Disusun Oleh :
Sufy Amalianor Jannah
1910129120014
Asisten Dosen :
Ida Irmawati
Ihya Ulumuddin
Dosen Pengampu :
Dr.H.Aminuddin Prahatama Putra, M.Pd
Mella Mutika Sari, M.Pd
Ratna Yulinda, M.Pd
I. Dasar Teori
Menurut Emriyuni,dkk tahun 2018 konsep-konsep pada materi transpor zat
seperti konsep difusi dan osmosis merupakan prasyarat untuk memahami konsep
yang lainnya seperti pada materi respirasi, metabolisme, pencernaan, dan
sebagainya. Materi transpor zat sudah dipelajari sebelumnya oleh peserta didik
di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemahaman konsep-konsep transpor zat
inilah yang nantinya mendasari pengetahuan awalpeserta didik dalam
mempelajari materi transpor zat di perkuliahan.
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil. oleh karena itu, sel dapat
menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah
proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim [ CITATION Has14 \l 1033 ]
Secara sederhana sel dapat digambarkan sebagai setetes air yang dikelilingi
oleh membran plasma. Tetesan tersebut mengandung material yang terlarut
seperti glukosa, asam amino, ion positif, ion negatif, protein globular, dan
biomaterial tersuspensi seperti organel sel yang mengandung beberapa tipe
kompleks supramolekul (Aminuddin,dkk,2019).
Membran sel merupakan bagian terluar dari sel dan tersusun dari lipid dan
protein. Protein pada membrane sel mempunyai beberapa fungsi yang sangat
penting, yaitu sebagai channel dan carrier, Sebagai channel protein berperan
menjadi saluran zat-zat terlarut, yang dapat membuka dan menutup seusai dengan
keadaan sel, sedangkan carrier protein berperan dalam transport zat-zat terlarut
yang melintasi membran. Membran sel juga memiliki sifat selektif fermeabel
yang hanya dapat dialui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut didalamnya.
Membran sel ini juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan zat, dimana
zat yang dibutuhkan diizinkan masuk, sedangkan zat yang sudah tidak
digunakan akan dibuang dan juga terdapat zat tertentu yang dikeluarkan untuk
diekspor ke sel lainnya (Aminuddin,dkk,2019).
Osmosis merupakan peristiwa berpindahnya kadar air dalam sel melalui
membran semi permeable dari keadaan sel yang hipotonis menuju hipertonis,
sehingga terjadi plasmolisis yang menyebabkan terlepasnya sitoplasma dari
dinding sel (Rahmasari, 2014).
Proses difusi sendiri adalah pencampuran antara dua molekul yang berbeda
konsentrasinya yaitu dari tempat yang konsentrasinya tinggi, ketempat yang
konsentrasinya rendah. Proses difusi ini juga terjadi pada sel organisme hidup
tetapi antara molekul yang berbeda konsentrasinya itu dipisahkan oleh membran
plasma yang mempunyai pori-pori (Aminuddin,dkk,2019).
Homeostasis adalah suatu proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi
terhadap kondisi lingkungan sekitar yang terjadi secara terus menerus [ CITATION
Roc13 \l 1033 ].
Menurut Campbell, et al., (2012), plasmolisis adalah suatu fenomena pada sel
berdinding, dimana sitoplasma mengkerut dan membran plasma tertarik
menjauhi dinding sel ketika sel melepaskan airnya ke lingkungan hipertonik.
II. ALAT DAN BAHAN
A. Osmosis
1. Alat
a. Neraca digital 1 buah
b. Cawan Petri 2 buah
c. Penggaris 1 buah
d. Pipet tetes 2 buah
e. Cutter 1 buah
f. Gelas ukur 100 ml 2 buah
g. Stopwatch hanphone 1 buah
2. Bahan
a. Kentang 1 buah
b. NaCL 1M 10 ml
c. Sukrosa 1M 10 ml
d. Kertas perkamen secukupnya
e. Kertas label secukupnya
B. Homeostatis
1. Alat
a. Gelas air mineral 12 buah
b. Gelas Kimia 200 ml 12 buah
c. Jarum pentul secukupnya
d. Sedotan 12 buah
e. Gelas ukur 100 ml 4 buah
f. Penggaris 1 buah
g. Spidol 1 buah
h. Gunting 1 buah
i. Kawat berukuran kecil 12 potong
j. Plastisin secukupnya
k. Stopwatch 1 buah
2. Bahan
a. Telur ayam kampung 4 butir
b. Telur ayam ras 4 butir
c. Telur Bebek 4 butir
d. Aquadest 100 ml
e. Larutan Nacl 0.5% 100 ml
f. Larutan Nacl 1% 100 ml
g. Larutan Nacl 2% 100 ml
h. Selotif secukupnya
i. Kertas label secukupnya
C. Difusi
1. Alat
a. Gelas ukur 100 ml 1 buah
b. Gelas kimia 100 ml 6 buah
c. Pipet tetes 1 buah
d. Neraca digital 1 buah
e. Spatula 1 buah
f. Stopwatch handphone 1 buah
2. Bahan
a. Kristal CuSO4 6 gram
b. Aquadest 60 ml
c. Kertas label secukupnya
D. Plasmolisis dan Diplasmolisis
1. Alat
a. Cutter 1 buah
b. pipet tetes 2 buah
c. mikroskop 1 buah
d. kaca preparat/ objek 3 buah
e. kaca penutup 3 buah
f. gelas kimia 10 ml 5 buah
2. Bahan
a. Bawang merah 2 siung
b. Larutan Sukrosa 1M secukupnya
c. Larutan Nacl 1M secukupnya
d. Aquadest secukupnya
2. Homeoststis
1. Telur Ayam Kampung
3. Telur Bebek
3. Difusi
Larutan pewarna Kristal CuSO4 (1 gr)
Cairan ( Sitoplasma)
Cairan (Sitoplasma)
Deplasmolisis
Cairan (Sitoplasma)
Dinding Sel
NaCl 1 M
dan Aquadest Nukleus (Inti Sel)
Cairan (Sitoplasma)
Sukrosa 1 M
Dinding Sel
dan Aquadest
V. ANALISIS DATA
A. Osmosis
Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari konsentrasi rendah
(Hipotonik) ke konsentrasi tinggi (Hipertonik) dengan melewati
membran semi permeabel. Dari hasil pengamatan yang di lakukan
didapat bahwa berat kentang berkurang dari berat awal sebelum di
rendam di larutan NaCl dan sukrosa. Hal ini dikarenakan kentang
memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dengan
konsentrasi air. Sehingga, air di dalam kentang bergerak ke larutan
NaCl yang memiliki konsentrasi tinggi karena hal ini lah berat kentang
mengalamai penurunan air yang mengakibatkan penyusutan bentuk
membuat kentang kekurangan air dan membuat berat kentang
berkurang dari berat semula. Faktor konsentrasi larutan, luas
penampang dan ukuran kentang berpengaruh terhadap berat kentang.
B. Homeostatis
Homeostatis adalah usaha untuk mempertahankan diri dengan
linkungan luar adapun pembahasan pada percobaan ini yaitu :
a. Telur ayam kampung
Pada pengamatan 5 menit pertama tidak ada terdapat perubahan
yang terjadi kenaikan larutan.hingga sampai percobaan ke 6 pada
larutan aquades terjadi perubahan yaitu terdapat kenaikan sebesar 0,5
cm tinggi cairan pada sedotan yal yang sama juga terjadi pada
perbobaan ke 6 pada larutan NaCl 1%. Terdapat kenaikan sebesar
0,5 cm tinggi larutan pada sedotan.faktor penyebab ketidak naikan
tinggi cairan pada sedotan karena lubang pada bagian bawah telur
telalu kecil sehingga tidak adanya kenaikan.
b. Telur ayam ras
Pada pengamatan 5 menit pertama tidak adanya kenaikan tinggi
cairan pada sedotan ,namun saat percobaan ketiga terjadi kenaikan
tinggi cairan hal ini dikarenakan lubang pada bagian cangkang
bawah telur lebar sehingga cairan dapat naik. Dari perubahan tinggi
cairan dapat diketahui bahwa aquades dan NaCl bersifat hipotonis
dan telur bersifat hipertonik keadaan ini menyebabkan air pada
aquadest dan NaCl bergerak masuk kedalam telur yang
mengakibatkan perubahan tinggi cairan. Sama halnya juga dengan
larutan NaCl yang membedakan hanyalah konsentrasi larutan.
c. Telur Bebek
Pada pengamatan 5 menit pertama tidak menunjukkan adanya
perubahan pada tinggi cairan di sedotan namun saat percobaan 3
terjadi perubahan tinggi cairan yaitu sebesar 0,5 pada aquadest dan
larutan NaCl kenaikan tinggi cairan semakin bertambah setiap 5
menit. Hal ini dikarenakan lubang pada bagian bawah telur lebar
yang mengakibatkan kenaikan tinggi cairan.
C. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Kristal CuSO4
berbentuk padatan atau Kristal yang mana bersifat sukar larut dalam air
sehingga membutuhkan waktu yang lama agar padatan CuSO 4 dapat
larut
D. Plasmolisis dan Deplasmolisis
Plasmolisis adalah proses lepasnya membrane plasma dari dinding sel
pada sel tumbuhan sedangkan deplasmolisis adalah proses menyatunya
kembali membrane plasma yang telah terlepas dari dinding sel.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat preparat di tetesi aquadest
saat di amati menggunakan mikroskop terlihat berwarna ungu terang
dan dinding sel sel terlihat. Saat di tetesi larutan NaCl warnanya ungu
dan semakin pucat. Dan saat di tetesi dengan sukrosa berubah warna
menjadi putih . faktor faktor yang mempengaruhi plasmolisis dan
deplasmolisis antara lain yaitu konsntrasi larutan yang di teteskan.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang sudah di lakukan dapat di tarik kesimpulan
bahwa kita dapat mengutahui macam-macam proses transport zat dan
metabolisme yang mana antara lain osmosis, homeostatis, difusi, plasmolisis
dan deplasmolisis. Pada proses-proses tersebut termasuk kedalam transport
zat pasif yang mana merupakan proses transport zat yang tidak memerlukan
energi. Dari percobaan yang dilakukan kita juga mengetahui proses transport
zat itu seperti apa dan bagaimana prosesnya larutan dapat berpindah.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin,dkk. (2019). Modul Dasar-Dasar Makhluk Hidup. FKIP ULM : Banjarmasin.
Campbell, Neil A, et al. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Gramedia.
Hasni. (2014). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pelajaran Biologi Materi Metabolisme Sel Dengan Menggunakan Percobaan Sach
Dan Percobaan Ingenhouzs. Jurnal Serambi Ilmu, 17(2), 56-61.
Rahmasari, H. d. (2014). Ekstraksi Osmosis Pada Pembuatan Sirup Murbei (Morus alba L.)
Kajian Proporsi Buah : Sukrosa Dan Lama Osmosis. Jurnal Pangan dan Agroindustri,
2(3), 191-197.
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM
LAMPIRAN
PERTANYAAN
1. Apakah terjadi perubahan berat kentang sebelum dan sesudah perlakuan? mengapa
demikian?
2. Apakah terjadi perubahan tinggi pada cairan telur? Mengapa demikian?
3. Apakah terdapat perbedaan waktu yang diperlukan untuk melarutkan Kristal CuSO4?
4. Apakah perbedaan plasmolisis dengan deplasmolisis?
Jawab :
1. Ya, karena terjadi proses osmosis hal ini karena kentang memiliki konsentrasi
rendah sedangkan air memiliki konsentrasi tinggi sehingga air di dalam kentang
bergerak menuju larutan NaCl dan sukrosa . yang mengakibatkan sel kentang
berkerut karena kekurangan air hal ini yang mengakibatkan terjadinya penurunan
berat pada sebelum dan perlakuan.
2. Ya, terjadi perbahan tinggi cairan pada telur hal ini dikarenakan faktor besar
kecilnya lubang bagian bawah pada telur dan tingkat kekentalan konsentrasi
larutan.
3. Ya, terdapat perbedaan waktu saat melarutkan Kristal CuSO4 hal ini
dikarenakan sifat CuSO4 yang merupakan padakatan yang sukar untuk larut
sehingga membutuhkan waktu yang lama.
4. Plasmolisis adalah lepasnya membrane plasma dari dinding sel pada sel
tumbuhan. Sedangkan Deplasmolisis adalah proses menyatunya kembali
membran plasma yang telah terlepas dari dinding sel.