunjukkan
bahwa penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda tidak berbeda
nyata sig=0,488 (sig >0,05), terhadap berat rata-rata benih ikan nila per hari,
sehingga tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada berat rata-rata
ikan per hari (Average Daily Growth/ADG), dapat dilihat pada Lampiran 18.
C. Pertumbuhan Panjang Mutlak
Hasil nilai pertumbuhan panjang mutlak ikan nila setelah 42 hari masa
pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik
dengan dosis yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada Gambar 12.
13

Gambar 12 Pertumbuhan Panjang Mutlak


Gambar 12 menunjukkan pertumbuhan panjang mutlak ikan nila tertinggi
pada perlakuan D dengan nilai 4,66±0,25 cm, perlakuan B dengan nilai 4,20±0,10
cm, C dengan nilai 4,03±0,80 cm dan pertumbuhan panjang mutlak benih ikan nila
terendah pada perlakuan A dengan nilai 3,96±0,23 cm. Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
tidak berbeda nyata sig=0,279 (sig >0,05), terhadap pertumbuhan panjang mutlak
benih ikan nila, sehingga tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada
pertumbuhan panjang mutlak ikan nila dapat dilihat pada Lampiran 19.

D. Average Body Weight (ABW)


Hasil nilai berat rata-rata ikan (Average Body Weight/ABW) benih ikan nila
setelah 42 hari masa pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan nilai pada
penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada
Gambar 13.

Gambar 13 Rata-rata Average Body Weight


Gambar 13 menunjukkan berat rata-rata benih ikan nila tertinggi pada
perlakuan D dengan nilai 17,66±0,75 g/ekor, perlakuan B dengan nilai 15,66±0,90
g/ekor, C dengan nilai 15,66±5,18 g/ekor dan berat rata-rata benih ikan nila
terendah pada perlakuan A dengan nilai 14,73±0,75 g/ekor. Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
14

tidak berbeda nyata sig=0,595 (sig >0,05), terhadap berat rata-rata benih ikan nila,
sehingga tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada berat rata-rata
ikan (Average Body Weight/ABW), dapat dilihat pada Lampiran 20.
Dari berbagai hasil data di atas mulai dari, laju pertumbuhan spesifik
(Spesific Growth Rate/SGR), pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan berat
rata-rata ikan per hari (Average Daily Growth/ADG), dan berat rata-rata benih ikan
nila (Average Body Weight/ABW), dapat dilihat bahwa hasil uji ANOVA pada
penambahan probiotik dengan dosis berbeda tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan berat dan panjang ikan nila. Hal ini menunjukkan bahwa
pakan dengan penambahan dosis probiotik dapat memberikan pertumbuhan yang
baik bagi benih ikan nila walaupun antara perlakuan tidak ada perbedaan yang
signifikan.
Pakan merupakan sebutan makanan yang dimanfaatkan atau dimakan
hewan, termasuk ikan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan tubuhnya
(Armawansah, 2021). Menurut Tampubolon (2022), laju pertumbuhan pada ikan
disebabkan karena adanya pemberian pakan secara teratur, dan pakan ditentukan
oleh kandungan nutrisinya. Salah satu kebutuhan nutrisi yang penting untuk ikan
adalah protein. Hal ini karena protein merupakan zat pakan yang sangat diperlukan
bagi pertumbuhan. Pemanfaatan protein bagi pertumbuhan ikan dipengaruhi
beberapa faktor, antara lain ukuran ikan, umur ikan, kualitas protein pakan,
kandungan energi pakan, suhu air dan frekuensi pemberian pakan. Selain itu
jumlah penambahan probiotik dalam pakan yang masuk kedalam saluran
pencernaan ikan dan hidup di dalamnya meningkat sejalan dengan dosis probiotik
yang diberikan. Selanjutnya bakteri tersebut di dalam saluran percernaan ikan
mensekresikan enzim enzim pencernaan seperti protease dan amilase.
Probiotik yang digunakan yaitu probiotik yang mengandung bakteri Bacillus
sp. Bakteri yang diyakini mampu untuk meningkatkan daya cerna pada ikan yaitu
Bacillus sp., yang mempunyai daya kemampuan mensekresikan enzim protease,
asimilase dan lipase. Enzim-enzim tersebut dapat meningkatkan daya cerna,
sehingga energi yang ada dapat digunakan untuk pertumbuhan (Nur, 2021).
Sedangkan menurut Astriani et al., (2019) bahwa, probiotik dalam akuakultur
berperan dalam meningkatkan laju pertumbuhan, meningkatkan sistem imun
dengan perubahan komunitas bakteri. Aktivitas bakteri dalam pencernaan akan
berubah dengan cepat apabila ada mikroba yang masuk melalui pakan atau air
yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan bakteri yang sudah ada
dalam usus (saluran pencernaan) dengan bakteri yang masuk. Adanya
keseimbangan antara bakteri saluran pencernaan ikan menyebabkan bakteri
bersifat antagonis terhadap bakteri pathogen sehingga saluran pencernaan ikan
lebih baik dalam pencernaan dan menyerap nutrisi pakan. Keberadaan bakteri-
bakteri pathogen di dalam saluran pencernaan akan berkurang karena adanya
bakteri probiotik yang masuk. Bakteri baik tersebut akan digunakan ikan untuk
tumbuh. Mikroba dari probiotik adalah probiotik yang aman dan memberikan
manfaat yang menguntungkan pada saluran pencernaan.
15

3.2 Biomassa
Hasil nilai biomassa benih ikan nila setelah 42 hari masa pemeliharaan
menunjukkan adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik dengan dosis
yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Biomassa Akhir Pemeliharaan


Gambar 14 menunjukkan biomassa akhir benih ikan nila tertinggi terdapat
pada perlakuan D dengan nilai 512,33±21,95 g, perlakuan B sebesar
448,66±19,62 g, C sebesar 423,66±112,40 g dan biomassa terendah terdapat
pada perlakuan A dengan nilai sebesar 413,96±6,42 g. Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
tidak berbeda nyata sig=0,237 (sig >0,05), terhadap biomassa benih ikan nila,
sehingga tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada biomassa dapat
dilihat pada Lampiran 21.
Pemanenan memerlukan pengaturan yang tepat agar mendapatkan hasil
yang maksimal. Ada dua jenis tipe pemanenan yaitu pemanenan sebagian dan
keseluruhan (Arzad & Fahrizal, 2019). Hasil perhitungan biomassa diketahui dari
hasil sampling akhir sebelum ikan dilakukan pemanenan, panen yang dilakukan
yaitu panen keseluruhan. Menurut Baedlowi B & Aminin, (2021), penambahan
probiotik yang mampu membantu pertumbuhan berat ikan karena bakteri probiotik
yang diberikan ke dalam pakan menyebabkan aktivitas bakteri bekerja secara
maksimal dalam pencernaan ikan. Sehingga daya cerna ikan menjadi lebih tinggi
dalam menyerap sari-sari makanan dan menghasilkan pertumbuhan yang baik.
3.3 Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio/FCR)
Hasil nilai konversi pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) benih ikan nila
setelah 42 hari masa pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan nilai pada
penggunaan probiotik dengan dosis yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada
Gambar 15.
16

Gambar 15 Feed Conversion Ratio


Selama Pemeliharaan
Gambar 15 menunjukkan nilai FCR benih ikan nila tertinggi pada perlakuan
B dengan nilai 0,78±0,07, perlakuan D dengan nilai 0,75±0,03, perlakuan A
dengan nilai 0,75±0,30 sedangkan FCR terendah pada perlakuan C dengan nilai
sebesar 0,68±0,18. Perlakuan B memiliki nilai FCR tertinggi yang menunjukkan
bahwa pakan yang diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh ikan. Menurut
Mudjiman (1999) dalam Amri, (2021) bahwa, makin rendah nilai konversi pakan,
maka akan menunjukkan peningkatan efisien ikan dalam memanfaatkan pakan
yang dikonsumsi. Semakin tinggi nilai rasio konversi pakan maka akan
menunjukkan bahwa pakan yang dikonsumsi tidak efisien. Hasil uji ANOVA
menunjukkan bahwa penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
tidak berbeda nyata sig=0,707 (sig >0,05), terhadap FCR benih ikan nila, sehingga
tidak dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji ANOVA pada konversi pakan (Feed
Conversion Ratio/FCR), dapat dilihat pada Lampiran 22.
Konversi pakan atau FCR merupakan indikator untuk menentukan
efektivitas pakan. Konversi pakan diartikan sebagai kemampuan ikan mengubah
pakan menjadi daging Fahrizal & Nasir, (2017). Hal ini berarti untuk menghasilkan
1 g daging dibutuhkan pakan sebanyak 0,68 g. Menurut (Effendi 1979 dalam
Lasena et al., 2017), makin rendah nilai konversi pakan, makin sedikit yang
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Artinya, makin efisien pakan
tersebut diubah menjadi daging.
3.4 Sintasan (Survival Rate/SR)
Hasil nilai sintasan (Survival Rate/SR) benih ikan nila setelah 42 hari masa
pemeliharaan menunjukkan adanya perbedaan nilai pada penggunaan probiotik
dengan dosis yang berbeda pada pakan dapat dilihat pada Gambar 16.
17

Gambar 16 Sintasan Ikan Nila


Gambar 16 menunjukkan nilai tertinggi sintasan benih ikan nila pada
perlakuan D dengan nilai 97±0,00%, perlakuan B dengan nilai 96,00±3,46%, A
dengan nilai 94,66±4,04% dan sintasan terendah benih ikan nila pada perlakuan
C dengan nilai 93,66±6,50%. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan
probiotik pada pakan dengan dosis berbeda tidak ada berbeda nyata sig=0,780
(sig >0,05), terhadap sintasan benih ikan nila, sehingga tidak dilakukan uji lanjut
Duncan. Hasil uji ANOVA pada sintasan (Survival Rate/SR), dapat dilihat pada
Lampiran 23. Menurut Suprayudi et al., (2012) dalam Pangestyastuti et al., (2017)
bahwa tingginya sintasan menunjukkan kualitas dan kuantitas pakan yang
diberikan, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan.
Sintasan terendah pada perlakuan C 93,66% yaitu dengan penambahan
dosis probiotik sebanyak 10 g/kg pakan, yang artinya bahwa selama penelitian
benih ikan nila mengalami kematian. Menurut Purwati et al., (2015), kematian ikan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya penanganan ikan yang kurang hati-
hati. Faktor yang mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup adalah faktor abiotik
(kualitas air) dan faktor biotik seperti kompetisi, kepadatan, populasi, parasit, umur
dan kemampuan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Selain itu, ikan yang
mengalam kematian disebabkan oleh beberapa faktor seperti ukuran ikan uji yang
lebih kecil, bergerak pasif tidak kebagian makanan, karena hampir semua
makanan yang diberikan dimakan oleh ikan yang besar dan aktif. Namun pada
penelitian ini ikan nila mengalami kematian pada setiap perlakuan yang
disebabkan oleh penyakit. Kematian selama pemeliharaan diduga karena adanya
serangan penyakit Streptococcus sp. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan
seperti pada Gambar 15 yang mengarah pada penyakit jenis ini.
18

Gambar 17 Ikan Nila yang Terserang Penyakit


Gejala klinis umum untuk penyakit Streptococcus sp., berupa ikan
berenang berputar-putar, kadang menunjukkan mata menonjol berwarna keputih-
putihan. Gejala ikan yang berenang berputar-putar ini karena bakteri tersebut
target sasarannya selain jaringan pembentuk darah juga menempatkan diri dan
terakumulasi dalam cairan otak (Gardenia et al., 2011). Kematian tertinggi
diperoleh pada perlakuan C sedangkan perlakuan A, B dan D lebih rendah,
walaupun dengan penambahan probiotik pada perlakuan C penyakit ini tetap
menyerang ikan.
3.5 Kualitas Air
Kualitas air merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeliharaan
ikan karena diperlukan sebagai media hidup. Air sebagai lingkungan tempat hidup
organisme perairan harus mampu mendukung kehidupan dan pertumbuhan dari
organisme tersebut (Lasena et al., 2017).
3.5.1 Suhu
Pengukuran suhu dilakukan setiap pagi hari, siang hari dan sore hari
selama 42 hari dengan mengsgunakan termometer. Suhu pada akuarium
pemeliharaan ikan nila didapatkan kisaran pada setiap perlakuan. Hal ini berarti
suhu air pada akuarium pemeliharaan. Sesuai pendapat (Effendi et al., 2015 dalam
Mulqan et al., 2017), kisaran rata-rata suhu yang baik untuk pertumbuhan ikan nila
yaitu 25-32 °C. Suhu berada pada kisaran optimal dan tidak terjadi fluktuasi suhu
yang cukup tinggi dan tidak mempengaruhi kelangsungan hidup maupun
pertumbuhan ikan nila. Hasil pengukuran suhu disajikan pada Tabel 1
Tabel 1 Kisaran Suhu
Kisaran Suhu °C
Perlakuan
Pagi Siang Sore
A 26-27,2 29,7-32 29,6-32
B 26-27,3 29,7-32 30-32
C 25,5-27,1 29,6-32 29,3-31,7
D 26-27,1 29,7-32 29,6-31,7
Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan ikan mengalami stres.
Hal ini biasa terjadi terutama pada saat memasukkan ikan baru ke dalam kolam,
di mana usaha penyesuaian suhu tidak dilakukan dengan baik atau pada saat
menambahkan air baru yang memiliki suhu tidak sama. Penurunan suhu secara
perlahan jarang menimbulkan terjadinya stres pada ikan, meskipun demikian suhu
19

hendaknya dikembalikan kekondisi semula secara perlahan-lahan dalam waktu


satu jam atau lebih. Pertumbuhan ikan nila biasanya akan terganggu jika suhu
habitatnya lebih rendah dari 14 °C atau pada suhu tinggi 38 °C. Ikan nila akan
mengalami kematian pada suhu 6 °C atau 42 °C (Arie, 2000 dalam Baedlowi,
2021).
3.5.2 potential Of Hydrogen (pH)
pH merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perairan. Berdasarkan
Nilai pH yang diperoleh dari hasil penelitian didapatkan nilai kisaran pada setiap
perlakuan. Karena hasil yang diperoleh maka nilai pH yang didapatkan masih
dapat ditoleransi untuk Ikan Nila. Pengecekan pH pada kolam pemeliharaan
dilakukan di setiap pagi hari dan sore hari dengan menggunakan alat pH meter.
Cara pengukuran pH yaitu pH meter dimasukkan ke dalam air, tunggu beberapa
saat hingga angka yang tertera tidak berkedip lagi. Nilai pH yang mampu
ditoleransi oleh ikan nila, yaitu sebesar 5-8.5 (Siegers et al., 2019). Hasil
pengukuran pH disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kisaran pH
Kisaran pH
Perlakuan
Pagi Sore
A 7-7,44 7,01-7,57
B 7-7,43 7-7,56
C 7-7,54 7,11-7,76
D 7-7,5 7-7,67
Nilai pH merupakan indikator tingkat keasaman suatu perairan. Beberapa
faktor yang mempengaruhi pH perairan diantaranya aktivitas fotosintesis dan
suhu. Pengaruh pH perairan dapat terjadi pada kelangsungan hidup dan
pertumbuhan ikan. Menurut Baedlowi (2021), tinggi rendahnya pH di luar kisaran
toleransi ikan menyebabkan rendahnya bobot akhir dan pada nilai pH ekstrem
dapat mengganggu ikan.
3.5.3 Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen terlarut merupakan faktor penting dalam suatu pemeliharaan ikan
dan untuk produksi yang lebih baik, optimalisasi oksigen terlarut sangat penting
dan sangat diperlukan untuk proses respirasi baik plankton maupun ikan (Fahrizal
& Nasir, 2017). Pengukuran oksigen terlarut (DO) dilakukan setiap 2 hari sekali
selama masa pemeliharaan 42 hari menggunakan DO meter. Cara pengukuran
menggunakan DO meter yaitu dengan mencelupkan alat yang sudah disetting
sedemikian rupa kedalam akuarium pemeliharaan kemudian ditunggu sampai
angka pada DO meter stabil. Kadar oksigen terlarut (DO) selama masa
pemeliharaan menunjukkan angka kisaran pada setiap perlakuan. Hasil
pengukuran oksigen terlarut disajikan pada Tabel 3.
20

Tabel 3. Kisaran DO
Kisaran DO (mg.l-1)
Perlakuan
Pagi Sore
A 3,11-3,47 3,08-3,5
B 3,09-3,38 3,09-3,56
C 3,11-3,68 3,19-3,53
D 3,11-3,34 3,16-3,57
Hal ini menunjukkan bahwa DO pada masa pemeliharaan cukup baik jika
dilihat dari nilai DO yang baik untuk budidaya nila yaitu minimal 3 mg.l-1 sesuai
pada SNI 7550, 2009 dalam Pramleonita et al., (2018). Hasil pengukuran DO yang
mengalami perubahan yang terjadi selama penelitian disebabkan beberapa faktor
yaitu jika terjadi kekeruhan yang disebabkan oleh sisa sisa makanan, kotoran ikan
dan ketika listrik padam yang menyebabkan aerasi mati. Variasi perubahan DO
yang terjadi dalam hal penelitian ini sangat kecil sehingga tidak mengganggu
kehidupan ikan. Menurut (Effendi, 2004), pengaruh kadar DO bagi kelangsungan
hidup ikan berada pada kisaran 0.3-1.0 mg.l-1, maka akan mengakibatkan
kematian ikan jika berlangsung terus-menerus.
21

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
1. Pertumbuhan benih ikan nila dengan penambahan dosis probiotik yang
berbeda pada perlakuan 15 g/kg pakan, mendapatkan nilai tertinggi pada laju
pertumbuhan spesifik (Spesific Growth Rate/SGR) yaitu 14,52±0,12%,
pertumbuhan panjang mutlak yaitu 4,66±0,25 cm, pertumbuhan berat rata-
rata (Average Body Weight/ABW), yaitu 17,66±0,75 g/ekor, biomassa yaitu
512,33±21,95 g, dan sintasan (Survival Rate/SR) yaitu 97±0,00%. Sedangkan
pada pertumbuhan berat rata-rata per hari (Average Daily Growth/ADG) nilai
tertinggi pada perlakuan 10 g/kg pakan yaitu 0,60±0,60 g/ekor/hari. Konversi
pakan (Feed Conversion Ratio/FCR) nilai tertinggi pada perlakuan 5 g/kg
pakan yaitu 0,78±0,77.
2. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian berada pada kisaran yang
optimal untuk pemeliharaan benih ikan nila, yaitu suhu 25,5-32 °C, pH 7-7,67,
dan DO 3,09-3,68 mg.l-1.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diberikan penulis yaitu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penambahan dosis probiotik berbeda
lainya.
22
23

DAFTAR PUSTAKA

Amri, K. (2021). Penggunaan probiotik pada wadah pemeliharaan benih ikan nila
(Oreochromis niloticus) sebagai pengendali kualitas air. Arwana: Jurnal Ilmiah
Program Studi Perairan, 3(2), 141–149.
https://doi.org/10.51179/jipsbp.v3i2.668
Armawansah Edi. (2021). Pengaruh Pemberian Telur Semut Rangrang Terhadap
Laju Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Fase
Pendederan.
Arzad, M., & Fahrizal, A. (2019). Pengaruh Padat Tebar Terhadap Pertumbuhan
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Sistem Akuaponik (Vol. 11).
Baedlowi B, & Aminin A. (2021). Pengaruh Pemberian Probiotik Yang Dicampur
Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Ikan
Nila (Oreochromis aureus x niloticus). Jurnal Perikanan Pantura, 4.
Effendi I, & Mulyadi. (2004). Budidaya Perikanan.
Fahrizal, A., & Nasir, M. (2017). Pengaruh Penambahan Probiotik Dengan Dosis
Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Rasio Konversi Pakan
(FCR) Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Fran Syachradjad, & Akbar Junius. (2013). Pengaruh Perbedaan Tingkat Protein
Dan Rasio Protein Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Sepat (Trichogaster
pectoralis). Fish Scientiae, 3, 53–63.
Lasena Alfinta, Nasriani, & Irdja Ad Mahmudy. (2017). Pengaruh Dosis Pakan yang
Dicampur Probiotik Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih
Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Lila Gardenia, Isti Koesharyani, & Yani Aryati. (2011). Kasus Infeksi Alami:
Diagnosa Streptococcus agalactiae dari Jaringan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Menggunakan Polymerase Chain Reaction. Perikanan, 8.
Astriani L. A. G, N., Wayan Arthana, I., & Raka Angga Kartika, G. (2019). Potensi
Probiotik Skala Rumah Tangga untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus). In Current Trends in Aquatic Science II: Vol. II
(Issue 2).
Lutfi, D. M., Putra, I., & Perikanan dan Kelautan, F. (2021). Pengaruh Pemberian
Pakan Yang Diberi Aquaenzym Dengan Frekuensi Yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis
sp.)Dengan Sistem Bioflok.
Mansyur, A., & Tangko, A. M. (2008). Probiotik: Pemanfaatannya Untuk Pakan
Ikan Berkualitas Rendah. Media Akuakultur, 3(2), 145.
https://doi.org/10.15578/ma.3.2.2008.145-149
Mulqan, M., Afdhal El Rahimi, S., Dewiyanti, I., (2017). Pertumbuhan dan
24

Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus) Pada


Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang Berbeda. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, 2(1), 183–193.
Narayana, Y., Jurusan, H., Perikanan, B., Pertanian, P., & Pangkep, N. (2019).
Pengaruh Penggunaan Probiotik dengan Dosis yang Berbeda pada Pakan
Terhadap Ikan Nila (Oreachromis niloticus) yang Dipelihara Pada Kolam
Semen.
Nur A’isah, & Tri Yusufi Mardiana. (2016). Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis
Probiotik Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Oreochromis sp.) Pena
Akuatika, 13 No.1.
Pangestyastuti Indira, Suminto, & Pinandiyo. (2017). Pengaruh Vitamin C dan
Probiotik Dalam Pakan, Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). Aquaculture Management and Technology, 6(No 3),
113–122.
Pramleonita, M., Yuliani, N., Arizal, R., & Wardoyo, S. E. (2018). Parameter Fisika
Dan Kimia Air Kolam Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus). Jurnal Sains
Natural, 8(1), 24. https://doi.org/10.31938/jsn.v8i1.107
Purwati, H., Herliwati, ), Fitriliyani, I., (2015). Pengaruh Penambahan Vitamin C
dan Ekstrak Temulawak Pada Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan Post
Larva Ikan Payau (Anabas testudineus bloch). In Fish Scientiae (Vol. 5).
Rachmawati, D., Samidjan, I., Pranggono, H., & Agus, M. (2019). Penambahan
Probiotik Yang Berbeda Pada Pakan Buatan Terhadap Kinerja Pertumbuhan
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Vol. 18, Issue 2).
Rusdani, Sadikin Amir, Saptono Waspodo, & Zaenal Abidin. (2016). Pengaruh
Pemberian Probiotik Bacillus sp. Melalui Pakan Terhadap Kelangsungan
Hidup dan Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Biologi
Tropis, 16 (1), 34–40.
Salatang, S., Saselah, J. T., & Langi, E. O. (2015). Pengaruh Penambahan
Probiotik pada Pakan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan
Nila (Oreochromis niloticus).
Shofura, H., Suminto, & Diana Chilmawati. (2017). Pengaruh Penambahan
“Probio-7” Pada Pakan Buatan Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan,
Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Gift (Oreochromis
niloticus). In Jurnal Sains Akuakultur Tropis (Vol. 1).
Siegers, W. H., Prayitno, Y., & Sari, A. (2019). Pengaruh Kualitas Air Terhadap
Pertumbuhan Ikan Nila Nirwana (Oreochromis sp.) pada Tambak Payau. In
The Journal of Fisheries Development, Juli (Vol. 3, Issue 2).
Susilawati Nur. (2021). Pengaruh Penggunaan Probiotik yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus) pada
Sistem Bioflok.
Swastika B.Lembang, Sucahyo, & Jacob L.A.Uktolseja. (2021). Pengaruh Aplikasi
25

Probiotik Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan


Tanaman Daun Mint (Mentha piperita L) dengan Sistem Akuaponik. Jurnal
Biologi Dan Pembelajaranya.
Tahir, R., (2023). Optimasi Dosis Molase dan Probiotik Lactobacillus sp. terhadap
Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila. Jurnal Galung
Tropika, 12(1), 9–16. https://doi.org/10.31850/jgt.v12i1.940
Tampubolon Irianty, & Maruanaya Yan. (2022). Analisis Probiotik Terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Satya Wiyata Mandala. Tabura
Jurnal Perikanan Dan Kelautan.
Umasugi A., et al (2018). Penggunaan Bakteri Probiotik untuk Pencegahan Infeksi
Bakteri Streptococcus agalactiae pada Ikan Nila Oreochromis niloticus.
Budidaya Perairan, 6, 39–44.
26
27

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Praktik Akhir


28

Lampiran 2 Alat dan Bahan yang digunakan


No. Alat Kegunaan
1. Akuarium Wadah pemeliharaan
2. Blower Untuk suplai oksigen
3. Timbangan Duduk Untuk penimbangan pakan
4. Ember Untuk wadah pencampuran pakan dan
probiotik
5. Rol Meter Untuk mengukur akuarium
6. Aerator Untuk memecah gelembung udara menjadi
lebih kecil dan merata
7. Seser Untuk mengambil benih ikan saat sampling
dilakukan
8. Termometer Untuk mengukur suhu selama praktik
9. pH Meter Untuk pengukuran pH
10. DO Meter Untuk pengukur DO
11. Milimeter Blok Untuk mengukur panjang benih
12. Timbangan Digital Untuk menimbang berat benih ikan nila saat
sampling.
13. Kanebo Untuk lap akuarium

No. Bahan Kegunaan


1. Benih Ikan Nila Ukuran 5-7 Untuk Melakukan Budidaya
2. Pakan Ikan Nila Sebagai pakan ikan nila
3. Probiotik Sebagai campuran pakan
29

Lampiran 3 Hasil Sampling Ke 1


Sampling 1, Tanggal 17 Maret 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 2 4,8 2,7 5,2 3,1 5,2 2,3 4,8
2 2,6 5,1 2,1 4,6 1,8 4,6 2,1 5
3 2,3 5 2,5 5,1 2,4 5,2 2,7 5,3
4 1,8 4,7 2,1 4,8 1,9 4,6 2,6 5,1
5 1,7 4,7 2,5 5,1 2,2 5 1,8 4,8
6 2,2 4,9 1,8 4,7 2 4,6 2,3 5
Jumlah 12,6 29,2 13,7 29,5 13,4 29,2 13,8 30
Rata-
rata 2,1 4,8 2,2 4,9 2,2 4,8 2,3 5
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 2,1 4,5 2,5 5,3 2,5 5,1 3,4 5,6
2 2,7 5,1 2,5 5,6 2,9 5,6 2,6 5,1
3 2 4,8 2,4 5,1 2 4,8 2,2 4,8
4 3,2 5,8 2,3 5,1 2,6 5,1 2,4 5
5 3,2 5,8 2,1 4,6 2,2 5,1 2,1 4,8
6 2,7 5,3 2 5,8 3 5,8 2 5
Jumlah 15,9 31,3 13,8 31,5 15,2 31,5 14,7 30,3
Rata-
rata 2,6 5,2 2,3 5,2 2,5 5,2 2,4 5
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 1,5 4,4 3,3 5,4 2 4,7 1,3 4,2
2 1,4 4,7 2,1 4,6 1,9 4,8 2,5 5,1
3 2 4,9 2,4 5,1 2,1 4,8 2,6 5,2
4 1,3 4,5 1,8 4,9 2,1 4,9 2,5 5,5
5 2,2 5 2,2 4,8 2,9 5,2 2,9 6
6 1,3 4,3 1,9 4,9 2,1 4,7 1,9 4,8
Jumlah 9,7 27,8 13,7 29,7 13,1 29,1 13,7 30,8
Rata-
rata 1,6 4,6 2,2 4,9 2,1 4,8 2,2 5,1
30

Lampiran 4 Hasil Sampling Ke 2


Sampling 2, Tanggal 24 Maret 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 3,4 5,6 4,6 6,1 5,3 6,6 3,8 5,7
2 4,1 6 4,2 5,8 4,2 6,1 4,3 6
3 4,6 6,1 3,1 5,5 3,1 5,5 3 5,5
4 3,7 5,8 3,7 5,6 3,3 5,6 4 5,8
5 2,7 5,1 4,9 6,2 2,6 5 4,5 6
6 2,7 5 3,7 5,7 3,1 5,1 3,3 5
Jumlah 21,2 33,6 24,2 34,9 21,6 33,9 23,9 29,5
Rata-
rata 3,5 5,6 4 5,8 3,6 5,6 3,9 4,9
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 4,6 6 2,4 5 2,9 5,3 5,7 6,5
2 2,9 5 3,8 5,8 3,5 5,5 3,2 5,5
3 3,4 5,3 4,3 6 3,6 5,7 5,1 6,1
4 4,3 6 2,9 5 4,2 6 4,9 6,1
5 3,2 5,5 2,8 5,3 3,3 5,6 4,2 5,9
6 3,4 5,5 3 5,2 3,9 5,9 3,1 5,2
Jumlah 21,8 33,3 19,2 32,3 21,4 34 26,2 35,3
Rata-
rata 3,6 5,5 3,2 5,3 3,5 5,6 4,3 5,8
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 3,8 6 3,1 5,5 2,7 5,2 4,4 6
2 5 6,2 3,9 5,4 3,9 5,9 5,2 6,7
3 2,8 5,3 3,8 5,6 4,6 5,9 3,1 5,5
4 4,8 6 4,1 5,9 4,2 6 3,4 5,5
5 3,1 5,4 3,4 5,5 3,4 5,6 3,2 5,5
6 3,4 5,5 3,3 5 3,4 5,6 2,3 4,8
Jumlah 22,9 34,3 21,6 32,9 22,2 34,2 21,6 34
Rata-
rata 3,8 5,7 3,6 5,4 3,7 5,7 3,6 5,6
31

Sampling 3, Tanggal 31 Maret 2023


A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 7 7,2 5,1 6,2 6,9 7 4 6
2 4,8 6 7,9 7,5 5,7 6,5 6,4 7
3 5,6 6,5 8 7 4,6 6,3 5,9 6,8
4 4,6 6 5,2 6,3 8,5 7,5 6,1 6,6
5 6,4 7 5,5 6,5 8 7,5 6,2 6,9
6 4,7 6,2 5,3 6,5 6,8 5,9 6,1 6,9
Jumlah 33,1 38,9 37 40 40,5 40,7 34,7 40,2
Rata-
5,5 6,4 6,1 6,6 6,7 6,7 5,7 6,7
rata
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 4,1 5,5 3,7 5,5 7,4 7 4,6 6,4
2 7,6 7 3,5 5,5 3,5 5,8 7,3 7,2
3 5,1 6,3 4,8 6,2 5,5 6,6 5,9 6,7
4 6,2 6,8 4,9 6 7,1 7 5,2 6,5
5 4,4 6 3,7 5,5 5,2 6,2 5 6
6 4,2 6 4,6 6 3,3 5,2 3,8 6
Jumlah 31,6 37,6 25,2 34,7 32 37,8 31,8 38,8
Rata-
5,2 6,2 4,2 5,7 5,3 6,3 5,3 6,4
rata
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 4,5 6 4,7 6,2 3,6 5,6 7,6 7,4
2 7,7 7,3 8,1 7,3 4,5 6,2 6,1 6,9
3 6,9 6 4,9 6,1 5,2 6,5 8,1 7,5
4 7,6 7,3 5,8 6,7 6,4 6,9 8,3 7,4
5 5,9 6,7 4,7 6 6,1 6,8 7 7
6 5,5 6,4 5,6 6,6 5,9 6,9 3,8 5,8
Jumlah 38,1 39,7 33,8 38,9 31,7 38,9 40,9 42
Rata-
rata 6,3 6,6 5,6 6,4 5,2 6,4 6,8 7
32

Lampiran 5 Hasil Sampling Ke 4


Sampling 4, Tanggal 7 April 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 5,6 6,6 7,7 7 6,6 7 8,8 7,5
2 5,1 6,6 7,4 7,3 5,1 6,5 7,7 7,5
3 8,6 7,7 6,3 6,8 7,6 7,6 8,5 7,9
4 8,4 7,7 8,4 7,6 7,4 7,3 8 7,7
5 6,3 6,9 9,5 7,8 8 7,4 7,2 7,3
6 6,1 6,7 6,6 7 4,9 6,9 5,6 6,5
Jumlah 40,1 42,2 45,9 43,5 39,6 42,7 45,8 44,4
Rata-
6,6 7 7,6 7,2 6,5 7,1 7,6 7,4
rata
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 6,3 7,2 6,4 7,3 8,9 7,9 5,8 6,8
2 6,4 7 6,3 6,8 11,2 8,3 9,4 7,8
3 8,7 7,7 6,9 7,1 10,9 8 7 7,2
4 7,1 7,2 9,8 8,2 6,1 7,1 6,1 7
5 9,5 8 6,1 6,8 6,6 7 7,6 7,5
6 6 6,8 5,9 7 7,1 7,3 5,8 7,1
Jumlah 44 43,9 41,4 43,2 50,8 45,6 41,7 43,4
Rata-
7,3 7,3 6,9 7,2 8,4 7,6 6,9 7,2
rata
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 7,3 7,2 11,7 8 5,8 6,7 6,1 7
2 13,2 8,9 5 6,5 7,4 7,6 9,9 8,3
3 5,3 6,5 8,5 7,6 6,7 7,1 7,7 7,3
4 8,2 7,5 10,1 8,4 7,4 7,3 7,8 7,5
5 5,6 6,5 7 7 8,2 7,3 8,4 7,7
6 5,5 6,7 6,3 6,8 5,9 6,8 10,3 7,8
Jumlah 45,1 43,3 48,6 44,3 41,4 42,8 50,2 45,6
Rata-
rata 7,5 7,2 8,1 7,3 6,9 7,1 8,3 7,6
33

Lampiran 6 Hasil Sampling Ke 5


Sampling 5, Tanggal 14 April 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 7,8 7,5 11,1 8 11,3 8,7 11,8 8,5
2 9 7,6 20,3 10 12,7 8,7 11,2 8,5
3 6,4 7 13,1 9 9,2 7,6 10,8 8,3
4 11,3 8,6 11,7 8,8 13,8 9 11,7 8,6
5 12,3 8,6 13,6 9 11,2 8,2 8,3 7,6
6 10,1 8,4 18,5 10,2 8,6 7,5 8,8 8
Jumlah 56,9 47,7 88,3 55 66,8 49,7 62,6 49,5
Rata-
9,4 7,9 14,7 9,1 22,2 8,2 10,4 8,2
rata
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 14,1 9 9,2 7,8 10,4 8 8,7 7,8
2 11,4 8,5 9,9 8 12,3 8,2 11 8,5
3 13,1 9 12,6 9 10,9 8,4 8,5 7,3
4 12,1 8,5 9,1 7,8 15,2 9,2 11,6 8,5
5 11,1 8,7 7,6 7,3 9,1 7,5 9,6 7,6
6 8,7 7,5 9,2 8 10,3 7,8 9,6 8
Jumlah 70,5 51,2 57,6 47,9 68,2 49,1 59 47,7
Rata-
11,7 8,5 9,6 7,9 11,3 8,1 9,8 7,9
rata
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 8,8 7,6 10,1 7,5 12,5 8,5 14,2 8,8
2 16,4 9,5 16,4 9 9,2 7,8 10,4 8
3 12,5 8,5 10,6 8 10,1 8 10,4 8,3
4 6,7 7 11,5 8,5 9,8 7,9 10,8 8,3
5 9,9 8 8 7 13,1 8,5 13,5 9
6 9 7,8 7,8 7 9,6 8 13,3 8,7
Jumlah 63,3 48,4 64,4 47 64,3 48,7 72,6 51,1
Rata-
10,5 8 10,7 7,8 10,7 8,1 12,1 8,5
rata
34

Lampiran 7 Hasil Sampling Ke 6


Sampling 6, Tanggal 21 April 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 11,6 8,7 28,9 10,5 14,9 9,5 13,1 9
2 16 9,8 14,2 9,6 11,7 8,6 15,7 9,6
3 10,6 8,5 17 9,8 14,4 9,5 16,6 9,1
4 16 9,8 15,8 9,5 10,5 8,3 16,7 9,2
5 11,7 8,8 15 9,3 14,5 9,2 14,8 9
6 14,1 9,3 14,9 9,4 12,9 9 14,5 9,1
Jumlah 80 54,9 105,8 58,1 78,9 54,1 91,4 55
Rata-
13,3 9,1 17,6 9,6 13,1 9 15,2 9,1
rata
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 13 9 14,9 9,5 11 8,5 14,6 9,2
2 17,4 9,8 7,9 7,6 14,3 9 12 9,1
3 13,2 9 10,6 8,5 17,4 10 13,3 8,9
4 11,4 8,1 7,9 7,5 11,8 8,7 11,2 8,3
5 13 9,3 8,6 7,5 12,1 8,5 9,6 8,1
6 11,5 8,5 9,7 7,8 13,5 9,1 10 8
Jumlah 79,5 53,7 59,6 48,4 80,1 53,8 70,7 51,6
Rata-
13,2 8,9 9,9 8 13,3 8,9 11,7 8,6
rata
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 20 10,5 13,1 8,9 19,2 10,5 12,7 8,9
2 18,4 10 17,9 9,7 20,5 10,5 18 9,7
3 12,5 8,8 14,1 9,1 11,7 8,7 19,1 9,8
4 13,2 9 11,7 8,3 13,2 9 14,6 9,6
5 11,4 8,6 14,3 9 12,4 8,7 15,9 9,5
6 12,1 8,8 10 8,3 10,2 8,3 11,5 8,6
Jumlah 87,6 55,7 81,1 53,3 87,2 55,7 91,8 56,1
Rata-
14,6 9,2 13,5 8,8 14,5 9,2 15,3 18,7
rata
35

Lampiran 8 Hasil Sampling Ke 7


Sampling 7, Tanggal 28 April 2023
A1 B1 (5 g) B2 (5 g) B3 (5 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 19,1 10,2 19,4 9,2 14,4 9,5 17,4 9,9
2 15,8 8,7 18,7 10 18,2 10,2 16,7 9,4
3 13,2 8,8 15,4 9,2 12,4 8,8 18,4 9,8
4 13,9 8,5 14,4 9,3 13,6 9,4 13,6 9
5 11,9 8,7 11,2 8,5 15,7 8 14,6 8,2
6 12,8 8,6 11,4 8,6 17,5 9 19,5 8,5
Jumlah 86,7 53,5 90,5 54,8 91,8 54,9 100,2 54,8
Rata-
14,4 8,9 15 9,1 15,3 9,1 16,7 9,1
rata
A2 C1 (10 g) C2 (10 g) C3 (10 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 19,6 9 9 8 29 11,5 19,7 10,2
2 17,7 9,7 9,7 7,8 21,3 10,4 17,2 10
3 13,6 9,1 8,9 8,1 22,3 10,3 11,4 8,5
4 12,3 8,6 18 10,2 19,3 10 9,7 8,4
5 11,5 8,6 10,7 8,6 15,6 9 14,6 8,8
6 11,9 8,7 11,5 8,7 19,9 9,5 9,3 7,8
Jumlah 86,6 53,7 67,8 51,4 127,4 60,7 81,9 53,7
Rata-
14,4 8,9 11,3 8,5 21,2 10,1 13,6 8,9
rata
A3 D1 (15 g) D2 (15 g) D3 (15 g)
No.
B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm) B (g) P (cm)
1 24,5 11 23 10,6 23,6 11 18,4 10
2 15,1 9,5 20,5 9,7 23,9 10,4 15,4 9,4
3 12,9 9,2 24,3 10,5 17,9 9,8 20,5 10
4 14,8 8 13,4 9 20,6 10 16,5 9,6
5 10,9 7,9 14,7 9,3 12,2 8,6 17,6 9,6
6 15,4 6,7 12,3 8,6 11,3 8,8 12,4 8,7
Jumlah 93,6 52,3 108,2 57,7 109,5 58,6 100,8 57,3
Rata-
15,6 8,7 18 9,6 18,2 9,7 16,8 9,5
rata
36

Lampiran 9 Hasil Rata-rata Sampling


Panjang
Sampling ABW ADG
Tanggal Perlakuan Rata-rata
Ke- (g/Ekor) (g/Ekor/Hari)
(cm)
A1 2,1 0 4,8
B1 2,2 0 4,9
B2 2,2 0 4,8
B3 2,3 0 5
A2 2,6 0 5,2
17 Maret C1 2,3 0 5,2
1
2023 C2 2,5 0 5,2
C3 2,4 0 5
A3 1,6 0 4,6
D1 2,2 0 4,9
D2 2,1 0 4,8
D3 2,2 0 5,1
A1 3,5 0,2 5,6
B1 0,1 0,2 5,8
B2 3,6 0,2 5,6
B3 3,9 0,2 4,9
A2 3,6 0,1 5,5
24 Maret C1 3,2 0,1 5,3
2
2023 C2 3,5 0,1 5,6
C3 4,3 0,2 5,8
A3 3,8 0,3 5,7
D1 3,6 0,2 5,4
D2 3,7 0,2 5,7
D3 3,6 0,2 5,6
A1 5,5 0,2 6,4
B1 6,1 0,3 6,6
B2 6,7 0,4 6,7
B3 5,7 0,2 6,7
A2 5,2 0,2 6,2
31 Maret C1 4,2 0,1 5,7
3
2023 C2 5,3 0,2 6,3
C3 5,3 0,1 6,4
A3 6,3 0,3 6,6
D1 5,6 0,2 6,4
D2 5,2 0,2 6,4
D3 6,8 0,4 7
37

Lampiran 10 Lanjutan. Hasil Rata-rata Sampling


A1 6,6 0,1 7
B1 7,6 0,2 7,2
B2 6,5 0,1 7,1
B3 7,6 0,2 7,4
A2 7,3 0,3 7,3
07 April C1 6,9 0,3 7,2
4
2023 C2 8,4 0,4 7,6
C3 6,9 0,2 7,2
A3 7,5 0,1 7,2
D1 8,1 0,3 7,3
D2 6,9 0,2 7,1
D3 8,3 0,2 7,6
A1 9,4 0,4 7,9
B1 9,6 0,2 7,9
B2 22,2 2,2 8,2
B3 10,4 0,4 8,2
A2 11,7 0,6 8,5
14 April C1 9,6 0,3 7,9
5
2023 C2 11,3 0,4 8,1
C3 9,8 0,4 7,9
A3 10,5 0,4 8
D1 10,7 0,3 7,8
D2 10,7 0,5 8,1
D3 12,1 0,5 8,5
A1 13,3 0,5 9,1
B1 9,9 0,1 8
B2 13,1 1,3 9
B3 15,2 0,6 9,1
A2 13,2 0,2 8,9
21 April C1 9,9 0,1 8
6
2023 C2 13,3 0,2 8,9
C3 11,7 0,2 8,6
A3 14,6 0,5 8,8
D1 13,5 0,4 8,8
D2 14,5 0,5 9,2
D3 15,3 0,4 18,7
A1 14,4 0,1 8,9
B1 15 0,8 9,1
B2 15,3 0,3 9,1
B3 16,7 0,2 9,1
A2 14,4 0,2 8,9
28 April C1 11,3 0,2 8,5
7
2023 C2 21,2 1,3 10,1
C3 13,6 0,3 8,9
A3 15,6 0,1 8,7
D1 18 0,7 9,6
D2 18,2 0,6 9,7
D3 16,8 0,2 9,5
38

Lampiran 11. Hasil Uji Proksimat Pakan


LABORATORIUM KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
HASIL PENGUJIAN PROKSIMATE
Tanggal : 12 Juni 2023
Sampel : Pelet Ikan
Hasil Pengujan :

Kadar Kadar
Kadar Kadar Kadar
Kode Protein Lemak
Sampel Air (%) Abu (%) Karbohidrat (%)
(%) (%)
Kontrol 6.57 12.54 40.98 4.96 34.95
Pelet B 6.80 12.08 35.50 4.73 40.89
Pelet C 6.64 12.59 36.22 6.23 38.33
Pelet D 6.69 12.17 34.65 7.13 39.36

Metode Oven Tanur Kjedhal Soxlet By


Different

Jakarta, 22 Juni 2023

Pengu
ji

(Anugrah
Bertiantono)
39

Lampiran 12 Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan A


A1 (g) A2 (g) A3 (g)
No. Tanggal
09:00 15:00 09:00 15:00 09:00 15:00
1 17 Maret 2023 0 0 0 0 0 0
2 18 Maret 2023 0 2,8 0 3,1 0 1,2
3 19 Maret 2023 2,3 2,2 2,7 2,2 2,4 1,8
4 20 Maret 2023 2,3 2,1 1,1 2,3 2,4 2,5
5 21 Maret 2023 2,5 2,2 2,5 2,2 2,9 1,9
6 22 Maret 2023 2,5 4 2,2 2,6 2,4 3,2
7 23 Maret 2023 3 2,2 3,2 2,1 3,2 1,4
8 24 Maret 2023 3,6 2,7 3,5 2,9 3,3 3,4
9 25 Maret 2023 3 2,9 2,2 3,1 3,9 3,3
10 26 Maret 2023 3,7 2,7 3,3 2,3 3,7 3,1
11 27 Maret 2023 3,5 3,5 2,8 3,1 2,4 4,6
12 28 Maret 2023 3,5 3,3 2,9 3,7 3,7 3,7
13 29 Maret 2023 2,7 4,5 2,3 3,3 3,1 4,8
14 30 Maret 2023 4,1 3,7 4,2 2,9 3,6 3,8
15 31 Maret 2023 3,6 3,1 3,5 3,3 3,4 3,6
16 01 April 2023 4,5 4,3 2,6 4,1 5,2 3,7
17 02 April 2023 3,2 4,1 3,2 3,4 3,5 4
18 03 April 2023 4 4,3 3,2 4,7 3,8 4,8
19 04 April 2023 3,3 5,3 2,8 4 3,9 4,3
20 05 April 2023 4,3 3,8 4,5 3,2 3,7 1,9
21 06 April 2023 4,3 4,6 3,5 3,7 4 3,7
22 07 April 2023 3,6 4,3 2,1 4,4 1,6 3,9
23 08 April 2023 4,4 5,3 3,7 6,1 2,8 5,1
24 09 April 2023 3,9 4,5 3,5 2,7 2,5 1,3
25 10 April 2023 4,1 3 4,3 3,9 3,2 2,6
26 11 April 2023 5,4 6,1 4,4 4,8 2,8 4,1
27 12 April 2023 2,7 4,9 5 5,3 3,3 4,6
28 13 April 2023 4,3 4,1 4,7 4,5 3,4 4,4
29 14 April 2023 1,9 5,8 1,1 6,4 1 2,6
30 15 April 2023 5,1 3,8 4,9 5,4 3 5,1
31 16 April 2023 4,1 6,3 5,4 5 4,6 3,6
32 17 April 2023 5,3 4,3 7,1 5,2 4,1 4
33 18 April 2023 5,3 3,7 4,5 3 4,6 1,9
34 19 April 2023 3,1 4,9 2,2 5,5 1,7 3,9
35 20 April 2023 5,1 6,1 5 6 4 5,1
36 21 April 2023 7 2,1 5,5 3,1 3,4 2,8
37 22 April 2023 7,7 4 4,7 3,8 3,8 4,3
38 23 April 2023 4 5,2 4,1 5,2 3 5,4
39 24 April 2023 4,7 6,3 6 5,4 3,9 4,6
40 25 April 2023 6,1 3,2 6,2 6,5 4,8 2,9
41 26 April 2023 3,7 6 4,3 4,5 2 5,2
42 27 April 2023 5,4 0 4,8 0 5,1 0
43 28 April 2023 0 0 0 0 0 0
40

Lampiran 13. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan B


B1 (g) B2 (g) B3 (g)
No. Tanggal
09:00 15:00 09:00 15:00 09:00 15:00
1 17 Maret 2023 0 0 0 0 0 0
2 18 Maret 2023 0 3,6 0 1,9 0 3,3
3 19 Maret 2023 2,2 2,2 1,8 2,2 2,2 2,2
4 20 Maret 2023 2,8 0,6 1,9 4,6 1,8 2,5
5 21 Maret 2023 2,9 2,6 3,7 1,5 3,4 1,7
6 22 Maret 2023 2,4 3,3 2,2 2,9 2,3 2,6
7 23 Maret 2023 3,8 2 3,1 1,7 3,2 2,4
8 24 Maret 2023 4 3,6 4,6 2,9 3,6 3,1
9 25 Maret 2023 3,1 3,7 4 3,1 3,5 3
10 26 Maret 2023 3,5 3,3 4,6 3,2 3,7 2,4
11 27 Maret 2023 4,3 4,8 3,8 4,5 3,2 3,9
12 28 Maret 2023 4,2 3,1 4,2 4 3,7 4,1
13 29 Maret 2023 3,5 5 2,9 4,4 3,2 4,7
14 30 Maret 2023 4,4 4,4 4,1 4,4 4,5 4
15 31 Maret 2023 4,5 4 4 4 3,3 4,1
16 01 April 2023 4,7 4,9 4,1 4,4 3,5 4,6
17 02 April 2023 3,5 4,7 4,2 4,9 3,4 4
18 03 April 2023 4,2 4,8 3,9 5,7 4,4 5,7
19 04 April 2023 4,4 6,2 3,1 4,7 3,4 5,1
20 05 April 2023 4,3 4,6 5,3 2,6 4,3 2,9
21 06 April 2023 4,9 5,1 4,1 3,7 4,4 4,6
22 07 April 2023 3,9 5,1 3 4,1 2,5 5
23 08 April 2023 5,7 5,6 3,3 5,2 4,8 5,9
24 09 April 2023 5,4 5 3,8 1,8 3,7 2,1
25 10 April 2023 4,8 3,1 4,4 4,5 4,3 3,8
26 11 April 2023 6,7 6,9 4,9 4,8 5 4,8
27 12 April 2023 2,3 5,8 5,5 5,7 5 5,9
28 13 April 2023 6,9 5,6 4,7 3,5 4,3 5,2
29 14 April 2023 4,6 5,4 1,6 6,2 1,7 5,7
30 15 April 2023 6,3 8,2 4 5,7 4,4 6
31 16 April 2023 9,1 6,9 5,2 4,9 4,4 5,1
32 17 April 2023 6,7 6,7 2,3 1,8 5,1 7,1
33 18 April 2023 5,7 3,8 5,4 2,4 8,2 2,8
34 19 April 2023 5,4 6,6 2,9 5,9 5,3 6,6
35 20 April 2023 7,1 7,3 5 7,6 7,5 8,7
36 21 April 2023 5,7 7 6,1 3,2 7,3 5,2
37 22 April 2023 3,4 3 4,3 4,5 8,4 4,8
38 23 April 2023 2,7 7,7 4,8 5,8 5,5 6,2
39 24 April 2023 3,1 4,6 5,3 5,2 5,8 6,5
40 25 April 2023 5,8 5,6 4,3 4 5,8 7,4
41 26 April 2023 6,6 6,5 4,5 3,8 6,2 6,5
42 27 April 2023 5 0 3 0 6 0
43 28 April 2023 0 0 0 0 0 0
41

Lampiran 14. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan C


C1 (g) C2 (g) C3 (g)
No. Tanggal
09:00 15:00 09:00 15:00 09:00 15:00
1 17 Maret 2023 0 0 0 0 0 0
2 18 Maret 2023 0 0,7 0 1,8 0 4,1
3 19 Maret 2023 2 1,9 2,7 2 2,7 2
4 20 Maret 2023 3,5 2,4 3,1 1,8 1,9 2,4
5 21 Maret 2023 2,4 2,6 2,9 1,5 3,1 1,7
6 22 Maret 2023 1,9 2,3 2,5 3 1,9 3,2
7 23 Maret 2023 3 2,7 3,1 2,8 3,3 2,5
8 24 Maret 2023 3,1 2,8 3,7 2,6 3,1 3,5
9 25 Maret 2023 2,9 2,8 3,3 3 3,3 3,2
10 26 Maret 2023 3,2 2,6 3,8 2,6 3,2 2,8
11 27 Maret 2023 3,2 3,8 2,6 3,1 2,4 3,2
12 28 Maret 2023 2,8 3,5 3,4 3,2 3,5 2,9
13 29 Maret 2023 2,3 4,2 2,1 3,3 2,1 3,3
14 30 Maret 2023 4,6 3,1 3,7 2,9 5,2 3,4
15 31 Maret 2023 3,9 3,6 3,2 2,4 3,8 3,1
16 01 April 2023 3,3 3,6 3,2 3,3 3,4 3,7
17 02 April 2023 3,2 3,3 3,2 3,1 3,3 2,5
18 03 April 2023 2 3,9 1,6 4,3 3,4 3,9
19 04 April 2023 2,6 3,9 6,2 4,6 2,8 3,7
20 05 April 2023 2,6 2,2 3,1 3,5 2,8 3,4
21 06 April 2023 3,3 4 3,6 3,7 3,7 2,9
22 07 April 2023 1,9 2,5 2,1 3,9 2,3 2,8
23 08 April 2023 3 4,7 3,1 5,3 2,8 5,3
24 09 April 2023 3,2 4,2 3 3,9 2,7 2,3
25 10 April 2023 3,3 2,5 4 3,8 3,3 2,8
26 11 April 2023 3,7 3,8 3,4 3,9 3,2 3,2
27 12 April 2023 3,4 3,7 4,7 4,4 4,1 4,3
28 13 April 2023 2,3 1,8 3 4,6 4,2 1,4
29 14 April 2023 1,2 1,9 1,6 4,4 2,3 4,6
30 15 April 2023 3,3 2,7 4,1 4,4 4,4 4,2
31 16 April 2023 3,8 3,7 4,3 4,2 4,4 4
32 17 April 2023 4 2,2 4,8 4,8 4,1 2,5
33 18 April 2023 3,9 3,1 4,8 2,4 2,9 4
34 19 April 2023 1,1 4,8 2,2 5,5 2,5 4,5
35 20 April 2023 4,1 3,7 6,2 6,3 4,2 5,2
36 21 April 2023 5,1 2,8 6 5,5 4,7 2,9
37 22 April 2023 4,5 1,8 4,8 3,4 4,3 4,3
38 23 April 2023 5 4 2,9 7,3 2,7 5,4
39 24 April 2023 5,1 2,5 6,2 4,9 5,5 4,5
40 25 April 2023 3,4 6,7 6,5 6,5 5,7 7,2
41 26 April 2023 2,9 3 3,9 5,6 4,2 2,9
42 27 April 2023 5,2 0 6,2 0 4 0
43 28 April 2023 0 0 0 0 0 0
42

Lampiran 15. Hasil Perhitungan Pakan Perlakuan D


D1 (g) D2 (g) D3 (g)
No. Tanggal
09:00 15:00 09:00 15:00 09:00 15:00
1 17 Maret 2023 0 0 0 0 0 0
2 18 Maret 2023 0 0,9 0 2,8 0 1,2
3 19 Maret 2023 3,5 2,9 3,2 2,4 2,8 3
4 20 Maret 2023 2,9 3,1 1,4 3,2 2,8 3,2
5 21 Maret 2023 3,1 2,1 2,5 2,6 3,6 2,3
6 22 Maret 2023 3 3,8 2,7 3,3 3 3,8
7 23 Maret 2023 3,6 4,1 3 3,4 3,8 4,1
8 24 Maret 2023 3,8 3,9 3,7 3,4 4,8 4,2
9 25 Maret 2023 3,5 3,1 3,4 3,1 4,2 3,4
10 26 Maret 2023 4,1 2,7 3,8 3 4,6 3,7
11 27 Maret 2023 3,6 4,2 4,1 4,9 3,9 6,1
12 28 Maret 2023 4,2 3,7 4,5 4,1 5,1 4,9
13 29 Maret 2023 3,3 4,9 3 5,4 3,7 6
14 30 Maret 2023 3,7 3,8 3,2 4,4 5,4 5,7
15 31 Maret 2023 3,7 3,2 4,1 3,8 4,3 4,4
16 01 April 2023 4,4 4,2 3,8 5,1 3,2 5,2
17 02 April 2023 3,7 4,3 4,3 4,5 4,5 5,1
18 03 April 2023 3,9 5,2 3,7 6,6 6,7 6,8
19 04 April 2023 4,4 4,4 4,8 4,7 5,7 6,3
20 05 April 2023 4,1 2,1 4,3 2,9 7,1 4,9
21 06 April 2023 4,3 3,7 3,7 4,3 5 5
22 07 April 2023 2,6 4,2 2 4,8 3,7 3,9
23 08 April 2023 4,4 5,7 3,4 6,1 5,1 7,4
24 09 April 2023 3,4 4,6 2 3,5 4,4 5,3
25 10 April 2023 3,9 4,3 3,3 4 5,4 4,1
26 11 April 2023 4,6 4,9 4,2 4,4 5,8 6
27 12 April 2023 5,7 4,5 4,2 4,1 6,9 6,3
28 13 April 2023 4,1 3,4 4,5 4,5 6,3 6,7
29 14 April 2023 1,3 6,2 1,2 4,8 1,2 7,3
30 15 April 2023 3,8 6,4 4,6 6,3 6,7 8,1
31 16 April 2023 4,7 5,9 5,8 4,9 6,6 6,3
32 17 April 2023 5,9 6,3 6,3 6,5 8 6,6
33 18 April 2023 6,9 4,2 6,9 4,5 7,2 3,6
34 19 April 2023 5 6,6 3,6 6,7 3,4 6,5
35 20 April 2023 7,3 6,8 6,9 7,3 7,4 5,6
36 21 April 2023 6,3 11 6,6 9,8 7,5 7,3
37 22 April 2023 6,2 5,4 6,9 4,8 4,3 3,3
38 23 April 2023 4,2 7,8 5 9,2 4,7 6,8
39 24 April 2023 6,1 8,6 7,2 7,5 4 7,7
40 25 April 2023 8,3 8,1 8 10,1 5,4 6,9
41 26 April 2023 9,9 6,8 8,5 7,2 7,2 6,6
42 27 April 2023 10,2 0 10,2 0 6,4 0
43 28 April 2023 0 0 0 0 0 0
43

Lampiran 16. Hasil Sampling Data Akhir


Jumlah
Jumlah
Jumlah Ikan SR ABW ADG Biomassa
No. Perlakuan Pakan FCR
Tebar Mati (%) (g/Ekor) (g/Ekor/Hari) (g)
(g)
(Ekor)

1 A1 30 1 97% 14,2 0,1 411,8 323 0,78

2 A2 30 1 97% 14,4 0,2 408,9 308,6 0,75

3 A3 30 3 90% 15,6 0,1 421,2 304,3 0,72

4 B1 30 0 100% 15 0,8 450 346,4 0,76

5 B2 30 2 94% 15,3 0,3 428,4 369,1 0,86

6 B3 30 2 94% 16,7 0,2 467,6 340,1 0,72

7 C1 30 0 100% 11,3 0,2 339 282,7 0,83

8 C2 30 4 87% 21,2 1,3 551,2 263,4 0,47

9 C3 30 2 94% 13,6 0,3 380,8 288,5 0,75

10 D1 30 1 97% 18 0,7 522 384,5 0,73

11 D2 30 1 97% 18,2 0,6 527,8 393,8 0,74

12 D3 30 1 97% 16,8 0,2 487,2 390,1 0,8


44

Lampiran 17. Hasil Uji ANOVA Laju Pertumbuhan Spesifik


Descriptives
Spesific Growth Rate
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 13.9367 .14572 .08413 13.5747 14.2986 13.80 14.09
5 g/kg Pakan 3 14.1467 .12055 .06960 13.8472 14.4461 14.02 14.26
10 g/kg Pakan 3 13.8867 .71276 .41151 12.1161 15.6573 13.33 14.69
15 g/kg Pakan 3 14.5200 .12288 .07095 14.2147 14.8253 14.38 14.61
Total 12 14.1225 .41165 .11883 13.8609 14.3841 13.33 14.69

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Spesific Growth Rate 0 g/kg Pakan .212 3 . .990 3 .811
5 g/kg Pakan .211 3 . .991 3 .817
10 g/kg Pakan .302 3 . .910 3 .419
15 g/kg Pakan .325 3 . .876 3 .312

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Spesific Growth Rate Based on Mean 6.582 3 8 .015
Based on Median 1.303 3 8 .338
Based on Median and with 1.303 3 2.322 .444
adjusted df
Based on trimmed mean 5.928 3 8 .020

ANOVA
Spesific Growth Rate
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .746 3 .249 1.780 .229
Within Groups 1.118 8 .140
Total 1.864 11
45

Lampiran 18. Hasil Uji ANOVA ADG


Descriptives
ADG
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Lower Upper
N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 .1333 .05774 .03333 -.0101 .2768 .10 .20
5 g/kg Pakan 3 .4333 .32146 .18559 -.3652 1.2319 .20 .80
10 g/kg Pakan 3 .6000 .60828 .35119 -.9110 2.1110 .20 1.30
15 g/kg Pakan 3 .5000 .26458 .15275 -.1572 1.1572 .20 .70
Total 12 .4167 .36390 .10505 .1855 .6479 .10 1.30

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ADG 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
5 g/kg Pakan .328 3 . .871 3 .298
10 g/kg Pakan .356 3 . .818 3 .157
15 g/kg Pakan .314 3 . .893 3 .363

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
ADG Based on Mean 5.414 3 8 .025
Based on Median .537 3 8 .670
Based on Median and with .537 3 3.571 .684
adjusted df
Based on trimmed mean 4.528 3 8 .039

ANOVA
ADG

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups .363 3 .121 .886 .488
Within Groups 1.093 8 .137
Total 1.457 11
46

Lampiran 19. Hasil Uji ANOVA Pertumbuhan Panjang Mutlak


Descriptives
Pertumbuhan Panjang Mutlak
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Lower Upper
N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 3.9667 .23094 .13333 3.3930 4.5404 3.70 4.10
5 g/kg Pakan 3 4.2000 .10000 .05774 3.9516 4.4484 4.10 4.30
10 g/kg Pakan 3 4.0333 .80829 .46667 2.0254 6.0412 3.30 4.90
15 g/kg Pakan 3 4.6667 .25166 .14530 4.0415 5.2918 4.40 4.90
Total 12 4.2167 .47258 .13642 3.9164 4.5169 3.30 4.90

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pertumbuhan 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
Panjang Mutlak 5 g/kg Pakan .175 3 . 1.000 3 1.000
10 g/kg Pakan .232 3 . .980 3 .726
15 g/kg Pakan .219 3 . .987 3 .780

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Pertumbuhan Panjang Based on Mean 3.408 3 8 .073
Mutlak Based on Median 1.583 3 8 .268
Based on Median and with 1.583 3 3.288 .347
adjusted df
Based on trimmed mean 3.270 3 8 .080

ANOVA
Pertumbuhan Panjang Mutlak
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .897 3 .299 1.533 .279
Within Groups 1.560 8 .195
Total 2.457 11
47

Lampiran 20. Hasil Uji ANOVA ABW


Descriptives
ABW
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Lower Upper
N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 14.7333 .75719 .43716 12.8524 16.6143 14.20 15.60
5 g/kg Pakan 3 15.6667 .90738 .52387 13.4126 17.9207 15.00 16.70
10 g/kg Pakan 3 15.3667 5.18106 2.99128 2.4962 28.2371 11.30 21.20
15 g/kg Pakan 3 17.6667 .75719 .43716 15.7857 19.5476 16.80 18.20
Total 12 15.8583 2.55964 .73890 14.2320 17.4846 11.30 21.20

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
ABW 0 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253
5 g/kg Pakan .324 3 . .878 3 .317
10 g/kg Pakan .300 3 . .913 3 .427
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
ABW Based on Mean 7.292 3 8 .011
Based on Median 1.422 3 8 .306
Based on Median and with 1.422 3 2.370 .417
adjusted df
Based on trimmed mean 6.536 3 8 .015

ANOVA
ABW
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 14.443 3 4.814 .668 .595
Within Groups 57.627 8 7.203
Total 72.069 11
48

Lampiran 21 Hasil Uji ANOVA Biomassa


Descriptives
Biomassa
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 413.9667 6.42988 3.71229 397.9940 429.9394 408.90 421.20
5 g/kg Pakan 3 448.6667 19.63398 11.33569 399.8931 497.4402 428.40 467.60
10 g/kg Pakan 3 423.6667 112.40718 64.89831 144.4318 702.9016 339.00 551.20
15 g/kg Pakan 3 512.3333 21.95845 12.67771 457.7855 566.8811 487.20 527.80
Total 12 449.6583 63.76417 18.40713 409.1445 490.1722 339.00 551.20

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Biomassa 0 g/kg Pakan .299 3 . .915 3 .434
5 g/kg Pakan .194 3 . .997 3 .888
10 g/kg Pakan .315 3 . .891 3 .357
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
Biomassa Based on Mean 8.337 3 8 .008
Based on Median 1.336 3 8 .329
Based on Median and with 1.336 3 2.258 .440
adjusted df
Based on trimmed mean 7.351 3 8 .011

ANOVA
Biomassa
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 17635.803 3 5878.601 1.736 .237
Within Groups 27088.767 8 3386.096
Total 44724.569 11
49

Lampiran 22 Hasil Uji ANOVA FCR


Descriptives
FCR
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 .7500 .03000 .01732 .6755 .8245 .72 .78
5 g/kg Pakan 3 .7800 .07211 .04163 .6009 .9591 .72 .86
10 g/kg Pakan 3 .6833 .18903 .10914 .2138 1.1529 .47 .83
15 g/kg Pakan 3 .7567 .03786 .02186 .6626 .8507 .73 .80
Total 12 .7425 .09631 .02780 .6813 .8037 .47 .86

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
FCR 0 g/kg Pakan .175 3 . 1.000 3 1.000
5 g/kg Pakan .276 3 . .942 3 .537
10 g/kg Pakan .304 3 . .907 3 .407
15 g/kg Pakan .337 3 . .855 3 .253

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
FCR Based on Mean 5.505 3 8 .024
Based on Median 1.054 3 8 .421
Based on Median and with 1.054 3 2.764 .490
adjusted df
Based on trimmed mean 4.942 3 8 .031

ANOVA
FCR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .015 3 .005 .477 .707
Within Groups .087 8 .011
Total .102 11
50

Lampiran 23. Hasil Uji ANOVA SR


Descriptives
SR
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Lower Upper
N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum
0 g/kg Pakan 3 94.6667 4.04145 2.33333 84.6271 104.7062 90.00 97.00
5 g/kg Pakan 3 96.0000 3.46410 2.00000 87.3947 104.6053 94.00 100.00
10 g/kg Pakan 3 93.6667 6.50641 3.75648 77.5039 109.8295 87.00 100.00
15 g/kg Pakan 3 97.0000 .00000 .00000 97.0000 97.0000 97.00 97.00
Total 12 95.3333 3.82179 1.10326 92.9051 97.7616 87.00 100.00

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SR 0 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
5 g/kg Pakan .385 3 . .750 3 .000
10 g/kg Pakan .187 3 . .998 3 .915
15 g/kg Pakan . 3 . . 3 .
a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
SR Based on Mean 2.629 3 8 .122
Based on Median .885 3 8 .489
Based on Median and with .885 3 5.908 .501
adjusted df
Based on trimmed mean 2.481 3 8 .135

ANOVA
SR
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 19.333 3 6.444 .365 .780
Within Groups 141.333 8 17.667
Total 160.667 11
51

Lampiran 24. Hasil Pengukuran Kualitas Air A1


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,7 31,2 31 7,17 7,29 3,38 3,27
2 18 Maret 2023 26,9 30,8 30,6 7,13 7,25
3 19 Maret 2023 26,5 31,2 31 7,23 7,52 3,22 3,27
4 20 Maret 2023 26,4 31,5 31 7,44 7,53
5 21 Maret 2023 26,2 30,1 30,2 7,34 7,56 3,22 3,31
6 22 Maret 2023 26,4 30,9 31,4 7,25 7,56
7 23 Maret 2023 26,9 30,5 29,9 7,34 7,56 3,47 3,17
8 24 Maret 2023 26,7 30,9 30,1 7,21 7,45
9 25 Maret 2023 26,9 31 29,7 7,22 7,25 3,15 3,2
10 26 Maret 2023 26,4 31,5 31 7,25 7,46
11 27 Maret 2023 26,8 29,8 31,6 7,41 7,36 3,02 3,23
12 28 Maret 2023 26,9 31,3 31,5 7,13 7,56
13 29 Maret 2023 26 31,1 29,9 7,23 7,24 3,17 3,12
14 30 Maret 2023 26,4 31,2 31 7,26 7,48
15 31 Maret 2023 26,5 31,1 30,3 7,19 7,24 3 3,16
16 01 April 2023 26 31,3 31,1 7,21 7,42
17 02 April 2023 26,7 29,8 30,8 7,01 7,51 3,05 3,02
18 03 April 2023 26,6 31,7 30,8 7,18 7,34
19 04 April 2023 27,1 31,1 30,5 7,22 7,42 3,11 3,19
20 05 April 2023 27,2 31,4 30,4 7,17 7,45
21 06 April 2023 27,1 30 31,2 7,01 7,41 3 3,5
22 07 April 2023 26,7 31,3 31 7,33 7,5
23 08 April 2023 26,5 30,2 30,2 7,14 7,34 3,12 3,08
24 09 April 2023 27,1 31,1 30,2 7,25 7,1
25 10 April 2023 27,2 31,2 31 7,13 7,56 3,22 3,1
26 11 April 2023 27 29,1 31,3 7,23 7,56
27 12 April 2023 26,9 30,1 31,5 7,13 7,45 3,17 3,26
28 13 April 2023 26,2 31,5 30,7 7,03 7,25
29 14 April 2023 26,1 30,3 30,1 7 7,01 3,48 3,02
30 15 April 2023 26,6 29,7 29,9 7,31 7,09
31 16 April 2023 26,7 31,2 30 7,17 7,56 3,02 3,41
32 17 April 2023 26,6 30,9 30,9 7,27 7,24
33 18 April 2023 26,8 31,2 31 7,34 7,48 3,17 3,25
34 19 April 2023 26 31,1 31,3 7,1 7,24
35 20 April 2023 26,8 30 30,1 7,15 7,42 3,15 3,5
36 21 April 2023 26,4 31 30,7 7,28 7,52
37 22 April 2023 26,5 31,6 30,8 7,3 7,44 3,29 3,44
38 23 April 2023 26,6 29,1 31,2 7,35 7,27
39 24 April 2023 26,7 30,1 30,6 7,23 7,14 3,18 3,12
40 25 April 2023 26,9 31,2 31,3 7,46 7,24
41 26 April 2023 26,9 30,2 31 7,43 7,42 3,06 3,16
42 27 April 2023 26,5 31,4 30,1 7,3 7,22
43 28 April 2023 26,5 31,7 7,23 3,15
52

Lampiran 25. Hasil Pengukuran Kualitas Air A2


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,7 31 29,7 7,31 7,46 3,22 3,27
2 18 Maret 2023 26,9 30,5 31,7 7,17 7,36
3 19 Maret 2023 26,4 31,4 31,6 7,18 7,56 3,22 3,31
4 20 Maret 2023 26,8 31,8 31,5 7,16 7,24
5 21 Maret 2023 26,9 30,1 29,9 7,17 7,48 3,47 3,17
6 22 Maret 2023 26 31,2 31 7,13 7,24
7 23 Maret 2023 26,4 31,1 30,3 7,23 7,42 3,15 3,2
8 24 Maret 2023 26,5 31,3 31,1 7,44 7,51
9 25 Maret 2023 26 31,1 30,8 7,34 7,34 3,32 3,23
10 26 Maret 2023 26,7 31,7 30,8 7,25 7,42
11 27 Maret 2023 26,6 31,1 30,5 7,34 7,45 3,17 3,12
12 28 Maret 2023 27,1 31,4 30,4 7,21 7,41
13 29 Maret 2023 27,2 32 31,2 7,22 7,5 3,4 3,16
14 30 Maret 2023 27,1 31,3 31 7,25 7,34
15 31 Maret 2023 26,7 30,2 30,2 7,41 7,1 3,25 3,22
16 01 April 2023 26,5 31,1 30,2 7,13 7,56
17 02 April 2023 27,1 31,2 31 7,23 7,56 3,11 3,19
18 03 April 2023 27,2 32 31,3 7,26 7,45
19 04 April 2023 27 32 31,5 7,19 7,25 3,13 3,22
20 05 April 2023 26,9 31,9 30,7 7 7,01
21 06 April 2023 26,2 30,3 30,1 7,01 7,09 3,12 3,08
22 07 April 2023 26,1 29,7 29,9 7,18 7,56
23 08 April 2023 26,6 31,2 30 7,22 7,24 3,22 3,1
24 09 April 2023 26,7 32 ,30,9 7,17 7,48
25 10 April 2023 26,6 31,9 31 7,01 7,24 3,17 3,26
26 11 April 2023 26,8 31,4 31,3 7,33 7,42
27 12 April 2023 26 30 30,1 7,14 7,52 3,38 3,12
28 13 April 2023 26,8 31 30,7 7,25 7,44
29 14 April 2023 26,4 31,6 30,8 7,13 7,27 3,42 3,3
30 15 April 2023 26,5 32 31,2 7,23 7,14
31 16 April 2023 26,6 30,1 30,6 7,13 7,24 3,17 3,25
32 17 April 2023 26,7 30,3 31,3 7,03 7,42
33 18 April 2023 26,9 31,2 31 7 7,22 3,15 3,5
34 19 April 2023 26,9 31,4 30,1 7,31 7,46
35 20 April 2023 26,5 31,7 31 7,17 7,36 3,29 3,44
36 21 April 2023 26,8 32 29,6 7,27 7,45
37 22 April 2023 26,7 32 30,3 7,34 7,56 3,18 3,12
38 23 April 2023 26,5 31,2 30,1 7,1 7,5
39 24 April 2023 27 31,2 32 7,15 7,57 3,16 3,16
40 25 April 2023 27,2 30,3 30,7 7,28 7,57
41 26 April 2023 27,1 30,9 30,6 7,3 7,46 3,15 3,35
42 27 April 2023 26,9 31,8 30,8 7,35 7,57
43 28 April 2023 26,5 31,2 7,23 3,11
53

Lampiran 26. Hasil Pengukuran Kualitas Air A3


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,1 29,7 29,9 7,44 7,09 3,15 3,2
2 18 Maret 2023 26,6 31,2 30 7,18 7,56
3 19 Maret 2023 26,7 32 ,30,9 7,22 7,24 3,45 3,23
4 20 Maret 2023 26,6 31,9 31 7,17 7,48
5 21 Maret 2023 26,8 31 31,3 7,01 7,24 3,17 3,12
6 22 Maret 2023 26 30 30,1 7,33 7,42
7 23 Maret 2023 26,8 31 30,7 7,14 7,52 3,23 3,16
8 24 Maret 2023 26,4 31,6 30,8 7,25 7,44
9 25 Maret 2023 26,5 31,1 31,2 7,13 7,27 3,25 3,67
10 26 Maret 2023 26,6 30,1 30,6 7,23 7,14
11 27 Maret 2023 26,7 30,2 31,3 7,13 7,24 3,11 3,19
12 28 Maret 2023 26,9 31,2 31 7,03 7,42
13 29 Maret 2023 26,9 31,4 30,1 7 7,22 3,4 3,22
14 30 Maret 2023 26,5 31,7 31 7,31 7,46
15 31 Maret 2023 26,8 30,1 29,6 7,17 7,36 3,12 3,18
16 01 April 2023 26,7 30,1 30,3 7,27 7,45
17 02 April 2023 26,5 31,2 30,1 7,34 7,56 3,22 3,21
18 03 April 2023 27 31,2 32 7,1 7,5
19 04 April 2023 27,2 30,3 30,7 7,15 7,57 3,17 3,26
20 05 April 2023 27,1 30,9 30,6 7,28 7,57
21 06 April 2023 26,9 31,8 30,8 7,3 7,46 3,48 3,32
22 07 April 2023 26,5 31,2 31 7,35 7,57
23 08 April 2023 26,7 31,7 31,4 7,23 7,5 3,22 3,46
24 09 April 2023 26,8 31,8 31,5 7,18 7,56
25 10 April 2023 26,9 30,1 29,9 7,16 7,24 3,17 3,25
26 11 April 2023 26 31,2 31 7,17 7,48
27 12 April 2023 26,4 31,1 30,3 7,13 7,24 3,15 3,5
28 13 April 2023 26,5 31,3 31,1 7,23 7,42
29 14 April 2023 26 32 30,8 7,44 7,51 3,79 3,44
30 15 April 2023 26,7 31,7 30,8 7,34 7,34
31 16 April 2023 26,6 31,1 30,5 7,25 7,42 3,18 3,12
32 17 April 2023 27,1 31,4 30,4 7,34 7,45
33 18 April 2023 27,2 32 31,2 7,21 7,41 3,26 3,16
34 19 April 2023 27,1 31,3 31 7,22 7,5
35 20 April 2023 26,7 30,2 30,2 7,25 7,34 3,15 3,35
36 21 April 2023 26,5 31,1 30,2 7,41 7,1
37 22 April 2023 27,1 31,2 31 7,13 7,56 3,11 3,19
38 23 April 2023 27,2 32 31,3 7,23 7,56
39 24 April 2023 27 31,2 31,5 7,26 7,45 3,15 3,27
40 25 April 2023 26,9 31,9 30,7 7,19 7,25
41 26 April 2023 26,2 30,3 30,1 7,57 7,01 3,17 3,27
42 27 April 2023 26,9 30,4 31,7 7,31 7,46
43 28 April 2023 26,4 31,2 7,17 3,22
54

Lampiran 27. Hasil Pengukuran Kualitas Air B1


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,6 29,9 30,1 7,43 7,5 3,48 3,43
2 18 Maret 2023 26,9 29,7 30,2 7,67 7,71
3 19 Maret 2023 26,8 31 31,7 7,26 7,44 3,54 3,36
4 20 Maret 2023 26,7 31,2 30,9 7,17 7,48
5 21 Maret 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,44 3,22 3,31
6 22 Maret 2023 26,5 31,3 30,3 7,23 7,42
7 23 Maret 2023 26,4 31,7 31 7,24 7,51 3,11 3,15
8 24 Maret 2023 26,2 30,6 30 7,23 7,43
9 25 Maret 2023 26,7 31,8 31,2 7,18 7,34 3,27 3,22
10 26 Maret 2023 26,9 32 31,5 7,34 7,45
11 27 Maret 2023 26,7 31,3 31 7,11 7,41 3,11 3,43
12 28 Maret 2023 26,9 30,9 30,2 7,22 7,5
13 29 Maret 2023 26,5 31,8 31,1 7,25 7,45 3,15 3,19
14 30 Maret 2023 27 31,8 31,2 7,14 7,4
15 31 Maret 2023 26,9 31,8 30,7 7,12 7,14 3,22 3,27
16 01 April 2023 26 31,1 30,6 7,13 7,24
17 02 April 2023 26,4 31,2 30,7 7,23 7,42 3,18 3,34
18 03 April 2023 26,5 30,1 30 7,2 7,22
19 04 April 2023 26 31 30,7 7 7,18 3,55 3,78
20 05 April 2023 26,7 31,5 31 7,24 7,34
21 06 April 2023 26,6 31 30,5 7,18 7,45 3,09 3,25
22 07 April 2023 27,3 31,1 31 7,27 7,56
23 08 April 2023 26,6 31,5 30,6 7,1 7,5 3,12 3,45
24 09 April 2023 26,7 30,9 31,4 7,15 7,45
25 10 April 2023 26,6 31,3 30,7 7,28 7,47 3,15 3,24
26 11 April 2023 26,8 31,8 31 7,19 7,45
27 12 April 2023 26 30,5 30,7 7,15 7,22 3,25 3,45
28 13 April 2023 26,5 31,2 30,6 7 7,3
29 14 April 2023 26,4 31,1 31,7 7 7,25 3,26 3,34
30 15 April 2023 26,5 32 31 7,15 7,46
31 16 April 2023 26,6 31,9 31,1 7,25 7,36 3,09 3,1
32 17 April 2023 26,7 31,7 31,3 7 7,25
33 18 April 2023 26,4 29,9 31,6 7,16 7,42 3,15 3,2
34 19 April 2023 26,8 31,2 31 7,22 7,43
35 20 April 2023 26,9 31,8 31 7,12 7,46 3,34 3,46
36 21 April 2023 26 30,9 30,2 7,23 7,56
37 22 April 2023 26,4 30,4 31,4 7,23 7,56 3,25 3,26
38 23 April 2023 26,5 31,5 30,6 7,26 7,45
39 24 April 2023 26 30,9 30 7 7,25 3,17 3,28
40 25 April 2023 26,7 31,2 30,9 7,17 7,48
41 26 April 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,44 3,11 3,23
42 27 April 2023 26,5 31,3 30,3 7,23 7,42
43 28 April 2023 26,4 31,7 7,24 3,56
55

Lampiran 28. Hasil Pengukuran Kualitas Air B2


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26 30,9 30 7 7,25 3,17 3,09
2 18 Maret 2023 26,7 30 ,8 30,7 7,31 7,46
3 19 Maret 2023 26,6 29,9 30,1 7,43 7 3,38 3,56
4 20 Maret 2023 26,9 29,7 30,2 7,37 7,01
5 21 Maret 2023 26,8 32 31,7 7,26 7,44 3,25 3,36
6 22 Maret 2023 26,7 31,2 30,9 7,17 7,48
7 23 Maret 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,44 3,21 3,23
8 24 Maret 2023 26,5 31,3 30,3 7,23 7,42
9 25 Maret 2023 26,4 31,7 31 7,24 7,51 3,34 3,42
10 26 Maret 2023 26,2 30,6 30 7,23 7,43
11 27 Maret 2023 26,7 31,8 31,2 7,18 7,34 3,21 3,22
12 28 Maret 2023 26,9 32 31,5 7,34 7,45
13 29 Maret 2023 26,7 31,3 31 7,11 7,41 3,11 3,33
14 30 Maret 2023 26,9 30,9 30,2 7,22 7,5
15 31 Maret 2023 26,5 31,8 31,1 7,25 7,45 3,21 3,19
16 01 April 2023 27 31,8 31,2 7,14 7,4
17 02 April 2023 26,6 31 30,9 7,18 7,25 3,21 3,27
18 03 April 2023 26,4 31 30 7,17 7,46
19 04 April 2023 26,6 31,3 30,9 7,17 7,36 3,22 3,27
20 05 April 2023 26,8 31,2 31 7,2 7,25
21 06 April 2023 26,2 31 30,1 7,1 7,52 3,19 3,5
22 07 April 2023 26,5 31,2 30,1 7,15 7,43
23 08 April 2023 26,4 32 32 7,28 7,56 3,16 3,18
24 09 April 2023 26,5 30,9 31,7 7 7,5
25 10 April 2023 26,6 31,4 31 7,3 7,46 3,22 3,5
26 11 April 2023 26,8 31,6 31 7,22 7,25
27 12 April 2023 26,9 31,8 30,7 7,12 7,14 3,22 3,36
28 13 April 2023 26 31,3 30,6 7,13 7,24
29 14 April 2023 26,4 31,2 30,7 7,23 7,42 3,18 3,25
30 15 April 2023 26,5 30,1 30 7,2 7,22
31 16 April 2023 26 31 30,7 7 7,18 3,34 3,21
32 17 April 2023 26,7 30,9 31 7,24 7,34
33 18 April 2023 26,6 31 30,5 7,18 7,45 3,09 3,21
34 19 April 2023 27,3 31,1 31 7,27 7,56
35 20 April 2023 26,6 31,5 30,6 7,1 7,5 3,11 3,2
36 21 April 2023 26,7 31 31,4 7,15 7,45
37 22 April 2023 26,6 31,3 30,7 7,28 7,47 3,15 3,23
38 23 April 2023 26,8 31,8 31 7,19 7,45
39 24 April 2023 26 32 30,7 7,15 7,22 3,24 3,35
40 25 April 2023 26,5 31,2 30,6 7 7,3
41 26 April 2023 26,4 31,4 31,7 7 7,25 3,26 3,54
42 27 April 2023 26,7 31,7 31,3 7 7,25
43 28 April 2023 26,4 31,5 7,16 3,16
56

Lampiran 29. Hasil Pengukuran Kualitas Air B3


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26 31 30,7 7,15 7,22 3,25 3,35
2 18 Maret 2023 26,5 31,2 30,6 7 7,3
3 19 Maret 2023 26,4 29,9 31 7 7,25 3,26 3,54
4 20 Maret 2023 26,5 30,9 31 7,15 7,46
5 21 Maret 2023 26,6 31,9 31,1 7,25 7,36 3,21 3,23
6 22 Maret 2023 26,7 31,7 31,3 7 7,25
7 23 Maret 2023 26,4 31 31,6 7,16 7,42 3,16 3,1
8 24 Maret 2023 26,8 31,2 31 7,22 7,43
9 25 Maret 2023 26,9 31,8 31 7,12 7,46 3,23 3,26
10 26 Maret 2023 26 30,9 30,2 7,23 7,56
11 27 Maret 2023 26,4 32 31,4 7,23 7,56 3,25 3,35
12 28 Maret 2023 26,5 31,5 30,6 7,26 7,45
13 29 Maret 2023 26 30,9 30 7 7,25 3,17 3,35
14 30 Maret 2023 26,7 30,8 30,7 7,31 7,46
15 31 Maret 2023 26,6 29,9 30,1 7,43 7 3,22 3,23
16 01 April 2023 26,9 29,7 30,2 7,27 7,01
17 02 April 2023 26,8 31,6 31,7 7,26 7,44 3,09 3,11
18 03 April 2023 26,7 31,2 30,9 7,17 7,48
19 04 April 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,44 3,11 3,23
20 05 April 2023 26,5 31,3 30,3 7,23 7,42
21 06 April 2023 26,4 31,7 31 7,24 7,51 3,25 3,45
22 07 April 2023 26,2 30,6 30 7,23 7,43
23 08 April 2023 26,7 31,8 31,2 7,18 7,34 3,2 3,27
24 09 April 2023 26,9 32 31,5 7,34 7,45
25 10 April 2023 26,7 31,3 31 7,11 7,41 3,12 3,34
26 11 April 2023 26,9 30,9 30,2 7,22 7,5
27 12 April 2023 26,5 31,8 31,1 7,25 7,45 3,15 3,21
28 13 April 2023 27 31,8 31,2 7,14 7,4
29 14 April 2023 26,6 31 30,9 7,18 7,25 3,11 3,27
30 15 April 2023 26,4 31 30 7,17 7,46
31 16 April 2023 26,6 32 30,9 7,17 7,36 3,22 3,27
32 17 April 2023 26,8 31,2 31 7,2 7,25
33 18 April 2023 26,2 31 30,1 7,1 7,52 3,19 3,5
34 19 April 2023 26,5 31,2 30,1 7,15 7,43
35 20 April 2023 26,4 31,5 32 7,28 7,56 3,15 3,17
36 21 April 2023 26,5 31 31,7 7 7,5
37 22 April 2023 26,6 31,4 31 7,3 7,46 3,22 3,5
38 23 April 2023 26,8 31 30,6 7,22 7,44
39 24 April 2023 26,9 31,8 30,7 7,12 7,14 3,22 3,33
40 25 April 2023 26 32 30,6 7,13 7,24
41 26 April 2023 26,4 31,2 30,7 7,23 7,42 3,18 3,25
42 27 April 2023 26,5 30,1 30 7,2 7,22
43 28 April 2023 26 32 7,15 3,25
57

Lampiran 30. Hasil Pengukuran Kualitas Air C1


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 27 30,5 30,1 7,34 7,45 3,47 3,2
2 18 Maret 2023 26,1 30,9 30,1 7,21 7,41
3 19 Maret 2023 27,1 31 30,5 7,22 7,5 3,15 3,23
4 20 Maret 2023 26,7 31,7 31,2 7,15 7,34
5 21 Maret 2023 26,5 31,5 30,2 7,11 7,21 3,32 3,12
6 22 Maret 2023 26,9 31,2 31 7,23 7,56
7 23 Maret 2023 27 31 29,3 7,25 7,56 3,17 3,16
8 24 Maret 2023 27 31,2 31 7,26 7,45
9 25 Maret 2023 26,9 31,5 30,7 7,19 7,25 3,33 3,23
10 26 Maret 2023 26,5 30,1 31,7 7,3 7,46
11 27 Maret 2023 26,8 31,2 30,6 7,17 7,36 3,18 3,19
12 28 Maret 2023 26,6 30,5 30 7,18 7,46
13 29 Maret 2023 26,7 30,9 30,2 7,26 7,28 3,11 3,27
14 30 Maret 2023 26,6 31,6 31,3 7,17 7,28
15 31 Maret 2023 26,8 30,5 30,3 7,23 7,44 3,23 3,27
16 01 April 2023 26 31 31,2 7,23 7,42
17 02 April 2023 26,5 31,8 30,7 7,24 7,51 3,32 3,41
18 03 April 2023 25,5 29,1 30,6 7,19 7,28
19 04 April 2023 26,5 31,2 30,7 7,11 7,54 3,34 3,5
20 05 April 2023 26,6 31,1 30,6 7 7,14
21 06 April 2023 26,7 32 31,7 7,13 7,24 3,22 3,53
22 07 April 2023 26,9 31,1 31 7,14 7,42
23 08 April 2023 26,9 31 30,1 7 7,22 3,15 3,23
24 09 April 2023 26,2 31,1 30,7 7 7,28
25 10 April 2023 27,1 31,2 30,8 7,25 7,45 3,11 3,25
26 11 April 2023 26,7 32 31,5 7,17 7,45
27 12 April 2023 26,5 31,3 30,1 7 7,56 3,3 3,34
28 13 April 2023 26,6 29,9 30,2 7,4 7,11
29 14 April 2023 26,2 29,6 30 7,54 7,2 3,22 3,43
30 15 April 2023 26,5 31,2 30,6 7,28 7,37
31 16 April 2023 26,9 31,5 31,7 7 7,76 3,32 3,35
32 17 April 2023 26,5 32 30,6 7,35 7,42
33 18 April 2023 26,8 31,9 31,7 7,1 7,3 3,27 3,28
34 19 April 2023 26,4 31,7 31 7 7,25
35 20 April 2023 26,5 31,8 30,8 7,16 7,31 3,29 3,31
36 21 April 2023 26,6 31,7 31 7,24 7,56
37 22 April 2023 26,7 30,1 30 7,11 7,25 3,22 3,26
38 23 April 2023 26,6 31,9 31 7,36 7,52
39 24 April 2023 27,1 32 31 7,22 7,33 3,17 3,35
40 25 April 2023 26,8 31,1 31,2 7,27 7,58
41 26 April 2023 26,7 31 30,5 7,17 7,29 3,15 3,5
42 27 April 2023 26,9 31,7 30,6 7,33 7,55
43 28 April 2023 26,5 30,1 7,36 3,12
58

Lampiran 31. Hasil Pengukuran Kualitas Air C2


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 27 31 29,3 7,25 7,56 3,12 3,12
2 18 Maret 2023 27 31,2 31 7,26 7,45
3 19 Maret 2023 26,9 31,5 30,7 7,19 7,25 3,17 3,16
4 20 Maret 2023 26,5 30,8 31,7 7,3 7,46
5 21 Maret 2023 26,8 31,2 30,6 7,17 7,36 3,21 3,23
6 22 Maret 2023 26,6 30,5 30 7,18 7,46
7 23 Maret 2023 26,7 30,9 30,2 7,26 7,28 3,18 3,29
8 24 Maret 2023 26,6 31,6 31,3 7,17 7,28
9 25 Maret 2023 26,8 31 30,3 7,23 7,44 3,11 3,27
10 26 Maret 2023 26 30,6 31,2 7,23 7,42
11 27 Maret 2023 26,5 31,8 30,7 7,24 7,51 3,51 3,37
12 28 Maret 2023 26,4 32 31,6 7,19 7,28
13 29 Maret 2023 26,5 31,2 30,7 7,11 7,54 3,32 3,41
14 30 Maret 2023 26,6 31,1 30,6 7 7,14
15 31 Maret 2023 26,7 32 31,7 7,13 7,24 3,11 3,2
16 01 April 2023 26,9 31,2 31 7,14 7,42
17 02 April 2023 26,9 31 30,1 7 7,22 3,33 3,53
18 03 April 2023 26,2 31,1 30,7 7 7,28
19 04 April 2023 27,1 31,2 30,8 7,25 7,45 3,15 3,23
20 05 April 2023 26,7 30,3 31,5 7,17 7,45
21 06 April 2023 26,5 31,3 30,1 7 7,56 3,11 3,25
22 07 April 2023 26,6 29,9 30,2 7,43 7,01
23 08 April 2023 26,2 29,6 30 7,37 7 3,45 3,5
24 09 April 2023 26,5 31,2 30,6 7,28 7,37
25 10 April 2023 26,9 31,2 31,7 7 7,76 3,22 3,43
26 11 April 2023 26,5 30,9 30,6 7,35 7,42
27 12 April 2023 26,8 31,9 31,7 7,1 7,3 3,32 3,35
28 13 April 2023 26,4 31,7 31 7 7,25
29 14 April 2023 26,5 31,8 30,8 7,16 7,31 3,27 3,18
30 15 April 2023 26,6 31,7 31 7,24 7,56
31 16 April 2023 26,7 30,1 30 7,11 7,25 3,29 3,31
32 17 April 2023 26,6 31,9 31 7,36 7,52
33 18 April 2023 27,1 31,4 31 7,22 7,33 3,22 3,26
34 19 April 2023 26,8 30,5 31,2 7,27 7,58
35 20 April 2023 26,7 31 30,5 7,17 7,29 3,17 3,35
36 21 April 2023 26,9 31,7 30,6 7,33 7,55
37 22 April 2023 26,5 30,1 31 7,36 7,72 3,25 3,45
38 23 April 2023 26,4 31,1 31 7,12 7,63
39 24 April 2023 26,2 31,2 31,2 7,22 7,56 3,22 3,26
40 25 April 2023 26,4 31,2 31 7,33 7,48
41 26 April 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,56 3,18 3,36
42 27 April 2023 26,7 31,3 31 7,26 7,45
43 28 April 2023 26,9 31,2 7 3,16
59

Lampiran 32. Hasil Pengukuran Kualitas Air C3


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,2 29,6 30 7,54 7 3,22 3,43
2 18 Maret 2023 26,5 31,2 30,6 7,28 7,37
3 19 Maret 2023 26,9 32 31,7 7 7,76 3,32 3,35
4 20 Maret 2023 26,5 30,9 30,6 7,35 7,42
5 21 Maret 2023 26,8 31,9 31,7 7,1 7,3 3,27 3,28
6 22 Maret 2023 26,4 31,7 31 7 7,25
7 23 Maret 2023 26,5 31,8 30,8 7,16 7,31 3,29 3,31
8 24 Maret 2023 26,6 31,7 31 7,24 7,56
9 25 Maret 2023 26,7 30,1 30 7,11 7,25 3,32 3,26
10 26 Maret 2023 26,6 31,9 31 7,36 7,52
11 27 Maret 2023 27,1 32 31 7,22 7,33 3,17 3,35
12 28 Maret 2023 26,8 31,5 31,2 7,27 7,58
13 29 Maret 2023 26,7 31 30,5 7,17 7,29 3,15 3,5
14 30 Maret 2023 26,9 31,7 30,6 7,33 7,55
15 31 Maret 2023 26,5 31,6 31 7,36 7,72 3,23 3,35
16 01 April 2023 26,4 31,1 31 7,12 7,63
17 02 April 2023 26,2 32 31,2 7,22 7,56 3,18 3,36
18 03 April 2023 26,4 31,2 31 7,33 7,48
19 04 April 2023 26,9 31,4 30,3 7,23 7,56 3,16 3,23
20 05 April 2023 26,7 31,3 31 7,26 7,45
21 06 April 2023 26,9 31,2 30,5 7 7,25 3,3 3,25
22 07 April 2023 26,4 31,5 30,5 7,31 7,23
23 08 April 2023 26,7 31,8 30,7 7,28 7,25 3,19 3,26
24 09 April 2023 26,6 30,5 29,5 7,18 7,46
25 10 April 2023 26,7 30,9 30,2 7,26 7,28 3,34 3,45
26 11 April 2023 26,6 31,6 31,3 7,17 7,28
27 12 April 2023 26,8 31,5 30,3 7,23 7,44 3,18 3,19
28 13 April 2023 26 30,5 31,2 7,23 7,42
29 14 April 2023 26,5 31,8 30,7 7,24 7,51 3,11 3,27
30 15 April 2023 26,4 30,8 31,6 7,19 7,28
31 16 April 2023 26,5 31,2 30,7 7,11 7,54 3,31 3,27
32 17 April 2023 26,6 31,1 30,6 7 7,14
33 18 April 2023 26,7 30,9 31,7 7,13 7,24 3,32 3,41
34 19 April 2023 26,9 31,1 31 7,14 7,42
35 20 April 2023 26,9 31 30,1 7 7,22 3,23 3,4
36 21 April 2023 26,2 31,1 30,7 7 7,28
37 22 April 2023 27,1 31,2 30,8 7,25 7,45 3,28 3,53
38 23 April 2023 26,7 32 31,5 7,17 7,45
39 24 April 2023 26,5 31,3 30,1 7 7,56 3,15 3,23
40 25 April 2023 26,6 29,9 30,2 7,43 7,01
41 26 April 2023 26,9 31,5 30,7 7,19 7,25 3,11 3,25
42 27 April 2023 26,5 31,1 31,7 7,3 7,46
43 28 April 2023 26,8 31,2 7,17 3,68
60

Lampiran 33. Hasil Pengukuran Kualitas Air D1


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,8 31 31,1 7,18 7,28 3,2 3,25
2 18 Maret 2023 26,7 31,2 31 7,14 7,25
3 19 Maret 2023 26,9 30 31,3 7,14 7,34 3,11 3,41
4 20 Maret 2023 26,5 31,1 30,1 7,13 7,24
5 21 Maret 2023 26,4 31,2 31 7,03 7,42 3,15 3,23
6 22 Maret 2023 26,2 32 30,7 7,2 7,32
7 23 Maret 2023 26,4 31,3 30,6 7 7,28 3,25 3,35
8 24 Maret 2023 26,9 31,1 30,7 7,14 7,29
9 25 Maret 2023 26,6 32 31,6 7,17 7,45 3,11 3,22
10 26 Maret 2023 26,4 31,2 31 7 7,36
11 27 Maret 2023 26,6 31,5 31,1 7,1 7,5 3,15 3,28
12 28 Maret 2023 26,4 32 30,1 7,15 7,37
13 29 Maret 2023 26,6 31,9 30,7 7,28 7,67 3,21 3,26
14 30 Maret 2023 26,4 31,7 30,6 7,13 7,26
15 31 Maret 2023 26,7 31,6 31,7 7,15 7,52 3,16 3,45
16 01 April 2023 26,6 31,2 30,6 7 7,3
17 02 April 2023 26,8 32 31,7 7,11 7,35 3,15 3,34
18 03 April 2023 26 31,9 31 7,17 7,46
19 04 April 2023 26,5 32 31,1 7,19 7,36 3,17 3,19
20 05 April 2023 26,4 31,2 31 7,14 7,25
21 06 April 2023 26,5 31 30,6 7,16 7,52 3,2 3,25
22 07 April 2023 26,6 31,5 31 7,12 7,33
23 08 April 2023 26,7 30,9 31,7 7,12 7,56 3,09 3,25
24 09 April 2023 26,5 31,1 30,2 7,23 7,46
25 10 April 2023 26,4 32 31,4 7,22 7,56 3,12 3,33
26 11 April 2023 26,2 31,6 30,3 7,26 7,45
27 12 April 2023 26,4 31,4 30 7,29 7,35 3,19 3,26
28 13 April 2023 26,9 31,3 30,7 7,31 7,46
29 14 April 2023 26,1 29,9 29,7 7,47 7 3,11 3,46
30 15 April 2023 26,3 29,7 29,6 7,5 7,01
31 16 April 2023 26,9 31,2 31 7,16 7,24 3,27 3,32
32 17 April 2023 26,9 32 30,9 7,17 7,48
33 18 April 2023 27 31,3 31 7,13 7,24 3,12 3,19
34 19 April 2023 27,1 30,9 30,3 7,23 7,42
35 20 April 2023 26,9 31,8 31,2 7,44 7,51 3,2 3,27
36 21 April 2023 26,7 31,8 30,8 7,24 7,31
37 22 April 2023 26,8 30,9 30,8 7,18 7,48 3,17 3,37
38 23 April 2023 27,1 31 30,5 7,34 7,45
39 24 April 2023 26,7 31,1 31,4 7,01 7,41 3,27 3,31
40 25 April 2023 26,5 31,2 31 7,22 7,5
41 26 April 2023 27 31 30,1 7,34 7,44 3,15 3,17
42 27 April 2023 26,9 32 31,3 7,25 7,32
43 28 April 2023 26,5 31,5 7,21 3,27
61

Lampiran 34. Hasil Pengukuran Kualitas Air D2


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,4 32 31,4 7,22 7,56 3,11 3,23
2 18 Maret 2023 26,2 31,6 30,3 7,26 7,45
3 19 Maret 2023 26,4 31,4 30 7,29 7,35 3,14 3,21
4 20 Maret 2023 26,9 31,3 30,7 7,31 7,46
5 21 Maret 2023 26,1 29,9 29,7 7,27 7 3,18 3,2
6 22 Maret 2023 26,3 29,7 29,6 7,38 7,01
7 23 Maret 2023 26,9 31,2 31 7,16 7,24 3,11 3,22
8 24 Maret 2023 26,9 32 30,9 7,17 7,48
9 25 Maret 2023 27 31,3 31 7,13 7,24 3,11 3,19
10 26 Maret 2023 27,1 30,9 30,3 7,23 7,42
11 27 Maret 2023 26,9 31,8 31,2 7,44 7,51 3,2 3,27
12 28 Maret 2023 26,7 31,8 30,8 7,24 7,31
13 29 Maret 2023 26,8 30,9 30,8 7,18 7,48 3,17 3,27
14 30 Maret 2023 27,1 31 30,5 7,34 7,45
15 31 Maret 2023 26,7 31,1 31,4 7,01 7,41 3,27 3,31
16 01 April 2023 26,5 31,2 31 7,22 7,5
17 02 April 2023 27 31 30,1 7,34 7,44 3,15 3,17
18 03 April 2023 27,1 31,2 30,2 7,21 7,31
19 04 April 2023 27 31,5 30,2 7,22 7,34 3,12 3,21
20 05 April 2023 26,9 32 31,3 7,25 7,32
21 06 April 2023 26,5 31,5 30,5 7,21 7,45 3,17 3,23
22 07 April 2023 26,8 31,2 30,9 7,26 7,41
23 08 April 2023 26,6 30,9 30 7,29 7,5 3,15 3,16
24 09 April 2023 26,4 31 30,3 7,27 7,34
25 10 April 2023 26,4 32 31,3 7,17 7,41 3,12 3,34
26 11 April 2023 26,6 31,5 30,3 7,18 7,35
27 12 April 2023 26,4 31,3 30,5 7,26 7,44 3,18 3,44
28 13 April 2023 26,7 31,4 30,4 7,26 7,5
29 14 April 2023 26,8 32 31,7 7,11 7,35 3,15 3,35
30 15 April 2023 26 31,9 31 7,17 7,46
31 16 April 2023 26,5 32 31,1 7,19 7,36 3,17 3,19
32 17 April 2023 26,4 31,2 31 7,14 7,25
33 18 April 2023 26,5 31 30,6 7,16 7,52 3,2 3,25
34 19 April 2023 26,6 31,5 31 7,12 7,33
35 20 April 2023 26,7 31,5 31,7 7,12 7,56 3,25 3,36
36 21 April 2023 26,2 32 30,7 7,2 7,32
37 22 April 2023 26,4 31,3 30,6 7 7,28 3,15 3,25
38 23 April 2023 26,9 31,1 30,7 7,14 7,29
39 24 April 2023 26,6 32 31,6 7,17 7,45 3,13 3,3
40 25 April 2023 26,4 31,2 31 7 7,36
41 26 April 2023 26,6 31,6 31,1 7,1 7,5 3,12 3,28
42 27 April 2023 26,4 32 30,1 7,15 7,37
43 28 April 2023 26,6 31,9 7,28 3,25
62

Lampiran 35. Hasil Pengukuran Kualitas Air D3


Parameter
No. Tanggal Suhu pH DO
06:00 13:00 17:00 06:00 17:00 06:00 17:00
1 17 Maret 2023 26,6 31,2 30,6 7,28 7,5 3,12 3,32
2 18 Maret 2023 26,7 30,7 31,7 7,23 7,47
3 19 Maret 2023 26,6 32 31,2 7,19 7,54 3,16 3,56
4 20 Maret 2023 26,8 31,9 30,8 7,13 7,24
5 21 Maret 2023 26 31,7 30,6 7,13 7,42 3,11 3,32
6 22 Maret 2023 26,5 30,9 30,9 7,2 7,22
7 23 Maret 2023 26,4 31,2 31 7,25 7,38 3,15 3,19
8 24 Maret 2023 26,5 31,7 31,1 7,24 7,39
9 25 Maret 2023 26,6 31,9 30,9 7,17 7,45 3,22 3,27
10 26 Maret 2023 26,7 32 31,3 7,23 7,56
11 27 Maret 2023 26,4 31 30,1 7,1 7,5 3,22 3,27
12 28 Maret 2023 26,8 31,6 31 7,15 7,37
13 29 Maret 2023 26,9 31,5 30,7 7,28 7,47 3,27 3,31
14 30 Maret 2023 26 31,9 31,6 7,3 7,56
15 31 Maret 2023 26,4 31,1 30,7 7,15 7,22 3,15 3,17
16 01 April 2023 26,5 32 29,6 7,2 7,3
17 02 April 2023 26 31,2 31 7,23 7,25 3,12 3,23
18 03 April 2023 26,7 31,4 31 7,25 7,46
19 04 April 2023 26,6 31,3 30,1 7,2 7,36 3,17 3,23
20 05 April 2023 27,1 32 31,3 7,31 7,55
21 06 April 2023 26,8 32 31,6 7,26 7,52 3,15 3,16
22 07 April 2023 26,7 31,2 31 7,22 7,43
23 08 April 2023 26,9 31,8 31 7,12 7,46 3,12 3,5
24 09 April 2023 26,5 31,3 30,2 7,23 7,56
25 10 April 2023 26,4 31,4 30,4 7,23 7,56 3,28 3,5
26 11 April 2023 26,2 31,8 31,3 7,26 7,45
27 12 April 2023 26,4 31,8 31 7,29 7,35 3,23 3,45
28 13 April 2023 26,9 29,9 29,7 7,31 7,46
29 14 April 2023 26,2 29,8 29,7 7,24 7 3,34 3,57
30 15 April 2023 26,3 29,5 29,6 7,36 7,02
31 16 April 2023 26,9 31 30 7,16 7,24 3,11 3,43
32 17 April 2023 26,9 31,2 30,9 7,17 7,28
33 18 April 2023 27,2 31,2 31 7,13 7,24 3,15 3,23
34 19 April 2023 27,1 31,5 30,3 7,23 7,42
35 20 April 2023 26,7 31,4 31,2 7,14 7,41 3,15 3,35
36 21 April 2023 26,5 31,8 30,8 7,24 7,34
37 22 April 2023 27 31,5 30,4 7,25 7,42 3,26 3,5
38 23 April 2023 27,2 31,9 30,5 7,24 7,45
39 24 April 2023 27 31 30,4 7,21 7,41 3,21 3,48
40 25 April 2023 26,9 32 31,2 7,22 7,5
41 26 April 2023 26,5 31,8 31,1 7,25 7,34 3,16 3,47
42 27 April 2023 26,8 31,8 31 7,21 7,41
43 28 April 2023 26,5 31 7,16 3,2
63

Lampiran 36. Dokumentasi Kegiatan


64

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di desa Mahabang pada tanggal 10 Mei


2000, anak terakhir dari enam bersaudara dari pasangan
Bapak Sabar (Alm) dan Ibu Watem. Penulis menyelesaikan
pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 01 Mahabang
pada tahun 2012. Pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2015, Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di SMP Negeri 03 Dente Teladas. Penulis melanjutkan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMK Negeri 01 Dente
Teladas dan menyelesaikan pada tahun 2018. Pada tahun
2019, Penulis memasuki program pendidikan selama empat tahun di Politeknik
Ahli Usaha Perikanan Jakarta, Penulis mengambil program studi Teknologi
Akuakultur. Pada tahun 2023, Penulis menyelesaikan pendidikan di Politeknik Ahli
Usaha Perikanan Jakarta dengan menulis Karya Ilmiah Praktik Akhir yang berjudul
“Penggunaan Probiotik Pada Pakan Dengan Dosis Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus), di UPR Mina Rizki
Tulang Bawang Barat, Lampung”, sehingga memperoleh gelar Sarjana Terapan
Perikanan (S.Tr.Pi).

Anda mungkin juga menyukai