Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN TUGAS AWAL

ENUMERASI
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Praktek Mikrobiologi

Dosen : Syayidah Nuriyah, S.Pd., M.Si.

Oleh :

ZAHRAN RIZKITA HENDRA (20161220006)

TEDDY GUNAWAN (20151220029)

RIZKI ANANDA AYU PUTRI (20161220017)

Program Studi Teknik Lingkungan

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

BANDUNG

2017
A. Judul : Enumerasi

B. Tanggal Praktikum : 07 Desember 2017

C. Tujuan Praktikum :

 Mahasiswa mampu memperkirakan jumlah mikroorganisme dalam suatu substrat melalui


suatu cara perhitungan sederhana.

D. Teori Dasar

Mikroorganisme terdapat dimana-mana dalam jumlah yang relatif banyak, dengan


adanya pengembangan teknik dan alat penghitung maka jumlah tersebut dapat dihitung sampai
batas ketepatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Metode perhitungan jumlah bermacam-
macam, ada yang langsung ada yang menggunakan metode penanaman setelahg terlebih dahulu
bdilakukan pengenceran terhadap sampel. Ada pula dengan menukur dahuliu derajat kekeruhan
medium yang disebabkan oleh sel-sel mikroba yang tumbuh pada medium tersebut. Dan banyak
lagi cara lain. Perhitungan mikroorganisme dalam suatu substrat sering disebut Enumerasi.

E. Alat dan Bahan


1. 99 mL aquadest steril dalam labu erlenmeyer 100 mL sebanyak 4 labu.
2. Medium NA dan PDA steril tegak masing-masing sebanyak 6 tabung steril.
3. Cawan petri steril sebanyak 6 buah.
4. Pipet ukuran 1 mL sebanyak 4 buah.
5. Timbangan.
6. Sampel tanah.
7. Kertas timbang.
8. Lampu bunsen.
9. Asam laktat 50%.
10. Spidol tahan air.

F. Cara Kerja
1. Tiap labu erlenmeyer diberi tanda S -1, -2, -3, -4, -5, -6. Tiap cawan diberi tanda -1, -2, -3, -4,
-5, -6.
2. Timbang 1 gram tanah yang telah dicampur secara homogen.
3. Masukan tanah tersebut ke dalam aquadest steril dalam erlenmeyer dengan tanda S. kocok
homogen, biarkan mengendap.
4. Dengan menggunakan pipet steril, ambil 1 mL suspensi dari labu S masukan kedalam labu -2,
ambil lagi 0,1 mL dari labu S, masukan kedalam cawan dengan tanda -1. Kedalam cawan -1
masukan pula 2 tetes asam laktat 50%, jangan tercampur dengan sampel. Suspensi dalam
labu -2 dikocok homogen, biarkan mengendap.
5. Dengan menggunakan pipet steril yang lain, ambil 1 mL suspensi dari labu -2 masukan
kedalam labu dengan tanda -4, lalu ambil dengan pipet yang sama sebanyak 0,1 mL suspensi
pada labu -2, masukan kedalam cawan steril dengan tanda -3. masukan pula 2 tetes asam
laktat 50%. Suspensi dalam labu -4 dikocok homogen, biarkan mengendap.
6. Dengan menggunakan pipet steril yang baru, ambil 1 mL suspensi dari labu -4 masukan
kedalam labu -6, kocok homogen dan biarkan mengendap, lalu ambil pula dari labu -4 dengan
pipet yang sama, sebanyak 0,1 mL suspensi lalu masukan kedalam cawan steril dan
tambahkan 2 tetes asam laktat 50%. Cawan ini bertanda -5.
7. Dari labu -6 ambil 1 mL suspensi dan masukan ke dalam cawan -6 dengan pipet steril,
tambahkan 2 tetes asam laktat 50%.
Pada setiap langkah (4, 5, 6) masukan 1 mL suspensi ke dalam cawan dengan tanda -2 dari
labu -2, cawan dengan tanda -4 dari labu -4.
8. Kedalam tiap cawan yang berisi sampel dan asam laktat masukan medium NA yang telah
dicairkan denganh suhu 400 C. lakukan secara steril. Kocok homogen dengan cara
menggoyangkan cawan ke kiri dan ke kanan kedepan dan kebelakang masing-masing 5 kali.
Biarkan suspensi mengendap/membeku.
9. Lakukan dengan medium PDA.
10. Inkubasi pada suhu kamar selama 5 hari.
11. Setiap hari hitung bakteri yang tumbuh pada medium. Perhitungan berdasarkan asumsi
bahwa satu koloni yang berasal dari satu sel bakteri dalam sampel tanah . hasil perhitungan
selama 5 hari di jumlahklan., lalu dengan memperhitungkan faktor pengenceran maka jumlah
bakteri dalam sampel tanah dapat diketahui dengan notasi jumlah sel bakteri per gram tanah.
Sel bakteri yang terhitung dengan cara inni hanya terbatas pada sel yang hidup. Bila ingin
menghitung sel yang mati dapat dilakukan cara lain, misalnya dengan spektrofotometer atau
hemasitometer (cara langsung).

Anda mungkin juga menyukai