Anda di halaman 1dari 4

Tugas Manajemen Kesehatan Ikan

Dosen : Maria Goreti EK, S.St.Pi.,M.Mpi

KELOMPOK 6 :
1. Abimanyu Bayu Saputra (58224114833)
2. Adya Lasmana (56204113130)
3. Muhammad Al Amin (56204113188)
4. Bambang Utomo (56204113147)
5. Choirunnisa (56204213152)
6. Diva Ufaira R (56204213161)
7. Fadilla Putri (56204213166)
8. Prisma Erlin (56204213198)
9. Maria Caroline (56204213182)
Prosedur Teknik Perhitungan Bakteri

Tujuan :

Perhitungan bakteri dari suatu sampel dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan atau
tujuan lain berdasarkan jumlah bakteri yang ada dalam sampel dengan menggunakan
metode pengenceran. Sehingga kita dapat mengetahui apakah bakteri tersebut
berbahaya atau bahkan baik bagi lingkungan dalam jumlah tertentu.

Perhitungan jumlah bakteri yang terkandung di dalam sampel dapat dilakukan


dengan berbagai cara, antara lain: metode pengenceran, metoda perhitungan langsung
dalam ruang hitung (hemasitometer), Metode membran filter, metode berat kering dan
volume sel, metode MPN, dll. Pada praktikum ini, saudara akan belajar menentukan
jumlah sel yang terdapat dalam suatu sample dengan menggunakan metoda
pengenceran dan metoda penghitungan langsung dengan menggunakan alat
haemasitometer (Improved New Bauwer).

Metode pengenceran ini menggunakan suatu seri pengenceran dari sampel yang
kemudian ditanam pada medium. Setelah diinkubasi, koloni yang tumbuh dapat dihitung
dengan asumsi bahwa satu koloni yang tumbuh berasal dari satu sel. Dengan demikian,
maka jumlah sel pada sample asal dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni
yang tumbuh dengan faktor pengencernya. Pengenceran biasanya dinyatakan dengan
pangkat negatif, misalnya 10-5 untuk pengenceran 1:100.000. Dengan menggunakan
metoda ini kita dapat menghitung jumlah total mikroba yang terdapat dalam sample air
atau sample tanah.

Alat dan bahan :

a. Sampel (bahan makanan, air dan bahan lainnya)


b. media NA (atau media lain yang sesuai dengan tujuan)
c. Botol steril (eppendorf tube)
d. Cawan petri
e. Larutan NaCL 0,85% steril
f. Pipetman

Cara kerja :

a. Ambil sampel air secara aseptik dengan menggunakan botol steril.


b. Cairkan medium NA dalam penangas air dan dinginkan sampai suhu 45oC. Kalau
menggunakan cara sebar, Media Agar siap pakai sudah disiapkan di dalam cawan petri.
c. Tandai 6 cawan petri dengan 10-1 , 10-2 , 10-3 , 10-4 , 10-5 ,10-6 .
d. Kocok sampel air sampai homogen dan ambil secara aseptik sebanyak 1 ml, kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml air steril untuk mendapatkan
faktor pengenceran sebesar 10 kali (10-1).
e. Kocok tabung reaksi ini dengan baik, dan ambil air di dalamnya secara aseptik
sebanyak 1 ml, dan masukkan ke dalam cawan petri yang bertanda 10-1 . Dari tabung ini
juga, ambil sebanyak 1 ml sampel dan masukkan ke dalam tabung reaksi kedua yang
telah berisi 9 ml air steril untuk memperoleh faktor pengenceran sebesar 100 kali (10-2 )
f. Masukkan sebanyak 0,1 ml bertanda 10-2 ke dalam media agar, lalu sebar dipermukaan
Media Agar dengan mempergunakan gelas kaca bengkok. Celupkan gelas kaca bengkok
ke dalam alkohol 70%, bakar di atas api, dan dinginkan sebelum dilakukan penyebaran.
g. Lakukan langkah (f) pada pengenceran yang lainnya.
h. Untuk menghitung total mikroba dalam sampel lainnya, prosedur yang dipakai persis
sama dengan diatas, tetapi banyaknya sample yang harus ditimbang adalah 1 gram
sample padat atau 1 ml sample cair.
i. Inkubasi semua cawan yang telah ditanami dengan sample yang berisi mikroba pada
temperature 37oC selama 24 jam.
j. Lakukan penghitungan koloni yang tumbuh pada semua cawan Petri yang jumlah
koloninya berkisar antara 30 – 300 koloni.
k. Jumlah sel mikroba yang terdapat pada sample dihitung dengan cara mengalikan
jumlah koloni yang tumbuh pada medium dengan factor pengenceran.

Anda mungkin juga menyukai